Tugas Makalah - Kewirausahaan - Allbeck

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

BISNIS DOCKING KAPAL

Nama : Allbeck Ricardo.Yohanis Rame


NPM : 05.2021.1.01264
Jurusan : Teknik Perkapalan

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Surabaya, 08 November 2022

Allbeck Ricardo Yohanis Rame


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… .…..ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN .……………………………………………………......1
1.1 Latar Belakang .…………………………………………………….....1
1.2 Rumusan Masalah .……………………………………………………1
1.3 Tujuan .………………………………………………………………...1
1.4 Manfaat .……………………………………………………………….1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………......2


2.1 Sejarah Galangan Kapal…………….. ……………………………......2
2.2 Jenis-Jenis Docking……....……………………………………………2
2.3 Jenis Biaya Docking…………………....………………………….......3

BAB 3 METODOLOGI………….………………………………………………..4
3.1 Survey Pengdeokan.…………………………………………………...4
3.2 Metodi Docking.…………………………………………………........5

BAB 4 KESIMPULANN………………………………………………………….6
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dok atau docking mempunyai pengertian yaitu sebuah kondisi dimana sebuah kapal
berada di atas dok untuk dilakukannya perawatan ataupun perbaikan. Proses docking
atau pengedokan dibantu dengan fasilitas pendukung yang biasa disebut dengan
galangan atau shipyard. Kapal yang dibangun Kementrian Perhubungan memiliki
jumlah kurang lebih 150 Unit kapal, Namun semakin kesini kapal makin lebih banyak,
tidak terbanyangkan kapal tersebut perlu melakukan masa perawatan rutin. Dalam
bisnis ini merupakan keuntungan yang begitu baik, karena akan banyak antrian untuk
docking, sekali docking kita bisa meghasilkan keuntungan.
Galangan kapal atau shipyard adalah sebuah tempat yang dirancang khusus yang
dilengkapi fasilitas pendukung untuk proses pembuatan, pemeliharaan dan perbaikan
kapal. Kapal-kapal ini dapat berupa jenis kapal dagang, kapal penumpang, kapal
wisata, kapal militer dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara kita memanfaatkan kondisi ini untuk menjadi keuntungan ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari proses pengedokan kapal yaitu untuk keperluan membersihkan badan
kapal dibawah garis air, memeriksa kerusakan – kerusakan, memperbaiki kerusakan-
kerusakan serta mengecat badan kapal dibawah garis air

1.3 Manfaat

Manfaat docking dalam bisnis adalah kita akan memperoleh keuntungan dalam sekali
perawatan,
2

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Galangan Kapal


Galangan kapal Indonesia mulai didirikan pada sekitar tahun 1951. Pada tahun 1951
didirikan sebuah galangan bernama Galangan Carya di Jakarta dan mulai membangun kapal
konstruksi baja dengan ukuran hingga 500 DWT. Walaupun Galangan Carya merupakan
sebuah galangan kecil, dengan didirikannya galangan kapal tersebut merupakan sebuah
pencapaian sejarah di bidang industri perkapalan di Indonesia.
Pada tahun 1960, dikarenakan adanya konflik antara negara Indonesia dengan Belanda , maka
semua perusahaan milik Belanda, termasuk galangan kapal indonesia, diambil alih oleh
pemerintah Indonesia yang kemudian menjadi badan usaha milik pemerintah.
Salah satunya Galangan Kapal Marina yang didirikan pemerintah Belanda pada tahun 1939 di
Surabaya. Galangan kapal tersebut kemudian diganti namanya menjadi PT PAL (Penataran
Angkatan Laut), dan sekarang menjadi PT. PAL Indonesia (Persero). Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan kapal baru dan perbaikan kapal di Indonesia, perusahaan galangan
kapal di Indonesia tumbuh di berbagai daerah terutama yang berdekatan dengan pelabuhan-
pelabuhan besar.

2.2 Jenis-Jenis Docking


Terdapat survey periodik di dunia perkapalan, salah satunya Docking Survey (Survey
Pengedokan) yang digunakan untuk pemeriksaan berkala terhadap perlengkapan komponen
bagian luar dari sistem penggerak, kondisi lambung di bawah garis air dan perlengkapan
penutup mesin. Maka dari itulah Docking Kapal harus dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa jenis pengedokan yang dilakukan pada kapal:
A. Syncrolift dry dock atau dok angkat merupakan sebuah fasilitas pengedokan
kapal dengan bantuan pengantar lift untuk menurunkannya di dok. Persiapan
untuk melakukan Dok angkat ini adalah dengan mempersiapkan ganjalan
berupa blok lurus ataupun balok samping untuk membuat peralatan mencapai
kedudukan tertentu sebelum kapal dimasukan tepat di atas ganjalan tersebut.

B. Floating Dock atau Dok Apung adalah fasilitas pengedokan berupa bangunan
konstruksi dengan ponton-ponton yang dilengkapi dengan crane pengangkat,
perlengkapan tambat, pompa-pompa air serta perlengkapan reparasi kapal3
lainnya yang dimana konstruksi ini dapat diapungkan dan ditenggelamkan
dalam arah vertikal.

C. Graving Dock atau yang biasa juga disebut dok kolam merupakan suatu
fasilitas pengedokan berupa banguan dengan bentuk kolam yang terletak di tepi
laut maupun sungai. Dengan dinding yang kokoh layaknya kolam renang,
beban berat air akan mampu diterima oleh dinding dan lantai dok kolam ketika
ada kapal yang akan dimasukkan atau dikeluarkan ke dalam dok kolam
tersebut. Sedangkan pada saat kosong, dok akan menerima tekanan tanah dari
sekitarnya.

D. Slipway dock atau dok tarik merupakan salah satu fasilitas pengedokan kapal
dengan cara menyiapkan bantalan berupa trolley sebagai dudukan dari kapal
agar setelah kapal didudukan pada tolley tersebut dapat ditarik dari permukaan
air dengan mesin derek tali baja melalui suatu rel yang menjorok masuk ke
dalam perairan dengan posisi yang condong ke arah tertentu sampai ke tepi
perairan yang tidak terganggu oleh pasang surut air laut.

2.3 Jenis Biaya Docking Kapal


Pembiayaan suatu reparasi kapal pada umunya di kelompokan sebagai berikut :
A. Pelayanan Umum
o Biaya naik/turun dock ( docking/undocking).

o Biaya di atas dock dihitung per hari.

o Pelayanan kapal tug boat untuk kapal docking/undocking.

o Penyediaan penjaga keamanan selama kapal berada diatas


dock.

o Pelayanan pengaturan ballast, tali-temali untuk kapal docking


serta kapal yang masuk dan keluar galangan.

o Penyiapan ganjal-ganjal kapal untuk docking.

B. Biaya perbaikan/perawatan konstruksi di bawah air


o Penyekrapan lambung dari kotoran tiram atau tumbuhan laut
yang melekat. Biaya ini dihitung per meter persegi luas
lambung.

o Pembersihan lambung dengan sweep blast dan sand blast.


Biaya ini dihitung per meter persegi luas lambung.

o Penggantian pelat-pelat konstruksi. Biaya ini dihitung per


kilogram berat pelat.

o Pemeriksaan ketebalan pelat dengan ultiasonic test. Biaya ini


dihitung berdasarkan jumlah titik pemeriksaan.
o Pemeriksaan dan perbaikan kemudi, propeller, poros kemudi,
poros propeller, bantalan poros kemudi dan bantalan poros
propeller.

o Pemasangan zinc anoda. Biaya ini dihitung berdasarkan


jumlah zinc anoda yang dipasang.

C. Biaya perbaikan mesin utama dan motor listrik


o Pebaikan mesin utama. Biaya ini dihitung bardasarkan
besarnya PK mesin.

o Perbaikan motor listrik berdasarkan pada kilowatt (KW)


motor listrik.

o Biaya instalasi listrik lain. Biaya ini dihitung berdasarkan


pada besarnya arus atau hambatan listrik.

o Biaya instalasi pipa dan sistemnya. Biaya 1ru dihitung


berdasarkan besar diameter dan panjang pipa.

D. Biaya perawatan dan perbaikan bagian-bagian deck


o Penggantian pelat misalnya pelat deck, pelat tutup palkah dan
lain-lain.

o Perawatan dan perbaikanan pada derrick boom, sekoci


penolong dan windlass
4

BAB III
METODOLOGI

3.1 Survey Pengedokan


Kegiatan Docking Survey/Survei Pengedokan menurut Biro Klasifikasi Indonesia dibagi
dua cakupan yaitu bagian lambung/Hull Part dan bagian permesinan/Machinery Part.
Berikut secara garis besar item-item pemeriksaan dari 2 cakupan survei tersebut,
diantaranya :

1) Bagian lambung/Hull Part


Docking Survey/Survei Pengedokan bertujuan untuk melakukan
pemeriksaan secara periodic bagian lambung kapal di bawah garis air, bukaan,
dan penutup-penutup dibagian side shell yang berhubungan dengan permesinan
Kapal laut dengan tanda kelas A100 (kecuali kapal penumpang) harus
melaksanakan sedikitnya dua kali pemeriksaan alas kapal bagian luar pada
setiap 5 tahun periode pembaruan kelas. Salah satu pemeriksaan alas kapal harus
dilaksanakan dalam hubungannya dengan survei pembaruan kelas/renewal class
survey. Dalam kondisi khusus, jatuh tempo penundaan docking survey/survei
pengedokan tidak lebih dari 3 bulan dapat diberikan bertepatan dengan survei
pembaruan kelas/ renewal class survey.

Kapal laut dengan tanda kelas A90 harus melaksanakan sedikitnya dua kali
pemeriksaan alas bagian luar pada setiap 4 tahun periode pembaruan kelas.
Interval diantara docking survey pertama dan kedua tersebut tidak boleh lebih
dari 24 bulan.
5

Kapal penumpang dan kapal lain yang dilengkapi untuk mengangkut


lebih dari 12 orang penumpang, harus melaksanakan pemeriksaan alas bagian
luar (docking survey/survei pengedokan) setiap tahun dengan interval tiap
docking survey/survei pengedokan yaitu 1 tahun.

2) Bagian permesinan/Machinery Part


Docking Survey/Survei Pengedokan bagaian permesianan ini bertujuan
untuk memeriksa lambung dibagian bawah air, submerged valves, fittings dan
alat-alat yang terhubung pada pengoperasian permesinan dan sistem propulsi.
Cakupan pemeriksaan diantarannya :
a) Survei propeller shafts, tube shafts
b) Pemeriksaan Rudder Propellers, bow thruster, water jet propulsion
c) Valve, fittings dan alat-alat yang menempel pada lambung

3.2 Metode Docking

1) Kapal dinaikan dan ditopang balok dengan ketinggian yg cukup sehingga


memungkinkan surveyor melakukan pemeriksaan seluruh pelat alas dan
bagian-bagian terkait. Kemudian lambung bagian bawah dibersihkan
sebelum dilaksanakan survei.

2) Pemeriksaan meliputi bagian-bagian diantaranya:


o Pelat alas dan pelat sisi (bottom & side plating)
o Linggi haluan dan buritan
o Kemudi (rudder) & sepatu kemudi (rudder shoe) bila terpasang
o Bilge keel, shaft bracket
o Tes fungsi steering gear
o Sea chest
o Sea inlet valve & discharge valve

BAB IV
KESIMPULAN

Setelah meneliti tentang cara melakukan usaha bisnis Docking dan Galangan Kapal dalam
sebuah perusahaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengelolaan Bisnis Docking ini adalah
aspek yang sangat penting dalam dunia perkapalan, Tanpa adanya docking sendiri, kapal tidak
akan mampu bertahan. Hal ini karena tidak ada yang mampu mereperasi dan merawat sebuah
kapal.

Pengelolaan SDM juga penting meliputi proses rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan sistem
upah yang jelas. Selain itu, penanaman nilai dan budaya perusahaan juga bagian penting dalam
pengelolaan SDM. Untuk itu, diperlukan seleksi yang tepat
Docking

Anda mungkin juga menyukai