SK Pendelegasian Ke Perawat (Fix)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG


Nomor : 096.01/SK.RSI/E/XI/2017

Tentang :

KEBIJAKAN PENDELEGASIAN PELAYANAN KEFARMASIAN


KE PERAWAT/ BIDAN
RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

Menimbang : 1. Bahwa dalam pelayanan di Rumah Sakit Islam Kota Magelang


diperlukan kerjasama dengan perawat/ bidan dalam pelayanan terhadap
pasien rawat inap;

2. Bahwa dalam pelayanan mendelegasikan beberapa tindakan


kefarmasian ke perawat/ bidan untuk membantu dalam mengoptimalkan
pelayanan kefarmasian

3. Bahwa pendelegasian dilakukan karena jumlah tenaga di instalasi


farmasi belum memenuhi standar untuk melayani seluruh pelayanan
kefarmasian di instalasi farmasi;

4. Bahwa dalam pendelegasian tindakan kefarmasian tersebut dibutuhkan


kebijakan dari Rumah Sakit Islam Kota Magelang untuk mengatur
pendelegasian pelayanan kefarmasian ke perawat

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang


Kesehatan;

2. Undang–undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit;

3. PP Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian;

4. Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi


di Rumah Sakit;

5. Keputusan MENKES RI No : HK.03.05/I/2850/2012 tentang Penetapan


Kelas Rumah Sakit Islam Kota Magelang;

6. Surat Keputusan Walikota Magelang nomor 445/49/112 tahun 2013


tentang Pemberian Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Kepada
Yayasan Kesejahteraan Islam Kota Magelang untuk Menyelenggarakan
Rumah Sakit Umum dengan Nama Rumah Sakit Islam Kota Magelang;

7. Surat Keputusan YKI Kota Magelang No. 192/PR-YKI/KEP/XI/2016


tentang Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Islam Kota Magelang;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Kebijakan pendelegasian pelayanan kefarmasian ke perawat/ bidan
Rumah Sakit Islam Kota Magelang.
Kedua : Pengelolaan perbekalan farmasi di ruang perawatan rawat inap menjadi
tanggung jawab ruang keperawatan.

Ketiga : Dalam memenuhi pelayana kefarmasian yang efektif perlu dilakukan


kerjasama dengan perawat/ bidan

Keempat : Dalam kerjasama pelayanan kefarmasian dilakukan pendelegasian tugas


kefarmasian ke perawat/bidan yang masih sesuai dengan undang –
undang yang berlaku

Kelima : Pendelegasian dilakukan karena masih terbatasnya jumlah tenaga di


instalasi farmasi

Keenam : Pendelegasian ke perawat meliputi :


a. Pendelegasian pencampuran elektrolit konsentrat pekat (KCL,
MgSO4,dll)
b. Pendelegasian pengoplosan injeksi serbuk kering ( cefotaxim inj,
ceftriaxon inj, methylprednisolon inj, dll)
c. Pendelegasian pencampuran obat injeksi (asam tranexamat inj,
Vit K inj, dicynon inj, dll)
d. Pendelegasian penyerahan obat.

Ketujuh : Pemberian obat harus memastikan kebenaran pemberian obat ke pasien ,


yakni :
a. Benar pasien
b. Benar obat
c. Benar dosis
d. Benar waktu
e. Benar cara pemberian
Kedelapan : Pendokumentasian kebenaran pemberian obat ke pasien oleh perawat/
bidan didokumentasikan di Catatan Pemberian Obat

Kesembilan : Dalam pendelegasian ke perawat/bidan, Kepala Instalasi Farmasi


mengedukasi (melatih) dan memonitor pelayanan kefarmasian yang
dilakukan perawat

Kesepuluh : Kebijakan ini berlaku selama 3 tahun dan akan dievaluasi minimal 1
tahun sekali
Kesebelas : Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan
dilakukan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Magelang
Tanggal : 1 November 2017

DIREKTUR

dr. Pamungkas Hary Suharso


NIK. 225.01.11.14

Anda mungkin juga menyukai