Tugas Idk

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

GAGAL JANTUNG KONGESTIF


(CONGESTIVE HEART FAILURE)
DENGAN PEMERIKSAAN X-RAY DAN
ECHOCARDIOGRAPHY

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
1. M. ERWIN 6. RENI SAFITRI
2. SRI HARTATI 7. WERI HEDIA NOVITA
3. ENDI TRISNAWATI 8. SULASTRIYANTI
4. SYAFRI YENI 9. YESTI JUNILA
5. HASANAH

DOSEN PEMBIMBING :
Ns. M. CHANDRA, M.Kep

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA


TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Bagian I : Deskripsi Kasus
Pasien Tn.B, Umur 63 tahun, jenis kelamin laki-laki dengan keluhan Bengkak
pada kedua kaki, Batuk (+), Berdahak (+) dan riwayat sakit hipertensi tidak
terkontrol ± 10 tahun, dengan hasil pemeriksaan fisik : Kes. Compos Mentis,
TD. 170/110 mmHg, Nadi 90 x/mnt, RR. 24 x/mnt, Suhu 37 ⁰c, Sat. O2. 99 %,
dan Diagnosa Medis : Congestive Heart Failure (CHF).
Dilakukan Pemeriksaan : Rontgen dan Echocardiography

Hasil Pemeriksan dan Hasil Bacaan Pemeriksaan :


1. Rontgen

2. Echocardiography
Definisi Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah dalam jumlah yang cukup karena adanya kelainan fungsi jantung sehingga
kebutuhan metabolisme jaringan tidak terpenuhi. (Smeltzer & Bare, 2016).
Gagal jantung, sering disebut juga gagal jantung kongestif, adalah
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi
kebutuhan jaringan akan oksigen dan nutrisi. Istilah gagal jantung kongestif
paling sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan
(Brunner & Suddarth, 2017).

B. Definisi X – Ray
Sinar-X merupakan pancaran dari gelombang elektromagnetik yang sejenis
dengan gelombang radio, panas, cahaya dan sinar ultraviolet, tetapi dengan
gelombang yang sangat pendek. Sinar-X mempunyai sifat heterogen serta
memiliki panjang gelombang yang bervariasi dan tidak terlihat. perbedaan sinar-
X dengan sinar elektromagnetik lainnya juga terletak pada panjang gelombang
(Stanford University, 2017). Sinar-X memiliki panjang gelombang yaitu
1/10.000 cm panjang gelombang cahaya, karena memiliki panjang gelombang
yang pendek maka sinar-X dapat menembus benda-benda. Panjang gelombang
elektromagnetik dinyatakan dalam satuan angstrom 1A= cm. (1/100.000.000cm)
(Rasad, 2015).

C. Radiologi
1. Fungsi dan Tujuan
Pemeriksaan radiologi membuat dokter dapat melihat bagian dalam
tubuh pasien untuk mendapatkan petunjuk mengenai kondisi medis yang
dialami. Beragam mesin dan teknik radiologi dapat digunakan untuk
menghasilkan citra struktur dan aktivitas dalam tubuh. Jenis pencitraan yang
dipakai dokter bergantung pada gejala dan bagian tubuh yang diperiksa.
Fungsi dan tujuan utama pemeriksaan radiologi adalah membantu
dokter dalam upaya mendiagnosis dan mengobati penyakit dengan memberi
mereka informasi dari hasil tes radiologi yang tepat waktu dan dapat
diandalkan. Untuk memastikan keandalan hasil tes, dibutuhkan perhatian
ekstra sejak pemeriksaan dimulai hingga penyampaian hasil tes kepada
dokter yang meminta.
Hampir setiap rumah sakit memiliki layanan radiologi yang
terintegrasi. Hal ini bertujuan memudahkan koordinasi antara dokter utama
dan bagian radiologi dalam rangka penanganan pasien rumah sakit tersebut.

2. Kondisi Yang Diperlukan Pemeriksaan Radiologi


Adapun kondisi tersebut antara lain:
 Patah tulang
 Otot robek
 Kehamilan
 Gejala kanker atau tumor
 Arteri atau pembuluh darah lain yang tersumbat
 Benda asing di dalam tubuh
 Trauma dan kecelakaan
 Infeksi

3. Jenis-Jenis Pemeriksaan Radiologi


Pemeriksaan radiologi melibatkan peralatan dan mesin khusus untuk
mendapatkan citra atau gambar yang menjadi hasil pemeriksaan.
Pemeriksaan ini bisa dilakukan di ruangan dokter ataupun ruang khusus
karena memerlukan alat dan kondisi khusus demi mendapatkan hasil yang
dapat diandalkan.
Terdapat beberapa jenis pemeriksaan radiologi, di antaranya:

 Radiografi atau Rontgen: sinar-X untuk menggambarkan tulang,


dada, dan perut
 CT Scan: Singkatan dari “computed tomography scan”, menggunakan
mesin sinar-X berbentuk donat di sekitar pasien untuk menghasilkan
citra berdasarkan perhitungan komputer
 MRI: Singkatan dari “magnetic resonance imaging”, memanfaatkan
medan magnet dan gelombang radio serta pemrosesan komputer untuk
menghasilkan citra
 Ultrasonografi: biasanya dipakai untuk pemeriksaan kehamilan,
menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar bergerak
yang bisa dilihat di monitor.
 Echocardiography: untuk melihat fungsi ventrikel, kelainan jantung
kongenital, penyakit jantung katup, kardiomiopati, efusi perikardial,
adanya massa (tumor) dan penyakit aorta proksimal.
 Mammogram: menggunakan sinar-X untuk memeriksa jaringan
payudara
 Fluoroskopi: menggunakan sinar-X yang menghasilkan gambar tubuh
yang bergerak secara real-time dalam pelaksanaan prosedur medis,
seperti stent untuk pembuluh yang menyempit atau kateterisasi serta
pencitraan saluran pencernaan
 Pencitraan Nuklir: penggunaan zat radioaktif untuk menghasilkan
citra.

4. Indikasi dan Kontra Indikasi Pemeriksaan Radiologi


Indikasi :
 Rontgen/sinar-X : Pneumonia, kanker paru, sesak napas
 Pemeriksaan CT Scan : Patah tulang yang kompleks, perdarahan
internal, infeksi, tumor
 Pemeriksaan MRI : Masalah otak dan saraf tulang belakang, ligamen
sobek, tumor
 Pemeriksaan USG (ultrasonografi) : Masalah jantung, infeksi, tumor
 Echocardiography: Masalah jantung
 Mammogram : Masalah benjolan di payudara, perubahan bentuk,
kulit, puting, atau gejala kanker payudara lainnya.
 Fluoroskopi : Prosedur ortopedi, pemeriksaan gastrointestinal, dan
Prosedur kardiovaskular
 Pencitraan Nuklir : Kanker, masalah jantung, otak, atau saraf
Kontra Indikasi :
 Rontgen/sinar-X : Sedang hamil.
 Pemeriksaan CT Scan :
 CT Scan dengan kontras : Riwayat alergi terhadap cairan kontras.
Selain itu, pasien dengan riwayat medis gangguan fungsi ginjal
atau sedang hamil.
 CT Scan tanpa kontras : sedang hamil
 Pemeriksaan MRI : Pasien yang di dalam tubuhnya terdapat benda
asing karena cedera, ada katup jantung mekanik buatan, dan ada benda
logam ataupun ferromagnetic seperti plate, skrup, klip, dan prostetik.
Selain itu, MRI otak juga dikontraindikasikan pada pasien yang
memiliki alat elektronik seperti pacemaker, implan koklea, dan pompa
insulin.
 Pemeriksaan USG (ultrasonografi) : Pemeriksaan USG abdomen
tidak memiliki kontraindikasi yang signifikan karena pemeriksaan ini
bersifat noninvasif dan tidak melibatkan radiasi.
Adanya luka pada abdomen yang perlu dihindari karena berisiko
mengalami infeksi.
 Echocardiography: USG jantung tidak menimbulkan rasa sakit
apapun. Secara umum, tidak ada efek samping dari prosedur ini.
 Mammogram : Ibu hamil dan ibu menyusui.
 Fluoroskopi : Riwayat alergi terhadap cairan kontras. Selain itu,
pasien dengan riwayat medis gangguan fungsi ginjal atau sedang
hamil.
 Pencitraan Nuklir : Dampak efek samping jika digunakan sesuai
standar relatif minimal.
5. Standard Operating Procedure (SOP) Rontgen Thorax
6. Standard Operating Procedure (SOP) Echocardiography

Anda mungkin juga menyukai