Tufas 2 PKN

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ani Safitri

Nim : 857607988

UPBJJ UT PURWOKERTO

TUGAS 2 PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan Indonesia.
Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membedakan negara yang satu dengan negara
yang lainnya. Identitas nasional tersebut biasanya lahir dari berbagai nilai-nilai yang ada di
suatu bangsa. Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan
berikanlah contoh identitas nasional yang ada di Indonesia !

Jawab :

Istilah Identitas Nasional terbentuk oleh dua kata, yaitu identitas dan nasional. Kamus Besar
Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa kata Identitas berarti “ ciri –ciri atau keadaan khusus
seseorang “ atau “ jati diri “ kata Identitas dalam nahasa Inggris berasal dari kata “identity”.
Berdasarkan arti kata Identitas di dalam kamus tersebut, dengan demikian dapat di simpulkan
bahwa kata identitas merajuk pada ciri atau penanda yang dimiliki oleh seseorang pribadi dan
dapat pula kelompok. Penanda pribadi misalkan diwujudkan dalam beberapa bentuk identitas
diri, missal dalam Kartu Tanda Penunduk ( KTP ) atau Surat Izin Mengemudi ( SIM ). Kata
nasional berarti bersifat “kebangsaan “ berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri. Kata
nasional berasal dari kata national ( Inggris ). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
“nasional” berarti bersifat kebangsaan , berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri, meliputi
suatu bangsa ( Tim Penyusun Buku Ajar MKWU, 2016 )Berdasarkan arti yang terdapat di
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tersebut, identitas nasional dengan demikian dapat
diartikan sebagai ciri-ciri, segala perasaan, atau sifat-sifat kebangsaan yang berasal dari
bangsa itu sendiri. Berdasarkan arti kamus ini, identitas nasional dapat dipahami sebagai ciri
khas yang dimiliki oleh suatu bangsa dan berasal dari bangsa itusendiri. Yang pada akhirnya
jadi penentu atau pembeda bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Identitas nasional
dengan demikian mencakup dua aspek. Pertama, adalah aspek ciri khas. Identitas nasional
selalu merupakan representasi dari keadaan suatu bangsa. Identitas adalah gambara yang
mewakili keadaan bangsa tersebut. Kedua identitas nasional juga pembeda dari bangsa
tersebut dengan bangsa yang lain. Sama halnya dengan kehidupam seorang individu, identitas
juga menjadi salah satu hal yang penting bagi kelangsungan hidup suatu bangsa, tidak
terkecuali Indonesia. Identitas menjadi salah satu hal yang penting bagi sebuah bangsa karena
identitas akan menjadi salah satu faktor yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
yang lain. Dengan memiliki identitas, indonsia akan menjadi bangsa yang berdaulat dan
berkepribadian, yang memiliki karakter yang kuat sehingga mampu menghadapi tantangan
zaman yang semakin sulit. Secara historis, ide tentang identitas nasional Indonesia bukanlah
ide yang baru. Ide ini telah muncul sejak masa perjuangan kemerdekaan. Kesadaran tentang
pentingnya identitas nasional Indonesia secara historis tepatnya mulai muncul setelah banyak
pemuda Indonesia yang menjalani pendidikan di Eropa. Kesadaran tentang pentingnya
identitas nasional Indonesia, khususnya pada tahap awal munculnya ditandai dengan
diselenggarakanya Kongres Budi Utomo 1908. Kongres Budi Utomo 1908 diseleggarakan
sebagai akibat dari munculnya kesadaran rakyat Indonesia untuk merdekadan bersatu sebagai
bangsa. Secara terminologis identitas nasional adalah pengertian yang di dalamnya tersimpul
perangkat nilai nilai budaya yang mempunyai ciri khas dan membedakan dengan bangsa lain.
Identitas nasional merupakan konstruksi emosional, intelektual dan ideologis yang terus
menerus harus dibangun agar tata nilai yang tersimpul di dalamnya tetap relevan, actual, dan
fungsional. Dalam menghadapi zaman yang terus-menerus berkembang dan berubah-uah.
Identitas nasional pasca kemerdekaan dikelola secara terencana oleh pemerintah. Bentuk
bentuk identitas nasional yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Bendera Negara Indonesia adalah Bendera Sang Merah Putih

b) Bahasa nasional atau Bahasa Persatuan adalah Bahasa Indonesia

c) Lagu kebangsaan adalah lagu Indonesia raya

d) Lambang Negara Adalah Burung Garuda Pancasola

e) Semboyan Negara adalah Bhineka Tunggal Ika


f) Dasar Falsafah negara adalah Pancasila

g) Konstitusi atau Hukum Dasar Negara Indonesia adalah UUD Negara Repiblik Indonesia
Tahun 1945

h) Bentuk Negara adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia

i) Konsepsi Wawasan Nusantara

j) Kebudayaan-kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan nasional

Sumber BMP MKDU411 Edisi 2

2. Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa Indonesia sudah final dan menjadi harga mati.
Sebagai ideologi dan dasar negara Pancasila memiliki nilai-nilai luhur untuk kehidupan
berbangsa dan bernegaraserta menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di
Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila saling berkaitan dan membentuk sebuah piramida
hierarki. Oleh karena itu, Pancasila memiliki makna yang mendasar dan tidak dapat
dipisahkan dengan yang lainnya.
Dari uraian di atas, lakukanlah analisis terkait dengan sila sila Pancasila dilihat dari causa
materialis dari Pancasila!

Jawab :

Segala sesuatu ciptaan atau mahluk yang berada di dalam waktu pasti memiliki proses
penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai
permulaan. Proses menjadinya ada ini di sebut asal muasal atau sebab musebab. Pancasila
sebagai dasar filsafat negara pernah tidak ada, maka mempunyai hal lain yang mengadakan
disebut asal mula atau sebab. Pancasila ini terdapat dalam hukum dasar negara kita yang
tertinggi yaitu Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang merupakan
naskah penjelasan terperinci dari proklamasi kemerdekaan.
Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula, demikian juga
Pancasila tidak ada begitu saja, namun keberadaannya memiliki asal mula. A.T. Soegito
( 1999: 29-33) menjelaskn, bahwa Natanagoro ketika membahas asal mula Pancasila dasar
filsafat negara mengatakan bahwa pembicaraan mengenai asal mula Pancasila memiliki
pengaruh yang sangat penting terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat atau dasar
kerohanian negara.
Causa Pancasila atau yang biasa disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa Materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula
bentuk, causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan.
Sebenarnya keempat empat asal mula ini memiliki kedudukan yang sama-sama penting,
dalam arti tidak dapat diabaikan.
Causa Materialis atau di sebut juga asal mula bahan ialah berasal dari bangsa Indonesia
sendiri, semua elemen yang ada diasopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal
mula bahannya terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan, dan didalam agama-agamanya.
Sehingga pada hakokatnya nilai- nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali dari
bangsa Indonesia sendiri yang berupa nilai- nilai adat kevbudayaan dan nilai-nilai religious
yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa
materialis Pancasila adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan
hidup.
Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam kerajaan zaman Majahpahit dan
sriwijaya. namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana silanya
juga diambil dari pola kehidupan masyarakat yang ada pada zaman tersebut. Disimpulkan
bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalui proses pemikiran
yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yag di sebut causa, hingga terlahir
dan di resmikan pada setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran Pancasila yaitu pad 1 juni
1945.
Untuk menerangkan keberadaan dari hakikat Pancasila, digunakan berbagai pendekatan
dalam merenungkan Pancasila secara filosofis itu para pemikir tidak hanya berhenti pada
perumusan Pancasila, tetapi mereka masing-masing juga memikirkan bagaimana Pancasila
yang sudah dirumuskan menjadi rumusan filsafat yang umum abstrak itu dapat dilaksanakan
dalam kehidupan konkret dalam bidang kenegaraan dan kemasyarakatan. Dalam hal ini
mereka menyebut istilah trnsformasi Pancasila. Masing-masing dengan menggunakan
dimensi yang sesuai dengan dimensi yang digunakan waktu mereka merumuskan Pancasila
formal tersebut ( Suwarno, 1993: 80-81 ).
Asal mula langsung meliputi pembahasan-pembahaan menjelang dan sesudah proklamasi
kemerdekaan yang menunjukan aspek langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar negara.
Asal mula tidak langsung lebih menujuk pada aspek bahan dalam dimensi historis masa
lampai khususnya yakni sebelum kemerdekaan, tidak dihubungan dengan kegiatan secara
langsung dengan proses pembahasannya di sekitar proklamasi.

Sumber referensi MODUL MKDU4111 Edisi 2,

3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai makna bahwa segala aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari harus berdasarkan Pancasila. Nilai-nilai yang terdapat di dalam
Pancasila dijadikan teladan dan acuan agar hidup bisa lebih tertat dan teratur baik dalam
kehidupan bermasyarakt, berbangsa, dan bernegara.

Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab :

Dalam sepanjang sejarah bangasa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai


pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan masyarakat sejak sebelum
Pancasila sebagai dasar negara dirumuskan dalam satu system nilai. Terbukti pada zaman
dulu wilayah wilayah di nusantara memiliki beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya sebagai contoh kepercaannya terhadap tuhan, rasa toleransi, sikap gotong
royong, musyawarah, solidaritasnya dan lain-lain. Nilai yang ada sebelumnya tersebut
menjadi bekal hingga terbentuknya rumusan rumusan yang dibahas oleh beberapa orang
yang kemudian disahkannya Pancasila.

Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai niai Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari masyarakat. Nilai-nilai yang ada masih kita temui dalam masyarakat bangsa yang
ada sebagai contoh masih banyaknya yang mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak yang mempraktikan toleransi, gotong
royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainnya. Namun yang harus disesali sebagian dari
masyarakat bangsa Indonesia ada yang mengabaikan hal tersebut, sehingga muncunya
masalah masalah yang serius. Seperti contoh masih banyaknya masyarakat yang enggan
membayar pajak, contoh lainnya adalah korupsi. Dari dua kasus diatas, artinya para oknum
masih banyak yang mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi pedoman hidup bersama
saat ini yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi nilainya kita akan mengalami
masalah yang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah dipastikan masalah ekonimi
bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonoi tersebut menjadikan
bangsa memiliki hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya ekonomi negara, dan
untuk masyarakat kebawah rawan terjadinya tidak kriminal.

Untuk menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda khususnya pada


mahasiswa dan pelajar sebagai tombak estafet perjuangan nasib bangsa ataupun kepada
masyarakat yang luas perlu diberikan motivasi, dorongan, dan pemahaman tentang manfaat
dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan positif yng salah satu kegiatan tersebut adalah
internalisasi atau penanaman nilai-nilai yang meliputi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah, serta keadilan dan kegiatan yang bermanfaat lainnya. Menurut
( Supriadi, Matnuh & Mitha , 2014 ) Internalisasi merupakan suatu proses penanaman sikap
yang focus langsung kepada pribadi seseorang melalui pengajaran untuk menimbulkan
kesadaran tentang nilai-nilai sehingga generasi muda tersebut daapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Umumnya internalisasi nilai ini lebih mengarahkan orang kepada
pribadi yang lebih baik, sebagai contoh ialah berpartisipasi dalam penyuluhan kegiatan anti
narkoba, mengikuti pengajian rohani, serta mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan,
sehingga nilai-nilai tersebut tertanam dalam diri seseorang dan terus berkembang menjadi
sebuah kebiasaan.

Berdasarkan temuan proses internalisasi nilai-nilai Pancasila dan faktor penghambat proses
internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat disimpulkan bahwa proses internalisasi nilai-nilai
Pancasila, yaitu melalui proses pembelajaran, proses pembiasaan, proses keteladanan. Faktor
penghambat internalissi nilai-nilai Pancasila pun bisa dari faktor internal adalah kurangnya
motivasi dari dalam diri masyarakat yang enggan berpartisipasi dalam proses inernalisasi
nilai-nilai Pancasila. Faktor eksternal yaitu pada lingkungan masyarakat yang kurang
terjalinnya kerjasama antar masyarakat. Pancasila merupakan falsafah hidup yang
didalamnya memuat perihal norma-norma. Menurut Sunoto ( 1985 : 6 ), inti dari isi sila-sila
Pancasila pada hakikatnya merupakan norma Pancasila. Norma Pancasila ini meliputi
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Sebagai suatu postulat, maka
norma Pancasila harus menjadi tolak ukur bagi seluruh penilaian terhadap segala kegiatan
kenegaraan, kemasyarakatan, dan perorangan di Indonesia. Hakikat isi Pancasila merupakan
norma dan tolak ukur bagi segala kegiatan kenegaraan, kemasyarajatan, dan perorangan yang
menyangkut nilai etika atau kesusilaan atau baik buruk. Dikatakan bermoral atau
berkesusilaan atau beretika jika sesuai dengan atau memenuhi syarat tolak ukur tersebut.
Sila-sila dala Pancasila sudah semestinya perlu diinternalisasikan ke dalam sendi-sendi
pemahaman masyarakat, dihayati oleh setiap masyarakat pelayan public diimplementasikan
dalam setiap kegiatan masyarakat.

4. Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945 dan disahkan sebagai dasar negara pada tanggal 18
Agustus 1945. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai fungsi utama sebagai
dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila adalah yang paling tinggi karena sebagai
sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.

Dari uraian di atas lakukanlah silahkan lakukan analisis kedudukan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa Indoneisa dalam kehidupan sehari-hari!

Jawab :

Pancasila digali dari bangsa Indonesia sendiri yang sudah ada beradab adab lamaya. Oleh
karena itu, Pancasila adalah kepribadian bangsa itu sendiri yang hanya dimiliki bangsa
Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa. Menurut dewan perancang nasional,
kepribadian Indonesia dimaksud sebagai keseluruhan ciri khas bangsa Indonesia yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain. Dimana keseluruhan ciri khas
tersebut adalah bentuk pencerminan dari garis pertumbuhan danperkembangan bangsa
Indonesia sepanjang masa.

Sejak 1 juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan landasan
kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang harus diamalkan
semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia mengandung
makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari sesuai sila-sila dari
Pancasila. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai-nilai ketuhanan,
keagamaan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, demokrasi, dan nilai keadila
sosial.

Adapun yang dimaksud Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia dicontohlan seperti
diantaranya adalah gotong royong. Gotong royoh sendiri merupakan sebuah aktivitas bekerja
sama tolong menolong dan bantu membantu. Nilai yang terkandung dalam aksi gotong
royong pun sangat beragam diantaranya nilai kebersamaan, nilai kesatuan, nilai rela
berkorban, nilai tolong menolong, dan nilai sosialisasi yang mana kepribadian ini tidak
semua negara memilikinya. Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonsia dan
yang paling menonjol adalah bangsa Indonesia terkenal dengan sifat keramahannya kepada
orang lain. Masyarakat dari zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu memang memiliki
sifat yang anggun, lemah lembut, dan murah senyum. Yang mana nila keramah tamahan
tersbut masih dipelihara turun menurun hingga saat ini sehingga diadopsi atas kesepakatan
bersama menjadi sebuah ceminan ciri kepribadian bangsa Indonesia. Nilainya mencerminkan
semua sila yang terkandung dalam Pancasila.

Tujuan sebuah Pancasila dicerminka sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara tidak
lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah Nefgara Kesatuan Republik Indonesia yng
merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu kehidupan bangsa
yang aman, tertib, dan damai.

Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga
masyarakat, karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-mata hanyalah sebuah karangan
saja. Kepribadian hidup yaf ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi kepribadian
hiduo bangsa yang dirintis sejak jaman Sriwijaya hingga sumpah pemuda 1928. Kemudian
diangat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta disepakati dab ditentukan sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain
sebagai kepribadian bangsa, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan demikian
Pancasila merupaka cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan
rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segal
daya upaya bangsa Indonesia dala membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman
dari pandangan hidup bangsa Indonesia.

Sumber referensi modul MKDU4111

Anda mungkin juga menyukai