Proses respirasi dan fotosintesis pada tumbuhan sangat penting untuk menghasilkan energi dan senyawa metabolit primer seperti karbohidrat, protein, dan lipid yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Respirasi berlangsung terus-menerus untuk menyediakan energi, sedangkan fotosintesis memproduksi glukosa yang kemudian digunakan dalam respirasi seluler. Kedua proses ini berlangsung di organel-organel khusus seperti mitokond
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan4 halaman
Proses respirasi dan fotosintesis pada tumbuhan sangat penting untuk menghasilkan energi dan senyawa metabolit primer seperti karbohidrat, protein, dan lipid yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Respirasi berlangsung terus-menerus untuk menyediakan energi, sedangkan fotosintesis memproduksi glukosa yang kemudian digunakan dalam respirasi seluler. Kedua proses ini berlangsung di organel-organel khusus seperti mitokond
Proses respirasi dan fotosintesis pada tumbuhan sangat penting untuk menghasilkan energi dan senyawa metabolit primer seperti karbohidrat, protein, dan lipid yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Respirasi berlangsung terus-menerus untuk menyediakan energi, sedangkan fotosintesis memproduksi glukosa yang kemudian digunakan dalam respirasi seluler. Kedua proses ini berlangsung di organel-organel khusus seperti mitokond
Proses respirasi dan fotosintesis pada tumbuhan sangat penting untuk menghasilkan energi dan senyawa metabolit primer seperti karbohidrat, protein, dan lipid yang diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Respirasi berlangsung terus-menerus untuk menyediakan energi, sedangkan fotosintesis memproduksi glukosa yang kemudian digunakan dalam respirasi seluler. Kedua proses ini berlangsung di organel-organel khusus seperti mitokond
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
Kajian mengenai kehidupan tumbuhan tidak terlepas dari adanya proses
metabolisme karena metabolisme merupakan proses yang sangat penting bagi
setiap makhluk hidup termasuk tumbuhan. Pada proses metabolisme terdapat 2 jenis yaitu metabolisme primer dan sekunder yang masing-masing jenis memiliki peranan masing-masing terhadap tumbuhan sehingga tumbuhan dapat melaksanakan kehidupannya. Respirasi pada tumbuhan berlangsung siang dan malam karena cahaya bukan merupakan syarat. Jadi proses respirasi selalu berlangsung sepanjang waktu selama tumbuhan hidup.Hal tersebut diperkuat oleh Octavianti Paramita (2010), yang menyatakan metabolisme primer pada tumbuhan seperti respirasi dan fotosintesis yang merupakan proses esensial bagi kehidupan tumbuhan. Tanpa adanya metabolismeprimer, suatu organism akan terganggu pertumbuhan, perkembangan, serta reproduksinya, dan akhirnya mati. Contoh metabolisme primer yaitu protein, karbohidrat, lipid, dan asam amino. Tumbuhan melakukan proses respirasi untuk kegiatan pembongkaran atau pembakaran suatu zat sumber energi di dalam tubuh untuk mendapatkan energi. Zat makanan yang mengandung sumber tenaga paling utama adalah karbohidrat. Oleh karena itulah, maka tumbuhan sangat penting melakukan proses respirasi karena untuk mempertahankan kehidupannya dengan menyediakan energi. Energi-energi tersebut terbentuk dari energi kimia yang terbentuk dalam suatu molekul organik yang sudah disintesis pada proses fotosintesis. Pada saat tumbuhan berfotositesis, glukosa sedang diproduksi yang nantinya akandigunakan oleh sel tumbuhan untuk melakukan respirasi selular. Tumbuhan memiliki alat respirasi diantaranya yaitu stomata, lenti sel,dan ujung akar.
Gambar3. Hubungan Proses Fotosintesis dan Respirasi (Anonim, 2017)
Proses fotosintesis dan respirasi menjadi faktor bahasan yang penting karena dari kedua proses inilah dihasilkan senyawa metabolit primer, yaitu karbohidrat (glukosa), protein, lipid dan asam nukleat. Metabolit primer merupakan substrat dari pembentukan senyawa metabolit sekunder (fitokimia), jadi keberadaan fitokimia bagi kelangsungan hidup tumbuhan dipengaruhi oleh keberhasilan pembentukan senyawa metabolit primer (Daniaputri, 2015). Seperti fotosintesis, reaksi kimia sebenarnya yang terjadi selama respirasi seluler sangat rumit, dan harus terjadi setiap waktu sel-sel memiliki kebutuhan untuk mengkonsumsi ATP. Respirasi pada tumbuhan lebih kompleks dari makhluk hidup yang lain karena dalamprosesnya, respirasi memiliki tahapan yang rumit. Umumnya substrat untuk respirasi adalah zat yang tertimbun dalam jumlah yang relatif banyak dalam sel tumbuhan dan bukan zat yang merupakan senyawa antara hasil dari penguraian. Karbohidrat merupakan substrat utama respirasi dalam sel-sel tumbuhan dengan glukosa sebagai molekul pertama. Substrat respirasi yang paling penting di antara karbohidrat adalah sukrosa (disakarida= glukosa dan fruktosa) dan pati (sering terdapat dalam sel tumbuhan sebagai cadangan karbohidrat). Menurut Campbell (2012), langkah pertama dalam reaksi respirasi seluler disebut glikosis, dan terjadi bersamaan dengan tidak adanya oksigen. Proses ini terjadi pada sitoplasma sel di dalam cairan sitosol, yang merupakan bahan gel yang terdapat di dalam sel individu tanaman. Glikolisis yang terjadi dalam sitosol mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat. Siklus Krebs, yang terjadi dalam matriks mitokondria menyempurnakan pekerjaan ini dengan menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida. Dengan demikian, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi merupakan fragmen molekul organik yang teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan siklus Krebs ini merupakan reaksi redoks di mana enzim dehidrogenase mentransfer elektron dari substrat ke NAD +dan membentuk NADH. Pada langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan kedua langkah yang pertama tersebut (biasanya melalui NADH) dan melewatkan elektron ini dari satu molekul ke molekul yang lain. Pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk yang digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sintesis ATP ini disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen. Tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung secara anaerobik melalui proses yang dinamakan Glikolisis (Glycolysis). Proses ini berlangsung dengan mengunakan bantuan 10 jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis di dalam sitoplasma (cytoplasm) yang terdapat pada sel eukaryotik (eukaryotic cells). Inti dari keseluruhan proses Glikolisis adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi produk akhir berupa piruvat. Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada rantainya akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat (pyruvate) yang memiliki 3 atom karbom. Proses ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya beberapa senyawa antara seperti Glukosa 6-fosfat dan Fruktosa 6-fosfat. Selain akan menghasilkan produk akhir berupa molekul piruvat, proses glikolisis ini juga akan menghasilkan molekul ATP serta molekul NADH (1 NADH3 ATP). Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Melalui proses glikolisis ini 4 buah molekul ATP & 2 buah molekul NADH (6 ATP) akan dihasilkan serta pada awal tahapan prosesnya akan mengkonsumsi 2 buah molekul ATP sehingga total 8 buah ATP akan dapat terbentuk (Irawan, 2007). Tahap kedua dari proses respirasi selular yaitu Siklus Krebs merupakan pusat bagi seluruh aktivitas metabolisme tubuh. Siklus ini tidak hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga digunakan untuk memproses molekul lain seperti protein dan juga lemak. Sebelum memasuki Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) molekul piruvat akan teroksidasi terlebih dahulu di dalam mitokondria menjadi Acetyl-Coa dan CO. Molekul Acetyl CoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi Pyruvate kemudian akan masuk kedalam Siklus Krebs. Inti dari proses yang terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon dioksida (CO2), membebaskan koenzim A serta, memindahkan energi yang dihasilkan pada siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH dan GTP. Selain menghasilkan CO dan GTP, dari persamaan reaksi dapat terlihat bahwa satu putaran Siklus Krebs juga akan menghasilkan molekul NADH & molekul FADH . Untuk melanjutkan proses metabolisme energi, kedua molekul ini kemudian akan diproses kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP dan air (Irawan, 2007). Proses konversi molekul FADH dan NADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat (citric acid cycle) menjadi energi dikenal sebagai proses fosforilasi oksidatif (oxidativephosphorylation) atau juga Rantai Transpor Elektron (electron transport chain). Di dalam proses ini, elektron-elektron yang terkandung didalam molekul NADH & FADH ini akan dipindahkan ke dalam aseptor utama yaitu oksigen (O 2). Pada akhir tahapan proses ini, elektron yang terdapat di dalam molekul NADH akan mampu untuk menghasilkan 3 buah molekul ATP sedangkan elektron yang terdapat dalam molekul FADH akan menghasilkan 2 buah molekul ATP (Irawan, 2007). Secara keseluruhan proses metabolisme Glukosa akan menghasilkan produk samping berupa karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Karbon dioksida dihasilkan dari siklus Asam Sitrat sedangkan air (H2O) dihasilkan dari proses rantai transport elektron. Melalui proses metabolisme, energi kemudian akan dihasilkan dalam bentuk ATP dan kalor panas. TerbentuknyaATP dan kalor panas inilah yang merupakan inti dari proses metabolisme energi. Melalui proses Glikolisis, Siklus Asam Sitrat dan proses Rantai Transpor Elektron, sel-sel yang tedapat di dalam tubuh akan mampu untuk mengunakan dan menyimpan energi yang dikandung dalam bahan makanan sebagai energi ATP. Secara umum proses metabolisme secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan proses secara anaerobik. Dalam proses metabolisme secara aerobik, ATP akan terbentuk sebanyak 36 buah sedangkan proses anaerobik hanya akan menghasilkan 2 buah ATP (Irawan, 2007).Berikut adalah reaksi kimia dari proses respirasi dari tumbuhan KESIMPULAN Tumbuhan sangat penting melakukan proses respirasi karena untuk mempertahankan kehidupannya denganmenyediakan energi untuk melakukan aktivitasnya. Tumbuhan memiliki alat respirasi yaitu stomata, lenti sel, dan ujung akar. Proses respirasi seluler pada tumbuhan memiliki proses yang kompleks dimulai dari tahap glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron yang pada hasil ahirnya menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Proses respirasi seluler ini terjadi di mitondria yang memiliki fungsi dalam sel yaitu sebagai penghasil ATP