Perawatan Roda Gigi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 50

A. Agus Hardjito, ST., M.T.

Jurusan Teknik Mesin Spesialisasi Produksi


Polteknik Negeri Malang
2018
Teknik Pembuatan roda gigi antara lain :

 Roda gigi lurus (spur gear)


 Roda gigi miring (helical gear)
 Roda gigi kerucut lurus (bevel gear)
 Roda gigi kerucut miring (helical bevel
gear)
 Roda gigi cacing (worm gear)
 Batang gigi (rack gear)
 Roda gigi sproket
RODA GIGI LURUS (SPURE GEAR)

RODA GIGI HELIK (HELICAL GEAR)


RODA GIGI KERUCUT (BEVEL GEAR)
RODA GIGI CACACING (WORM GEAR)
BATANG GIGI (RACK GEAR)

GIGI SPROKET
Rumus pembuatan roda gigi lurus

Keterangan:
PD = Diamter pitch
TD = Tip Diameter
DK = Diameter kaki
AD = Addendum
DDM = Dedendum
H = Tinggi gigi
Sistem Modul (M) Sistem Diametral Pitch (DP)

 PD
t  atau  . M DP  Banyaknya gigi setiap inchi
Z
Z
PD  Z .M PD  (inchi)
DP
Z 2
TD  Z. M  2 M TD  
DP DP
1
Add  1. M Add 
DP
1,157
Ddm  1,25 . M Ddm 
DP
H  Add  Ddm H  Add  Ddm
M  Metrik Modul

Keterangan:
M = Modul
Z = Jumlah gigi
DP = Diametral pitch
Contoh Perhitungan
Apabila akan membuat roda gigi dengan modul (M) 2 jumlah gigi roda
gigi 25 tentukan ukuran atau dimensi yang diperlukan untuk pembuatan
roda gigi tersebut :
• Untuk proses pembubutan harus menghitung diameter
kepala (TD) roda gigi
TD = Z. M + 2 M = 25 . 2 + 2 . 2 = 54 mm

• Untuk proses mesin frais harus memhitung tinggi gigi (H),


dan pembagian pada kepala pembagi
H = Add + ddm = 1. M + 1,25 M = 1 .2 + 1,25 . 2
= 4,5 mm
N = 40 / Z = 40 / 25 = 1 24/40

Nomor pisau potong


Pisau potong roda gigi setiap Modul (M) dan setiap DP terdiri dari 8
pisau, pemakaian setiap pisau akan tergantung pada jumlah roda gigi
yang akan dibuat, berikut tabel untuk pemilihan pisau potong
contoh:
Apabila membuat roda gigi Modul 2 dengan jumlah gigi 50
maka pisau potong yang digunakan adalah pisau potong No
6 atau 35 – 54 (lihat tabel)
Langkah pembuatan roda gigi lurus
1) Menghitung ukuran diameter luar untuk proses pembubutan
berdasarkan modul / DP gigi dan jumlah gigi yang akan dibuat.
2) Membuat bakalan roda gigi lurus pada mesin bubut dengan ketentuan
ukuran dari hasil perhitungan (gunakan mandrel)

3) Seting benda kerja, benda kerja diharapkan cocentrik untuk


menghindari bentuk gigi yang tidak sama.
4) Pemilihan pisau potong, pisau potong harus sesuai sesuai jumlah
rada gigi yang dibuat (lihat tabel no roda gigi

5) Menentukan pembagian pada kepala pembagi sesuai dengan


jumlah gigi yang dibuat

N = 40 / Z = 40 / 25 = 1. 15/25
atau 1 24/40
Artinya 1 putaran + 24 lubang pada
piring pembagi dengan jumlah lubang
40 (piring pembagi No 3)
6) Setting pisau potong dimana posisi sumbu pisau potong sejajar
dengan sumbu benda kerja

7) Proses pemotongan, pastikan mur pengikat benda kerja dan pengikat


mandrel mengikat sempurna kemudian lakukan pemotongan
bertahap untuk menghidari kesalahan dan kerusakan.
8) Lakukan pemeriksaan dan pengukuran ketepatan roda gigi
2. Roda Gigi Helik (Helical Gear)
Keterangan :
DK : Diameter kaki (mm)
PD : Diameter pitch (mm)
TD : Diameter kepala (mm)
H : Tinggi gigi (mm)
Add : Adendum
Ddm : Dedendum
Φ : Sudut helik
M : Modul
Z : Jumlah gigi
Rumus sistim modul (M)
Sistem DP (Diametral Pitch)
Perhitungan Ratio gear bok pada pembuatan roda gigi
helik
LW Lead benda kerja
R  
LM Lead mesin
π . PD
LW 
Tg.
LM  i x a x P
Keterangan :
Lead/kisar = Jarak tempuh setiap satu putaran ulir
Ulir tunggal > Lead/kisar = pitch
Ulir ganda > Lead/kisar = 2 Pitch
i = Jenis ulir (ganda / tunggal) atau no of start
a. = Ratio kepala pembagi dalam 1 putaran benda kerja
P = Pitch ulir (jarak antar puncak ulir)
π . PD
LW 
Tg.
A . B
R 
C . D
Keterangan
Gigi C menggerakkan gigi A,
gigi A dipasang 1 poros dengan
gigi D, gigi D menggerakkan
gigi B

Catatan :
Pasangan gigi gear box dengan 1 perantara
digunakan untuk membuat roda gigi helik
kiri
Pasangan gear box dengan 2 perantara atau
tanpa perantara digunakan untuk membuat
roda gigi helik kanan
Langkah Pembuatan Roda Gigi Helik
Contoh : Bila akan membuat roda gigi helik dengan ketentuan sebgai
berikut : Modul gigi = 2 , Jumlah gigi = 50 gigi, helik kiri dan sudut
helik = 180. Berikut sebelum proses pemesinannya terlebih dahulu
menetukan parameter yang diperlukan untuk pembuatan tersebut
sebagi berikut :

1. Menghitung diameter pitch (PD)


PD = Z . M / cos φ = 50 . 2 / cos 18 = 105,14 mm

2. Menghitung diameter kepala (TD)


TD = PD + 2. M = 105,14 + 2 . 2 = 109,14 mm

3. Menghitung tinggi gigi (H)


H = Add + Ddm = 1. M + 1,25 . M = 1 . 2 + 1,25 . 2
= 4,5 mm
4. Menghitung ratio gigi pengganti / gear box (R)
R = LW / LM
LW = π PD / Tg φ = π. 105,14 / Tg 18 = 1016,06 mm
LM = i . a . P
i = 1 ( karena ulir tranfortir meja mesin jenis ulirnya tunggal)
a = 40 ( karena perbandingan kepala pembagi yang digunakan 1 :
40 atau satu putaran benda kerja = 40 putaran tuas pemutar kepala
pembagi)
P = 4 ( Pitch ulir tranfortir mesin yang digunakan adalah 4 mm)
LM = 1 x 40 x 4 = 160 mm
R = 1016,06 / 160 = 6,3503
Untuk penyusunan roda gigi gear box dengan R = 6,3503 dapat dilihat
pada table (lembar lampiran) dari table diperoleh Gigi A = 100, Gigi B
= 86, gigi C = 56 dan gigi D = 24 sehingga penyusunannya sebagai
berikut :
R = A . B / C . D = 100 . 86 / 56 . 24
Gigi C menggerakkan gigi A, gigi A seporos dengan gigi D, gigi D
menggerakkan gigi B ( lihat gambar penyusunan)
5. Pembubutan bakalan roda gigi, bubut dengan diameter kepala (TD)
dengan menggunakan mandrel seperti gambar sebagai berikut :

6. Pemilihan pisau potong


ZP = Zn / cos3 φ = 50 / cos3 18 = 61 maka dipilih pisau potong No 7
(55 – 134)
7. Setting roda gigi pengganti/gear box, karena roda helik yang akan
dibuat adalah helik kiri maka susunannya sebagai berikut :
8. Setting benda kerja dan pisau potong, apabila menggunakan
pemotongan roda gigi dengan spindel horisontal kemiringan sudut
helik dilakukan dengan memiringkan meja mesin dengan sudut 18o
(posisi benda kerja miring 18o)
Apabila pemotongan roda gigi menggunakan spindel vertikal, maka
kemiringan sudut helik dilakukan dengan memiringkan kepala spindel
vertikal membentuk sudut 18o (posisi pisau potong membentuk sudut
18o)

9. Menghitung kepala pembagi untuk pembagian jumlah gigi 50, N = 40 /


Z = 40/50 = 4/5 = 32/40 ( 30 lubang pada piring pembagi dengan
jumlah lubang 40)
10. Setting putaran mesin sesuai dengan diameter luar cutter
kedalaman pemotongan untuk 3 kali pemotongan dengan
kedalaman pengerjaan akhir 0,5 mm

11. Pemeriksaan , pengukuran deburring (menghilangkan bagian sisi


yang tajam dengan kikir)

Langkah Menentukan Parameter pada Pembuatan Roda


Gigi Helik
Menetukan parameter yang dimaksudkan apabila akan membuat roda gigi
helik untuk perbaikan sehingga harus mencari ukuran Modul (M) /
diametral pitch (DP), Jumlah gigi (Z), Sudut helik () debagai berikut :

1. Jumlah gigi (Z), diperoleh dengan menghitung langsung pada roda gigi
yang diperbaiki

2. Sudut helik (), diperoleh dengan cara mengukur langsung dengan Profile
Proyektor atau secara manual dengan pengukur sudut (bevel protektor)
TD (Z 2)
M  atau M 
Z TD
(  2)
Cos 
Modul (M) atau DP, diperoleh dengan cara menghitung dengan rumus :
Dengan cara memasukkan variabel sudut helik dan jumlah gigi maka
diperoleh

Z .M Z 2
TD   2 . M atau TD  
Cos  DP DP

Catatan :
Untuk memastikan sudut helik apakah sudah sesuai dengan roda
yang diperbaiki, terlebih dahulu harus dicoba diprakterkan di
mesin.
Apabila tidak tepat harus dihitung kembali dengan menambah
atau mengurangi sudut heliknya sampai benar-benar tepat (perlu
diingat di mesin mempunyai toleransi kemiringan sudut.
3. Roda Gigi kerucut Lurus

Keterangan :
TDa = Diameter addendum/ diameter
kepala luar R = Radius pitch
TDi = Diameter addendum/ diameter Ha = Tinggi gigi bagian atas
kepala dalam (addendum)
PDa = Diameter pitch luar Hj = Tinggi gigi bagian bawah
PDi = Diameter pitch dalam (dedendum)
1 = Sudut pitch (konus) m = Modul gigi
h = Tinggi gigi Z = Jumlah gigi
Contoh : Buat roda gigi kerucut/payung di mesin frais universal
dengan ketentuan sebagai berikut :
Ratio roda gigi kerucut/payung i = 2 : 1, Z1 = 10, Z2 = 20, mi = 1,5,
me = 2,5, sudut poros/sumbu = 90o, ratio kepala pembagi i = 40 : 1
Sulusi lihat tabel pengunaan rumus sebagai berikut :
BUAT BEVEL GEAR SEPERTI PADA CONTOH BEVEL GEAR , CARI
PARAMETER YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBUAT RODA GIGI
TERSEBUT
BATANG GIGI RACK GEAR

Pengertian Rack dan Pinion Gear


Pada rack gear ini salah satu bentuk giginya adalah lurus dan biasanya
mempunyai sumbu pitchnya lurus juga. Rack dan pinion gear berfungsi untuk
mengubah gerak putar menjadi gerak lurus atau sebaliknya mengubah gerak
lurus menjadi gerak putar. biasanya pada kecepatan yang lambat atau
kecepatan putaran tangan. Gerak putar dari suatu engkol, menggerakkan roda
gigi pinion, roda gigi pinion menggerakkan batang bergerigi ini
terdapat,misalnya pada mesin bor, press, dan sebagainya. seperti gambar
dibawah inI
Standar ukuran gigi rack
sama dengan standar ukuran roda gigi, karena gigi rack selalu berpasangan
dengan roda gigi, atau dapat dikatakan rack adalah roda gigi dengan radius tak
terhingga. Di sini jarak antara pusat dua gigi yang berdekatan pada garis tusuk
aksial P (Pitch) = π . M

Catatan Dimensi pada gambar 1.1 di kali dengan M


(modul)
Rack gear yang akan dipasangkan dengan roda gigi lurus Moduk (M) =3
jumlah gigi ( Z ), tentukan demensi rack gear dibuat antara lain Pitch gigi (P)
tinggi gigi (h) dan lebar /tebal gigi (gambar berikut)

P = π M = 3,14 . 3 = 9.42 mm
H = Add + Ddm = 1. M + 1.25 M = 1. 3 + 1,25 . 3 = 6.75 mm
Lebar /tebal gigi = π M /2 = (3.14 x 3) / 2 = 4.71 mm
Pasangan roda gigi cacing terdiri dari sebuah cacing yang mempunyai ulir luar dan
sebuah roda cacing yang bekait dengan cacaing. Ciri yang sangat menonjol pada
roda gigi cacing adalah kerjanya yang sangat halus dan hampir tidak berbunyi.,
serta memungkinkan perbandingan tranmisi yang besar.
Perhitungan Roda Gigi Cacing

Keterangan :
TDw = Diameter kepala
PDw = Diameter pitch
DKw = Diameter kaki
DLw = Diameter leher
C = Jarak sumbu poros
Rt = Radius leher
Rp = Radius pitch
Rl = Radius ulir cacing
W = Lebar gigi
P = Pitcg gigi
Z = Jumlah gigi
α = Sudut ulir
Pitch keliling T P Z . P
PDw    .........................................................2  1
  
Diameter Leher ( DLw)  Pitch Diameter  2 Addendum atau
DL w  PD  0,62 P .............................................................................................2  2
Jarak Sumbu (C )  Radius pitch roda  Radius pitch ulir cacing
PDw PDc
C   ....................................................................................................2  3
2 2

Radius Leher (Rt) = C - ½ Diameter leher (DLw) …………..………………… 2 - 4

Diameter Kepala/Luar (TDw) = 2 ( C - OA)


TDw) = 2 ( C – Rt Cos ) ……………………………….……… 2 – 5

Lebar Roda gigi cacing (W) = 2 BC


= 2 ( radius puncak cacing) Sin (1/2)
= ( PDc + 0,636 P ) Sin (1/2 ) ………………………2 - 6
2.4.2 Perhitungan Ulir Cacing (Worm Gear)

Keterangan :
P = Pitch ulir cacing
TDc = Diameter kepala ulir
cacing
PDc = Diameter pitch ulir cacing
DKc = Diameter kaki ulir cacing
 = Sudut helik ulir cacing

Lead (L) = Jarak tempuh satu putaran ulir

Lead ( L ) = Pitch aksial x Jumlah ulir (No


of start)

L = P = Ulir tunggal (single of start)


L = 2P = Ulir ganda ( double of start)
L = 3P = Ulir triple

Lead L
Tg   
 Pitch diameter  PD
2.4.3 Contoh perhitungan pembuatan roda gigi cacing
Untuk memudahkan pembahasan, diambil suatu contoh aplikasi yaitu pembuatan
roda gigi cacing sebuah kotak roda gigi pengurang putaran (reducer gear) dengan
spesirfikasi sebagai berikut. (lihat gambar 3)
Merk : MINDONG HUAFENG
Daya : 1 PK
Ratio : 1 : 30
RODAGI GIGI SPROCKET
RUMUS PEMBUATAN GIGI SPROKET

𝑷
𝑷𝑫 = 𝟏𝟖𝟎
𝑺𝒊𝒏 𝒁

180o
TD = { 0,6 + Cotg ( )} . P
𝒁

Untuk pembuatan sprocket dimensi/ukuran yang diperlukan dapat


dilihat pada contoh table roller chain standar

Anda mungkin juga menyukai