Makalah Peran Ilmu Fisika Dalam Bidang Kesehatan
Makalah Peran Ilmu Fisika Dalam Bidang Kesehatan
Makalah Peran Ilmu Fisika Dalam Bidang Kesehatan
Makalah ini dibuat sebagai tugas pengganti Ujian Tengah Semester dalam
Mata Kuliah Sains Kesmas
Peran ilmu fisika dalam bidang kesehatan saat ini berkembang pesat seiring
dengan berkembangnya ilmu teknologi. Sejak zaman dahulu penerapan ilmu-ilmu fisika
dalam dunia kesehatan sudah dimulai. Sebuah fenomena fisis yang menjadi awal
pencitraan medis pertama kali adalah hasil karya Rontgen pada tahun 1901. Dari sini lah
banyak bermunculan fisikawan yang menghasilkan alat-alat kesehatan dengan
menggunakan prinsip fisika. Saat ini dalam rumpun ilmu fisika pun terdapat program
studi yang membahas bidang kesehatan secara khusus seperti biofisika dan fisika medis.
Fisika mempunyai peran yang penting dalam dunia kesehatan seperti dalam mengukur
berat badan, temperatur, tekanan darah, denyut jantung, denyut aliran darah yang hasil
pengukurannya dapat menentukan diagnosis penyakit yang diderita oleh pasien.
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...................................................................................... i
Abstrak................................................................................................... ii
Kata Pengantar...................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................... iv
Daftar Gambar...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................ 1
BAB II DESKRIPSI TEORI.............................................................. 2
2.1 Ilmu Fisika ......................................................................... 2
2.2 Hubungan Fisika Dengan Bidang Kesehatan..................... 3
BAB III ISI/PEMBAHASAN............................................................... 5
3.1 Fisika Hari Ini Adalah Teknologi Hari Esok ................... 5
3.2 Hubungan Stroke dan Tekanan Darah Secara Fisika........ 5
3.3 Prinsip Fluida Dinamis Pada Mesin Hemodialisis ........... 8
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................. 11
4.1 Kesimpulan ....................................................................... 11
4.2 Saran-Saran ...................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 12
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu
tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 mengetahui ilmu fisika;
1.3.2 mengetahui hubungan fisika dengan bidang kesehatan;
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 menginformasikan kepada pembaca mengenai ilmu fisika;
1.3.2 menginformasikan kepada pembaca mengenai hubungan fisika dengan
bidang kesehatan.
1
BAB II
DESKRIPSI TEORI
2
Instrumen yang dikembangkan di bidang fisika dapat diterapkan di cabang ilmu
pengetahuan lain. Sebagai contoh, radiasi elektromagnet yang dipancarkan oleh
mesin pemercepat elektron yang semula dirancang untuk mempelajari partikel
elementer, sekarang digunakan untuk mempelajari sifat-sifat bahan di dalam ilmu
keteknikan, biologi, dan kedokteran.
3
Ada juga yang hanya menghasilkan data-data angka seperti test menggunakan
radioisotop untuk mengetahui GFR (Glomerulus Filtration Rate). GFR
menentukan apakah ginjal berfungsi normal atau tidak. Untuk pengobatan,
contohnya penggunaan I-131 dengan aktivitas sekitar 150 milicurie untuk
pengobatan penyakit pada kelenjar tiroid. Peran fisikawan medis adalah untuk
mengevaluasi internal dosis yang dihasilkan radioisotop dalam tubuh manusia,
alat-alat yang berhubungan, contohnya cyclotron (digunakan untuk menghasilkan
radioisotop dalam penggunaan PET), PET dan SPECT.
4
BAB III
ISI/PEMBAHASAN
5
sebagian organ, koma sampai kepada kematian. Oleh karena itu banyak upaya
dilakukan orang untuk menjaga tekanan darahnya agar tetap normal atau paling
tidak jangan terlalu jauh di atas normal. Salah satu biang keladi penyebab tekanan
darah tinggi adalah penyempitan pembuluh darah karena pengendapan kolesterol
di dinding pembuluh darah. Hukum Poiseuille dalam fisika menjelaskan
hubungan antara debit cairan Q, yaitu volume cairan yang mengalir tiap detik,
kekentalan cairan η, panjang saluran l, radius saluran r dan beda tekanan ujung-
ujung saluran P sebagai Q=(π Pr 4 )/(8η l).
Gambar 3.1 Pembuluh Darah (Sylvia S. Mader, Human Biology, 7th Edition)
Untuk menjaga kondisi setiap sel dalam tubuh tetap sehat diperlukan
pasokan gizi dan oksigen yang dibawa oleh darah dalam jumlah yang cukup. Oleh
karena itu debit aliran darah Q dijaga tetap. Tubuh kita secara alamiah akan
melakukan itu. Jika kekentalan darah η tidak berubah, demikian juga panjang
pembuluh darah l maka ketika radius pembuluh darah r mengecil karena
mengalami penyempitan, dari rumus tadi kelihatan bahwa tekanan darah P akan
naik.
Rumus di muka menunjukkan bahwa agar tekanan P turun, pembuluh
darah harus dilebarkan (r membesar) atau darah dicairkan (η mengecil) atau
duaduanya dilakukan. Semuanya tentu memiliki efek samping, oleh karena itu
penggunaan obat harus di bawah pengawasan dokter.
Untuk melakukan aktivitas diperlukan energi. Energi ini dapat berasal dari
pembakaran sumber energi yang dibawa oleh makanan atau dari energi yang
tersimpan di dalam lemak tubuh. Proses pembakaran ini memerlukan pasokan
6
oksigen tambahan melalui aliran darah. Jadi ketika berolah raga, debit aliran darah
Q bertambah (detak jantung bertambah cepat) untuk menambah pasokan oksigen
yang diperlukan untuk pembakaran tadi. Dari rumus di muka juga dapat dilihat
kalau debit Q bertambah akan mengakibatkan tekanan darah P juga bertambah.
Oleh karena itu bagi orang usia lanjut disarankan hanya melakukan olah raga
ringan saja untuk menjaga kebugaran tubuhnya, disamping untuk menghindari
kenaikan tekanan darah juga menghindari tambahan beban kerja jantung.
Kandungan kolesterol darah cukup tinggi hampir dipastikan penyempitan
pembuluh darah telah terjadi. Karena tekanan darah P tidak berubah sementara
jari-jari pembuluh darah mengecil, itu karena debit Q yang menurun. Debit darah
yang menurun dapat disebabkan oleh frekuensi detak jantung yang melemah atau
volume pemompaan darah yang berkurang. Ini berarti telah terjadi
ketidaknormalan pada jantung. Penurunan debit darah dalam jangka panjang
tentunya akan menurunkan kinerja organ tubuh sebagai akibat dari pasokan nutrisi
dan oksigen yang tidak cukup.
Jika kinerja paru-paru dan atau jantung sudah menurun jangan melakukan
aktivitas fisik yang berat. Paru-paru berfungsi mengambil oksigen dari udara dan
mengeluarkan sisa pembakaran ke udara. Jantung berfungsi memompa darah agar
pembuangan sisa pembakaran dan pengambilan oksigen serta pendistribusiannya
ke seluruh tubuh berjalan dengan baik. Ketika ada tambahan aktivitas yang cukup
berat diperlukan tambahan pasokan oksigen. Oleh karena itu paru-paru harus
bekerja ekstra dengan pernafasan yang semakin cepat terengah-engah, jantung
memompa dengan frekuensi yang semakin tinggi.
Bahaya muncul ketika dengan kerja ekstra yang dilakukan kedua organ
penting tadi pasokan oksigen tetap tidak mencukupi kebutuhan. Secara
keseluruhan pasokan oksigen keseluruh tubuh akan berkurang. Jika oksigen yang
dipasok ke otak mencapai level di bawah jumlah minimum yang diperlukan dapat
mengakibatkan kerusakan sel-sel otak. Gejala yang dirasakan dapat berupa
pandangan kabur atau kunang-kunang, pingsan, kelumpuhan, koma sampai
kepada kematian.
7
3.3 Prinsip Fluida Dinamis Pada Mesin Hemodialisis
Hemodialisis merupakan salah satu dari terapi pengganti ginjal yang
digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun
kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu misalnya pada
gagal ginjal akut atau dapat pula untuk seumur hidup misalnya pada gagal ginjal
kronik. Hemodialisis adalah sebuah terapi medis yang berasal dari kata haemo
yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian. Pemurnian
dilakukan oleh suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang
menempel pada permukaan dan menggunakan selaput semipermeabel.
Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme
seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin
ini mampu menggantikan ginjal penderita yang sudah rusak kerena penyakitnya.
Dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat
memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu.
Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan
ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh.
Pada hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu masuk kedalam mesin
dialiser (yang berfungsi sebagai ginjal buatan) untuk dibersihkan dari zat-zat
racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis
(dialisat). Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di
dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Proses
hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membran
semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah
akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut
dapat melewati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. Setelah
dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.
8
Gambar 3.2 Mesin Hemodialisis (Sylvia S. Mader, Human Biology, 7th Edition)
Mesin hemodialisis terdiri dari pompa darah, sistem pengaturan larutan
dialisat, dan sistem monitor. Pompa darah berfungsi untuk mengalirkan darah dari
tempat tusukan vaskuler ke alat dializer. Dializer adalah tempat dimana proses
hemodialisis berlangsung sehingga terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam
darah dan dialisat. Sedangkan tusukan vaskuler merupakan tempat keluarnya
darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya kembali lagi ketubuh
penderita. Kecepatan dapat di atur biasanya diantara 300-400 ml/menit. Lokasi
pompa darah biasanya terletak antara monitor tekanan arteri dan monitor larutan
dialisat. Larutan dialisat harus dipanaskan antara 34-39 C sebelum dialirkan
kepada dializer. Suhu larutan dialisat yang terlalu rendah ataupun melebihi suhu
tubuh dapat menimbulkan komplikasi. Sistem monitoring setiap mesin
hemodialisis sangat penting untuk menjamin efektifitas proses dialisis dan
keselamatan.
Pada saat proses hemodialisis, darah kita akan dialirkan melalui sebuah
saringan khusus (dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air
yang berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh.
Pengeluaran sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh
mengontrol tekanan darah dan kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang.
Secara singkat konsep fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep
fluida bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada
geseran dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan tertentu,
9
mengalir secara stasioner, dan tidak termampatkan (incompressible) serta
mengalir dalam jumlah cairan yang sama besarnya (kontinuitas).
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Fisika adalah salah satu dari beberapa ilmu yang membantu bidang
kesehatan mencapai puncaknya. Peralatan kesehatan sangat berhubungan erat
dengan ilmu fisika dan perkembangan teknologi. Dalam pencipataan alat
kesehatan sebagian besar prinsip kerjanya menggunakan konsep-konsep fisika
yang diaplikasikan. Sampai kapan pun bidang kesehatan selalu membutuhkan
ilmu fisika. Tidak hanya dalam penciptaan alat, banyak juga permasalahan dalam
kesehatan yang membutuhkan ilmu fisika untuk menanganinya.
4.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan
makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan ke depannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Burns D.M., MacDonald S.G.G., 1975, Physics for Biology and Premedical
Students, Addison-Wesley Publ. Ltd., London.
Cameron J.R dan Skofronick J.G., 1978, Medical Physics, John Wiley & Sons,
New York.
Eisberg R.M., 1961, Fundamentals of Modern Physics, John Wiley & Sons Inc.,
New York.
12