Tugas Kelompok 12 - Studi Kelayakan Bisnis UAS Final
Tugas Kelompok 12 - Studi Kelayakan Bisnis UAS Final
Tugas Kelompok 12 - Studi Kelayakan Bisnis UAS Final
Diajukan untuk memenuhi Tugas Kelompok mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen pengampu: Ibu Syahfitri Suryaningsi Welkom, SE., MM.
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, Penulis memanjatkan puji syukur
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah
dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga
penyusunan tugas kelompok Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis, Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Al Azhar Indonesia dalam rangka pemenuhan
Ujian Tengah Semester Genap 2020/2021 ini dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, keluarga
dan sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Dan Semoga syafa’atnya selalu menyertai
kehidupan ini.
Setitik harapan dari penulis, semoga dapat bermanfaat serta bisa menjadi wacana yang
berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penyusun miliki. Untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………...…………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………………… ii
I. Ikhtisar ……………………………………………………………………. 1
II. Latar Belakang……………………………………………………………... 3
III. Profil Perusahaan…………………………………………………………... 4
3.1 Nama dan Alamat Perusahaan……………………………………......... 4
3.2 Profil Pemilik…………………………………………………………... 4
3.3 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan………………………………... 4
BAB V KESIMPULAN…………………………………………...………………… 25
Daftar Pustaka………...…………………………………………...………………… 26
Lampiran………………………………...………………………...………………… 27
ii
BAB I
IKHTISAR
Menurut Raymond E. Glos dalam Umar (2005:4), kegiatan bisnis diartikan sebagai
seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
perniagaan (produsen, pedagang, konsumen dan industri di mana perusahaan berada) dalam
rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Studi kelayakan bisnis merupakan
penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak
dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan
yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru
(Umar, 2005:8).
Untuk menentukan kelayakan dalam analisis financial digunakan alat ukur atau kriteria
yang disebut kriteria investasi. Selanjutnya di-nyatakan juga oleh Alex S Nitisemito (1995: 52)
Kriteria Investasi terdiri dari:
1. Net Present Value (NPV). NPV > 0 (layak); NPV < 0 (tidak layak).
2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C). Net B/C > 1 (layak); Net B/C < 1 (tidak layak).
3. Gross Benefit Cost Ratio (Gross B/C). Gross B/C > 1 (layak); Gross B/C < 1 (tidak layak).
4. Internal Rate of Return (IRR), IRR > tingkat bunga yang berlaku (layak).
5. Probability Ratio (PR). PR > 1 (layak); PR < 1 (tidak layak).
Menurut Abdul Choliq (1999; 56-58) Payback period, diartikan sebagai jangka waktu
kembalinya investasi yang telah dikeluarkan, melalui keuntungan yang telah diperoleh dari
suatu proyek. Payback period ditentukan menggunakan 2 metode, yaitu:
1. Metode Net Benefit Kumulatif.
2. Metode Net Benefit Rata-rata Tiap Tahun.
Selanjutnya melakukan analisis Break Even Point Period. Break Even Point Period
adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total cost. Dilihat dari jangka waktu
pelaksanaan sebuah proyek, terjadinya titik pulang pokok atau TR=TC tergantung pada lama
arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya
modal (Yakob H.M Ibrahim, 2009; 97).
1
Dalam melakukan studi kelayakan bisnis ada dua alat analisis yang digunakan, yaitu
alat analisis finansial dan alat analisis non finansial. Metode penelitian yang dilakukan
bersifat analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif terhadap terhadap data
primer dan sekunder dalam usaha kecil menegah yaitu Si Shea Kitchen.
1. Data Primer: Data finansial (penerimaan, biaya operasional dan investasi) dan data non-
finansial (aspek manajemen, pemasaran, SDM, ekonomi, sosial, politik, teknologi, dsb)
2. Data Sekunder: Data dari BPS (Badan Pusat Statistik), internet dan media lainnya.
Pengumpulan data dan referensi dimulai pada bulan Maret 2021 secara bertahap dengan
beberapa teknik pengumpulan data seperti pengamatan langsung beserta pencarian referensi
melalui internet. Harapannya penelitian ini bisa menjadikan usaha yang prospektif dan
menguntungkan. Dalam pengelolaan bisnis kuliner, owner wajib memberi perhatian pada
kelayakan usaha untuk dapat memperkirakan keuntungan, mengantisipasi kemungkinan
kerugian serta bisa membuat perkiraan pertumbuhan usaha di masa yang akan datang.
2
BAB II
LATAR BELAKANG BISNIS
Tidak bisa dipungkiri bisnis kuliner merupakan bisnis yang memiliki prospek yang
paling menjanjikan dibanding bidang usaha lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir bisnis ini
memiliki tren yang cukup baik dan masih memiliki potensi berkembang yang cukup besar.
Walaupun sempat terpuruk saat dihantam pandemi Covid-19 diawal tahun 2020, khususnya
menerpa bisnis kuliner yang secara tradisional mengharusnya makan ditempat. Tapi dengan
segala perjuangan segenap pelaku bisnis kuliner, saat ini bisa dikatakan bisnis kuliner sudah
menemukan jalannya untuk kembali berjaya dengan berbagai strategi berbeda yang
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang masih sangat dinamis.
Atas dasar ini, kami sebagai salah satu pemilik usaha kecil menengah dalam bidang
kuliner juga akan mencoba mencari ruang dalam pasar yang sangat menjanjikan ini untuk
mengembangkan lini usaha kami dengan menghadirkan konsep yang lebih besar serta menarik,
produk yang lebih beragam dan cakupan yang lebih luas baik itu cakupan geografi mapupun
cakupan demografi. Bisnis yang kami jalankan saat ini merupakan home industry dengan
produk-produk makanan, kue dan roti yang sudah tidak asing bagi masyarakat umum yang
dibuat dengan standar kualitas tinggi, higienis, tanpa bahan pengawet serta dengan cita rasanya
yang khas tapi tetap dengan harga yang terjangkau berbagai lapisan masyarakat sehingga tidak
kalah saing dengan para kompetitor.
Program pengembangan yang kami canangkan akan dimulai dengan membuka sebuah
Kedai skala menengah di wilayah Jakarta Selatan untuk merangkul semua lapisan masyarakat
dengan tetap menghadirkan produk existing kami yang mayoritas fresh from the oven karena
hanya dibuat berdasarkan pesanan yang masuk, kemudian ditambah lebih banyak varian
makanan siap saji untuk melengkapi aneka minuman yang akan kami hadirkan khususnya bagi
penikmat kopi dalam rangka memenuhi ekspektasi pelanggan yang bisa menikmati semua
produk kami dalam beragam kegiatan. Namun, dengan semakin ketatnya persaingan bisnis
kuliner berdampak pada semakin meningkatnya tuntutan konsumen dalam hal pelayanan. Hal
ini pelu diantisipasi dengan strategi yang tepat, diantaranya dengan meningkatkan kualitas
pelayanan serta menjaga pengalaman terbaik pelanggan.
3
BAB III
PROFIL PERUSAHAAN
Berawal dari hobi memasak berbagai jenis makanan, kue atau roti dari Owner yang
diposting ke media sosial kemudian menimbulkan ketertarikan dari kolega, teman dan sejawat
untuk mencoba. Secara bertahap terus berkembang dari mulut ke mulut dengan permintaan
yang makin banyak yang pada akhirnya menimbulkan kesadarkan dari owner bahwa hobi ini
bisa dibawa ke tahap yang lebih tinggi karena terdapat unsur ekonomi yang cukup menjanjikan
sehingga secara bertahap pula owner dengan bantuan dari co-owner terus melakukan upaya
peningkatan dalam berbagai aspek sampai pada keputusan untuk mendirikan sebuah Kedai.
4
BAB IV
ANALISIS KELAYAKAN BISNIS
Evaluasi aspek manajemen operasional bertujuan untuk menentukan secara efektif dan efisien
mengenai bentuk badan usaha yang dipilih, struktur organisasi yang akan digunakan, jenis-
jenis pekerjaan yang diperlukan agar usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar serta
kebutuhan biaya gaji dan upah tenaga kerja (Umar,2005).
Perencanaan (Planning)
Pengorganisasian (Organizing)
Tujuan utama usaha Si Shea Kitchen adalah mendapatkan keuntungan atau laba atau
profit yang sebesar-besarnya dengan memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan. Jadi,
motivasi utama dari kegiatan usaha yang dilakukan oleh Si Shea Kitchen adalah keuntungan
5
dan produk yang dikenal serta digemari oleh masyarakat. Oleh karenanya, Si Shea Kitchen
harus dapat melayani para pelanggan dengan cara yang ramah agar pelanggan merasa nyaman
dalam pelayanan yang diberikan oleh Si Shea Kitchen. Stuktur organisasi Si Shea Kitchen
mengatur usaha dan sub unitnya agar sejalan dengan tujuan usaha, kemampuan sumber daya
yang dimiliki, dan kondisi lingkungan usaha baik internal maupun eksternal. Struktur Si Shea
Kitchen disusun secara sederhana, yakni pemilik usaha berada di posisi paling atas selaku
pimpinan usaha, lalu di bawahnya para karyawan selaku pelaksana di masa masing-masing
karyawan melakukan aktivitas yang sudah ditentukan.
Pengarahan (Actuating)
Si Shea Kitchen mengkaji pengarahan dari sisi seperti: fungsi pengarahan yang harus
terpenuhi serta sikap dan perilaku pemimpin yang hendaknya memenuhi kriteria agar dapat
mengarahkan bawahannya. Oleh karena itu, pemilik berusaha menggunakan kekuasaan secara
positif terutama dalam mengambil keputusan, sehingga dapat memberikan arahan dan motivasi
kepada para karyawan untuk selalu memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan.
Dengan demikian, diharapkan terjalin koordinasi yang baik antara pemilik dengan
karyawannya.
Pengendalian (Controlling)
Pengendalian yang dilakukan oleh Si Shea Kitchen untuk memastikan apakah aktivitas
yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Oleh karena itu, Si Shea
Kitchen menerapkan pelaporan pengawasan sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan dan menjamin diberlakukannya Tindakan korektif atau perbaikan atas
kesalahan yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Metode pengawasan yang berlaku di Si Shea Kitchen bersifat fleksibel, dinamis dan
ekonomis sehingga bisa dilakukan kapan saja dengan mengutamakan implementasi solusi dan
evaluasi. Si Shea Kitchen menerapkan system penendalian yang efektif yaitu akurat, tepat
waktu, strategis, realistis dan objektif. Dengan pengendalia ini diharapkan Si Shea Kitchen
mampu mengimplementasikan usaha secara layak dan mampu memuaskan pelanggan.
6
4.2. Analisis Aspek Pasar/Pemasaran
Pasar merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dan diketahui oleh seorang
wirausahawan terkait dengan produk yang akan dibuat dan dipasarkannya. Pasar meliputi
keseluruhan pembeli potensial yang akan memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dimana
pembeli tersebut bersedia dan mampu membeli alat-alat pemuas melalui pertukaran (Kotler,
1988).
2. Permintaan
a. Perkembangan permintaan saat ini
Masakan rumahan dewasa ini sudah menjadi salah satu trend makanan pada umunya.
b. Permintaan akan dating
Permintaan makanan rumahan tetap diminati oleh semua kalangan karena rasanya.
3. Penawaran
a. Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran saat ini di wilayah Jakarta dans ekitarnya untuk resto
berkonsep makanan rumahan masih sangat sedikit sedangkan permintaan selalu
meningkat.
b. Penawaran akan dating
Mengingat adanya peluang yang besar dalam usaha resto seperti ini. Maka perlu adanya
produk yang memberikan nilai lebih. Oleh karena itu, bagi pelaku usaha pada sector ini
perlu melakukan penawran yang inovatif untuk menarik pasar.
7
4. Analisis Peluang Usaha
Analisis SWOT
a. Strength (kekuatan)
- Terdapat banyak variasi produk yang bisa dipesan sesuai selera konsumen dan tidak
terbatas hanya produk-produk regular sehingga konsumen bisa memesan produk
apapun untuk diwujudkan sesuai kesepakatan.
- Pengolahan produk dilakukan dengan proses yang sangat steril serta tanpa tambahan
bahan pengawet sehingga lebih higienis dan sehat bagi semua kalangan.
- Bahan baku yang digunakan merupakan bahan yang berkualitas, alami dan cukup
mudah didapatkan di Indonesia.
- Mayoritas merupakan produk Fresh from the Oven karena produk hanya dibuat
berdasarkan pesanan yang masuk atau dengan sistem Pre Order.
- Memiliki kemasan produk yang sangat menarik dan instagramable serta bisa
dikustomisasi sesuai kebutuhan dari konsumen.
- Dari sisi harga termasuk kategori yang bisa bersaing karena harga bahan baku bisa
disesuaikan dengan pemilihan bahan baku yang diinginkan konsumen.
- Tidak terdapat minimum order dalam pemesanan produk apapun.
- Menggunakan hampir semua media pemasaran khususnya media sosial sehingga
cakupan pemasaran cukup luas.
- Produk-produk yang ditawarkan bisa cocok dengan semua lapisan masyarakat yang ada
di Indonesia.
b. Weakness (kelemahan)
- Karena tidak menggunakan bahan pengawet menyebabkan produk tidak bisa bertahan
lama yaitu sekitar 2-3 hari di suhu ruangan atau jika didalam refrigerator bisa
bertahan sekitar 7 hari. Khusus kue kering bisa bertahan sampai 2 bulan.
- Produk Fresh from the Oven tidak terlalu luas cakupan pengirimannya.
- Produk mudah ditiru & harga cenderung lebih fluktuatif mengikuti harga bahan baku.
- Terkadang tidak bisa mengakomodir semua pesanan karena keterbatasan resource.
- Kami masih dalam tahap pengembangan khususnya keahlian tenaga kerja yang masih
akan terus ditingkatkan sehingga mungkin masih terdapat perbedaan ukuran, tapi
kualitas produk tetap kami utamakan untuk terus dijaga semaksimal mungkin.
8
c. Opportunity (peluang)
- Jumlah pesanan bisa meningkat cukup signifikan dalam hari libur atau hari-hari besar
seperti Idul Fitri.
- Produk apapun bisa dipesan kapan saja tidak tergantung musim atau perayaan tertentu.
- Konsumen memiliki opsi untuk turut serta berkreasi dalam menentukan bahan baku apa
yang mau digunakan sesuai selera, bisa menambahkan, mengurangi atau menentukan
kelas atau mereka tertentu yang dipakai untuk bahan bakunya.
- Kustomisasi pesanan otomatis menjadikan penyesuaian harga produk sehingga
konsumen juga bisa menyesuaikan anggaran masing-masing.
- Dengan adanya sistem Pre Order bisa membuat konsumen mendapatkan garansi produk
tersedia untuk acara-acara khusus atau tanggal yang ditentukan.
- Produk bisa dihadirkan untuk konsumsi sendiri atau sebagai hadiah dengan kemasan
produk yang bisa disesuaikan kebutuhannya.
- Potensi yang cukup besar untuk bekerja sama dengan beberapa instansi baik instansi
laba maupun nirlaba.
d. Threath (ancaman)
- Cukup banyak pesaing yang sudah lebih dulu hadir dengan merek dagang yang sudah
cukup terkenal dan terkadang menjual dengan harga yang jauh lebih murah.
- Munculnya produsen yang menggunakan bahan pengawet tapi kurang disadari oleh
konsumen
- Perekonomian Indonesia yang belum stabil khususnya dalam situasi pandemi cukup
sering mengakibatkan harga bahan baku yang sering berubah atau cenderung naik.
- Ketidakstabilan perekonomian juga bisa berpotensi mengakibatkan kelangkaan
pasokan bahan baku atau bahkan ketidaktersediaan pasokan bahan baku.
- Kecenderungan konsumen di Indonesia mengikuti trend yang sedang naik sehingga
bisa dengan tiba-tiba pelanggan berganti selera kapan saja.
- Potensi kejenuhan yang pasti akan dialami konsumen perlu dengan diantisipasi sejak
dini dengan terus berkreasi dan berinovasi dalam produk-produk existing atau dalam
menghadirkan produk baru.
- Tingkat keuntungan atau margin yang kecil demi menjaga harga produk agar tidak
melambung cukup tinggi saat terjadi kenaikan harga bahan baku.
- Mengantisipasi dan menjaga turn over tenaga kerja jangan sampai terlalu sering.
- Kondisi alam yang tidak dapat diperkirakan serta potensi bencana atau krisis.
9
5. Strategi Pemasaran dengan Analisis 4P
a. Produk :
- Korean Garlic Cheese Bread
- Japanese Cheesecake
- Mini Bomboloni
- Budapest Cake
- Lasagna & Spaghetti
- Macaroni Schotel
- Klappertart
- Roti tawar dan Roti Isi
- Brownis
- Cookies
- Aneka produk Kopi
b. Price : Harga 25% - 50% dibawah pesaing tapi dengan kualitas yang sama.
Sumber Daya Manusia adalah salah satu faktor yang paling utama pada suatu perusahaan
dilihat dari faktor-faktor lainnya selain modal usaha. Oleh karenanya, SDM sangat diperlukan
untuk dikelola dengan baik agar efektivitas dan efisiensi perusahaan semakin meningkat.
M.T.E. Hariandja (2002, H 2).
10
Manajer (R.
Barinov Putra)
Penjualan &
Keuangan Pemasaran Produksi
Distribusi
(Ayuni) (Wishnu) (Safira)
(Syarif)
Pengelolaan sumber daya manusia Si Shea Kitchen masih dilakukan secara mandiri oleh owner
beserta co-owner dibantu masing-masing karyawan yang akan direkrut sesuai kebutuhan dari
setiap fungsi yang sudah direncanakan.
Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia menurut Bernardin & Russel (1993).
11
- Program-program persiapan pensiun
- Penelitian terhadap sikap.
A. Sumber Pendanaan
Rp
Kompor Gas 2 unit Rp 350,000 700,000
12
Rp
Mixer 1 unit Rp 400,000 400,000
Rp
Oven 1 unit Rp 1,500,000 1,500,000
Rp
Blender 1 unit Rp 300,000 300,000
Rp
Laptop (second) 1 unit Rp 1,500,000 1,500,000
Rp
Printer 1 unit Rp 1,400,000 1,400,000
Rp
Meja dan kursi 4 set Rp 1,200,000 4,800,000
Rp
Etalase 1 unit Rp 850,000 850,000
Rp
Timbangan 1 unit Rp 131,900 131,900
Rp
Mesin kopi 1 unit Rp 4,785,000 4,785,000
Rp
Kulkas 1 unit Rp 1,700,000 1,700,000
Rp
Kulkas Kue Tart 1 unit Rp 11,700,000 11,700,000
Rp
Piring Kue 24 pcs Rp 21,000 504,000
Rp
Gelas Kopi dingin 12 pcs Rp 23,000 276,000
Rp
Gelas Kopi Hangat 12 pcs Rp 25,000 300,000
Rp
Total biaya aktiva tetap 33,314,900
13
2. Biaya Perlengkapan
Rp
Sarung Tangan Masak 2 set Rp 106,000 212,000
Rp
Loyang Kecil 3 pcs Rp 60,000 180,000
Rp
Loyang Besar 3 pcs Rp 75,000 225,000
Rp
Tinta Warna 2 pcs Rp 125,000 250,000
Rp
Tabung gas 3kg 3 pcs Rp 150,000 450,000
Rp
Total biaya perlengkapan 1,893,400
Rp
Total Pembelian Aktiva 35,208,300
14
C. KEBUTUHAN MODAL KERJA
D. DEPRESIASI PERALATAN
Umur
Peralatan Jumlah Satuan Harga beli Depresiasi
Ekonomis
Rp Rp
Kompor Gas 2 unit 350,000 5 70,000
Rp Rp
Mixer 1 unit 400,000 5 80,000
Rp Rp
Oven 1 unit 1,500,000 5 300,000
Rp Rp
Blender 1 unit 300,000 5 60,000
15
Rp Rp
Laptop (second) 1 unit 1,500,000 5 300,000
Rp Rp
Printer 1 unit 1,400,000 5 280,000
Rp Rp
Meja dan kursi 4 set 1,200,000 5 240,000
Rp Rp
Kalkulator 1 pcs 30,000 5 6,000
Rp Rp
Etalase 1 unit 850,000 5 170,000
Rp Rp
Timbangan 1 unit 131,900 5 26,380
Rp Rp
Mesin kopi 1 unit 4,785,000 5 957,000
Rp Rp
Tempat sampah 2 pcs 29,000 5 5,800
Rp Rp
Kulkas 1 unit 1,700,000 5 340,000
Rp Rp
Kulkas Kue Tart 1 unit 11,700,000 5 2,340,000
Generator mini Rp Rp
1500 watt 1 unit 2,300,000 5 460,000
Rp Rp
Piring Kue 24 pcs 21,000 3 7,000
Gelas Kopi Rp Rp
dingin 12 pcs 23,000 3 7,667
Gelas Kopi Rp Rp
Hangat 12 pcs 25,000 3 8,333
Rp Rp
Sendok kecil 20 pcs 4,000 3 1,333
Rp Rp
Garpu kecil 20 pcs 4,000 3 1,333
Rp
Jumlah 5,660,847
E. BIAYA OPERASIONAL
Uraian Total
16
Total Biaya Gaji Rp 8,000,000
Jumla
Tahun Produk Harga h Total
Pie Buah Rp 15,000 1400 Rp 21,000,000
Korean Garlic Cheese Bread Rp 15,000 2800 Rp 42,000,000
Japanese Chococheese Cake Rp 18,000 1400 Rp 25,200,000
Chococheese Rp 15,000 2800 Rp 42,000,000
1
Kopi Dingin Rp 10,000 1400 Rp 14,000,000
Kopi Hangat Rp 10,000 840 Rp 8,400,000
Total Penjualan per Tahun Rp 152,600,000
Total Penjualan Per Bulan Rp 12,716,666.67
17
Japanese Chococheese Cake Rp 20,000 1540 Rp 30,800,000
Chococheese Rp 17,000 3087 Rp 52,479,000
Kopi Dingin Rp 12,000 1540 Rp 18,480,000
Kopi Hangat Rp 12,000 927 Rp 11,124,000
Total Penjualan per Tahun Rp 191,542,000
Total Penjualan Per Bulan Rp 15,961,833.33
18
Rp
Total arus kas dari kegiatan investasi -
= Rp. 46.685.100
Karena sisa kas tidak dapt dibagi lagi dengan kas bersih tahun ke-2, maka sisa dari perhitungan tahun
pertama dibagi dengan kas bersih tahun ke-2 yaitu sebagai berikut:
= 5 bulan
Aspek Ekonomi
1. Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat
Usaha yang kami buat memerlukan tenaga kerja yang tinggal di sekitar lingkungan toko.
Walaupun usaha kami masih kecil, tapi semoga ke depannya toko kami semakin maju
sehingga bisa lebih banyak mempekerjakan masyarakat di sekitar toko.
2. Menggunakan Sumber Daya Lokal
Toko kami menggunakan bahan baku yang dibeli bukan hanya berkualitas tapi juga dengan
memanfaatkan bahan-bahan yang di produksi dari petani-petani lokal. Tidak jarang, banyak
bahan baku yang dipakai adalah produk luar negeri, tapi toko kami berusaha untuk bekerja
sama dengan pedagang-pedagang dari pasar tradisional.
3. Merangsang industri lain
19
Dengan adanya toko Si Shea Kitchen yang kami dirikan, diharapkan merangsang
masyarakat untuk menumbuhkan jiwa usaha dan juga ide untuk berbisnis yang bisa
dijadikan sebagai penambah penghasilan dan pengalaman.
4. Menambah Pendapatan Nasional
Dikarenakan produk ini bisa diproduksi di dalam negeri dan juga bahan baku dibeli di
dalam negeri, jadi menambah pendapatan masyarakat di dalam negeri.
Aspek Sosial
Tujuan utama toko kami didirikan adalah untuk menambah pendapatan dan juga
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Namun, kami sadar masih terikat dengan
berbagai lembaga sosial yang membantu dalam proses kemajuan usaha kami. Toko yang kami
bangun diharapkan dapat membantu perekonomian masyarakat di sekitar lingkungan kami dan
juga perekonomian dalam keluarga.
Aspek Politik
Kondisi pasar dipengaruhi oleh kondisi politik dari dalam dan luar negeri. Walaupun
kita tidak dekat dan tidak terjun dalam dunia politik, tapi ekonomi negara sangat dipengaruhi
dengan apa yang terjadi pada pemerintahan. Ada berita baik dan berita buruk yang sangat
mempengaruhi. Biasanya saat terjadi kerusuhan atau bencana alam yang cukup parah bisa
berdampak pada kurs dunia, juga saat kondisi dunia dan keuangan membaik dan sedang baik-
baik saja, maka kondisi pasar akan stabil.
20
4.6. Analisis Aspek Teknik dan Teknologi
Dalam rangka memastikan rencana usaha dapat dilaksanakan mulai saat usaha dirintis
atau dikembangkan sampai dengan beroperasi, diperlukan analisa teknis beserta aspek
teknologi yang perlu diperhatikan sebagai berikut (Umar, 2005: 87).
Pemilihan lokasi usaha menjadi cukup krusial karena perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan beberapa hal diantaranya terkait ketersediaan bahan baku, cakupan pasar
yang ditargetkan, sumber listrik, sumber air, jumlah tenaga kerja, transportasi dan sebagainya.
Teknologi Produksi
Bagaimana mekanisasi yang akan dijalankan serta manfaat yang diharapkan dapat
tercermin dari jenis teknologi yang dipilih seperti mesin maupun peralatan yang akan
digunakan. Pemilihan mesin hendaknya mempertimbangkan jenis teknologi yang telah
ditetapkan disamping faktor non-teknologi lainnya seperti infrastruktur, fasilitas pengangkutan
mesin, fasilitas pemeliharaan dan perbaikan mesin ataupun peralatan yang lebih baik dapat
dengan mudah serta cepat dijangkau dari lokasi usaha yang didukung juga ketersediaan tenaga
ahli dalam pengelolaan mesin dan peralatan produksi.
21
Lokasi dan Tata Letak Tempat Usaha
Lokasi usaha yang mencakup pemetaan konsumen, letak bahan baku utama, sumber
tenaga kerja, sumberdaya air, listrik sekitar lokasi usaha yang didukung oleh fasilitas
transportasi, lingkungan masyarakat dan peraturan pemerintah. Penentuan lokasi usaha juga
berhubungan dengan biaya, sehingga penentuan lokasi yang tepat serta optimalisasi fasilitas
menjadi sebuah investasi. Kriteria yang digunakan yakni kosistensi dengan teknologi produksi,
arus produk dalam proses produksi yang lancar dari satu proses ke proses lain, penggunaan
ruangan yang optimal, kemudahan melakukan ekspansi, meminimisasi biaya produksi, dan
memberikan jaminan yang cukup untuk keselamatan tenaga kerja.
Proses produksi terdiri dari tiga hal yaitu proses produksi terputus-putus, berkelanjutan,
dan kombinasi keduanya. Jumlah produk yang akan dibuat direncanakan dengan matang dari
awal yang dapat berupa rencana kebutuhan sampai dengan perencanaan pekerjaan pada
masing-masing fasilitas produksi.
Pengadaan bahan baku yang tepat jumlah, tepat kualitas dan tepat waktu akan
mendukung kelancaran produksi sekaligus dapat menjamin penyelesaian produk agar dapat
disampaikan kepada pemesan sesuai dengan perjanjiannya. Perencanaan dimulai dari
perencanaan agregat, jadwal induk produksi, perencanan kapasitas, perencanaan material dan
pelaksanaannya (Heizer & Render, 2008:563).
Dalam rangka mendukung brand image kualitas produk perlu dikembangkan lebih awal
disamping kualitas pelayanan. Kualitas produk merupakan hal memenuhi persyaratan, Crosby
(1979). Kemudian Juran (1980) mengatakan bahwa kualitas adalah ketepatan dalam
penggunaan. Kualitas juga menjadi faktor Utama dari keputusan konsumen memilih barang
ataupun jasa yang ditawarkan. Kualitas meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi waktu
siklus dan biaya-biaya serta menghilangkan kesalahan dan pengerjaan ulang (ASQ, 2009).
22
4.7. Analisis Aspek Yuridis dan Lingkungan Hidup
Dalam menilai kelayakan bisnis, aspek yuridis atau hukum menjadi bagian yang tidak
bisa diabaikan. Analisis terhadap aspek yuridis ini sangat penting, sebelum suatu usaha di
jalankan. Semua prosedur yang berkaitan dengan perizinan atau persyaratan lain, harus terlebih
dahulu dipenuhi. Dokumen yang perlu diteliti adalah tentang keabsahan, kesempurnaan dan
keasliannya meliputi badan hukum, perizinan, legalitas tanah maupun dokumen pendukung
lainnya.
Ketidaktelitian dalam menganalisis aspek hukum, bisa menjadi masalah yang vital di
kemudian hari. Sebuah usaha yang semula dinyatakan layak dari semua aspek, ternyata
menjadi sebaliknya. Oleh karena itu, sebaiknya dalam melakukan analisis aspek yuridis ini
dilakukan secara cermat dan teliti, dengan cara mencari sumber-sumber informasi yang jelas
sampai ke pihak yang berkompeten terhadap penerbitan surat-surat yang hendak kita teliti.
Analisis aspek yuridis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah bisnis yang
akan dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan perizinan di suatu wilayah. Tinjauan
dari Aspek Yuridis dilakukan oleh Si Shea Kitchen dilakukan untuk mengetahui legalitas dari
usaha rumah makan yang akan dilakukan oleh Si Shea Kitchen. Aspek yuridis yang dilakukan
ditinjau dari ada atau tidaknya surat-surat hukum yang dibutuhkan untuk pendirian usaha baru.
Karena usaha yang kami akan jalankan hanya bersakala Mikro, atau masuk ke dalam Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM) oleh karena itu untuk aspek Yuridis tidak membutuhkan
banyak sekali persyaratan.
23
Analisis Aspek Lingkungan Hidup
Toko kami yang bernama Si Shea Kitchen terletak di Jl. Swadaya II C No. 45 F, RT
003 RW 05, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530. Menurut
kami ini merupakan alternative terbaik untuk membuka peluang usaha ini. Selain itu menurut
kami nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat
sekitar lingkungan lokasi toko dan akan menjadi partumbuhan ekonomi masyarakat tersebut.
Sejalan dengan perkembangan bisnis yang berkembang pesat dewasa ini, dan
kemungkinan di masa yang akan datang, serta menyadari kemungkinan dampaknya terhadap
lingkungan, maka pengembangan bisnis yang dijalankan adalah pengembangan yang ramah
lingkungan.
24
BAB V
KESIMPULAN
Usaha Si Shea Kitchen dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak dijalankan, walaupun
termasuk usaha yang baru. Perusahaan berharap produk yang dijual dapat menjadi andalan dan
dapat bersaing dengan produk lain khususnya produk makanan ringan yang terlebih dulu
beredar di masyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui
masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki.
Perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping untuk mendapatkan laba juga untuk
mengembangkan hobi.
Perusahaan berharap dengan adanya usaha Si Shea Kitchen dapat membangkitkan
semangat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya pada generasi muda. Jika dalam
suatu negara memiliki banyak wirausaha maka kemungkinan besar perekonomian negara akan
tumbuh dengan pesat. Selain itu pula dengan keuntungan usaha ini diharapkan dapat membantu
permodalan usaha Si Shea Kitchen ke depan.
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/38235132/Aspek_Ekonomi_Sosial_dan_Politik_Studi_Kelayakan
_Bisnis
https://www.sarno.id/2019/10/aspek-ekonomi-dan-sosial-dalam-studi-kelayakan-bisnis/
https://uai-lms.harukaedu.com/public/learning_activity/7708/sections/79017
C0213047_001027_IQRA_-_BISNIS_DAKWAH_LEWAT_T-S (1).pdf
57-13-151-1-10-20190620 (1).pdf
718-1068-1-PB (1).pdf
838-1681-1-SM (1).pdf
30382-1-59231-1-10-20170506.pdf
Aspek Pasar dan Pemasaran dalam Studi Kelayakan Bisnis - Toilet Bisnis
26
LAMPIRAN
27