BUPATI LOMBOK BARAT
PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT.
NOMOR \0ATAHUN 2020
TENTANG
PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA
UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
Menimbang
PADA DINAS KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK BARAT,
: a. bahwa untuk menunjang penyelenggaraan pemerintah
dibidang Kesehatan serta mengoptimalkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, maka perlu membentuk
Unit Pelaksana ‘Teknis berupa Pusat Kesehatan
Masyarakat;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 20 Peraturan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan
Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah, maka Dinas atau Badan Daerah
Kabupaten/Kota dapat dibentuk UPTD Kabupaten/ Kota
untuk melaksanakan kegiatan teknis _operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu yang
pembentukannya ditetapkan dengan _—Peraturan
Bupati/Walikota setelah dikonsultasikan secara tertulis
kepada Gubernur;
c. bahwa berdasarkan _pertimbangan _sebagaimana
dimaksud huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan.Mengingat
ot
Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994
tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994
Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5121);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah
pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5887);
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah;
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676);9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan
dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah, maka Dinas atau Badan Daerah Kabupaten/
Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 451);
10, Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat (Lembaran
Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 Nomor
10, Tabahan Lembaran Daerah Nomor 142);
11. Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 58 Tahun 2016
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan (Berita Daerah Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2016 Nomor 61). Menunggu perubahan)
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : = PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT TENTANG
PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA
KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1, Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati Lombok Barat dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
3. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
4. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
5. Unit Pelaksana Teknis yang disingkat UPT adalah organisasi yang
melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
6. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitasi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.7. Kelompok jabatan fungsional adalah kelompok jabatan fungsional dan
kelompok jabatan pelaksana sesuai peraturan perundang-undangan.
8. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
9. Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP adalah
suatu kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat
penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
10. Sistem informasi puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam
melaksanakan menajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk Unit Pelaksana Teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
(2) Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
1. Kecamatan Sekotong terdiri dari 2 (dua) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Sekotong; dan
b. Puskesmas Pelangan.
2. Kecamatan Lembar terdiri dari 2 (dua) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Jembatan Kembar; dan
b. Puskesmas Eyat Mayang.
3. Kecamatan Gerung terdiri dari 2 (dua) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Gerung; dan
b. Puskesmas Dasan Tapen.
4. Kecamatan Kediri terdiri dari 2 (dua) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Kediri; dan
b. Puskesmas Banyumulek.
5. Kecamatan Narmada terdiri dari 3 (tiga) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Narmada;
b. Puskesmas Sedau; dan
¢. Puskesmas Suranadi.
6. Kecamatan Kuripan terdiri dari 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas
Kuripan.
7. Kecamatan Lingsar terdiri dari 2 (dua) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Lingsar; dan
b. Puskesmas Sigerongan.
8. Kecamatan Labuapi terdiri dari 2 (dua) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Labuapi; dan
b. Puskesmas Perampuan.9. Kecamatan Gunungsari teridiri dari 3 (tiga) Puskesmas yaitu:
a. Puskesmas Gunungsari;
b. Puskesmas Penimbung; dan
c. Puskesmas Sesela.
10. Kecamatan Batulayar terdiri dari 1 (satu) Puskesmas yaitu Puskesmas
Meninting
BABII
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Kedudukan
Pasal 3
(1) Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berkedudukan
sebagai unit yang membantu Dinas Kesehatan dalam melaksanakan
kegiatan teknis operasional yang terkait dengan pelayanan kesehatan
dipuskesmas diwilayah kerjanya.
(2) Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dipimpin oleh seorang
Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas Kesehatan.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4
(1) Susunan Organisasi Puskesmas terdiri dari:
Kepala:
Sub Bagian Tata Usaha;
UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
UKM Pengembangan;
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium;
Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Struktur organisasi UPT Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), tercantum pada Lampiran yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini.
rPeeaogp()
(2)
(3)
Bagian Ketiga
‘Tugas dan Fungsi
Paragraf 1
Kepala Puskesmas
Pasal 5
UPT Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, mempunyai
tugas membantu Dinas Kesehatan dalam penyelenggaraan sebagian
urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya dibidang
pelayanan kesehatan yang sifatnya teknis operasional yang berkaitan
dengan pelaksanaan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Puskesmas mempunyai fungsi, meliputi:
pelaksanaan administrasi puskesmas;
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
penyusunan petunjuk teknis operasional;
penyusunan program dan kegiatan puskesmas;
pelaksanaan program dan kegiatan puskesmas;
pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan tugas.
puskesmas;
h. pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
puskesmas;
i, pelaksanaan peningkatan dan mempertahankan mutu setiap jenis
pelayanan; dan
i. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2), Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala
Puskesmas yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan kebijakan teknis penyelenggaraan pengelolaan kesehatan
di puskesmas untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan dalam
rangka mewujudkan Kecamatan sehat yang menjadi kewenangannya
sesuai peraturan perundang-undangan.
emo aoge
Pasal 6
Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (3) menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan Rencana Kerja strategis puskesmas;
b. penyelenggaraan kebijakan teknis dalam rangka pelaksanaan tugas
puskesmas;
c. penyelenggaraan UKM Esensial tingkat pertama di wilayah kerjanya;
d. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya;QQ
(2)
(a)
. pengawasan pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan
anggaran pendapatan dan belanja puskesmas dan jaringannya;
f. pengoordinasian tugas-tugas puskesmas dan jaringannya, lintas
sektor terkait;
g. pelaksanaan urusan ketatausahaan, umum dan kepegawaian,
pengelolaan keuangan, tatalaksana dan perlengkapan puskesmas;
h, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan fasilitasi
pelayanan kesehatan;
i. pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas.
Paragraf 2
Sub Bagian Tata Usaha
Pasal 7
Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf b, dipimpin oleh seorang Kepala yang mempunyai tugas membantu
Kepala Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan teknis dan
administrasi dengan membawahi beberapa kegiatan yang meliputi,
sistem informasi puskesmas, pengelolaan administrasi kepegawaian,
umum dan rumah tangga, serta pengelolaan keuangan dalam lingkup
Puskesmas yang menjadi kewenangannya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan sistem informasi puskesmas;
b. penyelenggaraan dan pengelolaan —_pengelolaan_administrasi
kepegawaian, umum dan rumah tangea;
c. penyelenggaraan administrasi keuangan;
. penyelenggaraan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan;
e. penyiapan bahan rancangan dan pendokumentasian perundang-
undangan, pengelolaan perpustakaan, dan hubungan masyarakat;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait; dan
g. penyusunan laporan hasil kegiatan.
a
Paragraf 3
UKM Esensial Dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat
Pasal 8
UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, dipimpin oleh seorang
Penanggungjawab yang mempunyai tugas membantu kepala Puskesmas
dalam mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan yang berkaitan
dengan upaya kesehatan masyarakat esensial dan keperawatan
Kesehatan masyarakat yang menjadi kewenangannya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Penangung Jawab UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat mempunyai fungsi:
@. penyusunan rencana program dan kegiatan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas UKM Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat;
b. pengumpulan bahan dan pemeliharaan bahan kerja dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas UKM Esensial dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat;
c. penyeliaan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, dan berkualitas;
4. pelaksanaan inventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas serta penyiapan bahan pemecahan masalah;
¢. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas dalam
lingkup yang menjadi tanggung jawab kegiatan UKM Esensial dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
pelaksanaan promosi kesehatan termasuk UKS;
pelaksanaan pelayanan kesehatan lingkungan;
- pelaksanaan kesehatan KIA-KB yang bersifat UKM;
pelaksanaan pelayanan gizi yang bersifat UKM;
pelaksanaan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
pelaksanaan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat;
penyusunan laporan hasil kegiatan; dan
. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
goo Sa
Paragraf 4
UKM Pengembangan
Pasal 9
(1) UKM Pengembangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1)
huruf d, dipimpin oleh seorang penanggungjawab yang mempunyai tugas
membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan pelayanan upaya kesehatan masyarakat pengembangan
yang menjadi kewenangannya sesuai peraturan perundang-undangan;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Penangung Jawab UKM Pengembangan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana program dan kegiatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas UKM Pengembangan;
b. pengumpulan bahan dan pemeliharaan bahan kerja dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas UKM Pengembangan;
¢. penyeliaan pelaksanaan tugas pokok organisasi agar berjalan sesuai
rencana, tepat waktu, dan berkualitas;
pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwé
pelaksanaan pelayanan kesehatan gizi masyarakat;
pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional komplementer;
pelaksanaan pelayanan kesehatan olahraga;
pelaksanaan pelayanan kesehatan indera;
FRo ooa)
(2)
QQ)
i, pelaksanaan pelayanan kesehatan lansia;
pelaksanaan pelayanan kesehatan kerja;
k, pelaksanaan pelayanan kesehatan inovasi seperti akupuntur,
akupresure dan lain-lain;
1. penyusunan laporan hasil kegiatan;
m. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
Paragraf S
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium
Pasal 10
UKP, Kefarmasian dan Laboratorioum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 ayat (1) huruf ¢, masing-masing dipimpin oleh seorang
penanggungjawab yang mempunyai tugas membantu Kepala Puskesmas
dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan upaya
Kesehatan perseorangan, kefarmasian, dan laboratorium yang menjadi
kewenangannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
penanggung jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium mempunyai
fungsi:
a. Penyusunan rencana program dan kegiatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas UKP, Kefarmasian dan Laboraturium;
b. Pengumpulan bahan dan pemeliharaan bahan kerja dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas UKP, Kefarmasian dan Laboraturium;
pelaksanaan pelayanan pemeriksaan umum;
pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
pelaksanaan pelayanan gawat darurat;
pelaksanaan pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP;
pelaksanaan pelayanan persalinan;
pelaksanaan pelayanan rawat inap untuk puskesmas yang
menyediakan pelayaan rawat inap;
pelaksanaan pelayanan kefarmasian;
pelaksanaan pelayanan laboratorium;
- penyusunan laporan hasil kegiatan; dan
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
FRomoe po
cro
Paragraf6
Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Pasal 11
Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f,
dipimpin oleh seorang penanggungjawab yang mempunyai tugas
membantu kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan dan
melaksanakan jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilita:pelayanan kesehatan yang menjadi kewenangannya sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas Dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi:
a. penyusunan rencana program dan kegiatan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
b. pengumpulan bahan dan pemeliharaan bahan kerja dalam rangka
kelancaran pelaksanaan tugas Jaringan Pelayanan Puskesmas dan
Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
c. pelaksanaan puskesmas keliling;
d. pelaksanaan pembinaan dan/atau mengkoordinasikan Bidan Desa,
serta pengawasan pelaksanaan tugas Bidan Desa;
e. pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi jejaring fasilitas pelayaan
kesehatan;
f. pelaksanaan koordinasi dan pengaturan kegiatan jejaring pelayanan
kesehatan dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan;
g. penyusunan laporan hasil kegiatan; dan
h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh pimpinan.
Paragraf 7
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 12
(1) Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas pokoknya dibantu oleh
tenaga-tenaga profesional yang tergabung dalam kelompok jabatan
fungsional.
(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas UPTD Puskesmas
sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab kepada Kepala
Puskesmas.
(4) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
BAB IV
WEWENANG
Pasal 13
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2) huruf a, puskesmas berwenang untuk:
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerjasama dengan sektor lain yang terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat;
f, melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan;
i. memberi rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan
penyakit;
Pasal 14
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (2)
huruf b, puskesmas berwenang untuk:
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara konfrehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
b. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
d.menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
€. menyelenggrakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama intern dan antar profesi;
f, melakukan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan:
h. melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan;
i, mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya;
melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
sistem rujukan;
Pasal 15,
(1) Selain penyelenggara fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
(2), puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga
kesehatan.
(2) Ketentuan mengenai wahana Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.BAB V
TATA KERJA
Pasal 16
(1) Kepala Puskesmas berkewajiban melaksanakan _prinsip-prinsip
koordinasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam UPT Puskesmas
maupun dengan instansi lainnya.
(2) Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kebijakan
umum yang ditetapkan oleh Kepala Dinas sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
(3) Kepala Sub Bagian Tata Usaha berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip
koordinasi, sinkronisasi dan simplifikasi sesuai dengan bidang tugasnya.
(4) Kepala Puskesmas dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertanggungjawab
memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta
melaporkan hasil-hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya
masing-masing.
(5) Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Penanggungjawab
atau Pejabat Fungsional dan seluruh personil pada Puskesmas
melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, serta menerapkan prinsip hierarki, koordinasi,
kerja sama, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, _akuntabilitas,
transparansi serta efektifitas dan efisiensi.
BAB VI
KEPEGAWAIAN
Pasal 17
(1) Kepala Puskesmas adalah jabatan fungsional
(2) Pengangkatan dan pemberhentian pejabat struktural, fungsional dan
pelaksana UPT Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Pengangkatan pejabat struktural, fungsional dan pelaksana sebagaimana
dimaksud ayat (1) harus memenuhi standar kompetensi sesuai bidang
urusan pemerintahan yang ditangani.
(4) Rotasi pejabat struktural, fungsional dan pelaksana UPT Puskesmas
dilaksanakan atas usulan Kepala UPT Puskesmas kepada Kepala Dinas
untuk mendapatkan persetujuan.
(5) Jumlah dan jenis jabatan fungsional dan jabatan pelaksana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditentukan berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Bagi Kepala Puskesmas yang masih menjabat dalam nomenklatur jabatan
struktural diberikan waktu untuk melakukan penyesuaian dalam waktu 1
(satu) tahun sejak peraturan ini diundangkan.BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Dengan berlakunya peraturan ini, maka Pasal 2 ayat (2) huruf b dan Pasal 8
sampai dengan pasal 10 Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 1 Tahun
2012 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas/ Badan di
Kabupaten Lombok Barat sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Bupati Nomor 09 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga
atas Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 01 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Unit Plekasana Teknis (UPT) Dinas / Badan di Kabupaten
Lombok Barat, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 20
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok
Barat.
Ditetapkan di Gerung
pada tanggal, @ fevvai 2020
BUPATI LOMBOK nanan
|. FAUZAN
Diundangkan di Lombok Barat
H. BAEHAQI
BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2020 NOMOR 10 ALampiran _: Peraturan Bupati Lombok Barat
Nomor
Tentang —_: Pembentukan, Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan.
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT)
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PADA DINAS KESEHATAN.
KEPALA DINAS
KEPALA UPT
KASUBAG TATA
JABATAN USAHA
FUNGSIONAL
PELAKSANA PELAKSANA.
KELOMPOKPEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT
DINAS KESEHATAN
Jalan Galt Subeol- Gerng. Tap. (0370) 681490, 681684
Enall yralcom
NOTA DINAS
Kepada th, Bupati Lombok Barat
Dati : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
Tanggal 4 Februari 2020
Sifat Penting
Lampiran 4 (satu) Gabung. -
Hal Mohon Penandatanganan Peraturan Bupati tentang Pembentukan, Susunan, Rincian
Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
4, Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang baik melalui peningkatan kualtas
elayanan Aparatur Pemerintah kepada masyarakat di sektor pelayanan Kesehatan harus senantiasa
ditingkatkan secara terus menerus, berkelanjutan dan ditaksanakan oleh semua jajaran aparatur
pemerintah sebagaimana harapan masyarakat.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, hadimya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah diharapkan dapat memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Dalam bidang kesehatan dilaksanakan oleh pemerintah daerah,
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat dibebankan tugas membantu Bupati dalam
‘menyelenggarakan sebagian tugas pemerintah daerah dalam bidang Kesehatan Daerah. Sesuai
dengan Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2016 tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas
Kesehatan, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat mempunyai tugas pokok dan fungsi
yang peru didukung oleh keberadaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD). Dengan adanya UPTD
‘maka sebagian kegiatan teknis penunjang Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat akan
terlaksana lebih efektif dan efisien untuk mengupayakan pendekatan pelayanan kepada masyarakat
dan meningkatkan PAD menjadi lebih optimal
‘Sehubungan dengan uraian diatas, kami telah membuat konsep Peraturan Bupati yang mengatur
tentang Pembentukan, Susunan, Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Pelayanan Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. Konsep tersebut telah kami
Konsultasikan dan telah diiakukan ASISTENS| dengan Bagian Organisasi dan Tatalaksana dan
Bagian Hukum Sekretariat Daerah,
Tujuan
Tujuan dari dibuatnya Peraturan Bupati tentang Pembentukan, Susunan, Rincian Tugas, Fungsi Dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
tersebut adalah sebagai panduan bagi UPT Pelayanan Kesehatan Kabupaten Lombok Barat yang
‘akan dibentuk dalam melaksanakan tugas operasionalManfaat
Manfaat dari dibuatnya Peraturan Bupati tentang Pembentukan, Susunan, Rincian Tugas, Fungsi Dan
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
tersebut adalah sebagai bahan Evaluasi Pimpinan, baik Pimpinan ditingkat Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Barat maupun Pimpinan Daerah yang lebih tinggi untuk mengambil kebijakan
selanjutnya,
Demikian untuk maklum, atas perkenan Bapak kami haturkan terima kasih.
nBAbina Utama Muda = IVic
19611230 198701 2001