Isomer Optik Dan Aktivitas Biologis
Isomer Optik Dan Aktivitas Biologis
Isomer Optik Dan Aktivitas Biologis
Isomer Optik adalah isomer yang disebabkan oleh senyawa yang mempunyai atom C
asimetrik. Isomer optic mempunyai sifat kimia Fisika sama dan hanya berbeda pada
kemampuan dalam memutar bidang cahaya terpolarisasi atau berbeda rotasi optiknya.
Masing-masing isomer hanya dapat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kiri atau ke
Isomer optic kadang-kadang mempunyai aktivitas biologis yang berbeda karena ada
Keterangan :
Nilai koefisien partisi lemak/air dari isomer (-) atau log P (+) = log P(-)
1. (-)- Hiosiamin, aktivasi medriatiknya 15-20 kali lebih besar disbanding isomer (+)
2. D-(-)adrenalin, aktivitas vasokonsttiktornya 12-15 kali lebih basar disbanding isomer (+)
efek antihipertensi
efeknya negative
6. (+)-Norhormoepinefrin, aktivitas presosnya 160 kali lebih besar disbanding isomer (-)
antibatuk
8. L-(+)-Asam askorbat mempunyai efek antiskorbut, sedang isomer (-) efeknya negarif
10. Isomer (-) dan (+)-klorokuin mempunyai efek antimalaria yang sama, hal ini berarti
Perbedaan aktivitas dari isomer-isomer optic dapat dijelaskan dengan beberapa perkiriraan
sebagai berikut :
1. Ada perbedaan distribusi dari isomer-isomer dalam tubuh, tanpa memandang perbedaan
kerja pada sisi reseptor. Perbedaan ini disebabkan isomer optic diseleksi terlebih dahulu
Contoh :
a. Isomer optic berinteraksi dengan senyawa aktif optic dalam cairan tubuh, missal protein
b. Salah satu isomer optic cenderung dimetabolisis oleh enzim yang bersifat stereospesifik.
c. Salah satu isomer diabsorbsi secara selektif pada sisi kehilangan yang stereospesifik,
berinteraksi denga sisi reseptor yang aktif optis, menghasilkan diasterioisomer dengan
sifat kimia fisika berbeda sehingga terjadi perbedaan dalam distribusi dan interaksi
3. Menurut Easson dan Stedman, struktur isomer optic secara teoritis dapat menimbulkan
efek fisiologis yang berbeda karena ada perbedaan dalam hal pengaturan molekul
sehingga salah satu isomer dapat berinteraksi dengan reseptor hipotesis sedang isomer
Interaksi reseptor hipotesis dengan isomer optic dapat dijelaskan pada gambar
Easson-Stedman juga memberikan postulat bahwa isomer optic dari epinefrin, suatu
obat adenergik, dapat menimbulkan aktivitas presor yang berbeda karena mempunyai
gambar :
Dari gambar tersebut, terlihat bahwa pada (-) epinefrin ketiga gugus diikat secara
serasi pada permukaan reseptor sehingga menimbulkan aktivitas presor yang jauh lebih besar
disbanding (+) epinefrin,karena ada isomer (+) hanya dua gugus yang terikat pada permukaan
menyebabkan senyawa mempunyai aktivitas presor yang serupa dengan (+) epinefrin, karena
Daftar Pustaka:
Siswandono, 2011, Hubungan Struktur, Aspek Stereokimia dan Aktivitas Biologis Obat,
https://id.scribd.com/doc/72541587/4-Stereokimia.
Tristanti, I., 2013, Hubungan Struktur, Aspek Stereokimia dan Aktivitas Biologis Obat
http://pharmaciststreet.blogspot.co.id/2013/01/hubungan-struktur-
aspek-stereokimia-dan.html