MODUL 1 Al Quran Hadits
MODUL 1 Al Quran Hadits
MODUL 1 Al Quran Hadits
Rasulullah ﷺbersabda:
Penjelasan Hadits:
Asal arti kata takwa adalah “wiqayah” (perlindungan diri). Maksudnya, buatlah
perlindungan diri di mana pun berada, dari perbuatan-perbuatan yang bisa menyulut
siksa Allah. Takwa bisa juga berarti berhati-hati atau waspada sebagaimana kehati-
hatian orang yang berjalan di jalan yang berduri.
Selain itu, ketika khilaf melakukan keburukan, harus segera diiringi dengan melakuan
kebaikan. Karena, kebaikan itu akan menghapus kejahatan yang dilakukannya. Yang
tak kalah penting adalah bergaul atau berinteraksi dengan orang dengan akhlak yang
baik.
Dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan radhiallahu’anhuma, beliau berkata, “Aku mendengar
Rasulullah ﷺbersabda,
الدين
ِ =َمن ي ُِر ِد هللا ُ به خيرً ا ُي َف ِّقهْه في
‘Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, Allah ta’ala akan pahamkan dia
dalam urusan agama.
Biografi Singkat Perawi:
Mu’awiyah bin Abu Sufyan Shakhr bin Harb al Quraisy al Umawi ﷺ. Beliau dan ayahnya
termasuk sahabat yang mulia.
Beliau dilahirkan 5 tahun sebelum diutusnya Rasulullah ﷺ, dan masuk Islam pada
tahun Fathu Mekah. Beliau termasuk penulis wahyu. Beliau ditunjuk sebagai gubernur
Syam pada masa Khalifah Umar. Beliau adalah khalifah yang pertama pada daulah
Umawiyah.
Penjelasan Hadits:
Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan
yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga Imam an-Nawawi dalam
kitabnya Riyadhush Shalihin, pada pembahasan “Keutamaan Ilmu” mencantumkan
hadits ini sebagai hadits yang pertama.
Pelajaran dari Hadits:
1. Keutamaan Mempelajari Ilmu Syar’i di atas ilmu-ilmu yang lain
2. Barangsiapa yang tidak mempelajari agama sesungguhnya ia dijauhkan dari
kebaikan yang banyak
3. Dengan ilmu, seorang muslim bisa beribadah kepada Rabbnya di atas
keterangan yang jelas, dan diapun menjadi tinggi kedudukannya di dunia
maupun di akhirat
4. Mengikhlaskan niat ketika menuntut ilmu Menjadikan hal tersebut bernilai
ibadah, sehingga seorang muslim diberi pahala karenanya.
5. Wajib atas seorang muslim mempelajari perkara-perkara yang wajib dari urusan
agamanya. Contohnya: ilmu tata cara wudhu, shalat, puasa, zakat, haji dan
kewajiban lainnya.
MODUL 3
KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAS DAN AL-MU’AWWIDZATAIN
Hadits Pertama:
– صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ – ِ َأ َّن َرس ُْو َل هللا: – ُض َي هللاُ َع ْنه ِ َو َع ْن َأبِي َس ِع ْي ٍد ال ُخ ْد ِري – َر
)) ث القُرْ آ ِن َ ُ (( َوالَّ ِذي نَ ْف ِسي بِيَ ِد ِه إنَّهَا لَتَ ْع ِد ُل ثُل: } { قُلْ هُ َو هللاُ َأ َح ٌد: ال فِي َ َ ق، .
(( َأيَ ْع ِج ُز: ال َأِلصْ َحابِ ِه َ َ ق، – صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ – ِ َأ َّن َرس ُْو َل هللا: َوفِي ِر َوايَ ٍة
ك يَا ُ أيُّنَا يُ ِطي: َوقَالُوا، ك َعلَ ْي ِه ْم
َ ِق َذل َ ِق َذل
َّ آن فِي لَ ْيلَ ٍة )) فَ َش ِ َُأ َح ُد ُك ْم َأ ْن يَ ْق َرَأ بِثُل
ِ ْث القُر
ِ آن )) َر َواهُ البُ َخ
اري ِ ْث ْالقُر ُ ُ ثُل: } ص َم ُد َّ (( { قُلْ هُ َو هللاُ َأ َح ٌد هللاُ ال: ال َ َ َرس ُْو َل هللاِ ؟ فَق.
Dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda tentang surah “Qul huwallahu ahad (surah Al-Ikhlas)”, “Demi diriku
yang ada pada tangan-Nya, sesungguhnya surah tersebut sama dengan sepertiga Al-
Qur’an.”
Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda kepada para sahabatnya, “Apakah salah seorang di antara kalian merasa
lemah untuk membaca sepertiga Al-Qur’an pada satu malam?” Maka itu berat bagi
mereka, dan mereka berkata, “Siapakah di antara kami yang sanggup melakukan itu,
wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Qul
huwallahu ahad Allahush shamad (surah Al-Ikhlas) adalah sepertiga Al-Qur’an.” (HR.
Bukhari) [HR. Bukhari, no. 5051; Fath Al-Bari, 9:95]
Hadits Kedua:
ث فِي ِه َما َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َكانَ ِإ َذا َأ َوى ِإلَى فِ َرا ِش ِه ُك َّل لَ ْيلَ ٍة َج َم َع َكفَّ ْي ِه ثُ َّم نَف
َ ي َّ ِع َْن عَاِئ َشةَ َأ َّن النَّب
اس ثُ َّم يَ ْم َس ُح بِ ِه َما َما ِ َّق َو قُلْ َأ ُعو ُذ بِ َربِّ الن ِ َفَقَ َرَأ فِي ِه َما قُلْ هُ َو هَّللا ُ َأ َح ٌد َو قُلْ َأ ُعو ُذ بِ َربِّ ْالفَل
ت
ٍ ث َمرَّا َ ا ْستَطَا َع ِم ْن َج َس ِد ِه يَ ْب َدُأ بِ ِه َما َعلَى َرْأ ِس ِه َو َوجْ ِه ِه َو َما َأ ْقبَ َل ِم ْن َج َس ِد ِه يَ ْف َع ُل َذلِكَ ثَاَل
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha’, “Bahwasanya Nabi ﷺapabila akan tidur di setiap
malamnya, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya kemudian meniup pada
keduanya, seraya membaca qul huwallahu ahad, qul a’udzu birabbil falaq, dan qul
a’udzu birabbinnaas. Kemudian mengusapkan kedua telapak tangannya ke seluruh
tubuh yang bisa beliau jangkau, mulai dari kepala, wajah, kemudian tubuh bagian
depan sebanyak tiga kali.” (Muttafaqun Alaihi)
HADITS PERTAMA:
Dari sahabat Hudzaifah bin Yaman radhiallahu anhu,
Rasulullah ﷺbersabda:
HADITS KEDUA:
Ghibah sebagaimana telah jelas pengertiannya yang terdapat dalam sebuah hadits
riwayat Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ُ هللاُ َو َرسُوْ لُه: َأتَ ْدرُوْ نَ َما ْال ِغ ْيبَةُ ؟ قَالُوْ ا: صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل َ ِع َْن َأبِ ْي هُ َري َْرةَ َأ َّن َرسُوْ َل هللا
ِإ ْن َكانَ فِ ْي ِه َما: َأفَ َرَأيْتَ ِإ ْن َكانَ فِ ْي َأ ْخ ْي َما َأقُوْ ُل ؟ قَا َل: فَقِي َْل،ُ ِذ ْكرُكَ َأخَ اكَ بِ َما يَ ْك َره: قَا َل،َأ ْعلَ ُم
ُ َو ِإ ْن لَ ْم يَ ُك ْن فِ ْي ِه َما تَقُوْ ُل فَقَ ْد بَهَتَّه،ُتَقُوْ ُل فَقَ ِد ا ْغتَ ْبتَه