Jurnal Reading Kehamilan (FE) - DINI
Jurnal Reading Kehamilan (FE) - DINI
Jurnal Reading Kehamilan (FE) - DINI
JURNAL READING PEMBERIAN TERAPI MGSO4 PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI
PREEKLAMSIA DI PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
DISUSUN OLEH
Dini indrawati
2210106005
JURNAL READING PEMBERIAN TERAPI MGSO4 PADA IBU HAMIL YANG MENGALAMI
PREEKLAMSIA DI PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
KATA PENGANTAR
Penyusunan Reading jurnal ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan, pen
garahan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin m
engucapkan terimakasih kepada:
1. Allah SWT yang selalu mencurahkan kasih sayang-Nya serta memberi kemuda
han dalam melaksanakan penyusunan Hasil ini.
2. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
3. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universit
as ‘Aisyiyah Yogyakarta.
4. Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., MPH selaku Ketua Prodi Program Studi Pendidik
an Profesi Bidan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
5. Sholaikah sulistyoningtyas, S.ST., M.kes Dosen Pembimbing Pendidikan yang t
elah memberikan bimbingan dan masukan yang sangat berarti dalam menyus
un Reading jurnal.
6. Bdn Indah Retnani, S.Tr. Keb selaku Pembimbing lahan di ruang bersalin PKU
Muhammadiyah Temanggung yang telah membimbing dan maluangkan wakt
u serta memberikan motivasi dalam penyusunan laporan ini.
7. Kedua orang tua, Keluarga, serta Teman-teman yang telah mendo’akan serta
mendukung dalam pelaksanaan penyusunan Reading jurnal ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, Reading jurnal ini masih jauh da
ri sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sebagai bahan perbaikan tulisan selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Masalah........................................................................................1
B. Skala..............................................................................................1
C. Kronologi.......................................................................................2
D. Solusi.............................................................................................2
A. Kesimpulan..................................................................................9
B. Saran............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Masalah
Preeklampsia merupakan keadaan hipertensi arteri dengan proteinuri ya
ng diidentifikasi setelah minggu ke20 usia gestasi. Dapat diikuti dengan beberap
a disfungsi organ dengan gejala berupa sakit kepala, kekeruhan visual, sakit peru
t, edema paru, gangguan otak berupa sakit kepala, kejang dan skotoma atau ada
nya perubahan hasil tes laboratorium seperti trombositopenia, peningkatan enzi
m hati, dan hiperkreatinin. Preeklamsia menjadi salah satu komplikasi obstetri y
ang paling serius dan mempengaruhi 5-8% wanita hamil. Preeklampsia juga men
jadi salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal bers
ama dengan perdarahan dan penyakit infeksi.
Preeklamsia menjadi salah satu komplikasi obstetri yang paling serius da
n mempengaruhi 5-8% wanita hamil. Preeklampsia juga menjadi salah satu peny
ebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal bersama dengan perdar
ahan dan penyakit infeksi. Preeklampsia merupakan keadaan hipertensi arteri d
engan proteinuri yang diidentifikasi setelah minggu ke20 usia gestasi. Dapat diik
uti dengan beberapa disfungsi organ dengan gejala berupa sakit kepala, kekeruh
an visual, sakit perut, edema paru, gangguan otak berupa sakit kepala, kejang da
n skotoma atau adanya perubahan hasil tes laboratorium seperti trombositopen
ia, peningkatan enzim hati, dan hiperkreatinin.
B. Skala
Angka Kematian Ibu (AKI) masih menjadi permasalahan yang dihadapi di
seluruh dunia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun
2013 terdapat sekitar 800 wanita meninggal di dunia akibat kehamilan dan pers
alinan setiap harinya, 99% kematian ini terjadi di negara berkembang. Hipertensi
kehamilan menyumbang 10% penyebab AKI sekaligus penyebab terbesar angka
mordibitas dan mortalitas maternal dan perinatal di seluruh dunia (Preeclampsia
and Maternal Mortality: a Global Burden. Preeclampsia Foundation. 2017). Term
asuk didalamnya adalah preeklampsia, eklampsia, hipertensi gestasional dan hip
ertensi kronik. Kejadian preeklampsia sendiri terus meningkat selama dua dekad
e terakhir sebesar 25%, terdapat 50.000-60.000 kematian akibat preeklampsia s
etiap tahunnya di seluruh dunia.
C. Kronologi
Penyebab awal penyakit preeklampsia masih belum dapat dipastikan, te
tapi berdasarkan informasi terbaru menjelaskan bahwa mekanisme molekuler y
ang melatarbelakangi manifestasinya terutama perkembangan abnormal, hipoks
ia plasenta, serta disfungsi endotel. Perkembangan preeklampsia selama kehami
lan juga berkaitan erat dengan keberadaan plasenta.
Manajemen penyakit preeklampsia saat ini didasarkan pada diagnosis p
enyakit, penilaian tingkat keparahan penyakit, antihipertensi, perawatan intrapa
rtum termasuk profilaksis kejang, mengontrol tekanan darah dan manajemen ca
iran intravena yang tepat. Dalam tinjauan saat ini diarahkan untuk membalikkan
atau menahan proses patologis dari penyakit preeklampsia atau melakukan pen
cegahan pada pasien yang memiliki risiko tinggi. Perjalanan penyakit preeklamps
ia dapat tidak memberi gejala dan tanda pada awalnya, namun dapat memburu
k dengan cepat dan masuk dalam kondisi kejang eklampsia.
D. Solusi
Risiko kesehatan yang timbul dapat menjadi lebih berat apabila keadaan
preeklampsia jatuh pada kondisi kejang eklampsia. Keadaan ini harus dicegah sal
ah satunya dengan pemberian antikonvulsan MgSO4. Pemberian MgSO4 sebagai
terapi pencegahan kejang eklamsia saat ini sudah menjadi standar pelayanan pe
natalaksanaan pasien preeklampsia pada berbagai rumah sakit. Terapi profilaksi
s ini harus segera diberikan segera setelah pasien terdiagnosis preeklampsia ber
at.
Magnesium sulfat telah digunakan untuk mengobati preeklampsia dan e
klampsia selama lebih dari seabad, dan saat ini merupakan antikonvulsan pilihan
untuk pencegahan pada preeklampsia dan kontrol pada eklampsia. Hasil ini tela
h dibuktikan oleh banyak penelitian. Efek samping ibu minimal, dan keamanan y
ang sudah teruji. Pada janin prematur, terapi MgSO4 antenatal bertindak sebaga
i agen pelindung saraf atau neuroprotector.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemeriksaan Fisik :
1. Kepala : tidak ada benjolan, kulit kepala bersih,
tidak ada nyeri tekan
2. Muka : Simetris dan tidak pucat
3. Mata : Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva
merah muda.
4. Hidung : Bersih, tidak ada polip
5. Mulut: Mulut bersih dan tidak ada abses pada gi
gi, lidah tidak pucat.
6. Bibir : tidak pucat
7. Telinga : Bersih, pendengaran baik
8. Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, ke
lenjar limfe, vena jugularis
9. Payudara: tidak ada benjolan, nyeri tekan, areol
a berwarna hitam.
10. Eksteremitas : simetris, Tidak ada kelainan
Penatalaksanaan
1. Berikan salam, memperkenalkan diri
2. Melakukan komunikasi aktif dan kontak mata d
engan klien selama Tindakan
3. Menjelaskan kepada ibu hasil pemeriksaan
TD : 147/106 mmHg,
N : 100 x/m
Protein urine +3
4. Memberitahu ibu bahwa ibu mengalami
preeklamsia
5. Melakukan observasi Djj
6. Observasi cairan infuls yang terpasang
7. Mengobservasi pemberian MgSO4
8. Memberikan dan memberitahu untuk tetap
mengkomsumsi obat oral:
Metidolpa 3x1
Nifedipin 3x1
9. Memberikan obat suntik:
Dexsa/12 jam
Ranitidine/12 jam
Ondan/12 jam
10.Menganjurkan kepada ibu untuk tetap makan
makanan yang bergizi agar nutrisi janin
terpenuhi
11.Melakukan pendokumentasian
B. Telaah jurnal
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis jurnal dan di lahan praktik, bahwa pemberian Mgso4 a
dalah salah satu Tindakan yang dilakukan pada pasien preeklamsia yang bertuju
an sebagai terapi pencegahan kejang eklamsia saat ini sudah menjadi standar pe
layanan penatalaksanaan pasien preeklampsia pada berbagai rumah sakit.
B. Saran
1. Bagi Ibu Hamil : diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam kehamilannya te
rutama ibu yang memiliki Riwayat darah tinggi atau yang beresiko menderit
a preeklamsia.
2. Bagi bidan : untuk dapat mendeteksi secara dini faktor yang menyebabkan
preeklampsia khususnya pada kadar magnesium ibu yang tidak normal deng
an cara memberikan pengarahan untuk meningkatkan kadar magnesium se
bagai salah satu upaya dalam mencegah preeklamsia.
3. Bagi institusi : di harapkan dapat memberikan penyuluhan kepada masyara
kat tentang bahaya ibu hamil yang mengalami preeklamsia sehingga para b
u hamil lebih berhati-hati lagi dalam kehamilannya.
4. Bagi rumah sakit : Diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk me
nyelenggarakan pelatihan tentang mendeteksi secara dini factor penyebab
dan penanganan ibu hamil preeklamsia sehingga bidan lebih maksimal lagi
dalam memberikan pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Farhana Fitri. "PENGARUH PENGGUNAAN MGSO4 SEBAGAI TERAPI PENCEGAHA
N KEJANG PADA PREEKLAMPSIA." Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan 7.1 (20
20).
Apriyana, Ninike. "Peran Magnesium Sulfat dalam Penatalaksanaan Preeklampsia." Jurn
al Penelitian Perawat Profesional 3.1 (2021): 9-20.
Hasliani, Andi, and Rahmawati Rahmawati. "Pendidikan Kesehatan Pada Ibu Hamil Trime
ster I Terhadap Upaya Pencegahan Preeklampsia Di Puskesmas Bangkala Kabupa
ten Jeneponto." Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar 14.2 (2019): 1
35-140.
Malang, Siti Azizah Poltekkes Kemenkes, and Indonesia Sugijati Sugijati IBI Kabupaten Je
mber. "Resiko Pemberian Mgso4 Dosis Awal Full Dose Pasien Preeklamsi Pada Ti
ndakan Persalinan Sectio Caesaria."