Makalah Agama Kel 5.

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

AGAMA II

ISLAM DAN KESEJAHTERAAN UMAT

Dosen Pengampu:

Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I.

Disusun Oleh:

Kelompok 5

Risti Indah Aprilia (A1A119034)


Dewi Puspita Sari (A1A119049)
Aulia Nurul Aini (A1A119067)
Berliani Anisa (A1A119093)
Anggie Betri Purnama Ardi (A1A119094)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran tuhan yang maha esa dimana
atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”ISLAM DAN
KESEJAHTERAAN UMAT” ini tepat pada waktunya. Salawat beriringkankan
salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw yang telah
membimbing kita dari alam kebodohan dan kegelapan kepada alam yang terang
benderang seperti saat ini.

Ucapan terimakasih juga kami berikan kepada Bapak Dr. K.a. Rahman,
M.Pd.I. selaku dosen pembimbing dan atas dukungan baik moral maupun materi
juga kepada teman teman semua sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
semestinya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, oleh karna itu saran
dan kritik yang membangun dari rekan rekan semua sangat dibutuhkan untuk
meyempurnakan makalah ini.

Jambi, 24 Oktober 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 Konsep Masyarakat Madani .................................................................................. 3
2.2 Hakikat Dan Karakteristik Masyarakat Madani ................................................ 4
2.3 Masyarakat Madani Di Indonesia ......................................................................... 6
2.4 Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani ........................... 8
2.5 Sistem Ekonomi Islam Dan Pemberdayaan Umat ............................................... 9
BAB III............................................................................................................................. 11
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 11
3.2 Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam memenuhi tugas membuat Makalah tentang Islam dan kesejahteraan
umat, maka kami susun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami bermaksud agar
pembaca mengerti apa yang dimaksud dengan Masyarakat Madani. Dari keinginan
itu kami penulis membuat Makalah ini smaksimal mungkin mulai dari pengertian
Masyarakat Madani, ciri – cirinya, Hakikat dan karakteristik masyarakat
madani,Peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani,Sistem ekonomi
islam dan pemberdayaan umat. Lalu kami juga ingin membuka wawasan tentang
contoh – contoh dan apa saja yang dapat disebut sebgai Masyarakat Madani., bab
ini membahas tentang masyarakat madani yang umumnya dikenal dengan istilah
masyarakat sipil (civil society), pengertiannya, ciri-cirinya, sejarah pemikiran,
karakter dan wacana masyarakat sipil di Barat dan umat islam serta masyarakat di
Indonesia serta unsur-unsur di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka perumusan
masalahnya adalah:
a) Apa yang disebut dengan masyarakat madani?
b) Bagaimana ciri dan karakteristik masyarakat madani?
c) Bagaimana peran umat islam dalam mewujudkan masyarakat madani?
d) Bagaimana sistem ekonomi islam dan pemberdayaan umat?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk menyelesaikan kewajiban
dari tugas mata kuliah pendidikan agama islam universitas jambi yang diberikan
oleh Bapak Dr. K.a. Rahman, M.Pd.I. selaku dosen pembimbing.
Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menyampaikan bahwa masyarakat
madani ditandai dengan karakteristik masyarakat madani, diantaranya wilayah

1
publik yang bebas, demokrasi, toleransi, kemajemukan dan keadilan sosial dan
kaitannya dengan umat islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah istilah yang akhir akhir ini ramai dibicarakan.
Civil society yang berkembang di dunia barat diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia dengan sebutan masyarakat sipil atau masyarakat madani oleh Dr. Anwar
Ibrahim yang pertama kali memperkenalkan istilah ini di Indonesia saat
menyampaikan ceramah dalam rangka Festifal istiqlal II tahun1995 di Jakarta,
kemudian almarhum Nurcholish Madjid cendikiawan muslim kenamaan, secara
gigh memperjuangkan terbentuknya masyarakat madani di indonesia. Masyarakat
madani lebih kurang dapat dipahami sebagai sebuah tatanan masyarakat yang
ideal,adil,makmur dan berketuhanan. Oleh karena itu banyak pihak yang menaruh
harapan dan cita cita yang besar bagi terbentuk nya kehidupan masyarakat seperti
ini.
Istilah Civil society menemukan padanannya dalam islam yang disebut
masyarakat madani. Kata madani berasal dari kata Madinah yang sebelumnya
bernama yatsrib, yaitu kehidupan yang berlaku di kota madinah. yaitu sebuah kota
tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata “madaniyah” yang
berarti peradaban yang dibangun nabi Muhammad SAW. Beliau membangun
masyarakat yang adil, terbuka dan demokratis dengan landasan takwa kepada allah
swt dan taat kepada ajarannya. Oleh karena itu secara ringkas masyarakat madani
berarti masyarakat yang beradap. Masyarakat yang berbudi luhur atau berakhlak
mulia itulah yang disebut masyarakat berperadaban,masyarakat madani, atau civil
society. Di bawah ini adalah beberapa definisi masyarakat madani:
Kami lampirkan pengertian Masyarakat madani menurut sejumlah para ahli:
1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat madani adalah
masyarakat yang menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang
ditopang oleh penguasaan teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
2) Menurut Syamsudin Haris, masyarakat madani adalah suatu lingkup
interaksi sosial yang berada di luar pengaaruh negara dan model yang

3
tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti keluarga,
asosiasi sukarela, gerakan kemasyarakatan dan berbagai bentuk
lingkungan komunikasi antar warga masyarakat.
3) Menurut Nurcholis Madjid, masyarakat madani adalah masyarakat yang
merujuk pada masyarakat Islam yang pernah dibangun Nabi Muhammad
SAW di Madinah, sebagai masyarakat kota atau masyarakat berperadaban
dengan ciri antara lain : egaliteran(kesederajatan), menghargai prestasi,
keterbukaan, toleransi dan musyawarah.
4) Menurut Ernest Gellner, Civil Society (CS) atau Masyarakat Madani
(MM)merujuk pada mayarakat yang terdiri atas berbagai institusi non
pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi
Negara.
5) Menurut Cohen dan Arato, CS atau MM adalah suatu wilayah interaksi
sosial diantara wilayah ekonomi, politik dan Negara yang didalamnya
mencakup semua kelompok-kelompok sosial yang bekerjasama
membangun ikatan-ikatan sosial diluar lembaga resmi, menggalang
solidaritas kemanusiaan, dan mengejar kebaikan bersama (public good).
6) Menurut Muhammad AS Hikam, CS atau MM adalah wilayah-wilayah
kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain
kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating),
keswadayaan (self-supporing),dan kemandirian yang tinggi berhadapan
dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma dan nilai-nilai
hukum yang diikuti oleh warganya.
7) Menurut M. Ryaas Rasyid, CS atau MM adalah suatu gagasan masyarakat
yang mandiri yang dikonsepsikan sebagai jaringan-jaringan yang
produktif dari kelompok-kelompok sosial yang mandiri, perkumpulan-
perkumpulan, serta lembaga-lembaga yang saling berhadapan dengan
negara.

2.2 Hakikat Dan Karakteristik Masyarakat Madani


Berdasarkan pengertian diatas, maka madani itu merupakan “suatu model
untuk bangunan masyarakat rasional modern yang lebih baik daripada yang

4
diimajinasikan dan menjadi contoh sebenarnya bagi nasionalisme partisipatoris dan
egaliter.
Jadi ciri mendasar masyarakat madani yang di bangun nabi Muhammad saw
di madinah itu adalah:
1) Egalitarianisme (kesepadanan)
2) Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi (profesionalisme)
3) Keterbukaan dan partisipasi aktif seluruh masyarakat (demokrasi)
4) Penegakan hokum dan keadilan
5) Toleransi dan pluralism (faham kemajemukan)
6) Musyawarah

Karakteristik masyarakat madani :


a) Menjunjung tinggi nilai, norma, dan hukum yang ditopang oleh iman dan
teknologi.
b) Mempunyai peradaban yang tinggi ( beradab ).
c) Mengedepankan kesederajatan dan transparasi ( keterbukaan ).
d) Free public sphere (ruang publik yang bebas). Ruang publik yang
diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara
memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara
berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
e) Demokratisasi. Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan
dengan wacana kritik rasional masyarakat yang secara ekspisit
mensyaratkan tumbuhnya demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara
demokratis yang mampu menjamin masyarakat madani. Demokratisasi
dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang
meliputi :
• Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
• Pers yang bebas
• Supremasi hokum
• Perguruan Tinggi

5
• Partai politik

f) Toleransi. Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima


pandangan-pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi
merupakan sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani untuk
menunjukan sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta
aktivitas yang dilakukan oleh orang atau kelompok masyarakat yang lain
yang berbeda.
g) Pluralisme. Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan
disertai sikap tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu
bernilai positif dan merupakan rahmat tuhan.
h) Keadilan Sosial (Social justice). Keadilan yang dimaksud adalah
keseimbangan dan pembagian yang proporsional antara hak dan
kewajiban setiap warga dan negara yang mencakup seluruh aspek
kehidupan.
i) Partisipasi social. Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari
rekayasa merupakan awal yang baik bagi terciptanya masyarakat madani.
Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila tersedia iklim yang
memunkinkan otonomi individu terjaga.
j) Supermasi hokum. Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan
jaminan terciptanya keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral,
artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas
hukum.

2.3 Masyarakat Madani Di Indonesia


Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani) bahkan
jauh sebelum negara bangsa berdiri, masyarakat sipil telah berkembang pesat yang
diwakili oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional
dalam dalam perjuangan merebut kemerdekaan, selain berperan sebagai organisasi
perjuangan penegakan HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial,
organisasi berbasis islam, seperti Serikat Islam (SI), Nadlatul Ulama (NU) dan
Muhammadiyah, telah menunjukan kiprahnya sebagai komponen civil society yang

6
penting dalam sejarah perkembangan masyarakat sipil di Indonesia.Terdapat
beberapa strategi yang ditawarkan kalangan ahli tentang bagaimana seharusnya
bangunan masyarakat madani bisa terwujud di Indonesia :
Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. Pandangan ini
menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan
hidup sehari-hari dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran dalam hidup
berbangsa dan bernegara.
Kedua, pandangan reformasi sistem politk demokrasi, yakni pandangan
yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak usah terlalu
bergantung pada pembangunan ekonomi, dalam tataran ini, pembangunan institusi
politik yang demokratis lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan
ekonomi.
Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama
pembangunan demokrasi, pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara
dua pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan
demokrasi, berbeda dengan dua pandangan pertama, pandangan ini lebih
menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya
kalangan kelas menengah.
Bersandar pada tiga paradigma diatas, pengembangan demokrasi dan
masyarakat madani selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan
tersebut, sebaliknya untuk mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan
kekuatan negara dibutuhkan gabungan strategi dan paradigma, setidaknya tiga
paradigma ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan demokrasi di masa
transisi sekarang melalui cara :
1) Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas
menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang
mandiri secara politik dan ekonomi, dengan pandangan ini, negara harus
menempatkan diri sebagai regulator dan fasilitator bagi pengembangan
ekonomi nasional, tantangan pasar bebas dan demokrasi global mengharuskan
negara mengurangi perannya sebagai aktor dominan dalam proses
pengembangan masyarakat madani yang tangguh.

7
2) Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-
lembaga demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi, sikap
pemerintah untuk tidak mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang
dilakukan oleh lembaga yudikatif merupakan salah satu komponen penting dari
pembangunan kemandirian lembaga demokrasi.
3) Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga
negara secara keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah
pendidikan demokrasi yang dilakukan secara terus-menerus melalui
keterlibatan semua unsur masyarakat melalu prinsip pendidikan demokratis,
yakni pendidikan dari, oleh dan untuk warga negara.

2.4 Peran Umat Islam Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani


Banyak hal yang harus dilakukan oleh umat islam untuk mewujudkan
masyarakat madani. Cara yang terpenting adalah meningkatkan sumber daya
manusia (SDM) melalui jalur pendidikan. Tidak disangkal lagi pendidikan
memegang peranan yang paling utama karena disinilah SDM unggul yang
berakhlak, berilmu dan berwawasan, serta professional dapat terbentuk.

Dalam sejarah islam, realisasinya keunggulan normative atau potensial


umat islam -terutama- terjadi pada masa daulah abbasiah. Pada masa itu islam
berkembang ilmu pengetahuan dan bidang lainnya dengan pesat. Umat islam
menjadi kelompok umat yang terdepan dan terunggul. Nama nama ilmuan besar
dunia lahir pada masa itu seperti ibnu sina, ibnu rusyd, imam al gazhali, al farabi
dan yang lain. Kemunduran umat islam pada awal abad 13 setelah dinasti bani abbas
dijatuhkan oleh hulagu khan, cucu jengis khan pada tahun 1258M.
Allah swt menyatakan bahwa umat islam adalah umat yang terbaik dari
semua kelompok manusia yang allah ciptakan. Diantara aspek keunggulannya itu
adalah keunggulan kualitas SDMnya dibanding umat non-islam. Tentu saja

8
keunggulan umat islam dalam al-quran itu sifatnya normative,potensial,bukan real.
Makdudnya secara ideal seharusnya umat islam lebih maju. Namun secara
realitasnya itu tergantung dari umat islam sendiri untuk memanfaatkan potensi yang
dimilikinya. Dalam sura ali imron ayat 110 allah swt berfirman:
“kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
yang ma’ruh, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada allah.
Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik’.

SDM umat islam saat ini belum mampu menunjukan kualitas yang unggul.
Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer,
ilmu pengetahuan dan teknologi belum mampu menunjukan perannya yang
signifikan. Padahal dari segi jumlahnya umatnya islam cukup besar dan dari segi
sumber daya alamnya umat islam diberi SDA yang melimpah.

Oleh karena itu, semangat untuk maju berdasarkan nilai nilai islam telah
mulai dibangkitkan melalui pemikiran islami kelembagaan ekonomi melalui
kelembagaan ekonomi dan perbankan syariah, dan lain lain.

2.5 Sistem Ekonomi Islam Dan Pemberdayaan Umat


Islam merupakan agama yang mengajarkan dan mengatur segala macam
hal. Salah satunya adalah prinsip prinsip ekonomi dan jalan menuju kesejahteraan
umat. Prinsip ekonomi islam memuat dua prinsip utama, yakni pertama tidak
seorangpun atau sekelompok orangpun berhak mengeksploitasi orang lain , kedua
tidak ada sekelompok orangpun boleh memisahkan diri dari orang lain sengan
tujuan untuk membatasi kegitan sosial ekonomi dikalangan mereka saja.
Akan tetapi konsep keadilan islam dalam distribusi pendapatan dan
kekayaan serta konsepsinya tentang keadilan keadilan sosial tidaklah menuntut
bahwa semua orang harus mendapatkan upah yang sama tanpa memandang
kontribusinya kepada masyarakat. Islam mentoleransi ketidaksamaan sampai pada
tingkatan tertentu, karena setiap orang tidaklah sama sifat, kemampuan dan
pelayanannya dalam masyarakat.

9
Dalam surah annahl/26 ayat 71 disebutkan:

“dan allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki,
tetapi orang orang yang di lebihkan(rezekinya itu )tidak mau memberikan
rezekinya kepada budak budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan)
rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat allah?”

Dalam ukuran tauhid, seseorang boleh menikmati kebutuhannya. Kelebihan


kelebihan penghasilana tau kekayaannya harus dibelanjakan sebagai sedekah
karena allah swt, atau diinvestasikan kembali dalam suatu usaha yang akan
mendatangkan suatu keuntungan, lapangan kerja dan penghasilan bagi orang lain.

Nilai-nilai yang berada atau yang menjiwai ekonomi islam sangat relevan
dengan kondisi pada segala zaman, sangat mungkin menjadi alternatif solusi Ketika
kita mengetahui bahwa system ekonomi yang kita anut sekarang sangat jauh dari
kesejahteraan masyarakat. Jangankan kesejahteraan masyarakat, negara
berkembang pun berusaha untuk mengurangi subsidi masyarakat hanya untuk
membayar utang negara. Dalam ekonomi islam, masalah ekonomi hanya
merupakan satu bagian dari aspek kehidupan yang diharapkan akan membawa
manusia kepada tujuan hidupnya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang menjamin kesimbangan antara kebebasan individu
dengan kestabilan masyarakat, inisiatif dari individu dan masyarakat akan berupa
pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan
bukan nafsu atau keinginan individu. Umat islam akan terus berusaha mewujudkan
masyarakat ini karena setelah peninggalan nabi Muhammad banyak presepsi yang
berbeda yang terjadi di kalangan umat islam dengan berbagai cara seperti
meningkatkan SDM dan lain sebagainya.

3.2 Saran
Sesungguhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu adanya
perbaikan, oleh karena itu penulis sangat membutuhkan saran dan kritikan dari
pembaca demi perkembangan makalah ini selanjutnya.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Tim dosen PAI universitas jambi,(2014),pendidikan agama islam berbasis


karakter,Jakarta, gaung persada press group

Tim Penyusun puslin IAIN Syahid,(2000), pendidikan kewarganegaraan


Demokrasi,HAM & Masyarakat Madani, Jakarta , IAIN Jakarta press

Suryadi,(1980), kamus besar bahasa Indonesia,Surabaya,usaha nasional

Syamsuri,(2004), Pendidikan Agama islam SMA Jilid 1 untuk kelas X.jakarta,


Penerbit Erlangga

13

Anda mungkin juga menyukai