Contoh Proposal Usaha Roti Bakar Perlu Untuk Diketahui Oleh Anda Yang Akan Memulai Usaha Roti Bakar Ataupun Ingin Mengembangkan Usaha Roti Bakar Yang Sudah Berjalan Agar Menjadi Lebih Besar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Contoh proposal usaha roti bakar perlu untuk diketahui oleh Anda yang akan memulai usaha roti

bakar ataupun ingin mengembangkan usaha roti bakar yang sudah berjalan agar menjadi lebih
besar.

Sebagai camilan yang lezat, roti bakar memang sangat potensial untuk menjadi referensi dalam
berwirausaha. Kunci keberhasilan usaha roti bakar ada pada inovasi rasa, tampilan, dan pelayanan
penjualnya.
Bagi Anda yang masih bingung tentang cara membuat proposal usaha roti bakar, berikut kami
sampaikan contoh proposal usaha roti bakar yang bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin
memulai atau mengembangkan jenis usaha tersebut.

Contoh Proposal Usaha Dagang Roti Bakar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Roti bakar merupakan salah satu camilan yang disukai oleh semua lapisan masyarakat. Mulai dari
anak-anak, hingga dewasa camilan lezat ini bisa dibeli masyarakat dengan harga relatif
terjangkau.

Banyaknya orang yang gemar menyantap camilan ini membuatnya memiliki prospek usaha yang
bagus. Apalagi jika roti bakar dibuat dengan rasa yang lezat, sehat, dan tampilan yang unik, tentu
semakin menambah ketertarikan masyarakat untuk membelinya.

1.2. Rencana Bisnis


Tempat usaha yang kami rintis nantinya akan berlokasi di pinggir jalan-jalan utama yang ramai
dilewati orang. Dengan demikian konsumen akan dengan mudah melihat dan mengakses tempat
usaha kami.

Lokasi yang strategis akan membuat usaha roti bakar dapat laris dan berkembang dengan baik.
Selain itu, kami juga mengutamakan pelayanan yang ramah dan tidak ingin mengecewakan
pelanggan.

Roti bakar yang kami buat memiliki berbagai macam rasa seperti cokelat, kacang, keju,
strawberry, nanas, blueberry, dan srikaya sehingga konsumen dapat memilih rasa yang diinginkan
sesuai selera.

Produk roti bakar yang kami buat juga tidak menggunakan campuran bahan pengawet dan bahan
kimia berbahaya sehingga cukup aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

1.3. Manfaat
Dengan membuka dan mengembangkan usaha roti bakar, dapat memberi sejumlah manfaat,
antara lain:

 Manfaat Ekonomi: Usaha roti bakar cukup menguntungkan dari segi ekonomi. Harganya
yang murah meriah juga sangat terjangkau untuk semua kalangan masyarakat.
Banyaknya peminat roti bakar akan memberi keuntungan yang cukup menggiurkan dari
segi ekonomi.
 Manfaat Sosial: Usaha roti bakar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat berkaitan
dengan makanan pokok. Selain itu juga akan membuka lowongan pekerjaan bagi
masyarakat yang membutuhkan.

1.4. Tujuan Usaha


Adapun maksud dan tujuan dari usaha roti bakar ini antara lain:

 Menciptakan lapangan kerja.


 Menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya.
 Membangun bisnis profesional yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat.

1.5. Visi dan Misi


Berikut ini visi dan misi dari usaha roti bakar yang akan kami kembangkan:

 Visi: Menciptakan usaha atau bisnis profesional yang unggul dengan kualitas terbaik.
 Misi: Memberikan kualitas dan pelayanan terbaik.

1.6. Ringkasan Usaha


Berikut ini ringkasan usaha roti bakar yang akan kami dirikan:

 Nama Pemilik: Zainal Abidin


 Alamat Pemilik: Jalan Ahmad Yani, Kab. Batang, Jawa Tengah
 Pendidikan Terakhir: SMK
 Nama Usaha: “Roti Bakar Coklat Keju”
 Bidang Usaha: Makanan/Jajanan
 Alamat Usaha: Jalan Kol. Sugiono, Pasar Gondang.

BAB II
RINCIAN USAHA

2.1. Produk
Dalam membuat produk roti bakar, kami menggunakan bahan-bahan berkualitas dengan
penyajian yang kreatif dan inovatis. Berikut adalah beberapa varian rasa dari roti bakar yang kami
sediakan:

 Cokelat
 Keju
 Cokelat keju.
 Cokelat kacang.
 Aneka rasa.
 Es krim bakar.
 Roti bakar + topping
 Aneka Milkshake

2.2. Analisis SWOT

2.2.1. Strength (Kekuatan):

 Penyajian roti bakar cukup praktis dan tidak membutuhkan waktu lama.
 Harga bahan baku murah meriah.
 Varian rasa yang beragam, dan rasa yang enak.
 Mudah dijalankan.
 Harga per produk cukup terjangkau untuk semua kalangan.
 Perlengkapan usaha yang mudah didapat.

2.2.2. Weightness (Kelemahan):

 Pesaing cukup banyak.


 Permintaan terhadap produk yang naik-turun (tidak stabil).

2.2.3. Opportunity (Peluang)

 Roti bakar disukai banyak orang.


 Pembeli memiliki banyak pilihan varian rasa.
 Cocok untuk segala usia.

2.2.4. Threatment (Ancaman)


Pesaingnya cukup banyak, mulai dari pedagang kaki lima, hingga cafe dan restoran. Pelayanan
dan rasa roti bakar yang kurang memuaskan akan membuat usaha sulit berkembang.

BAB III
RINCIAN PERMODALAN

3.1. Sumber-sumber Permodalan


Awal mula pendirian usaha roti bakar ini menggunakan modal sendiri dari Saya selaku pemilik.
Dalam pengembangan usaha ini, kami juga membutuhkan sumber-sumber modal dari bank
ataupun investor.

3.2. Modal Investasi


Rincian modal usaha roti bakar yang akan jalankan terdiri dari:

 Gerobak: Rp 3.500.000
 Kompor: Rp 250.000
 Tabung gas 3 kg: Rp 170.000
 Besi panggangan: Rp 300.000
 Alat pembakar: Rp 50.000
 Alat pemotong: Rp 80.000
 Toples: Rp 100.000
 Lap tangan: Rp 30.000
 Tempat sampah, dan ember: Rp 50.000
 Saklar lampu: Rp 40.000
 Pembuatan banner: Rp 100.000

Dari rincian di atas, total modal investasi yang dibutuhkan sebesar Rp 4.670.000

3.3. Biaya Operasional


Biaya operasional merupakan biaya yang habis dalam sehari sehingga perputarannya relatif cepat.
Berikut ini biaya operasional yang dibutuhkan dalam usaha roti bakar yang akan kami jalankan:

 20 bungkus roti tawar khusus untuk roti bakar: Rp 160.000


 1 kg selai nanas: Rp 10.000
 3 bungkus keju: Rp 25.000
 1 kg selai strawberry: Rp 10.000
 1 kg selai blueberry: Rp 10.000
 1 kg kacang sangrai halus: Rp 20.000
 1 batang dark cokelat: Rp 10.000
 1 kg Sirkaya: Rp 10.000
 1 bungkus margarin uk sedang: Rp 10.000
 1 kaleng susu kental manis: Rp 10.000
 1 lusin vanili sachet: Rp 10.000
 1 batang matcha: Rp 10.000
 1 batang cokelat tiramisu: Rp 10.000
 1 kg durian: Rp 10.000
 1 kotak Es krim: Rp 35.000
 1 bungkus mint: Rp 10.000
 1 pack varian milkshake: Rp 90.000

Dari rincian di atas, maka biaya operasional yang harus dikeluarkan sebesar Rp 467.000. Biaya
tersebut tidak akan sama setiap harinya karena tergantung dengan kondisi pasar atau banyaknya
penjualan.

3.4. Harga Jual


Adapun produk yang kami tawarkan memiliki harga jual yang bervariasi tergantung rasa yang
diinginkan konsumen. Adapun daftar harga yang kami tetapkan ialah sebagai berikut:

 Roti bakar rasa cokelat: Rp 10.000


 Roti bakar rasa keju: Rp 14.000
 Roti bakar rasa cokelat keju: Rp 12.000
 Roti bakar rasa cokelat kacang: Rp 10.000
 Roti bakar rasa strawberry: Rp 8.000
 Roti bakar rasa nanas: Rp 8.000
 Roti bakar rasa blueberry: Rp 8.000
 Roti bakar rasa srikaya: Rp 8.000
 Roti bakar rasa matcha: Rp 14.000
 Roti bakar rasa tiramisu: Rp 12.000
 Roti bakar rasa mint: Rp 12.000
 Roti bakar rasa vanilla: Rp 12.000
 Roti bakar rasa durian: Rp 10.000
 Roti bakar rasa kombinasi: Rp 10.000
 Roti bakar rasa es krim bakar: Rp 15.000
 Roti bakar + topping: Rp 18.000
 Aneka milkshake: Rp 8.000

BAB VI
PENUTUP

Demikian proposal kami buat. Semoga proposal usaha roti bakar ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi semua pihak. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang sudah ikut membantu dalam pembuatan proposal ini.

Dengan selesainya proposal bisnis roti bakar ini, kami berharap dapat segera mewujudkan usaha
yang telah kami rencanakan. Atas segala waktu dan perhatiannya kami ucapkan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai