Marc Antonio Angelo - 200801046 - Softcopy Jurnal Prak. Eldas 2
Marc Antonio Angelo - 200801046 - Softcopy Jurnal Prak. Eldas 2
Marc Antonio Angelo - 200801046 - Softcopy Jurnal Prak. Eldas 2
JURNAL FISIKA
S-1 FISIKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis ucapkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
memberikan berkat, sukacita, dan kasih-Nya kepada kami, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Elektronika Dasar ini untuk memenuhi mata kuliah
“Praktikum Elektronika Dasar II”.
Dalam penyusunan laporan ini, tidak sedikit hambatan. Namun, semua ini
diberikan kelancaran dalam penyusunan laporan ini. Hal tersebut tidak lain berkat
bantuan, dorongan, serta bimbingan orangtua juga abang dan kakak asisten
laboratorium sehingga kendala penulis teratasi.
Dengan disusunnya laporan ini semoga dapat memberikan ilmu dan
pengetahuan khususnya bagi para pembaca. Penulis sadar laporan ini memiliki
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kepada pembaca
memberikan masukkannya berupa kritik serta saran untuk perbaikan kedepannya.
Atas perhatian dan tanggapan pembaca, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Kartu Absensi
Osilator
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
1.1. Latar Belakang…………………………………………………....
1.2. Tujuan …………………………………………………………….
BAB II DASAR TEORI…………………………………………………………
BAB III Metodologi Percobaan……………………………………………………
3.1 Komponen dan Peralatan………………………………………....
3.2 Prosedur…………………………………………………………..
BAB IV Hasil & Analisa…………………………………………………………
4.1 Data Percobaan……………………………………………………
4.2 Analisis Data………………………………………………………
BAB V Kesimpulan & Saran ……………………………………………………
5.1 Kesimpulan………………………………………………………
5.2 Saran………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
PARAF ASISTEN
NO JUDUL PERCOBAAN TANGGAL KET
PRAKTIKUM JURNAL
1 Osilator
22 april 2022
S-1 FISIKA
OSILATOR
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari saerta merakit rangkaian osilator
2. Untuk membuat osilator monostable dan astable
3. Untuk menghitung frekuensi waktu dan duty-cycle.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB II
DASAR TEORI
Sistem osilasi ada dimana-mana, dari planet kita beredar mengelilingi matahari
dengan jangka waktu 365,2422 hari dalam satu tahun tropis rata-rata; ke pendulum
di jam antik yang berdetak setiap detik; dengan getaran kristal kuarsa di jam tangan.
Studi tentang osilator dimulai berabad-abad yang lalu dalam mekanika dasar.
Beberapa masalah yang sangat rumit dari penguncian injeksi pada osilator
berpasangan telah diverifikasi secara eksperimental pada abad ke-17 oleh Huygen.
Dia menggunakan pendulum berpasangan menggunakan benang elastis untuk
memindahkan energi dari satu pendulum ke pendulum lainnya. Osilator termasuk
dalam kelas sistem yang dikenal sebagai sistem otonom. Berbeda dengan sistem
yang digerakkan, osilator memiliki fitur unik yang tidak memerlukan input yang
bervariasi waktu untuk menghasilkan output yang bervariasi waktu. Periodisitas
dan amplitudo osilasi yang dihasilkan diatur oleh keseimbangan energi sistem
daripada input eksternal. Properti unik ini membuat studi tentang osilator menjadi
rumit dan menarik. Di bidang sirkuit listrik, studi tentang osilator dipelopori oleh
para ilmuwan radio dan berkembang pesat selama Perang Dunia II. Beberapa
implementasi sirkuit yang bagus dirancang untuk menghasilkan osilator terbaik.
Seiring dengan implementasi sirkuit, muncullah analisis matematis formal. Salah
satu model paling awal dibuat oleh Van Der Pol di tahun 1920-an. Analisis nonlinier
yang ketat dilakukan pada tahun 1920-an hingga saat ini.
Sistem osilasi ada dimana-mana, dari planet kita beredar mengelilingi
matahari dengan jangka waktu 365,2422 hari dalam satu tahun tropis rata-rata; ke
pendulum di jam antik yang berdetak setiap detik; dengan getaran kristal kuarsa di
jam tangan. Studi tentang osilator dimulai berabad-abad yang lalu dalam mekanika
dasar. Beberapa masalah yang sangat rumit dari penguncian injeksi pada osilator
berpasangan telah diverifikasi secara eksperimental pada abad ke-17 oleh Huygen.
Dia menggunakan pendulum berpasangan menggunakan benang elastis untuk
memindahkan energi dari satu pendulum ke pendulum lainnya. Osilator termasuk
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
dalam kelas sistem yang dikenal sebagai sistem otonom. Berbeda dengan sistem
yang digerakkan, osilator memiliki fitur unik yang tidak memerlukan input yang
bervariasi waktu untuk menghasilkan output yang bervariasi waktu. Periodisitas
dan amplitudo osilasi yang dihasilkan diatur oleh keseimbangan energi sistem
daripada input eksternal. Properti unik ini membuat studi tentang osilator menjadi
rumit dan menarik. Di bidang sirkuit listrik, studi tentang osilator dipelopori oleh
para ilmuwan radio dan berkembang pesat selama Perang Dunia II. Beberapa
implementasi sirkuit yang bagus dirancang untuk menghasilkan osilator terbaik.
Seiring dengan implementasi sirkuit, muncullah analisis matematis formal. Salah
satu model paling awal dibuat oleh Van Der Pol di tahun 1920-an. Analisis nonlinier
yang ketat dilakukan pada tahun 1920-an hingga saat ini.
Seperti dapat dilihat, model sinyal kecil osilator dalam domain
frekuensi/fasa, dengan tegangan sebagai input dan fasa sebagai output, berfungsi
sebagai integrator. Frekuensi osilasi berbanding lurus dengan tegangan kontrol dan
fase osilator adalah integral waktu frekuensi. Menjadi sistem waktu sendiri, osilator
tidak memiliki kemampuan untuk mengoreksi fasenya sendiri. Bayangkan sebuah
osilator berjalan pada beberapa frekuensi dengan bias konstan diterapkan ke jalur
tegangan kontrolnya. Gangguan apa pun pada jalur kontrol akan mengakibatkan
pergeseran frekuensi seketika yang terintegrasi selama gangguan berlangsung.
Kesalahan fase yang dihasilkan akan berlangsung tanpa batas waktu dan tidak akan
pernah dapat dipulihkan meskipun gangguan berlangsung dalam waktu singkat.
Kebisingan Putih Aditif dalam Osilator LC Osilasi sepenuhnya dicirikan oleh
amplitudo dan fasa. Ketika derau putih ditambahkan ke osilasi, derau merusak
amplitudo dan fase osilasi. Asumsikan sinyal derau n (t) ditambahkan ke osilasi v
(t). Biasanya untuk memodelkan derau sebagai jumlah tak terbatas dari sinusoid tak
berkorelasi yang masing-masing dipisahkan oleh 1 Hz.
Nyatanya nonlinier osilator adalah alasan untuk amplitudo "stabil" mereka.
Namun model linier sering digunakan untuk menggambarkan perilaku osilasi. Ini
dapat diterima ketika kondisi start-up osilasi dikejar karena osilasi saat start-up
adalah sinyal kecil. Namun, frekuensi stabil secara periodik dapat jauh berbeda dari
prediksi sinyal “linier” kecil. Lebih lanjut, model osilator linier tidak dapat
memprediksi amplitudo osilasi. Faktanya, asumsi linieritas, mengarah pada
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
amplitudo yang tidak ditentukan Ini karena dalam sistem linier, jika input berlipat
ganda, output berlipat ganda. Dalam osilator, ini mengarah ke amplitudo yang
berubah-ubah. (Hegazi, 2005)
Osilator merupakan peralatan penting dalam komunikasi radio. Pada dasarnya
osilator merupakan penguat sinyal dengan umpan balik positif dimana rangkaian
resonansi sebagai penentu frekuensi osilator. Osilator ialah rangkaian yang dapat
menghasilkan sinyal output tanpa adanya sebuah sinyal input yang diberikan.
Keluaran osilator bisa berupa bentuk sinusoida, persegi, dan segitiga. Osilator
berbeda dengan penguat, karena penguat memerlukan syarat untuk menghasilkan
syarat keluaran, dalam osilator tidak ada syarat masukan melainkan ada syarat
keluaran saja. Prinsip dasar osilator, pada dasarnya osilator merupakan rangkaian
elektronik yang didesain sebagai penghasil sinyal carier.
Adapun jenis-jenis osilator yaitu : (1) Osilator Hartley, osilator Hartley
sering digunakan pada tegangan umpan balik oleh pembagi tegangan induktif L1
dan L2 . karena tegangan keluar muncul melintas L1 dan tegangan umpan balik
melintas di L2. Osilator Hartley termasuk jenis osilator LC. Osilator Hartley
tersusun dari dua buah inductor yang disusun seri dan sebuah kapasitor tunggal.
Kelebihan osilator Hartley adalah mudahnya mengatur nilai frekuensi. (2) Osilator
Collpits, Osilator Collpits adalah salah satu dari sejumlah desain untuk elektronika
osilator sirkuit dengan menggunakan kombinasi dari induktansi (L) dengan
kapasitor (C) untuk penentuan frekuensi, sehingga juga disebut LC osilator.
Osilator ini adalah suatu rangkaian yang berguna untuk membangkitkan gelombang
sinus frekuensi tetap dari sekitar satu kilohertz sampai beberapa megahertz. Pada
dasarnya, untuk menghasilkan getaran frekuensi agar dapat berosilasi digunakan
rangkaian dari tangki LC yang disambungkan dengan rangkaian umpan balik.
Kekhususan pada rangkaian osilator collpits adalah digunakannya dua buah
kapasitor pada rangkaian tangkinya. Fungsi dari kedua kapasitor ini adalah sebagai
pembagi tegangan keluaran dari masukan penguat. Pada osilator collpits,
pengaturan kumparan dan perubahan harga kapasitor menentukan frekuensi yang
dihasilkan.
(3) Osilator Kristal, Osilator Kristal digunakan untuk menghasilkan isyarat dengan
tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal pada osilator ini terbuat dari
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
quartz atau Rochelle salt dengan kualitas yang baik. Material ini memiliki
kemampuan mengubah energi listrik menjadi energi mekanik berupa getaran atau
sebaliknya. Kemampuan ini lebih dikenal dengan piezoelectric effect. Pada osilator
ini, kristal berperilaku sebagai rangkaian resonansi seri. Kristal seolah-olah
memiliki induktansi (L), kapasitansi (C), dan resistansi (R). Harga L ditentukan
oleh massa kristal, harga C ditentukan oleh kemampuannya berubah secara
mekanik dan R berhubungan dengan gesekan mekanik. Jadi, kristal memiliki
kemampuan untuk memberikan resonansi parallel dan resonansi seri.
(Putri, 2019)
Ketidakstabilan frekuensi relatif jangka pendek (kurang dari 10-12 pada
frekuensi operasi menengah 10 GHz) dan suara fase ultralow (kurang dari -140 dB
/ Hz pada frekuensi 10-kHz diimbangi dari frekuensi operasi operator rata-rata)
harus menyediakan pita lebar ( hingga 10-100 Gbit / s) transmisi ultrasecret
informasi kode melalui saluran radio pada jarak jauh (100 km ke atas). Saat ini, di
banyak negara di dunia, pengembangan osilator frekuensi radio (RF) yang
distabilkan dengan frekuensi kebisingan rendah, yang beroperasi dalam rentang 1-
100-GHz dalam versi integral atau hybrid.
Osilator gelombang mikro stabil tinggi tradisional yang terkenal, yang
tersedia saat ini, tidak dapat diterima untuk beberapa aplikasi. Osilator tradisional
dengan resonator kristal dan osilator pada gelombang akustik permukaan (SAW)
dengan perkalian frekuensi yang dihasilkan tidak memungkinkan untuk
mendapatkan tingkat kepadatan spektral daya (PSD) yang diperlukan dari gangguan
fase (PN) dengan mengorbankan beberapa fase peningkatan kebisingan pada
penggandaan frekuensi dalam gelombang mikro dan perangkat osilasi gelombang
mm. -140 dB / Hz terkenal seperti itu pada offset 1-100 kHz dari operator.
Osilator dengan resonator dielektrik (rongga) pada paduan keramik
memiliki batasan yang jelas pada tingkat kebisingan fasa. Dengan mengorbankan
faktor Q yang relatif rendah dari rongga seperti itu, yang sama dengan sekitar 1000
(pada frekuensi pembangkitan 1OGHZ), tingkat kebisingan fase khas dari osilator
yang tersedia secara komersial tidak dapat, sebagai aturan, kurang dari -90 hingga
-115 dBm / Hz pada frekuensi 1-kHz diimbangi dari frekuensi pembangkitan
nominal 8-20 GHz.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Osilator gelombang mikro dengan stabilisasi frekuensi oleh rongga
dielektrik leuco-sapphire solid- state [12-17] saat ini memiliki tingkat kebisingan
fase terdaftar paling rendah -167 dBm / Hz pada offset 1-10-kHz. Rentang frekuensi
operasi osilator semacam itu adalah dari 6 hingga 35 GHz dan memiliki, sebagai
aturan, rentang penyetelan frekuensi diskrit. Rongga leuco-safir dari osilator
semacam itu memiliki dimensi keseluruhan yang relatif besar (diameter 30-100
mm) dan berat yang besar (150-400 g). Karena dimensi keseluruhan yang besar dan
berat rongga pada osilator semacam itu, frekuensi osilasi sangat bergantung pada
beban mekanis. Kerugian serius dari osilator dengan rongga leuco-safir adalah
kenyataan bahwa dalam osilator seperti itu, dengan mengorbankan ketergantungan
material yang relatif tinggi pada suhu (10-1 / derajat), sistem pengaturan frekuensi
panas menjadi rumit dan mahal. (Bortsov, 2020)
Pemfilteran dilakukan untuk menghilangkan komponen frekuensi sehingga tingkat
deteksi denyut jantung dapat ditingkatkan. Selain itu, untuk menghilangkan
kemungkinan interferensi antara alat pacu jantung dengan radio sinyal daya. Jadi
kriteria penting untuk amplifier adalah penguatan dan respon frekuensi. Keluaran
amplifier dihubungkan ke sirkuit pembanding analog atau analog komparator yang
membandingkan sinyal yang telah diperbuat dan difilter ke nilai ambang. Jika sinyal
input lebih besar dari nilai ambang maka output pembanding menjadi tinggi (high).
Jika yang terjadi sebaliknya maka output menjadi rendah (low). Jadi output dari
pembanding adalah sinyal digital yang mengindikasikan ada tidaknya denyut
jantung alami atau paksaan.
Counter adalah sirkuit digital yang menghitung siklus output dari osilator.
Ini dapat di-reset dan ketika denyut jantung terjadi pada pulsa pemacu dikirimkan.
Sinyal digital dari komputer ini dikirimkan ke pembanding digital titik input lain
untuk pembanding digital adalah sinyal dari sirkuit referensi.
Nilai counter preferensi adalah 9 jika denyut jantung yang terakhir
terdeteksi alami. Dan bernilai 8 jika denyut jantung terakhir yang terdeteksi adalah
denyut paksaan titik ketika nilai input ini sama maka output dari pembanding digital
menjadi tinggi (high). Ini akan menyebabkan pembangkit pulsa mengirimkan pulsa
dengan amplitudo dan durasi tertentu. (Zuhal, 2009)
Osilator stabil op-amp yang dibahas dalam contoh pertama osilator rangkaian yang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
menghasilkan sinyal keluaran periodik tanpa sinyal masukan. Jenis rangkaian ini
memiliki semacam mekanisme umpan balik yang memungkinkannya berosilasi
secara spontan. Kita dapat mengkategorikan osilator menjadi dua kelompok besar:
osilator relaksasi dan osilator sinusoidal. Masing-masing kelompok ini memiliki
ciri-ciri umum. Osilator relaksasi dicirikan oleh bentuk gelombang keluaran non-
sinusoidal, pengaturan waktu yang diatur oleh pengisian dan pengosongan
kapasitor, dan operasi non-linier dari komponen aktifnya. Analisis rangkaian
osilator relaksasi dilakukan dalam domain waktu (yaitu, dengan menentukan
respons rangkaian sebagai fungsi waktu). Misalnya, osilator astabil op-amp kami
memiliki output gelombang persegi dengan periode yang ditentukan oleh
pengisian/pengosongan kapasitor C melalui resistor. Contoh dari setiap jenis
osilator:
• Osilator Relaksasi
Osilator relaksasi menggunakan dua komponen yang telah kita pelajari
sebelumnya: SCR dan transistor bipolar. SCR akan tetap dalam keadaan mati
kecuali ada arus yang mengalir ke gerbang dan tidak ada.
• Transistor osilator stabil
Osilator relaksasi kita berikutnya, osilator stabil transistor, menghasilkan
tegangan keluaran rangkaian pulsa. Dua transistor di sirkuit ini, yang akan
bergantian menjadi jenuh (Vce= 0) atau cutoff (Vec) dengan masing-masing berada
dalam keadaan yang berlawanan satu sama lain. Dengan demikian kedua transistor
dalam rangkaian ini beroperasi secara non-linier. Tegangan keluaran dapat diambil
dari tegangan kolektor dari salah satu transistor.
• Osilator RC
Contoh osilator sinusoidal pertama kita adalah osilator RC Bagian penguat
dari rangkaian ini seharusnya terlihat familier - ini adalah penguat transistor
common-emitor.
• Stabilitas osilator
Masalah penting saat mengevaluasi manfaat osilator adalah stabilitas
frekuensi. Kami telah menunjukkan untuk osilator RC bahwa kriteria Barkhausen
dipenuhi tepat untuk satu frekuensi o. Dalam prakteknya, frekuensi osilator akan
cenderung menjauh dari og. Akhirnya, rangkaian merasakan ada yang salah (karena
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
pergeseran fasa tidak lagi 180 derajat) dan mengembalikan frekuensi osilator
kembali ke O.
• Osilator Hartley
Salah satu contoh rangkaian tersebut adalah osilator Hartley. Tegangan DC
Vb dan resistansi Rb menghasilkan arus basis konstan sehingga transistor tetap
berada pada daerah aktif linier.
• Osilator kristal
Kristal piezoelektrik sering digunakan dalam osilator LC. Simbol sirkuit
untuk perangkat bersama dengan sirkuit ekuivalennya. Osilator kristal biasanya
digunakan dalam berbagai macam aplikasi karena kestabilannya yang sangat baik
dan biaya rendah, tetapi tidak cocok untuk aplikasi daya tinggi. RC dan Jaringan
umpan balik LC digunakan untuk kasus seperti itu.
Aplikasi osilator: komunikasi EM Cara umum untuk mengkomunikasikan
informasi adalah melalui gelombang elektromagnetik (EM). Contohnya termasuk
gelombang radio dan televisi, sambungan gelombang mikro telepon, gelombang
cahaya pada serat optik, radar, dan sinyal telepon seluler. Ada berbagai cara untuk
mengirimkan informasi pada gelombang EM. Untuk sinyal analog, teknik yang
paling umum adalah modulasi amplitudo atau AM dan modulasi frekuensi atau FM.
Teknik ini juga digunakan saat mempelajari fenomena gelombang di laboratorium
penelitian. (Dennis, 2011)
Ada banyak jenis osilator, dan banyak konfigurasi rangkaian berbeda yang
menghasilkan osilasi. Beberapa osilator menghasilkan sinyal sinusoidal, yang lain
menghasilkan sinyal nonsinusoidal. Osilator nonsinusoidal, seperti osilator pulsa
dan ramp (atau gigi gergaji), digunakan dalam aplikasi pengaturan waktu dan
kontrol. Osilator pulsa biasanya ditemukan di jam sistem digital, dan osilator ramp
ditemukan di sirkuit sapuan horizontal osiloskop dan pesawat televisi.
Osilator sinusoidal digunakan dalam banyak aplikasi, misalnya, dalam
peralatan elektronik konsumen (seperti radio, TV, dan VCRS), dalam peralatan uji
(seperti penganalisis jaringan dan generator sinyal), dan dalam sistem nirkabel.
Dalam bab ini pendekatan umpan balik untuk desain osilator dibahas. Contoh
osilator yang dipilih dalam bab ini, serta campuran teori dan informasi desain yang
disajikan, membantu menggambarkan dengan jelas pendekatan umpan balik.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Komponen dasar dalam osilator umpan balik adalah penguat, komponen
pembatas amplitudo, jaringan penentu frekuensi, dan jaringan umpan balik
(positif). Biasanya penguat juga bertindak sebagai komponen pembatas amplitudo,
dan jaringan penentu frekuensi biasanya melakukan fungsi umpan balik. Rangkaian
umpan balik diperlukan untuk mengembalikan sebagian sinyal keluaran kembali ke
masukan. Umpan balik positif terjadi ketika sinyal umpan balik sefasa dengan
sinyal input dan, di bawah kondisi yang tepat, osilasi dimungkinkan.
Satu juga menemukan dalam literatur istilah osilator resistansi negatif.
Desain osilator resistansi negatif mengacu pada pendekatan desain khusus yang
berbeda dari yang biasanya digunakan dalam osilator umpan balik. Karena tor
osilator umpan balik menghadirkan impedansi yang memiliki resistansi negatif di
beberapa titik di sirkuit, osilator semacam itu juga dapat dirancang menggunakan
pendekatan resistansi negatif. Untuk pemahaman yang baik tentang metode
resistansi negatif, diperlukan keakraban tertentu dengan osilator.
(Guillermo, 2006)
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor
yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah isolator diantara pelat
tersebut sebagai pemisah. Isolator tersebut disebut juga dengan dielektrika. Bahan
dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor tersebut.
Adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai adalah keramik, kertas, udara,
metal film dan lain-lain. Kapasitor sering juga disebut sebagai kondensator.
Kapasitor memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran, tergantung dari kapasitas,
tegangan kerja, dan lain sebagainya.
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan
dengan huruf "C" adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan
tersebut. Bahan-bahan dielektrik (pemisah antara dua pelat kapasitor) yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat
metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada
salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan
negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah
oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan selama
tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena kapasitor
ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan
bahan dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang
popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia
dari besaran pF sampai beberapa µF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang
berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film
adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau
dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate,
metalized paper. Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek
dagang untuk kapasitor dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor
kelompok ini adalah non-polar. (Irma, 2018)
Osilator sinusoidal dan generator gelombang necklesusoidal memainkan peran
penting dalam berbagai instrumentasi, pengukuran, komunikasi, kontrol, dan sistem
elektronik lainnya, dan oleh karena itu, diskusi tentang sejumlah osilator sinusoidal
klasik merupakan topik penting yang dibahas di hampir semua standar teks dan
buku referensi tentang elektronik dan sirkuit elektronik (misalnya, lihat [1-6]).
Namun, selama empat dekade terakhir, sejumlah besar sirkuit dan teknik telah
dikembangkan oleh berbagai peneliti untuk mewujudkan osilator sinusoidal,
menggunakan berbagai perangkat aktif dan blok penyusun sirkuit aktif seperti
transistor bipolar, FET, IC op-amp, operasional. penguat transkonduktansi (OTA),
konveyor arus (CC), op-amp umpan balik arus (CFOA), dan banyak lainnya.
Osilator sinusoidal, yang merupakan rangkaian RC aktif tertutup tanpa input
fungsional (selain catu daya DC yang digunakan untuk membiaskan perangkat
aktif), dapat dianalisis dengan beberapa cara. Dari teori klasik osilator umpan balik,
osilator sinusoidal yang biasanya dibuat dari amplifier dan rangkaian RC selektif
frekuensi atau rangkaian LC yang disusun dalam umpan balik positif, dapat
dianalisis dengan menggunakan kriteria Barkhausen.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Osilator Colpitts dan Hartley Meskipun osilator RC aktif cocok untuk
frekuensi rendah hingga menengah, untuk menghasilkan sinyal frekuensi tinggi,
biasanya osilator LC lebih disukai. Dua osilator frekuensi tinggi populer adalah
osilator Colpitts dan Hartley yang keduanya menggunakan rangkaian resonansi LC
sebagai jaringan selektif frekuensi bersama dengan penguat yang dapat berupa
penguat BJT, pengali FET, atau yang terbuat dari op-amp IC . Osilator Colpitts
merupakan osilator LC yang berisi rangkaian tangki disetel yang terdiri dari satu
induktor dan dua kapasitor berupa rangkaian tiga terminal; kedua kapasitor di
dalamnya sebenarnya membuat pembagi tegangan kapasitif. Implementasi berbasis
penguat transkonduktansi operasional (OTA) berbasis osilator Colpitts. Dimana
tiga jaringan LC terminal dihubungkan sedemikian rupa sehingga antara dua node
dari tiga sirkuit LC terminal, penguat transkonduktansi pembalik dari gain -Gm
terhubung, sedangkan simpul umum dari dua kapasitor terhubung ke ground.
Osilator Colpitts menghasilkan produksi sinyal sinusoidal dengan kemurnian yang
baik. Dengan analisis rangkaian rutin, frekuensi osilasi osilator Colpitts ditemukan.
Poin penting yang harus diperhatikan adalah bahwa sementara jembatan Wien dan
beberapa osilator memerlukan penguatan sebesar 3 untuk mempertahankan osilasi
berkelanjutan, beberapa lainnya hanya memerlukan setengah dari penguatan ini.
Akibatnya, rentang frekuensi maksimum operasi mereka akan hampir dua kali lipat
dari osilator jembatan Wien untuk produk bandwidth-gain tertentu dari op-amp
yang digunakan.
Sebuah Osilator Band-Pass Filter-Tuned Osilator op-amp populer lainnya
adalah apa yang disebut osilator disetel band-pass filter, Rangkaian ini
menggunakan induktor simulasi menggunakan konverter impedansi umum (GIC)
yang terbuat dari dua op-amp bersama dengan empat resistor identik yang sama
dengan R dan kapasitor, sehingga mensimulasikan induktor dengan nilai L = CR,
yang dalam hubungannya dengan nilai kapasitor lain. C dan resistor nilai QR
membuat filter band-pass. Pembatas keras dibuat dari resistor R, dan dua dioda D,
dan D2 yang saling terhubung. Output dari limiter diumpankan kembali ke input
dari band-pass filter. Dengan asumsi bahwa output dari limiter adalah gelombang
persegi simetris, ketika ini diusulkan oleh filter band-pass Q tinggi. Faktor kualitas
prioritas spektral dari gelombang sinus yang dihasilkan. (Senani, 2016)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3. Kapasitor 10 F
Fungsi: Sebagai pengatur waktu
5.1 Kesimpulan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari serta merakit rangkaian osilator.
Osilator berfungsi mengubah daya arus searah (DC) dari catu daya kedaya
arus bolak-balik (AC) dalam beban. Osilator umumnya digunakan dalam
pemancar dan penerima radio dan tv, dalam radar dan dalam berbagai
sistem komunikasi. Pesawat penerima radio dan tv juga menggunakan
osilator untuk mengolah isyarat yang datang. Dengan menggunakan
penguat atau dapat digunakan dengan Op-Amp sebagai penguat pembalik.
Hal tersebut tidak hanya dapat memperkuat sinyal input, tetapi juga dapat
S-1 FISIKA
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengaruh frekuensi terhadap banyak gelombang
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari low pass filter, high pass filter dan
band pass filter
3. Untuk mengetahui aplikasi dari filter aktif
4. Untuk mengetahui fungsi op-amp pada rangkaian filter aktif
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB II
DASAR TEORI
Filter adalah sirkuit yang mampu melewati rentang frekuensi tertentu sambil
memblokir frekuensi lain. Empat jenis filter utama termasuk filter low-pass, filter
high-pass, filter bandpass, dan filter takik (atau band-reject filter). Filter aliran-
rendah melewatkan komponen frekuensi rendah dari sinyal input, sedangkan filter
high-pass melewatkan komponen frekuensi tinggi. Filter bandpass melewati celah
sempit rentang frekuensi yang berpusat di sekitar frekuensi resonansi filter,
sementara takik filter melewatkan semua frekuensi kecuali yang berada dalam pita
sempit yang berpusat di sekitar frekuensi resonansi filter. Filter memiliki banyak
aplikasi praktis dalam elektronik. Misalnya, dalam DC catu daya, filter dapat
digunakan untuk menghilangkan gangguan frekuensi tinggi yang tidak diinginkan
dalam tegangan saluran AC, dan mereka bertindak untuk meratakan tegangan dc
berdenyut yang dihasilkan oleh bagian penyearah persediaan. Dalam komunikasi
radio, filter memungkinkan untuk penerima radio untuk memberikan sinyal yang
diinginkan kepada pendengar sambil menolak semua orang lain. Demikian pula,
filter memungkinkan pemancar radio menghasilkan hanya satu sinyal sementara
melemahkan sinyal lain yang mungkin mengganggu sinyal pemancar radio yang
berbeda.
Dalam elektronik audio, jaringan filter yang disebut jaringan crossover
digunakan untuk mengalihkan rendah sinyal audio ke woofer, frekuensi menengah
ke speaker midrange, dan tinggi frekuensi ke tweeter. Filter high-pass sering
digunakan untuk menghilangkan dengungan listrik 60 Hz dari sirkuit audio. Daftar
aplikasi filter sangat luas. Ada dua jenis filter yang dibahas dalam bab ini, yaitu
filter pasif dan filter aktif filter. Filter pasif dirancang menggunakan elemen pasif
(mis., Resistor, kapasitor, dan induktor) dan paling responsif terhadap frekuensi
antara sekitar 100 Hz dan 300 MHz. (Batas frekuensi bawah dihasilkan dari fakta
bahwa pada frekuensi rendah kapasitansi dan nilai induktansi menjadi sangat besar,
artinya sangat mahal komponen besar dibutuhkan. Batas frekuensi atas dihasilkan
dari fakta bahwa pada frekuensi tinggi kapasitansi parasit dan induktansi
mendatangkan malapetaka.) Saat mendesain filter pasif dengan respons falloff
redaman yang sangat curam, jumlah induktor dan bagian kapasitor meningkat.
Karena lebih banyak bagian ditambahkan untuk mendapatkan respons yang
diinginkan, lebih besar peluang terjadinya kehilangan sinyal. Juga, impedansi
sumber dan beban harus dipertimbangkan saat mendesain filter pasif. Filter aktif,
tidak seperti filter pasif, dibuat dari op amp, resistor, dan kapasitor — tidak
diperlukan induktor. Filter aktif mampu menangani sangat rendah sinyal frekuensi
(mendekati 0 Hz), dan mereka dapat memberikan penguatan tegangan jika
diperlukan (tidak seperti filter pasif). Filter aktif dapat dirancang untuk
menawarkan kinerja yang sebanding ke filter LC, dan biasanya lebih mudah dibuat,
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
tidak terlalu rumit, dan dapat dirancang tanpa perlu komponen berukuran besar.
Juga, dengan filter aktif, masukan yang diinginkan dan impedansi keluaran dapat
disediakan yang tidak bergantung pada frekuensi. Satu jurusan kelemahan dengan
filter aktif adalah rentang frekuensi tinggi yang relatif terbatas. Di atas sekitar 100
kHz atau lebih, filter aktif menjadi tidak dapat diandalkan (akibat dari bandwidth
op amp dan persyaratan laju perubahan tegangan). Pada frekuensi radio, yang
terbaik adalah menggunakan filter pasif. Sejumlah IC filter tersedia di pasaran saat
ini.
Salah satu pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan falloff yang
lebih tajam adalah dengan menggabungkan sejumlah 6 dB per filter oktaf bersama-
sama. Setiap bagian baru akan bertindak untuk memfilter keluaran dari bagian
sebelumnya. Namun, menghubungkan satu filter dengan filter lainnya untuk tujuan
meningkatkan kemiringan “dB per oktaf” tidak semudah kelihatannya dan bahkan
menjadi tidak praktis dalam kasus tertentu (misalnya, desain filter bandpass pita
sempit). Misalnya, Anda punya untuk bersaing dengan respons transien, masalah
pergeseran fasa, degradasi sinyal, belitan kapasitansi, resistansi internal, pickup
derau magnetis, dan lain-lain. Hal-hal bisa menjadi buruk. Agar semuanya tetap
praktis, yang akan kita lakukan adalah melewati teori filter hard core (yang memang
bisa menjadi sangat buruk) dan cukup terapkan beberapa trik desain yang
menggunakan dasar grafik respons dan tabel desain filter. Untuk benar-benar
memahami poin filter yang lebih baik teori sama sekali tidak sepele.
Telah disebutkan secara singkat sebelumnya bahwa filter Chebyshev dan
Bessel dapat digunakan alih-alih filter Butterworth. Untuk mendesain filter
Chebyshev dan Bessel, Anda mengambil pendekatan yang sama yang Anda
gunakan untuk mendesain filter Butterworth. Namun, Anda perlu menggunakan
grafik dan tabel atenuasi low-pass yang berbeda untuk mendapatkan nilai
komponen ditempatkan di jaringan π dan T LC. Jika Anda tertarik untuk mendesain
Chebyshev dan Filter Bessel, lihat buku pegangan desain filter. Sekarang, untuk
memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan antara berbagai jenis
filter, beberapa paragraf berikut harus membantu. Filter Butterworth mungkin
adalah filter paling populer yang digunakan. Mereka punya sangat respons
frekuensi datar di wilayah pita lewat tengah, meskipun mereka memiliki beberapa
tikungan yang membulat di wilayah dekat titik −3- dB. Di luar titik −3- dB, itu laju
atenuasi meningkat dan akhirnya mencapai n × 6 dB per oktaf (misalnya, n = 3,
redaman = 18 dB / oktaf). Filter Butterworth relatif mudah dibuat, dan komponen
yang dibutuhkan cenderung tidak memerlukan toleransi yang seketat komponen
lainnya filter. (Putri, 2019)
Filter adalah jaringan yang dirancang untuk melewatkan sinyal yang memiliki
frekuensi dalam pita tertentu (disebut passband) dengan sedikit redaman, tetapi
sangat melemahkan sinyal di dalamnya pita lain (disebut pita atenuasi atau pita
penghenti). Seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya, panel kerja jaringan
attenuator terdiri dari resistansi saja, atenuasi menghasilkan frekuensi yang konstan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
dan independen. Namun, filter peka frekuensi dan karenanya terdiri dari elemen
reaktif. Karena frekuensi tertentu dilewati dengan kerugian minimal, idealnya
induktor dan kapasitor harus komponen murni sejak kehadirannya dari hasil
resistansi di beberapa atenuasi di semua frekuensi. Antara passband filter, di mana
idealnya atenuasi adalah nol, dan pita atenuasi, di mana idealnya atenuasi tidak
terbatas, adalah frekuensi cut-off, ini menjadi frekuensi di mana atenuasi berubah
dari nol hingga beberapa nilai terbatas. Jaringan filter yang tidak mengandung
sumber daya disebut pasif, dan yang berisi satu atau lebih sumber daya adalah
dikenal sebagai jaringan filter aktif.
Bandwidth filter yang digunakan dalam sistem komunikasi bervariasi dari
sepersekian hertz hingga banyak megahertz, tergantung aplikasinya. Filter bagian
T dan π tidak seimbang sederhana menggunakan induktor seri dan kapasitor shunt.
Jika salah bagian terhubung ke jaringan dan terus menerus peningkatan frekuensi
diterapkan, masing-masing akan memiliki karakteristik redaman frekuensi. Ini
adalah karakteristik yang ideal dan dianggap murni elemen reaktif. Semua frekuensi
terlihat lewat dari nol hingga nilai tertentu tanpa pelemahan, ini nilai yang
ditampilkan sebagai fc, frekuensi cut-off; semua nilai frekuensi di atas fc
dilemahkan. Karena alasan inilah bahwa jaringan yang dikenal sebagai filter akses
rendah.
Ringkasnya, filter low-pass adalah filter yang dirancang untuk lolos sinyal
pada frekuensi di bawah frekuensi cut-off yang ditentukan. Ketika penyearah
digunakan untuk menghasilkan DC persediaan sistem elektronik, riak besar
menimbulkan gangguan yang tidak diinginkan dan bahkan dapat menutupi efek
sinyal tegangan. Bentuk gelombang tegangan, ini menjadi salah satu yang paling
umum aplikasi filter di sirkuit listrik. Filter digunakan untuk memisahkan berbagai
bagian sistem lengkap dan dengan demikian untuk mencegah tindakan antar yang
tidak diinginkan. Misalnya, penyisipan low-pass decoupling filter antara masing-
masing dari beberapa tahap penguat dan catu daya umum mengurangi interaksi
karena kesamaan impedansi catu daya. Filter band-pass adalah filter yang dirancang
untuk melewatkan sinyal frekuensi antara dua frekuensi cut-off yang ditentukan.
Filter seperti itu dapat dibentuk dengan mengalirkan high-pass dan filter low-pass.
Filter high-pass dengan frekuensi cut-off lebih besar dari 250 Hz juga akan
menghilangkan gangguan, tetapi beberapa dari komponen frekuensi yang lebih
rendah dari sinyal audio akan hilang juga. Pernyataan berikut mungkin terbukti
benar untuk filter apa pun:
(a) Redamannya nol di seluruh frekuensi kisaran yang impedansinya murni resistif.
(b) Atenuasi terbatas di seluruh frekuensi kisaran yang impedansinya murni reaktif.
Biarkan filter yang ditunjukkan pada sebuah rangkaian beroperasi pada a rentang
frekuensi sedemikian rupa sehingga ZO bersifat resistif murni. Pada ZO = V1 I1 =
V2 I2 Daya hilang dalam penghentian keluaran, P2 = V2 I2 cos φ2 = V2 I2 (karena
φ2 = 0 dengan beban resistif murni). Daya dikirim di terminal input, P1 = V1I1 cos
φ1 = V1I1 (karena φ1 = 0) Tidak ada daya yang diserap oleh elemen filter karena
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
mereka ada murni reaktif. Maka P2 = P1, V2 = V1 dan I2 = I1 Jadi jika filter
dihentikan di ZO dan beroperasi di rentang frekuensi sedemikian rupa sehingga ZO
murni resistif, maka semuanya daya yang dikirim ke input diteruskan ke output dan
karena itu tidak ada redaman. Biarkan filter beroperasi pada rentang frekuensi
seperti itu bahwa ZO murni reaktif. Kemudian, V1 I1 = jZO = V2 I2. Jadi tegangan
dan arus berada pada 90◦ satu sama lain yang berarti sirkuit tidak dapat menerima
atau mengirimkan daya aktif apa pun dari sumber ke beban (P = VI cos φ = VI cos
90◦ = VI (0) = 0). Di sana kedepan pelemahan tak terbatas, secara teoritis. (Dalam
praktiknya, file atenuasi terbatas, untuk kondisi (V1 / I1) = (V2 / I2). Arus keluar
dari fase 90◦. Pernyataan (a) dan (b) di atas penting karena keduanya dapat
diterapkan untuk menentukan titik frekuensi cut-off bagian filter apapun hanya dari
pengetahuan tentang sifat ZO. Di pita lulus, ZO nyata, dan dalam pelemahan band,
ZO adalah khayalan. Oleh karena itu, frekuensi cut-off pada titik skala frekuensi di
mana ZO berubah dari kuantitas nyata menjadi imajiner, atau sebaliknya.
Ketika frekuensinya sangat rendah, ω kecil dan istilah (ω2L2 / 4).
Karakteristik impedansinya kemudian menjadi sama dengan √ (L / C), yaitu murni
resistif. Nilai impedansi karakteristik ini dikenal sebagai impedansi desain atau
nominal impedansi bagian dan sering diberi symbol R0. Terlihat bahwa impedansi
karakteristik Z0 bervariasi dengan ω, yaitu Z0 bervariasi dengan frekuensi. Jadi jika
impedansi nominal dibuat sama impedansi beban yang diumpankan oleh filter
kemudian pencocokan memburuk saat frekuensi meningkat dari nol menuju fc.
Namun demikian, konvensi untuk membuat impedansi pengakhiran sama dengan
nilai sumur Z0 di dalam passband, yaitu untuk mengambil nilai batas Z0 saat
frekuensi mendekati nol. Batas ini jelas √ (L / C). Ini berarti filter dihentikan dengan
benar frekuensi rendah tetapi sebagai frekuensi cut-off didekati menjadi semakin
tidak cocok. Ini ditampilkan untuk bagian lowpass menurut kurva (a). Itu terlihat
bahwa kerugian yang meningkat dimasukkan ke dalam passband. Kurva (b)
menunjukkan redaman akibat low-pass yang sama bagian diakhiri dengan benar di
semua frekuensi. Sebuah kurva yang terletak di antara kurva (a) dan (b) akan
biasanya hasil untuk setiap bagian jika beberapa bagian di-cas caded dan diakhiri
di R. (Bird,
2010)
Reaktansi induktor dan kapasitor bergantung pada frekuensi a.c. sinyal diterapkan
ke mereka. Itulah mengapa perangkat ini dikenal sebagai selektif frekuensi. Dengan
menggunakan berbagai kombinasi resistor, induktor dan kapasitor, kita dapat
membuat rangkaian yang memiliki sifat melewatkan atau menolak frekuensi rendah
atau tinggi atau pita frekuensi. Jaringan selektif frekuensi ini, yang mengubah
karakteristik amplitudo dan fase dari input a.c. sinyal, adalah disebut filter.
Penampilan mereka biasanya diekspresikan dalam bentuk seberapa banyak
pelemahan sebuah band frekuensi mengalami dengan melewati mereka. Atenuasi
biasanya dinyatakan dalam desibel (dB). Filter A.C. menemukan aplikasi dalam
sistem audio dan televisi dan lain-lain. Filter bandpass digunakan untuk memilih
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
rentang frekuensi yang sesuai dengan radio yang diinginkan atau saluran stasiun
televisi. Begitu pula dengan filter bandstop digunakan untuk menolak sinyal yang
tidak diinginkan yang dapat mencemari sinyal yang diinginkan. Misalnya, filter
akses rendah adalah digunakan untuk menghilangkan dengungan yang tidak
diinginkan di d.c. kekuasaan persediaan. Tidak ada pengeras suara yang sama
efisiennya secara keseluruhan rentang frekuensi yang dapat didengar. Itulah
mengapa kesetiaan tinggi sistem loudspeaker menggunakan kombinasi low-pass,
filter high-pass dan bandpass (disebut crossover jaringan) untuk memisahkan dan
kemudian mengarahkan sinyal dari rentang frekuensi yang sesuai ke yang berbeda
pengeras suara yang menyusun sistem. Rangkaian keluaran dari audio dengan
ketelitian tinggi amplifier, yang menggunakan tiga filter untuk memisahkan,
frekuensi rendah, menengah dan tinggi, untuk memberi makan ke pengeras suara
individu, yang paling mampu mereproduksinya.
Jaringan filter A.C. dibagi menjadi dua kategori utama: (i) jaringan aktif
dan (ii) pasif jaringan. Jaringan filter aktif biasanya berisi transistor dan / atau
penguat operasional dalam kombinasi dengan elemen R, L dan C untuk
mendapatkan efek pemfilteran yang diinginkan. Ini tidak akan dibahas di sini Book.
Kami hanya akan mempertimbangkan jaringan filter pasif yang biasanya terdiri dari
seri-paralel kombinasi elemen R, L dan C. Ada empat jenis jaringan seperti yang
dijelaskan di bawah ini:
1. Filter Akses Rendah.
Sebagai nama menunjukkan, itu hanya memungkinkan frekuensi rendah untuk
dilewati melalui, tetapi melemahkan (ke lebih kecil atau lebih besar) semua
frekuensi yang lebih tinggi. Itu frekuensi maksimum yang mana itu
memungkinkan untuk melewati, adalah disebut frekuensi cutoff c (juga disebut
frekuensi istirahat). Sana adalah filter low-pass RL dan RC
2. Pass filter tinggi.
Saya memungkinkan sinyal dengan lebih tinggi frekuensi lewat dari input ke
keluaran sambil menolak frekuensi yang lebih rendah. Frekuensi minimum
yang diizinkan untuk dilewati disebut frekuensi cutoff.
3. Filter Bandpass.
Ini adalah sirkuit resonan yang disetel untuk melewati band atau jangkauan
tertentu frekuensi sambil menolak semua frekuensi di bawah dan di atas kisaran
ini (disebut passband).
4. Filter Bandstop.
Ini adalah sirkuit resonan yang menolak pita atau rentang tertentu frekuensi saat
melewatkan semua frekuensi di bawah dan di atas band yang ditolak. Seperti
itu filter juga disebut wavetraps, filter takik atau band-elimination, band-
separation atau band rejection filter.
Performa filter dinyatakan dalam jumlah desibel yang meningkatkan sinyalatau
diturunkan per oktaf frekuensi atau dekade frekuensi. Oktaf berarti penggandaan
atau penggandaan frekuensi sedangkan satu dekade berarti sepuluh kali lipat
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
peningkatan atau penurunan frekuensi. Sistem pengukuran logaritmik ini banyak
digunakan dalam audio, radio, TV, dan instrument industri untuk membandingkan
dua voltase, arus atau tingkat daya. Level-level ini diukur dalam satu unit disebut
bel (B) atau desibel (dB) yang merupakan 1/10 dari sebuah bel. Misalkan kita ingin
membandingkan daya keluaran P0 dari filter dengan daya masukan Pi. Itu
perubahan level daya = 10 log10 P0 / Pi dB. Perlu dicatat bahwa dB adalah satuan
perubahan daya (yaitu naik atau turun) dan bukan dari kekuatan itu sendiri. Selain
itu, 20 dB tidak dua kali lipat daya 10 dB. Namun, ketika level tegangan dan arus
diperlukan, maka ungkapannya adalah: Level saat ini = 20 log10 (I0 / Ii) dB.
Demikian pula, level tegangan = 20 log V0 / Vi dB. Jelas, untuk daya, kami
menggunakan faktor pengali 10 tetapi untuk tegangan dan arus, kami menggunakan
faktor pengali dari 20. Filter RC low-pass sederhana ditunjukkan pada (a). Seperti
yang dinyatakan sebelumnya, itu memungkinkan sinyal frekuensi rendah hingga fc
untuk melewati sambil melemahkan frekuensi di atas fc. Kisaran frekuensi hingga
f c disebut passband filter. Ini menunjukkan bagaimana tegangan output sinyal V0
bervariasi dengan frekuensi sinyal. Seperti yang terlihat pada fc , tegangan sinyal
keluaran dikurangi menjadi 70,7% dari tegangan masukan. Outputnya dikatakan
menjadi - 3 dB pada fc. Output sinyal di luar fc roll-off atau atenuasi pada kecepatan
tetap - 6 dB / oktaf atau - 20 dB / decade. Resistance R menawarkan oposisi tetap
ke frekuensi tetapi reaktansi yang ditawarkan oleh kapasitor C berkurang dengan
peningkatan frekuensi. Oleh karena itu, sinyal frekuensi rendah berkembang di atas
C sedangkan sinyal frekuensi tinggi dibumikan. Sinyal frekuensi di atas fc
mengembangkan tegangan yang dapat diabaikan melintasi C. koil menawarkan
reaktansi tinggi frekuensi tinggi dan rendah reaktansi ke frekuensi rendah. Oleh
karena itu, frekuensi rendah hingga fc dapat melewati kumparan tanpa banyak
pertentangan. Hasil tegangan dikembangkan di R.
Frekuensi yang lebih rendah mengalami reaktansi yang cukup besar oleh
kapasitor dan tidak mudah dilewati. Frekuensi yang lebih tinggi mengalami sedikit
reaktansi dan mudah lulus. Frekuensi tinggi yang melewati filter mengembangkan
tegangan keluaran V0 melintasi R. Mungkin Perlu dicatat bahwa filter RC high-
pass dapat diperoleh hanya dengan menukar posisi R dan C dalam filter RC low-
pass. Aplikasi seri yang sangat umum kapasitor high-pass filter adalah kopling
kapasitor antara dua tahap penguat audio. Ini digunakan untuk melewatkan sinyal
audio yang diperkuat dari satu tahap ke tahap berikutnya dan sekaligus memblokir
konstanta d.c. tegangan.
Penurunan bertahap dari keluaran a.c. Filter disebut roll-off. Kurva titik-titik
(a) menunjukkan kurva respons aktual dari filter RC low-pass. Output maksimum
ditentukan menjadi nol dB sebagai referensi. Dengan kata lain, 0 dB sesuai dengan
kondisi saat V0 = vi karena 20 log10 V0 / Vi = 20 log 1 = dB. Seperti yang terlihat,
output turun dari 0 dB ke - 3 dB di cutoff frekuensi dan kemudian terus menurun
pada tingkat yang tetap. Pola penurunan ini dikenal sebagai roll-off dari respons
frekuensi. Garis lurus padat (a) melambangkan sebuah ideal respon keluaran yang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
dianggap 'datar' dan yang memotong sumbu frekuensi pada fc. Roll-off untuk filter
IRC atau IRL dasar adalah 20 dB / dekade atau 6 dB / oktaf. menunjukkan plot
respon frekuensi pada skala semi-log dimana setiap intervalnya berada pada sumbu
horizontal mewakili peningkatan frekuensi sepuluh kali lipat. Kurva respon ini
dikenal sebagai Bode plot. Ara. menunjukkan plot Bode untuk filter RC high-pass
pada grafik semi-log. Perkiraan kurva respon aktual ditunjukkan oleh garis putus-
putus. Di sini, frekuensinya ada pada skala logaritmik dan keluaran filter dalam
desibel sesuai dengan skala vertikal linier. Keluaran filter datar di luar fc. Tetapi
karena frekuensinya berkurang di bawah fc, output turun pada tingkat - 20 dB /
dekade. (Theraja,
2005)
Tujuan dari penyearahan adalah memperoleh arus searah. Dalam penyearah yang
kita bahas di atas, kita tidak memperoleh arus searah murni melainkan arus searah
yang berubah secara periodik jadi arus searah ini mengandung komponen arus
bolak-balik. Variasi tegangan ini disebut riak tegangan. Riak tegangan pada
penyearah gelombang penuh lebih kecil dari riak tegangan pada penyearah setengah
gelombang. Untuk lebih memperkecil riak tegangan ini digunakan filter yang
bertugas untuk meloloskan komponen searah dan mencegah komponen bolak-
balik. Dengan menambahkan kapasitor paralel dengan beban R pada rangkaian
penyearah setengah gelombang, maka riak tegangan akan sangat ditekan.
Sebagaimana kita ketahui, kapasitor dapat menyimpan energi. Pada saat tegangan
sumber naik, kapasitor akan terisi sampai mencapai tegangan maksimum. Pada saat
tegangan sumber menurun, kapasitor akan melepaskan energi yang disimpannnya
melalui beban (karena pada saat ini dioda tidak konduksi). Dengan demikian beban
akan tetap memperoleh aliran energi walaupun dioda tidak konduksi. Selanjutnya
bila dioda konduksi lagi, kapasitor akan terisi dan energi yang tersimpan ini akan
dilepaskan lagi pada waktu dioda tidak konduksi; dan demikian seterusnya. Filter
semacam ini tentu saja dapat pula digunakan pada penyearah gelombang penuh.
(Sudirham, 2012)
Rangkaian pengolah sinyal adalah sebuah rangkaian yang berfungsi untuk
mengolah sinyal masukan menjadi bentuk lain sesuai dengan fungsi rangkaian.
Salah satu contoh rangkaian pengolah sinyal adalah rangkaian RC yang dapat
digunakan sebagai pembentuk gelombang. Rangkaian pembentukan gelombang
dapat mengubah bentuk gelombang persegi menjadi segitiga atau gelombang
persegi menjadi pulsa. Perubahan bentuk gelombang ini dapat dilakukan dengan
cara integrasi maupun diferensiasi. Rangkaian yang dapat mengintegrasi masukan
disebut dengan rangkaian integrator. Sementara rangkaian yang berfungsi
mendiferensiasi masukan dikenal dengan rangkaian diferensiator.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
METODOLOGI PERCOBAAN
V+
LM 471
V-
3. Dihubungkan pin 6 ke kutub (+) osiloskop dan pin 4 ke kutub (-) osiloskop.
4. Dihubungkan ground pin 3 ke PSA, kaki 4 ke (+12) PSA, dan kaki 7 ke (-
12) PSA.
5. Dihubungkan R1 dan sambungan R2 dan C2 ke signal generator
6. Dihubungkan osiloskop, signal generator, dan PSA ke sumber tegangan PLN
7. Dihidupkan osiloskop, kemudian dikalibrasikan terlebih dahulu
dalamkeadaan normal.
8. Dihidupkan signal generator, dan PSA
9. Diatur frekuensi 100Hz pada Signal Generator dan dilihat gelombang yang
ditampilkan pada Osiloskop.
10. Diukur besar tegangan keluaran (Vout) melalui tampilan Osiloskop
11. Dicatat besar Vout dan dihitung Gain (G) yang diperoleh.
12. Diulangi prosedur nomor 8-10 untuk frekuensi 500 Hz
13. Dicatat data yang diperoleh di kertas data dan kemudian dianalisa
14. Digambar grafik sesuai dengan tampilan dari layar osiloskop
0.03µF
Vi R R
2
+
6
741
4.7kΩ 4.7kΩ Vo
3
-
0.03µF C RB 27kΩ
RA 47kΩ
CH2
Scope
CH1
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
BAB IV
Frekuensi V0 V /V
i 0 dB Gain
200 Hz 9 Volt 9/10 Volt 0,915
1. INPUT
M = 1,0 ms
V = 5 volt
2. OUTPUT
M = 2,0 ms
V = 9 volt
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
4.2 Analisa Data
1. Menentukan dB tegangan dengan rumus:
𝑉
G = -20 log 𝑉 𝑜
𝑖𝑛
Jawab:
Frekuensi 200 Hz
𝑉
G = -20 log 𝑉 𝑜
𝑖𝑛
9
G = -20 log 10
Jawab:
1
fc = 2𝜋√𝑅
1 𝑅2 𝐶1 𝐶2
1
fc =
2𝜋√(47𝑥102 𝛺)𝑥 (47𝑥102 𝛺)𝑥(33𝑥10−4𝐹)𝑥(33𝑥10−4𝐹)
1
fc=
2𝜋√(240.56 )
1
fc= 2𝜋 𝑥 15.51
1
fc = 97.4
fc= 0,0102 Hz
Jawab:
Pada saat f = 200 Hz; t = 2 ms = 0,002 s; (output)
maka:
𝑛
f= 𝑡
n=fxt
n = 200 Hz x 0,002 s
n = 0,4
842 1 8421 8 4 21
EXT
POWER INPUT
ACTIVE FILTER
+ _
EXT . C
FREQ CONTROL V+
GND 68 KΩ 68 KΩ
+
INPUT
DC & AC POWER
( 10 v ) OUTPUT
4.7 KΩ 4.7 KΩ _
10 v 27 KΩ
V- +
G
0 . 033 µF 0. 033 µF 47 KΩ
+ OVER LOAD
1v
AMPLITUDE
ON
Jumper
ON AC 15 V AC 15 V
OFF ON OFF ( MAX 0. 1 A )
AC INPUT
100 K? SPDT PUSH ON 1000 ?
OSILOSKOP DIGITAL
5.1 Kesimpulan
1. Mengetahui rangkaian low pass filter:
Rangkaian low pass RC filter dibuat dengan menggabungkan dua rangkaian,
yaitu seri dan paralel. Resistor dipasang sejajar atau seri dengan arah sinyal
listrik yang masuk (input). Sedangkan kapasitor posisinya tegak lurus dengan
frekuensi input atau dipasang secara paralel untuk menghalau sinyal frekuensi
tinggi.
5.2 Saran
1. Sebaiknya, praktikan selanjutnya lebih awal masuk ke ruang zoom.
2. Sebaiknya, praktikan selanjutnya memahami prosedur percobaan.
3. Sebaiknya, praktikan selanjutnya aktif bertanya saat praktikum online
beralangung.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Bird, John. 2010. Electrical Circuit Theory and Technology Third Edition. China :
diacriTech
Page : 558-561, and 564
Putri, Hasanah dan Atik Novianti. 2019. Mahir Elektronika Telekomunikasi. IKAPI :
Sidoarjo.
Halaman : 74 – 79
Oklilas, Ahmad Fali. 2006. Elektronika Dasar. Palembang: Universitas Sriwijaya.
Halaman : 51, 60-64, 96
Oppenheim, V, Alan. 2009. Discrete-Time Signal Processing. London: Prentuce Hall
Pages : 493-494
Widodo, Thomas. 2002. Elektronika Dasar. Jakarta: Penerbit Salemba Teknika
Halaman: 40
Sudirham, Sudaryatno. 2012. Analisis Rangkaian Listrik Jilid 1. Darpublic : Bandung.
Halaman : 203 – 204
Theraja, B.L dan Theraja, A.K. 2005. A Textbook of Electrical Technology Volume I
Basic Electrical Engineering. S. Chand & Company LTD : Ram Nagar.
Pages : 642 – 646, and 651
Yohandri, M.Si,. Ph.D.. 2016. Elektronika Dasar 1 Komponen, Rangkaian, dan
Aplikasi Jakarta: KENCANA
Halaman: 101-107
S-1 FISIKA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I
DASAR TEORI
Penguat Operasional (biasanya disebut 'op amp') awalnya dibuat dari komponen
diskrit, sedang dirancang untuk menyelesaikan persamaan matematika secara
elektronik, dengan melakukan operasi seperti penambahan dan pembagian
komputer analog.Sekarang diproduksi di sirkuit terintegrasi (IC) bentuk op amp
memiliki banyak kegunaan, salah satunya adalah yang paling penting sebagai d.c.
dan a.c. tegangan penguat. Simbol diagram sirkuit untuk op amp ini memiliki satu
keluaran,Vo, dan dua masukan; itu masukan pembalik, V1, ditandai -, dan non-
pembalik input, V2, ditandai +.Pengoperasian op amp paling nyaman dari sebuah
d.c seimbang ganda catu daya ± VS (yaitu + VS, 0, −VS); titik pusat suplai, yaitu 0
V, adalah sama input dan output sirkuit dan diambil sebagai tegangan mereka
tingkat referensi.
Impedansi input dari rangkaian oleh karena itu Ri secara paralel dengan
input yang jauh lebih besar impedansi op amp, yaitu secara efektif Ri.Sirkuit
impedansi masukan dengan demikian dapat dikontrol dengan sederhana
mengubah nilai Ri.Sirkuit dasar untuk penguat non-pembalik dimana tegangan
input Vi (a.c. atau d.c.) diterapkan ke terminal non-pembalik (+) dari op amp. Ini
menghasilkan keluaran Vo yang sefase dengan memasukkan.Umpan balik negatif
diperoleh dengan memberi makan kembali ke pembalik (-) terminal, pecahan Vo
berkembang melintasi Ri di pembagi tegangan yang dibentuk oleh Rf dan Ri
melintasi Vo.Karena tidak ada bumi virtual pada non-pembalik (+) terminal,
impedansi input jauh lebih tinggi (biasanya 50M) dibandingkan dengan penguat
pembalik.Juga, itu benar tidak terpengaruh jika penguatan diubah dengan
mengubah Rf dan Ri.
Rangkaian penguat non-pembalik ini memberikan kecocokan yang baik
ketika input disuplai oleh sumber impedansi tinggi.Pengikut tegangan adalah
kasus khusus dari non-pembalik penguat di mana umpan balik negatif 100%
diperoleh dengan menghubungkan output langsung ke terminal pembalik (-),
seperti yang ditunjukkan tegangan-pengikut karena, seperti transistor emitter-
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Karena itu kapasitor C mengisi daya pada kecepatan konstan dan potensi
sisi keluaran C (= Vo, karena sisi masukannya nol) bermuatan sehingga jalur
umpan balik menyerap Jika Q adalah muatan pada C pada saat itu t dan p.d. di
atasnya (yaitu tegangan output) berubah dari 0 dari Vo / t akan menjadi fungsi
ramp seperti (Vo = 2t adalah bentuk garis lurus y = mx + c; dalam hal ini y = Vo
dan x = t, gradien, m = 2 dan vertical sumbu memotong c = 0).Vo terus meningkat
sebesar + 2V /s dan jika catu daya, katakanlah, ± 9V, lalu Vomencapai + 9V
setelah 4,5 detik saat op amp jenuh. (Bird, 1997)
Penguat diferensial (op-amp) digunakan untuk memperkuat perbedaan dalam dua
sinyal.Keluaran hanya terkait dengan perbedaan antara dua masukan.Jika sinyal
input identik, pengoperasiannya disebut mode umum.Output dari penguat beda
ideal akan menjadi nol untuk sinyal mode umum. Jika input berbeda,
pengoperasiannya disebut mode normal.Sinyal mode normal diperkuat oleh
penguat diferensial.Penguat perbedaan penting dalam aplikasi di mana sinyal
lemah dengan adanya noise yang tidak diinginkan.
Nama op amp ideal diterapkan untuk ini dan analisis serupa karena menonjol
parameter op amp diasumsikan sempurna. Seorang insinyur mungkin
menginginkan itumenonjol op amp ideal kadang-kadang ada, tetapi jika
komponen seperti itu benar-benar ada, itu akan terjadi hancurkan alam semesta.
Sinyal transduser yang diinginkan menggerakkan op-amp dalam mode
normal.Sumber akan cenderung menginduksi voltase yang sama ke kabel twisted
pair, menggerakkan op amp dalam mode umum.Sinyal pada keluaran akan
mewakili sinyal transduser asli tanpa tegangan gangguan induksi.Kemampuan op-
amp untuk menolak sinyal mode-umum yang tidak diinginkan sambil mendukung
sinyal mode normal merah disebut rasio penolakan mode-umum (CMRR)
amplifier. RR sering diekspos dalam desibel (dB) dan dapat didefinisikan
spesifikasi tertentu yang tidak dapat dicapai, tetapi tersedia ratusan jenis penguat
operasional, yang dalam berbagai cara berbeda dari op-amp ideal.
Op-amp dasar adalah perangkat linier namun, banyak aplikasi yang ada di
mana op-amp digunakan dalam rangkaian nonlinier.Salah satu aplikasi nonlinier
yang paling umum adalah pembanding.Komparator digunakan untuk mendeteksi
tegangan mana yang lebih besar dan mendorong output ke saturasi positif atau
negatif.Pembanding dapat dibuat dari op-amp biasa (dan sering kali), tetapi ada IC
khusus yang dirancang sebagai pembanding.Mereka dirancang dengan laju
perubahan tegangan yang sangat tinggi dan sering kali memiliki keluaran kolektor
terbuka untuk memungkinkan antarmuka ke sistem logika atau bus. Kegunaan
lain dari op-amp mencakup berbagai aplikasi pemrosesan sinyal.Op-amp sangat
cocok untuk membuat integrator yang presisi.Integrasi adalah proses menemukan
area di bawah kurva.Integrator menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding
dengan integral bentuk gelombang tegangan masukan.Kebalikan dari integrasi
adalah diferensiasi.Rangkaian diferensiasi menghasilkan keluaran yang sebanding
dengan turunan bentuk gelombang tegangan masukan.Rangkaian komparator,
integrator, dan diferensiator op-amp dasar dengan bentuk gelombang
representatif. (Buchla, 1995)
Op amp dirancang menggunakan berbagai macam teknik fabrikasi.Awalnya
mereka hanya berisi transistor bipolar, tetapi sekarang ada sejumlah perangkat
yang menggunakan transistor efek medan di dalam op amp.Transistor efek medan
persimpangan pada input menarik arus yang sangat kecil dan memungkinkan
tegangan input bervariasi antara batas catu daya.
Simbol op-amp adalah segitiga yang menunjuk ke arah aliran
sinyal.Komponen ini memiliki nomor identifikasi bagian (PIN) ditempatkan di
dalam simbol segitiga.PIN mengacu pada op amp tertentu dengan karakteristik
tertentu.Op amp 741C yang diilustrasikan di sini adalah op amp serba guna yang
digunakan di seluruh buku untuk tujuan ilustrasi.Op amp juga dapat diberi kode
pada skema rangkaian dengan penunjuk referensi seperti U7, IC14, dan
seterusnya.PIN-nya kemudian ditempatkan di samping penunjuk referensi di
daftar bagian skema rangkaian. Semua op amp memiliki setidaknya lima
terminal: (1) Terminal catu daya positif Vcc atau + V di pin 7, (2) terminal catu
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
daya negatif Veg atau -V di pin 4, (3) pin keluaran 6, (4) ) terminal masukan
pembalik (-) pada pin 2, dan (5) terminal masukan non-pembalik (+) pada pin
3.Beberapa op amp serba guna memiliki terminal khusus tambahan.
Op amp serba guna adalah sistem multistage.Seperti yang (a), op amp
dasar terdiri dari tingkat masukan dengan dua terminal masukan, tingkat keluaran
dengan satu terminal keluaran, dan tingkat perantara yang menghubungkan sinyal
keluaran dari tingkat masukan ke masukan terminal dari tahap keluaran.diterapkan
dari catu daya bipolar ke terminal catu daya eksternal op amp dan dengan
demikian ke setiap tahap internal op amp.Bergantung pada aplikasinya, sinyal
input, V +, dan V-, bisa positif, negatif, atau nol.Tegangan keluaran yang
dihasilkan diukur melintasi resistor beban Rp, yang dihubungkan antara terminal
keluaran op amp dan umum.Tegangan keluaran, V, tergantung pada sinyal
masukan dan karakteristik op amp.Penguat Diferensial Tahap Masukan Tahap
masukan dari op amp disebut penguat diferensial. Ini memiliki impedansi input
yang sangat tinggi serta penguatan tegangan yang besar.Ketika sinyal masukan V
(+ dan V-) diterapkan, perbedaan tegangan, Ea diperkuat oleh tahap ini dan
muncul sebagai tegangan keluaran V1.
Tegangan Sinyal Shifter Tingkat-Tahap Menengah V, pada keluaran
penguat diferensial secara langsung digabungkan ke masukan tahap pengalih
tingkat menengah.Tahap ini melakukan dua fungsi.Pertama, ini menggeser level
tegangan pada keluaran penguat diferensial ke nilai yang diperlukan untuk
membiaskan tingkat keluaran. Kedua, tahap ini memungkinkan sinyal input V,
melewati hampir tidak berubah dan menjadi sinyal input V2 untuk tahap output
Tahap-Dorong-Tarik Keluaran Tegangan sinyal V2 pada keluaran dari tahap
perantara digabungkan langsung ke tingkat keluaran.Tahap keluaran yang paling
umum adalah konfigurasi transistor push-pull pnp-npn.Menggunakan sirkuit
dorong-tarik sebagai tahap akhir memungkinkan op amp memiliki resistansi
keluaran yang sangat rendah.
Chip silikon diikat ke bidang penyegelan logam bagian bawah untuk
mempercepat pemisahan panas. tab menunjukkan pin 8, dan pin diberi nomor
berlawanan arah jarum jam bila Anda melihat kaleng logam dari atas.Paket 14-pin
dan 8-pin dual-in-line (DIPS) yang popular. Tersedia kotak plastik atau keramik
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Dilihat dari atas, takik atau titik mengidentifikasi pin 1 dan terminal diberi nomor
berlawanan arah jarum jam. Sirkuit terpadu yang kompleks yang melibatkan
banyak op amp dan IC lainnya sekarang dapat dibuat dalam satu chip besar atau
dengan menghubungkan banyak chip dan menempatkannya dalam satu
paket.Untuk kemudahan pembuatan dan perakitan. (Coughlin, 2001).
Awal dari penggunaan penguat operasional adalah tahun 1940 an, ketika sirkuit
elektronika dasar dibuat dengan menggunakan tabung vakum untuk melakukan
operasi matematika seperti penjumlahan, pola, perkalian, pembagian, integral, dan
turunan.Istilah penguat operasional itu sendiri baru digunakan pertama kali oleh
John Ragazzini dan kawan-kawan dalam sebuah karya tulis yang dipublikasikan
pada tahun 1947.
Penguat operasional adalah perangkat yang sangat efisien dan serba
guna.Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika
sederhana seperti penjumlahan dan bencana terhadap tegangan listrik hingga
dikembangkan menggunakan aplikasi seperti komparator dan osilator dengan
distorsi rendah.Penguat Operasional Sebenarnya atau di singkat op-amp
merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai
aplikasi rangkaian elektronika.Aplikasi op-amp yang paling populer dipakai
antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator, dan pembeda.
Penguat operasional KA741 dari Fairchild Semiconductor yang banyak
digunakan bahkan hanya berukuran 5,7mm x 4 , 9mm x 1,8mm dan tersedia di
pasaran dengan harga hanya Rp.3.500 (US $ 0,37).Karakteristik Dasar Op-Amp
Seperti yang telah datang sebelumnya bahwa pada kenyataan Op-amp adalah
sebuah penguat diferensial (penguat diferensial), yang mana yang memiliki 2
masukan masukan, yaitu masukan pembalik (V-) dan masukan non-pembalik (V
+), Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A
(v1-v2) dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1
dikatakan sebagai input noniverting, sebab tegangan V out satu fase dengan
v1.Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input pembalik sebab berlawanan
phasa dengan tengangan VOUT Op-amp ideal pada adalah sebuah penguat
diferensial (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan.Input (masukan) op-
amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting.Op-amp ideal
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
memiliki gain loop terbuka (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga lebih
besar.Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak
elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 -
105.Penguatan yang ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya
menjadi tidak terukur (infinite).
Disinilah peran rangkaian umpan balik negatif (umpan balik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai
peningkatan yang terukur (terbatas).Nilai impedasi masukan op-amp yang
seharusnya adalah tak terhingga, seharusnya arus masukan pada tiap masukannya
adalah 0.Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi
masukan Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga
arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.Ada dua aturan penting dalam
melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik Op-Amp.
(Muda, 2013).
Dalam pembelajaran elektronika sekarang kita sampai pada bentuk penguat yang
amat sangat luas pemakaiannya, yaitu penguat operasional.Penguat operasional
atau op-amp (dari kata penguat operasional) adalah penguat differensial dengan
dua masukan dan satu keluaran yang mempunyai penguatan tegangan yang amat
tinggi, yaitu dalam orde 105.Dengan penguatan yang sangat tinggi ini, penguat
operasional dalam rangkaian balikan yang lebih banyak digunakan dalam lingkar
terbuka.Pada masa kini op-amp dibuat dalam bentuk rangkaian terpadu atau IC
(Integrated Circuit), dimana dalam satu potong kristal silikon dengan luas kurang
dari 1 mm2 terkandung rangkaian penguat lengkap terdiri dari banyak transistor,
dioda, resistor, dan kadang-kadang kapasitor.Kini kita dapat membeli suatu IC
yang dalam satu potongan kristal mengandung empat buah op-amp sekaligus.
Pada umumnya op-amp menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding
beda tegangan isyarat antara kedua masukannya.Op-amp semacam ini kita Di
samping op-amp biasa ada pula op-amp yang menghasilkan tegangan isyarat
keluaran sebanding dengan beda arus masukan.Op-amp semacam ini dikenal
sebagai op-amp Norton. Satu contoh op-amp Norton adalah IC LM 3900 bustan
National Semiconductor.Satu macam lagi adalah op-amp yang mengenal sebagai
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
op-amp biasa hasilkan arus kehuaran yang sebanding dengan beda tegangan
isyarat antara kedua masukannya.
Marilah kita bandingkan sifat ideal di atas dengan sifat suatu op-amp IC
yang amat populer, yang dikenal dengan nama 741.Pada mulanya IC 741 dibuat
oleh Fairchild Semiconductor dan bernama uA 741.Akan tetapi oleh karena amat
populer, hampir semua perusahaan juga membuatnya. Untuk 741 kita mempunyai
data berikut: Ri,Ib = 2 M , CMRR = 90 dB, Av,Ih = 200.000 (pada frekuensi
rendah), R0,Ib = 75 M , lebar pita untuk penguatan = 1 adalah 1 M Hz.Pada
pembahasan kemudian kita akan melihat rangkaian yang dalam IC 741, tetapi
sementara ini marilah kita memandangnya sebagai suatu membahas berbagai
kekurangannya, Setelah itu kita akan membahas pula kotak hitam saja.
Setelah kita nanti mengenal op-amp secara baik kita akan tangga pan
frekuensi sambil melihat rangkaian op-amp, dan kemudian akan membahas pula
berbagai pemakaian op-amp seperti pembanding, tapis, pengintegral dan
pendiferensial, serta komputer analog.
Tegangan puncak puncak isyarat keluaran tak akan melebihi 2V cc sebab
bila ini terjadi isyarat keluaran akan tergunting. Akibatnya rena
Op-Amp dapat terdiri dari hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri
dari beberapa rangkaian Op-Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu
kemasan IC dapat dibedakan menjadi Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad
Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya terdapat rangkaian Op-Amp disamping
rangkaian utama lainnya. Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input
(masukan) yaitu satu Input Inverting dan satu Input Non-inverting serta memiliki
satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp juga memiliki dua koneksi catu daya
yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi untuk catu daya negatif. Bentuk
Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis Input, Output dan Catu
dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-Amp yang
populer adalah IC741. Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada
umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan
Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif
(Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau
Konfigurasi Lingkar Tertutup. Rangkaian penguat inverting merupakan rangkaian
penguat pembalik dengan impedansi masukan sangat rendah. Rangkaian penguat
inverting akan menerima arus atau tegangan dari tranduser sangat kecil dan akan
membangkitkan arus atau tegangan yang lebih besar. (Siahaan, 2020)
Nama op amp ideal diterapkan untuk ini dan analisis serupa karena menonjol
parameter op amp diasumsikan sempurna. Seorang insinyur mungkin
menginginkan itumenonjol op amp ideal kadang-kadang ada, tetapi jika
komponen seperti itu benar-benar ada, itu akan terjadi hancurkan alam semesta
yang diketahui! Lihat akhir bab ini untuk penjelasannya. Kita semua bersyukur
bahwa tidak ada yang namanya op amp yang ideal, tetapi op amp saat ini
mendekati ideal sehingga analisis op amp yang ideal mendekati analisis yang
sebenarnya. Op amp berangkat dari ideal dalam dua cara. Pertama, parameter DC,
seperti tegangan offset masukan, cukup besar untuk menyebabkan penyimpangan
dari ideal. Asumsi ideal input itu tegangan offset nol. Kedua, parameter AC,
seperti penguatan, adalah fungsi frekuensi, jadi mereka beralih dari nilai besar di
DC ke nilai kecil pada frekuensi tinggi.
Asumsi ini menyederhanakan analisis, sehingga membersihkan jalan
menuju wawasan. Memang begitu jauh lebih mudah untuk melihat hutan ketika
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
=1%
=2
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Rangkaian Penguat differensial yaitu:
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya memahami teori yang akan
dipraktikumkan.
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui cara menentukan warna
resistor.
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya kompak.
4. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih memahami lagi prinsip kerja pada
praktikum
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
LAMPIRAN
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Bird, John. 2007. Electrical Circuit Theory and Technology. (Third Edition).
Oxford: Newnes
Halaman: 212-217
Buchla. 1988. Experiments in Electronics Fundamentals and Electrics Circuit
Fundamental. Fourth Edition. New Jersey: A Viacom Company
Halaman : 341-363
Carter, Bruce. 2013. Op Amps for Everyone Third Edition. Oxford : Newnes.
Pages : 3
Coughlin, Robert F and Frederick F Driscoll. 2001. Operational Amplifiers and
Linear Integrated Circuits (Sixth Edition). Wentworth Institute of
Technology: Prentice Hall.
Pages: 5-7.
Muda, Imam N, S.T, M.T. 2013. Elektronika Dasar. Gunung Samudera
Halaman : 107-111
Siahaan, Vivian dan Sianipar, R.H. 2020. Matlab untuk Rangkaian Listrik. Balige:
Sparta publishing
Halaman : 153-155, 165
Sianipar, R.H. 2015. Rangkaian Listrik. Balige : Rekayasa sains.
Halaman: 147-148
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori & Penerapannya. Bandung: ITB
Halaman : 117-119
S-1 FISIKA
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dunia elektronika saat ini, kita perlu lebih dalam
mempelajari hal – hal yang berkaitan dengan elektronika yang sangat berguna
untuk kehidupan kita. Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang
Sensor dan Relay. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi
adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor
yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor
tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer agar
mudah dalam pemakaian dan menghemat energy. Sensor dapat dimanfaatkan
sebagai pemantau suatu kondisi, seperti temperatur, kedudukan, intensitas
cahaya, tingkat kelembaban, dan lain sebagainya.
Relay merupakan salah satu alat elektronik yang menggunakan suatu
magnet listrik sebagai penghubung pada kontaktor. Relay juga disebut sebagai
komponen listrik yang dapat dioperasikan sebagai saklar. Beberapa relay dapat
digunakan oleh elektromagnet untuk mengoperasikan pensaklaran secara
mekanis, tetapi prinsip-prinsip operasi yang lain juga dapat digunakan. Jenis
relay yang dapat mengatasi daya tinggi yang diperlukan untuk secara langsung
mengendalikan motor listrik atau beban lainnya disebut kontaktor. Relay
mengontrol rangkaian listrik tanpa menggerakkan komponen, ataupun dengan
menggunakan perangkat semikonduktor untuk melakukan switching.
DASAR TEORI
Relay pelindung adalah salah satu dari beberapa fitur desain sistem tenaga. Setiap
bagian dari sistem tenaga dilindungi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan
perlindungan adalah jenis dan peringkat peralatan, lokasi peralatan, jenis kesalahan,
kondisi abnormal dan biaya. Relay pelindung digunakan untuk membunyikan alarm
atau menyebabkan pelepasan segera setiap elemen sistem daya dari layanan ketika
elemen tersebut berperilaku tidak normal. Relay adalah perangkat kompak dan
mandiri yang dapat merasakan kondisi abnormal. Setiap kali ada kondisi abnormal,
kontak relay ditutup. Inturn ini menutup sirkuit trip dari pemutus sirkuit. Pemutus
sirkuit mampu memutuskan elemen yang salah, ketika mereka dipanggil untuk
melakukannya oleh relay.
Semua relay terdiri dari satu atau lebih elemen yang diberi energi dan
digerakkan oleh besaran listrik rangkaian. Sebagian besar relay yang digunakan saat
ini adalah jenis elektro-mekanis yang bekerja berdasarkan prinsip tarikan
elektromagnetik dan induksi elektromagnetik. Relay jenis tarikan elektromagnetik
beroperasi berdasarkan prinsip tarikan angker oleh gaya magnet yang dihasilkan
oleh arus atau pergerakan plunger yang tidak diinginkan dalam solenoida. Relay ini
dapat digerakkan oleh ac atau dc. Macam-macam jenis relay tersebut adalah:
1. Solenoid Type : Pada relay ini plunger atau inti besi bergerak ke dalam
solenoida dan pengoperasian relay bergantung pada pergerakan plunger.
2. Attracted Armature Type : Relay ini beroperasi pada pengaturan saat
ini. Ketika arus dalam rangkaian melebihi batas, dinamo akan tertarik oleh
gaya magnet yang dihasilkan oleh arus yang tidak diinginkan. Peringkat arus
dari rangkaian tempat relay terhubung memainkan peran penting dalam
pengoperasian relay.
3. Balanced Beam Type : Pada relay ini, angker diikatkan pada balok
seimbang. Untuk arus normal, balok tetap horizontal tetapi ketika arus
melebihi, dinamo tertarik dan balok miring sehingga operasi diperlukan.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Relay ini bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Penggunaan relay
ini dibatasi pada kuantitas ac. Macam macam relay tersebut adalah:
1. Jenis Penyakit Induksi: Pada relay ini, piringan logam dibiarkan berputar
diantara dua elektromagnet. Elektromagnet diberi energi oleh arus bolak-
balik. Dua jenis konstruksi yang digunakan untuk jenis ini adalah jenis tiang
berbayang dan jenis meteran air.
2. Jenis Piala Induksi : Pada relay ini, elektromagmet bertindak sebagai stator
dan diberi energi oleh kumparan relay. Rotor adalah tipe cangkir silinder
metalik. Relay ini bekerja pada arah arus atau aliran daya di rangkaian.
Adapun macam-macam jenis relay berdasarkan tiper terarah sebagai berikut:
1. Jenis Arus Balik: Relay digerakkan ketika arah arus dibalik atau fasa arus
menjadi lebih dari nilai yang telah ditentukan.
2. Jenis Daya Terbalik: Relay digerakkan ketika perpindahan fase antara
tegangan dan arus yang diberikan mencapai nilai yang ditentukan.
Dalam relay, waktu antara saat operasi relay dan saat saat kontak terjadi, dapat
dikontrol. Waktu ini disebut waktu operasi. Berdasarkan hal ini, relay waktu
diklasifikasikan sebagai:
1. Tipe Seketika : Pada tipe ini tidak ada waktu yang hilang antara
pengoperasian relay dan kontak yang tersandung. Tidak ada penundaan
waktu yang disengaja.
2. Define Time Lag Type : Dalam jenis ini sengaja disediakan jeda waktu
tertentu antara pengoperasian relai dan tripping kontak
3. Inverse Time Lag Type : Pada tipe ini waktu operasi kira-kira berbanding
terbalik dengan besarnya besaran penggerak.
Selain berdasarkan arah, adapun tipe relay yang bekerja berdasarkan prinsip
pengukuran tegangan terhadap rasio arus. Pada tipe ini, ada dua kumparan. Satu
kumparan diberi energi oleh arus sementara yang lain oleh tegangan. Torsi yang
dihasilkan sebanding dengan perbandingan kedua besaran tersebut. Jika rasio
berkurang di bawah nilai yang ditetapkan, relay akan beroperasi. Adapun macam-
macam jenis relay tersebut adalah:
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
1. Jenis Impedansi : Pada jenis ini rasio tegangan terhadap arus tidak lain
adalah impedansi yang sebanding dengan jarak relay membentuk titik
gangguan.
2. Jenis Reaktansi : Waktu operasi sebanding dengan reaktansi yang sebanding
dengan jarak relay dari titik gangguan.
3. Jenis Penerimaan : Ini juga disebut jenis mho. Pada tipe ini, waktu operasi
sebanding dengan waktu masuk.
Relay diferensial beroperasi ketika perbedaan vektor dari dua atau lebih
besaran listrik di sirkuit tempat relay dihubungkan, melebihi nilai yang ditetapkan.
Pada tipe ini, relay membandingkan arus yang masuk ke bagian sistem dan arus
yang keluar dari bagian tersebut. Dalam kondisi gangguan, arus ini berbeda. 2. Tipe
Diferensial Tegangan Pada tipe ini, digunakan dua buah trafo. Sekunder dari
trarnsformers dihubungkan secara seri dengan relay sedemikian rupa sehingga emf
yang diinduksi berada dalam posisi berlawanan dalam kondisi normal.
(Bakshi, 2009)
Relay buluh kering berdaya rendah beroperasi dengan tegangan sekitar 3,7V dan
arus 7,4 mA. Mereka bisa didorong langsung oleh gerbang atau buffer T-FL. Relay
diberi energi ketika gerbang TTL sumber arus (keadaan logika tinggi). Dioda
penekan harus digunakan untuk melindungi keluaran TFL. Tegangan maksimum
kontak relay biasanya di bawah 240V. Relay daya menengah dan tinggi
membutuhkan tegangan dan arus kumparan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan
a rangkaian menggunakan transistor ZTX300. Pengemudi beroperasi untuk
tegangan suplai maksimum 25V dan a arus maksimum 0,5 A. Tegangan suplai
dipilih sesuai dengan relay yang digunakan. (Pei, 1998)
Penggunaan relay sebagai sakelar yang dikendalikan secara elektrik jarak jauh
hanyalah salah satu aspek penggunaan relay. Relay digunakan di mana penggunaan
sakelar saja akan membutuhkan interkoneksi mekanis yang tidak mungkin atau
pemasangan kabel listrik yang aneh. Mereka dapat ditempatkan di mana jenis
sakelar mekanis tidak dapat dijangkau, di lingkungan di mana kontak tertutup harus
digunakan, atau di mana kontak harus menangani tegangan atau arus yang berada
di luar jangkauan sakelar normal. Fitur penting dari hampir semua jenis relay adalah
isolasi listriknya antara koil operasi dan kontaknya. Untuk beberapa penggunaan,
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
pertimbangan keselamatan menuntut penggunaan relay ketika suplai tegangan
utama (atau lebih tinggi) harus dialihkan oleh peralatan bertegangan rendah tanpa
sambungan arde. Relay juga digunakan ketika rangkaian sakelar harus dilakukan,
dimulai dengan membuat kontak pada satu sakelar tunggal, atau di mana pemutus
pengaman diperlukan yang akan memberikan isolasi dari tegangan tinggi hingga
reset.
Seperti sakelar, relay juga ada dalam bentuk khusus. Dalam relay kait, gigi
mekanis dan ratchet akan mempertahankan kontak dalam posisi yang ditetapkan.
Bentuk normal dari relay mengoperasikan kontaknya selama arus mengalir dalam
kumparan, tetapi relay pengunci dapat digunakan untuk menahan kontak baik yang
dibuat atau rusak, membalikkan tindakan setiap kali arus dialirkan ke kumparan.
Sebuah tindakan serupa dapat diperoleh tanpa komplikasi mekanis menggunakan
relay remanen, di mana arus kumparan diterapkan untuk waktu yang terkontrol
(biasanya lebih dari 10 ms dan kurang dari 1 menit). Ini memagnetisasi inti yang
terbuat dari paduan yang mempertahankan magnetnya setelah arus kumparan
dimatikan. Magnet yang ditahan kemudian menahan angker di tempatnya sampai
arus balik melewati kumparan digunakan dengan resistor untuk mengontrol arus
balik.
Metode ketiga untuk mencapai aksi penguncian adalah dengan
memasukkan magnet permanen ke jalur inti. Jika kekuatan magnet ini di tengah-
tengah antara level holding dan pull-in, maka magnet seperti itu tidak dapat
mengoperasikan relay kecuali arus mengalir dalam polaritas yang benar di koil.
Setelah angker ditarik masuk, melengkapi jalur magnet, magnet permanen dapat
mempertahankan keadaan ini. Untuk melepaskan relay, arus yang lebih rendah
harus diterapkan ke arah sebaliknya.
Relay sensitivitas tinggi juga dapat dibeli langsung dari rak. Ini termasuk
transistor dan dioda perlindungan sehingga memungkinkan relay dioperasikan
dengan ayunan arus yang sangat rendah (meskipun ayunan tegangan akan berada
di urutan 0,6-1,2 V). Penggunaan sirkuit pasangan Darlington memungkinkan
operasi arus yang sangat rendah, biasanya dengan urutan 100 CIA, untuk
digunakan. Penggunaan driver transistor dapat memastikan bahwa tegangan dan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
arus pengoperasian dapat berada pada level non-percikan, dengan arus yang cukup
rendah sehingga tidak berbahaya bahkan dalam aplikasi biomedis.
Biasanya solenoida, dililitkan pada bekas di sekitar inti, dan angker yang
bergerak membentuk bagian dari sirkuit magnet. Ketika kumparan diberi energi,
dinamo bergerak melawan oposisi pegas (atau elastisitas dari sekumpulan daun
yang membawa kontak listrik) untuk melengkapi rangkaian magnet. Gerakan ini
ditransmisikan ke kontak sakelar melalui batang atau batang non-konduktor,
sehingga kontak menutup, membuka atau berpindah tergantung dari desain relay.
Kontak tunduk pada batas yang sama dengan sakelar mekanis, tetapi operasi
magnetis menimbulkan masalah tersendiri dalam hal waktu pembuatan dan
pemutusan, gaya kontak, dan dissipasi daya. Seperti banyak komponen elektronik
lainnya, relay untuk penggunaan elektronik telah diproduksi dalam ukuran yang
semakin kecil, dan bahkan dimungkinkan untuk membeli relay yang dikemas di
dalam kaleng transistor TO-5 standar.
Karena persyaratan kontak adalah untuk jenis sakelar lainnya, kita akan
melihat terutama pada operasi magnetis relay. Kumparan operasi merupakan
induktor sejauh menyangkut rangkaian, dan jika kumparan ini digerakkan oleh
transistor maka dioda harus digunakan untuk mencegah kerusakan karena EMF-
balik ketika arus kumparan dimatikan.
Jika relay dioperasikan oleh sakelar mekanis, kebutuhan proteksi kurang
ketat, tetapi jaringan CR melintasi kontak sakelar sering digunakan untuk menekan
percikan api, paling tidak karena kebutuhan untuk mengurangi gangguan impuls
elektromagnetik. Jika relay digunakan dalam peralatan yang menggabungkan
penguatan sinyal RF amplitudo rendah, pengurangan interferensi radio yang jauh
lebih menyeluruh akan dibutuhkan baik di seluruh kontak sakelar maupun di
seluruh kontak relay.
Spesifikasi relay akan mencakup rentang arus yang diizinkan atau, lebih
umum, tegangan yang dapat diterapkan ke koil. Pada level minimum dan di
bawahnya, pengoperasian yang benar tidak dapat dipastikan. Relay dapat bertahan
pada tegangan atau arus yang jauh lebih rendah dari minimum yang ditentukan,
tetapi tidak dapat menarik dinamo jika relay telah dimatikan.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Nilai maksimum adalah karena disipasi, sehingga melebihi tegangan
maksimum atau nilai arus akan menyebabkan panas berlebih, dan juga akan
menyebabkan pantulan kontak yang lebih parah. Pada dasarnya filter aktif lebih
gampang diatur. Tidak ada masalah beban, karena tahanan inputtinggi dan tahanan
output rendah. Pada dasarnya filter aktif lebih gampang diatur. Tidak ada masalah
beban, karena tahanan input tinggi dan tahanan output rendah.
Kegagalan untuk mempertahankan tegangan yang benar pada saluran yang
digunakan untuk memberi energi pada relay dapat menyebabkan operasi yang salah
jika tegangan turun dalam jumlah yang relatif kecil dapat mempertahankan level
tegangan cukup lama (biasanya 0,5-10 ms untuk relay kecil) maka penurunan
tegangan lebih dari 8 % tidak akan berbahaya, karena ini masih cukup untuk
menahan relay. (Sinclair, 2001)
Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi, mengukur sesuatu
nilai besaran dalam memperjelas pembahasan untuk sensorbentuk energi listrik,
fisika, kimia, biologi, energi mekanik, dan sebagainya. Sensor meniru panca indra
manusia (mata, telinga, hidung, kulit, dan lidah). Contoh sebuah kamera mampu
melihat segala sesuatu yang terjadi di daerah sekitar.
a. Pada umumnya sensor sangat beragam tergantung nilai besaran apa yang
akan diukur. Beberapa jenis sensor yang sering digunakan pada instrumen
elektronik antara lain sensor cahaya, sensor tekanan, sensor proximity, sensor
ultrasonik, sensor kecepatan, magnet, dan sensor suhu. Dalam hal ini, berikut
pembahasan sensor yang paling sering digunakan yaitu: Sensor cahaya
Sensor cahaya antara lain terdiri dari fotovoltaic atau sel solar, fotokonduktif,
dan foto listrik.
Fotovoltaic (Solar Cell/Fotocel) berfungsi untuk mengubah sinar matahari
menjadi arus listrik DC. Semakin kuat sinar matahari tegangan dan arus
listrik DC yang dihasilkan semakin besar.
Fotokonduktif berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya perubahan
konduktivitas. Menjadi Fotokonduktif terdiri dari LDR (Light Dependent
Resistor), Fotodiode, dan Fototransistor.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
LDR (Light Dependent Resistor) berfungsi untuk mengubah intensitas
cahaya menjadi hambatan listrik. Semakin banyak cahaya yang mengenai
permukaan LDR hambatan listrik semakin besar.
Fotodiode berfungsi untuk mengubah intensitas cahaya menjadi
konduktivitas diode.
Fototransistor berfungsi untuk intensitas cahaya menjadi konduktivitas
transistor.
b. Sensor suhu
Sensor suhu pada umumnya terdapat 4 jenis yang sering digunakan, yaitu
Thermocouple (T/C), Resistance Temperature Detector (RTD), termistor, dan
IC sensor.
1. Termokopel berfungsi sebagai sensor suhu rendah dan tinggi
2. Termistor (Thermal Resistor) berfungsi untuk mengubah suhu menjadi
resistansi/hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan perubahan
suhu.
3. RTD (Resistance Temperature Detectors) berfungsi untuk mengubah suhu
menjadi resistansi/ hambatan listrik yang sebanding dengan perubahan
suhu.
4. IC sensor berfungsi untuk mengubah suhu menjadi tega tertentu yang sesuai
dengan perubahan suhu.
(Jading, 2020)
Hubungan singkat yang terkait dengan belitan stator atau kabel generator
menghasilkan sangat besar arus hubung singkat. Arus ini dapat menyebabkan
kerusakan termal yang parah pada isolasi. Itu gaya magnet yang terkait dengan arus
ini dapat merusak belitan dan menyebabkan poros dan kopling ke kejutan mekanis.
Relay diferensial generator biasanya akan menggerakkan generator atau pemutus
trafo GSU, pemecah bidang dan memulai penghentian segera dari langkah utama.
Bentuk paling sederhana dari perlindungan diferensial disediakan oleh relay sesaat
yang terhubung. Arah aliran arus yang ditunjukkan adalah untuk beban atau untuk
gangguan di luar zona perlindungan diferensial.
Dengan asumsi trafo arus ideal (CT), arus I1 dan I2 akan identik dan arus
operasi relay, Io, akan menjadi nol. Arus dalam satu CT akan berbalik dan arus
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
relay adalah arus hubung singkat penuh seperti yang dipantulkan dengan rasio CT,
Io ¼ I1 þI2. Satu-satunya batas sensitivitas dan waktu pengoperasian skema ini akan
menjadi jangkauan dan kecepatan yang dapat diatur dari relay sesaat yang dipilih.
Penting untuk dicatat bahwa skema diferensial ini tidak akan mendeteksi kesalahan
belokan-ke-belokan dalam belitan fase stator. Jenis kegagalan ini dapat
menyebabkan arus fase yang berbeda, tetapi karena arus di setiap CT diferensial
akan sama, relay tidak akan mendeteksi kesalahan. Relay diferensial persentase
telah dikembangkan untuk mengatasi kekurangan - kekurangan yang diidealkan
skema. Arus dalam kumparan pengekang menghasilkan torsi pembukaan kontak;
arus dalam kumparan operasi menghasilkan kontak torsi penutup. Kontak relay
akan ditutup ketika arus operasi melebihi pengekangan nilai dengan persentase
tertentu. Persentase ini disebut sebagai kemiringan relay. Desain ini memberikan
peningkatan otomatis dalam arus koil operasi yang diperlukan untuk tersandung
sebagai arus gangguan dan peningkatan kesalahan CT yang dihasilkan.
Karakteristik relay mencakup arus operasi minimum. Ini adalah arus
minimum melewati satu belitan penahan dan koil yang beroperasi diperlukan untuk
menggerakkan relay. Ini indikasi sensitivitas maksimum untuk kesalahan generator
dengan generator terputus sistem tenaga. Arus operasi minimum dari relay
elektromekanis biasanya tidak dapat disesuaikan, tetapi ditentukan oleh pengaturan
kemiringan. Ini mungkin bervariasi dari sekitar 0,2 A untuk 10% relay kemiringan
sekitar 1,0 A untuk relay kemiringan 50%. Relay ini tidak tunduk pada batasan
magnet dan fisik yang membatasi fleksibilitasnya rekan elektromekanis. Relay
solid-state sering kali memiliki kemiringan yang dapat disesuaikan. Beberapa telah
diperbaiki langkah-langkah yang serupa dengan yang tersedia dengan relay
elektromekanis, yaitu kemiringan 10, 25, 40, 50%; lainnya memiliki kemiringan
yang dapat disesuaikan secara terus menerus. Arus operasi minimum mungkin atau
mungkin tidak dapat disesuaikan secara independen. Fungsi diferensial
mikroprosesor biasanya disertakan sebagai bagian dari generator lengkap relay
proteksi. Fungsi diferensial biasanya memiliki slop yang dapat disesuaikan secara
kontinu pengaturan, dari 1 hingga 100% dalam beberapa kasus. Pengaturan
pengambilan minimum juga terus menerus disesuaikan, biasanya dalam kisaran
dari 0,1 hingga 2 atau 3 A. (Reimert, 2006)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Membahas elektronika tidak dapat terlepas dari sebuah partikel yang bernama
elektron. Elektronika adalah tentang cara menggunakan elektron untuk melakukan
suatu fungsi-fungsi tertentu. Dengan kata lain, elektronika merupakan sebuah
cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara mengalirkan dan
mengendalikan elektron serta perilaku dan efeknya ketika berada dalam suatu
medium seperti vacuum, gas, bahan semikonduktor dan dalam suatu divais.
Pengendalian elektron antara lain dapat berupa menahan, membawa, memilih,
memutus, menyimpan, mengubah, dan sebagainya. (Yohandri, 2016)
Dalam sistem digital elektronik, setiap instruksi yang berbentuk sinyal listrik perlu
diolah sedemikian rupa agar himpunan instruksi tersusun secara konsisten dengan
urutan yang logis. Konsistensi logis dari data yang diberikan ke hasil yang
diinginkan dicapai dengan menggunakan logika matematik. Pengolahan data untuk
memperoleh logika matematik yang konsisten dilaksanakan unit kontrol. Unit
kontrol pada sistem komputer mempunyai empat fungsi, sebagai berikut :
1) Memilih data yang digunakan dalam operasi ilmu hitung (arithmatic).
2) Menentukan jenis perhitungan yang digunakan (+, −,×, 𝑎𝑡𝑎𝑢 ÷).
3) Menentukan barisan urutan operasi ilmu hitung yang diperlukan.
4) Menentukan output akan di simpan pada memori atau digunakan dalam
proses perhitungan.
Keempat instruksi itu tersusun dalam perangkat lunak program komputer
atau untuk keperluan-keperluan khusus instruksi-instruksi dan dirancang secara
permanen di dalam komputer (inboard computer). Agar sistem komputer dapat
bekerja secara konsisten, maka instruksi-instruksi tersebut harus disusun
sedemikian rupa sehingga mengikuti tahap-tahap dan urutan (baris) yang logis.
Pada sistem komputer digital, langkah-langkah yang konsisten diperoleh dengan
menggunakan logika matematik berbasis bilangan biner.
Saklar elektronik (on/off) merupakan alat yang sesuai (cocok) untuk
mempresentasikan data dan instruksi yang disusun berdasarkan logika matematik
berkeadaan dua (0 atau 1), serta dipecahkan dengan bantuan aljabar Boolean.
Aljabar Boolean adalah logika simbolik berkeadaan dua (biner) yang digunakan
dalam sistem digital. Sebuah variabel Boolan A hanya mempunyai satu dari dua
nilai ang diizinkan, yaitu 1 atau 0. A mungkin 1 (A = 1), atau A mungkin 0 (A = 0).
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
Artinya, bila 𝐴 ≠ 1, maka A = 0. Aljabar Boolan mempunyai tiga fungsi operasi
dasar ang dinamakan : DAN (AND), ATAU (OR), dan TIDAK (NO).
Logik DAN (AND) dinyatakan dengan persamaan F = A.B = A DAN B.
Logika DAN dapat direpresentasikan dalam satu rangkaian yang menggunakan dua
saklar elektronik sebagai input dan menghasilkan output F. Perlu diperhatikan,
bahwa operasi yang melibatkan kombinasi gerbang NOT, OR, dan AND, dapat
disederhanakan dengan menggunakan gerbang NAND. Kombinasi gerbang NOT
atau INVERTER, OR, dan AND dapat pula disederhanakan dengan hanya
menggunakan gerbang NOR. Beberapa gabungan rangkaian gerbang lain sering
kali diperlukan seperti simbol gerbang NAND yang merupakan realisasi dari
sebuah keluaran DAN yang dibalik. Gerbang NAND memperlihatkan output yang
selalu 1, bila input-nya bukan (NOR)1. Dengan kata lain, gerbang NAND akan
selalu mempunyai output 1, bila A maupun B adalah 0. Rangkaian relay gerbang
NAND terlihat pada gambar 2.1.
(Zuhal, 2004)
Dua penguat daya diferensial dari bagian tertentu tidak beroperasi, dan output dari
kedua PA berperilaku sebagai ground AC, balun LC dari bagian itu menjadi tangki
LC impedansi tinggi yang dihubungkan secara paralel dengan beban 50 Ohm.
Bagian yang tidak aktif tidak akan berkontribusi pada total daya keluaran, N
direduksi menjadi N 1 dan karena sifat impedansi tinggi dari tangki LC paralel,
jaringan keluaran yang sesuai, dalam kasus yang ideal, tidak akan mempengaruhi
pengoperasian amplifier lainnya.
Untuk mengatur amplitudo osilasi, non-linier harus dimasukkan ke dalam
sirkuit. Itu dapat dibuat dengan membatasi arus keluaran driver. Regulasi amplitudo
tegangan dilakukan oleh loop kontrol digital, yaitu: mengendalikan arus driver
maksimum. Tantangan utama adalah rentang dinamis yang luas dari output saat ini
dan kecepatan tinggi (untuk membatasi kerugian pengemudi harus jauh lebih cepat
daripada frekuensi osilasi, yang biasanya 4MHz). (Herman, 2008)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Keadaan Terang
5.1 Kesimpulan
1. Jenis-jenis sensor
Menurut klasifiasinya terbagi atas :
- Sensor Pasif : adalah jenis sensor yang dapat menghasilkan sinyal
output tanpa memerlukan pasokan listrik dari eksternal.
- Sensor Aktif : adalah jenis sensor yang membutuhkan sumber daya
eskternal untuk dapat beroperasi.
Berdasarkan sifatnya terbagi atas :
- Sensor Analog adalah sensor yang menghasilkan sinyal output yang
kontinu atau berkelanjutan. Sinyal keluaran kontinu yang dihasilkan
oleh sensor analog ini sebanding dengan pengukuran.
- Sensor Digital adalah sensor yang menghasilkan sinyal keluaran diskrit.
Sinyal diskrit akan non-kontinu dengan waktu dan dapat
direpresentasikan dalam “bit”.
Berdasarkan penggunaannya terbagi atas :
- Akselerometer (Accelerometer) : adalah sensor yang mendeteksi
perubahan posisi, kecepatan, orientasi, goncangan, getaran, dan
kemiringan dengan gerakan indra. Akselerometer analog ini dapat
digolongkan lagi menjadi beberapa yang berbeda berdasarkan variasi
konfigurasi dan sensitivitas.
- Sensor Cahaya (Light Sensor) : adalah Sensor analog yang digunakan
untuk mendeteksi jumlah cahaya yang mengenai Sensor tersebut. Light
dependent resistor atau LDR dapat digunakan sebagai sensor cahaya
analog yang dapat digunakan untuk menghidupkan dan mematikan
beban secara otomatis berdasarkan intensitas cahaya yang diterimanya.
Resistansi LDR akan meningkat apabila intensitas cahaya menurun.
Sebaliknya, Resistansi LDT akan menurun apabil intensitas cahaya
yang diterimanya bertambah.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
- Sensor Suara (Sound Sensor) : adalah Sensor analog yang digunakan
untuk merasakan tingkat suara. Sensor suara analog ini menerjemahkan
amplitudo volume akustik suara menjadi tegangan listrik untuk
merasakan tingkat suara. Proses ini memerlukan beberapa sirkuit, dan
menggunakan mikrokontroler bersama dengan Mikrofon untuk
menghasilkan sinyal output analog.
- Sensor Tekanan (Pressure Sensor) : adalah Sensor yang digunakan
untuk mengukur jumlah tekanan yang diterapkan pada sebuah sensor.
Sensor tekanan akan menghasilkan sinyal keluaran analog yang
sebanding dengan jumlah tekanan yang diberikan.
- Sensor Suhu (Temperature Sensor) : adalah Sensor tersedia secara luas
baik dalam bentuk sensor digital maupun analog. Ada berbagai jenis
sensor suhu yang digunakan untuk aplikasi yang berbeda. Salah satu
Sensor Suhu adalah Termistor, yaitu resistor peka termal yang
digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu. Apabila Suhu meningkat,
resistansi listrik dari termistor akan meningkat juga. Sebaliknya, jika
suhu menurun, maka resistansi juga akan menurun.
2. Kontak-kontak Relay ada tiga jenis, yaitu:
- Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu
- Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu
- Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal
tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat
hubungan dengan kontak-kontak yang lain.
3. Karakteristik dari relay
- Relay Waktu Seketika (Instantaneous relay), Relay yang bekerja seketika
(tanpa waktu tunda) ketika arus yang mengalir melebihi nilai settingnya,
relay akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik (10 – 20 ms). Relay
ini jarang berdiri sendiri tetapi umumnya dikombinasikan dengan relay
arus lebih dengan karakteristik yang lain.
- Relay arus lebih waktu tertentu (definite time relay), relay ini akan
memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan hubung
singkat dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Is), dan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
jangka waktu kerja relay mulai pick up sampai kerja relay diperpanjang
dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya arus yang mengerjakan
relay.
- Relay arus lebih waktu terbalik, relay ini akan bekerja dengan waktu
tunda yang tergantung dari besarnya arus secara terbalik (inverse time),
makin besar arus makin kecil waktu tundanya. Karakteristik ini
bermacam-macam dan setiap pabrik dapat membuat karakteristik yang
berbeda-beda, karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok :
Standar invers, Very inverse dan Extreemely inverse
4. Fungsi dari sensor secara umum adalah untuk mendeteksi adanya
perubahan lingkungan fisik atau kimia dan dapat digunakan untuk
mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga
dapat dibaca oleh suatu rangkaian elektronik. Fungsi dari relay adalah
mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan
signal tegangan rendah, menjalankan logic function atau fungsi logika,
memberikan time delay function atau fungsi penundaan waktu, dan
melindungi motor atau komponen lainnya dari korsleting atau kelebihan
tegangan.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui tentang Relay
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui fungsi dari masing-masing
komponen yang digunakan
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya aplikasi dari percobaan ini dalam
kehidupan sehari-hari
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
DAFTAR PUSTAKA
S-1 FISIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui cara kerja dari SCR penyearah
2. Untuk mengetahui aplikasi dari SCR
3. Untuk mengetahui cara penggunaan SCR sebagai switching.
4. Untuk mengetahui fungsi peralatan dan komponen.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB II
DASAR TEORI
Ini adalah perangkat empat lapis struktur pnpn, lapisan luarnya dikenal sebagai
anoda dan katoda. Mereka bistable, memiliki resistansi yang sangat rendah antara
anoda dan katoda dalam satu negara dan resistensi yang sangat tinggi di negara
bagian lain. Perubahan negara sangat cepat, dipercepat oleh tindakan regeneratif
di dalam perangkat, dan sangat sedikit daya yang dibutuhkan untuk memulai
perubahan keadaan. Kepala mereka aplikasi dalam switching dan kontrol daya.
Terkadang memang begitu dikenal sebagai penyearah yang dikendalikan
semikonduktor atau, lebih tepatnya, penyearah semikonduktor terkontrol. Ada
banyak jenis thyristor dan mereka dapat diklasifikasikan menurut jumlah
eksternal koneksi ke lapisan. Jenis thyristor yang paling sederhana memiliki dua
koneksi eksternal. Ketika anoda dibuat positif sehubungan dengan katoda dua
persimpangan luar bias maju dan pusat persimpangan jalan bias balik. Karena
persimpangan luar karena itu resistansi rendah sebagian besar tegangan yang
diberikan muncul di tengah persimpangan jalan. Ketika tegangan yang diterapkan
dinaikkan, medan listrik melintasi ini persimpangan meningkat dan nilai tercapai
di mana ia rusak. Itu beberapa pembawa muatan yang dilepaskan oleh medan
yang intens menghasilkan pembawa lebih lanjut sebagai akibat dari tabrakan dan
arus meningkat sangat cepat menjadi nilai hanya dibatasi oleh tegangan yang
diberikan dan resistansi sirkuit eksternal: perangkat sekarang dalam statusnya.
Tegangan yang diberikan sekarang dapat direduksi ke nilai yang rendah tetapi
status pada tetap hinggam arus yang melalui perangkat turun di bawah nilai kritis
(dikenal sebagai arus penahan) ketika perangkat menjadi non- konduktif lagi. Jika
anoda dipertahankan pada tegangan tepat di bawah nilai kritisnya menyebabkan
kerusakan, maka pulsa tegangan kecil yang ditumpangkan dapat dimulai
perubahan ke status on. Jika anoda dibuat negatif sehubungan dengan katoda
keduanya persimpangan luar bias-balik dan persimpangan tengah bias maju.
Tegangan yang diterapkan sekarang dibagi antara persimpangan luar dan
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
bahwa pintu gerbang hanya perlu menerima yang sangat pendek pulsa positif
untuk menyalakan thyristor. Biasanya, a tegangan gerbang sekitar 1 V sudah
cukup untuk mulai berputar transistor npn, dan arus yang diperlukan mungkin
hanya sebagian kecil dari satu miliampere. Setelah thyristor dipicu, itu berlanjut
untuk melewatkan arus selama tegangan suplai di seberang itu. Jika tegangan
suplai dilepas, arus berhenti mengalir dan membutuhkan pulsa lain di gerbang
untuk memulainya lagi. Tidak ada masalah seperti itu di sirkuit ini karena aksi
sekali untuk semua. Pada setengah siklus positif ada usia volt positif di R2, yang
bertindak untuk menyalakan thyristor. Saya t berjalan selama tegangan itu ada di
arah positif, dari anoda ke katoda. Thyristor dimatikan di akhir setengah siklus. Di
setengah siklus negatif tegangan di R2 negatif, jadi thyristor tidak dinyalakan.
Hasilnya adalah itu thyristor hanya bekerja selama setengah siklus positif. Ini
berperilaku seperti dioda, dan memberi arus diperbaiki setengah gelombang.Di
sirkuit ini, thyristor dihidupkan di awal dari setiap setengah siklus. Jaringan
resistor memberikan pulsa yang diperlukan, yang disinkronkan dengan pasokan
bolak-balik. Denyut nadi terjadi di titik atau fase yang sama di awal setiap siklus.
Karena waktu pulsa terkait dengan fase siklus, kami menyebutnya kontrol fase.
Tidak ada denyut nadi di awal siklus karena tegangan suplai nol pada saat itu.
Tetapi segera tegangan input telah mencapai level yang menghasilkan tegangan
R2 yang cukupuntuk memicu thyristor. Fase di mana denyut nadi yang dihasilkan
adalah sudut tembak. Jika R2 adalah resistor variabel, dimungkinkan untuk
mengurangi nilainya dan mengurangi amplitudo dari pemicuan pulsa. Kemudian
dibutuhkan waktu lebih lama untuk denyut nadi mencapai nilai yang akan memicu
thyristor. Penembakan ditunda sampai nanti dalam siklus. Plot di bawah ini
menunjukkan apa terjadi jika R2 dikurangi menjadi 560 Ω. Nilai R2 mengontrol
penundaan pada permulaan setiap siklus, yang mengontrol sudut tembak dan
sudut konduksi. Sudut konduksi menentukan berapa banyak daya yang dikirim ke
beban selama setiap siklus. Sirkuit ini dikendalikan setengah gelombang
penyearah yang dapat digunakan untuk mengontrol kecerahan lampu bertenaga
listrik dan kecepatan motor bertenaga listrik. Ada juga fakta bahwa file thyristor
memperbaiki arus bolak-balik untuk menghasilkan berdenyut arus searah, yang
dapat digunakan untuk mengemudi Motor DC. Tapi ini adalah sirkuit setengah
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
atau negatif relatif terhadap terminal A1, arus dapat menunjukkan aliran elektron
yang bergerak dari negatif ke positif. Karena jenis aliran arus sering tidak
terdefinisi, diagram harus ditafsirkan dengan hati-hati. Dalam ensiklopedia ini,
arus selalu ditampilkan mengalir dari lokasi yang lebih positif ke lokasi yang lebih
negatif. (Platt, Charles.2014)
dan MeSFET. Dalam JFET (Junctior FET) terdapat isolasi oleh sambungan pn
(junction) dan dalam MOSFET (Metal-oxitre-semiconductor FET) terdapat isolasi
oleh oksida logam. Sedangkan dalam MeSFET (Metal-semiconductor FET)
terdapat isolasi oleh sambungan semikonduktor logam. (Blocher, 2004)
Dinyatakan di atas bahwa dengan peningkatan lambat dari tegangan panjar
positif, maka thyristor tiba-tiba dipicu pada nilai tegangan tertentu yang disebut
maju tegangan breakover (VFBO). Meskipun ini adalah salah satu cara untuk
memicu thyristor, itu jarang digunakan. Metode pemicuan lainnya dijelaskan di
bawah ini, gerbang memicu menjadi yang paling umum digunakan. Pemicu
Termal, arus dinyatakan sebagai kombinasi dari arus lubang secara termal
dibangkitkan di n1, arus elektron dibangkitkan di p2, dan juga di pasangan lubang
elektron dihasilkan di sekitar Jb. Saat suhu meningkat, lebih banyak pasangan
elektron-lubang yang dihasilkan, sehingga meningkatkan Is, dan ini bahkan bisa
mengarah untuk menyalakan thyristor.
Memicu karena Radiasi Cahaya, Cahaya yang terfokus di dekat
persimpangan Jc pada lapisan p2 menyebabkan terciptanya lubang dan elektron,
sehingga mengganggu kondisi kesetimbangan thyristor. Penyerang bias pada Jc
meningkat, dan jika produksi pembawa muatan mencukupi tinggi, perangkat
beralih ke konduksi.
Pemicu Gerbang, arus diinjeksikan ke dalam lapisan 2 dengan terminal
gerbang memiliki polaritas positif terhadap katoda memicu thyristor dengan bias
maju kurang dari VFBO. Ada metode berbeda untuk pemicu gerbang seperti itu dan
diberi nama sesuai dengan perangkat tambahan yang digunakan; semakin penting
di antaranya adalah pemicu reaktor inti jenuh dan transistor unijunction (UJT)
memicu.
Pengaruh Parameter Beban pada Kenaikan Arus, Jika rangkaian seri
memiliki induktansi (L) sebagai tambahan terhadap resistansi (R), waktu naik
akan meningkat dengan peningkatan diA / dt. Ini dapat dikaitkan dengan properti
yang melekat pada induktor untuk menentang kenaikan apa pun arus. Dengan
elemen R dan C, di sisi lain, laju awal kenaikan arus akan tinggi dan waktu yang
sesuai akan kecil. Setelah itu kemauan saat ini menurun secara eksponensial,
akhirnya turun di bawah nilai holding dan mematikan thyristor.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Anoda
Battery
+
Gate
Resistor 200 K SCR
Switch 1
Katoda
-
Switch 2
8U
BAB IV
1. Data Percobaan
No. S 1 S 2 Vout
1 ON ON 3
2 OFF OFF 0
3 ON OFF 3.02
4 OFF ON 0
2. Analisa Data
1. Tuliskan Pengertian Thyristor dan jenis-jenisya?
Jawab:
Thyristor merupakan devais semikonduktor 4 lapisan berstruktur pnpn
dengan tiga pn-junction. Devais ini memiliki tiga terminal yaitu : anode,
katode, dan gerbang. Thyristor biasanya digunakan sebagai saklar/bistabil,
beroperasi antara keadaan non konduksi ke konduksi. Pada banyak aplikasi
thyristor dapat diasumsi sebagai saklar ideal, akan tetapi dalam prakteknya
thyristor memiliki batasan dan karakteristik tertentu.
Jenis-Jenis Thyristor
Silicon Controlled Rectifier (SCR)
Fast-Switching Thyristor
Gate-Turn-Off Thyristor (GTO)
Bidirectional Triode Thyristor (TRIAC)
Revers-Conducting Thyristor (RCT)
Static Induction Thyristor (SITH)
Light-Activated Silikon-Controlled Rectifier (LASCR)
FET-Controlled Thyristor (FET-CTH)MOS-Controlled Thyristor
(MCT)
2. Jelaskan Perbedaan NPN dan PNP?
Jawab:
Kedua transistor tersebut dikumpulkan dari bahan khusus dan aliran
arus dalam transistor ini juga berbeda.
Dalam transistor NPN, arus mengalir dari terminal kolektor ke terminal
Emitter, sedangkan di transistor PNP, aliran arus mengalir dari
terminal emitor ke terminal kolektor.
Transistor PNP terdiri dari dua lapisan bahan tipe-P dengan lapisan
sandwich tipe-N. transistor NPN terdiri dari dua lapisan material tipe-
N dengan lapisan sandwich tipe-P.
Dalam transistor NPN-transistor, tegangan +ve diatur ke terminal
kolektor untuk menghasilkan aliran arus dari kolektor. Untuk transistor
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
Karakteristik dan prinsip kerja SCR adalah arus yang melalui anoda ke
katoda relatif sangat kecil selama tegangan di antaranya melwati V BO
akan tetap menghantar selama arus yang melewatinya tidak kurang dari
nilai I .
H
BAB V
1. Kesimpulan
1. Cara kerja SCR sebagai penyearah adalah sebagai berikut:
Apabila tegangan keluaran yang bsia diubah-ubah, digunakan thyristor
sebagai pengganti dioda. Tegangan keluaran penyearah thyristor dapat
diubah-ubah atau dikendalikan dengan mengendalikan delay atau sudut
penyalaan dari thyristor. penyalaan ini dilakukan dengan memberikan
pulsa Trigger pada gate thyristor. pulsa Trigger dibangkitkan secara
khusus oleh rangkaian Trigger. Rangkaian Trigger dirancang untuk
memberikan pulsa dengan ketinggkian dan kelebaran tertentu disesuaikan
dengan thyristor yang digunakan.Pulsa ini juga dapat digeser-geser
sudutnya sehingga penyalaan thyristor dapat dilakukan setiap saat dalam
rangenya. Bila thyristor disulut pada sudut α, Thyristor Q1 akan konduksi
maka tegangan keluaran Q1 akan muncul pada beban. Keadaan konduksi
ini berlangsung hingga tegangan kembali ke nol dan mulai negatif atau
komutasi alamiah.Ketika tegangan negatif, maka Q1 dalam keadaan bias-
mundur.Waktu dari tegangan mulai beranjak ke arah positif sampai
dengan thyiristor mulai konduksi disebut sudut penyalaan atau sudut
penyulutan α.
Dengan demikian, tegangan keluaran penyearah dapat diatur-atur
dengan mengatur sudut penyalaan pada gatenya, dalam hal ini dari nol
sampai 180 derajat bila sudut penyalaan α kecil, berarti thyristor konduksi
secara dini sehingga tegangan V D dan daya keluaran akan besar.
Sebaliknya, bila sudut α besar, tegangan dan daya keluaran akan kecil.
2. Aplikasi SCR:
SCR tepat digunakan sebagai saklar solid-state, namun tidak dapat
memperkuat sinyal seperti halnya transistor. SCR juga banyak digunakan
untuk mengatur dan menyearahkan suplai daya pada motor DC dari
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih teliti terlebih dahulu dalam
merangkai peralatan dan komponen pada percobaan.
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui cara kerja SCR
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih berhati hati dalam mengukur
tegangan yang digunakan.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DAFTAR PUSTAKA
S-1 FISIKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui rangkaian state variable filter.
2. Untuk mengetahui rangkaian bandpass filter.
3. Untuk mengetahui rangkaian bandstop filter.
4. Untuk mengetahui aplikasi rangkaian state variable filter.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB II
DASAR TEORI
Filter dapat memiliki cermin besar dari maning yang berbeda. Selain itu, sangat
penting untuk memilih elemen-elemen tertentu dengan memisahkan pmpertin dari
basah yang lebih besar. Mari kita fokuskan pada bidang tertentu dari efek andio
digital dan mempertimbangkan satu hal yang penting dalam dia sendiri. Sigal
dapat berupa partisl yang memiliki fregemry dan amplitudo dillet. Fiter akan
menjalankan elektin dari partikel ke frekuensi yang ingin kita keluarkan, tetain cr
emphasine. Dengan kata lain fiher akan memodifikasi amplitiade dari parsial
sesuai dengan fqueney mereka. Sekali implemntet, itu akan mengaktifkan bahwa
ini ada transformasi linrar. Sebagai extesio, laar tuaaskunatios ca dikatakan ites.
Sesuai dengan definisi baru ilter ini, operasi linier apa pun dapat dikatakan
sebagai filter tetapi ini akan jauh melampaui cakupan efek radio digital.
State Veriable Filier, Analog Untuk aplikasi muniral mesin winhen t havn
aa independen cuntrol karena cut-olf freesicy dan faktor redaman. Sebuah
seclinige yang berasal dari teknologi analog compating dia dapat mengatasi
masalah kita. Ini disebut state variable filter. Struktur ini lebih ekspetusif
daripada Sailem & Key tetapi memiliki penyetelan yang bergantung pada aturan
(R. R) untuk fresquetey cut-off dan Filter Variabel Status frtore, Digital Negara
bagian yang berarti ada implementasi digital, seperti yang ditunjukkan di Pie, 25
Chakoj, di mana ditunjukkan prhe nhe pn tput handpam utput highp tgat dan
diffieneno patina kur sinyal utput yang diberikan oleh truktur ini secara khusus
hanya berfungsi sejauh pro i konerr dagang tetapi di atas semua itu karena relatik
sederhana antara parunentes dan tuning coetficieuts. Di sisi lain, modifikasi
apertral yang lembut lebih baik digunakan untuk penggunaan pertama.
Sebaliknya, memproses dua komposit sigtal secara berbeda yang tergabung dalam
frekuensi, sehingga meniru keserasian sistem pendengaran untuk alat fiter tingkat
tinggi. Pada pemearh teekendali tiga phasa unuk merodam harmonia dan
meningkatkan fakoie ketia penyearah. Filter orde tinggi (hingga sekitar 16)
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
berguna untuk memisahkan pita spektral atau bahkan parsial individu dalam suara
yang kompleks. Perilaku dalam Domain Waktu Sejauh ini kami
mempertimbangkan tindakan filter dalam domain frekuensi. (Zolzer,2002)
Sebagian besar advatag dari Tarmp Ghausl dan kownya mencakup prodak
bandwadih dari op-ampe dan kinerja yang dapat diandalkan pada frekuensi tiang
tinggi dan tiang tinggi Q-fatos Mnt untuk tiang-tiang pepular tidak dikonfigurasi
sesuai operasi tput diflermtial. Dari hernae cirenits dan metode desain. Di sisi lain,
tipisnya berbagai macam dan desain enginer mungkin membutuhkan aistainor
dalam memutuskan semua Anda sirkut dan wthods Uahurtunat, biquads
maltipleampliier yang disebutkan dalam bab ini tidak dapat diklasifikasikan
dengan cara yang sederhana. Sebuah gutdano yang baik dapat diberikan kepada
Anda sebuah aturan praktis. itu ia dapat digunakan untuk satu sisi, Anda akan
menemukan permintaan pedefind oleh analisis thomgh dan kemudian menemukan
solusi akhir The haguabs dengan tine cmatant yang dipisahkan untuk melihat
manfaat yang disebutkan di ds sepuluh y rendah, elemen pasif sptad dan
penjualan rendah. The dual angler ein T quads anul the GICdemed alual amplifier
hipanh setelah tude f antara nta dan per Sman. Tein-Thiguah adalah kisah khusus
yang merupakan ciri khas elips. Keunggulan khusus dari biquads GaC yang
diturunkan adalah jumlah yang lebih banyak dari pasve compeneta dan
independensi parameter ump Dari biqad eprenta a ndua fier wlutam untuk aplikasi
dlerent Selain itu, thee fihers cn be cily deignel Te GC-drived theve amplifier
higad and flesibiliy tambahan yang stabil dengan choka indepenle dan tuning
mdependent dari parameter fiher. Khas. tiruts ae und di appltioes dengan wihed
paramete misalnya dia dengan wihed cuto nquenon ember ini feshilty karena
dengan jumlah yang lebih besar ap amp dan pase mpane akan diketahui bahwa
keadaan asli diperkenalkan oleh upmps onideal Hal ini selalu menjadi masalah
ketika tinggi kinerja harus dicapai dalam banyak asplikasinya. (Chen, 2009)
Dengan adanya penamaan peingkatan kemampa devais semikonduktor dengan
sepem thyninar G Tan-of Thrinr TO) dan ladatl Ga ipiar Trmir (IGHT), maka
filter uksif wlah diaplikunikan dengan menygpunakan nomor inveter egaryan
PWM yang nehuh dilakukan lech L.Gyugi ot al alan K Hayafane t al H, Akagi,
1966 Hanil peneitian ini. menemukan kemumpan filer akaf yang memperbaiki
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
maning pulna dapar berheda-boda Kitu dapan menilih lehar pula shingga
harmonik teenta dapar difutangkan. Pidu simci kendali SPW M sepei puda
Gambar 24, kbar pulta dibangkitkan denian dibandingkan ugingin segiige) dengan
umplinide U dan frekuensi O. (Akhmad, 2020)
Desain Filter Moden Band-Pass Prototipe Sirkuit low-pass filter dan kurva
respons yang diberikan dalam bub ini juga dapat digunakan dalam filter band-
pass, yaitu dengan melalui proses transformasi sederhana seperti transformasi
pada high-pass filter sebelumnya. Namun sulit dalam melakukan transformasi
prototipe LPF ke BPF adalah saat menentukan atenuasi filter bandpass dengan
menggunakan kurva respons low-pass filter. Respon dari bandpass filter tidak
ditentukan, sebaliknya jika diberikan Persyaratan nilai atenuasi pada frekuensi
tertentu yang ditunjukan oleh kurva.
Dalam kasus ini, anda harus mengubahan pala kurva ke bentuk persamaan. respon
frekuensi dari Band-Pass Filter menunjukkan geometri simetri. artinya, ia hanya
sometris jika Skala logaritmik. frekuensi tengah dari suatu geometri simetris filter
dibumen dengan : FA dan FB adalah đua frekuensi yang memiliki redaman yang
sama satu frek oleh karena itu, frekuensi tengah respon .
(Putri,2021)
Sirkuit filter digunakan dalam berbagai macam aplikasi. Di bidang
telekomunikasi, filter band-pass digunakan dalam rentang frekuensi audio (0 kHz
hingga 20 kHz) untuk modem dan pemrosesan ucapan. Filter band-pass frekuensi
tinggi (beberapa ratus MHz) adalah digunakan untuk pemilihan saluran di kantor
pusat telepon. Sistem akuisisi data biasanya memerlukan filter low-pass anti-
aliasing serta filter noise low-pass pada tahap pengkondisian sinyal sebelumnya.
Catu daya sistem sering menggunakan filter penolakan pita untuk menekan
frekuensi saluran 60 Hz dan transien frekuensi tinggi. Selain itu, ada filter yang
tidak memfilter frekuensi apa pun dari sinyal input yang kompleks, tetapi
tambahkan saja pergeseran fasa linier ke setiap komponen frekuensi, sehingga
berkontribusi pada konstanta penundaan waktu. Ini disebut filter all-pass. Pada
frekuensi tinggi (> 1 MHz), semua filter ini biasanya terdiri dari komponen pasif
seperti induktor (L), resistor (R), dan kapasitor (C). Mereka kemudian disebut
filter LRC. Namun pada rentang frekuensi yang lebih rendah (1 Hz hingga 1
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
MHz), nilai induktor menjadi sangat besar dan induktor itu sendiri menjadi sangat
besar, membuat produksi yang ekonomis menjadi sulit. Dalam kasus ini, filter
aktif menjadi penting. Filter aktif adalah rangkaian yang menggunakan penguat
operasional (op amp) sebagai perangkat aktif yang dikombinasikan dengan
beberapa resistor dan kapasitor untuk memberikan kinerja filter seperti LRC pada
frekuensi rendah.
Filter low-pass Bessel memiliki respons fase linier pada rentang frekuensi
yang lebar, yang menghasilkan penundaan grup yang konstan (Gambar 16–8) di
frekuensi tersebut jarak. Oleh karena itu, filter low-pass Bessel memberikan
transmisi gelombang persegi yang optimal tingkah laku. Namun, penguatan jalur
akses dari filter jalur-rendah Bessel tidak sedatar itu yang low-pass Butterworth,
dan transisi dari passband ke stopband sejauh ini tidak begitu setajam filter low-
pass Tschebyscheff
Filter jalur rendah tingkat tinggi diperlukan untuk mempertajam
karakteristik filter yang diinginkan. Untuk tujuan itu, tahapan filter orde pertama
dan orde dua dihubungkan secara seri, sehingga produk dari respons frekuensi
individu menghasilkan respons frekuensi yang dioptimalkan dari keseluruhan
filter. Untuk menyederhanakan desain filter parsial, koefisien ai dan bi untuk
setiap filter jenisnya tercantum dalam tabel koefisien. Demikian pula, seperti pada
filter jalur-rendah, filter jalur-tinggi tingkat tinggi dirancang dengan tahapan filter
urutan pertama dan urutan kedua yang mengalir. Koefisien filter sama digunakan
untuk desain low-pass filter. (Mancini, 2002)
Representasi dari sistem fisik atau abstrak dengan persamaan diferensial adalah
tersebar luas perilaku sistem apapun sering diselidiki dalam hal respon variabel
tunggal mungkin posisi untuk sistem mekanis karena kondisi awal atau masukan
yang diterapkan.Meskipun respon variabel tunggal mungkin menjadi satu-satunya
hasil yang menarik, mungkin ada variabel tambahan di sistem; misalnya
perubahan posisi menyiratkan variabel kecepatan dan percepatan dalam
sistem.Demikian pula perubahan tegangan pada satu titik dalam sebuah sistem
kelistrikan dapat menyiratkan perubahan di titik lain dalam sistem.
Jika ini variabel tambahan bersifat independen, misalnya dalam sistem
seperti gambar 1.2a, mungkin ada perpindahan y, tetapi kecepatan dy / dt dapat
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
memiliki nilai apa pun dan adalah tidak tergantung pada perpindahan; kemudian
penjelasan lengkap tentang kondisi tersebut atau keadaan sistem membutuhkan
pengetahuan tentang y dan dy / dt.Secara umum a deskripsi lengkap dari setiap
sistem membutuhkan ~ nilai semua independen variabel untuk diketahui.Dalam
analisis variabel-negara, kondisi lengkap sistem dipertimbangkan sebagai
tanggapan, dan ini memungkinkan apresiasi sistem yang jauh lebih mendalam
perilaku dan karakteristik yang ingin diperoleh.Namun demikian, analisis
mensyaratkan bahwa a jumlah persamaan diferensial orde pertama dimanipulasi
secara simultan; ini adalah biasanya dilakukan dengan aljabar matriks, dengan
status dianggap sebagai vektor dengan komponen individu yang merupakan
variabel independen dari sistem.
Ini mengarah untuk representasi sistem dengan persamaan diferensial
vektor dan bab ini memperkenalkan prinsip-prinsip representasi matriks dari
persamaan sistem dan solusi persamaan diferensial vektor. Karena status sistem
dianggap sebagai vektor, banyak analisis variabel keadaan dapat diinterpretasikan
dalam istilah geometris di a ruang (lihat akhir bagian 1.2), dan karenanya analisis
ruang-keadaan ekspresi adalah sering digunakan.Fungsi transfer penting dalam
analisis sistem umum dan pada dasarnya berkaitan dengan hubungan masukan-
keluaran, sangat sering masukan tunggal dan tunggal keluaran.Analisis variabel
negara juga berkaitan dengan hubungan input-output tetapi menempatkan di bukti
struktur internal suatu sistem, yang tidak terbukti dengan fungsi transfer.Banyak
desain sistem loop tertutup yang sederhana dilakukan dengan fungsi transfer dan
penting untuk menetapkan hubungan antara fungsi transfer dan representasi
variabel negara dari sistem loop terbuka dan tertutup, dan juga untuk memperluas
ini untuk mencakup metode kompensasi konvensional. Metode yang sering
digunakan untuk meningkatkan kinerja sistem sederhana, seperti memberi
peningkatan kecepatan respons atau pengurangan kesalahan mengikuti ramp,
biasanya melibatkan pengenalan jaringan kompensasi pasif dengan mungkin
tambahan tachogenerator (kecepatan) umpan balik.Representasi kompensasi ini
metode dalam bentuk variabel-negara telah dipertimbangkan di akhir bab 3.Dalam
aplikasi, metode individu biasanya ditujukan untuk meningkatkan beberapa
tertentu aspek kinerja sistem dan mungkin memiliki efek samping yang
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
filter low-pass.Filter high-pass akan melakukan hal sebaliknya: filter ini akan
melewatkan sinyal RF dan menolak sinyal AF.Terkadang frekuensi yang
diinginkan berada di antara frekuensi lain yang tidak diinginkan.Ini adalah kasus
untuk penerima radio atau televisi, misalnya. Frekuensi yang diinginkan hadir
bersama dengan banyak frekuensi lain yang masuk ke penerima.
Sirkuit resonansi digunakan untuk memilih frekuensi yang diinginkan dari
pita frekuensi yang ada.Sirkuit yang hanya melewatkan frekuensi yang dipilih dari
sebuah pita disebut filter bandpass. Kebalikan dari bandpass filter adalah band
reject atau notch filter. Aplikasi tipikal dari filter takik adalah untuk
menghilangkan frekuensi gangguan tertentu dari pita frekuensi yang diinginkan.
Rangkaian perwakilan dan respons frekuensi dari berbagai jenis filter.Sirkuit ini
dapat digunakan sebagai filter high-pass atau low-pass, tergantung di mana
tegangan input dan output diterapkan dan dilepas.
Masalah dengan filter RC dan RL sederhana Filter sederhana adalah
rangkaian rangkaian RC dan RL yang diubah secara bertahap dari passband ke
stop band.Anda mengilustrasikan karakteristik ini pada karakteristik filter yang
ditingkatkan dapat diperoleh dengan menggabungkan beberapa bagian
filter.Sayangnya, Anda tidak bisa begitu saja menumpuk bagian yang identik
bersama-sama untuk meningkatkan respons karena ada efek pemuatan yang harus
diperhitungkan.Dua filter umum yang ditingkatkan adalah T dan filter pi, dinamai
demikian karena penempatan komponen di sirkuit.
Contoh filter T dan pi Perhatikan bahwa low-pass filter memiliki induktor
yang dirangkai seri dengan beban dan sebuah kapasitor paralel dengan
beban.Filter high-pass adalah kebalikannya.Bandstop, atau notch, filter, seperti
yang dijelaskan dalam teks, mampu menghilangkan frekuensi tertentu yang tidak
diinginkan dari sebuah sinyal.Aplikasi lain dari filter takik adalah osilator twin-T
ini berosilasi pada frekuensi takik, yang diberikan oleh persamaan FR Uji
bagian filter osilator dengan membangun sirkuit Gunakan dua kapasitor 1000 pf
secara paralel untuk 2C. Hubungkan generator sinyal ke masukan dan setel untuk
gelombang sinus pada 3,0 VPP dekat frekuensi takik yang dihitung.Variasikan
frekuensi generator dan amati hasilnya.Buat grafik respons dengan memplot
tegangan keluar sebagai fungsi frekuensi untuk beberapa titik di sekitar frekuensi
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
BAB IV
Fc1=
=
= 72,37 Hz
Fc2 =
=
= 60,31 Hz
Fc3 =
=
= 4,82 Hz
2. Grafik Frekuensi-Vs-Vout
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Rangkaian State Variabel Filter
68K? 180K?
INPUT 103 V+
LM 471
-
2.7K? V-
103 OUT
47 K?
BPF
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
3. Rangkaian Bandstop
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya telah mempelajari teori mengenai state
variable filter sebelum praktikum
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih fokus saat praktikum berlangsung
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya dapat saling bekerja sama dalam
melakukan praktikum
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
DASAR
DAFTAR PUSTAKA
Zolzer, Udo. 2002. DAFX Digital Audio Effects. USA. British Library
Cataloguing in Publication Data
Page : 31, 35, 36, 37, 38
Chen, Wai-Kai. 2009. Passive Active and Digital Filters. USA. CRC Press Taylor
& Francis Group
Page : 13-20, 13-22, 13-24, 13-26
Akhmad, Sri Kurniati. 2020. Analisis Harmonik dan Faktor Kerja Pada
Penyerahan Pulse Width Mosulation ( PWM ) dan Penyerahan Filter
Hibrid. Sumatera Barat. CV Insan Cendikia Mandiri
Halaman : 1,2,5,6
Putri, Hasanah. 2021. Mahir Elektronika Telekomunikasi. Jawa Timur. Uwais
Inspirasi Indonesia
Halaman : 123,125,126
Mancini, Ron. 2002. OP Amps For Everyone. Texas. Texas Instrumen
Incorporated
Page : 16-1, 16-7, 16-8, 16-9, 16-10
Blackman, P. 1977. Introduction to State-variable Analysis. London: The
Macmillan Press Ltd.
Pages: 1-127
Buchia, David.1995. Experiment in Electronics fundamentals and Electric Circuits
Fundamental. Fourth Edition. America: Prentice hall
Pages: 229, 230, 236, 375, 376
Sutrisno.1987. Elektronika: Teori Dasar Dan Penerapannya. Bandung: ITB.
Halaman: 32-40
Medan, 13 Mei 2022
Asisten Praktikan