Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKN Menggunakan Model Pembelajaran
Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKN Menggunakan Model Pembelajaran
Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKN Menggunakan Model Pembelajaran
SKRIPSI
Oleh :
1401411133
2015
PERNYATAAN KEASLIAN
Menyatakan bahwa isi yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya sendiri, bukan hasil jiplakan karya tulis orang lain baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini telah dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi atas nama Kartika Candra Dewi, NIM 1401411133, dengan judul
diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
hari : Selasa
Mengetahui,
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi atas nama Kartika Candra Dewi, NIM 1401411133, dengan judul
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Menggunakan Model Pembelajaran
Make a Match dengan Media Audio-Visual pada Siswa Kelas I VA SDN
Tambakaji 01 Kota Semarang”, telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia
Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
hari : Selasa
tanggal : 12 Mei 2015
Sekretaris,
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi
bangkit kembali setiap kali kita jatuh.” (Kartika Candra Dewi)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Ayahku, Karjoko
Ibuku, Suhartati
Terima kasih atas do’a dan dukungan kalian selama ini.
Almamaterku
v
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Menggunakan
Model Pembelajaran Make a Match dengan Media Audio-Visual pada Siswa
Kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang” yang merupakan salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana.
Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk
menuntut ilmu hingga menyelesaikan studi.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
melaksanakan penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd, Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan
rekomendasi ijin melaksanakan penelitian.
4. Drs. Isa Ansori, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah memberikan
arahan dan bimbingan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik.
5. Fitria Dwi Prasetyaningtyas, S.Pd, M.Pd, Dosen Penguji Utama yang
telah memberikan saran sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Putri Yanuarita Sutikno, S.Pd., M.Sn, Dosen Penguji I yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
yang telah memberikan ilmu selama perkuliahan.
8. Akhmad Turodi, S.Pd., Kepala SDN Tambakaji 01 Semarang yang
telah memberikan ijin penelitian.
9. Maryono, S.Pd., kolaborator dalam pelaksanaan penelitian.
vi
10. Segenap Guru SDN Tambakaji 01 Semarang.
11. Keluargaku (Dek Arif, Dek Aris, Mbak Rinta, dan Dek Nisa) yang
senantiasa memberikan do’a dan semangat dalam menyelesaikan skripsi
ini.
12. Sahabat-sahabatku, Mas Udin, Cici, Fenia, Ari, Lingga, Hesty, Nikanthi,
Pepi, Nina dan Ariani yang telah membantu penelitian.
13. Teman-teman seperjuangan PGSD angkatan 2011.
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Peneliti
vii
ABSTRAK
Dewi, Kartika Candra. 2015. Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn
Menggunakan Model Pembelajaran Make a Match dengan Media
Audio-Visual Pada Siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota
Semarang. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Isa
Ansori, M.Pd.
Pendidikan Kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan warga
negara yang cerdas, terampil, berkarakter sesuai UUD 1945 dan Pancasila.
Berdasarkan data awal diperoleh selama PPL di kelas IVA SDN Tambakaji 01
Kota Semarang ditemukan permasalahan yaitu pembelajaran PKn yang kurang
optimal, model pembelajaran dan media pembelajaran kurang inovatif, siswa
kurang aktif dalam pembelajaran dan rendahnya hasil belajar PKn dengan
ketuntasan klasikal sebanyak 37,50%. Solusi permasalahan untuk memperbaiki
proses pembelajaran yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Makea Match
dengan media audio-visual.Rumusan masalah umum dalam penelitian ini adalah
Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran PKn menggunakan
model pembelajaran Make a Match dengan media audio-visual pada siswa kelas
IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang. Tujuan penelitian adalah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran Make a Match dengan media audio-visual
pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3
siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek
penelitian adalah guru dan siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang
yang berjumlah 32 siswa. Variabel penelitian ini adalah keterampilan guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Data dikumpulkan dengan teknik tes dan
non tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan
kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran PKn
mengalami peningkatan. Keterampilan guru meningkat pada setiap siklus, yaitu
pada siklus I memperoleh skor 19 (baik), siklus II memperoleh skor 23 (baik), dan
siklus III memperoleh skor 28 (sangat baik). Aktivitas siswa meningkat pada
setiap siklus, yaitu siklus I memperoleh rata-rata skor 20,16 (baik), siklus II
memperoleh rata-rata skor 22,88 (baik), dan siklus III memperoleh rata-rata skor
25,56 (sangat baik). Hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklus yaitu pada
siklus I memperoleh nilai rata-rata 75,63 (baik) dengan ketuntasan klasikal
68,75% (tinggi), siklus II 78,75 (baik) ketuntasan klasikal 71,87% (tinggi), dan
siklus III 80,47 (baik) ketuntasan klasikal 84,37% (sangat tinggi).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah melalui model pembelajaran Make
a Match dengan media Audio-Visual dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang.
Saran yang dapat diberikan, hendaknya diterapkan model Make a Match dengan
media Audio-Visual karena dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ......................................................................................... ii
PRAKATA ................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
ix
1.5. MANFAAT PENELITIAN ............................................................. 13
1.5.1. Manfaat Teoritis...................................................................... 13
1.5.2. Manfaat Praktis ....................................................................... 13
1.5.2.1. Manfaat Bagi Guru .................................................. 13
1.5.2.2. Manfaat Bagi Siswa ................................................. 13
1.5.2.3. Manfaat Bagi Sekolah.............................................. 14
x
2.1.6.3. Kelebihan Model Pembelajaran Make a Match........ 46
2.1.6.4. Kekurangan Model Pembelajaran Make a Match .... 46
2.1.7. Media Pembelajaran Audio-Visual......................................... 47
2.1.7.1. Pengertian Media Pembelajaran .............................. 47
2.1.7.2. Pengertian Media Pembelajaran Audio-Visual ....... 49
2.1.7.3. Kelebihan Media Audio-Visual ............................... 53
2.1.8. Teori Belajar yang Mendasari Pembelajaran PKn
Menggunakan Model Make a Match dengan Media Audio-
Visual ........................................................................................ 54
2.1.8.1. Teori Belajar Konstruktivistik ................................. 55
2.1.8.2. Teori Belajar Kognitif Piaget .................................. 56
2.1.9. Penerapan Model Pembelajaran Make a Match dengan
Media Audio-Visual ................................................................. 57
xi
3.2.2.1. Perencanaan ............................................................. 76
3.2.2.2. Pelaksanaan tindakan ............................................... 77
3.2.2.3. Observasi ................................................................. 78
3.2.2.4. Refleksi .................................................................... 79
3.2.3. Siklus Ketiga .......................................................................... 79
3.2.3.1. Perencanaan ............................................................. 79
3.2.3.2. Pelaksanaan tindakan ............................................... 81
3.2.3.3. Observasi ................................................................. 82
3.2.3.4. Refleksi .................................................................... 83
xii
3.7.2.2. Pedoman Penilaian Aktivitas Siswa ........................ 94
3.7.2.3. Pedoman Penilaian Tiap Indikator Keterampilan
Guru dan Aktivitas Siswa ......................................... 95
xiii
4.2.3. Implikasi Hasil Penelitian ...................................................... 176
4.2.3.1. Implikasi Teoritis ..................................................... 177
4.2.3.2. Implikasi Praktis ...................................................... 177
4.2.3.3. Implikasi Pedagogis ................................................. 177
BAB V PENUTUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pemetaan Ruang Lingkup dan Materi Belajar PKn di SD ....... 40
Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen .... 90
Tabel 3.2 KKM Kelas IV Mata Pelajaran PKn SDN Tambakaji 01 Kota
Semarang ................................................................................... 90
Tabel 4.7 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III ........................ 147
xv
Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III .............................. 153
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan
III ............................................................................................... 161
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, II,
dan III ......................................................................................... 163
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.2 Skema Alur PTK SDN Tambakaji 01 Kota Semarang ............. 69
xvii
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru Siklus I ......... 107
Diagram 4.2 Diagram Rata-Rata Skor Aktivitas Siswa Siklus I ............... 113
Diagram 4.3 Diagram Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ............ 115
Diagram 4.4 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru Siklus II ........ 128
Diagram 4.5 Diagram Rata-Rata Skor Aktivitas Siswa Siklus II .............. 134
Diagram 4.6 Diagram Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II........... 136
Diagram 4.7 Diagram Perolehan Data Keterampilan Guru Siklus III ....... 148
Diagram 4.8 Diagram Rata-Rata Skor Aktivitas Siswa Siklus III............. 154
Diagram 4.9 Diagram Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III ......... 156
Diagram 4.11 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I, II, dan
III .......................................................................................... 162
Diagram 4.12 Diagram Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, II, dan
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
DAFTAR FOTO KEGIATAN
SIKLUS I :
SIKLUS II :
xx
SIKLUS III :
xxi
xxii
BAB I
PENDAHULUAN
Nasional pasal 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti
sesuai dengan satuan pendidikan, potensi, daerah, dan peserta didik. kurikulum
pada tingkat pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : (a) pendidikan
pengetahuan alam; (6) ilmu pengetahuan sosial; (7) seni dan budaya; (8)
1
2
hak dan kewajibanya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil dan
berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945. Upaya pemerintah
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta tujuan pembelajaran dari
peserta didik memiliki kemampuan untuk: 1) berpikir secara kritis, rasional, dan
aspek-aspek sebagai berikut (1) persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup
Indonesia, ketertiban dan jaminan keadilan; (2) norma, hukum dan peraturan,
meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang
kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum
dan peradilan internasional; (3) hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban
kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga
hubungan dasar negara dengan konstitusi; (6) kekuasaan dan politik, meliputi
negara dan ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,
konsep sesuai dengan tujuan pendidikan yang diamanatkan oleh Pancasila dan
UUD 1945. Namun kenyataan yang ditemui di jenjang pendidikan Sekolah Dasar,
bahwa masih banyak permasalahan pelaksaaan standar isi mata pelajaran PKn.
ditemukan pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang. Hal ini
Internasional.
5
kurang terampil dalam memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi
pelajaran yang diajarkan. Di samping itu, untuk memotivasi para siswa dalam
yang mendorong siswa untuk aktif kreatif serta menumbuhkan semangat para
membuat siswa cenderung merasa cepat bosan belajar di kelas. Dengan keadaan
siswa seperti itu tentu juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang
serta belum memanfaatkan sumber media yang dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Selain itu faktor dari siswa yaitu siswa kurang antusias dan kurang aktif
dalam mengikuti pembelajaran, kurangnya interaksi dan kerja sama antar siswa
siswa kurang tertarik serta ada beberapa siswa yang ramai di kelas yang
hasil ulangan harian pada semester I tahun ajaran 2014 / 2015 mata pelajaran PKn
pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang, sebagian besar
sekolah yaitu 65. Data hasil belajar siswa menunjukkan 12 siswa dari 32 siswa
(37,5%) sudah mencapai KKM dan 20 siswa dari 32 siswa (62,5%) memiliki nilai
6
di bawah KKM. Berdasarkan data dokumen nilai terendah siswa adalah 40 dan
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau
diarahkan oleh guru. (Suprijono, 2012: 54). Rusman (2011: 204) menyatakan
empat hal penting yang dalam pembelajaran kooperatif yaitu adanya peserta didik
dalam kelompok, adanya aturan main dalam kelompok, adanya upaya belajar
dalam kelompok dan adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok. Salah
untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam
Curran (dalam Rusman, 2011: 223). Salah satu keunggulan tehnik ini adalah
siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam
Make a Match akan lebih optimal apabila ditunjang dengan media pembelajaran.
yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Selaras dengan hal tersebut, Dalam
serupa. Dengan adanya media audio-visual dapat menarik dan memotivasi siswa
menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa; 4) menyiapkan variasi yang
komprehensif.
siswa, dan hasil belajar. Peningkatan itu ditandai dari ketercapaian indikator
dan siklus III 83,3 %. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I 32,4 %, siklus
II 42,7, dan siklus III 66,5 %. Peningkatan hasil belajar pada siklus I rata-rata
kelas 64,59, siklus II rata-rata kelas 70,45, dan siklus III 80,40.
Penelitian yang dilakukan oleh Suwarto WA, Hadiyah, dan Amir (2011)
Belajar PKn”. Hasil penelitian dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi
peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 54,51; siklus pertama 72,42; dan pada
siklus kedua naik menjadi 85,93. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 60)
pada tes awal 46,51%, tes siklus pertama 86,95%, dan pada tes siklus kedua siswa
pemahaman siswa.
dengan meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.
model pembelajaran Make a Match dengan media audio-visual pada siswa kelas
berikut:
yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan
2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari
diberi poin.
5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
6. Kesimpulan.
audio-visual yaitu:
yaitu:
video
5) Guru membimbing dalam mencari pasangan antara kartu soal dan jawaban.
sebagai berikut:
pembelajaran Make a Match dengan media audio-visual pada siswa kelas IVA
teoritis dan praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
pengembangan ilmu pengetahuan dan tenologi pada umumnya serta dapat menjadi
PKn.
14
KAJIAN PUSTAKA
Kajian teori merupakan kumpulan acuan teori dari berbagai sumber ilmiah
yang dijadikan acuan dalam penyusunan penelitian ini. Kajian teori tersebut yaitu:
Perubahan ini didapat dari belajar mlalui pengalaman langsung ataupun kegiatan
alamiah.
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
15
16
terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional,
perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar bukan
belajar adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar maka responnya menjadi
lebih baik. Sebaiknya, apabila ia tidak belajar maka responnya menurun. Dalam
menerapkan teori Skinner, guru perlu memperhatikan dua hal yang penting, yaitu
seseorang. Individu yang sedang belajar dipandang sebagai orang yang secara
telah dimiliki, kemudian merevisi prinsip tersebut apabila sudah tidak sesuai
diri secara aktif. Pendidik tidak dapat memberikan pengetahuan kepada siswa.
Tugas utama pendidik (dalam Rifa’i dan Anni, 2011: 137) adalah:
gagasannya sendiri.
a. Pengetahuan secara fisik dikonstuksikan oleh siswa yang terlibat secara aktif.
suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
seseorang dapat dikatakan belajar jika memiliki ciri-ciri belajar. Beberapa ciri
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan
bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi suatu
berfikir agar mengenal dan memahami sesuatu yang sedang dipelajari. Hal ini
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar.
Menurut Gagne (dalam Rifa’i dan Anni, 2011: 192) menyatakan bahwa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman
merupakan suatu upaya untuk menciptakan suatu kondisi bagi terciptanya suatu
mencapai tujuan dan sasarannya. Dari pemahaman tersebut Hamdani (2011: 194)
pengetahuan; (2) peningkatan keterampilan; (3) perubahan sikap; (4) perilaku; (5)
sungguh oleh pengelola dunia pendidikan, yaitu: (1) belajar untuk menguasai ilmu
be).
intensitas keterkaitan sistemik dan sinergis guru, siswa, kurikulum, dan bahan
belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan
hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. (Depdiknas, 2004:7).
dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak dari tugas guru yang cukup berat
untuk mencerdaskan anak didiknya. Hal ini menghendaki seorang guru untuk
guru yang pertama harus dikuasai oleh guru. Membuka pelajaran adalah langkah
81) berpendapat bahwa membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh
guru untuk menciptakan kondisi atau suasana setiap mental dan menimbulkan
yang akan dilakukan, mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas dan
menyiapkan siswa baik secara fisik maupun mental agar dapat terpusat pada apa
salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan cara bertanya. Untuk itu guru
dan teknik melontarkan pertanyaan yang tepat akan memberikan dampak positif
Hal ini selaras dengan pendapat John I Bolla (dalam Rusman, 2011: 82)
dalam proses pembelajaran setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau
memberikan pertanyaan yang baik menurut Usman (dalam Rusman, 2011: 82)
adalah:
menjawab pertanyaan.
merupakan respon positif yang dilakukan guru atas perilaku positif yang dicapai
meningkatkan perilaku tersebut. Menurut Rusman (2014 : 85) ada empat cara
dengan baik.
hendaknya bervariasi, tidak terbatas pada satu jenis saja karena akan
c. Memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan
berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang lebih
baik.
pembelajaran.
secara menarik dengan tujuan agar siswa bisa nyaman dalam pembelajaran
adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematis untuk
penutup.
cara merumuskan tujuan dan topik yang akan dibahas pada awal diskusi.
tersebut yaitu:
optimal.
sentuhan kebutuhan individual. Pembelajaran ini terjadi bila jumlah siswa yang
dihadapi oleh guru jumlahnya terbatas, yaitu antara dua sampai delapan orang
29
untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan (Rusman, 2011: 91).
b. Keterampilan mengorganisasi.
pencapaiannya sendiri.
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh siswa,
2011:92).
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dalam menutup pembelajaran adalah
sebagai berikut:
pembelajaran.
maupun kelompok.
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Tidak ada belajar kalau tidak ada
aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat
Paul B.Diedrich (dalam Sardiman, 2011: 101) membuat suatu daftar yang
berisi 177 macam kegiatan siswa antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :
angket, menyalin
beternak.
segala sesuatu yang dilakukan siswa baik secara fisik maupun mental yang
perilaku pada diri siswa. Pada penelitian ini indikator aktivitas siswa dalam
Make a Match dengan media-audio visual meliputi : (1) Visual activities; (2) Oral
activities; (3) Listening activities; (4) Writing activities; (5) Mental activities; (6)
Emotional activities.
Pengertian hasil belajar menurut Rifa’i dan Anni (2011: 85) hasil belajar
aktivitas belajar.
Menurut Rifa’i dan Anni (2011: 86) dalam kegiatan belajar, tujuan yang
harus dicapai oleh setiap individu dalam belajar memiliki beberapa peranan
penting, yaitu :
tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu : (1) ranah kognitif
(cognitive domain), (2) ranah afektif (affective domain), dan (3) ranah psikomotor
(pyschomotoric domain).
(2) Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori
Simpson dalam Rifa’i dan Anni (2011: 89) adalah persepsi, kesiapan,
kreativitas.
merupakan suatu perubahan pada diri individu yang dapat di lihat dari tiga aspek,
yaitu kognitif, afektif, serta psikomotorik. Dilihat dari aspek kognitif, peneliti
akan mengolah data berupa hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa sehingga
akan diperoleh data berupa skor atau nilai dari masing-masing siswa. Sedangkan
untuk penilaian aspek afektif dan psikomotorik dapat di lihat selama proses
penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan dan analisis hasil belajar hanya
nasional.
kebudayaan Internasional.
SD.
melaksanakan hak dan kewajibanya untuk menjadi warga negara yang cerdas,
terampil dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
(penjelasan Pasal 37), tetapi juga suatu prgram pendidikan yang berperan dalam
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dab bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3) (dalam
Winarno, 2014:20)
peserta didik yang cerdas, terampil, berkarakter, serta memahami hak-hak dan
UUD 1945. Selain mengembangkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air juga
Ruang lingkup PKn diakui memang lebih luas, karena memberi wawasan
terhadap PKn sekolah (dalam Winarno, 2014 : 35) menemukan hal-hal sebagai
berikut :
38
b. Adanya tumpang tindih / overlap antar KD/ SK pada kelas yang berbeda
SMA.
e. Ada rumusan KD yang dianggap terlalu berat atau terlalu untuk ukuran
mewarnai isi dalam setiap materi PKn. Hal ini sejalan dengan pendapat
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral, serta membentuk warga
39
negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila
berikut:
kewarganegaraan.
korupsi.
bangsa-bangsa lainnya.
warga negara yang baik, kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
secara aktif dan bertanggung jawab dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
40
Ruang lingkup Pkn sekolah sama dari mulai SD, SMP, dan SMA.
adalah pada msing-masing Standar Kometensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
ruang lingkup materi ajar apa yang hendak dibelajarkan dan ranah belajar yang
Materi dalam penelitian ini adalah Globalisasi dengan memilih salah satu
pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama
dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua
orang atau lebih. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
materi belajar.
siswa dan saling ketergantungan dalam struktur pencapaian tugas, tujuan, dan
khususnya dalam wujud input pada level individual. Di samping itu, belajar
belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul generasi baru yang memiliki
(Teams Games Tournaments atau TGT), dan pendekatan struktural yang meliputi
Think Pair Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT). (Trianto, 2013 :
67)
yang telah kita kenal. Dalam penelitian ini, berdasarkan akar penyebab masalah
yang ada, peneliti telah memilih model pembelajaran Make a Match dengan
media audio-visual yang digunakan dalam penelitian pada siswa kelas IVA SDN
dikelas dari awal sampai akhir yang harus dicermati oleh guru. Model
pembelajaran merupakan cara atau teknik yang digunakan guru dalam proses
menurut Curran adalah kegiatan siswa untuk mencari pasangan kartu yang
merupakan jawaban soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokkan
45
kartunya akan diberi point dan yang tidak berhasil mencocokkan kartunya akan
diberi hukuman sesuai dengan yang telah disepakati bersama. Model ini
dikembangkan oleh Curran (Depdiknas, 2005). Salah satu keunggulan tehnik ini
adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik,
dalam suasana yang menyenangkan. Dengan menggunakan model ini, siswa akan
sambil bermain sesuai karakteristik siswa yang sangat tertarik dengan permainan
yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan
2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari
diberi poin.
5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
46
6. Kesimpulan.
sebagai berikut:
fisik.
sebagai berikut :
a. Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu yang
terbuang.
c. Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa yang
d. Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada siswa yang
47
kebosanan.
fasilitator, dimana dalam penerapan model ini siswa dibagi dalam 2 kelompok
Koordinasi siswa dengan siswa dan guru dengan siswa harus terjalin dengan baik
sedikit masalah, biasanya terjadi pada saat siswa mencari pasangan kartunya. Pada
kondisi ini siswa akan berpencar dari satu tempat ke tempat lain untuk
dengan baik oleh guru sehingga tidak ada waktu yang terbuang, dan apabila
tidak menggunakan model pembelajaran Make a Match ini secara terus menerus
karena akan menimbulkan kebosanan pada siswa, maka guru dituntut untuk lebih
siswa untuk belajar. Adapun media pembelajaran adalah media yang membawa
bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
khususnya.
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media adalah sesuai dengan
novelty).
dalam penggunaannya.
atau interaktivitas.
cara pengorganisasiannya.
f. Novelty, artinya aspek kebaruan dari media yang dipilih. Media yang
49
penyampaian materi bagi siswa. Pemilhan materi yang utama adalah dengan
sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran.
siswa belajar dalam upaya memahami materi pelajaran; 2) media yang akan
digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual,
dan audio-visual. Penggunaan ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan,
tetapi harus disesuaikan dengan perumusan tujuan instruksional, dan tentu saja
suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini
tidak cocok untuk orang tuli atau memiliki kelainan dalam pendengaran.
seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau
diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara,
suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video
cassette.
a. Slide
kebutuhan.
bersamaan.
persepsi siswa yang sama terhadap konsep atau pesan yang ingin
disampaikan
tidak terbatas.
atau rekaman.
tempat lain.
b. Video
langsung.
siswa.
pembelajaran agar mudah diterima oleh siswa dan membuat siswa lebih mandiri
dalam belajar.
disampaikan maka peneliti memilih media slide bersuara dan video dalam
media pembelajaran , media audio-visual berupa slide bersuara dan video ini
dirasa cukup relevan untuk menyampaikan materi yang akan disajikan dalam
proses pengajaran.
terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran siswa itu.
meningkatkan perolehan siswa sebagai hasil belajar. Teori belajar yang mendasari
55
adalah:
aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan
menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan
ide-ide.
pengalaman-pengalaman seseorang.
Make a Match dengan media audio-visual. Dengan model dan media tersebut
56
mereka sendiri.
Menurut teori Piaget, setaip individu pada tumbuh mulai dari bayi yang
(2013:14)
ide, konsep,gagasan. Asimilasi adalah proses perubahan apa yang dipahami sesuai
dan teori belajar Kognitif Piaget karena selama pembelajaran siswa dapat
sendiri yang muncul melalui proses berfikir yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangannya.
lain:
peran guru menjadi sebagai pemancar informasi. Dari penelitian ini dapat
terutama baik dalam kegiatan kelompok dan individu dan juga meningkatnya
siswa, dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN
2. Kim dan Song “The Effects of Thinking Style Based Cooperative Learning on
heterogen dengan anggota yang memiliki gaya berpikir yang beragam dapat
untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam
mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang.
during small group learning”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-
heterogen lebih bersedia untuk bekerja dengan orang lain pada tugas yang
aktivitas keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada siswa kelas
siswa, dan hasil belajar. Peningkatan itu ditandai dari ketercapaian indikator
dan siklus III 83,3%. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I 32,4%, siklus II
42,7, dan siklus III 66,5%. Peningkatan hasil belajar pada siklus I rata-rata
kelas 64,59, siklus II rata-rata kelas 70,45, dan siklus III 80,40. Untuk itu
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Febriana (2011) yang berjudul “Penerapan
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Peningkatan itu ditandai
siklus I memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kategori sangat baik; siklus II
61
memperoleh rata-rata skor 3,7 dengan kategori sangat baik; dan siklus III
aktivitas siswa dari siklus I memperoleh rata-rata skor 3,0 dengan kategori
baik; siklus II memperoleh rata-rata skor 3,7 dengan kategori sangat baik; dan
siklus III memperoleh rata-rata skor 3,8 dengan kategori sangat baik.
Peningkatan hasil belajar pada siklus I rata-rata kelas 62,27; siklus II rata-rata
kelas 71,46; dan siklus III 79,90. Untuk itu peneliti menggunakan model
siswa, dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN
siswa, dan hasil belajar. Peningkatan itu ditandai dari ketercapaian indikator
memperoleh persentase sebesar 55,8%; siklus II 71,43%; dan siklus III menjadi
86,61%. Peningkatan hasil belajar pada siklus I rata-rata kelas 63,03 dengan
ketuntasan 71,43%; dan siklus III menjadi 71,94 dengan persentase ketuntasan
62
belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01
Kota Semarang.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Silvi Aprilian
siklus I sebesar 86% dan pada siklus II sebesar 91,5%. Aktivitas belajar siswa
kelas V mengalami peningkatan nilai rata-rata yang cukup baik yaitu pada
siklus I sebesar 69,88 pada siklus II sebesar 81. Peningkatan rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus I sebesar 69,59 dan pada siklus II meningkat menjadi
82,61. Aktivitas belajar siswa meningkat sebesar 21% dan hasil belajar siswa
meningkat sebesar 31%. Untuk itu peneliti menggunakan media audio visual
untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam
mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Suwarto WA, Hadiyah, dan Amir (2011) yang
PKn”. Hasil penelitian dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi
peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 54,51; siklus pertama 72,42; dan pada
siklus kedua naik menjadi 85,93. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan
60) pada tes awal 46,51%, tes siklus pertama 86,95%, dan pada tes siklus
63
kedua siswa belajar tuntas mencapai 100%. Untuk itu peneliti menggunakan
dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN
Pembelajaran Pkn Melalui Model Time Token Arends Dengan Media Audio
dengan kategori baik, siklus II mendapat skor 24 kategori baik, siklus III
siklus I mendapat skor 16,04 kategori cukup, siklus II mendapat skor 20,76
kategori baik, dan siklus III mendapat skor 24,64 dengan kategori baik. Tingkat
audio visual untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil
belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01
Kota Semarang.
10. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat “Peningkatan hasil belajar siswa
rencana pembelajaran pada siklus pertama dari 3.10 dan 3.33 untuk siklus
dan 3,75 untuk siklus kedua. Hasil pembelajaran pada siklus I sebesar 67,5
guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar dalam mata pelajaran PKn pada siswa
masih belum mencapai tujuan yang diharapkan. Interaksi antara peserta didik
dengan guru belum berjalan dengan baik. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya
inovasi yang dilakukan oleh guru di dalam kegiatan pembelajaran. Guru belum
antusias dalam menjawab pertanyaaan yang diajukan oleh guru serta tidak
dapat mengaktifkan siswa di dalam kelas. Siswa dituntut untuk aktif di dalam
kegiatan pembelajaran, dan juga melatih kemampuan siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan, selain itu dapat melatih siswa untuk dapat bekerja di dalam
kualitas pembelajaran.
66
Bagan 2.1
Kerangka Berpikir
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn kelas IVA SDN
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas IVA
METODE PENELITIAN
Lewin pada tahun 1946 (Aqib, Zaenal. Dkk, 2011 : 2). Penelitian tindakan kelas
kelas. Rancangan dalam penelitian ini setiap siklus atau putarannya terdiri atas
(Arikunto, 2010:16)
68
69
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Observasi
Perencanaan
Observasi
3.1.1. Perencanaan
dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. (Arikunto, 2010:
17)
kolaborasi
pembelajaran.
4) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes tertulis dan lembar kerja siswa.
yaitu melakukan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam
tahap pelaksanaan ini, guru harus berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan
dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto,
2010:18).
di kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang. Penelitian ini akan dilakukan
dalam tiga siklus. Siklus pertama, kedua, dan ketiga yaitu menyampaikan
3.1.3. Observasi
dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini
2010:127).
mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran PKn
3.1.4. Refleksi
terjadi: a) pada siswa; b) suasana kelas; c) guru. Padatahap ini peneliti menjawab
pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan seberapa jauh (to what extent)
melalui berbagai jenis data, dilakukan refleksi. Jika dalam refleksi tersebut
intensitasnya.
kemudian ke perencanaan lagi dan seterusnya (Trianto, 2013: 21). Pada penelitian
72
ini, peneliti merancang pelaksanaan PTK yang dirancang dalam tiga siklus
dimana setiap siklus akan dilaksanakan satu pertemuan. Ketiga siklus ini akan
07.00 – 08.10 WIB. Berikut uraian kegiatan yang dilakukan peneliti pada siklus I :
3.2.1.1. Perencanaan
1. Standar Kompetensi :
2. Kompetensi Dasar :
3. Indikator :
nasional.
proses pembelajaran.
e) Menyiapkan kisi-kisi, soal evaluasi untuk siswa berupa tes tertulis, dan kunci
jawaban.
d) Pengondisian kelas.
video.
74
jawaban.
e) Setelah satu babak, guru meminta siswa untuk mengocok kartu agar tiap
pembelajaran.
e) Penutup.
3.2.1.3. Observasi
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto, 2010 :
3.2.1.4. Refleksi
pemantauan dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan
yang dilaksanakan, serta kriteria dan rencana bagi tindakan pada siklus
pertama
Siklus kedua dilaksanakan pada hari Jumat, 6 Maret 2015 pukul 07.00 –
08.10 WIB. Berikut uraian kegiatan yang dilakukan peneliti pada siklus II :
76
3.2.2.1. Perencanaan
yang telah dilakukan pada siklus pertama. Perencanaan dibuat berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I. Kekurangan yang ada pada siklus pertama diperbaiki pada
kolaborator.
sebelumnya.
1. Standar Kompetensi :
2. Kompetensi Dasar :
3. Indikator :
proses pembelajaran.
d) Pengondisian kelas.
video.
jawaban.
e) Setelah satu babak, guru meminta siswa untuk mengocok kartu agar tiap
e) Penutup.
3.2.2.3. Observasi
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto, 2010 :
pengamatan terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Pada
siklus kedua, pengamatan dilakukan sama seperti pada siklus pertama yaitu
pengamatan. Peneliti mengamati tingkah laku siswa dan pekerjaan siswa selama
79
3.2.2.4. Refleksi
terjadi pada tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran serta peningkatan
kualitas pembelajaran PKn materi globalisasi. Dari refleksi juga dapat diketahui
Siklus ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 20 Maret 2015 pukul
07.00 – 08.10 WIB. Berikut uraian kegiatan yang dilakukan peneliti pada siklus
III.
3.2.3.1. Perencanaan
sebelumnya.
1. Standar Kompetensi :
2. Kompetensi Dasar :
3. Indikator :
proses pembelajaran.
d) Pengondisian kelas.
video.
jawaban.
e) Setelah satu babak, guru meminta siswa untuk mengocok kartu agar tiap
e) Penutup.
3.2.3.3. Observasi
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto, 2010 :
pengamatan terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Pada
siklus kedua, pengamatan dilakukan sama seperti pada siklus pertama yaitu
pengamatan. Peneliti mengamati tingkah laku siswa dan pekerjaan siswa selama
3.2.3.4. Refleksi
terjadi pada tingkah laku siswa selama mengikuti pembelajaran serta peningkatan
kualitas pembelajaran PKn materi globalisasi. Dari refleksi juga dapat diketahui
Subjek penelitian yang dikaji dalam penelitian ini adalah guru dan siswa
kelas IVA sebanyak 32 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 9 siswa
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
1) Keterampilan guru
84
Kota Semarang. Keterampilan guru pada penelitian ini adalah keterampilan yang
harus dimiliki guru selama kegiatan pembelajaran PKn melalui penerapan model
2) Aktivitas siswa
Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota
dengan media-audio visual meliputi : (1) Visual activities; (2) Oral activities; (3)
Listening activities; (4) Writing activities; (5) Mental activities; (6) Emotional
3) Hasil belajar
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas IVA SDN Tambakaji 01
Kota Semarang. Hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran Make a
Data yang baik adalah data yang valid dan reliabel. Dalam penelitian ini,
peneliti melakukan triangulasi untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel.
Data yang baik adalah data yang diambil dari sumber yang tepat dan
akurat. (Arikunto, 2010 : 129). Data digunakan untuk menggali informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini meliputi guru,siswa
3.6.1.1. Guru
3.6.1.2. Siswa
pelaksanaan siklus I sampai siklus III, dan pada saat akhir pembelajaran yaitu
Data dokumen berupa data nilai yang hasil tes awal (pre test) sebelum
dilaksanakan tidakan dan (post test) setelah dilaksanakan tindakan siswa kelas
IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang dan foto selama kegiatan pembelajaran.
Dalam penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dikumpulkan
oleh peneliti yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Penjelasan dari masing-
Hamid, 2009:1.3). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah nilai hasil belajar
melalui lembar evaluasi yang diberikan kepada siswa kelas IVA SDN Tambakaji
(Herrhyanto dan Hamid, 2009:1.3). Data kualitatif dalam penelitian ini berupa
tugas yang harus dilakukan oleh peserta tes dengan tujuan mengukur suatu aspek
harus diambil pendidik terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan siswa.
dan pencapaian hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pkn di kelas IVA SDN
Tambakaji 01 Kota Semarang. Tes diberikan kepada siswa secara individu untuk
dilaksanakan pada setiap pertemuan dan akhir siklus dalam pembelajaran siklus I
interviews, angket, work sample analiysis, task analysis, checklist dan rating
88
scales, portofolio, komposisi dan prestasi, proyek individu dan kelompok. Adapun
a. Observasi
memotret seberapa jauh tindakan telah mencapai sasaran. (Arikunto, 2010 : 127)
b. Dokumentasi
dalam observasi. Dokumentasi dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada
nilai siswa, daftar nama siswa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan lain-lain
yang berfungsi untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan orang
yang diteliti.
c. Catatan Lapangan
didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan
refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif (Bagdan dan Biklen dalam
89
Prastowo, 2010). Catatan lapangan dalam penelitian ini berupa catatan guru
proses pembelajaran. Catatan ini digunakan untuk memperkuat data serta sebagai
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi teknik
hasil belajar kognitif PKn yang diperoleh melalui tes objektif. Dianalisis dengan
1) Menentukan mean/rerata
∑𝑋
X=∑ Aqib (2011: 40)
𝑁
Keterangan:
X : nilai rata-rata
∑ : jumlah siswa
90
Tabel 3.1
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa dalam Persen (%)
2) Nilai ketuntasan
dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas, dengan kriteria
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal
Dengan demikian, dapat ditentukan jumlah siswa yang tuntas dan tidak
tuntas.
91
tersebut adalah:
interval.
= 100 – 65 = 35
Tabel 3.3
Kategori kriteria ketuntasan belajar mata pelajaran PKn
SDN Tambakaji 01 Kota Semarang
a Match dengan media audio visual. Data ini dianalisis dengan analisa deskriptif
memberikan predikat (sangat baik, baik, cukup, kurang) kepada variabel yang
Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari
yaitu:
kriteria berupa skor maksimum dan skor minimum yang akan dijadikan patokan
predikat adalah:
K = 4, karena dibagi ke dalam empat kategori (sangat baik, baik, cukup, dan
kurang)
i=
minimimnya adalah 0. Predikat yang digunakan yaitu “sangat baik, baik, cukup,
dan kurang”.
Nilai terendah = 8 x 0 = 0
Nilai tertinggi = 8 x 4 = 32
= 32 – 0 = 32
K = 4 (menggunakan 4 kategori)
i= = =8
Tabel 3.4
Klasifikasi Kategori Nilai Klasikal Lembar Pengamatan Keterampilan Guru
Skor Kategori
25 – 32 Sangat Baik
17– 24 Baik
9 - 16 Cukup
0 - 8 Kurang
minimumnya adalah 0. Predikat yang digunakan yaitu “sangat baik, baik, cukup,
dan kurang”.
Nilai terendah = 8 x 0 = 0
Nilai tertinggi = 8 x 4 = 32
= 32 – 0 = 32
K = 4 (menggunakan 4 kategori)
i= = =8
Tabel 3.5
Klasifikasi Kategori Nilai Klasikal Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Skor Kategori
25 – 32 Sangat Baik
17 – 24 Baik
9 - 16 Cukup
0 - 8 Kurang
3.7.2.3. Pedoman Penilaian Tiap Indikator Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa
Skor maksimum untuk tiap indikator keterampilan guru dan aktivitas siswa
yang digunakan dalam penilaian tiap indikator yaitu “sangat baik, baik, cukup,
dan kurang”.
Nilai terendah = 0
Nilai tertinggi = 4
96
=4–0
=4
K = 4 (menggunakan 4 kategori)
I = = =1
Tabel 3.6
Klasifikasi Kategori Nilai Tiap Indikator
Lembar Pengamatan Keterampilan Guru dan Aktivitas Siswa
Skor Kategori
3,1 – 4,0 Sangat Baik
2,1 – 3,0 Baik
1,1 – 2,0 Cukup
0 – 1,0 Kurang
2,1.
2,1.
97
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn menggunakan
model pembelajaran Make a Match dengan media audio-visual pada siswa kelas
IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
kategori baik dan jumlah skor pada siklus III meningkat menjadi 28 dengan
pada siklus I mendapatkan rata-rata skor 20,16 dengan kriteria baik, rata-rata
skor meningkat pada siklus II menjadi 22,88 dengan kriteria baik dan pada
siklus III rata-rata skor meningkat menjadi 25,56 dengan kriteria sangat baik.
179
180
siswa adalah 68,75% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 22 dari 32
adalah 71,87% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 23 dari 32 siswa.
Kemudian pada siklus III meningkat dengan nilai rata-ratanya menjadi 80,47,
dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 27 dari 32 siswa. Menurut data di
atas terdapat kenaikan hasil belajar serta kenaikan ketuntasan belajar klasikal
dari siklus I ke siklus II, dari 68,75% menjadi 78,75% kemudian meningkat
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas IVA SDN
5.2 SARAN
dilakukan pada siswa kelas IVA SDN Tambakaji 01 Kota Semarang, maka
keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar. Oleh karena itu, model
mata pelajaran yang lain. Selain itu diharapakan guru dapat senantiasa
tercapai.
audio-visual terbukti dapat meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar karena
audio-visual ini diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut, baik oleh guru,
mutu akreditasi sekolah. Hasil Penelitian melalui model Make a Match dengan
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zaenal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB,
TK. Bandung: Yrama Widya
LAMPIRAN 1
PERANGKAT PEMBELAJARAN
(SIKLUS I – III)
Oleh
1401411133
2015
186
SIKLUS I
I. STANDAR KOMPETENSI
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
II. KOMPETENSI DASAR
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam
misi kebudayaan internasional
III. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian kebudayaan daerah sebagai akar kebudayaan
nasional
2. Mengidentifikasi kebudayaan nasional berdasarkan daerah asal
3. Mengelompokan keanekaragaman kebudayaan daerah
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati peta Indonesia dan menyimak materi melalui media
audio-visual berupa slide bersuara, siswa dapat menjelaskan pengertian
kebudayaan daerah sebagai akar kebudayaan nasional dengan baik.
2. Dengan menyimak media audio-visual berupa video macam-macam
kebudayaan daerah di Indonesia, siswa dapat mengidentifikasi kebudayaan
nasional berdasarkan daerah asal dengan benar.
3. Dengan melengkapi tabel keanekaragaman kebudayaan daerah, siswa
dapat mengelompokan keanekaragaman kebudayaan daerah dengan baik.
189
V. MATERI AJAR
Kebudayaan Daerah (terlampir)
VI. ALOKASI WAKTU
2 X 35 menit
VII. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Make a Match (Mencari Pasangan)
Metode Pembelajaran :
1) tanya jawab
2) ceramah
3) diskusi kelompok
4) penugasan
VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Pendahuluan (±10 menit)
1. Salam
2. Berdo’a
3. Presensi
4. Mengkondisikan kelas (dengan menyanyikan lagu Suwe Ora Jamu).
5. Apersepsi : Siswa bersama guru melakukan tanya jawab: “lagu Suwe
Ora Jamu merupakan lagu dari daerah mana?” sebutkan kebudayaan
dari Jawa Tengah yang lainnya!”
b. Kegiatan Inti (± 45 menit)
1. Siswa memperhatikan materi pokok yang disampaikan oleh guru
(eksplorasi)
2. Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh
guru (eksplorasi)
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru dalam menjelaskan materi
kebudayaan daerah sebagai akar kebudayaan nasional (eksplorasi)
4. Siswa memperhatikan video tari piring yaitu sebagai salah satu contoh
budaya daerah yang ditunjukan oleh guru di depan kelas (elaborasi,
eksplorasi).
5. Siswa diminta berpikir tentang asal daerah dari tari piring (eksplorasi).
190
b. Jenis Tes
1. Tes Lisan : tanya jawab
2. Tes Tertulis : soal evaluasi
c. Bentuk Tes : pilihan ganda dan uraian
d. Alat Tes :
1. Soal-soal Tes : Terlampir
2. Kunci Jawaban : Terlampir
Mengetahui,
193
Kelas/Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Standar Kompetensi : 4. Menunjukan sikap terhadap globalisasi di lingkungan
Kompetensi Dasar : 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah
ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
Materi Ajar : Kebudayaan daerah
A. Kebudayaan daerah
Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam corak,
baik agama, suku bangsa, seni, budaya, maupun adat istiadat. Setiap suku
bangsa di Indonesia mempunyai kebudayaan sendiri yang berbeda dengan
suku bangsa lain.
Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya
terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan
Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India
terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh
sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernapaskan agama
Hindu dan Buddha sempat menguasai Nusantara pada abad ke-5 Masehi
ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, yaitu Kutai.
Indonesia adalah negara yang memilikipotensi alam.
Kenanekaragaman kebudayaan daerah menjadi sumber dari kebudayaan
nasional. Sebagai warga negara Indonesia yang mencintai kebudayaan
Indonesia dan sebagai masayarakat daerah kita juga harus menghargai
kebudayaan dari daerah lain. Bangsa Indonesia harus memegang teguh
semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti walaupun kebudayaan dari
berbagai daerah berbeda-beda tapi kita tetap satu sebagai bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, perbedaan buan dijadikan perpecahan tetapi dijadikan
keunikan dan pemersatu negara Indonesia.
194
Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang
serba indah dan memukau.
5. Tari-tarian Daerah Jambi
Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak
persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat
digemari di daerah Jambi.
6. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu
disertai upacara kebesaran adat.
Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat
populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran
daerah Sumatra Selatan.
7. Tari-tarian Daerah Bengkulu
Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna
menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari
meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
8. Tari-tarian Daerah Lampung.
Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini
melambangkan keluhuran budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat
Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton
Pulung.
9. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta
Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut
tamu agung.
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
10. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah
Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana
lembut, agung dan menawan.
196
barat pacik
dan mebuat mewah, sedangkan kain tapis adalah suatu kain yang ditenun
secara manual dengan menggunakan tinta mas yang di ukir dengan tangan
tangan terampil.
9. Provinsi DKI Jakarta - Pakaian Adat Tradisional Betawi
Pakaian adat tradisional Jakarta biasa disebut dengan nama Pakaian Adat
Betawi yang dipengaruhi dari berbagai corak masyarakat Jakarta yang
sangat beragam diantaranya dipengaruhi oleh budaya Arab, China, Melayu
dan Budaya Barat.
10. Provinsi Jawa Tengah - Pakaian Adat Tradisional Kain Kebaya
Pakaian adat tradisional Jawa Tengah identik dengan penggunaan kain
kebaya dengan motif batik, dimana batik yang digunakan merupakan batik
tulis yang masih tergolong asli.
203
Kartu Kata :
Slide bersuara :
Video :
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jawab : ..........................................................................................................
Jawab : ..........................................................................................................
LEMBAR EVALUASI
Nama: _____________________
Kelas: _____________________
A. Pilihan Ganda
1. C 6. D
2. A 7. B
3. B 8. A
4. C 9. D
5. A 10. D
B. Isian Singkat
= 10 + 10
= 20 x 5
= 100
Penilaian :
Nilai = (Skor A + Skor B) x 5
211
2. Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu
yang dipegang.
3. Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
5. Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang
berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.
6. Kesimpulan.
212
jawaban).
4. Siswa yang
dapat
mencocokkan
kartunya
sebelum batas
waktu diberi
poin.
5. Setelah satu
babak kartu
dikocok lagi
agar tiap siswa
mendapat
kartu yang
berbeda dari
sebelumnya,
demikian
seterusnya.
6. Kesimpulan.
215
I. STANDAR KOMPETENSI
4. Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
II. KOMPETENSI DASAR
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam
misi kebudayaan internasional
III. INDIKATOR
1. Menjelaskan pengertian kebudayaan Indonesia
2. Menyebutkan lima contoh kebudayaan Indonesia
3. Mengidentifikasi kebudayaan Indonesia berdasarkan jenisnya
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati media audio-visual berupa slide bersuara tentang
kebudayaan Indonesia pada, siswa dapat menjelaskan pengertian
kebudayaan Indonesia dengan baik.
2. Dengan mengamati media audio-visual berupa video macam-macam
kebudayaan di Indonesia, siswa dapat menyebutkan lima contoh
kebudayaan Indonesia dengan benar.
3. Dengan memperhatikan media audio-visual berupa video macam-
macam kebudayaan di Indonesia, siswa dapat mengidentifikasi
kebudayaan Indonesia berdasarkan jenis budaya dengan tepat.
V. MATERI AJAR
Kebudayaan Indonesia (terlampir)
216
X. PENILAIAN
c. Prosedur Tes
1) Tes Proses : ada (nilai unjuk kerja)
2) Tes Akhir : ada (evaluasi tertulis)
2. Jenis Tes
1) Tes Lisan : tanya jawab
2) Tes Tertulis : soal evaluasi
3. Bentuk Tes : pilihan ganda, jawaban singkat dan uraian
4. Alat Tes :
1) Soal-soal Tes : Terlampir
2) Kunci Jawaban : Terlampir
Mengetahui,
220
Kelas/Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Standar Kompetensi : 4. Menunjukan sikap terhadap globalisasi di lingkungan
Kompetensi Dasar : 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah
ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional.
Materi Ajar : Kebudayaan Indonesia
b. Kategori Modern
1) Musik dangdut : Elvie Sukaesih, Rhoma Irama, Ikke Nurjanah, dan lain-lain.
2) Musik pop : Raja, Ratu, Peterpan, ungu, nidji, dan lain-lain.
3) Film Indonesia : “Daun di Atas Bantal” (1998) yang mendapat penghargaan
Film terbaik di Asia PacificFilm Festival di Taipei.
4) Sastra : Pujangga Baru
Banyak negara lain yang tertarik dengan keunikan budayanya. Tidak jarang
mereka mengundang kesenian yang ada di Indonesia lewat Kedutaan Besar
Republik Indonesia setempat. Hal tersebut merupakan bentuk kebanggaan dan
tanggung jawab semua orang untuk melestarikan kesenian dan kebudayaan
daerah. Hal tersebut dilakukan agar kebudayaan tetap lestari. Apakah pernah
melihat kesenian Indonesia ditampilkan di negara lain? pernah melihat kesenian
dari kebudayaan negara lain yang ditampilkan di Indonesia? Ini merupakan kerja
sama antara dua negara untuk saling mengenalkan budaya masing-masing. Nilai-
nilai budaya bangsa harus terus dilestarikan. Budaya merupakan warisan generasi
bangsa di mendatang. Nilai-nilai budaya menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki beragam jenis kebudayaan daerah yang belum dimunculkan.
222
Slide bersuara :
Video :
Pembuatan Batik
224
Dari kelima kebudayaan yang kamu identifikasi tersebut, pilihlah salah satu
kebudayaan. Kemudian jelaskan dengan bahasamu sendiri!
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
226
LEMBAR EVALUASI
Nama: _____________________
Kelas: _____________________
I. Berilah tanda silang ( X ) pada a, b, c atau d yang jawaban benar!
1. Keanekaragaman kebudayaan di Indonesia harus ....
a. dibiarkan c. ditolak
b. dihilangkan d. dilestarikan
2. Angklung termasuk pada jenis kebudayaan....
a. alat musik tradisional c. rumah adat
b. pakaian adat d. lagu daerah
3. Pekmpek termasuk pada jenis kebudayaan ....
a. lagu daerah c. makanan khas
b. alat musik tradisional d. rumah adat
4. Berikut yang dimaksud dengan tradisi / kebudayaan adalah ....
a. kebiasaan turun temurun di masyarakat
b. kepercayaan
c. pola pikir tradisional
d. nilai-nilai kehidupan
5. Berikut yang termasuk pada jenis kebudayaan dalam kategori tradisional
adalah ....
a. musik pop c. musik daerah
b. musik dangdut d. musik jazz
6. Alat musik yang berasal dari Indonesia adalah....
a. drum c. biola
b. gamelan d. terompet
7. Berikut ini yang bukan merupakan lagu daerah adalah ....
a. Suwe Ora Jamu c. Entog-Entog
b. Daun di Atas Bantal d. Ayo Mama
228
8. Berikut yang tidak termasuk ciri cinta tanah air adalah ....
a. rela berkorban
b. bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia
c. ikut mempertahankan keutuhan bangsa
d. senang menggunakan barang buatan luar negeri
9. Contoh budaya asing yang tidak perlu untuk ditiru dan tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa adalah ....
a. memakai pakaian minim c. menggunakan internet
b. memakai jas saat acara resmi d. menggunakan telepon genggam
10. Sikap berikut adalah sikap yang tidak mencerminkan seorang pelajar yang
berbudaya ....
a. Membolos saat pelajaran menari tarian daerah di sekolah
b. Mempelajari kesenian daerah asal
c. Membaca puisi-puisi karya sastrawan Indonesia
d. Belajar dengan tekun
I. Pilihan Ganda
1. D
2. A
3. C
4. A
5. C
6. B
7. B
8. D
9. A
10. A
i kartunya
n (kartu
t soal/kartu
e jawaban).
r 4. Siswa yang
n dapat
a mencocokkan
s kartunya
i sebelum
o batas waktu
n diberi poin.
a 5. Setelah satu
l babak kartu
2. M dikocok lagi
e agar tiap
n siswa
j mendapat
e kartu yang
l berbeda dari
235
a sebelumnya,
s demikian
k seterusnya.
6. Kesimpulan.
236
I. STANDAR KOMPETENSI
4.Menunjukkan sikap terhadap globalisasi di lingkungannya
II. KOMPETENSI DASAR
4.3 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam
misi kebudayaan internasional
III. INDIKATOR
1. Menjelaskan misi kebudayaan internasional
2. Menjelaskan manfaat kebudayaan Indonesia yang pernah tampil dalam
misi kebudayaan internasional
3. Mengidentifikasi kebudayaan Indonesia yang pernah tampil dalam misi
kebudayaan internasional
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati media audio-visual berupa slide bersuara tentang misi
kebudayaan internasional, siswa dapat menjelaskan misi kebudayaan
internasional dengan baik.
2. Dengan memperhatikan media audio-visual berupa tayangan video
Kebudayaan Indonesia yang pernah tampil di luar negeri ”Video
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Manteb Sudarsono”, siswa dapat
menjelaskan manfaat kebudayaan Indonesia pernah tampil dalam misi
kebudayaan internasional dengan benar.
3. Dengan mengamati media audio-visual berupa tayangan video
Kebudayaan Indonesia yang pernah tampil di luar negeri ”Video
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Manteb Sudarsono”, siswa dapat
237
15) Guru dan siswa membahas bersama hasil diskusi dalam Lembar
Kerja Siswa atau LKS. (konfirmasi)
16) Guru memberikan penghargaan kepada siswa berupa bintang prestasi
(konfirmasi).
17) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan kembali materi yang
belum dipahami (konfirmasi).
3. Kegiatan Penutup (±15 menit)
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya.
4) Salam.
5) Penutup.
IX. SUMBER DAN MEDIA BELAJAR
1. Sumber Belajar :
1) Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.
2) Permendiknas no. 41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah.
3) Bestari, Prayoga dan Ati Sumiati. 2008. Pendidikan
Kewarganegaraan: Menjadi Warga Negara yang Baik Untuk Kelas IV
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Bandung: Pribumi Mekar.
Halaman 86-89.
4) Dewi, Ressi Kartika dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan4 Untuk
Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional. Halaman 48-51.
5) Sarjan dan Agung Nugroho. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan
Bangga Menjadi Insan Pancasila Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta:
Usaha Makmur. Halaman 98-101.
6) Sumber dari internet
2. Media Belajar
1) Slide bersuara yang berisi materi pelajaran.
240
Kelas/Semester : IV / II
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Standar Kompetensi : 4. Menunjukan sikap terhadap globalisasi di lingkungan
Kompetensi Dasar : 4.2 Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah
ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
Materi Ajar : Kebudayaan Indonesia yang pernah tampil dalam misi
kebudayaan
Internasional
Slide bersuara :
246
Video :
Pertunjukan Wayang Kulit Ki Manteb Sudarsono
247
Petunjuk pengerjaan!
Kerjakanlah secara berdiskusi dengan anggota kelompokmu!
Cermati tugas yang diberikan secara teliti!
Jangan lupa menuliskan nama lengkap dan nomor absen disampingnya!
Tugas!
Sebutkan dan jelaskan kebudayaan Indonesia yang pernah tampil di misi
kebudayaan internasional antara lain, yaitu:
1) .............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.................................
2) .............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..................................
3) .............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.................................
3) .............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..................................
4) .............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..................................
248
LEMBAR EVALUASI
Nama: _____________________
Kelas: _____________________
1. Berilah tanda silang ( X ) pada a, b, c atau d yang jawaban benar!
1. Kebudayaan kita harus dijaga dan dilestarikan. Hal ini bertujuan untuk ....
a. menyaingi kebudayaan asing agar kita tidak kalah
b. meningkatkan masuknya kebudayaan asing
c. menolak semua budaya asing yang masuk ke negara kita
d. menarik minat generasi muda untuk mencintai kebudayaanya
2. Budaya asing yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah ....
a. individual c. bekerja keras
b. konsumtif d. material
3. Wisatawan asing yang masuk ke Indonesia akan menambah ....
a. kesenian c. teman
b. devisa negara d. keramaian
4. Manfaat adanya misi kesenian di internasional yaitu . . . .
a. mampu menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia
b. adanya percampuran kebudayaan antar negara
c. terjadi persaingan antar negara
d. membanggakan negara sendiri
5. Dalang wayang kulit yang pernah tampil di luar negeri yaitu . . . .
a. Asep Sunandar Sunarya c. Ki Narto Sabdo
b. Ki Manteb Sudarsono d. Ki Anom Suroto
6. Kebudayaan Indonesia yang sudah diakui di luar negeri dan merupakan
pakaian nasional yaitu . . . .
a. koteka c. kebaya
b. songket d. batik
7. Alat musik Indonesia yang di kenal di luar negeri bahkan di mainkan di
negara-negara lain yaitu . . . .
a. kecapi c. sasando
b. gamelan d. Kulintang
250
8. Sikap kita terhadap semua budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah . . . .
a. menerima budaya asing yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
b. menolak semua budaya asing yang masuk ke Indonesia
c. menerima semua budaya asing
d. tidak peduli terhadap semua budaya asing
9. Berikut ini yang bukan merupakan misi tim kesenian Indonesia di luar negeri
yaitu . . . .
a. meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain
b. meningkatkan kerja sama yang baik dengan luar negeri di bidang kesenian
c. meremehkan kebudayaan dari negara lain
d. memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia internasional
10.Tim kesenian Indonesia yang pernah tampil di festival Gendang Nusantara
adalah . . . .
a. kelompok kesenian Danasih c. tim kesenian Sumatera Selatan
b. kelompok kesenian Jawa Timur d. tim kesenian dari Bali
I. Pilihan Ganda
1. D 6. D
2. C 7. B
3. B 8. A
4. A 9. C
5. B 10. C
LAMPIRAN 2
6) Siswa mendengarkan
kembali penjelasan
tentang materi
pelajaran yang telah
disampaikan.
(Aktivitas mental,
aktivitas
mendengarkan, dan
aktivitas emosional)
7) Siswa bersama
dengan guru
menyimpulkan
kegiatan
pembelajaran.
(Aktivitas lisan dan
aktivitas emosional)
8) Siswa mengerjakan
soal evaluasi.
(Aktivitas menulis,
aktivitas mental, dan
aktivitas emosional)
258
(Keterampilan
pembelajaran
perseorangan)
6) Guru membimbing
dalam pembelajaran
dan ketepatan
mengelola waktu.
(Keterampilan
mengelola kelas )
7) Guru menjelaskan
kembali materi
pelajaran yang telah
disampaikan
(Keterampilan
memberi penguatan)
8) Guru membuat
kesimpulan,
memberikan soal
evaluasi dan menutup
pelajaran.
(Keterampilan
menutup pelajaran).
2 Aktivitas siswa 1) Siswa 1. Siswa 1. Lembar
dalam mempersiapkan diri 2. Catatan Lapangan Pengamatan
pembelajaran dalam menerima 3. Data dokumen (Foto (observasi)
menggunakan pelajaran. dan video saat 2. Lembar
model Make a (Aktivitas emosional) kegiatan catatan
Match dengan 2) Siswa memperhatikan pembelajaran) lapangan
media audio- materi pada media 3. Foto/video
visual audio-visual berupa
video.
(Aktivitas
mendengarkan,
aktivitas visual, dan
aktivitas emosional)
3) Siswa menjelaskan isi
materi pelajaran
melalui kartu
pertanyaan yang telah
disediakan.
(Aktivitas lisan dan
aktivitas emosional)
4) Siswa membentuk
kelompok menjadi 2
kelompok yaitu
kelompok penanya,
260
dan kelompok
penjawab (Aktivitas
metrik dan aktivitas
emosional)
5) Siswa diberikan
batasan waktu dalam
mencari pasangannya
yaitu pasangan antara
kartu pertanyaan dan
kartu
jawaban.(Aktivitas
emosional, aktivitas
metrik dan aktivitas
mental)
6) Siswa mendengarkan
kembali penjelasan
tentang materi
pelajaran yang telah
disampaikan.
(Aktivitas mental,
aktivitas
mendengarkan, dan
aktivitas emosional)
7) Siswa bersama dengan
guru menyimpulkan
kegiatan pembelajaran.
(Aktivitas lisan dan
aktivitas emosional)
8) Siswa mengerjakan
soal evaluasi.
(Aktivitas menulis,
aktivitas mental, dan
aktivitas emosional)
3 Hasil belajar 1) Menjelaskan 1. Siswa Tes tertulis
siswa dalam pengertian 2. Daftar nilai hasil
pembelajaran kebudayaan daerah belajar
menggunakan sebagai akar 3. Foto.
model Make a kebudayaan nasional.
Match dengan 2) Mengidentifikasi
media audio- kebudayaan nasional
visual berdasarkan daerah
asal.
3) Mengelompokkan
keanekaragaman
budaya.
261
4) Menjelaskan
pengertian
kebudayaan
Indonesia.
5) Menyebutkan lima
contoh kebudayaan
Indonesia.
6) Mengidentifikasi
kebudayaan Indonesia
berdasarkan jenisnya.
7) Menjelaskan misi
kebudayaan
Internasional.
8) Menjelaskan manfaat
kebudayaan Indonesia
yang pernah tampil
dalam misi
kebudayaan
Internasional.
9) Mengidentifikasi
kebudayaan Indonesia
yang pernah tampil
dalam misi
kebudayaan
Internasional.
262
LAMPIRAN 3
Check Jumlah
No Indikator Deskriptor (√) Skor
1 Guru mempersiapkan a. Memberi salam dan berdo’a. √
siswa menerima b. Menyampaikan apersepsi √
pelajaran sesuai materi.
(Keterampilan c. Menyiapkan media √ 3
membuka pelajaran) pembelajaran yang
digunakan.
d. Mengkondisikan kelas.
2 Guru menyampaikan a. Kejelasan dalam menyampaikan √
materi pelajaran materi.
3
dengan media audio b. Memberikan contoh-contoh √
-visual berupa slide dalam memberikan penjelasan.
263
Skor Kategori
25-32 Sangat baik
17-24 Baik
9-16 Cukup
0-8 Kurang
Maryono, S.Pd
19650413 198608 1 002
265
Check Jumlah
No Indikator Deskriptor (√) Skor
1 Guru mempersiapkan a. Memberi salam dan √
siswa menerima berdo’a.
pelajaran b. Menyampaikan apersepsi √
(Keterampilan sesuai materi.
4
membuka pelajaran) c. Menyiapkan media √
pembelajaran yang
digunakan.
d. Mengkondisikan kelas. √
2 Guru menyampaikan a. Kejelasan dalam √
materi pelajaran menyampaikan materi.
dengan media audio b. Memberikan contoh-contoh √
3
-visual berupa slide dalam memberikan
bersuara dan video. penjelasan.
(Keterampilan
266
Skor Kategori
25-32 Sangat baik
17-24 Baik
9-16 Cukup
0-8 Kurang
Maryono, S.Pd
19650413 198608 1 002
268
Check Jumlah
No Indikator Deskriptor (√) Skor
1 Guru mempersiapkan a. Memberi salam dan √
siswa menerima berdo’a.
pelajaran b. Menyampaikan apersepsi √
(Keterampilan sesuai materi.
4
membuka pelajaran) c. Menyiapkan media √
pembelajaran yang
digunakan.
d. Mengkondisikan kelas. √
2 Guru menyampaikan a. Kejelasan dalam √
materi pelajaran menyampaikan materi.
dengan media audio b. Memberikan contoh-contoh √
4
-visual berupa slide dalam memberikan
bersuara dan video. penjelasan.
(Keterampilan
269
Skor Kategori
25-32 Sangat baik
17-24 Baik
9-16 Cukup
0-8 Kurang
Maryono, S.Pd
19650413 198608 1 002
271
Maryono, S.Pd
19650413 198608 1 002
272
1. A F N 80 60 60 80
2. RMP 60 90 100 85
3. WS 40 60 50 50
4. AN 70 70 80 70
5. AFAN 80 75 100 80
6. AYO 100 60 60 80
7. ADF 40 60 60 80
8. BMP 70 55 60 60
9. DSI 40 100 100 100
10. D N S 80 60 60 90
11. F W 60 85 85 85
12. H S Z 60 100 100 100
13. I D P 50 100 100 100
14. L A M 60 80 80 80
15. M S H 60 85 80 80
16. M A N 40 75 90 90
17. M A S 80 75 100 90
18. M A A 60 85 80 90
19. M N A S 70 75 75 80
20. N R S 90 100 90 100
21. N B O 50 70 80 90
22. N M A 60 55 60 80
23. R A A 40 90 85 70
24. T R S 60 70 70 90
25. Y M P 90 40 60 50
26. T K S 70 100 90 90
27. Z S 40 75 75 60
28. R F A N 50 85 85 80
29. M F A P 50 85 80 80
30. A S W 90 60 75 75
31. H S N R 50 80 90 90
32. A K B S 50 60 60 50
Jumlah Skor 1990 2420 2520 2575
Rata-Rata Kelas 62,19 75,63 78,75 80,47
Siswa Tuntas 12 22 23 27
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal 37,50% 68,75% 71,87% 84,37%
CATATAN LAPANGAN
PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG
Siklus I
Petunjuk:
Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa dan proses
pembelajaran PKn SD menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan
media Audio-Visual sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
CATATAN LAPANGAN
PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG
Siklus II
Petunjuk:
Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa dan proses
pembelajaran PKn SD menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan
media Audio-Visual sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
1. Kondisi kelas pada awal pembelajaran sudah terlihat lebih baik dibandingkan
pertemuan sebelumnya, siswa tenang dan siap mengikuti pembelajaran
2. Sebagian besar siswa memperhatikan dan mencatat informasi penting dari
materi yang disampaikan guru melalui tayangan audio-visual
3. Guru sudah membimbing siswa dalam menempatkan diri sesuai perannya
(sebagai pembawa kartu pertanyaan/jawaban) dan membimbing dalam
diskusi kelompok
4. Beberapa siswa belum aktif dalam kegiatan diskusi dan tidak memperhatikan
kelompok yang sedang presentasi.
5. Guru belum memberikan umpan balik yang baik terhadap proses
pembelajaran
283
6. Siswa dengan tenang mengerjakan soal evaluasi namun ada beberapa yang
tidak percaya diri dengan jawabannya sehingga sesekali bertanya teman
sebangkunya.
CATATAN LAPANGAN
PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
MAKE A MATCH DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL
PADA SISWA KELAS IVA SDN TAMBAKAJI 01 KOTA SEMARANG
Siklus III
Petunjuk:
Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa dan proses
pembelajaran PKn SD menggunakan model pembelajaran Make a Match dengan
media Audio-Visual sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya!
LAMPIRAN 4
FOTO/DOKUMENTASI
SIKLUS I
Foto 5. Guru membimbing dalam mencari pasangan antara kartu pertanyaan dan
jawaban
SIKLUS II
Foto 5. Guru membimbing dalam mencari pasangan antara kartu pertanyaan dan
jawaban
SIKLUS III
Foto 5. Guru membimbing dalam mencari pasangan antara kartu pertanyaan dan
jawaban
LAMPIRAN 5