Pend Luas T
Pend Luas T
Pend Luas T
Dua masalah, keduanya dari geometri, memotivasi dua pemikiran terbesar dalam
kalkulus. Masalah garis singgung membawa kita kepada turunan. Masalah luas akan
membawa kita kepada integral tentu.
Dalam bentuk yang sederhana ini, jelas terlihat bahwa kita ingin agar luas memenuhi
lima sifat.
2. Luas siku empat adalah hasil kali panjang dan lebar (keduanya diukur dalam
satuan sama).
3. Daerah-daerah kongruen mempunyai luas sama.
4. Luas dari gabungan dua daerah yang hanya berimpit menurut satu ruas garis sama
dengan jumlah luas kedua daerah tersebut.
5. Jika satu daerah terkandung di dalam daerah yang kedua, maka luas daerah
pertama kurang daripada atau sama dengan luas yang kedua.
Bilamana kita meninjau suatu daerah dengan batas melengkung, masalah penentuan
luas menjadi lebih sukar. Tetapi, lebih dari 2000 tahun yang silam, Archimedes
menyediakan kunci untuk suatu penyelesaian. Katanya, pandang satu barisan poligon
dalam yang menghampiri daerah melengkung dengan kecermatan yang semakin besar.
Sebagai contoh, untuk lingkaran radius 1, pandang poligon dalam beraturan P 1 , P 2 , P 3 ,
. . . dengan 4 sisi, 8 sisi, 16 sisi, limit untuk n dari luas-luas Pn. Jadi, jika A(F)
menyatakan luas suatu daerah F, maka
Jadi :
xo = 0
2
x1 = ∆x =
n
4
x2 = 2. ∆x =
n
6
x3 = 3. ∆x =
n
8
x4 = 4. ∆x =
n
… ….
2i
xi = i. ∆x =
n
……
(n − 1)2
xn−1 = (n − 1)∆x =
n
2
xn = n. ∆x = n ( ) = 2
n
Pandang siku-empat dengan alas [xi - 1 , xi] dan tinggi f(xi - 1) = x 2 i - 1 .Luasnya adalah
f(xi – 1) x (lihat bagian kiri dari gbr 6).Gabungan Rn dari semua siku-empat yang
demikian membentuk poligon dalam yang diperlihatkan pada bagian kanan dari Gbr 6.
Sekarang
2𝑖 2 2 8
𝑓(𝑥𝑖 )∆𝑥 = 𝑥𝑖 2 ∆𝑥 = ( ) . = ( 3 ) 𝑖 2
𝑛 𝑛 𝑛
8 2 8 8 8
𝐴(𝑅𝑛 ) = [ 3
(0 ) + 3 (12 ) + 3 (22 ) + ⋯ + 3 (𝑛 − 1)2 ]
𝑛 𝑛 𝑛 𝑛
8 2
= [1 + 22 + ⋯ + (𝑛 − 1)2 ]
𝑛3
8 (𝑛−1)𝑛(2𝑛−1)
= 𝑛3 [ ] dengan memakai rumus 2 yaitu n -1 menggantikan n
6
8 2𝑛3 − 3𝑛2 + 𝑛
= ( )
6 𝑛3
4 3 1
= (2 − + 2 )
3 𝑛 𝑛
8 4 4
= − + 2
3 𝑛 3𝑛
Kita simpulkan bahwa
8 4 4 8
𝐴(𝑅) = lim 𝐴(𝑅𝑛 ) = lim ( − + 2 ) =
𝑛→∞ 𝑛→∞ 3 𝑛 3𝑛 3
Diagram-diagram pada gambar 7 akan membantu anda membayangkan apa yang terjadi
bilaman n semakin besar
8 2 8 8
𝐴(𝑆𝑛 ) = [ 3
(1 ) + 3 (2) + ⋯ + 3 (𝑛)2 ]
𝑛 𝑛 𝑛
8 2
= [1 + 22 + ⋯ + (𝑛)2 ]
𝑛3
8 𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
= 𝑛3 [ ] dengan memakai rumus 2
6
8 2𝑛3 + 3𝑛2 + 𝑛
= ( )
6 𝑛3
4 3 1
= (2 + + 2 )
3 𝑛 𝑛
Jadi
4 3 1 8
lim 𝐴(𝑆𝑛 ) lim [2 + + 2 ] =
𝑛→∞ 𝑛→∞ 3 𝑛 𝑛 3
MASALAH LAIN - TEMA SAMA Andaikan bahwa sebuah benda bergerak sepanjang
sumbu-t sedemikian sehingga kecepatannya pada saat t diberikan oleh
v =f(t) = 1/4t3 + 1 kaki per detik. Seberapa jauh ia bergerak antara t = 0 dan t = 3?
Masalah ini dapat diselesaikan memakai metode persamaan diferensial , tetapi kita
mempunyai sesuatu yang lain dalam pikiran.
Titik awal kita adalah kenyataan yang terkenal bahwa jika sebuah obyek bergerak pada
kecepatan tetap k selama selang waktu t, maka jarak yang ditempuh adalah k t. Tetapi
ini ternyata adalah luas sebuah siku empat - yakni yang ditunjukkan pada Gambar 9.
Gambar 9
adalah
1 3𝑖 3 3 81 3
𝑓(𝑡𝑖 )∆𝑡 = [ ( ) + 1] = 4 𝑖 3 +
4 𝑛 𝑛 4𝑛 𝑛
Jadi
= ∑ 𝑓(𝑡𝑖 )∆𝑡
𝑖=1
𝑛
81 3 3
= ∑( 𝑖 + )
4𝑛4 𝑛
𝑖=1
𝑛 𝑛
81 3
= 4 ∑ 𝑖3 + ∑
4𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1
2
81 𝑛(𝑛 + 1) 3
= 4[ ] + .𝑛
4𝑛 2 𝑛
81 2 (𝑛2 + 2𝑛 + 1)
= [𝑛 ] +3
16 𝑛4
81 2 1
= (1 + + 2 ) + 3
16 𝑛 𝑛
Kita simpulkan bahwa
81 129
lim 𝐴(𝑆𝑛 ) = +3= ≈ 8,06
𝑛→∞ 16 16
Benda itu bergerak sejauh 8,06 kaki antara t=0 dan t=3
Tugas:
2. Gambar grafik dari fungsi yang diberikan pada selang [a,b], kemudian bagi [a,b]
menjadi n selang bagian yang sama, dan akhirnya hitung luas polygon dalam yang
berpadanan.
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3; 𝑎 = −1, 𝑏 = 2, 𝑛 = 3
b. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2; 𝑎 = 0, 𝑏 = 2, 𝑛 = 6
3. Cari luas daerah di bawah kurva y = f(x) pada selang [a,b]. untuk melakukan ini,
bagi selang [a,b] menjadi n selang bagian sama, hitung luas polygon luar yang
berpadanan, dan kemudian biarkan n∞
a. 𝑦 = 𝑥 + 1; 𝑎 = 0, 𝑏 = 2
1
b. 𝑦 = 2 𝑥 2 + 1; 𝑎 = 0, 𝑏 = 2