Khutbah Jum'at Cinta Rasulullah Untuk Umat-Nya
Khutbah Jum'at Cinta Rasulullah Untuk Umat-Nya
Khutbah Jum'at Cinta Rasulullah Untuk Umat-Nya
ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َّ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َّ ُ َّ
mengangkat tangannya berdoa kepada Allah:
ما أشت وما أعلنت،للهم اغ ٰفر ٰلع ٰائشة ما تقدم ٰمن ذن ٰبها وما تأخر
"Ya Allah, ampunilah 'Aisyah, seluruh dosanya yang lalu dan yang akan datang.
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 1
Dosanya yang terlihat dan yang tersembunyi".
Mendengar doanya Nabi SAW itu, 'Aisyah kemudian tersenyum lebar, dan
tertawa. Saking senangnya, sampai-sampai ia menjatuhkan kepalanya di pangkuan
Nabi SAW . Kemudian beliau mengatakan: "Senangkah engkau dengan doaku tadi?"
Sayyidah 'Aisyah menjawab: "Bagaimana mungkin aku tidak gembira dengan doamu
Ya Rasulullah ?"Beliaukemudian meneruskan: "Demi Allah, itulah doaku untuk umatku
setiap salat". (HR Ibn Hibban)
Pedulinya Rasulullah SAW kepada umatnya. Padahal setiap hari sudah
berdakwah menyampaikan syariat agar umat terhindar dari perbuatan zalim dan dosa
bahkan kesyirikan. Tapi kalaupun tetap ada umatnya yang menolak dakwah dan
akhirnya jatuh pada kemaksiatan, masih juga didoakan oleh Rasulullah SAW .
Sidang jum'at yang mulia
Kalau ditanya tentang siapa orang yang paling mengasihi diri kita..? Normalnya
kita akan menjawab ia adalah ibu kita semua. Itu benar dan tidak salah. Akan tetapi kita
juga harus tahu bahwa Nabi SAW jauh lebih sayang dan paling mengasihi kita lebih dari
siapapun di dunia ini. Dalam sebuah riwayat yang masyhur, termasuk riwayat Imam
Ahmad dan juga dalam Mushannaf Ibn Abi Syaibah, disebutkan bahwa setiap malam
dalam salatnya, Nabi SAW tidak berhenti meminta kepada Allah untuk memberikan
ampunan pembebasan azab untuk umatnya.
Beliau (Abu Dzar) RA. mengatakan: "Aku mendengar Nabi SAW satu malam
dalam shalatnya, ia membaca dan mengulang-ngulang firman Allah di setiap ruku' dan
ُإ ْن ُت َع ِّذ ْب ُه ْم َفإ َّن ُه ْم ع َب ُاد َك ۖ َوإ ْن َت ْغف ْر َل ُه ْم َفإ َّن َك َأ ْن َت ْال َعز ُيز ْال َحكيم
sujudnya:
ٰ ِ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ ٰ
"Jika engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan
jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya memang Engkau maha pengampun
lagi maha bijaksana". (Al-Maidah: 118)
Abu Dzar RA. kemudian bertanya: "Wahai Rasul, sejak malam tadi engkau
mengulang ayat itu di setiap ruku’ dan sujud mu, sampai waktu subuh datang. Ada apa
gerangan?" Nabi SAW menjawab: "Aku memohon syafa'at kepada Allah untuk umatku.
Dan itu dikabulkan oleh-Nya bagi mereka yang tidak menyekutukan-Nya". (HR Ibn Abi
Syaibah dan Ahmad)
Suatu hari Rasulullah Muhammad duduk sendiri dalam keadaan MENANGIS,
akibat tangisan Nabi sampai MENGGONCANGKAN ARASY-nya Allah. Allah yang
Maha Tahu, apa sebab gerangan yang menyebabkan Kekasih-Nya menangis
memanggil Jibril dan mengatakan : "Wahai Jibril turun temui KekasihKu Muhammad,
Sampaikan salam-Ku dan tanyakan apa sebab gerangan yang menyebabkan Dia
Menangis...???"
Kenapa bukan Allah langsung menanyakan kepada Kekasih-Nya...??? Kenapa
mesti melalui Jibril...??? Apa Hikmahnya...??? Allah hendak memberi tahukan kepada
Jibril, seluruh Malaikat, Jin, Manusia bahkan kepada seluruh makhluq bahwa
Muhammad itu adalah "Kekasih Allah".
Maka Turunlah Jibril menemui baginda Nabi Muhammad dan mengatakan; "Yaa
Habiballah. Sesungguhnya Allah TuhanMu mengirim salam kepadaMu dan
menanyakan apa gerangan yang menyebabkan Engkau menangis...???" Jawab
Baginda Rasulullah Muhammad Saw.: "Wahai Jibril, yang menyebabkan saya
menangis, saya teringat ucapan terakhir saudaraKu Isa Ibnu Maryam (Nabi 'Isa AS)
sebelum di angkat oleh Allah SWT yang ada dalam Al Qur'an Surah Al Maidah Ayat
118: "Jika engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan
jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya memang Engkau maha pengampun
lagi maha bijaksana".
Wahai Jibril…, dengan ucapan Isa ini menandakan 'Isa berlepas tangan
terhadap urusan ummat-Nya. Tidak mau bertanggung jawab lagi, semua urusan
ummat-Nya telah di serahkan-Nya secara bulat-bulat kepada Allah . Apakah Allah mau
menyiksa atau mengampuni. Tapi saya Wahai Jibril…!! tidak mau BERPISAH dengan
UMMATKU di DUNIA ini kalau tidak ada JAMINAN KESELAMATAN BUAT UMMATKU
Penyusun: Usman Tahir, S.Ag
Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo 2
dari ALLAH".
Maasyiral Muslimin rahimakumullah
Akhirnya Jibril kembali melapor kepada Allah tentang pertemuannya dengan
Baginda Nabi Muhammad Saw., padahal Allah lebih mengetahuinya. Kemudian Jibril di
perintahkan turun kembali dan membawa satu Surah dalam Al Qur'an, yaitu Surah Ad-
Dhuhaa. Setelah Jibril selesai membaca Surah ini, kemudian Jibril mengulang-ulang
Ayat 5:
َ َ
يك َ ُّرب َك ف َ ْي َْ ى
ض
َ َ
َول َس ْوف ُي ْع ٰط
"Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu,
sehingga engkau menjadi puas.."
Maka Nabi Muhammad mendengar Jibril mengulang-ngulang ayat ini, Maka
Baginda Rasulullah kembali menangis dan tersungkur sujud syukur. Lama Rasulullah
Muhammad dalam Sujud-Nya menangis, kemudian bangun berhadapan kembali
dengan Jibril dan Nabi Muhammad berkata : "Wallaahii Yaa Jibril, Walladzii Nafsu
Muhammadin Bi Yadihi, Laa Ardha Wa Wahidun Min Ummati Yudzhibu Fiin Naar."
Demi Allah wahai Jibril, dan demi jiwa Muhammad yang berada dalam genggaman
tangan-Nya ( KekuasaanNya ) :
Saya tidak akan Pernah Ridha..,
Saya tidak akan Pernah Senang….,
Saya tidak akan Pernah Gembira…….
Apapun yang Allah akan berikan kepada-Ku, kalau Nanti di Akhirat masih ada
UmmatKu yang di SIKSA di NERAKA JAHANNAM walau cuma satu orang. Inilah
bentuk kecintaan dan kasih sayang Baginda Rasulullah Muhammad Saw. kepada kita
Ummat-Nya"..
Pertanyaan, adakah cinta kita untuk baginda Rasulullah Muhammad Saw.?
Adakah rasa rindu didada kita untuk Rasulullah..? Pernakah kita meneteskan air mata,
karena cinta dan rindu kita kepada Rasulullah Saw.. ?
Masyiral muslimin rahimaku Mullah..
Mengapa kita wajib mencintai Baginda Nabi Muhammad Saw.?. Karena beliau
diutus sebagai rahmat bagi semesta alam. Beliau diutus untuk mengeluarkan ummat
manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam. Beliau adalah teladan kita dan
penunjuk jalan kita ke jalan yang benar. Beliau adalah insan paripurna yang berakhlak
agung nan mulia.
Nabi SAW pemberi syafa’at bagi para pelaku dosa besar di antara umatnya.
Rasulullah jugalah sang pemilik syafa’ah ‘uzhma. Baginda Nabi bersabda: ُ
ّْت ٰ َأل ْهل ْال َك َب ٰائر ٰم ْن أ َّم ٰ َّت َ َ َ
ْ َ ٰ اع
ي ِ ٰ شف ي
“Syafa’atku diperuntukkan bagi para pelaku dosa besar di antara ummatku” (HR
Abu Dawud, at-Tirmidzi dan lainnya)
Ketika di akhirat umat manusia mengajak satu sama lain sembari berkata:
Marilah kita pergi ke bapak kita Adam agar memohonkan syafa’at kepada Allah bagi
kita. Mereka lalu mendatangi Nabi Adam. Adam berkata kepada mereka: Bukan saya
pemilik syafa’at ini, pergilah kepada Nuh. Kemudian mereka mendatangi Nabi Nuh dan
memohon syafa’at kepadanya.
Nabi Nuh berkata kepada mereka: Pergilah kepada Ibrahim. Lantas mereka
mendatangi Ibrahim. Kemudian Ibrahim berkata kepada mereka: Bukan aku pemilik
syafa’at ini. Lalu mereka mendatangi Nabi Musa. Musa berkata kepada mereka: Saya
bukan pemilik syafa’at ini, pergilah kepada ‘Isa. Nabi ‘Isa pun berkata kepada mereka:
Aku bukan pemilik syafa’at ini, pergilah kepada Muhammad. Mereka pun mendatangi
Nabi Muhammad Saw. Lalu Rasulullah bersujud kepada Tuhannya. Maka dikatakan
kepadanya: Angkatlah kepalamu, berikanlah syafa’atmu maka syafa’atmu diterima,
mintalah maka engkau akan diberi (HR. Bukhari dan Muslim)
Saking sayangnya Rasulullah SAW kepada umatnya, beliau tak pernah ridha
umatnya mendapatkan azab. Karenanya dalam setiap kesempatan berdoa, beliau