Makalah KLP 6 Strategi Pembelajaran Sd...
Makalah KLP 6 Strategi Pembelajaran Sd...
Makalah KLP 6 Strategi Pembelajaran Sd...
DOSEN PEMBIMBING :
OLEH :
KELOMPOK 6
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibuk Dra. Tin Indrawati, M.Pd
selaku dosen Strategi Pembelajaran SD. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini. Demikian yang
dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah Strategi Pembelajaran SD ini dapat
bermanfaat
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 5
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................ 6
C. TUJUAN ..................................................................................................................................... 7
BAB II .................................................................................................................................................. 9
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 9
1. PBL (PROBLEM BASED LEARNING)................................................................................... 9
A. Pengertian model pembelajaran Problem Based Learning ................................................. 9
B. Tujuan model pembelajaran Problem Based Learning ..................................................... 10
C. Ciri-ciri model pembelajaran Problem Based Learning ................................................... 11
D. Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning ................................... 12
E. Kelebihan dan kekurangan problem based learning ......................................................... 13
2. PJBL (PROJECT BASED LEARNING) ................................................................................ 14
A. Pengertian Project Based Learning .................................................................................... 14
B. Tujuan Project Based Learning .......................................................................................... 15
C. Ciri-ciri Project Based Learning ......................................................................................... 15
D. Prinsip Project Based Learning .......................................................................................... 16
E. Langkah-langkah Project Based Learning ......................................................................... 17
F. Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning ........................................................ 18
3. Discovery Learning ................................................................................................................... 20
A. Pengertian Discovery Learning ........................................................................................... 20
B. Langkah Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning .......................................... 21
C. Contoh Penerapan Sintak Discovery Learning .................................................................. 22
D. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning.......................... 24
E. Ciri Ciri Model Pembelajaran Discovery Learning ........................................................... 26
BAB III .............................................................................................................................................. 27
PENUTUP ......................................................................................................................................... 27
A. KESIMPULAN ........................................................................................................................ 27
B. SARAN ...................................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 29
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sekarang ini pada proses pembelajaran di ruang kelas masih banyak ditemukan
siswa yang pasif dalam pembelajaran, sehingga guru menjadi pusat pembelajaran. Siswa
hanya duduk dan mendengarkan penjelasan materi dari guru sehingga pembelajaran
cenderung membosankan dan siswa pun terkadang tidak memahami tentang materi yang
dijelaskan oleh guru tersebut. Sebagai guru harus menciptakan suasana yang aktif dan
menyenangkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar di kelas. Guru juga harus kreatif dalam
menyampaikan bahan ajar kepada siswa sehingga pembelajaran tersebut bermakna bagi
siswa.
5
siswa demi tercapainya optimalisasi kualitas pembelajaran dan pembelajaran yang
bermakna. Tentunya disini guru sangat berperan dalam merancang dan melaksanakan
sebuah pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menerapkan model pembelajaran
berbasis proyek atau model Project Based Learning (PBL).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajarn problem based learning ?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan model pembelajaran problem based learning ?
6
10. Bagaimana karakteristik Project Based Learning?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian model pembelajarn Problem Based Learning.
8
BAB II
PEMBAHASAN
9
Sehingga dapat diartikan bahwa PBL adalah proses pembelajaran yang titik
awal pembelajran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini
siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya, sehingga terbentuk pengetahuan
dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin
utama dalam penerapan PBL. PBL merupakan suatu proses pembelajaran dimana
masalah merupakan pemandu utama ke arah pembelajaran tersebut. Dengan demikian,
masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar anak didik dapat belajar sesuatu yang
dapat menyokong keilmuanya.
Menurut Ali Sadikin dan Nasrul Hakim (2017:1) model pembelajaran adalah
serangkaian kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir yang didalamnya terdapat
pendekatan, strategi, metode, dan tekhnik yang disampaikan oleh guru secara khas atau
unik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan
secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran adalah bungkus atau
bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan tekhnik pembelajaran.
Tujuan yang ingin dicapai PBL adalah kemampuan siswa dalam berfikir kreatif,
analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah melalui
eksplorasi data secata empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Berikut ini beberapa tujuan model pembelajaran PBL:
b. Belajar peran orang dewasa, PBL juga dimakhsudkan untuk membantu siswa
berkinerja dalam situasi-situasi kehidupan nyata dan belajar peran-peran penting
yang biasa dilakukan. Pembelajaran ini penting untuk membatasi kerjasama dalam
menyelesaikan tugas, memiliki elemen-elemen belajar magang yang mendorong
pengamatan dan dialog dengan yang lain sehingga dapat memahami peran diluar
sekolah
10
c. Keterampilan untuk belajar mandiri. Guru yang secara terus-menerus membimbing
siswa dengan cara mendorong dan megarahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan
dan memberi penghargaan untuk pertanyaan-pertanyaan berbobot yang mereka
ajukan, dengan mendorong siswa mencari solusi atau penyelesaian terhadap
masalah nyata yang dirumuskan oleh siswa sendiri, maka diharapkan siswa dapat
belajar menagani tugas-tugas pencarian solusi itu secara mandiri dalam hidupnya
kelak.
Menurut Nasrul Hakim (2015:2) salah satu cara untuk mengemas masalah yaitu
melalui kerja proyek. Metode ini cukup menantang dan dianggap sebagai suatu alat
yang efektif untuk membelajarkan mahasiswa secara aktif karena mereka didorong
untuk tidak tergantung sepenuhnya pada guru, tetapi diarahkan untuk dapat belajar
lebih mandiri.
11
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk
tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut bisa berbentuk laporan, model fisik,
vidio maupun program komputer.
Disini setiap anggota harus memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam
masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta
berangkat dari cara memandang yang sama sehubungan dengan istilahistilah atau
konsep yang ada dalam masalah
b. Merumuskan masalah
c. Menganalisis masalah
12
Tujuan pembejaran akan dikaitkan dengan analisis masalah yang dibuat
Saat ini kelompok sudah tau informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya
tujuan pembejajaran Kini saatnya mereka harus mencari informasi tambahan itu,
dan menemukan kemana akan dicari
Dari informasi baru yang didapatkan, kita diskusikan kembali dengan kelompok
untuk kemudian dari semua yang sudah dibahas disusun menjadi suatu laporan.
Laporan bisa berupa laporan tertulis, vidio, maupun karya fisik
13
Kekurangan model pembelajaran Problem Based Learning
c. Jika tidak diberikan pemahaman dan alasan yang tepat kenapa mereka harus
berupaya untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka
tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari
14
B. Tujuan Project Based Learning
Setiap model pembelajaran pasti memiliki tujuan dalam penerapannya. Tujuan
project based learning, antara lain :
15
7. Melakukan refleksi yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis tentang
pengalaman mereka dan menghubungkan pengalaman dengan pelajaran.
8. Berakhir dengan presentasi atau produk yang menunjukkan pembelajaran dan
kemudian dinilai (kriteria dapat ditentukan oleh para siswa).
16
E. Langkah-langkah Project Based Learning
Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek. peserta didik diberikan tu-gas
dengan mengembangkan tema/topik dalam pembelajaran dengan melakukan kegiatan
proyek yang realistik. Di samping itu, penerapan pembelajaran berbasis proyek ini
mendorong tumbuhnya kreativitas, kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri,
serta berpikir kritis dan analitis pada peserta didik.
Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran berbasis proyek (PBP) dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat
memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. Pertanyaan disusun
dengan mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai dengan
sebuah investigasi mendalam. Pertanyaan yang disusun hendaknya tidak mudah untuk
dijawab dan dapat mengarahkan siswa untuk membuat proyek. Pertanyaan seperti itu
pada umumnya bersifat terbuka (divergen), provokatif, menantang, membutuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking), dan terkait dengan kehidupan
siswa. Guru berusaha agar topik yang diangkat relevan untuk para siswa.
17
untuk membuat penjelasan (alasan) tentang cara pemilihan waktu. Jadwal yang telah
disepakati harus disetujui bersama agar guru dapat melakukan monitoring kemajuan
belajar dan pengerjaan proyek di luar kelas.
4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of
project)
Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama
menyelesaikan proyek. Pemantauan dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada
setiap proses. Dengan kata lain guru berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa.
Agar mempermudah proses pemantauan, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam
keseluruhan kegiatan yang penting.
18
2. Meningkatkan kerja sama guru dalam merancang dan mengimplementasikan
proyek-proyek yang melintasi batas-batas geografis atau bahkan melompat zona
waktu.
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan
mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
4. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-
problem yang kompleks.
5. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
6. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
7. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam
mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
8. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks
dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata.
9. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan
pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
10. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses pembelajaran.
19
9. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda,
dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
Secara umum siswa melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar
kelompok mereka, melakukan pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah, dan
mensintesis informasi (Nasrul Hakim, 2015).
3. Discovery Learning
A. Pengertian Discovery Learning
Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik
untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran.
Penjelasan tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012, hlm.77) yang menyatakan
bahwa model pembelajaran discovery learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan
sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan
perilaku.
1.Arends
2.Rusman
Discovery learning adalah model mengajar yang dilaksanakan oleh guru dengan
cara mengatur proses belajar dengan sedemikian rupa sehingga siswa mendapatkan
20
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahui dan sebelumnya dengan cara tidak
disampaikan terlebih dahulu akan tetapi siswa menemukannya secara mandiri
(Daryanto dan Karim, 2017).
5. Richard
Menurut Richard dalam Roestiyah N.K. (2012, hlm. 20) Model pembelajaran
discovery learning ialah suatu cara mengajar yang melibatkan peserta didik dalam
proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca
sendiri dan mecoba sendiri, agar anak dapat belajar mandiri dengan cara
menemukannya sendiri.
1.Stimulation (stimulus)
21
Memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaaknya hipotesis
Mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa melalui
wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (generalisasi),
Menarik sebuah simpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
22
No. Fase Kegiatan
6. Generalisasi Guru menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari temuan, tafsiran,
dan pembuktian yang telah dipresentasikan untuk mendapatkan suatu
23
No. Fase Kegiatan
gambaran umum atau jawaban atas persoalan yang dihadapi dan disetujui
oleh setiap kelompok.
Sementara itu, kelemahan model discovery learning menurut Hanafiah (2012, hlm. 79)
adalah sebagai berikut :
24
1. Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan
berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik. Terkadang terhitung
sangat sulit untuk mewujudkannya.
2. Dalam keadaan di kelas gemuk atau yang memiliki jumlah siswa terlalu banyak, maka
metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan. Guru akan kesulitan untuk
benar-benar memperhatikan proses pembelajaran setiap murid.
3. Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode
discovery learning ini akan mengecewakan.
4. Ada kritik yang menyatakan bahwa bahwa proses dalam model discovery terlalu
mementingkan proses pemahaman saja, sementara perkembangan sikap dan
keterampilan siswa dikhawatirkan kurang menjadi sorotan.
Bell (dalam Hosnan, 2014, hlm. 284) mengemukakan beberapa tujuan spesifik dari model
pembelajaran discovery learning, yakni sebagai berikut.
1. Dalam discovery learning siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kenyataan lapangan juga menunjukkan bahwa partisipasi banyak siswa
dalam pembelajaran meningkat ketika model pembelajaran ini digunakan.
2. Melalui pembelajaran dengan discovery learning, siswa belajar menemukan pola dalam
situasi konkret maupun abstrak, juga siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi
tambahan yang diberikan.
3. Siswa belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
tanya jawab sebagai alat untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam
menemukan pengetahuan.
4. Pembelajaran dengan discovery learning membantu siswa membentuk cara kerja
bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mengaplikasikan
ide-ide orang lain.
5. Terdapat beberapa fakta yang menunjukkan bahwa keterampilan-keterampilan,
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui discovery learning lebih
bermakna. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam
25
beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktivitas baru dan diaplikasikan dalam
situasi belajar yang baru pula.
26
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas maka dapat dIsImpulkan bahwa Problem based learning (PBL)
atau pembelajaran berbasis masalah adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya
permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan
keterampilan memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan. Tujuan yang ingin dicapai
PBL adalah kemampuan siswa dalam berfikir kreatif, analitis, sistematis, dan logis untuk
menemukan alternatif pemecahan masalah melalui eksplorasi data secata empiris dalam rangka
menumbuhkan sikap ilmiah. Model pembelajaran PBL merupakan salah satu metode
pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (HOTS).
Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan peserta didik untuk
menemukan sendiri pengetahuan yang ingin disampaikan dalam pembelajaran. Penjelasan
tersebut senada dengan pendapat Hanafiah (2012, hlm.77) yang menyatakan bahwa model
pembelajaran discovery learning adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan
keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku.
27
B. SARAN
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
28
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, N., dkk. 2020. Manual Book Biology Scientific Camp: Developing Character
Education Based On Outdoor Approach. Jurnal ilmiah pendidikan biologi. Vol.6 No 1
march 2020. Hal 12-22
Sadikin, A., Hakim, N. (2017). Dasar Dasar dan Proses Pembelajaran Biologi. Salim Media
Indonesia
Hakim, Nasrul. 2015. Penerapan Project-Based Learning dipadu Group Investigation untuk
Meningkatkan Motivasi, dan Hasil Belajar Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas
Muhammadyah Malang. Jurnal BIODIK, Vol.1, No.1
Winastwan, Gora dan Sunarto. 2010. Pakematik Strategy Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK.
Jakarta: Flex Media Komputindo.
Arends, R. I. (2015). Learning to teach (10th ed). New York: McGraw-Hill International
Edition.
29
Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Rosdakarya.
Rosdakarya.
30