Makalah Manajemen Jaminan Mutu Kesehatan Pak Tri
Makalah Manajemen Jaminan Mutu Kesehatan Pak Tri
Makalah Manajemen Jaminan Mutu Kesehatan Pak Tri
KELOMPOK 1 :
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas
Matakuliah (Manajemen Jaminan Mutu Kesehatan) dengan judul makalah (Sistem
Manajemen Mutu Rumah Sakit).
Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada bapak yang telah memberikan
bimbingan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu
memberikan saran dan masukan kepada penulis tentang Sistem Manajemen Rumah
Sakit.
Sekiranya hanya ini yang dapat penulis sampaikan, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan. Kritik dan sara penulis harapkan guna
perbaikan makalah ini sehingga dapat bermanfaat untuk ke depannya.
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 1
C. Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 2
A. Kesimpulan .................................................................................. 7
B. Saran ............................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi pokok permasalahan
yang penting selama beberapa dekade terakhir ini, ditunjukkan oleh adanya
sejumlah negara yang bertujuan memberikan mutu tinggi dan kesehatan yang
aman di rumah sakit. Mutu dan keselamatan pasien menjadi fokus perhatian
banyak pihak karena menurut penelitian didapatkan antara 2,9% sampai
dengan 16,6% pasien dirugikan oleh perawatan kesehatan yang tidak
sesuai. Hal yang sama juga dilaporkan bahwa 98.000 kematian per tahun di
Amerika Serikat disebabkan oleh kesalahan medis (medical error). Kebijakan
dan komitmen untuk peningkatan mutu berhubungan dengan sasaran mutu
masing-masing RS yang sudah direncanakan. Sasaran mutu merupakan
suatu indikator yang harus diukur untuk mengetahui apakah RS telah dapat
mencapai tujuannya. Sasaran mutu yang disusun RS dapat sesuai dengan
indikator kinerja RS. Dari hasil penelitian oleh Maharani dkk, didapatkan
bahwa indikator kinerja dari RS yang diteliti antara lain kepuasan pasien,
program pendidikan dan pelatihan, kecepatan penanganan pasien gawat
darurat, Lenght of Stay (LOS), angka infeksi nosokomial, waktu tunggu
sebelum operasi, indikator keuangan, mortalitas, lingkungan, dan promosi
keuangan.
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem Manajemen Mutu.
2. Untuk Mengetahui Informasi (SMM ISO 9001, MBNQA, EFQM).
3. Untuk Mengetahui Standar Mutu Pelayanan Kesehatan.
4. Untuk Mengetahui mengukur Mutu Pelayanan Kesehatan.
5. Untuk Mengetahui Manfaat Program Jaminan Mutu
BAB II
PEMBAHASAN
a. ISO 9001:2008
Salah satu standar mutu yang telah diakui banyak kalangan bisnis
adalah ISO 9001:2008. ISO 9001:2008 dikeluarkan pertama kali oleh
International Organization for Standardization yang berkedudukan di
Jenewa, Swiss. Sertifikat ISO 9001:2008 dapat digunakan sebagai tiket
bisnis bagi perusahaan dalam perdagangan bebas yang penuh
persaingan. ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama ISO
9001 merupakan standar international yang mengatur tentang sistem
management Mutu (Quality Management System), oleh karena itu
seringkali disebut sebagai "ISO 9001, QMS". Tahun 2008 menunjukkan
tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah sistem manajemen mutu ISO
9001 hasil revisi tahun 2008. Sejarah ISO 9001:2008 dimulai dari dunia
militer sejak masa perang dunia II. Pada tahun 1943 pasukan Inggris
membutuhkan sekali banyak amunisi untuk perang sehingga untuk
kebutuhan ini dibutuhkan banyak sekali supplier Sebagai
konsekuensinya, maka demi kebutuhan standarisasi kualitas, mereka
merasa perlu untuk menetapkan standar seleksi supplier. Selanjutnya, 20
tahun kemudian perkembangan standarisasi ini menjadi semakin
dibutuhkan hingga pada tahun 1963, departemen pertahanan Amerika
mengeluarkan standar untuk kebutuhan militer yaitu MIL-Q. 9858 A.
NATO menjadi AQAP-! (AlliedQuality Assurance Publication-1). Militer
Inggris sebagai DEF/STAN 05-8. Seiring dengan kebutuhan implementasi
yang semakin kompleks, maka DEF/STAN 05-8 dikembangkan menjadi
BS- 5750 pada tahun 1979. Atas usulan American National Standard
Institute kepada Inggris, maka pada tahun 1987 melalui International
Organization for Standardization, standard BS-5750 diadopsi sebagai
sebuah international standard yang kemudian dinamai ISO 9000:1987.
Ada 3 versi pilihan implementasi pada versi 1987 ini yaitu yang
menekankan pada aspek Quality Assurance, aspek QA and Production
dan Quality Assurance for Testing. Concern utamanya adalah inspection
product di akhir sebuah proses (dikenal dengan final inspection) dan
kepatuhan pada aturan system procedure yang harus dipenuhi secara
menyeluruh. Kelemahan ISO 9001:2008 ialah lebih dominan kepada
membangun panduan kualitas. Sistem manajemen mutu diarahkan untuk
memenuhi persyaratan tersebut dan lebih mengedepankan pencapaian
aturan pengembangan kualitas. Perusahaan yang melaksanakan dari
sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tujuan komersial, perusahaan tersebut
untuk mendapatkan sertifikasi dapat melakukan manipulasi cakupan
sistem ke dalam satu proses atau area saja yang tidak memiliki
keuntungan nyata bagi konsumen, maupun perusahaan itu sendiri.
b. ISO 9001:2008
Pada perkembangan berikutnya, ditahun 1994 karena kebutuhan
guaranty quality bukan hanya pada aspek final inspection, tetapi lebih
jauh ditekankan perlunya proses preventive action untuk menghindari
kesalahan pada proses yang menyebabkan ketidaksesuaian pada
produk. Namun demikian versi 1994 ini masih menganut system
procedure yang kaku dan cenderung document centre dibanding
kebutuhan organisasi yang disesuaikan dengan proses internal
organisasi. Versi 1994 lebih fokus pada proses manufacturing dan sangat
sulit diaplikasikan pada organisasi bisnis kecil karena banyaknya
procedure yang harus dipenuhi (sedikitnya ada 20 klausa yang semuanya
wajib di dokumentasikan menjadi procedure organisasi). Technical
committee melakukan review atas standard yang hingga akhirnya lahirlah
revis: ISO 9001:2000 yang merupakan penggabungan dari ISO 9001,
9002, dan 9003 versi 1994.
c. ISO 9001:2000
Pada versi tahun 2000, tidak lagi dikenal 20 klausa wajib tetapi lebih
pada proses business yang terjadi dalam organisasi. Organisasi sekecil
apapun bisa mengimplementasi sistem ISO 9001:2000 dengan berbagai
pengecualian pada proses bisnisnya. Maka dikenal istilah BPM atau
Business Process Mapping, setiap organisasi harus memertakan proses
bisnisnya dan menjadikannya bagian utama dalam quality manual
oorganisasi, Manfaat sertifikasi ISO 9001 dapat dibagi dua yaitu manfaat
internal dan manfaat eksternal berikut ini :
1) Manfaat Internal
2) Manfaat eksternal
a. Meningkatkan citra dan daya saing dalam memasuki pasar global.
Perusahaan yang sudah bersertifikat ISO 9001:2008 dapat
mengiklankannya dalam media massa.
b. Bersaing di semua pasar yakni meminimalkan Audit berulang.
c. Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan melalui
jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematis.
d. Peningkatan citra rumah sakit dalam hal mutu pelayanan.
e. Memperkuat kepercayaan customer dan supplier cocok dengan
customer yang meminta persyaratan ISO 9000 dan meningkatkan
mutu subkontraktor dan supplier.
f. Keyakinan pasar akan akurasi peralatan & hasil pemeriksaan
laboratorium.
g. Calon pelanggan korporat perusahaan merasa lebih aman &
terjamin tentang sistim manajemen rumah sakit serta kerja
departemen marketing akan lebih mudah.
h. Calon pasien merasa lebih terjamin & mengurangi keragu
raguannya dalam memilih rumah sakit.
i. Perusahaan yang telah memperoleh serifikat ISO 9001:2008,
secara otomatis terdaftar pada lembaga registrasi. Apabila
pelanggan potensial ingin mencari pemasok yang bersertifikat ISO
9001:2008, mereka hanya menghubungi lembaga registrasi.
j. Meningkatkan kualitas dan produkti tas produk melalui kerjasama
dan komunikasi yang lebih baik, sistem pengendalian yang
konsisten, serta pengurangan dan pencegahan pemborosan karena
operasi internal menjadi lebih baik.
k. Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan.
l. Memberikan pelatihan secara sistematis kepada seluruh karyawan
melalui prosedur dan instruksi yang terdefinisi dengan baik.
a. Result (Hasil)
b. Approach (Pendekatan)
c. Deployment (Pengembangan)
d. Assessment (Penilaian)
e. Review (Ulasan)
1. Standar struktur/input
Standar struktur atau masukan menentukan tingkat sumber daya yang
diperlukan agar standar pelayanan kesehatan dapat dicapai. Contohnya
antara lain ialah : personel, pasien, peralatan, bahan gedung, pencatatan,
keuangan, singkatnya semua sumber daya yang digunakan untuk dapat
melakukan pelayanan kesehatan seperti yang tersebut dalam standar
pelayanan kesehatan. Standar struktur antara lain ialah tenaga kesehatan
yang kompeten, peralatan pemeriksaan, obat, kamar pemeriksaan, pasien
dan waktu konsultasi harus ditentukan.
2. Standar proses/process
Standar proses menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan agar
standar pelayanan kesehatan dapat dicapai, proses akan menjelaskan
apa yang dikerjakan, untuk siapa, siapa yang mengerjakan, kapan dan
bagaimana standar pelayanan kesehatan dapat dicapai. Dalam contoh
standar pelayanan ISPA, maka sebagai proses adalah, petugas kesehatan
memeriksa balita yang batuk, dengan melakukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik seperti apa yang telah ditentukan dalam standar
pelayanan kesehatan. Semua hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
tersebut dicatat dengan lengkap dan akurat dalam rekam medik.
a) Kepuasan pasien
b) Pengetahuan pasien
c) Fungsi pasien
d) Indikator kesembuhan, kematian, komplikasi dll.
Menurut pohan, I (2003) dalam Prastiwi (2010), Salah satu
pengukuran mutu pelayanan kesehatan dengan membandingkan
terhadap standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan.
Pengertian standar pelayanan kesehatan ialah suatu pernyataan
tentang mutu yang diharapkan, yang menyangkut input/masukan,
proses dan keluaran/output. Standar pelayanan kesehatan merupakan
suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu kedalam terminologi
operasional. Standar, indikator dan nilai ambang batas merupakan
unsur–unsur yang akan membuat jaminan mutu pelayanan kesehatan
dapat diukur. Indikator didefinisikan sebagai tolok ukur untuk
mengetahui adanya perubahan yang dikaitkan dengan target/standar
yang telah ditentukan sebelumnya.
Jenis-jenis indikator bisa dikelompokkan berdasarkan; Input
(berkaitan dengan man, money, material, method dan management),
process (berkaitan dengan proses yang dilakukan untuk menghasilkan
sesuatu baik barang maupun jasa), output (berkaitan dengan sesuatu
yang dihasilkan bisa dalam bentuk barang ataupun selesainya
pekerjaan jasa), outcome (berkaitan dengan ukuran yang dirasakan
pelanggan, biasanya merupakan persepsi pelanggan terhadap
pemanfaatan layanan), benefit (berkaitan dengan ukuran terhadap
manfaat bagi pelanggan atau bagi pemberi pelayanan) dan impact
(berkaitan dengan ukuran dampak dari suatu produk secara luas dan
biasanya jangka panjang).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
Saran
Adapun saran yang diberikan yaitu agar mutu pelayanan kesehatan di Indonesia
harus lebih ditingkatkan salah satunya dengan meningkatkan disiplin kepada
karyawan yang sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga dapat menumbuhkan
kehandalan dalam memberikan pelayanan kesehatan sehingga ada kepuasan
tersendiri bagi konsumen.
DAFTAR PUSTAKA