Kelas B - PPT Skenario 2 - Blok Herbal Dentistry 2

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 33

Presented by Group B

BLOK HERBAL DENTISTRY 2

SKENARIO 2
Dosen Fasilitator:
drg. Pinka Taher, M.Biomed
NAMA ANGGOTA
201911031 BONITA SUROSO 201911047 DRAJAT HANDIKA PAKCI
201911032 BUNGA LATIFAH 201911048 DWIKY AHMAD SAIDANI
201911033 CARENINA CLAUDIA HANS 201911049 EDIA ZULFA NURUL IZZAH
201911034 CARISSA DEVINA PUTRI 201911051 ELZA KHAIRUNNISA R
201911035 CHOI JAE HYEON 201911052 FADILLAH ANNISA CITRA
201911036 CHRISTINA JOHNY 201911053 FAHREZA NILAM PUTRI
201911037 CYNTHIA TRISKA FIRZANAH 201911054 FARAH NOER RAMADHANI
201911039 DIAH AYU SRI RAMADANTI 201911055 FARISSA KRISNA PUTRI
201911040 DIANA BRILLIANTY 201911056 FARRAH DIBA PUTRI S
201911041 DIAH LIVIA 201911057 FATHIA AMANDA PUTRI
201911042 DIFA NUR RIFAH 201911059 FAUZIAH ALIFIYA RAHMAH
201911043 DINA ZAHRA THAHIRA 201911060 FAYZA NABILA R S P
201911044 DINARA RAHMA SAFINA 201811010 ALFAN GRINFAN
201911045 DISKA AYU FAHIRA
201911046 DIVYA MEIDINA PUTERI

SKENARIO
Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke RSGM dengan keluhan sakit gigi dan nanti saat
giginya sudah selesai ditambal, pasien juga ingin agar giginya terlihat putih kembali. Pasien
merasa malu karena warna giginya tampak kuning gelap dan kecoklatan. Pada pemeriksaan
intraoral, tampak gigi Molar 1 bawah karies dan warna gigi pasien tampak kuning kecoklatan.
Pemeriksaan radiologi, tampak karies gigi Molar 1 bawah yang sudah mencapai pulpa. Hasil
anamnesis, pasien sering mengonsumsi kopi dan teh, serta memiliki kebiasaan merokok.
Kebersihan mulut pasien buruk tampak akumulasi plak, kalkulus dan stain pada gigi geligi
pasien.

Dokter gigi menjelaskan terapi yang akan dilakukan untuk mengatasi rasa sakit pada gigi
pasien, yaitu melakukan perawatan saraf di gigi Molar 1 bawah. Selanjutnya untuk
meningkatkan kebersihan gigi dan mulut dokter dilakukan perawatan Scaling dan rootplaning
gigi RA dan RB. Dokter gigi juga akan melanjutkan terapi bleaching untuk memutihkan warna
gigi pasien. Dokter gigi akan menggunakan bahan-bahan herbal, karena pasien memiliki alergi
terhadap bahan kimiawi
T ER MIN O L O GI
Stain Gigi Perawatan Saraf Gigi

pengeluaran seluruh jaringan pulpa


warna yang menempel diatas dari kamar pulpa dan sistem
permukaan gigi biasanya terjadi saluran akar, agar gigi bebas dari
karena perlekatan warna makanan, infeksi, untuk pembersihan
minuman atau kandungan nikotin. biomekanis, dan mengisi saluran
akar serta untuk meningkatkan
resorpsi fisiologi akar

Reca, Mardiah A. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Pewarnaan


Gigi (Stain) Di Desa Peuniti Kota Banda Aceh. Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat. Ireland R. Kamus Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC. 2014. 455
2019: 3(1).

Bleaching Karies

penyakit jaringan keras gigi yaitu


suatu prosedur pemutihan kembali email, dentin dan sementum yang
gigi yang merubah warna sampai disebabkan oleh aktivitas jasad
mendekati warna asli gigi dengan renik dalam suatu karbohidrat yang
proses perbaikan secara kimiawi dapat diragikan. tandanya adalah
yang bertujuan untuk demineralisasi jaringan keras gigi
mengembalikan estetika gigi yang kemudian diikuti oleh
seseorang. kerusakan bahan organiknya.

Riani, MD., et al. Pengaruh Aplikasi Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10% dan Kidd, E. A. N and Bechal. S. J. . Essentials of Dental Caries. Terj. Narlan
Hidrogen Peroksida 6% secara Home Bleaching terhadap Kekerasan Permukaan Email Gigi: Sumawinata dan Safrida Faruk, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran, EGC.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(2): 347 2013.
Scaling Plak

kumpulan mikroorganisme berada pada


Proses menghilangkan deposit keras permukaan gigi dalam bentuk biofilm
seperti kalkulus, plak, dan stain yang dapat mempengaruhi sistem rongga
pada permukaan gigi menggunakan mulut.
Pertumbuhan dan kematangan plak gigi
scaler dengan cara manual ataupun disebabkan oleh lingkungan rongga mulut
ultrasonik. yang hangat dan basah. Aspek vital yang

menentukan pertumbuhan dan
perkembangan plak gigi adalah pH saliva,
suhu dan reaksi kimia tertentu seperti
reaksi redoks.

Ireland R. Yeung CA. A Dictionary of Dentistry 2th edition. New York: Oxford University
Press. 2020: p. 709 Kasuma N. Plak Gigi. Padang: Andalas University Press.
Newman.MG, Takei HH, Carranza FA. Clinical Periodontology 12th edition. Philadelphia: 2016. Hal 1 - 7.
Elsevier Saunders. 2015

Bahan kimiawi Root Planing

Proses dimana sisa kalkulus yang tertanam


di bagian sementum dihilangkan untuk
menghasilkan permukaan yang halus dan
bersih. Prosedur ini dilakukan bersamaan
Suatu bentuk materi yang memiliki dengan scaling dengan tujuan utama untuk
komposisi kimia dan sifat memulihkan kesehatan gingiva dengan
karakteristik konstan. sepenuhnya menghilangkan elemen yang
memicu peradangan gingiva dari
permukaan gigi.

IUPAC. Compendium of Chemical Terminology, 2nd ed. (the "Gold Book").


Compiled by A. D. McNaught and A. Wilkinson. Blackwell Scientific Michael G. Newman, Dds, Facd And Fermin A. Carranza, Dr Odont F. Newman
Publications, Oxford. 1997 and Carranza’s Clinical Periodontology 13th Ed.; 2019.

Kalkulus Alergi

akumulasi lapisan lengket biofilm


(plak) yang termineralisasi yang suatu reaksi hipersensitivitas yang
terbentuk dan melekat erat pada diperantarai oleh mekanisme
permukaan gigi, misalnya restorasi
imunologi, yaitu reaksi atau respon
dan gigi-geligi tiruan. Berdasarkan
hubungannya terhadap margin gingiva,
tubuh yang berlebihan terhadap
kalkulus dikelompokkan menjadi alergen
supragingiva dan subgingiva.

Aster KA.Buku Ajar Patologi Dasar Robbins. Edisi ke- Fia F , Johan , Song C, Wijaya C. Penyuluhan Penatalaksanaan Alergi Yang
Memberikan Keluhan Kulit Gatal Pada Lansia Di Panti Werdha Salam Sejahtera.
10. Singapura: Elsevier Saunders. 2020. Hal 578
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia. 2019

Karies Mencapai
Pulpa

Karies mencapai pulpa/Karies


Profunda merupakan karies yang
telah mendekati atau bahkan telah
mencapai pulpa sehingga terjadi
peradangan pada pulpa.

Tuslaela, Permadi D. Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Berbasis
Web Dengan Metode Forward Chaining. Jurnal Prosisko. 2018;5(1):17-26

entifikasi
Id M asala
h
I d e n tifi k a si M a s ala h

Pasien mengeluh sakit Pasien merasa malu


Hasil anamnesis,
gigi dan nanti saat karena warna
pasien sering
giginya selesai giginya tampak
mengonsumsi kopi
ditambal, pasien juga kuning gelap dan
dan teh serta
ingin giginya kembali kecoklatan. memiliki kebiasaan
putih merokok

HIP O T E SIS
PULPITIS IRREVERSIBLE:
DISKOLARASI EKSTERNAL:
KARNA KARIES SUDAH MENCAPAI
TAMPAK WARNA GIGI
PULPA
M EK A NIS M E
Seorang laki-laki berusia 50 tahun

Anamnesis: Pemeriksaan Klinis dan Penunjang:


pasien sakit gigi dan saat giginya Pemeriksaan Intraoral: Tampak gigi molar 1 bawah
karies dan warna gigi pasien tampak kuning
sudah selesai ditambal ingin giginya kecoklatan
terlihat putih kembali Pemeriksaan radiologi: Tampak karies gigi molar 1
pasien sering mengkonsumsi kopi dan bawah yang sudah mencapai pulpa
teh, serta memiliki kebiasaan merokok Kebersihan mulut pasien buruk tampak akumulasi
plak, kalkulus, dan stain pada gigi geligi pasien.

Diagnosis
Pulpitis Irreversible : karies sudah mencapai pulpa
Diskolorasi eksternal : warna gigi tampak kuning gelap dan kecokelatan

Tatalaksana
Perawatan saraf di gigi Molar 1 bawah
Dilakukan perawatan scaling dan rootplaning gigi RA dan RB
Dilanjutkan dengan terapi bleaching untuk memutihkan warna gigi pasien
Pada perawatan pasien digunakan bahan herbal karena pasien memiliki alergi terhdap bahan kimiawi.
M O RE INFO
Seorang laki-laki berusia 50 tahun

Pada pemeriksaan intraoral, tampak gigi Molar 1 bawah Karies


dan warna gigi pasien tampak kuning kecoklatan.

Pemeriksaan radiologi, tampak karies gigi Molar 1 bawah yang


sudah mencapai pulpa

Kebersihan mulut buruk, tampak akumulasi plak, kalkulus, dan


stain pada gigi geligi pasien

Dokter gigi akan menggunakan bahan-bahan herbal, karena


pasien memiliki alergi terhadap bahan kimiawi.

Dokter gigi melakukan perawatan saraf di gigi Molar 1 bawah


dan terapi bleaching
I D O N'T K N O W
1. APAKAH PASIEN 2. APAKAH PASIEN
M EM IL IK I AL ER GI SEBELUMNYA PERNAH
PADA B A HA N H ERB AL MELAKUKAN
TERTENTU? PERAWATAN DENGAN
BAHAN HERBAL?

I DON'T
KNOW 3. APAKAH TERDAPAT 4. APAKAH PASIEN
E LU M N YA PE RN AH
EFEK SAMPING YG SEB
G ON SU M SI O BA T-
DAPAT DITIMBULKAN MEN
OBATAN HERBAL
DARI BAHAN HERBAL?
TERTENTU UNTUK
ME N G AT AS I K ELU H A N
SAKIT GIGINYA?
earning
L
Iss u es
1.Buah Tomat (Solanum lycopersicum)
Senyawa hidrogen peroksida yang terkandung didalam tomat memiliki efek
memutihkan gigi dan dapat meningkatkan kecepatan hidrogen peroksida dalam
mereduksi warna.
sehingga kandungan hidrogen peroksida dan peroksidase pada buah tomat dapat
digunakan sebagai bahan alternatif bleaching

2.Buah Apel (Malus sylvestris Mill)


1. Apa saja kandungan
herbal yang digunakan mengandung asam malat. Asam malat merupakan golongan asam karboksilat yang
mempunyai kemampuan memutihkan gigi dengan Kiwi hijau (Actinidia deliciosa)
mengoksidasi permukaan email gigi
untuk bleaching ? sehingga menjadi netral dan menimbulkan efek pemutihan gigi.

3. Kiwi hijau (Actinidia deliciosa)


asam oksalat yang terdapat dalam buah kiwi hijau merupakan bahan oksidator. Oksidator
akan mengoksidasi pigmen email menjadi radikal bebas, radikal bebas tersebut akan
memecah molekul komplek pigmen email menjadi molekul lebih sederhana dan
menyebabkan warna gigi menjadi lebih cerah.

Salsabila S, Purba MR, Wijaya S, Mulyanti R. Pengaruh Tomat dan Buah Jeruk Nipis Sebagai Bahan Pemutih Alami Gigi. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2021;10(1)
Perdani AP. Oktarina RZ Jausal AN Efek Buah Tomat (Solanum lycopersicum) sebagai Bahan Alami Pernutiban Gigi Majority Volume 811) Maret 2019 Rosidah NA, Elita 1, M. Yanuar Ichrom N. Perbandingan
Efektifitas Jus Buah Apel (Malus Syvestris Mill) Sebagai Pemutih Gigi Alami Eksternal Berdasarkan Varietas Jurnal Kedokteran Gigi. WIL No 1 April 2017
Simatupang D, Dwisaptarini AP. Pengaruh Jus Buah Kiwi Hijau (Actinidia deliciosa) Terhadap Perubahan Warna Pada Proses Pemutihan Gigi (Secara In Vitro). Jurnal Kedokteran Gigi Terpadu. 2021;3(1):41-44.
4. Strawberry
merupakan salah satu bahan herbal alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pemutih
gigi yang memiliki kandungan asam elegat dan asam malat yang berperan dalam
proses pemutihan gigi.

5. Rosella (Hibiscussabdariffa)
mengandung senyawa bioaktif, saponin yang berbusa dapat mengikat pewarna. Dengan
kapasitas zat yang dapat mengikat pewarna dapat digunakan untuk memutihkan gigi.
Selain itu, vitamin C yang tinggi diduga dapat membantu proses pemutihan gigi.
1. Apa saja kandungan Rosella (Hibiscus sabdariffa) dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pemutih gigi
herbal yang digunakan alami karena mengandung zat aktif saponin dan vitamin C yang tinggi.
untuk bleaching ?
6. Jeruk nipis
Jeruk nipis ddapat memutihkan warna gigi karena adanya kandungan asam sitratnya.
Asam sitrat ini memiliki OH sama dengan asam elagat pada stroberi yang berpotensi
dalam memutihkan gigi

Asmawati., Aulia M. Pemanfaatan buah strawberry sebagai bahan pemutih gigi. Makassar Dent J 2016;5(2):40-3.
Sugianti N. Efekekstrak Rosella (Hibiscussabdarifa) Sebagai Bahan alternative pemutih Gigi Alami Pada Kasus Pewarnaan Eksternal. IDJ.2012:1(2).5-9a
Nurbaetty Rochmah, Dwi Merry Ch.R, Sri Lestari. Potensi Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dalam Memutihkan Email Gigi yang Mengalami Diskolorasi. IDJ. 2014; 3(1).
Adapun beberapa kelemahan obat herbal adalah :

Membutuhkan waktu. Obat herbal membutuhkan waktu dan keberlanjutan dalam proses
penyembuhannya sehingga hal ini akan membuat penderita penyakit harus lebih bersabar.

2. Apa kekurangan bahan Kurang terpercaya. Kekurangan nyata dari obat herbal disebabkan penggunaannya tidak
dipantau oleh profesional. Akibatnya obat-obatan herbal sering diambil tanpa resep yang
herbal yang digunakan
benar. Meskipun efek samping obat herbal lebih lebih sedikit tetapi tidak menutup
digunakan sebagai bahan kemungkinan jika penggunaan obat herbal yang tidak sesuai bisa menyebabkan komplikasi
bleaching? penyakit lain.


Interaksi obat. Meskipun obat herbal terbuat dari bahan alami, tetap saja pengobatan
herbal dapat berinteraksi dengan obat tertentu sehingga harus mendapatkan pengawasan
dari dokter. Untuk itu sebaiknya tetap dilakukan konsultasi dengan dokter atau tenaga
medis profesional saat mengambil obat herbal.

Marwati, Amidi. Pengaruh Budaya, Persepsi dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Obat Herbal.
Jurnal Ilmu Manajemen. 2018; 7(2); 169
Minyak atsiri sereh. Konsentrasi minyak atsiri serai (Cymbopogon citratus) sebesar 20%
memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan E. faecalis yang hampir sama dengan EDTA
(bahan irigasi saluran akar).

Kulit manggis (Garcinia mangostana L.). Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) bisa
dijadikan sebagai bahan irigasi dalam membersihkan smear layer pada dinding saluran akar.

Daun Mangrove (Acanthus ilicifolius), memiliki efektivitas antibakteri terhadap Enterococcus


3. Apa saja bahan herbal yang faecalis yang merupakan salah satu bakteri yang umum ditemukan pada saluran akar.
digunakan sebagai bahan
irigasi saluran akar ? Aloe vera. Lidah buaya (Aloe Vera) menjadi alternatif bahan alami yang dikembangkan

sebagai bahan medikamen saluran akar karena tanaman ini memiliki sifat antibakteri,
antiinflamasi, dapat meredam sakit, tidak toksik, dapat dikonsumsi.

Siwak (Salvadora persica). Siwak juga mengandung zat-zat potensial yang dapat digunakan
sebagai bahan irigasi dan antiseptik.

Nisaa U, et al. Analisis Minyak Atsiri Serai Sebagai Alternatif Bahan Irigasi Sluran Akar Gigi dengan Menghambat Pertumbuhan(Cymbopogon citratus) Enterococcus faecalis. FKG Unissula.
Setyorini D. Lestari S.Khasanah CU. Efektivitas Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) 100 % dalam Membersihkan Smear Layer Pada Dinding Saluran Akar. Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember.2015.
Putri R, Cevanti T, Sumekar H. Sitotoksisitas Ekstrak Daun Mangrove Daruju (Acanthus Ilicifolius) Sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar. denta jurnal kedokteran gigi. 2018;12(1):46-49.
Putu Rusmiany, KadekLusi Ernawati. Pengembangan Lidah Buaya (Aloe Vera) Sebagai Obat Sterilisasi Saluran Akar Gigi. SENARI. 2017
T. and Timothy. Phytochemical and antibacterial evaluation of ethanolic extract of Salvadora persica root extract against selected microorganisms.Repository Unissula.2015
Ekstrak bawang putih (Allium sativum): memiliki potensi sebagai bahan irigasi saluran
akar pada gigi sulung karena memiliki sifat antibakteri yang efektif yang dipercaya
berasal dari kandungan alisin didalamnya.

Cuka sari apel: Diameter zona hambat cuka apel meningkat seiring dengan peningkatan
konsentrasi, bahkan pada konsentrasi minimal 25% dapat membunuh bakteri Enterococcus
faecalis Potensi antibakteri cuka apel setara dengan Chlorhexidine digluconate 2%.

Ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum): Ekstrak daun sirih merah merupakan bahan
alami yang mempunyai potensi sebagai alternatif bahan irigasi saluran akar krn memiliki
kandungan bahan aktif di dalam daun sirih merah seperti alkaloid, flavonoid, tannin, dan
saponin.

Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn): Ekstrak daun belimbing wuluh
mengandung flavonoid, saponin, triterpenoid dan tannin. Flavonoid, triterpenoid dan tannin
merupakan kandungan utama yang dapat berperan menghambat pertumbuhan bakteri.
Konsentrasi 15% adalah konsentrasi yang efektif sebagai bahan pembersih saluran akar.

Octavia A, Budiardjo SB. Potensi Ekstrak Alium Sativum sebagai Bahan Irigasi Saluran Akar pada Gigi Sulung: Telaah Pustaka. 2017. Paper presented at Pertemuan Ilmiah Nasional Ilmu Kedokteran
Gigi Anak ke-10, Jakarta, Indonesia.
Djuanda R, Helmika VA, Christabella F, Pranata N, Sugiaman VK. POTENSI herbal antibakteri Cuka Sari apel terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Irigasi saluran akar. SONDE (Sound of
Dentistry). 2019;4(2):24–40.
Bhakti, Wildhan S. Daya anti bakteri ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) sebagai bahan irigasi saluran akar terhadap Streptococcus viridans [Skripsi].. FKG Universitas Jember; 2013.
N Dara, Amalia., Widjiastuti, I., Setyowati, L. Ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn) sebagai bahan pembersih saluran akar gigi. Conservative Dentistry Journal. 2016;6(2): 82-86.
Tea tree oil, terdiri dari senyawa hidrokarbon yang bersifat tidak stabil. Komponen kimia utama
yang terkandung tea tree oil yaitu terpinen 4-ol yang sifatnya bakteriostatik terhadap beberapa
bakteri termasuk bakteri plak.

4. Apa saja bahan herbal Red alga dan Chrysanthemum, juga memiliki flavonoid sebagai komponen antibakteri utamanya.
Flavonoid adalah salah satu golongan fenol alam yang terbesar. Senyawa yang polisakarida yang
untuk mengurangi
dihasilkan flavonoid memiliki sifat antibakteri sehingga ikut berperan dalam pembentukan bakteri
akumulasi plak? plak.

Daun sirih (Piper betle L) dan jeruk nipis (Citrus aurantifolia), dapat mengurangi akumulasi plak
di dalam mulut karena mengandung minyak atsiri sampai 4,2%, senyawa katekin dan tanin, yang
bersifat anti mikroba dan anti jamur yang kuat

Putra et al. Uji Klinis Penggunaan Pasta Gigi Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak Rongga Mulut (Clinical Trial of Herbal Toothpaste to Reduce Plaque Index in Oral Cavity ). e-Jurnal Pustaka
Kesehatan. 2015;3(2).
Putra FS, Mintjelungan CN, Juliatri. Efektivitas pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap penurunan plak gigi anak usia 12-14 tahun. Jurnal e-GiGi (eG). 2017; 5(2).
Red Alga Chrysanthemum

Tea tree oil

Daun Sirih Jeruk Nipis

Putra et al. Uji Klinis Penggunaan Pasta Gigi Herbal Terhadap Penurunan Indeks Plak Rongga Mulut (Clinical Trial of Herbal Toothpaste to Reduce Plaque Index in Oral Cavity ). e-Jurnal Pustaka
Kesehatan. 2015;3(2).
Putra FS, Mintjelungan CN, Juliatri. Efektivitas pasta gigi herbal dan non-herbal terhadap penurunan plak gigi anak usia 12-14 tahun. Jurnal e-GiGi (eG). 2017; 5(2).
Apel manalagi (Malus sylvestris Mill), memiliki kandungan tannin dan katekin yang
menghambat pembentukkan plak gigi dengan cara menghambat reaksi glikosilasi,
mencegah pembentukkan extracellularglucan yang berfungsi sebagai perlekatan pada S.
Apel Manalagi Mutans, dan menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak membran sitoplasma
bakteri.

Tomat ( Solanum lycopersicum L.), mengandung Tanin yang memiliki sifat antibakteri
dalam pembentukkan biofilm dan aktivitas antibiofilm dalam suatu kolonisasi dan mencegah
perlekatan S.Mutans. flavonoid memiliki efek menghambat pembentukkan plak yanng
menunjukkan adanya penuruna signifikan pada streptokokus gram positif.

Tomat

Edi Karyadi, Septriyani Kaswindiarti, Maissi Ardha Roza, Syifa Larissa. Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi. Desember 2020;3(2)
Egi M, Soegiharto GS, Evacuasiany E. Efek Berkumur Sari Buah Tomat (Solanum lycopersicum L.) Terhadap Indeks Plak Gigi. SONDE (Sound of Dentistry). 2018;3(2):80-81.
Teh Hijau, Menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung ekstrak daun teh
berpengaruh terhadap pembentukan jumlah koloni Streptococcus sp. pada permukaan
gigi. Katekin yang terdapat pada teh hijau dapat bersifat bakterisid atau
bakteriostatik yang bekerja dengan merusak dinding sel bakteri dan membran
Teh Hijau sitoplasmanya dan menyebabkan denaturasi protein.

Kemangi, Daun kemangi mengandung apigenin yang merupakaan kelompok flavonoid


yang memiliki efektifitas daya antibakteri terhadap streptococcus mutans. Senyawa
apigenin juga bersifat kariostatik yang merupakan suatu kemampuan dalam
mengurangi produksi asam oleh bakteri dalam plak dengan cara mengahmbat kerja
enzim yang berhubungan dengan pertumbuhan dan proses glikosis streptococcus
mutans , sehingga mencegah pemecahan sukrosa dan mengahambat proses gilkolisis
yang dapat menghasilkan asam yang dapat merusak gigi.

Kemangi

Dientyah Nur Anggina , Indri Ramayanti. Perbandingan Efektivitas Berbagai Jenis Pasta Gigi Bahan Herbal dan Pasta Gigi Bahan Non Herbal Terhadap Pembentukan Plak. Syifa’
MEDIKA 2018 ; 9 (1). -
Marlindayanti, Zinur RA, Yufen Widodo. Pengaruh ekstrak daun kemangi sebagai obat kumur terhadap akumulasi plak. JPP (Jurnal Kesehatan Palembang). 2017 ; 12(2)
Mekanisme pemutihan gigi dengan bahan herbal yang mengandung
asam malat
Asam malat berdifusi ke dalam email dan dentin, dan dapat
mengoksidasi permukaan email gigi dengan cara melepaskan
6. Bagaimana mekanisme
oksigen yang bebas pada ikatan rangkap dari senyawa organik
pemutihan gigi dengan
dan anorganik dalam gigi.
bahan herbal? Proses oksidasi melibatkan oksigen dan hilangnya hidrogen. Pada
proses oksidasi terjadi pemecahan rantai zat chromofor pada gigi
yang sebelumnya berikatan pada pelikal, sehingga menyebabkan
warna gigi menjadi lebih gelap dan terjadi reaksi reduksi yang
membuat warna gigi menjadi lebih terang.

Fauziah Cut, Sri Fitriani, Viona Diansari. “Colour Change Of Enamel After Application Of Averrhoa Bilimbi. ” Journal Of Dentistry Indonesia. 2012;19(3):53
Larasati DM, Firsty KN, YogiartonoM. Effectiveness of ellagic acid that contains in strawberry for acrylic discoloration. Asia Pacific Dent Students J 2012; 3(2): 1-9
Mekanisme bleaching dengan bahan herbal yang mengandung asam elegat
Reaksi yang terjadi pada senyawa ini adalah oksidasi asam elegat
sehingga elektron dapat berikatan dengan zat yang dapat menyebabkan
perubahan warna pada email.
Adanya perbedaan elektronegatif antara O dan H+ pada gugus OH-,
lebih besar dibandingkan CO- dan OH- pada gugus COOH menyebabkan
gugus OH akan lebih mudah untuk dipecah dan memproduksi radikal
H+.
Radikal H+ terbentuk kemudian berikatan dengan 3 molekul C tersier
yang terkandung pada email gigi yang mengalami diskolorisasi. Ikatan
ini menyebabkan terjadinya gangguan konjugasi elektron dan perubahan
penyerapan energi pada molekul organik, kemudian molekul organik
terbentuk, sehingga email adalah struktur tak jenuh.
Setelah radikal H+ dilepaskan, asam elegat melepaskan 4 radikal OH-
yang dapat mengganggu struktur tidak jenuh dari email tersebut
menjadi struktur jenuh dengan warna lebih terang.

Fauziah Cut, Sri Fitriani, Viona Diansari. “Colour Change Of Enamel After Application Of Averrhoa Bilimbi. ” Journal Of Dentistry Indonesia. 2012;19(3):53
Larasati DM, Firsty KN, YogiartonoM. Effectiveness of ellagic acid that contains in strawberry for acrylic discoloration. Asia Pacific Dent Students J 2012; 3(2): 1-9

Anda mungkin juga menyukai