INFUSA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN SEMENTARA

PRAKTIKUM FARMASETIKA II

INFUSA

A. Nama bentuk sediaan: Infusa


Nama dan nomor resep:
Resep Nomor XI
Infusum Orthosiphonis 0,5%
Kekuatan sediaan: Mengandung Hexamini 5 gram dan Folium Ortosiphon 0,5%
B. Tinjauan Pustaka

Infusa adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu
900 selama 15 menit. Pembuatannya dengan mencampur simplisia dengan derajat halus yang
cocok dalam panci dengan air secukupnya, panaskan diatas penangas air selama 15 menit
terhitung mulai mencapai 900 sambil berkali-berkali diaduk. Serkai selagi panas melalui kain
flanel, tambahakan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infusa
yang dikehendaki (Anief, 1993).

Infusa yang mengandung glikosida antrakinon, seperti kulit Frangula, Purshiana,


ditambahkan Natrium karbonat 10% dari bobot simplisia. Infusa yang mengandung bahan
tidak berkhasiat keras, dibuat dengan 10% simplisia. Khusus untuk simplisia berikut
digunakan untuk 100 bagian infusa yaitu (Anief, 1993):

 Kulit kina                  : 6 bagian


 Daun digitalis            : 0,5 bagian
 Akar ipeka                 : 0,5 bagian
 Daun kumis kucing   : 0,5 bagian
 Sekale kornutum       : 3 bagian
 Daun sena                  : 4 bagian
 Temulawak                : 4 bagian
Derajat halus simplisia yang digunakan untuk infusa harus mempunyai derajat halus sebagai
berikut (Anonim, 1979):
 Serbuk 5/8       : Akar manis, daun kumis kucing, daun sirih, daun
 Serbuk 8/10     : Dringo, kelembak
 Serbuk 10/27   : Laos, akar valerian, emulawak, jahe
 Serbuk 22/60   : Kulit kina, akar ipeka, sekale sernutum
 Serbuk 85/20   : Daun digitalis
Keuntungan infusa yaitu memiliki onset (mula kerja) yang cepat, efek obat dapat diramalkan
dengan pasti, biovaibilitas obat dalam traktus gastrointestinal dapat dihindarkan, obat dapat
diberikan kepada penderita sakit keras atau dalam keadaan koma, kerusakan obat dalam
traktus gastrointestinal dapat dihindarkan (Ansel, 1989).

Kerugian infusa yaitu rasa nyeri saat disuntikkan apalagi kalau harus diberikan berulang kali,
memberikan efek fisikologis pada penderita yang takut suntik, kekeliruan pemberian obat
atau dosis hampir tidak mungkin diperbaiki terutama sesudah pemberian intravena, obat
hanya dapat diberikan kepada penderita di rumah sakit atau di tempat praktik dokter oleh
perawat yang kompeten, lebih mahal dari bentuk sediaan non steril dikarenakan ketatnya
persyaratan yang harus dipenuhi (steril, bebas pathogen, jernih, praktis, dan bebas partikel)
(Ansel, 1989).

Syarat-syarat infusa yang baik adalah aman, tidak menyebabkan iritasi jaringan dan efek
toksis, jernih berarti tidak ada partikel padat, tidak berwarna kecuali obatnya memang
berwarna, sedapat mungkin isotonis artinya mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan
darah atau cairan tubuh yang lain. Tekanan osmosis cairan tubuh seperti darah, air mata,
cairan lumbai dengan tekanan osmosis larutan NaCl 0,9%. Dan harus steril, suatu bahan
dinyatakan steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme hidup dan patogen maupun non
patogen, serta bebas pirogen karena cairan yang mengandung pirogen dapat menimbulkan
demam (Syamsuni, 2006).

C. Resep
1. Resep No. XI
Infusum Ortosiphonis 0,5%

R/ Inf.Fol.Orthosiphon 0,5% 100


Hexamini 5
S.t.d.d.Cl

Pro: Ibu Elma

2. Resep standar
R/ Folium Orthosiphon 100 (Anonim, 1978).

3. KekuatanHexamini
Sediaan : Folium Orthosiphon100,5% 100 gram
Aqua 45
Hexamini 5 gram

D. Deskripsi Bahan
1. Folium Orthosiphon

Daun pucuk Orthosiphon aristatus Mig yang dikumpulkan saat tanaman berbunga.

Pemerian: bau aromatik, lemah, rasa agak asin, agak pahit, dan sepat.

Penyimpanan: Wadah tertutup baik dan terlindungi dari cahaya

Khasiat: diuretikum

Inkompabilitas : Dengan asetosal menghasilkan titik lebur menurun (Anonim, 1979).

2. Hexamine

Pemerian: hablur mengkilat, tidak berwarna, serbuk hablur putih, tidak berbau. Rasa
membakar dan manis lalu pahit.

Kelarutan: larut dalam 1,5 bagian air, dalam 12,5 mL etanol (95%) dan dalam 10 bagian
kloroform. Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.

Khasiat: antiseptik saluran kemih

Dosis maksimum: sekali 1 g, sehari 4 g.

Stabilitas : stabil dalam suhu kamar

Inkompabilitas : apabila dilarutkan dengan pemanasan dan secara dingin (Anonim, 1979).

3. Aquadest/Air suling

Rumus molekul: H2O

Pemerian: cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Kelarutan: dengan semua jenis larutan

Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik.

Kelarutan: dengan semua jenis larutan


Inkompatibilitas: dalam minyak

Kegunaan: pelarut (Anonim, 2014).

E. Khasiat bentuk sediaan

Berdasarkan isi formula tersebut sediaan ini dapat digunakan sebagai antidiuretik karena
mengandung othosiphon folium.

F. Perhitungan dan Penimbangan Bahan


a. Hexamini = 5 gram
5
X 100
b. Folium othosiphon = 10 = 0,5 gram
100
c. Aqua destilata = 100 mL
d. Aqua ekstrak = 2 x berat Folium orthosihon
= 2 x 0,5
= 1 gram ~ 1 mL
G. Alat
1. Kertas timbang 8. Botol
2. Mortir dan Stamper 9. Kain kasa
3. Kertas timbang 10. Serbet/tisu
4. Neraca lengan 11. Penangas air
5. Anak timbang 12. Sudip dan sendok
6. Gelas ukur 100 mL 13. Gelas beaker
7. Gelas ukur 10 mL

H. Langkah Kerja

Ditimbang Folium orthosiphon 0,5 gram, hexamini 5 gram.

Dipanaskan panci berisi air sampai bersuhu ± 90oC

Dimasukkan 0,5 g Folium orthosiphon yang telah dipotong ke dalam panci infusa,
ditambahkan 100 mL aquadest dan 1 mL air ekstrak
Dipanaskan di atas panci sampai suhu ± 90oC

Dibiarkan 15 menit setelah suhu 90oC, lalu larutan disaring dengan kain kasa panas

Ditunggu dingin lalu dilarutkan hexamini dalam cairan infusa

Dimasukkan ke dalam botol

Diberi etiket berwarna putih

I. Etiket
 Etiket yang digunakan berwarna putih, karena untuk pemakaian dalam
 Beyond use date : untuk formula oral yang mengandung air tidak lebih dari 14
hari

Apotek
Farmasetika
Sekip Utara, Yogyakarta
No : XI Tgl: 15 Maret 2021
Nama Pasien : Ibu Elma
Obat : Infusum Orthosiphonis 0,5% (Antidiuretik)
Aturan Pakai : 3 x sehari 1 sendok makan, sesudah makan
Obat Dalam
Peringatan Simpan di Kadaluarsa Apoteker

Jauhkan dari Tempat sejuk dan


anak-anak kering 29 Maret 2021
J. Wadah Akhir
Sediaan Infusa dikemas dalam botol yang tertutup baik dan rapat

K. Penyimpanan
Disimpan pada tempat suhu sejuk, kering, tertutup rapat, dan hindari sinar matahari
langsung.

L. Deskripsi Hasil Akhir yang Diharapkan


Diperoleh sediaan cair dengan volume 100 ml berwarna coklat dan tanpa endapan
serta berbau aromatik.

M. Daftar Pustaka
Anief, 1993, Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Anonim, 1978, Formularium Nasional Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 2014, Farmakope Indonesia Edisi V, Depkes RI, Jakarta.
Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV, Universitas Indonesia,
Jakarta.
Syamsuni, 2006, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, ECG, Jakarta.

Asisten Koreksi

Anda mungkin juga menyukai