Tugas Tutorial 1 Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Tutorial 1 Pendidikan Kewarganegaraan
Tugas Tutorial 1 Pendidikan Kewarganegaraan
PRODI S1 AKUNTANSI
Nim : 044901065
Jawab :
2. Sebagai warga Negara Indonesia kita harus bisa ikut berpartisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)
agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Gangguan tersebut bisa berasal dari dalam
dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.
Uraikan peran anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik!
Jawab :
Sebagai Negara besar dengan berbagai ragam suku, bangsa, budaya, dan
bahasa, Indonesia tidak pernah terlepas dari barbagai Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan Gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun luar negeri , baik secara
fisik atau non fisik.
Untuk mencegah ATHG tersebut diperlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa, salah
satunya adalah peran mahasisw dimana mahasiswa memiliki peranan penting untuk
enangkal ATHG.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945, dapat disimpukan bahwa usaha
pembelaan Negara meupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga Negara Indonesia.
Hal ini dapat diartikan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib untuk turut serta
dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga - lembaga
sesuai dengan UUD 1945 dan undang - undang yang berlaku termasuk juga aktivitas
bela Negara. Selain itu, setiap warga Negara dapat turut serta dalam setiap usaha
pembelaan Negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing - masing.
Dalam undang – undang No 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara Pasal 9
Ayat 1 disebukan bahwa, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.
Dalam penjelas UU No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela Negara
adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya terhadap
NKRI yang berdasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Upaya bela Negara , selain sebagai
kewajiban dasar warga Negara juga merupakan suatu kehormatan bagi setiap warga
Negara yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban kepada bangsa dan Negara.
Bela Negara dibedakan menjadi dua yaitu secara fisik dan non fisik. Secara
fisik yaitu dengan cara “membawa senjata” untuk menghadapi serangan atau agrnsi
musuh. Biasanya bela Negara secara fisik ini dilakukan untuk menghadapi serangan
dari luar. Sedangkan bela Negara nonfisik dapat diartikan sebagai “segala upaya
untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan Negara.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam melindungi
NKRI dari ATHG baik yang berasal dari dalam maupun dari luar baik dari fisik
maupun nonfisik.
1) Memberikan ketauladanan sebagai pemuda pemudi yang
berpendidikan dan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan
dalam kehidupan bermasyarakat.
2) Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai
kearifan lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai -
nilai asing.
3) Melatih kepemimpinan karena dalam kepemimpinan , karena karakter
menempati posisi tertinggi.
4) Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka
dan cermat terhadap hal - hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai
nilai kebangsaan.
5) Selalu berusaha meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi
geoekonomi dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi.
Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!
Jawab :
Jawab :
Fungsi ideology adalah untuk mempersatukan bangsa, memelihara dan
mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk seringkali terancam perpecahan.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa dakam mengmbangkan
kekuatan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, hambatan, serta
gangguan demi persatuan dan kelangsungan suatu bangsa menuju kejayaan bangsa dan
Negara.
Ketahanan Nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada
intinya, gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau Negara
hanya akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila Negara atau
bangsa itu memiliki ketahanan nasional. Di Indonesia, istilah ketahanan nasional
diperkenalkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI)
sekitar tahun 1960-an. Seorang ahli GPH s. Suryomataraman mengutarakan beberapa
macam ketahanan nasional, yakni :
1) Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin.
Ketahanan sosial sebagai konsepsi merupakan upaya menanggulangi segala
ancaman baik bersifat cultural maupun material, dari dalam maupun dari luar.
Konsep ketahanan nasional dirumuskan berdasarkan ajaran Asta Gatra.
Ketahanan nasional didasari oleh Asta Gatra yang mencakup aspekmaterial dan
sosial, antara lain :
Ketahanan ideology , ketahanan ideology merupakan kondisi mental
bangsa Indonesia yang berpegang pada ideology pancasila yang
menjadi ideology nasional. Nilai - nilai pancasila mengutamakan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan individu dan
golongan. Nilai - nilai pancasila turut mengajarkan cinta tanah air dan
mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
Ketahanan politik, ketahanan politik merupakan kehidupan politik
bangsa Indonesia dengan sistem demokrasi yang berdasarkan pancasila
dan UUD 1945. Kehidupan politik dibedakan menjadi dua, yaitu
masyarakat dan pemerintah. Masyarakat berperan memberikan
masukan, menyatakan keinginan, dan tuntutan, sedangkan pemerintah
berfungsi menentukan kebijakan yang berupa keputusan politik.
Katahanan ekonomi, ketahanan ekonomi merupakan kondisi kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia dengan membangun demokrasi yang
berlandaskan Pancasila. Sistem ekonomi ini mampu memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi demi
mewujudkan Kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Ketahanan sosial-budaya, ketahanan sosial-budaya merupakan kondisi
kehidupan sosial-budaya bangsa yang dijiwai keptibadian nasional
berdasarkan pancasila yang mendukung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME. Sosial
budaya mencakup dua aspek, yakni masyarakat dan kebudayaan. Dalam
hal masyarakat, masyarakat membentuk organisasi sosial yang
kemudian mengembangkan norma sosial yang meliputi kehidupan
normative, status, kelompok sosial, dan institusi. Sedangkan dalam hal
kebudayaan, masyarakat secara sosial membentuk bahasa, sistem
pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, sistem
peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem
religi, dan kesenian.
2) Ketahanan nasional sebagai kondisi, ketahanan sosial sebagai kondisi
merupakan analisis keadaan nasional dari masa ke masa. Sebagai kondisi,
ketahanan nasional bersifat dinamis yang dapat meningkat maupun menurun
dari tahun ke tahun. Analisis kondisi ketahanan nasional dilakukan berdasarkan
faktor-faktor Tri Gatra dan Panca Gatra dalam Asta Gatra.
3) Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan, ketahanan nasional
sebagai stategi, yakni berkaitan dengan pertanyaan tentang apa sebab dan
bagaiman Indonesia bisa terus bertahan dan berkembang walaupun
menghadapi banya ancaman dan bahaya.
Referensi :
https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/buku_tim/buku-tim-public-97.pdf