Agama KB 3 KD Dakwah Islam
Agama KB 3 KD Dakwah Islam
Agama KB 3 KD Dakwah Islam
2) Gerakan Politik
Pada awal abad dua puluh perjuangan itu dilakukan dengan mendirikan organisasi
modern yang bersifat nasional, baik ormas (organisasi sosial kemasyarakatan), maupun
orsospol (organisasi sosial politik). Melalui pendidikan, ormas memperjuangkan kecerdasan
bangsa agar sadar tentang hak dan kewajiban dalam memperjuangkan kemerdekaan. Dengan
orsospol, kaum muslimin memperjuangkan kepentingan golongan Islam melalui saluran politik
yang diakui pemerintah penjajah. Mereka misalnya berjuang melalui parlemen Belanda yang
disebut Volksraad.
Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan adalah
Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai Islam Indonesia (PII).
SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai kelanjutan dari Sarekat Dagang
Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi pada tanggal 16 Oktober 1905.
SI kemudian berubah menjadi Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII). Partai Islam
Masyumi pada awal berdirinya merupakan satu-satunya partai politik Islam yang diharapkan
dapat memperjuangkan kepentingan seluruh golongan umat Islam dalam negara modern yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Masyumi merupakan partai federasi yang
menampung semua golongan tradisional.
d. Peran-peran partai politik di Nusantara antar tahun 1900-1930 dan visi misi dalam
perjuangan melawan penjajah
Peran Masyumi dalam islam politik di indonesia yang pertama adalah adalah sebagai
sebuah mesin politik yang ingin merespon langsung keadaan revolusi yang sedang berjalan di
Indonesia, sesuai dengan program perjuangan yang ditegaskan pada 17 Desember
1945,kemudian yang ke dua adalah Partai Masyumi sebagai organisasi yang memiliki ideologi
Islam yang tidak mau bekerjasama dengan PKI, dan sangat keras menentang komunisme,
bahkan Peran masyumi waktu itu juga tidak terlepas dari dukungan dari ummat muslim
dikarenakan ummat Islam telah memberikan andil yang besar dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia dari belenggu penjajahan, baik perjuangan secara fisik maupun non
fisik. Pada waktu golongan Islam mengusulkan dasar negara di konsituante, situasi dunia Islam
kurang lebih sama dengan situasi dunia Islam pada masa Abasiah, dimana lembaga khalifah
dianggap umat Islam, sekalipun lembaga tersebut telah dihapus pada tahun 1924. Gagasan-
gagasan kenegaraan golongan Islam di Konstituante yang mengharuskan pencatuman Islam
sebagai dasar negara secara formal didalam konstitusi Indonesia disebut dengan
kecenderungan legalistik-formalistik.
Dalam era kemerdekaan, Masyumi sebagai partai islam memperjuangkan islam sebagai
idiologi Negara. Oleh karena itu, Masyumi sebagai symbol politik di Indonesia yang
Keberadaan partai masyumi dalam kancah politik di Indonesia akhirnya dibubarkan oleh
presiden pertama Indonesia yaitu Ir,Sukarno.Setelah proklamasi pada tahun 1945, Indonesia
memasuki masa paling labil dalam membentuk sebuah negara. Dalam beberapa tulisan Ricklef
menegaskan bahwa Indonesia pada tahun-tahun tersebut merupakan masa pencobaan
demokrasi.
Dalam Anggaran Dasarnya, disebutkan bahwa Masyumi memiliki tujuan:
terlaksananya ajaran dan hukum Islam dalam kehidupan orang-seorang masyarakat, dan negara
Republik Indonesia, menuju keridaan Ilahi. Selain organisasi yang telah berafiliasi sejak jaman
penjajahan jepang, anggota Masyumi juga terdiri dari berbagai ormas Islam dan perorangan
yang kemudian ikut bergabung. Dualisme keanggotaan diperbolehkan dengan pertimbangan
memperbanyak anggota.