Sodapdf

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

RESUME MODUL 4

ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM


PEMBELAJARAN IPS SD

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan IPS Di SD
Dosen Tutor : C. Ika Sulistyowati, M.Pd

Disusun Oleh:
1. Azah Elvana (857929546)
2. Nurul Umi Hanik (857929689)
3. Pungky Widhiasari (857929539)
4. Yulia Wibiyaningrum (857929514)

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT YOGYAKARTA
MASA REGISTRASI 2020. 1
KEGIATAN BELAJAR 1
TREND GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA

A. GLOBALISASI
Globalisasi adalah suatu gejala, dimana tata hubungan internasional
lebih disertakan lagi, terutama dalam menghadapi dan memecahkan masalah
dan isu internasional yang bersifat lintas negara dan lintas budaya. Masalah
dan isu globalisai adalah persoalan yang melanda dunia dan dihadapi oleh
berbagai bangsa dan negara. Masalah ini semakin dipacu oleh kemajuan
IPTEK. Contoh isu dan masalah yang bersifat global diantaranya :
1. Krisis energi,
2. Jarak antara Negara kaya dan miskin,
3. Kepadatan pendudukan,
4. Populasi,
5. Perang nuklir,
6. Perdagangan internasional,
7. Komunikasi,
8. Perdagangan obat terlarang
Pengajaran globalisasi bertujuan membentuk warga Negara yang
memiliki kepedulian terhadap masalah dan isu global. Keanekaragaman
budaya merupakan ketidaksamaan budaya yang mengandung pengertian
setiap bangsa ataupun memiliki seperangkat gagasan, tindakan dan hasil
karya yang berbeda.

B. KERAGAMAN BUDAYA
Keragaman budaya adalah ketidaksamaan budaya yang mengandung
pengertian setiap bangsa ataupun kelompok yang memiliki seperangkat
gagasan, tindakan dan hasil karya yang berbeda
Masalah keanekaragaman budaya yang utama adalah pembauran atau
asimilasi. Pembauran adalah suatu proses social dari golongan-golongan
manusia yang berlatabelakang yang berbeda. Sikap toleran, menghargai, dan
menghormati serta peduli terhadap kelompok yang berbeda adalah kunci
berhasilnya pembauran.

C. GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA


Globalisasi dan keanekaragaman budaya sebagai suatu kenyataan,
mendorong perlunya memformulasikan kembali pendidikan IPS sebagai alat
untuk menumbuh kembangkan kesadaran pentingnya pendekatan
keanekaragaman budaya dalam memahami dan menyikapi globalisasi.
Pembelajaran keanekaragaman dalam IPS mengandung tujuan:
1) Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan
kesempatan yang sama kepada semua peserta didik
2) Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap positif
3) Memberikan keterampilan dan sikap-sikap sosial kepada peserta didik
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memahami saling
ketergantungan budaya
Pembelajaran globalisasi dalam IPS mengandung tujuan:
1) Mampu menanamkan sikap sekalipun meraka berbeda tetapi manusia
memiliki kesamaan
2) Mengembangkan kemapuan pemahaman bahwa bumi dihuni oleh manusia
yang saling ketergantungan
3) Membantu memahami bahwa ada masalah yang harus dihadapi bersama
4) Mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-masalah
dunia dan ketrampilan menganalisis informasi yang diterima
KEGIATAN BELAJAR 2
MASALAH – MASALAH LINGKUNGAN DAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Lingkungan hidup (environment) menurut UU RI no 4 tahun 1982 tentang


ketentuan-ketentuan pokok lingkungan hidup dapat didefinisikan sebagai kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
didalamnya manusia dan prilaku yang mempengaruhi.
Aspek-aspek yang termasukkedalam konsep lingkungan hidup, meliputi 5 hal
yaitu:
1. Lingkungan abiotic, yaitu segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup
yang bukan berupa organisme hidup. Misalnya tanah, mineral, udara dan gas,
air dll
2. Lingkungan biotik yaitu: segala sesuatu yang ada disekitar makhluk hidup
yang berupa organisme hidup. Misalnya mikroorganisme, binatang,
tumbuhan, manusia dll.
3. Lingkungan alam, yaitu: kondisi alamiah baik secara biotik amupun abiotic
yang belum banyak dipengaruhi oleh tangan tangan manusia.
4. Lingkungan social, yaitu: manusia baik secara individu maupun kelompok
yang ada diluar dirinya
5. Lingkungan budaya, yaitu: segala sesuatu baik secara materi maupun non
materi yang dihasilkan oleh manunsia melalui proses penciptaan rasa, karsa
dan karyanya.
Menurut Nursid Sumaatmaja (1989:46-65), seorang ilmuwan yang
geografi dari FPIPS Bandung, setidaknya ada empat masalah yang berkaitan
dengan lingkungan hidup manusia, yaitu:
a. Perkembangan populasi manusia yang cepat
b. Daya dukung lingkungannya yang tidak memadai
c. Keterbatasan daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia
d. Ketimpangan hidup itu sendiri
Langkah-langkah menangani masalah tersebut dapat berupa pikiran yang
konsepsional dan tindakan praktis yang professional sehingga kelestarian dan
keselarasan lingkungan dalam hubungannya dengan lingkungan hidup manusia
dapat terjaga.
Pendidikan Ekologi yaitu pendidikan yang mengkaji dan memfokuskan
dirinya pada masalah lingkungan hidup. Dengan pendidikan ekologi diharapkan
tumbuh kesadaran, pengetahuan, pemahaman, sikap, perilaku yang lebih
mencintai, mewarisi, memelihara dan memanfaatkan lingkungan hidup manusia
secara professional dan wajar.
Dalam perkembangan selanjutnya ekologi memiliki cakupan studi yang
sangat luas, dilihat dari bidang yang dikejinya makan dikenal cabang-cabang
ekologi, diantaranya:
1) Auteknologi
Ekologi yang mempelajari suatu organisme yang berinteraksi dengan
lingkungannya.
2) Sinekologi
Ekologi yang mengkaji tentang berbagai kelompok organisme sebagai satu
kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu.
3) Ekologi habitat
Ilmu lingkungan yang mempelajari habitat/tempat suatu jenis atau
kelompok jenis tertentu.
4) Ekologi taksonomi
Ilmu lingkungan yang objek kajiannya sesuai dengan sistematika makhluk
hidup.
Tujuan Pendidikan Ekologi yaitu untuk mengembangkan disiplin ilmu itu
sendiri, dan aktualisasi yaitu lingkungan untuk kepentingan bersama dalam
hubungannya dengan lingkungan alam sekitar.
KEGIATAN BELAJAR 3 :
MASALAH – MASALAH HUKUM, KETERTIBAN DAN KESADARAN
HUKUM

Masalah Hukum yaitu masalah yang timbul akibat terganggunya


kepentingan atau hak salah satu individu atau kelompok lain sehingga diperlukan
jalur keluar (solusi) yang bersifat mengikat kedua belah pihak. Ketertiban yaitu
suatu keadaan yang menunjukan adanya patokan, aturan atau pedoman maupun
petunjuk yang berlaku dan ditaati oleh setiap individu didalam pergaulan antara
pribadi atau golongan (masyarakat). Kesadaran Hukum yaitu suatu sikap individu
untuk menerima dengan rela dan bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari
peristiwa hokum yang terjadi. Peristiwa hokum disini yaitu peristiwa yang dapat
menimbulkan akibat hukum.
Hubungan masalah hukum, ketertiban, dan kesadaran hokum dengan
pendidikan IPS yaitu sangat berhubungan karena diantaranya memberikan
kontribusi yang besar terhadap pembentukan warga negara yang baik karena pada
hakikatnya IPS bertujuan membentuk warga negara yang baik, melalui
pemahaman terhadap pengetahuan dan kemampuannya didalam berinteraksi
secara positif dan akti dengan lingkungannya. Didalam interaksi dengan
lingkungan itulah aspek-aspek tentang hokum, ketertiban dan kesadaran hokum
penting dimiliki oleh siswa sebagai anggota masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai