9 Bab Iii Ok
9 Bab Iii Ok
9 Bab Iii Ok
Selanjutnya terkait struktur kurikulum sekolah dasar (SD) terdiri atas muatan :
1. Pendidikan Agama;
2. Pendidikan Kewarganegaraan;
3. Bahasa;
4. Matematika;
5. Ilmu Pengetahuan Alam;
6. Ilmu Pengetahuan Sosial;
7. Seni dan Budaya;
8. Pendidikan Jasmani dan Olahraga; dan
9. Muatan Lokal.
(PP Nomor 32 Tahun 2013, Pasal 77I Ayat 1)
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan jenjang pendidikan
dasar dan menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum. Pengembangan
kurikulum 2013 sekolah dasar pada saat ini mengacu kepada ketentuan:
Kelompok A ( Dikembangkan
Pusat )
2)PPKn 2 2 2 2 2 2 Jam
4)Matematika 4 4 4 2 2 2 Jam
5)IPA 0 0 0 2 2 2 Jam
6)IPS 0 0 0 2 2 2 Jam
Kelompok B ( Dikembangkan
Daerah )
1)PJOK 2 2 2 2 2 2 Jam
2)SBdP dan Bahasa Daerah 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2 2/2
1)Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
2)Dst.
Kelompok A (Umum)
20 20 20
4 Ilmu Pengetahuan Alam
TMK TMK TMK
5 Ilmu Pengetahuan Sosial
24 26 28
6. Matematika 6 6 6
Kelompok B (Umum)
Kelompok C ( Mulok )
1. Bahasa sunda 2 2 2 2 2 2
Keterangan:
Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.
Mata pelajaran Kelompok C dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4). Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pelajaran.
b. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu minggu efektif.
c. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu minggu
efektif.
d. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu minggu
efektif
e. Kelas I s/d kelas VI ditambah beban belajar Mulok Bahasa Daerah 2 jam pelajaran
diambil dari SBDP.
Struktur kurikulum 2013 tersebut sesungguhnya masih diperlukan oleh satuan
pendidikan guna menghitung beban belajar tatap muka atau jumlah jam pelajaran tatap
muka per minggu dan harian.
Kurikulum 2013 memuat 8 (delapan) mata pelajaran yang merangkum kompetensi
inti, kompetensi dasar, dan ruang lingkup materi berdasarkan tingkat kompetensi tiap
tingkat pendidikan. Kompetensi inti memayungi kompetensi dasar dan ruang lingkup
materi merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas.
B. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan bahan kajian pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal
yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman peserta didik terhadap
potensi di daerah tempat tinggalnya. (Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014, Pasal
2 Ayat 1)
Ruang Lingkup
1) Pengenalan tehnologi informasi dan komunikasi sederhana
2) Pengenalan perangkat keras dan lunak
3) Pengenalan siklus informasi yaitu input,proses,out put dan storage
4) Pengenalan fungsi perangkat lunak dan keras
5) Pengenalan internet
C. Kegiatan Ekstrakurikuler
Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Pasal 1 menyatakan bahwa “Kegiatan
Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di
luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah
bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan.”
Dalam sumber yang sama, Pasal 2 dinyatakan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler
diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat,
kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Selanjutnya, pada Pasal 3 ditegaskan bahwa :
(1) Kegiatan Ekstrakurikuler terdiri atas:
a. Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib; dan
b. Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan.
D. Pengembangan Diri
1. Pengembangan Diri Terprogram
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang Piket kelas
dilakukan terjadwal Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
Sholat Dzuhur Berjamaah
Upacara Bendera hari Senin dan hari Besar nasional
Tadarus Al Qur’an ( hafalan surat- surat pendek )
Pesantren Kilat Ramadhan
Pelaksanaan Hari Besar Agama Islam
Peringatan hari Besar Nasional (contoh hari Kartini,
Hari Kemerdekaan RI, Hardiknas dll)
Porseni/ Pentas Seni / Festival Sekolah
Ekskul on the road
F. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar peserta didik ditentukan dan berpedoman pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM) setiap kompetensi dasar (KD) pada mata pelajaran.
Indeks rerata ketuntasan minimal seluruh kompetensi dasar pada mata pelajaran pada
setiap semester menunjukkan KKM mata pelajaran pada semester itu. KKM satuan
pendidikan dicantumkan dalam Dokumen I KTSP dan bersifat dinamis, artinya
memungkinkan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan proses
pembelajaran. KKM dituliskan dalam bentuk angka dengan rentang 0 – 100 disertai
deskripsi capaian nilai untuk setiap muatan pelajaran.
KKM Satuan Pendidikan ditetapkan berdasarkan KKM muatan pelajaran
setiap kelas yang telah ditentukan oleh pendidik melalui rapat dewan guru. Penentuan
KKM muatan pelajaran mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta
didik (intake), kompleksitas materi, guru dan daya dukung antara lain kompetensi
guru, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Dengan demikian,
penentuan KKM muatan pelajaran merupakan kewenangan pendidik yang disetujui di
Nilai
1 Kompleksitas
2 Intake
Keterangan:
K R I T E R I A K E T U N T A S A N M I N I M A L (KKM)
1 PAI & BP 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
2 PPKn 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
3 B.INDONESIA 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
4 MATEMATIKA 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
5 IPA 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
6 IPS 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
7 SBdP 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
8 PENJASORKES 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
9 PLH 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75
Sumber : Hasil Analisis KKM
Fungsi KKM normatif digunakan untuk menentukan batas ketuntasan
pencapaian KD pada muatan mata pelajaran. Bagi peserta didik yang belum mencapai
KKM, pendidik harus menindaklanjuti dengan remedial. Sedangkan bagi peserta
didik yang telah mencapai KKM, pendidik dapat memberikan pengayaan.
1. Beriman
3. Peduli
4. Mandiri
5. Disiplin
6. Berani
7. Tanggung jawab
Bobot poin 150 berlaku selama siswa belajar di Sekolah Dasar Negeri
Science School Science School I dan bobot poin pelanggaran ini juga menjadi
salah satu kriteria prasyarat untuk menentukan naik tidaknya atau lulus
tidaknya siswa. Adapun klasifikasi tabel poin pelanggaran yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
A UMUM
1 Melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pancasila dan 100 poin
UUD 1945
2 Melakukan tindakan yang dapat merendahkan nama baik diri 100 poin
dan nama baik sekolah
3 Merendahkan, menghina, mengancam dan melakukan tindakan 100 poin
yang tidak terpuji terhadap orang tua, guru, pegawai dan tenaga
pendidik lainnya
B PAKAIAN SERAGAM
4 Tidak memakai seragam yang sesuai dengan ketentuan pada 10 poin
hari-hari kegiatan belajar dilaksanakan
5 Tidak memakai topi, ikat pinggang, kaos kaki, atau sepatu yang 5 poin
sesuai dengan ketentuan
CATATAN :
a. Siswa yang meraih prestasi di atas akan mendapatkan pengurangan kredit
poin pelanggaran sesuai dengan tabel diatas.
b. Siswa yang belum mendapat kredit poin, maka poin prestasi akan menjadi
poin pengurangan simpanan atau diberi penghargaan lainnya.
2. Kelulusan
a. Standar Kelulusan
PP Nomor 13 Tahun 2015 perubahan atas PP No. 19 Tahun 2005 dan
PP Nomor 32 Tahun 2013 menyatakan bahwa, peserta didik dinyatakan
3. Strategi Penanganan Siswa yang Tidak Naik Kelas dan Tidak Lulus
a. Penanganan Siswa yang tidak naik kelas
1) Siswa yang tidak naik dapat melanjutkan dengan mengulang dikelas tingkat
yang sama
2) Orang tua berhak untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain dengan
catatan tetap tidak naik sesuai dengan kelas yang ditinggalkan
b. Penanganan siswa yang tidak lulus
1) Siswa yang tidak lulus berhak untuk mengulang di kelas tingkat yang sama
2) Siswa yang tidak lulus berhak untuk pindah sekolah dengan catatan
mengulang dikelas yang sama
1. Bahasa Inggris
Mengingat saat ini Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang wajib
dikembangkan oleh sekolah, maka diadakan pembelajaran Bahasa Inggris dari Kelas I
sampai dengan Kelas VI dan English Day setiap hari Selasa, yang bertujuan untuk
mengenal , memahami, dan terampil berkomunikasi secara sederhana.