NIA VIOLITA (Pengantar Akuntansi I)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Nama : Nia Violita

Kelas: 01SAKE003-
NIM: 201011250174
Matkul: Pengantar Akuntansi I
Dosen: Siti Mundiroh, S.S., M .AK.
PERTEMUAN 1:
PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS BAG. 1

JENIS PERUSAHAAN DAN BENTUK ORGANISASINYA


Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan menghasilkan
keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan atau jasa) kepada para
pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk
memaksimalisasi profit.
Ditinjau dari jenis usahanya (produk yang dijual), perusahaan dibedakan menjadi:
1. Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Business)
Perusahaan jenis ini terlebih dahulu mengubah (merakit) input atau bahan
mentah (raw material) menjadi output atau barang jadi (finished goods/final
goods), baru kemudian di jual kepada para pelanggan (distributor). Contoh
perusahaan manufaktur, diantaranya adalah: perusahaan perakit mobil,
computer dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang (Merchandising Business)
Perusahaan jenis ini menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak
membuat/menghasilkan sendiri produk yang akan dijualnya melainkan
memperolehnya dari perusahaan lain. Contoh perusahaan dagang, diantaranya
adalah: Indomaret, Alfa-Mart, Carrefour, Gramedia, dan sebagainya.
3. Perusahaan Jasa (Service Business)
Perusahaan jenis ini tidak menjual barang tetapi menjual jasa kepada pelanggan.
Contoh perusahaan jasa, diantaranya adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pelayanan transportasi (jasa angkut), pelayanan kesehatan (rumah sakit),
jasa konsultan, telekomunikasi, dan sebagainya.
Ditinjau dari karakteristik bentuk organisasinya, perusahaan dapat dibedakan menjadi;
1. Perusahaan Perorangan (Proprietorship), Perusahaan ini dimiliki oleh satu
orang, sehingga apabila perusahaan memperoleh keuntungan atau kerugian
(profit or loss) maka seluruh keuntungan akan dinikmati sendiri dan seluruh
kerugian akan ditanggung sendiri oleh pemilik tunggal.
2. Perusahaan Persekutuan (Partnership), Perusahaan ini dimiliki oleh dua orang
atau lebih yang dibentuk atas dasar kepercayaan.
3. Perusahaan Perseroan (Corporation), Kepemilikan persero terbagi ke dalam
lembar saham. Modal perusahaan diperoleh dari hasil penjualan saham kepada
para pemegang saham (stockholders).
Akuntansi menyediakan informasi bagi para pemangku kepentingan dalam perusahaan
melalui proses:
1. Pemangku kepentingan dalam perusahaan (business stakeholders)
2. Pemangku kepentingan pasar modal (capital market stakeholders)
3. Pemangku kepentingan pasar barang atau jasa (product or service market
stakeholders)
4. Pemangku kepentingan pemerintah (government stakeholders)
5. Pemangku kepentingan internal (internal stakeholders)
Tujuan akuntansi adalah rnenyediakan informasi yang relevan dan tepat waktu untuk
pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan.
Kegagalan Karakter Individu. Manajer dan akuntan yang beretika mempunyai karakter
menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Walaupun, manajer dan akuntan kerap
menghadapi tekanan dari manajer senior untuk memenuhi harapan perusahaan dan investor.
Kegagalan Karakter Individu. Manajer dan akuntan yang beretika mempunyai karakter
menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Walaupun, manajer dan akuntan kerap
menghadapi tekanan dari manajer senior untuk memenuhi harapan perusahaan dan investor.

PERTEMUAN 2:
PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS BAG. 2

Prinsip dan konsep akuntansi dikembangkan dari riset Praktik akuntansi yang berlaku
umum dan regulasi. Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK IAI) adalah badan otorisasi
yang memiliki tanggung jawab utama dalam mengembangkan standar akuntansi di Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan juga Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK).
1. Konsep biaya, jumlah suatu pos laporan keuangan dicatat sebesar biaya perolehan
yang meliputi harga beli dan semua biaya sampai pos tersebut siap digunakan.
2. Konsep objektivitas, mengharuskan pencatatan dan pelaporan akuntansi
didasarkan pada bukti yang objektif. Dalam pertukaran antara pembeli dan penjual, kedua
pihak ingin mendapatkan harga terbaik hanya nilai akhir yang disepakati yang dikatakan
objektif untuk keperluan akuntansi. Jika jumlah yang dicatat secara terusmenerus direvisi
naik dan turun berdasarkan tawaran penilaian dan opini maka laporan akuntansi dapat
menjadi tidak stabil dan tidak dapat diandalkan.
3. Konsep unit pengukuran, mengharuskan data ekonomi dicatat dalam satuan mata
uang seperti rupiah uang adalah unit pengukuran yang umum digunakan untuk keseragaman
pelaporan data keuangan.
pengguna informasi akuntansi ini dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu
pemakai internal dan pemakai eksternal.
Yang termasuk dalam kategori pemakai internal, (1) Direktur dan manajer keuangan
untuk menentukan kemampuan tidaknya perusahaan dalam melunasi utangnya secara tepat
waktu kepada kreditur. (2) Direktur operasional dan manajer pemasaran untuk menentukan
efektif tidaknya saluran distribusi produk maupun aktivitas pemasaran yang telah dilakukan
perusahaan. Maka mereka membutuhkan informasi akuntansi mengenai besarnya penjualan,
(3) Manajer dan supervisor produksi mereka membutuhkan informasi akuntansi biaya untuk
menentukan besarnya harga pokok produksi yang pada akhirnya juga sebagai dasar untuk
menetapkan harga jual produk per unit.
Sedangkan yang termasuk dalam kategori pemakai eksternal, (1) Investor
menggunakan informasi akuntansi untuk mengambil keputusan dalam hal membeli atau
melepas saham investasinya, (2) Kreditur seperti supplier dan bankir, menggunakan
informasi akuntansi debitur untuk mengevaluasi besarnya tingkat resiko dari pemberian
kredit atau pinjaman uang, (3) Pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan wajib pajak dalam hal perhitungan dan penetapan besarnya pajak penghasilan
yang harus disetor ke kas negara, (4) Badan pengawas pasar modal mewajibkan public
corporation untuk melampirkan laporan keuangan secara rutin kepada Bapepam. Dalam hal
ini, pihak Bapepam sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan emiten dengan tujuan
untuk melindungi para investor, (5) ekonomi praktisi dan analisis menggunakan informasi
akuntansi untuk memprediksi situasi perekonomian, menentukan besarnya tingkat inflasi,
pertumbuhan pendapatan nasional dan lain sebagainya.
Akuntansi dibdekan menjadi akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
Akuntansi keuangan memberikan informasi auntansi/keuangan bagi kepentingan pemakai
ekternal. Akuntansi manajemen memberikan informasi keuangan bagi kepentingan pemakai
internal.
Berbagai macam jenis pekerjaan/profesi yang ada dalam bidang akuntansi adalah:
1. External Auditing
2. Akuntansi umum
3. Akuntansi Biaya
4. Sistem Informasi Akuntansi
5. Akuntansi pajak
6. Akuntansi Interanal

PERTEMUAN 3:
PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS BAG.3
Sumber daya ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dinamakan aset/ harta/ kekayaan
(assets). Contoh aset meliputi kas, tanah, gedung dan peralatan. Hak atau klaim atas aset
biasanya dibagi berdasarkan dua jenis pemilik: hak kreditor dan hak pemilik. Hak kreditor
mencerminkan utang perusahaan dan disebut liabilitas (liabilities). Hak pemilik disebut
ekuitas pemilik (equity) hubungan antara keduanya dapat membentuk persamaan sebagai
berikut:
Assets = Liabilities + Equity
Rumusan persamaan akuntansi di atas sifatnya baku (mutlak), dimana liabilitas harus
ditempatkan terlebih dahulu sebelum ekuitas, ini mengandung makna bahwa kreditur
memiliki hak yang pertama atas kekayaan perusahaan, setelah itu sisa aset yang masih ada
barulah merupakan hak pemilik dana/pemegang saham.

PERTEMUAN 4:
PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS BAG. 4

Laporan keuangan (financial statements) merupakan produk akhir dari serangkaian


proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan maupun
perkembangan perusahaan dibagi menjadi dua, yaitu pihak internal seperti manajemen
perusahaan dan karyawan, dan yang kedua adalah pihak eksternal seperti pemegang saham,
investor, kreditor, pemerintah dan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan merupakan alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja
perusahaan
Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum mengenai posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan
lain dalam posisi keuangan.
Sedangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan dijelaskan tentang tujuan laporan
keuangan yang isinya: "Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi".
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai berikut:
1. Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan laporan yang sistematis
tentang pendapatan dan beban perusahaan untuk satu periode waktu tertentu.
2. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner's Equity) adalah sebuah laporan
yang menyajikan ikhtisar perubahan dalam ekuitas pemilik suatu perusahaan untuk
satu periode waktu tertentu (laporan perubahan modal
3. Laporan Posisi Keuangan/Neraca (Balance Sheet) adalah sebuah laporan yang
sistematis tentang posisi aset, liabilitas dan ekuitas perusahaan per tanggal tertentu.
Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menggambarkan posisi keuangan
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows) adalah sebuah laporan yang
menggambarkan arus kas masuk dan arus kas keluar secara terperinci dari masing-
masing aktivitas, yaitu mulai dari aktivitas operasi, aktivitas investasi, sampai pada
aktivitas pendanaan/pembiayaan untuk satu periode waktu tertentu. Laporan arus kas
menunjukkan besarnya kenaikan/penurunan bersih kas dari seluruh aktivitas selama
periode berjalan serta saldo kas yang dimiliki perusahaan sampai dengan akhir
periode.
PERTEMUAN 5:
ANALISIS TRANSAKSI BAG. 1

Akun biasanya didaftar berurutan sesuai dengan yang ditampilkan dalam laporan
keuangan. Disebutkan kemudian, dengan urutan pendapatan dan beban. llustrasi
Bagan Akun dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi laporan keuangan bagi
manajer perusahaan dan pengguna lainnya. Akun dalam bagan akun diberi nomor
untuk digunakan sebagai referensi. Sistem penomoran yang fleksibel biasanya
digunakan sehingga akun baru dapat ditambahkan tanpa memengaruhi nomor akun
lain.
1. Aset (assets) adalah sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis.
2. Liabilitas (liabilities) adalah utang kepada pihak luar (kreditor).
3. Ekuitas Pemilik atau modal pemilik (owner’s equity) adalah hak pemilik
terhadap aset perusahaan setelah seluruh liabilitas dibayarkan. Untuk perusahaan
perseorangan, ekuitas pemilik dalam laporan posisi keuangan diwakili oleh saldo
akun modal pemiliknya. Akun prive atau penarikan pemilik (drawing) menunjukkan
jumlah penarikan yang dilakukan pemilik untuk kepentingan pribadi.
4. Pendapatan Pendapatan (revenues) adalah kenaikan dalam aset dan
ekuitas pemilik sebagai hasil dari menjual barang atau jasa ke pelanggan
5. Beban Beban (expenses) merupakan hasil dari penggunaan aset atau jasa
dalam proses menghasilkan pendapatan.

Sistem ini berdasarkan persamaan akuntansi dan memerlukan:


1. Setiap transaksi bisnis dicatat setidaknya ke dalam dua akn
2. Total debit yang dicatat untuk setiap transaksi sama dengan total kredit
yang dicatat.
Sistem akuntansi ayat jurnal berpasangan juga memiliki aturan pendebitan
dan pengkreditan (rules of debit and credit) khusus untuk mencatat transaksi ke dalam
akun.
PERTEMUAN 6:
MENGANALISIS TRANSAKSI

Transaksi dicatat ke dalam jurnal secara kronologis, yaitu berdasarkan urutan waktu
terjadinya transaksi. Jurnal akan memperlihatkan pengaruh setiap transaksi terhadap akun
dalam bentuk debit kredit. Lewat prosedur debit kredit inilah kita dapat melihat kenaikan
ataupun penurunan atas saldo masing-masing akun terkait.
Jurnal dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum (general journal) dan jurnal khusus
(special journal). jurnal umum dibuat atas transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus.
Contoh transaksi yang akan di catat dalam jurnal umum adalah transaksi retur pembelian,
retur penjualan, serta transaksi pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit.
Jurnal koreksi (correcting entries), jurnal penyesuaian (adjusting entries), dan jurnal penutup
(closing entries) tergolong ke dalam jurnal umum.
Jurnal khusus dibagi menjadi:
1. Jurnal penjualan (sales journal), digunakan untuk mencatat seluruh transaksi
penjualan barang gagangan ke pelanggan secara kredit. Untuk transaksi penjualan 7
barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan dicatat dalam jurnal penerimaan
kas.
2. Jurnal pembelian (purchases journal), digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi pembelian barang dagangan dari supplier secara kredit. Untuk transaksi
pembelian barang dagangan yang dilakukan secara tunai akan dicatat dalam jurnal
pembayaran kas.
3. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas langsung dari pelanggan dalam
transaksi penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan kas dari hasil
penagihan piutang akan dicatat dalam buku jurnal ini. Contoh lainnya adalah
penerimaan kas dari hasil pinjaman serta penjualan tunai peralatan dan perabot kantor
yang tidak terpakai.
4. Jurnal pembayaran kas (cash payments journal), digunakan untuk mencatat
seluruh transaksi pengeluaran kas. Pembayaran kas langsung ke supplier dalam
transaksi pembelian barang dagangan secara tunai, pengeluaran kas untuk pelunasan
utang, serta pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara tunai akan dicatat
dalam buku jurnal ini.

PERTEMUAN 7:
ANALISIS TRANSAKSI BAG. 3

Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya


adalah memposting (memindah-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal
ke dalam buku besar untuk masing-masing akun. Sebagai contoh: buku besar kas akan
memuat secara terperinci saldo awal, mutasi debet, mutasi kredit, dan saldo akhir.
Mutasi debet yang terdapat dalam buku besar kas merupakan rincian pemindah
bukuan dari seluruh transaksi penerimaan kas yang telah di catat dalam jurnal,
demikian juga mutasi kredit yang terdapat dalam buku besar kas merupakan rincian
pemindah bukuan dari seluruh transaksi pengeluaran kas yang telah di catat dalam
jurnal.
Buku besar (ledger) dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar umum (general
2 ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger). Untuk perusahaan yang sudah
computerized system, proses posting dari jurnal ke buku besar tidak lagi dilakukan
secara manual tetapi akan langsung terposting secara otomatis lewat program
komputer. Buku besar umum selalu dibuat atas seluruh akun laporan keuangan.
Perusahaan biasanya akan membuat buku besar pembantu hanya khusus untuk
akun piutang dagang dan utang dagang. Dengan adanya buku besar pembantu yang
mencatat tagihan ke masing-masing pelanggan dan yang mencatat utang ke masing-
masing supplier, akan lebih memudahkan bagi perusahaan untuk mengontrol saldo
keseluruhan piutang dagang dan utang dagang. Total jumlah saldo dari keseluruhan
masing-masing buku besar pembantu harus sama dengan jumlah saldo yang tertera
dalam buku besar umum.
buku besar untuk masing-masing akun ini akan memperlihatkan secara
terperinci mengenai setiap perubahan (mutasi debet dan mutasi kredit) yang
ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Dengan kata
lain, buku besar untuk masing-masing akun merupakan rincian akumulasi saldo akun
terkait yang terdapat dalam jurnal. Pemahaman yang mendalam mengenai saldo
normal dan makna debet kredit akun sangatlah dibutuhkan dalam proses penyusunan
buku besar. Buku besar dibuat dengan urutan akun seperti yang tercantum pada bagan
perkiraan (chart of accounts), yang dimulai dengan akun neraca (kas, piutang usaha,
dan seterusnya).
PERTEMUAN 8:
KONSEP PENANDINGAN BAG.2

Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya


adalah memposting (memindah-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal
ke dalam buku besar untuk masing-masing akun. Intinya adalah bahwa setiap saldo
akun yang masih “tercerai berai" dalam jurnal akan di akumulasikan ke dalam buku
besar sesuai masing-masing akun. Nantinya, buku besar untuk masing-masing akun
ini akan memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap perubahan (mutasi debet
dan mutasi kredit) yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama
periode akuntansi. Dengan kata lain, buku besar untuk masing-masing akun
merupakan rincian akumulasi saldo akun terkait yang terdapat dalam jurnal.
Pemahaman yang mendalam mengenai saldo normal dan makna debet kredit akun
sangatlah dibutuhkan dalam proses penyusunan buku besar. Buku besar dibuat dengan
urutan akun seperti yang tercantum pada bagan perkiraan (chart of accounts), yang
dimulai dengan akun neraca (kas, piutang usaha, dan seterusnya).
PERTEMUAN 9:
KONSEP PENANDINGAN BAG. 2

Setelah ayat jurnal (journal entry) diposting ke buku besar (ledger), lalu
disiapkanlah neraca saldo sebelum penyesuaian (un-adjusted trial balance). Siklus
akuntansi belum selesai sampai di sini. Masih ada beberapa tahapan proses lagi yang
harus dilalui hingga akhirnya diterbitkan seperangkat laporan keuangan (financial
statement) yang bermanfaat bagi para users. Tahapan proses tersebut diantaranya
adalah proses penyesuaian, proses penyajian neraca saldo setelah penyesuaian
(adjusted trial balance) dan seterusnya.
Penyesuaian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperbaharui
(updating) data laporan keuangan agar sesuai dengan konsep akrual dan konsep
penandingan yang berlaku dalam akuntansi. Sebagai contoh adalah bahwa besarnya
saldo perlengkapan (supplies) yang mencerminkan: harga pokok perlengkapan pada
awal periode ditambah dengan harga pokok perlengkapan yang diperoleh/dibleli
sepanjang periode, haruslah disesuaikan dengan besarnya jumlah perlengkapan yang
telah dipergunakan sepanjang periode untuk mengetahui saldo akhir perlengkapan
yang masih tersisa (yang belum digunakan).
Setiap ayat jurnal penyesuaian sekurang-kurangnya akan mempengaruhi satu
akun laporan laba rugi dan satu akun neraca. Jadi, dalam ayat jurnal penyesuaian
selalu melibatkan akun pendapatan atau akun beban dan akun aset atau akun
kewajiban.
Pada prinsipnya ada empat item yang memerlukan penyesuaian:
1. Beban yang ditangguhkan atau biaya dibayar di muka (deferred expenses
or prepaid expenses)
2. Pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima di muka
(deferred revenues or unearned revenues).
3. Beban yang masih harus dibayar/beban akrual/utang akrual (accrued
expenses or accrued liabilities)
4. Pendapatan yang masih harus diterima/pendapatan akrual/piutang akrual
(accrued revenues or accrued assets)

PERTEMUAN 10
SIKLUS AKUNTANSI BAG.1
Kertas Kerja (Worksheet)
Kertas kerja (worksheet) bukan merupakan pencatatan akuntansi yang permanen
bukan pula merupakan jurnal atau bagian dari buku besar umum. Namun dibuat semata-mata
untuk mempermudah penyusunan jurnal penyesuaian (adjustment entries) dan laporan
keuangan (financial report).
Bentuk dasar dari neraca lajur dan prosedur (lima tahap) dalam penyusunan laporan
keuangan ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Setiap tahap harus ditunjukkan dalam suatu
rangkaian yang sudah ditetapkan. Penggunaan kertas kerja bersifat opsional. Pada saat salah
satu dari kolom digunakan, laporan keuangan disusun dari kertas kerja.
Penyusunan Jurnal Penyesuaian dari Kertas Kerja Kertas kerja bukan merupakan
jurnal, dan tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk pembukuan ke akun besar. Untuk
menyesuaikan akun-akun tersebut, penting dilakukan penjurnalan penyesuaian dan
membukukannya ke buku besar. Jurnal penyesuaian dibuat dari kolom penyesuaian di kertas
kerja.

PERTEMUAN 11
SIKLUS AKUNTANSI BAG. 2
Penyusunan Laporan Keuangan dari Kertas Kerja Laporan
Laba Rugi Laporan laba rugi disiapkan secara langsung dari Daftar Saldo yang
Sudah Disesuaikan pada pertemuan sebelumnya. beban-beban dalam Laporan Laba Rugi
disusun berdasarkan jumlahnya, dimulai dari pos dengan jumlah yang lebih besar. Adapun
beban lain-lain ditulis paling akhir tanpa melihat jumlahnya.
Laporan Perubahan Ekuitas Pos pertama yang ditampilkan dalam laporan
perubahan ekuitas adalah saldo akun modal pemilik pada awal periode. Akan tetapi, di kertas
kerja jumlah ekuitas pemilik tidak selalu saldo akun pada awal periode. untuk saldo awal dan
penambahan investasi, sangat penting untuk mengacu pada akun modal pemilik dalam buku
besar. Jumlah ini, bersama dengan laba atau rugi bersih dan saldo akun prive yang
ditunjukkan dalam daftar saldo yang disesuaikan, digunakan untuk menentukan saldo akhir
modal pemilik.
Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan disiapkan secara langsung dari
kolom. Laporan Posisi Keuangan atau daftar saldo yang Sudah Disesuaikan di kertas kerja.
Jumlah aset dan liabilitas diambil dari kertas kerja. Namun, jumlah ekuitas pemilik diambil
dari Laporan Perubahan Ekuitas. Aset. Aset biasanya dibagi ke dalam dua kelompok untuk
disajikan di Laporan Posisi Keuangan. Kedua kelompok ini adalah: 1) aset lancar, 2) aset
tetap. Aset Lancar. Kas dan aset lainnya yang diharapkan akan dapat diubah menjadi uang
tunai atau dijual atau digunakan dalam waktu satu tahun atau kurang dalam kegiatan operasi
normal perusahaan disebut aset lancar (current asset). Selain kas, aset lancar yang biasanya
dimiliki oleh usaha jasa adalah wesel tagih, piutang usaha, bahan habis pakai, dan beban
dibayar di muka lainnya. Wesel tagih (notes receivable) adalah jumlah terutang dari pembeli.
Wesel tagih adalah surat formal atau janji tertulis untuk membayar jumlah terutang berikut
bunganya pada tanggal yang disepakati. Piutang usaha juga merupakan tagihan kepada
pembeli, tetapi bentuknya tidak formal seperti wesel tagih. Piutang usaha biasanya berasal
dari penjualan barang atau jasa secara kredit. Wesel tagih dan piutang usaha digolongkan
sebagai aset lancar karena biasanya akan berubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun
atau kurang. Aset Tetap (fixed assets atau plant assets) meliputi peralatan, mesin, gedung,
dan tanah. Nilai aset tetap menyusut seiring dengan berjalannya waktu, kecuali tanah. Harga
perolehan, akumulasi penyusutan, dan nilai buku setiap jenis aset tetap biasanya dilaporkan di
Laporan Posisi Keuangan atau diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.
Liabilitas adalah jumlah utang perusahaan kepada kreditor. Dua jenis utang yang
umum adalah (1) liabilitas lancar dan (2) liabilitas jangka panjang. Liabilitas Lancar adalah
liabilitas yangn akan jatuh tempo dalam jangka waktu pendek (biasanya satu tahun atau
kurang) dan akan dibayar dengan menggunakan aset lancar disebut liablitas lancar (current
liabilities). Liablitas yang umum dalam kategori ini adlaah wesel bayar dan utang usaha.
Liablitas lancar lainnya yang biasanya terdapat dalam buku besar adalah utang gaji, utang
bunga, utang pajak, dan pendapatan dibayar dimuka.
Proses Tutup Buku Pada akhir periode akuntansi, akun-akun dibuat untuk periode
berikutnya. Proses ini disebut sebagai tutup buku (closing the books). Dalam tutup buku,
akun harus dibedakan menjadi akun sementara dan akun permanen. Akun sementara
(temporary account) atau akun nominal (nominal account) berkaitan dengan periode
akuntansi yang sedang berjalan saja. Akun ini meliputi semua akun laporan laba rugi dan
penarikan oleh pemilik. Semua akun mengalami penutupan. Sebaliknya, akun permanen
(permanent account) atau akun riil (real account) berkaitan dengan satu atau lebih periode
akuntansi di masa mendatang. Akun ini meliputi semua akun laporan posisi keuangan,
termasuk modal pemilik. Akun riil tidak mengalami penutupan. Melainkan, saldonya akan
berlanjut ke periode akuntansi berikutnya. Proses penutupan meliputi empat tahap;
1. Saldo akun Pendapatan dipindahkan ke sebuah akun yang disebut Ikhtisar Laba
Rugi (Income Summary)
2. Saldo akun Beban dipindahkan ke sebuah akun yang disebut Ikhtisar Laba Rugi
(Income Summary)
3. Saldo Ikhtisar Laba Rugi (laba bersih atau rugi bersih) lalu dipindahkan ke Modal
Pemilik.
4. Saldo Prive Pemilik dipindahkan ke akun Modal.
Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary) adalah akun sementara yang digunakan hanya pada
saat akhir periode.
Menyusun Daftar Saldo setelah Penutupan Setelah semua ayat jurnal penutup dijurnal dan
dibukukan, daftar saldo lain disebut sebagai daftar saldo setelah penutupan (post-closing trial
balance), disusun dari buku besar. Daftar saldo setelah penutupan berisi akun riil beserta
saldo-saldonya setelah ayat jurnal penutup dijurnal dan diposting ke buku besar. Tujuan dari
daftar saldo adalah untuk membuktikan kesamaan saldo akun riil yang akan berlanjut pada
periode akuntansi berikutnya.
Jurnal Balik Sebagian akuntan lebih memililh untuk membalik beberapa jurnal penyesuaian
pada awal periode akuntansi baru. Ayat jurnal pembalik (reversing entry) dibuat pada awal
periode akuntansi berikutnya.
Ayat Jurnal Koreksi Kesalahan mungkin terjadi dalam proses pencatatan. Kesalahan
seharusnya dikoreksi sesegera mungkin dengan menjurnal dan membukukan ayat jurnal
koreksi (correcting entries). Jika dalam pencatatan akuntansi terbebas dari kesalahan, maka
tidak diperlukan adanya ayat jurnal koreksi.
PERTEMUAN 12
SIKLUS AKUNTANSI BAG. 3

Adapun langkah-langkah dalam siklus akuntansi adalah sebagai berikut:


1. Menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi ke dalam jurnal.
2. Posting transaksi tersebut ke buku besar.
3. Menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.
4. Menyiapkan dan menganalisis data penyesuaian.
5. Menyiapkan kertas kerja akhir periode (opsional)
6. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan posting ke buku besar.
7. Menyiapkan daftar saldo yang disesuaikan.
8. Menyiapkan laporan keuangan
9. Membuat ayat jurnal penutup dan posting ke buku besar.
10. Menyiapkan daftar saldo setelah penutup.

PERTEMUAN 13
SISTEM AKUNTANSI BAG. 1
Sistem akuntansi adalah metode, dan prosedur untuk mengumpulkan,
mengelompokkan, merangkum, serta melaporkan informasi keuangan, dan operasi
perusahaan. Saat sistem diterapkan, umpan balik atau masukan dari pengguna informasi
dapat digunakan untuk meganalisis, dan mengembangkan sistem. Rancangan sistem
akuntansi terdiri atasa : pengendalian internal, dan metode pengolahan informasi.
Pengendalian internal adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aset dari
penyalahgunaan, memastikan keakuratan informasi bisnis, serta memastikan hukum dan
peraturan yang berlaku yang telah diikuti. Metode pengolahan merupakan alat yang
digunakan sistem untuk mengmpulkan, merangkum, dan melaporkan informasi akuntansi.
Merode ini dapat dilakukan secara manual atau terkomputerisasi.
Sistem Akuntansi Manual. Sistem akuntansi dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan peranti lunak komputer.
Buku Besar Pembantu. Sejumlah besar akun-akun individu yang memiliki kesamaan
karakteristik dapat dikumpulkan bersama dalam buku terpisah yang disebut buku
besar pembantu.
Jurnal Khusus Salah satu metode pengolahan data yang lebih efisien dalam sistem
akuntansi manual adalah menggunakan jurnal khusus. Jurnal khusus (special journal)
dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi berulang kali.
Jurnal umum (general journal) atau sering disebut jurnal saja, dapat digunakan
untuk ayat jurnal yang tidak cocok dicatat di jurnal khusus manapun.
Jurnal Pendapatan (revenue journal) digunakan hanya untuk mencatat pendapatan
yang diterima secara kredit. Pendapatan yang diterima secara tunai langsung dicatat di
jurnal penerimaan kas, tanpa melalui jurnal pendapatan.
Jurnal Penerimaan Kas Seluruh transaksi yang melibatkan penerimaan kas dicatat
di jurnal penerimaan kas (cash receipt journal).
Akun Pengendali Piutang Usaha dan Buku Besar Pembantu Setelah seluruh
posting diselesaikan untuk bulan tersebut, jumlah saldo dalam buku besar pembantu
piutang harus dibandingkan dengan saldo dalam akun pengendali piutang dalam buku
besar.

PERTEMUAN 14
SISTEM AKUNTANSI .. (2)

Jurnal Pembelian (Purchase Journal) dirancang untuk mencatat seluruh pembelian


secara kredit. Pembelian secara tunai langsung dicatat di jurnal pengeluaran kas.
Jurnal pembelian memiliki kolom yang dinamakan Cr.Utang Usaha untuk mencatat
jurnal pembelian kredit. Pos yang paling sering dibeli secara kredit menentukan judul
kolom lainnya.
Jurnal Pengeluaran Kas Semua transaksi yang melibatkan pembayaran kas dicatat
dalam j urnal pengeluaran kas (cash payments journal). Jenis transaksi yang dicatat
dan seberapa sering transaksi tersebut terjadi menentukan judul kolom lainnya.
Analisis Interpretasi Keuangan: Analisis Segmenmelaporkan pendapatan
yang diterima dari segmen-segmen bisnis yang berbeda. Bisnis dapat tersegmentasi
terhadap regional, produk dan jasa, atau jenis konsumen. Pendapatan segmen
ditetapkan dari data faktur yang dimasukkan ke dalam sistem akuntansi.

PERTEMUAN 15 AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG BAG.1
Perusahaan-perusahaan besar seperti, Giant, Ramayana Department Store atau
Carrefour tidak asing di telinga. Perusahaan tersebut adalah perusahaan dagang dimana
aktivitasnya adalah membeli dan menjual barang, bukan menjual atau menyediakan jasa bagi
pihak lain.
Tahapan yang memperpanjang siklus ini adalah pembelian barang dagangan yang
harus dilakukan perusahaan sebelum perusahaan menjualnya kepada konsumen.
Sumber pendapatan utama perusahaan dagang berasal dari penjualan barang dagangan
yang disebut penjualan (sales). Dalam hal beban, perusahaan dagang mempunyai dua
kelompok beban yang disebut beban pokok penjualan (cost of merchandise sold) dan beban
operasi (operation expense).

Perbedaan siklus Operasi Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang

Transaksi Perusahaan Dagang Terdapat dua sistem untuk akuntansi transaksi dagang:
perpetual dan periodik. Jadi jumlah barang tersedia untuk dijual dan jumlah yang terjual
dilaporkan dalam catatan persedian secara terus-menerus (perpetual). Sementara dalam
sistem persediaan periodik (periodik inventory system), catatan tidak menunjukkan jumlah
yang tersedia untuk dijual dan jumlah terjual pada periode tertentu, sebagai gantinya ada
daftar persediaan fisik (physical inventory) yang disiapkan pada akhir periode.
Potongan Pembelian Kadangkala perusahaan memberikan penawaran khusus kepada
pembeli jika melakukan pembayaran lebih cepat dengan memberikan potongan, yang disebut
sebagai potongan pembelian.
Retur dan Potongan Pembelian Perusahan pemasok memungkinkan pembeli untuk
mengembalikan barang yang telah dibelinya, karena barang rusak, cacat atau tidak sesuai
pesanan. Hal ini disebut Retur pembelian. Dalam kondisi tertentu pemasok menawarkan
kepada kembali untuk memberikan pengurangan harga dari jumlah di faktur atas adanya
barang cacar dan rusak tanpa perlu mengembalikan barang yang rusak atau cacat.

PERTEMUAN 16
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG BAG.2
Transaksi Penjualan Pendapatan dari penjualan persediaan dicatat sebagai Penjualan.
Kadang-kadang, perusahaan menggunakan penjualan persediaan (Sales of Merchandise).
Transaksi Penjualan Kredit Perusahaan dapat menjual barang secara kredit. Pencatatan
dilakukan dengan cara mencatat penjualan sebagai debit pada piutang usaha dan kredit pada
penjualan.
Diskon Penjualan Seorang penjualan dapat menawarkan syarat kredit kepada pembeli yaitu
diskon untuk pembayaran awal yang disebut diskon penjualan (sales discount). diskon
penjualan akan mengurangi pendapatan penjualan.
Retur Dan Potongan Penjualan Barang yang sudah terjual dapat dikembalikan oleh
pembeli kepada penjual, yang dari sisi penjual merupakan retur penjualan (sales return).
Ongkos Kirim Dalam transaksi penjualan dan pembelian biasanya akan menimbulkan
ongkos kirim. Syarat penjualan harus menunjukkan saat kepemilikan barang diserahkan
kepada pembeli.

PERTEMUAN 17
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG BAG
Dua Karakteristik Transaksi Dagang Setiap transaksi dagang mempengaruhi pembeli
dan penjual. Dalam ilustrasi di halaman berikut, kita lihat bagaimana transaksi yang sama
dicatat dari sisi penjual dan sisi pembeli.
Dua Karakteristik Transaksi Dagang Setiap transaksi dagang mempengaruhi pembeli
dan penjual. Dalam ilustrasi di halaman berikut, kita lihat bagaimana transaksi yang sama
dicatat dari sisi penjual dan sisi pembeli.
Mencatat Transaksi Dagang dalam Sistem Persediaan Periodik
Dengan menggunakan sistem persediaan periodik, pembelian persediaan tidak dicatat dalam
akun Persediaan melainkan dicatat dengan menggunakan akun Pembelian, Diskon
Pembelian, serta Retur dan Potongan Pembelian.
Penggunaan akun pembelian, Diskon Pembelian serta Retur dan Potongan Pembelian, dan
Ongkos Kirim akan dijelaskan sebagai berikut:
Pembelian. Pembelian persediaan dicatat pada akun Pembelian bukan Akun Persediaan.
Akun Pembelian didebit sebesar jumlah faktur sebelum diskon pembelian dimasukkan.
Diskon Pembelian. Diskon pembelian biasanya dicatat terpisah dalam akun Diskon
Pembelian. Kemudian, saldo akun ini dilaporkan sebagai pengurang dari jumlah yag telah
dicatat dalam akun Pembelian untuk periode tersebut.
Retur dan Potongan Pembelian. Return dan Potongan Pembelian dicatat dalam cara yang
sama dengan Diskon Pembelian. Akun Retur dan Potongan Pembelian dicatat terpisah untuk
menyimpan catatan jumlah Retur dan potongan pembelian selama periode tertentu.
Ongkos Kirim. Saat barang dibeli dengan syarat FOB titik pengiriman, pembeli
bertanggungjawab untuk membayar ongkos kirim.
Ayat Jurnal Penutup dalam Sistem Persediaan Periodik
Ayat jurnal penutup dalam sistem persediaan periodik berbeda karena tidak terdapat akun
Beban Pokok Penjualan untuk ditutup ke Iktisar Laba Rugi. Sebagai gantinya akun
Pembelian, Diskon Pembelian, Retur dan Potongan Pembelian serta Ongkos Kirim Pembelian
ditutup ke Ikhtisar Laba Rugi.

PERTEMUAN 18
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG BAG 4

Bagan Akun Untuk Perusahaan Dagang Bagan akun untuk perusahaan dagang harus
mencerminkan elemen-elemen dari laporan keuangan seperti yang telah dijelaskan di
pertemuan sebelumnya.
Laporan Keuangan untuk Perusahaan Dagang Meskipun transaksi persediaan
memengaruhi Laporan Posisi Keuangan di pelaporan persediaan, transaksi-transaksi tersebut
lebih memengaruhi Laporan Laba Rugi.
Laporan Laba Rugi Bentuk Tidak Langsung Laporan laba rugi yang disebut laporan laba
rugi bentuk tidak langsung berisi beberapa bagia, subbagian, dan subjumlah.
Pendapatan dari Penjualan (Revenue from Sales). Bagian dari laporan laba rugi
tidak langsung ini terdiri atas penjualan, retur dan potongan penjualan, diskon
penjualan, serta penjualan bersih. Total jumlah yang dibebankan pada pelanggan atas
barang terjual, baik penjualan kas maupun kredit, dilaporkan dalam bagian ini. Baik
retur dan potongan penjualan maupun diskon penjualan dikurangkan dari penjualan
untuk menghasilkan penjualan bersih (net sales).
Beban Pokok Penjualan (Cost of Merchandise Sold). Jumlah ini merupakan biaya
barang yang terjual ke pelanggan. Beban pokok penjualan juga biasa disebut cost of
good sold atau cost of sales.
Laba Kotor (Gross Profit). Selisih lebih atas penjualan bersih dan beban pokok
penjualan adalah laba kotor.
Laba Operasi (Operating Income). Kadang disebut laba dari kegiatan operasi
(income from operations), dihitung dengan mengurangkan beban operasi dari laba
kotor.
penjualan (selling expenses). Dalam beban ini termasuk gaji tenaga penjualm bahan
habis pakai yang digunakan di toko, penyusutan peralatan dan perabotan toko, ongkos
kirim penjualan dan beban iklan.
Beban yang muncul dalam administrasi atau kegiatan operasi umum perusahaan
adalah beban administrasi (adminitrative expenses) atau beban umum (general
expenses). Contohnya adalah gaji karyawan, penyusutan peralatan kantor, dan beban
habis pakai yang digunakan.
Pendapatan dan Beban Lainnya (Other Income and Expenses). Pendapatan dan
beban lainnya merupakan komponen yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama
perusahaan. Pendapatan dari sumber selain kegiatan operasi utama perusahaan
digolongkan sebagai pendapatan lainnya (other income).
Laporan Laba Rugi Bentuk Langsung Salah satu bentuk laporan laba rugi yang
lain adalah laporan laba rugi bentuk langsung (single-step income statement). Bentuk
langsung menekankan jumlah pendapatan dan jumlah beban sebagai faktor yang
menentukan laba bersih. Kekurangan dari laporan laba rugi bentuk langsung adalah
beberapa angka seperti laba kotor dan laba operasi tidak tersedia untuk dianalisis.
Proses Penyesuaian dan Penutupan Setelah pencatatan transaksi untuk perusahaan
dagang, bagan akun, dan laporan keuangan untuk sebuah perusahaan dagang.
Selanjutnya akan dibahas proses penyesuaian dan penutupan untuk perusahaan
dagang. Pembahasan menitikberatkan pada elemen dalam siklus akuntansi yang
berbeda dari perusahaan jasa.
Ayat Jurnal Penyesuaian Untuk Kehilangan Persediaan Dalam sistem persediaan
perpetual, akun Persediaan yang terpisah dikelola dalam buku besar dan diperbaharui
secara terus-menerus ketika terdapat transaksi penjualan dan pembelian.
Ayat jurnal penutup untuk perusahaan dagang sama dengan ayat jurnal untuk
perusahaan jasa.

------------------------------------------- Terima Kasih-------------------------------------------

Anda mungkin juga menyukai