LK 3.1 Menyusun Best Practices-Iskandar

Anda di halaman 1dari 9

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran


Project Based Learning dengan Pendekatan STEAM dan TPACK
pada Materi Momentum di Kelas XII SMA Tunas Bangsa

Lokasi SMA Tunas Bangsa


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan minat belajar peserta didik pada materi
momentum di kelas XII SMA Tunas Bangsa.
Penulis Iskandar, S.Pd.
Tanggal Pertemuan 1 tanggal 17 November 2022
Pertemuan 2 tanggal 19 November 2022
Pertemuan 2 tanggal 21 November 2022
Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari
Kondisi yang menjadi latar praktik ini yaitu berdasarkan pengalaman
belakang masalah, mengapa melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas
praktik ini penting untuk dan hasil observasi ditemukan bahwa minat belajar
dibagikan, apa yang menjadi peserta didik di SMA Tunas Bangsa pada mata
peran dan tanggung jawab pelajaran Fisika masih rendah. Hal ini diperkuat
anda dalam praktik ini. dengan wawancara bersama peserta didik yang
menyatakan bahwa:
1. Peserta didik kurang memberikan perhatian
selama proses pembelajaran.
2. Peserta didik bersikap pasif ketika diminta untuk
berpartisipasi selama proses pembelajaran.
3. Peserta didik merasa bosan dan mengantuk
selama proses pembelajaran.
4. Peserta didik tidak antusias dalam mengikuti
proses pembelajaran.

Setelah dieksplorasi melalui kajian literatur dan


wawancara ditemukan bahwa masalah ini disebabkan
oleh:
1. Rendahnya minat peserta didik terhadap proses
pembelajaran.
2. Guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
masih bersifat monoton.
3. Guru belum menggunakan metode, model, dan
strategi yang tepat dan inovatif dalam
pembelajaran.
4. Kurangnya penggunaan media yang berbasis TIK
dalam pembelajaran.
5. Guru jarang melaksanakan pembelajaran yang
membuat peserta didik antusias dan terlibat aktif
seperti melakukan eksperimen dan membuat
proyek.

Berdasarkan permasalahan diatas yang menjadi


salah satu solusi untuk meningkatkan minat belajar
peserta didik adalah dengan menggunakan model
pembelajaran inovatif Project Based Learning (PjBL).
Praktik pembelajaran ini penting untuk di bagikan
agar guru dapat memotivasi diri sendiri agar bisa
menyediakan pembelajaran yang inovatif untuk
meningkatkan minat peserta didik untuk belajar pada
mata pelajaran Fisika, selain itu juga dapat dijadikan
sebagai referensi dan inspirasi bagi rekan guru
lainnya yang mengalami permasalahan yang sama.

Sebagai seorang guru saya mempunyai tanggung


jawab untuk merancang dan melaksanakan
pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar
peserta didik melalui penggunaan model, metode, dan
media yang tepat dan inovatif, menjadi fasilitator
dalam proses pembelajaran ini secara efektif,
melakukan penilaian dan evaluasi dengan instrumen
yang tepat serta melakukan refleksi untuk perbaikan
terhadap upaya yang telah saya lakukan sehingga
tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik
bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Tantangan : Terdapat beberapa tantangan dalam meningkatkan
Apa saja yang menjadi minat belajar peserta didik diantaranya:
tantangan untuk mencapai 1. Pemahaman dan pengalaman guru dalam
tujuan tersebut? Siapa saja merancang pembelajaran dengan model yang
yang terlibat, inovatif masih kurang.
2. Peserta didik belum terbiasa dengan langkah-
langkah pembelajaran dengan model inovatif
seperti problem based learning dan project based
learning.
3. Guru mengalami kesulitan dalam manajemen
waktu pelaksanaan.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam


pelaksanaan aksi ini yaitu:
1. Peserta didik kelas XII Science sebagai subjek
utama dalam proses pembelajaran.
2. Guru yang bersangkutan sebagai fasilitator.
3. Kepala sekolah yang telah memberi izin dan ikut
memantau pelaksanaan praktek pembelajaran.
4. Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing
dalam persiapan melaksanakan pembelajaran.
5. Rekan sejawat yang membantu terlaksananya
kegiatan ini.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan dalam dalam praktik ini diantaranya:
dilakukan untuk 1. Menggunakan model pembelajaran inovatif yaitu
menghadapi tantangan project based learning (PjBL) dalam pembelajaran
tersebut/ strategi apa yang di kelas pada materi momentum.
digunakan/ bagaimana 2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran pada
prosesnya, siapa saja yang rencana aksi berupa RPP, materi/bahan ajar,
terlibat / Apa saja sumber media pembelajaran, LKPD, dan instrumen
daya atau materi yang penilaian.
diperlukan untuk 3. Merencanakan waktu praktik, dan meminta izin
melaksanakan strategi ini kepada kepala sekolah dan rekan sejawat untuk
meminta pertukaran jadwal dan meminta waktu
pelajaran lain dalam melaksanakan praktik.
4. Membentuk team yang akan membantu dalam
praktik.
5. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan dalam pembuatan proyek.

Dalam hal ini strategi yang digunakan yaitu


pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering,
Art, and Mathematics) dan TPACK (Technological,
Pedagogical, Content, and Knowledge) dalam proses
pembelajaran.

Adapun langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran


project based learning yang dilakukan yaitu:
 Introductory question
Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan
esensial diajukan untuk memancing pengetahuan,
tanggapan, kritik dan ide peserta didik mengenai
tema proyek yang akan diangkat. Tahapan ini
dilakukan guna menarik perhatian dan ketertarikan
peserta didik.

 Planning a project
Pada tahap ini peserta didik merancang langkah-
langkah kegiatan penyelesaian proyek dari awal
sampai akhir beserta pengelolaannya. Perencanaan
dilakukan secara kolaboratif antara pendidik
dengan peserta didik. Dengan demikian peserta
didik diharapakan akan merasa memiliki atas
proyek tersebut. Tahapan ini dilakukan guna
menarik perhatian dan ketertarikan peserta didik.

 Schedule
Pada tahap ini guru dan peserta didik secara
kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam
menyelesaikan proyek. Jadwal ini disusun untuk
mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan
dalam pengerjaan proyek. Tahapan ini dilakukan
guna menarik keterlibatan peserta didik.
 Project monitoring
Langkah ini merupakan merupakan langkah
pengimplementasian rancangan proyek yang telah
dibuat. Guru bertanggung jawab memonitor
aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas
proyek mulai proses hingga penyelesaian proyek.
Tahapan ini dilakukan guna menarik keterlibatan
peserta didik.

 Testing project results


Hasil proyek dalam bentuk produk Newton’s Cradle
dipresentasikan kepada peserta didik yang lain dan
guru. Tahapan ini dilakukan guna menarik
perhatian peserta didik, penguasaan terhadap
konten, dan perasaan senang.

 Experience evaluation
Pada akhir proses pembelajarannya, peserta didik
melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudh dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu amupun kelompok.
Pada tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamannya
selama menyelesaikan proyek.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya juga dibantu
dan disupport dengan sangat baik oleh:
1. Staff tata usaha dan laboran dalam membantu
penyediaan alat dan bahan yang digunakan dalam
pembuatan proyek.
2. Rekan sejawat yang memberikan waktu jam
pelajaran untuk peserta didik mengerjakan proyek
dan membantu dalam perekaman video.
3. Dosen Pembimbing dan guru pamong dalam
membimbing perencanaan proses kegiatan
pembelajaran.
Refleksi Hasil dan dampak Adapun dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
Bagaimana dampak dari aksi dilakukan yaitu:
dari Langkah-langkah yang 1. Peserta didik merasa senang stelah mengikuti
dilakukan? Apakah hasilnya pembelajaran Fisika
efektif? Atau tidak efektif? 2. Peserta didik terlibat aktif selama proses
Mengapa? Bagaimana respon pembelajaran Fisika.
orang lain terkait dengan 3. Hasil belajar peserta didik mengalami
strategi yang dilakukan, Apa peningkatan.
yang menjadi faktor 4. Peserta didik lebih kritis dalam menyelesaikan
keberhasilan atau tugas yang diberikan.
ketidakberhasilan dari 5. Peserta didik mampu menyelesaikan bebrapa
strategi yang dilakukan? Apa permasalahan yang mereka hadapi.
pembelajaran dari 6. Literasi sains dan digital peserta didik meningkat.
keseluruhan proses tersebut
Pembelajaran dengan model project based learning
yang dilakukan dapat dikatakan berhasil dan efektif
berdasarkan beberapa pencapaian diantaranya:
1. Sebelum diterapkan model pembelajaran inovatif
hasil survey menunjukkan bahwa persentase rata-
rata minat peserta didik terhadap mata pelajara
Fisika sebesar 69%. Setelah dilakukan
pembelajaran dengan model project based learning
meningkat menjadi 84.5%.
2. Sebelum diterapkan model pembelajaran inovatif
hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar peserta didik pada topik momentum
sebesar 65.4 (6 peserta didik belum mencapai
KKM). Stelah dilakukan pembelajaran dengan
model project based learning meningkat menjadi
89.2 (2 peserta didik belum mencapai KKM).
Adapun respon orang lain terkait dengan strategi yang
dilakukan yaitu:
1. Peserta didik merasa sangat senang, tertarik,
merasa puas dengan pembelajaran project based
learning.
2. Kepala sekolah dan rekan sejawat memberikan
respon baik dan merasa terinspirasi dengan
pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan.
3. Dosen pembimbing, dan Teman sejawat peserta
PPG, respon memberikan baik dan positif.
4. Kedepannya saya akan merancang kegiatan
pembelajaran dengan project based learning
dengan proyek yang lebih variatif

Beberapa hal yang menjadi faktor keberhasilan dari


strategi yang dilakukan yaitu:
1. Adanya dukungan dari kepala sekolah, rekan
sejawat, dan rekan kerja yang lain.
2. Bimbingan dan arahan dari dosen dan guru
pamong.
3. Penggunaan Model pembelajaran Project Based
Learning disertai dengan pemanfaatan media
pembelajaran berbasis TPACK dalam penyajian
materi dan video pembelajaran yang menarik
sesuai dengan materi.
4. Pengelompokan peserta didik sesuai dengan
proporsi mereka masing-masing.

Pembelajaran dari keseluruhan proses yaitu melalui


penggunaan model pembelajaran yang inovatif yakni
model pembelajaran project based learning dengan
pendekatan STEAM dan TPACK mampu
meningkatkan minat serta hasil belajar peserta didik
kelas XII pada materi momentum di SMA Tunas
Bangsa.

Anda mungkin juga menyukai