LP Kejang Demam Tahun Terbaru
LP Kejang Demam Tahun Terbaru
LP Kejang Demam Tahun Terbaru
Disusun Oleh :
WAHYU EKA WULANDARI
NIM. A3R22078
Kediri,.........................2022
Mengetahui,
Kepala Ruang Galuh
Sumariyati, S.Kep.,Ners
NIP. 19691222 199603 2 001
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN KEJANG DEMAM
Penyebab dari kejang demam menurut Wulandari & Erawati (2017) diantaranya
sebagai berikut.
a. Faktor genetika
Faktor keturunan memegang penting untuk terjadinya kejang demam 25-50 %
anak yang mengalami kejang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami
kejang demam sekurang-kurangnya sekali.
b. Infeksi
1) Bakteri diantaranya penyakit pada traktus respiratorius (pernapasan),
pharyngitis (radang tenggorokan), tonsillitis (amandel), dan otitis media
(infeksi telinga).
2) Virus diantaranya varicella (cacar), morbili (campak), dan dengue (virus
penyebab demam berdarah ).
c. Demam
Kejang demam cenderung timbul dalam 24 jam pertama pada waktu sakit dengan
demam atau pada waktu demam tinggi.
d. Gangguan Metabolisme
Hipoglikemia, gangguan elektrolit (Na dan K) misalnya pada pasien dengan
riwayat diare sebelumnya.
e. Trauma
Kejang demam dapat terjadi karena trauma lahir dan trauma kepala.
3. Fatofisiologi
Menurut Staff pengajar FKUI( 2019 ) sumber energi otak adalah glukosa yang
melalui proses oksidasi menjadi CO2 dan air. Sel dikelilingi oleh membran yang
terdiri dari permukaan dalam yaitu lipoid dan permukaan luar yaitu ionik.
Dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion
kalium(K+) yang sangat sulit dilalui oleh ion natrium (Na+) dan elektrolit lainnya,
kecuali ion klorida (CL-). Akibatnya konsentrasi kalium dalam sel neuron tinggi
dan konsentrasi natrium rendah, dan di luar sel neuron terdapat keadaan sebaliknya.
Karena perbedaan jenis dan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel, maka terdapat
perbedaan potensial membran yang disebut potensial membran dari neuron. Untuk
menjaga keseimbangan potensial ini diperlukan energi dan bantuan enzim Na-K-
ATP-ase yang terdapat pada permukaan sel.
Pada keadaan demam kenaikan suhu1°C akan mengakibatkan kenaikan
metabolisme basal10-15% dan kebutuhan oksigen akan meningkat 20%. Pada,usia 3
tahun sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh dibandingkan dengan orang
dewasa hanya 15%. Sehingga kenaikan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan
dari membran sel neuron dan terjadi difusi ion kalium maupun natrium melalui
membran, akibatnya terjadi lepas muatan listrik. Lepas muatan listrik ini
sedemikian besarnya sehingga dapat meluas keseluruh sel maupun ke membran
sekitarnya dan dengan bantuan neurotrans mitter mengakibatkan terjadinya kejang.
Pathway
4. Klasifikasi
l. Abdomen
Adakah distensia abdomen serta kekakuan otot pada abdomen . Bagaimana
turgor kulit dan peristaltik usus. Adakah tanda meteorismus. Adakah pembesaran
lien dan hepar.
m. Kulit
Bagaimana keadaan kulit baik kebersihan maupun warnanya. Apakah
terdapat oedema, hemangioma. Bagaimana keadaan turgor kulit.
n. Ekstremitas
Apakah terdapat oedema, atau paralise terutama setelah terjadi kejang.
Bagaimana suhunya pada daerah akral.
o. Genetalia
Adakah kelainan bentuk oedema, sekret yang keluar dari vagina, tanda-tanda
infeksi.
7. Pemeriksaan Diagnostic
Pemeriksaan minimum untuk kejang tanpa demam pada anak menurut Ngastiyah
(2019) meliputi:
a. Glukosa puasa: Batas normalnya lebih dari 10g/dl. Hipoglikemia dapat menjadi
faktor presipitasi kejang.
b. Kalium: Batas normal kalium laki-laki1,0-1,2mmol/L. Bila ada kerusakan
jaringan, kalium akan keluar dari sel dan masuk kedalam cairan ekstraseluler.
Jika penurunan kalium dalam urine dapat menunjukan hiperkalemia (serum
kalium meningkat) dan sebaliknya.
c. Natrium: Batas normal natrium laki-laki 135-145 mmol/L. Pada cairan
ekstraseluler kadar natrium urine biasanya rendah dan kadar natrium serum
rendah tidak normal/normal akibat memodilusi atau kadar meningkat.
d. EEG (Elektroensefalografi) adalah suatu cara untuk melokalisasi daerah serebral
yang tidak berfungsi dengan baik, mengukur aktivitas otak. Gelombang otak
untuk menentukan karakteristik dari gelombang pada masing-masing tipe dari
aktifitas kejang.
e. Pemeriksaan scan CT adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
8. Diagnose Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan perjalanan patofisiologi dan manifestasi klinik yang muncul maka
diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan kejang demam adalah:
a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh
diatas nilai normal, kulit merah, kejang, takikardi, takipnea, dan kulit teraba
panas.
b. Pola napas tidak efektif behubungan dengan hambatan upaya napas ditandai
dengan dispnea, penggunaan otot bantu napas, fase ekspirasi memanjang, pola
napas abnormal, ortopnea, tekanan ekspirasi menurun, tekanan inspirasi
menurun, dan ekskursi dada berubah.
c. Risiko cedera berhubungan dengan hipoksia jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Betz Cecily L, Sowden Linda A. (2021). Buku Saku Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC.
Sacharin Rosa M. (2018). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Alih bahasa : Maulanny R.F. Jakarta :
EGC.
Arjatmo T.(2019). Keadaan Gawat Yang Mengancam Jiwa. Jakarta : gaya baru