Makalah Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Kel 2
Makalah Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Kel 2
Makalah Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum Kel 2
Dosen Pengampu:
SUMADI, M.Pd
NIDN. 0029016307
Puji dan syukur kami mengucapkan kepada Allah SWT. Berkat limpahan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan sebuah makalah guna memenuhi tugas untuk membuat
makalah Mata Kuliah teknik informasi dan komunikasi SD.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun
dari berbagai pihak dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I............................................................................................................................................
PENDAHULUAN........................................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................
BAB II .........................................................................................................................................
PEMBAHASAN..........................................................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa
pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kurikulum diharapkan memberkan
landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal
sesuai dengan tuntunan dan tantangan perkembangan masyarakat.
Setiap pengembangan kurikulum, selain harus berpijak pada sejumlah landasan, juga
harus menerapkan atau menggunakan prinsip-prinsip tertentu. Dengan adanya prinsip
tersebut, setiap pengembangan kurikulum diikat oleh ketentuan atau hukum sehingga dalam
pengembangannya mempunyai arah yang jelas sesuai dengan prinsip yang telah disepakati.
Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Relevansi
b. Prinsip Fleksibilitas
c. Prinsip Kontinuitas
e. Prinsip Efektivitas
f. Prinsip khusus
Adapun prinsip khusus yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kurikulum, antara lain: prinsip keimanan, nilai dan budi pekerti luhur, penguasaan
integrasi nasional, keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinetika, kesamaan
memperoleh kesempatan, abad pengetahuan dan teknologi informasi, pengembangan
keterampilan hidup, berpusat pada anak, serta pendekatan menyeluruh dan kemitraan.
2.2 Peran Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kurikulum
Ada dua peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum pendidikan dasar
yaitu:
Dalam teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi pada
manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah dapat
menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel, disesuaikan
dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Menurut John Gage Allee, “Leader is a guide, a
conductor and a commander.” (Pemimpin itu adalah penunjuk pemandu, penuntun dan
komandan). Kepribadian kepala sekolah sebagai leader menurut Ordway Tead harus
menunjukkan sifat-sifat:
Antusiasme
Keramahan dan kecintaan
Penguasaan teknis
Kecerdasan
Keterampilan mengajar
Kepercayaan
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama penting, yaitu kurikulum sebagai dokumen dan
kurikulum sebagai implementasiyang dapat bermanfaatbagi setiap orang yang membutuhkan.
Keduanya merupakan dua hal yang tidak terpisahkan, ada kurikulum berarti ada
pembelajaran dan sebaliknya ada pembelajaran ada kurikulum.
Dengan demikian guru menempati peran dalam pengembangan kurikulum antara lain :
1. Sebagai Implementer
Guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Di sini guru hanya
menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak memiliki kesempatan baik
untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan target kurikulum. Peran guru hanya
sebatas menjalankan kurikulum yang telah disusun.
2. Sebagai Adapters
Guru lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum akan tetapi juga sebagai penyelaras
kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Guru diberi
kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah
dan kebutuhan lokal.
Peran ini dilaksanakan sebagai bagian dari tugas professional guru yang memiliki
tanggungjawab dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam peran ini guru memiliki
tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum, misalnya menguji bahan-
bahan kurikulum, menguji efektivitas program, strategi maupun model pembelajaran,
termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mencapai target kurikulum.
Pembelajaran diruang kelas memiliki nilai dan sentuhan seni sehingga menimbulkan rasa
senang bagi siswa. Sebelumnya guru telah melakukan perancangan terhadap pembelajaran
yang mengandung unsur seni sehingga rancangan tersebut dapat dijalankan oleh guru.
Peran tersulit dialami guru adalah membangkitkan semangat dan kemauan siswa untuk
mengeksplorasi materi belajar sebanyak mungkin. Motivasi yang cukup akan membuat siswa
terangsang untuk belajar secara maksimal.
8. Mediator pembelajaran
Kehadiran guru dalam pembelajaran sebagai perantara antara sumber belajar dengan siswa.
Guru menyajikan pokok permasalahan pembelajaran kepada siswa dan siswa menerima,
menelaah, dan membahas materi itu sehingga menjadi miliknya.
Guru menjadi sumber inspirasi utama bagi siswa dalam mengelola materi pelajaran.
Pemikiran dan strategi yang disampaikan guru akan menggerakkan siswa belajar secara
mandiri dan kreatif.
2.4 Dukungan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum
Dilihat dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara lain yang
bersifat sentralisasi, desentralisasi dan sentral-desentral:
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai peranan. Kurikulum
makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro
dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun kurikulum dalam bidangnya untuk jangka
waktu satu tahun, satu semester, beberapa minggu, atau beberapa hari saja. Tugas guru adalah
menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih dan menyusun bahan pelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak, memilih metode dan media
mengajar yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat.
Kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam
suatu wilayah atau daerah. Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun
lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan oleh atas
karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah-sekolah tersebut.
Dengan demikian, isi daripada kurikulum sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah
mempunyai kurikulum sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis.
Untuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara
keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral-desentral. Dalam kurikulum yang dikelola
secara sentralisasi-desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu juga, peranan gurudalam
pengembangan kurikulum lebih besar dibandingkan dengan yang dikelola secara sentralisasi.
Guru-guru turut berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum induk ke dalam
program tahunan/ semester/ atau rencana pembelajaran, tetapi juga di dalam menyusun
kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dan kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum juga sangat berperan dalam
pengembangaannya diantaranya sebagai manager dan leader di sekolah untuk dapat mengatur
dan membantu memperlancar jalannya pengembangan kurikulum ini. sebagai manager
dimaksudkan kepal sekolah dapat merencanakan, mengorganisasikan, mengatur,
mengkoordinasikan dan mengendalikan semua kegiatan berkaitan dengan pengembangan
kurikulum ini, sedangan sebagai leader di sekolah kepala sekolah diharapkan mempunyai
skill untuk dapat menjadi leader yang baik bagi guru-guru yang ada di sekolahnya,
dikarenakan dalam pengembangan kurikulum ini menjadi bagian dasar yang penting untuk
dapat mengarahkan kemana sebuah pembelajaran akan dibawa, apakah ke arah yang lebih
baik atau hanya standar itu-itu saja. Maka dari itu, sangat diperlukan adanya kesadaran dan
kerja sama antara kepala sekolah dan guru-gurunya yang ada di dalam ruang lingkup sekolah
yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
https://bahrurrosididuraisy.wordpress.com/research/pengembangan-kurikulum/
http://jurnal.iaihnwpancor.ac.id/index.php/badaa/article/download/241/149