Laporan Kegiatan KKL Kelompok 6 Ibu Deassy Ayomi, S. E. M. M

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN

KULIAH KERJA LAPANG (KKL)


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)
DI JOGJA-BANDUNG

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN AKADEMIK 2022


LAPORAN HASIL KULIAH KERJA LAPANG

(KKL)

JOGJA-BANDUNG

23-27 0KTOBER 2022

Laporan Ini Diajukan Untuk

Memenuhi Tugas Mata Kuliah KKL

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

Nama Ketua : Maya Widiyanti (2001040021)

Anggota :

1. Anes Fara Sintia (2001040004)


2. Melsi Yani (2001041015)
3. Nurmeiyati (2001040026)
4. Pita Dwi Aprilia (2001041021)
5. Rizka Fadilah fatmawati (2001040028)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan : LAPORAN KULIAH KERJA LAPANG (KKL) PIAUD 2022


Pelaksana kegiatan : Kelompok 6, KKL PIAUD IAIN Metro Lampung

Lokasi Kegiatan : Wisata Di Prambanan, Wisata Di Hutan Pinus, Wisata Di


Pantai Parangtritis, Kunjungan Di Ra Arahman Hakim Jogja,
Kunjungan Di Uin Sunan Kalijaga Jogja, Wisata Dan Belanja
Oleh-Oleh Khas Jogja, Wisata Dan Belanja Di Malioboro,
Lava Tour Merapi Jogja, dan Wisata Di Floting Market
Bandung.
Lama Kegiatan : 5 Hari (23-27 Oktober 2022)

Biaya Kegiatan : Rp. 1. 800. 000

Mengetahui Metro 02 September 2022

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok 6

Deassy Ayomi, S. E. M. M Maya Widiyanti

NIDN- NPM 2001040021

Mengetahui

Ketua Jurusan PIAUD IAIN Metro Lampung

Edo Dwi Cahyo, M. Pd


NIP 19900715 201801 002
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapang (KKL) ini. Shalawat
serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan nabi Muhammad Saw. Beliaulah yang
membawa cahaya penerang dari jaman jahiliyah sampai saat ini dan yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di hari kiamat kelak Amin. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada:
1. Dr. Siti Nurjanah, M. Ag selaku Rektor IAIN Metro Lampung
2. Dr. Zuhairi, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN Metro Lampung
3. Edo Dwi Cahyo, M. Pd selaku Ketua Jurusan PIAUD IAIN Metro Lampung
4. Deassy Ayomi, S. E. M. M selaku Dosen pembimbing lapangan
5. Kedua orang tua yang sudah mendukung dan mendoakan kami selama kegiatan KKL
6. Sahabat-sahabat angkatan 2020 dan angkatan 2021 PIAUD IAIN Metro Lampung
yang saling membantu dan memotivasi

Laporan ini adalah laporan tentang hal-hal yang sudah kami dapat selama kegiatan Kuliah
Kerja Lapang (KKL) berlangsung. Dalam kegiatan tersebut, rombongan kami melakukan
kunjungan ke beberapa tempat, diantaranya:

Metro, 28 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang Masalah..........................................................................................
B. Identifikasi Masalah................................................................................................
C. Rumusan Masalah....................................................................................................
D. Tujuan......................................................................................................................
E. Manfaat....................................................................................................................
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................
A. Kunjungan 1............................................................................................................
B. Kunjungan 2............................................................................................................
C. Kunjungan 3............................................................................................................
D. Kunjungan 4............................................................................................................
E. Kunjungan 5............................................................................................................
F. Kunjungan 6............................................................................................................
G. Kunjungan 7............................................................................................................
H. Kunjungan 8............................................................................................................
I. Kunjungan 9............................................................................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu sarana atau jembatan untuk memperoleh dan memperluas
pengetahuan seseorang. Pelaku utama dalam pendidikan adalah manusia. Dengan kata lain,
sasaran utama pendidikan adalah manusia (Tirtarahardja dan Sulo, 2008:1). Untuk
memperluas wawasan pengetahuan, maka mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Metro,
melakukan suatu kegiatan yaitu kuliah kerja lapangan (KKL). Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
merupakan salah satu perkuliahan yang harus ditempuh oleh mahasiswa akhir di kampus
Institut Agama Islam Negeri Metro dengan bobot SKS dua.

Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKL) ini adalah
menjadikan obyek wisata sebagai tempat rekreasi dan sumber/referensi. Beberapa obyek
wisata yang bisa dijadikan sebagai tempat rekreasi dan referensi bahan ajar yang dimaksud
pada hari pertama seperti Candi Prambanan, Hutan Pinus, dan Parangtritis. Untuk hari kedua
tempat yang dikunjungi ialah RA Arif Rahman Hakim Jogjakarta dan Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka). Selanjutnya hari ketiga tempat yang dikunjungi ialah
Malioboro dan oleh-oleh khas Jogjakarta, dan Lava Tour Merapi. Lalu hari terakhir ialah
berkunjung ke Floting Market Bandung dan oleh-oleh khas Bandung.

Tujuan dari kegiatan KKL ini akan dituangkan dalam sebuah karya tulis berjudul “Objek
Wisata Jogjakarta Berkontribusi untuk Pengembangan Wawasan Pengetahuan dalam Dunia
Pendidikan.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana kegiatan wisata yang dilaksanakan selama Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di
Jogjakarta?

2. Apa kontribusi objek wisata Jogjakarta terhadap dunia pendidikan?

C. Tujuan Laporan

1. Untuk memenuhi mata kuliah kerja lapangan (KKL).

2. Untuk mengetahui objek wisata Jogjakarta beserta kontribusinya terhadap dunia


pendidikan.

D. Batasan Masalah
Agar topik pembahasaan dalam laporan ini tidak melebar maka perlu dibatasi dalam
pembahasaannya yaitu meliputi kunjungan objek wisata (Candi Prambanan dan Lava Tour
Merapi Jogjakarta) serta kontribusinya dalam dunia pendidikan.
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. KUNJUNGAN 1
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga atau sering disebut UIN Suka, merupakan
pergutuan tinggi negeri yang didirikan pada tanggal 26 September 1951. Memiliki usia
hampir 70 tahun membuat UIN Sunan Kalijaga menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam
Negeri (PTAIN) tertua di Indonesia. Kampus UIN Sunan Kalijaga terletak di dekat
perbatasan antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman, tepatnya di Jalan Marsda
Adisucipto No. 1. Universitas ini telah melalui berbagai proses perkembangan sebelum
menjadi Universias Islam Negeri Sunan Kalijaga seperti sekarang.

Perkembangan UIN Sunan Kalijaga dimulai dari Periode Perintisan pada tahun 1951—1960.
Periode ini diawali dengan dijadikannya Fakultas Agama Universitas Islam Indonesia (UII)
sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang diresmikan pada tanggal 26
September 1951. Pada periode ini juga lahir Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang
merupakan hasil perpaduan antara PTAIN, yang didirikan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 34 Tahun 1950, dan ADIA, yang didirikan berdasarkan Penetapan Menteri Agama
Nomor 1 Tahun 1957.
Periode yang kedua adalah Periode Peletakan Landasan pada tahun 1960—1972. Periode ini
diawali dengan peresmian IAIN pada tanggal 24 Agustus 1960. Kemudian pada tahun 1963
IAIN dipisahkan menjadi dua, yaitu IAIN Yogyakarta dan IAIN Jakarta. IAIN Yogyakarta ini
pun diberi nama IAIN Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 26
Tahun 1965. Sarana dan prasarana pendidikan mulai dibangun di periode ini. Dilakukan
perpindahan dari kampus lama (yang kini menjadi gedung MAN 1 Yogyakarta) ke kampus
baru (di Jl. Marsda Adisucipto Yogyakarta). Selain itu, juga dilakukan pembangunan
beberapa gedung fakultas dan fasilitas kampus. Pada periode ini IAIN Sunan Kalijaga masih
menerapkan sistem pendidikan yang bersifat “bebas”. Di sistem ini mahasiswa memiliki
kesempatan untuk maju ujian saat merasa benar-benar merasa siap. Kurikulum yang
digunakan pada periode ini merupakan kurikulum yang sudah dikembangkan pada masa
PTAIN, yaitu mengacu pada kurikulum Timur Tengah (Universitas Al-Azhar, Mesir).
Periode yang ketiga adalah Periode Peletakan Landasan Akademik pada tahun 1972—1996.
Pada periode ini IAIN Sunan Kalijaga membangun banyak sarana dan prasarana kampus,
seperti gedung Fakultas Dakwah, Perpustakaan, Program Pascasarjana, dan Rektorat. Pada
periode ini mulai terjadi perubahan pada sistem pendidikan yang digunakan, yaitu dari sistem
“bebas” menjadi sistem “terpimpin” dengan memperkenalkan “sistem semester semu” dan
“sistem kredit semester murni”. Kurikulum yang digunakan juga telah mengalami
penyesuaian dengan kebutuhan nasional. kemudian terjadi penambahan jumlah fakultas
menjadi lima, yaitu Fakultas Adab, Dakwah, Syari’ah, Tarbiyah, dan Ushuluddin serta
dibukanya program Pascasarjana, tepatnya pada tahun akademik 1983/1984.
Periode yang keempat adalah Periode Pemantapan Akademik dan Manajemen pada tahun
1996—2001. Pada periode ini IAIN Sunan Kalijaga melanjutkan upaya untuk meningkatkan
mutu akadmeik, terutama mutu dosen dan mutu alumni. Para dosen diberikan kesempatan
untuk mengikuti studi pascasarjana, baik di dalam maupun di luar negeri, di tingkat Magister
(S2) maupun Doktor (S3) dalam berbagai disiplin ilmu. IAIN Sunan Kalijaga juga berupaya
meningkatkan sumber daya manusia bagi tenaga administratif untuk meningkatkan kualitas
manajemen dan pelayanan administrasi akademik.
Periode yang keempat adalah Periode Pengembangan Kelembagaan pada tahun 2001—2010.
Pada periode ini Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga bertransformasi menjadi
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50
Tahun 2004. Karena itu, periode ini dapat dikatakan sebagai “Periode Transformasi”.
Perubahan IAIN Sunan Kalijaga mejadi UIN Sunan Kalijaga dideklarasikan pada tanggal 14
Oktober 2004. Perubahan ini membuat UIN Sunan Kalijaga membenahi dan
mengembangkan beberapa bidang, terutama bidang manajemen dan akademik. Hal tersebut
memunculkan sebuah paradigma baru, yaitu paradigma Integrasi interkoneksi. Paradigma ini
semakin memperjelas kepedulian UIN Sunan Kalijaga terhadap perkembangan masyarakat,
khususnya masyarakat muslim. Melalui paradigma ini lahirlah dua fakultas baru pada tahun
2005, yaitu Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) serta Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
(Fishum).
Terakhir adalah periode Periode Kebersamaan dan Kesejahteraan pada tahun 2010—2014.
Pada periode ini IAIN Sunan Kalijaga melakukan perubahan pada organisasi tata kerja
universitas berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 26 Tahun 2013. Perubahan tersebut
dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu penyelenggaraan dan pelayanan. Dalam
perubahan tersebut, Rektor dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh tiga Wakil Rektor,
yaitu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Rektor Bidang
Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan, serta wakil Rektor Bidang Kelembagaan
dan Kerja sama.

B. KUNJUNGAN 2
RA ARIF RAHMAN YOGJAKARTA

RA Arif Rahman Hakim beralamat di Jl. Kantil No.21,Krodan, Maguwoharjo, Kec. Depok,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewah Yogyakarta.
Sejarah nama RA Arif Rahman Hakim diambil dari nama anak pertama bapak Widianto
Prasetyo. Sebelum menjadi RA ,RA Arif Rahman Hakim dulunya adalah KOBER(Kelompok
Bermain) pada tahun 2009, lalu berubah menjadi TPA pada tahun 2010 dan pada tahun 2011
berubahlah menjadi RA sampaai saat ini.
Visi RA Arif Rahman Hakim mempunyai yaitu SETIA BERMAIN (Sehat Kreatif Aman
Berbudaya Islam Mandiri).
Misi Arif Rahman Hakim yaitu
1. Memberikan layanan dalam rangka mengoptimalkan kesehatan badan, rohani
(mental) dan social anak.
2. Memberikan layanan pendidikan yang kreatif, inovatif dan menyenangkan bagi anak
usia dini sesuai dengan karakteristik dan perkembangannya.
3. Memberikan layanan pendidikan yang aman, terbebas dari rasa takut dan kondusif
untuk belajar.
4. Menanamkan prilaku, kebiasaan dan sikap mental sesuai dengan budaya local secara
terus menerus dan berkelanjutan.
5. Menanamkan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari.
6. Menanamkan kemandirian kepada anak sedini mungkin sebagai bekal menghadapi
kehidupan dimasa mendatang

Filosofi logo RA Arif Rahman Hakim adalah Merah yaitu berani melakukan,Biru yaitu
menikmati proses, Hijau yaitu bermanfaat bagi semua.

C. KUNJUNGAN 3
CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan ditemukan pada tahun 1733 oleh C.A. Lons, surveyor Belanda di bawah
Sir Thomas Stamford Raffless. Raffless memerintahkan penyelidikan lebih lanjut. Namun,
reruntuhan Candi Prambanan tetap terlantar hingga berpuluh-puluh tahun. Penggalian lalu
dilakukan pada tahun 1880-an. Namun, upaya ini malah menyuburkan penjarahan ukiran dan
batu candi, seperti dikutip dari Wisata Ziarah oleh Gagas Ulung. Dokter Belanda pemerhati
arkeologi dan budaya Isaac Groneman lalu melakukan pembongkaran besaran pada candi ini.
Batu-batu candi diletakkan sembarangan di sepanjang Sungai Opak. Arca dan relief candi
diambil warga Belanda untuk dijadikan hiasan taman. Sementara itu, batu candi digunakan
warga lokal untuk bahan bangunan dan fondasi rumah.

Bangunan Candi Prambanan disempurnakan terus-menerus oleh raja-raja Medang Mataram,


seperti Raja Daksa dan Raja Tulodong. Pembangunan kompleks Candi Prambanan juga
diperluas dengan membangun ratusan candi tambahan di sekitar candi utama. Candi ini juga
berfungsi sebagai tempat pergelaran upacara-upacara penting Kerajaan Mataram. Kompleks
Candi Prambanan punya empat arah penjuru mata angin. Candi utama menghadap ke timur.
Kompleks candi sendiri terdiri dari 3 Candi Trimurti, yaitu Candi Syiwa, Wisnu, dan
Brahma, lalu 3 Candi Wahana yaitu Candi Nandi, Garuda, dan Angsa, 2 Candi Apit di antara
candi-candi Trimurti dan Wahana di utara dan sekatan, 4 Candi Kelir di 4 mata angin tempat
di belakang pintu masuk zona inti, 4 Candi Patoh di 4 sudut zona inti, dan 224 Candi
Perwara.

Candi Perwara tersusun dalam 4 bagian memusat dengan jumlah candi per baris sebanyak 44,
52, 60, dan 68 candi. Dengan demikian, ada 20 candi di Candi Prambanan. Ciri khas
arsitektur Candi Prambanan yaitu berpedoman pada tradisi akstektur Hindu dalam kitab
Wastu Sastra. Candinya mengikuti pola mandala dan tinggi menjulang khas Hindu. Bentuk
Candi Prambanan mengikuti gunung suci Mahameru yang disebut sebagai tempat dewa
bersemayam. Model kompleksnya sendiri mengikuti model alam semesta yang menurut
konsep kosmologi Hindu terbagi atas beberapa lapisan tanah, alam, atau loka.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia,
sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk
tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa
sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks
gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara,
candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

D. KUNJUNGAN 4
LAVA TOUR MERAPI

Sejarah Lava Tour Merapi dimulai sejak tahun 2010 pasca eruspi merapi yang telah meluluh
lantakan beberapa pemukiman warga, menelan banyak korban sampai dengan habisnya harta
bendanya, terutama salah satu kunci merapi mbah Maridjanpun juga ikut menjadi korban
erupsi tahun 2010. Kerusakan parah terjadi di Desa Kepuhharjo, desa Glagaharjo, dan
beberapa desa lainnya di lereng gunung merapi. Lava Tour Merapi kegiatan mengelilingi
kaki Gunung Merapi dan mengetahui sejarah letusan tersebut dengan menggunakan
kendaraan mobil jeep. Menikmati paronama alam serta kesejukan lereng Merapi
menggunakan jip menjadi sensasi tersendiri bagi wisatawan. Tak heran, tingginya minat
wisata jip Lava Tour Merapi membuat armada jip melonjak. Tercatat saat ini ada 800 jip
yang beroperasi, tergabung dalam 29 komunitas dan dinaungi asosiasi.
berikut ini 4 kegiatan yang paling sering dilakukan oleh setiap wisatawan ketika berlibur ke Lava
Tour Merapi, diantaranya :

1.Berkeliling Dengan Jeep

Hal pertama yang paling seru dan menyenangkan untuk dilakukan tentu saja adalah berkeliling
objek wisata ini menggunakan jeep. Dengan kapasitas hingga 4 orang, kami merasakan sensasi
liburan yang beda dan unik. Pemandangan hijau gunung Merapi dan perkampungan yang hampir
semuanya tertutup dengan kabut, pada saat kami berkunjung kesana,. Sepanjang berkeliling,
Anda akan disambut dengan hawa sejuk sehingga membuat Anda betah berlama-lama di sana.
Pastikan selalu menjaga keselamatan diri sendiri dengan berpegang erat tiap kali melewati
jalanan dengan medan yang berliku.

2. Singgah Di Museum Sisa Hartaku

Nah selain berkeliling menggunakan jeep, Anda juga bisa singgah sebentar di Museum Sisa
Hartaku. Museum ini adalah rumah salah satu warga yang tinggal di sekitar Merapi dan hampir
semua barang didalam rumah rusak akibat erupsi yang melanda 9 tahun silam. Banyak benda-
benda yang menjadi saksi bisu kedahsyatan dari letusan Merapi.

Beberapa benda yang bisa Anda temukan di sana seperti televisi, perabotan rumah tangga,
peralatan dapur, hingga kerangka hewan peliharaan. Semua itu bisa Anda saksikan langsung di
Museum Sisa Hartaku. Hal ini tentunya bisa menjadi tolak ukur bahwa kita harus senantiasa
bersyukur karena masih bisa menikmati apapun yang kita punya hingga saat ini.
BAB III
PENUTUP
Lampiran Foto Kegiatan
DAFTAR PENILAIAN
MAHASISWA KKL JURUSAN PIAUD

Nama :

NPM :

Jurusan :

Jenis Kelamin :

No Bidang Yang Dinilai Bobot Nilai (%) Skor


1. Disiplin dalam kunjungan 30
2. Laporan dan rencana tindak lanjut 20
3. Prodak hasil 50
Jumlah 100%

Metro, 28 November 2022


Penilai

Anda mungkin juga menyukai