Ramgkuman PPKN
Ramgkuman PPKN
Ramgkuman PPKN
KELAS: XI TITL B
ABSEN: 21
Tidak terbagi-bagi baik ke luar maupun ke dalam dan kekuasaan pemerintah pusat tidak
dibatasi. c.f. strong negara kesatuan :
Negara kesatuan adalah negara bersusun tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh
daerahnya berada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan
sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar.
1. Sentralisasi
Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat,
dan pemerintah daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari
pemerintah pusat.
2. Desentralisasi
Sementara itu, negara kesatuan bersistem desentralisasi memberi kekuasaan kepada pemerintah
daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri (otonomi, swatantra). Bahkan terdapat parlemen
daerah untuk menampung aspirasi rakyat di daerah.
Indonesia adalah Negara kesatuan yang menganut sistem desentralisasi melalui mekanisme
otonomi daerah. Oleh karena itu pemerintah pusat memberikan sebagian kewenangan
pemerintahan kepada daerah otonom (provinsi dan kabupaten kota).
Akan tetapi, ada kewenangan yang tidak diberikan kepada daerah otonom, yaitu kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, agama, yustisi, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal
nasional.
Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 97-99) karakteristik Negara kesatuan republic
Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia sejalan dengan paham negara integralistik
yang melihat bangsa sebagai suatu organisme.
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia bertujuan untuk menyatukan seluruh wilayah
Nusantara agar menjadi negara yang besar dan kukuh dengan kekuasaan negara yang
bersifat sentralistik. Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik.
Karakteristik Negara Kesatuan Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal
25A UUD NRI Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan
hak-haknya ditetapkan oleh undang-undang”. Lalu apa yang dimaksud dengan nusantara?
Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang disusun oleh Tim Kemdikbud
(2017, hlm. 99) di jelaskan karakteristik negara kesatuan republik Indonesia berdasarkan
konsep wawasan nusantara maksudnya adalah menggambarkan kesatuan wilayah perairan
dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak di antara Samudra Pasifik dan Samudra
Indonesia serta di antara Benua Asia dan Benua Australia.
Kesatuan tersebut juga dibalut oleh 5 karakteristik bentuk negara kesatuan republik Indonesia
yang mencakup:
1. kesatuan politik;
2. kesatuan hukum;
3. kesatuan sosial budaya;
4. kesatuan ekonomi; dan
5. kesatuan pertahanan dan keamanan.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa meskipun wilayah Indonesia terdiri atas ribuan
pulau, tetapi semuanya terikat dalam satu kesatuan negara yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sementara itu, uraian lini masa dinamika persatuan dan kesatuan bangsa dari masa ke masa
yang difokuskan kepada kondisi politik ketatanegaraan menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm.
100-115) adalah sebagai berikut.
Masa Revolusi Kemerdekaan terjadi pada 18 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949.
Dalam periode ini, bentuk NRI adalah kesatuan, dengan bentuk pemerintahan Republik, di
mana presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintahan sekaligus sebagai kepala
Negara (presidensial).
Pegangan ketatanegaraan pada periode ini adalah Undang-Undang Dasar 1945. Namun
pelaksanaannya belum dapat dijalankan secara murni dan konsekuen. Hal tersebut karena
bangsa Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya. Sehingga pemerintah
masih fokus terhadap upaya mempertahankan kemerdekaan dari kekuatan asing yang
berusaha untuk kembali menjajah Indonesia.
Periode ini juga ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan separatis dari dalam dengan
tujuan mendirikan negara baru yang memisahkan diri dari NKRI. Adapun gerakan-
gerakan tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun 1948
2. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) di Daerah Jawa Barat
Pada masa Republik Indonesia Serikat juga terjadi beberapa gerakan separatis yang di
antaranya adalah sebagai berikut.
Di tambah lagi, pada periode ini juga terjadi beberapa gerakan separatis yang di antaranya
adalah sebagai berikut.
1. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
2. Pemberontakan PRRI/Permesta (Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia/Perjuangan Rakyat Semesta)
Dekret Presiden tanggal 5 Juli 1959 telah membawa kepastian di negara. Indonesia
kembali menggunakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara yang berkedudukan sebagai
asas penyelenggaraan negara.
Sejak berlakunya kembali UUD 1945, Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan
kepala pemerintahan. Kabinet yang dibentuk pada tanggal 9 Juli 1959 dinamakan Kabinet
Kerja yang terdiri atas:
1. Kabinet Inti, yang terdiri atas seorang perdana menteri yang dijabat oleh Presiden dan
10 orang menteri.
2. Menteri-menteri ex officio, yaitu pejabat-pejabat negara yang karena jabatannya
diangkat menjadi menteri. Pejabat tersebut adalah Kepala Staf Angkatan Darat, Laut,
Udara, Kepolisian Negara, Jaksa Agung, Ketua Dewan Perancang Nasional dan Wakil
Ketua Dewan Pertimbangan Agung
3. Menteri-menteri muda sebanyak 60 orang.
Pada periode ini muncul pemikiran di kalangan para pemimpin bangsa Indonesia, yang
dipelopori Presiden Soekarno, yang memandang bahwa pelaksanaan demokrasi liberal
pada periode yang lalu hasilnya sangat mengecewakan.
Sebagai akibat dari kekecewaan tersebut, presiden Soekarno mencetuskan konsep
demokrasi terpimpin. Pada mulanya, ide demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
Kepemimpinan Presiden Soekarno akhirnya jatuh pada tahun 1966. Jatuhnya Soekarno
menandai berakhirnya masa Orde Lama dan digantikan oleh kekuatan baru, yang dikenal
dengan sebutan Orde Baru yang dipimpin Soeharto.Selama memegang kekuasaan negara,
pemerintahan Orde Baru tetap menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Adapun
kelebihan dari sistem pemerintahan Orde Baru adalah sebagai berikut.
1. Perkembangan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia yang pada tahun 1968
hanya 70 dolar Amerika Serikat dan pada 1996 telah mencapai lebih dari 1.000 dolar
Amerika Serikat.
2. Suksesnya program transmigrasi.
3. Berhasil menyukseskan program Keluarga Berencana.
4. Sukses memerangi buta huruf.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu bentuk reformasi yang dilakukan oleh bangsa
Indonesia adalah melakukan perubahan atau amandemen atas Undang-Undang Dasar
1945. Langkahnya adalah dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang
bersifat konstitusional, sehingga diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang
lebih baik dari yang sebelumnya.