Kopling # Eldas Ii

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Pengertian Kopling Mobil

Kopling merupakan komponen peralatan yang menghubungkan roda gigi transmisi


dan poros engkol sehingga roda belakang bisa bergerak. Komponen ini mempunyai
fungsi utama untuk mengubah tingkat kecepatan mesin sesuai keinginan
pengendara. Kecepatan tersebut mempengaruhi kecepatan mobil saat bergerak.

Setiap kendaraan bermotor pasti mempunyai kopling meski tidak semuanya sama.
Penggunaan kopling tersebut disesuaikan dengan jenis mobil yang Sahabat
gunakan. Seiring perkembangan teknologi khususnya di dunia otomotif, kopling
mulai banyak dikembangkan dengan berbagai elemen tambahan. Sehingga lebih
menunjang fungsi kendaraan tersebut sebagai sarana transportasi manusia.

Fungsi Kopling Mobil


Sebagai komponen penting dalam sebuah kendaraan, kopling juga mempunyai
fungsi lain sebagai berikut:

1. Untuk mengangkat engine pada saat mobil akan bergerak, sehingga pergerakan
mobil lebih halus dan lancar.
2. Memindahkan gigi mobil dengan pergerakan yang halus saat mobil mulai berjalan
atau digunakan.
3. Menghentikan mobil tanpa mematikan mesin, terutama pada saat macet atau lampu
merah di jalan besar dan padat.
4. Menunjang performa kendaraan dan mesin sehingga lebih maksimal dan optimal.
5. Meningkatkan performa rem kendaraan, terutama saat terjadi pengereman dadakan
atau darurat.

Jenis-jenis Kopling Mobil


Selain fungsi kopling yang sangat beragam, komponen mobil ini juga mempunyai
berbagai jenis dengan fungsi masing-masing, yaitu:

1. Kopling Manual
Kopling mobil manual merupakan jenis kopling yang digunakan dengan cara
mengendalikan pengemudi sendiri atau manual. Sehingga pengendara bisa dengan
bebas mengoperasikan mesin dan kendaraan saat berkendara. Termasuk mengatur
kecepatan kendaraan sesuai keinginan pengendara.
Meski terlihat lebih simple dan mudah, kopling manual membutuhkan skill dan
keterampilan yang baik. Karena pengendara harus mengendalikan mobil secara
manual terutama saat berkendara di jalan yang padat. Pengendara juga harus selalu
fokus dan teliti saat mengendalikan kendaraan agar tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan.

Namun, penggunaan kopling manual bisa menurunkan kecepatan dan performa


mesin kendaraan. Serta menurunkan gaya putaran pada poros engkol. Sehingga bisa
menyebabkan perubahan bahkan mesin bisa mati seiring penggunaan yang terlalu
tinggi atau umur kendaraan yang sudah tua.

2. Kopling Otomatis
Kemajuan dunia otomotif memunculkan kopling yang lebih canggih dan praktis
yaitu kopling otomatis. Jenis kopling ini mempunyai sistem kerja sesuai dengan
kecepatan putaran poros engkol. Dengan cara memutuskan dan menghubungkan
poros engkol dengan roda belakang. Sehingga kecepatan yang ditimbulkan
tergantung pada kecepatan putaran poros engkol tersebut.

Penggunaan kopling otomatis ini biasanya digunakan untuk mobil matic. Karena
untuk memudahkan pengendara saat mengendalikan mobil jika kesulitan
menggunakan kopling manual. Mobil matic sendiri mempunyai tiga arah tuas yaitu
kecepatan sedang, kecepatan maksimal dan kecepatan saat mundur.

Mobil matic juga mempunyai dua pedal yaitu rem dan gas. Kopling otomatis
bekerja pada saat kecepatan rendah, kanvas kopling akan merenggang. Dan
selanjutnya poros engkol akan berputar dengan kecepatan yang dinamis sesuai
dengan kecepatan mobil. Kecepatan dapat berubah dengan cepat sesuai pengendara
mobil tersebut.

3. Kopling Gesek
Ada juga kopling gesek yang merupakan jenis kopling dengan sistem kerja
memanfaatkan gaya gesek pada dua piringan kopling saat memindahkan daya. Pada
kopling ini terdapat dua bagian dalam gaya gesek, yaitu:

a. Kopling piringan

Kopling piringan adalah kopling yang bergesekan dengan dua unit bidang gesek
berbentuk piringan.

b. Kopling konis
Kopling konis merupakan jenis kopling gesek yang bekerja pada dua unit piringan
berbentuk kerucut terpancung.

4. Kopling Plat Ganda


Jenis kopling lain yang bisa digunakan adalah kopling plat ganda atau banyak.
Kopling ini mempunyai bidang dengan kepingan yang jumlahnya banyak atau lebih
dari dua buah. Biasanya penggunaan kopling ini lebih banyak di mobil manual.
Karena sistem kerjanya dengan menggesekan komponen pada mesin.

Kopling ganda mempunyai lebih banyak plat atau komponen karena masih bekerja
secara manual. Penggunaan kopling ini juga untuk kendaraan manual dan tidak
menutup kemungkinan kopling mobil macet atau tidak berfungsi. Sehingga belum
dilengkapi dengan komponen tambahan lain yang lebih praktis.

5. Kopling Plat Tunggal


Kopling plat tunggal merupakan jenis kopling yang hanya mempunyai satu
piringan. Sehingga banyak digunakan pada mobil matic dengan kopling otomatis.
Karena lebih simple, sistem kerja kopling tunggal juga lebih mudah. Namun,
penggunaanya tetap harus diperhatikan dengan baik agar lebih maksimal.

Berbeda dari kopling plat ganda, justru kopling plat tunggal lebih praktis dan
efektif. Karena penggunaan kopling ini untuk melengkapi kekurangan yang ada
pada kopling plat ganda. Sehingga penggunaan kopling tunggal biasanya untuk
mobil matic.

6. Kopling Basah
Selanjutnya ada kopling basah yang merupakan jenis kopling yang membutuhkan
pendingin karena sering mengalami gesekan. Agar kopling ini tetap awet dan dalam
kondisi baik, kopling basah membutuhkan pelumas atau oil. Penggunaan kopling
basah biasanya pada kendaraan sepeda motor.

7. Kopling Kering
Kopling kering merupakan jenis kopling yang tidak membutuhkan pendingin
seperti kopling basah. Kopling ini tidak perlu diberi pelumas agar tidak terselip.
Biasanya digunakan pada mobil namun tetap membutuhkan perawatan yang teratur.
Kopling basah dan kering menang bisa terselip, namun perawatan yang baik dan
teratur dapat menghindari hal tersebut.

Kopling mobil sangat penting untuk mendukung performa kendaraan. Kendaraan


membutuhkan komponen yang lengkap untuk bisa dikendarai dengan nyaman dan
aman. Salah satunya dengan memperhatikan penggunaan kopling yang sesuai
dengan jenis dan type kendaraan yang Sahabat gunakan.

Kelebihan Motor Kopling Manual

1. Cocok untuk Perjalanan Jauh


Motor kopling manual dikenal sangat cocok untuk digunakan dalam perjalanan jauh
ataupun medan tempuh yang sulit. Hal ini karena performa motor kopling jauh di atas
performa motor matic.

Tuas kopling dapat dimainkan untuk mendapatkan akselerasi spontan dan hentakan
yang tidak akan bisa dimiliki oleh motor matic. Oleh karena itu pengendara motor
kopling rata-rata adalah mereka yang menyukai tantangan, dikarenakan performanya
yang lebih “sangar” dibandingkan dengan jenis motor lainnya.

2. Perpindahan Gigi Dikendalikan Secara Penuh


Tentunya ketika kita menggunakan motor kopling, maka perpindahan gigi dapat
diatur sesuka hati. Kita dapat mengontrol melalui tuas kopling yang ada
pada handle motor. Melalui tuas kopling ini, kita akan memiliki kendali secara penuh
pada pemutusan dan penggabungan bagian sistem transmisi dengan putaran mesin.

3. Tenaga Mesin yang Dapat Diatur


Tenaga mesin yang dihasilkan oleh motor kopling dapat diatur tingkatan tenaga yang
akan digunakan. Dengan dapatnya pengendara memutus dan menghubungkan putaran
mesin, maka tenaga mesinnya pun dapat diatur. Selain itu porsi torsi (hentakan) awal
pada motor kopling manual akan lebih besar dibandingkan dengan motor jenis lain.

Untuk mengontrol tenaga mesin motor, pengendara dapat menahan atau melepaskan
langsung bagian tuas kopling ketika memutar gas yang akan membuat motor kopling
mendapat hentakan. Cara ini tentu tidak akan dimiliki oleh jenis motor lain yang
notabenenya kedua tuas pada handle motornya hanya berfungsi sebagai rem.

4. Pemindahan Gigi yang Halus


Pada motor kopling, proses perpindahan kopling dapat dibuat sehalus mungkin,
karena motor jenis ini tidak terpaut dengan putaran dari mesin.
Saat pengendara akan berpindah gigi maka posisi transmisi akan terlepas dari putaran
mesin, yang berefek pada perpindahan gigi menjadi lebih halus. Karena perpindahan
gigi yang halus ini, kondisi gear akan lebih terawat dan tahan lama.

5. Engine Brake pada Motor Kopling


Engine brake adalah teknik untuk memperlambat kecepatan motor dengan
menggunakan mesin motor itu sendiri. Teknik ini akan sangat mudah diterapkan pada
motor kopling manual. Berbeda motor matic, yang harus bergantian menarik tuas rem
depan-belakang sembari membuka tuas gas sedikit-sedikit karena engine
brake bergantung dari putaran mesin.

Namun ketika menggunakan motor kopling manual, kita tinggal menarik tuas kopling
dan melepasnya secara perlahan hingga motor melambat. Karena faktor engine
brake ini, motor kopling sangat cocok digunakan untuk berkendara di daerah tanjakan
dan turunan.

6. Perawatan yang Mudah dan Murah


Perawatan motor kopling manual terbilang mudah dan murah bila dibandingkan
dengan motor matic. Perawatannya cukup dengan secara rutin mengganti oli atau
pelumas saja yang penggantiannya cukup mudah bahkan dapat dilakukan sendiri.

Selain itu, kita tidak perlu mengganti oli transmisi dan cukup membawanya ke tempat
perawatan motor (service) 2-3 bulan sekali. Karena hanya sedikit perawatan yang
dilakukan maka biayanya pun akan lebih murah.

Berbeda halnya dengan perawatan motor matic, dimana kita harus melakukan
beberapa langkah dalam perawatannya. Kita harus rutin mengganti oli atau pelumas,
juga harus rutin mengganti oli transmisi, belum lagi bagian CVT yang perlu
dibersihkan serta komponen-komponen lain yang sulit dikerjakan sendiri sehingga
perlu dibawa ke tempat service lebih sering. Karena perawatannya lebih kompleks,
maka biayanya pun cukup banyak.

Kekurangan Motor Kopling Manual

1. Sulit Pengoperasiannya
Hal ini akan benar-benar dialami bagi yang baru pertama kali memakai motor kopling
manual. Hal ini karena harus mendapat momen yang pas saat menarik atau
melepaskan tuas kopling agar motor tidak tiba-tiba melompat ataupun tiba-tiba mati.
2. Terkadang Membuat Badan Cepat Lelah
Bagian yang akan mudah mengalami kelelahan ketika menggunakan motor kopling
manual adalah tangan kiri, karena pada tangan inilah kontrol tuas kopling dilakukan.
Badan yang lain juga akan ikut lelah karena badan menyesuaikan dengan pergerakan
tangan, terlebih lagi jika motor kopling yang digunakan merupakan motor sport.

3. Kondisi Kopling yang Perlu Diperhatikan


Perawatan motor kopling manual memang lebih mudah dan murah, namun kita tetap
perlu memperhatikan kondisi kopling motor. Kerusakan yang sering terjadi adalah
kopling yang aus atau kabel kopling yang putus tiba-tiba. Tentu hal ini begitu
menggangu perjalanan. Untuk itu sebelum mengendarai motor kopling, perhatikan
terlebih dahulu kondisi koplingnya.

4. Memerlukan Bakat Khusus


Hal ini bergantung dari pengendara motor kopling itu sendiri. Dalam pengoperasian
kopling motor manual, maka memerlukan kemampuan yang tepat dalam
mengakselerasikan antara tuas kopling yang digerakkan dengan tangan kiri dan
gerakan kaki dalam mengganti atau memasukkan gigi/persneling.

Namun hal ini tetap bergantung dari pengendaraannya, pengendara yang sudah lama
menggunakan motor kopling tentu sudah terbiasa dan akan nyaman dalam
menggunakannya.

Kelebihan kopling basah


Kelebihan kopling basah adalah ada pada tingkat keausan kopling yang lebih rendah
dibandingkan dengan kopling kering, karena pada kopling basah terdapat oli yang melumasi
sehingga keausan dapat diminimalisir.

Kekurangan kopling basah


Kekurangan dari kopling basah yang pertama adalah masalah slip kopling, hal ini dapat
terjadi lantaran kualitas oli mesin yang mungkin kurang bagus atau jarang dilakukan
pengantian. Atau dengan kata lain oli mesin sangat berpengaruh terhadap performa kopling
motor.

Karena kampas kopling basah ini terlumasi oleh oli mesin, menyebabkan hambatan gesek
pada kopling menjadi kurang sehingga untuk efektifitas jauh lebih efektif kopling kering.
Kelebihan kopling kering
Karena kopling kering ini bekerja tanpa pelumasan oli membuatnya tidak akan menyebabkan
slip kecuali jika kampasnya memang sudah aus. Dengan kondisi seperti ini tentu saja daya
cengkram dari kopling kering lebih erat dan lebih bagus dibandingkan dengan kopling basah.

Kekurangan kopling kering


Kampas kopling kering ini lebih cepat aus karena tidak adanya pelumasan seperti yang terjadi
pada jenis kopling basah sehingga penggantian kampas kopling lebih sering terjadi pada
kopling kering dibandingkan dengan kopling basah jika ketebalan kampas diasumsikan sama.

Anda mungkin juga menyukai