Laporan Lengkap Perc 1
Laporan Lengkap Perc 1
Laporan Lengkap Perc 1
PERCOBAAN I
RANGKAIAN RC
OLEH KELOMPOK 1
ABD. NAZAR A24121054
ADIRATNA A24121036
ASTIN SULASTRI A24121047
FITRA A24121079
LISDAWATI A24121025
MOH.IQRA DHORAJATUN A24121038
SITI NURHALIZA A24121057
SRI YULIS S LAJANGAN A24121006
WAODE TIRTA MURLINA A24121014
RANGKAIAN RC
KELOMPOK :I
RANGKAIAN RC
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Memahami hubungan antara teori dan praktek tentang rangkaian RC.
2. Dapat melihat perbedaan tegangan yang terukur pada R dan C dalam
rangkaian.
3. Dapat menghitung Xc dari rangkaian.
4. Dapat mengetahui selisih fasa rangkaian.
Dan Q adalah muatan maksimal yang dapat disimpan oleh C pada tegangan
maksimal dari sumber DC.
Waktu pengisian arus pada C ditentukan oleh faktor time constant yakni:
Sehingga muatan dalam time constant dapat diestimasikan sebagai berikut:
Jika suatu rangkaian RC seri diberikan arus listrik, akan terjadi aliran tapi lama
kelamaan akan berubah menuju nol. Arus yang berubah monoton ini disebut arus
transisen.
RC
Beda tegangan antara kapasitor akan naik dari nol hingga mencapai harga konstan
yaitu GGL dari baterai. Cepat lambatnya tutupnya arus dan naiknya tegangan
bergantung pada R dan C. Bila C tetap, makin besar R makin lambat perubahan arus
atau tegangan. Dan jika R dianggap tetap, makin besar C makin lambat perubahan
arus atau tegangan.
Secara matematik dapat kita tulis menjadi,
V = iR – E = - Vc …………………………… (1)
Vc = q(t)/C ………………………….... (2)
Jadi - Vc = iR – E
= iR – E = -q(t)/C………………………(3)
Dengan menurunkan persamaan diatas akan didapat untuk t = 0 menjadi q(t) = 0
sehingga :
i = E/R ………………………(4)
Vc = - E (1-e-t/RC)
Untuk sumber tegangan yang berubah terhadap waktu persamaan 4 menjad :
dv/dt = R di/dt + 1/C i(t)
Bila besar tegangan sumber; Vs = Vm cost.
Menggunakan persamaan 5 didapatkan
i(t)/t + R di/dt = dVs(t)/dt
Solusi dari persamaan diatas adalah
Im/C sin (t + ) + Rim cos (t + ) = Vm cos t
Dengan Im dan tetap dan t = 0, maka
Im/C sin + R Im cos = Vm
Im = Vm/R2 + (1//C)2
Tg = 1/RC = Vc/VR = Xc/XR
Karena arus dan tegangan bersifat sinusoidal,maka imdensinya dalam bentuk
kompleks yaitu :
Z = R2 + Xc2
Z = R + 1/jC = R – jXc
V. HASIL PENGAMATAN
Perhitungan Umum
1. Menghitung beda fasa grafik
Vc
tanθ=
VR
Vc
θ=arc tan
VR
1) Perlakuan ke-1
Vc 0,21
tanθ=¿ = = 0,313
V R 0,67
2) Perlakuan ke-2
Vc 0,64
tanθ=¿ = = 0,318
V R 2,01
3) Perlakuan ke-3
Vc 1,06
tanθ=¿ = = 0,316
V R 3,35
2. Menghitung Xc
Xc=
( VVc ) × R
R
1) Perlakuan ke-1
Xc= ( )
0,21
0,67
×100
2) Perlakuan ke-2
Xc= ( )
0,64
2,01
×100
3. Menghitung Impedansi
Z=√ R + X C
2 2
1) Perlakuan ke-1
Z=√ 1002+ 31,3❑2
Z=√ 10.000+ 979,69
Z=√ 10.979,69
Z=¿ 104,78 Ω
2) Perlakuan ke-2
Z=√ 1002+ 31,8❑2
Z=√ 10.000+ 1.011,24
Z=√ 11.011,24
Z=¿ 104,93 Ω
3) Perlakuan ke-3
Z=√ 100 + 31,6❑
2 2
4. Grafik
VR (Volt) (x) Vc (Volt) (y)
0,67 0,21
2,01 0,64
3,35 1,06
GRAFIK HUBUNGAN VR - VC
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
VII. PEMBAHASAN
Rangkaian RC adalah sebuah rangkaian listrik yang tersusun atas
sebuah sumber tegangan/power supply yang terhubung seri dengan resistor
dan kapasitor. Resistor merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk
menghambar aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian atau sirkuit
elektronika. Sesuai dengan namanya, resistor memiliki sifat resist yaitu sifat
menghambat. Resistor termasuk kedalam kategori komponen elektronika
pasif. Besar kemampuan resistor untuk menghambat aliran lisrtik dinamakan
resistansi. Satuan nilai resistansi sebuah resistor adalah ohm yang
dilambangkan dengan symbol omega (Ω). Kapasitor adalah komponen
elektronika pasif yang mampu menyimpan muatan selama waktu yang tidak
tertentu. Perbedaan kapasitor dengan Induktor adalah bentuk penyimpanan
muatannya. Sebuah kapasitor terdiri dari dua plat konduktif paralel yang
dipisahkan oleh bahan dielektrik yang diberi sumber arus. Arus AC adalah
arus listrik yang naik dari nol hingga maksimum dalam satu arah, kemudian
turun ke nol lagi, dan naik hingga maksimum dalam arah yang berlawanan,
dan kemudian siklusnya berulang. Arus AC ini dihasilkan dari ggl yang
bergerak atau dari induksi magnet dalam generator AC, yang dirancang untuk
menyajikan ggl sinusoidal.
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah Memahami hubungan
antara teori dan praktek tentang rangkaian RC, Dapat melihat perbedaan
tegangan yang terukur pada R dan C dalam rangkaian, Dapat menghitung Xc
dari rangkaian, Dapat mengetahui selisih fasa rangkaian.
Fungsi alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu
power supplay berfungsi untuk mengaliri arus listrik untuk komponen-
komponen, arus listrik yang masuk kedalam power supplay berupa arus AC
kemudian di ubah menjadi arus DC, Multimeter (Voltmeter AC) berfungsi
untuk mengetahui ukuran tegangan listrik, Kapasitor 100 𝜇𝐹 berfungsi
sebagai tempat menyimpan muatan listrik atau penyaring, Resitor 100 Ω
berfungsi untuk menghambat arus listrik dalam rangkaian, Kabel penghubung
berfungsi untuk menghubungkan arus listrik , kabel tembaga berfungsi untuk
menghubungkan komponen listrik pada papan breadboard, Papan breadboard
berfungsi untuk meletakan komponen-komponen listrik menjadi suatu
rangkaian elektronika, penjepit buaya berfungsi untuk menghubungkan
rangkaian dengan peralatan.
Kemudian prosedur kerja pada percobaan ini yaitu menyiapkan alat
dan bahan yang akan digunakan, Menyusun rangkaian sesuai panduan yang
ada di modul, Menyalakan power supply agar terdapat arus listrik yang
mengalir. Setelah itu mengamati dan mencatat hasil pengukuran tegangan
pada C dan R, menaikan tegangan sumber, mencatat Kembali hasil
penunjukan nilai pada voltmeter, mengulangi langkah 1-4 dengan mengganti
R sedang C tetap.
Dari hasil pengamatan untuk tegangan 1 V diperoleh nilai VR= 0,67
V dan nilai VC= 0,21 V, untuk tegangan 3 V diperoleh nilai VR= 2,01 V dan
nilai VC= 0,64 V, dan untuk tegangan 5 V diperoleh nilai VR= 3,35 V dan
nilai VC= 1,06 V. Dan untuk perhitungan analisis data Menghitung beda fasa
grafik pada perlakuan 1 diperoleh nilai tanθ = 0,313 dan θ = 17,40 untuk
perlakuan 2 diperoleh nilai tanθ = 0,318 dan θ = 17,64 untuk perlakuan 3
diperoleh nilai tanθ = 0,316 dan θ = 17,53. Menghitung nilai xc pada
perlakuan 1 diperoleh nilai XC = 31,3 Ω, untuk perlakuan 2 diperoleh nilai
XC = 31,8 Ω, untuk perlakuan 3 diperoleh nilai XC = 31,6 Ω. Selanjutnya
menghitung impedaansi pada perlakuan 1 diperoleh nilai Z = 104,78 Ω,
untuk perlakuan 2 diperoleh nilai Z = 104,93 Ω, untuk perlakuan 3 diperoleh
nilai Z = 104,87 Ω.
Dari hasil yang di peroleh untuk nilai tegangan sumber terhadap
nilai tegangan pada resistor dan kapasitor jika dibandingkan dengan literatur
nilainya berbanding lurus dimana semakin besar tegangan yang diberikan
maka semakin besar pula nilai tegangan pada resistor dan kapasitornya.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi saat praktikum diantaranya adalah
yang pertama, Kesalahan Alat, dimana alat tidak berfungsi dengan baik
dalam menentukan nilai yang akan dijadikan hasil pengamatan. Yang kedua,
kesalahan praktikan, dimana praktikan kurang pemahaman sehingga tidak
efisien dalam melakukan percobaan. Yang ketiga, kesalahan kalibrasi,
dimana beberapa alat ukur digunakan tanpa dilakukan kalibrasi terlebih
dahulu yang menyebabkan nilai yang diperoleh tidak akurat.
VIII. KESIMPULAN
Rangkaian RC merupakan Resistor dan kapasitor yang dirangkai secara
seri dengan menghubungkannya ke sumber tegangan Ac. Pada Percobaan
yang telah dilakukan, Dapat dinyatakan bahwa teori dari rangkaian Rc itu
sendiri sangat berhubungan terhadap percobaan yang kita lakukan, karena
pada percobaan terdapat kapasitor, Resistor dan sumber arus bolak balik, yang
dimana dapat disimpulkan bahwa teori dengan Percobaan yang kita lakukan
berbanding lurus.
Perbedaan tegangan yang terukur pada Resistor dan kapasitor yaitu
dengan menggunakan tegangan sumber 1 V, 3 V dan 5 V, Diperoleh nilai
tegangan Pada tiga perlakuan yaitu, ( 0,67 V), ( 2,01 V) dan (3,35 V). Dan
untuk nilai tegangan kapasitor Pada tiga perlakuan yaitu, (0,21 V), (0,64 V)
dan (1,06 V ), Jadi semakin besar tegangan sumber maka semakin besar Pula
nilai tegangan resistor dan kapasitornya.
Menghitung Xc Pada rangkaian menggunakan Persamaan, Xc=
(VC/VR) x R, didapatkan nilai Xc, yaitu Pada perlakuan 1 diperoleh 31,3 Ω,
Perlakuan 2 diperoleh 32,8 Ω dan Perlakuan ke 3 Diperoleh 31,6 Ω.
Adapun Perbedaan Fasa Yang telah diperoleh, yaitu Pada perlakuan 1
didapatkan 17, 4 °, Perlakuan 2 didapatkan 17,64 ° dan perlakuan 3
didapatkan 17,53 °.
DAFTAR PUSTAKA
Bimatara, T., Juningtyastuti, J., & Facta, M. (2017). Kinerja Rangkaian RC dan RLC
dalam Pembangkitan Tegangan Tinggi Impuls. Transient: Jurnal Ilmiah Teknik
Elektro, 5(4), 536-542.