Tugas Tutorial 1 Pendidikan Kewarganegaraan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TUTORIAL 1

PRODI S1 AKUNTANSI

Nama : Anggraeni Mujiningsih

Nim : 044901065

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Tutor : Ari Febrian, S.Pd., M.Pd.

1. Dalam buku yang berjudul “Diplomasi Indonesia dan Pembangunan Konektivitas


Maritim (2008), Indonesia berada di dalam garis ekuator yang berada diantara dua
benua yaitu Benua Asia dan Australia, serta berada diantara samudra Hindia dan
Pasifik. Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi
poros maritime dunia.

Lakukanlah analisis terkait pentingnya posisi geografis Indonesia baik ditingkat


ASEAN maupun Dunia!

Jawab :

Pembentukan poros maritime bukan hanya untuk menjawab masalah


kebutuhan domestik dan regional, tetepi juga untuk menjawabtantangan global
tentang pentingnya jalur perdagangan transnasional dan internasional yang melalui
jalur laut. Potensi yang dimiliki Indonesiauntuk menjadi Negara maritime pertama
sangat besar karana letak geografisnya. Sebagai kepulauan terbesar di dunia,
Indonesia tengah berupaya untuk memanfaatkan posisi tersebut untuk menjadi poros
maritime dunia. Namun, posisi geografis Indonesia dalam jalur perdagangan
internasional belum bisa menjadikan Indonesia sebaga Negara maritime. Negara
maritime merupakan Negara yang mampu menmafaatkan dan menjaga laut untuk
mensejahterakan rakyatnya.
Namun, saat ini Indonesia masih berada pada tahap berusaha untuk menjadi
Negara maritime. Jika Negara kepulauan tersebut belum mampu memanfaatkan
kekayaan laut yang sudah berada di didalam kekuasaannya ataupun wewenangnya,
maka Negara kepulauan tersebut belum bisa dianggap sebagai Negara maritime.
Kebijakan Indonesia tenatang poros maritime dunia diikuti dengan
pembangunan dan perbaikan pelabuhan-pelabuhan utama dengan standar
internasional dan pembangunan tol laut. Namun kebijakan pembangunan pelabuhan
modern dan tol laut tidak langsung bisa menjadikan Indonesia sebagai poros
maritime yang populer di dunia, masih banyak kendala yang perlu dibenahi untuk
mendukung dan memperkuat diplomasi poros maritime Indonesia ditingkat
internasional. Perlu beberapa strategi untuk mewujidkan kebijakan diatas.
Indonesia terletak di rute kapal-kapal internasional. Dengan keuntungan itu
Indonesia perlu membangun pelabuhan-pelabuhan dengan standar internasional yang
nantinya akan dibuat bersandar kapal-kapal internasional.
Sedangkan tol laut memiliki tujuan menghubungkan pelabuhan-pelabuhan
besar yang ada dinusantara. Dengan adanya tol laut ini pengangkutan logistik,
kelancaran distribusi badang dan mobilitas manusia hingga keplosok dapat berjalan
efektif dan efisien.
Doktrin poros maritime di dunia, presiden Joko Widodo ingin memusatkan semua
kegiatan pemerintahannya dibawah platform transformatif itu agar Indonesia menjadi
jembatan antara samudra hindia dan pasifik atau indo-pasifik serta menjadikan
indonesiasebagai Negara tangguh berkat keejahteraan rakyatnya yang meningkat. Hal
ini berarti Indonesia harus beraing dengan Singapura yang selama ini berperan
sebagai penghubung jalur perdagangan , transportasi, dan telekomunikasi.
Indonesia memiliki letag geografis yang menuntut Indonesia untuk memiliki
konektivitas laut yang handal yang mampu menghubungkan titik-titik terpenting dari
sabang sampai merauke, bahkan menghubungkan dengan jalur pelayaran
internasional. Namun di Indonesia tingkat konektivitas dan sistem logistik masih
rendah sehingga menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan ekonomi dan
menyulitkan upaya mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di
Indonesia. Menyadari kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo melakukan percepatan
pembangunan dengan meningkatkan konektivitas maritime Indonesia dan membenahi
sistem logistik nasional.
Pembangunan konektivitas maritime tidak hanya bermafaat bagi perpindahan
barang domstik, tetapi juga membuka peluang untuk memperoleh manfaat dari
aktivitas pelayaran niaga global yang melewati wilayah perairan Indonesia.
Pemerintah Indonesia masih terus memacu perkembangan pembangunan
konektivitas nasional. Hasil dari upaya ini dapat terlihat dari meningkatnya indeks
konektivitas global Indonesia. Sementara menjadi keberhasilan dari jalur logistic
global akan menjadi konsistensi dan kesungguhan pemerintah Indonesia dalam
meningkatkan konektivitas maritime Indonesia.
Setelah tiga tahun berjalan, pembangunan infrastrukturpelayaran, terutama
melalui tol laut, sudah memperlihatkan sedikit kemajuan diperoleh masyarakat dari
beberapa program, seperti tidak ada lagi perbedaan harga di Papua dengan yang
terdapat di Pulau Jawa, adanya peningkatan konstribusi disektor kelautan dari 18,6%
menjadi 22%. Keberhasilan program ini meskipun tidak terlalu signifikan namun
telah memberi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan luar negeri
dan memperkuat konektivitas dengan Negara-negara ASEAN. Melalui tol laut ini,
Indonesia dapat mengefisienkan jalur perdagangan luar negeri ke Negara-negara
ASEAN serta memperlancar konektivitas dengan Negara-negara ASEAN.

2. Sebagai warga Negara Indonesia kita harus bisa ikut berpartisipasi secara aktif dalam
melindungi berbagai bentuk Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG)
agar dapat mewujudkan ketahanan nasional. Gangguan tersebut bisa berasal dari dalam
dan luar negeri serta bisa berupa fisik dan non fisik.

Uraikan peran anda sebagai mahasiswa agar dapat melindungi Negara Kesatuan
Republik Indonesia dari (ATHG) baik yang berasal dari dalam dan luar negeri serta
berupa fisik dan non fisik!

Jawab :

Sebagai Negara besar dengan berbagai ragam suku, bangsa, budaya, dan
bahasa, Indonesia tidak pernah terlepas dari barbagai Ancaman, Tantangan,
Hambatan, dan Gangguan (ATHG) baik dari dalam maupun luar negeri , baik secara
fisik atau non fisik.
Untuk mencegah ATHG tersebut diperlukan sinergi dari seluruh elemen bangsa, salah
satunya adalah peran mahasisw dimana mahasiswa memiliki peranan penting untuk
enangkal ATHG.
Berdasarkan Pasal 27 Ayat 3 UUD 1945, dapat disimpukan bahwa usaha
pembelaan Negara meupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga Negara Indonesia.
Hal ini dapat diartikan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib untuk turut serta
dalam menentukan kebijakan tentang pembelaan Negara melalui lembaga - lembaga
sesuai dengan UUD 1945 dan undang - undang yang berlaku termasuk juga aktivitas
bela Negara. Selain itu, setiap warga Negara dapat turut serta dalam setiap usaha
pembelaan Negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing - masing.
Dalam undang – undang No 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara Pasal 9
Ayat 1 disebukan bahwa, “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya bela Negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara.
Dalam penjelas UU No. 3 Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela Negara
adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya terhadap
NKRI yang berdasarkan pada UUD 1945 dan Pancasila dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Upaya bela Negara , selain sebagai
kewajiban dasar warga Negara juga merupakan suatu kehormatan bagi setiap warga
Negara yang harus dilakukan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela
berkorban kepada bangsa dan Negara.
Bela Negara dibedakan menjadi dua yaitu secara fisik dan non fisik. Secara
fisik yaitu dengan cara “membawa senjata” untuk menghadapi serangan atau agrnsi
musuh. Biasanya bela Negara secara fisik ini dilakukan untuk menghadapi serangan
dari luar. Sedangkan bela Negara nonfisik dapat diartikan sebagai “segala upaya
untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam
memajukan bangsa dan Negara.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan mahasiswa dalam melindungi
NKRI dari ATHG baik yang berasal dari dalam maupun dari luar baik dari fisik
maupun nonfisik.
1) Memberikan ketauladanan sebagai pemuda pemudi yang
berpendidikan dan dengan mengedepankan toleransi dan keharmonisan
dalam kehidupan bermasyarakat.
2) Mahasiswa harus mampu mengembangkan inovasi dan menghargai
kearifan lokal agar bangsa ini tidak ketergantungan terhadap nilai -
nilai asing.
3) Melatih kepemimpinan karena dalam kepemimpinan , karena karakter
menempati posisi tertinggi.
4) Mempersiapkan diri menjadi manusia Indonesia seutuhnya serta peka
dan cermat terhadap hal - hal yang menyimpang dari jati diri dan nilai
nilai kebangsaan.
5) Selalu berusaha meng-upgrade diri mengenai perubahan dari segi
geoekonomi dan geopolitik serta kemajuan teknologi dan informasi.

3. Upaya pembangunan integrasi nasional selalu mendapat Ancaman, Tantangan,


Hambatan, dan Gangguan atau yang disingkat dengan ATHG. Hal tersebut dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa yang bisa berasal dari dalam dan luar
negeri serta bisa berupa fisik dan nonfisik.

Lakukanlah analisis penyebab munculnya ATHG yang bisa memecah belah NKRI!

Jawab :

Dalam membangun integrasi nasional, bangsa Indonesia selalu dihadapkan


pada Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG). Dikutip dari situs
resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ancaman muncul
dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman fisik dan nonfisik. Ancaman di
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan :
1) Ancaman Bidang Ideologi
Ancaman dibidang ideology adalah ancaman yang mengancam pancasila
seperti komunisme dan liberialisme. Liberalisme merupakan akibat dari
globalisasi. Akibat negatif dari globalisai adalah seperti gaya hidup mewah,
pergauan bebas, dan lainnya. Hal - hal tersebut dapat menjadi ancaman bagi
kepribadian bangsa Indonesia jika tidak segera diatasi.
2) Ancaman Bidang Politik
Ancaman di bidang politik ini memiliki pengaruh besar terhadap kedaulatan,
keutuhan, dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik ini bisa berasal
dari dalam maupun luar negeri. Ancaman politik dari luar negeri misalnya
tekanan politik terhadap Indonesia oleh Negara lain. Ancaman politik dari
dalam negeri bisa berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan
massa untuk menumbangkan pemerintah yang sedang berkuasa. Ada juga
ancaman politik secara fisik berupa Sparatisme melalui pola perjuangan politik
tanpa senjata dan bersenjata. Sedangkan ancaman politik secara nonfisik
berupa intimidasi, provokasi ata blokase politik.
3) Ancaman Bidang Ekonomi
Ekonomi suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata
pengaruh globalisasi. Saat ini tidak ada Negara dengan kebijakan ekonomi
yang tertutup dari pengaruh Negara lain.blobalisasi perekonomian di satu sisi
membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar internasional secara
kompetitif. Sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk - produk
global ke dalam pasar domestik.
4) Ancaman Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya bisa berasal dari dalam maupun dari luar.
Ancaman dari dalam didorong oleh adanya isu - isu kemiskinan, kebodohan,
kelatarbelakangan, dan ketidakadilan. Isu - isu tersebut menjadi titik awal
terjadinya permasalahan, seperti sparatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana
akibat perbuatan manusia. Dampaknya akan mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme. Sedangkan ancaman dari luar
timbul akibat pengaruh dari globalisasi.
5) Ancaman Bidang Pertahanan dan Keamanan
Wujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan umumnya berupa
ancaman militer. Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan senjata
dan terorganisasi. Ancaman militer ini sangat membahayakan bagi kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Berikut ini
merupakan beberapa contoh ancaman militer :
a. Pelanggaran wilayah, kosekuensi Indonesia memiliki wilayah yang
sangat luas dan terbuka sangat berpotensi akan terjadinya pelanggaran
wilayah.
b. Pemberontakan bersenjata, pemberontakan bersenjata melawan
pemerintah Indonesia yang sah adalah bentuk ancaman militer yang
dapat mendorong kewibawaan Negara dan jalannya roda pemerintahan.
Indonesia pernah mengalami beberapa pemberontakan bersenjata oleh
gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontkan PKI
Madiun, dan G-30-S PKI. Sejumlah pemberontakan tersebut
mengancam pemerintahan yang sah, mengancam tegaknya NKRI yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
c. Aksi teror bersenjata, aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan
terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan
rasa ketakutan dan menimbulkan korban tanpa mengenal rasa
perikemanusiaan. Sasaran aksi teror bersenjata susah diprediksi dan dan
tidak bisa ditangani dengan cara- cara biasa. Perkembangan aksi teror
bersenjata yang dilakukan teroris sudah berkembang pesat seiring
perkembangan politik, lingkungan strategis, ilmu pengetahuan, dan
teknologi.

Dari uaraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab munculnya ATHG


adalah karena :

a. Rendahnya sikap saling toleransi dalam masyarakat.


b. Masyarakat yang bersifat heterogen mudah terjadi konflik antar
SARA.
c. Adanya sikap tidak puas atas pembangunan fasilitas public yang
terjadi di masyarakat.
d. Rendahnya keadaran diri dalam masyarakat untuk penjaga
persatuan dan kesatuan.
e. Budaya asli mulai hilang karena tergerus oleh budaya Negara asing
yang belum tentu sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
4. Pancasila merupakan dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadikan pedoman
untuk hidup berbangsa dan bernegara. Kondisi sekarang ini banyak terdapat Ancaman,
Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang dapat merusak ketahanan
nasional, sehingga Pancasila seharusnya di netralisasikan bukan hanya sekedar
dihafalkan supaya ketahanan nasional Negara Indonesia menjadi kokoh.

Lakukanlah telaah bagaimana cara memperkuat ideology Pancasila sebagai usaha


untuk memperkuat wawasan ideology Indonesia terkait dengan pembinaan ketahanan
nasional!

Jawab :
Fungsi ideology adalah untuk mempersatukan bangsa, memelihara dan
mengukuhkan persatuan dan kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa
Indonesia karena sebagai masyarakat majemuk seringkali terancam perpecahan.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa dakam mengmbangkan
kekuatan nasional untuk menghadapi berbagai tantangan zaman, hambatan, serta
gangguan demi persatuan dan kelangsungan suatu bangsa menuju kejayaan bangsa dan
Negara.
Ketahanan Nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada
intinya, gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau Negara
hanya akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila Negara atau
bangsa itu memiliki ketahanan nasional. Di Indonesia, istilah ketahanan nasional
diperkenalkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI)
sekitar tahun 1960-an. Seorang ahli GPH s. Suryomataraman mengutarakan beberapa
macam ketahanan nasional, yakni :
1) Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin.
Ketahanan sosial sebagai konsepsi merupakan upaya menanggulangi segala
ancaman baik bersifat cultural maupun material, dari dalam maupun dari luar.
Konsep ketahanan nasional dirumuskan berdasarkan ajaran Asta Gatra.
Ketahanan nasional didasari oleh Asta Gatra yang mencakup aspekmaterial dan
sosial, antara lain :
 Ketahanan ideology , ketahanan ideology merupakan kondisi mental
bangsa Indonesia yang berpegang pada ideology pancasila yang
menjadi ideology nasional. Nilai - nilai pancasila mengutamakan
persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan individu dan
golongan. Nilai - nilai pancasila turut mengajarkan cinta tanah air dan
mengembangkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.
 Ketahanan politik, ketahanan politik merupakan kehidupan politik
bangsa Indonesia dengan sistem demokrasi yang berdasarkan pancasila
dan UUD 1945. Kehidupan politik dibedakan menjadi dua, yaitu
masyarakat dan pemerintah. Masyarakat berperan memberikan
masukan, menyatakan keinginan, dan tuntutan, sedangkan pemerintah
berfungsi menentukan kebijakan yang berupa keputusan politik.
 Katahanan ekonomi, ketahanan ekonomi merupakan kondisi kehidupan
perekonomian bangsa Indonesia dengan membangun demokrasi yang
berlandaskan Pancasila. Sistem ekonomi ini mampu memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta mampu menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi demi
mewujudkan Kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
 Ketahanan sosial-budaya, ketahanan sosial-budaya merupakan kondisi
kehidupan sosial-budaya bangsa yang dijiwai keptibadian nasional
berdasarkan pancasila yang mendukung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME. Sosial
budaya mencakup dua aspek, yakni masyarakat dan kebudayaan. Dalam
hal masyarakat, masyarakat membentuk organisasi sosial yang
kemudian mengembangkan norma sosial yang meliputi kehidupan
normative, status, kelompok sosial, dan institusi. Sedangkan dalam hal
kebudayaan, masyarakat secara sosial membentuk bahasa, sistem
pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial, sistem
peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem
religi, dan kesenian.
2) Ketahanan nasional sebagai kondisi, ketahanan sosial sebagai kondisi
merupakan analisis keadaan nasional dari masa ke masa. Sebagai kondisi,
ketahanan nasional bersifat dinamis yang dapat meningkat maupun menurun
dari tahun ke tahun. Analisis kondisi ketahanan nasional dilakukan berdasarkan
faktor-faktor Tri Gatra dan Panca Gatra dalam Asta Gatra.
3) Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan, ketahanan nasional
sebagai stategi, yakni berkaitan dengan pertanyaan tentang apa sebab dan
bagaiman Indonesia bisa terus bertahan dan berkembang walaupun
menghadapi banya ancaman dan bahaya.
Referensi :

https://berkas.dpr.go.id/puslit/files/buku_tim/buku-tim-public-97.pdf

BMP MKDU4111 Lasiyo – Reno Wikandaru – Hastangka. Pendidikan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai