Template Laporan PKL (Repaired)
Template Laporan PKL (Repaired)
Template Laporan PKL (Repaired)
Pengaruh Pemasangan LBS Motorize Dilengkapi RTU Terhadap nilai SAIDI, SAIFI Dan
INS Di PT. PLN UP2D SUMUT
Diajukan Sebagai Bukti Telah Melakukan Prakterk Kerja Lapangan
Disusun oleh:
Nama : M. HARBY RAVANELY
NPM : 1914210334
Program Studi : TEKNIK ELEKTRO
iv
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Pemasangan LBS Motorize Dilengkapi RTU Terhadap nilai SAIDI, SAIFI Dan
INS Di PT. PLN UP2D SUMUT
Disahkan,
Medan, tanggal bulan tahun
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan
Direktur PT. PLN UP2D SUMUT
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini diajukan sebagai salah satu syarat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksakan dimulai pada tanggal 01 Juli
sampai dengan 31 Agustus 2019 di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana dan
Penulis juga menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
laporan ini tidak dapat tersusun sebagaimana mestinya, untuk itu penulis
Lapangan (PKL);
vi
3. Ibu Anisah Apriliyani Rusdi selaku pembimbing data, gambar dan
administrasi;
Lapangan (PKL) ;
6. Ibu Siti Anisa, ST.,MT selaku Ketua Prodi Teknik Elektro Universitas
pengurusan.;
7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Pembangunan Panca Budi Medan yang
8. Orang tua serta rekan-rekan yang telah banyak membantu dan memberikan
Medan , 2022
M. HARBY RAVANELy
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4 Batasan Masalah
1.5 Identitas Tempat Praktek Kerja Lapangan
1.6 Sistematika Laporan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III METODOLOGI
3.1 Alur Praktek Kerja Lapangan (Berbentuk Flowchart)
3.2 Deskripsi Detail Alur Praktek Kerja Lapangan
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
4.2 Analisis Kegiatan
4.3 Pembahasan Lainnya
4.4 Monitoring dan Evaluasi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
adalah pelayanan teknis yang mampu memberikan aliran energi listrik dengan daya
yang mencukupi dan handal. Faktor yang sangat mempengaruhi kualitas energi listrik
yang dipakai adalah tingkat kestabilan tegangan, frekuensi, kontinuitas pelayanan, dan
faktor daya. Dari beberapa faktor tersebut, yang sangat dirasakan oleh pelanggan
adalah kontinuitas pelayanan energi listrik. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya
keluhan dari para pelanggan mengenai sering terjadinya pemadaman listrik dalam
waktu yang lama. Akibatnya, pelanggan listrik baik pelanggan besar maupun
pelanggan kecil merasakan dampak negatifnya, seperti durasi pekerjaan menjadi lebih
lama, cacat produksi, dan lain-lain. Pemadaman ini bisa terjadi karena beberapa faktor
antara lain perbaikan, perawatan, maupun gangguan yang mengakibatkan jaringan dan
mengurangi luas area pemadaman akibat perawatan dan gangguan disusunlah rencana
solusinya.
Solusi yang diberikan adalah pemasangan Load Break Switch (LBS) pada tiap-tiap
daerah beban. Load Break Switch (LBS) adalah alat pemutus atau penyambung
sirkuit pada sistem distribusi listrik dalam keadaan berbeban. Solusi ini dapat
sebagai alternatif penyulang ketika terjadi pelimpahan beban dari penyulang yang
terganggu tersebut sehingga pemadaman pada daerah yang tidak terjadi gangguan
dapat teratasi.
pemasangan LBS pada penyulang J.5 Gardu Induk Karang Joang Balikpapan di PT.
PLN Unit Pelaksana dan Pengatur Distribusi Sumatra Utara (UP2D SUMUT).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan Praktek Kerja Lapangan ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi program studi Strata 1 (S1),
b. Menambah wawasan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni yaitu Teknik
Listrik,
industri,
dalam rangka link dan match antara dunia pendidikan dan dunia
industri,
2. Bagi Perusahaan
dunia pendidikan.
1.3 Manfaat
Bagian ini memuat uraian mengenai manfaat dikembangkannya penyelesaian masalah
sebagaimana diungkap dalam latar belakang baik bagi institusi, dunia kerja dan industri (DUDI),
dan mahasiswa.
Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini akan disusun secara sistematis
yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berhubungan sehingga diharapkan akan mudah
dipahami dan dapat diambil manfaatnya.
BAB I : Pendahuluan
Bab pendahuluan ini menjelaskan tentang latar belakang, manfaat, ujuan, serta
identitas tempat praktek kerja lapangan.
Pada Bab ini berisi tentang konsep yang mendasari dari pengaruh pemasangan LBS
Motorize terhadap nilai SAIDI, SAIFI dan IDN
Pada Bab ini menjelaskan tentang dari flowchart dan metodologi yang digunakan
saat membuat laporan praktek kerja lapangan
BAB IV : Pembahasan
Bab ini berisi pembahasan dan data data dari pengaruh dari pengaruh pemasangan
LBS Motorize terhadap nilai SAIDi, SAIFI dan IDN
BABV : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari dari pengaruh pemasangan LBS Motorize
terhadap nilai SAIDi, SAIFI dan IDN
BAB II
LANDASAN TEORI
Template ini digunakan sebagai contoh pelaporan. Bab II berisi landasan teori dari kegiatan
Praktek Kerja Lapangan. Sub bab pada Bab II telah dibuat seperti berikut. Sub bab dapat
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Keterangan dalam kotak harap dapat dihapus ketika
laporan dikumpulkan.
tenaga listrik terdiri dari unit pembangkit, unit penyaluran / transmisi dan unit
distribusi yang dimulai dari PMT incoming di gardu induk sampai dengan Alat
Pengukur dan Pembatas (APP) di instalasi konsumen. Rangkaian dari semua ini
Unit distribusi tenaga listrik dalam hal ini berfungsi untuk menyalurkan dan
mendistribusikan tenaga listrik dari pusat-pusat suplai atau gardu induk ke pusat-
pusat beban yang berupa gardu-gardu distribusi atau secara langsung mensuplai
tenaga listrik ke konsumen dengan mutu yang memadai. Dengan demikian unit
distribusi ini menjadi suatu sistem tersendiri karena unit distribusi ini memiliki
antara lain:
selalu berdekatan.
efisien.
jaringan penyulang. Jaringan ini berawal dari sisi sekunder trafo daya
yang terpasang pada gardu induk hingga ke sisi primer trafo distribusi.
dari sisi sekunder trafo distribusi dan berakhir hingga ke alat ukur
UP2D, 2018).
8
jaringan Loop, jaringan Spindel dan jaringan Grid.
4. Sistem Radial
ekonomis. Pada sistem ini jaringan hanya mempunyai satu pasokan tenaga
9
mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut padam. Kerugian lain
yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling ujung kurang baik,
hal ini dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada di ujung saluran (sumber :
5. Sistem Loop
Tipe ini merupakan jaringan distribusi primer, gabungan dari dua tipe
jaringan Radial dimana ujung kedua jaringan dipasang PMT. Pada keadaan
normal tipe ini bekerja secara Radial dan pada saat terjadi gangguan PMT
10
6. Sistem Grid
distribusi disuplay dari 2 atau lebih gardu induk yang saling dihubungkan
berbagai arah.
11
7. Sistem Spindel
supply jika terjadi gangguan pada penyulang operasi, sehingga sistem ini
yang cukup lama, hanya saja investasi pembangunannya juga lebih besar.
proteksinya masih sederhana, mirip dengan sistem Loop. pada bagian tengah
pada gardu yang disebut Gardu Hubung dengan kondisi penyulang operasi
12
Gambar 5. Skema Saluran Sistem Spindel
sebagai tolak ukur kemajuan atau untuk menentukan proyeksi yang akan dicapai
adalah :
13
2.2.5 Peralatan Penghubung dan Pemutus pada Jaringan Distribusi
14
1. Recloser
Gambar 6. Recloser
Recloser atau yang biasa dikenal Penutup Balik Otomatis (PBO) pada
Peralatan ini dapat merasakan arus gangguan dan memerintahkan operasi buka
tutup kepada pemutus tenaga. Untuk jaringan yang panjang (> 20 km) perlu
dipasang 2 atau lebih PBO pada jarak tertentu dengan koordinasi yang baik, agar
gangguan yang terjadi dapat segera dibebaskan. Recloser memiliki relay pengatur
waktu sehingga alat ini akan berkerja secara otomatis dalam selang waktu tertentu
2. Sectionalizer
berdasarkan deteksi arus gangguan dan hitungan jumlah padam jaringan yang
dilayaninya.
15
Gambar 7. Sectionalizer
PMT yang ada di gardu induk. Sectionlizer akan membuka secara otomatis setelah
PMT di gardu induk terbuka sesuai dengan setelan jumlah padam yang telah
Fuse Cut Out (FCO) adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
terhadap arus beban lebih yang mengalir melebihi dari batas maksimum, yang
disebabkan karena hubung singkat atau beban lebih. FCO berfungsi sebagai
16
pengaman penyulang bila terjadigangguan di trafo distribusi dan melokalisir
gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak. Selain itu FCO juga
berfungsi sebagai pengaman dan pemisah daerah yang mengalami gangguan. FCO
dipasang pada sisi tegangan menengah 20 kV. Di dalam FCO terdapat sebuah
kawat penghubung yang disebut Fuse Link. Fuse Link inilah yang akan putus bila
terjadi arus lebih atau arus hubung singkat pada sisi tegangan menengah (sumber :
Switch pemutus beban (Load Break Switch) atau dikenal dengan singkatan
LBS adalah saklar atau pemutus arus tiga fasa untuk penempatan di luar ruas pada
atas tiang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan skema otomatisasi.
17
Kubikel LBS dilengkapi dengan sakelar pembumian yang bekerja secara
remote control. Remote Terminal unit (RTU) ini harus dilengkapi catu daya
18
19
1
BAB III
METODOLOGI
Template ini digunakan sebagai contoh pelaporan. Bab III berisi metodologi kegiatan kerja
praktik/ Praktek Kerja Lapangan. Sub bab pada Bab III telah dibuat seperti berikut. Sub bab
dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Keterangan dalam kotak harap dapat dihapus
ketika laporan dikumpulkan.
2
BAB IV
PEMBAHASAN
Template ini digunakan sebagai contoh pelaporan. Bab IV berisi pembahasan dari kegiatan
kerja praktik/ Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan. Sub bab pada Bab IV telah
dibuat seperti berikut. Sub bab dapat ditambahkan sesuai dengan kebutuhan. Keterangan
dalam kotak harap dapat dihapus ketika laporan dikumpulkan.
3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Bagian ini memuat simpulan-simpulan yang merupakan rangkuman dari
hasil analisis kinerja pada bagian sebelumnya. Simpulan ini merujuk pada tujuan
Praktek Kerja Lapangan yang ada pada Bab I.
5.2 Saran
Bagian ini berisi saran-saran yang perlu diperhatikan berdasar
keterbatasanketerbatasan yang ditemukan dan asumsi-asumsi yang dibuat selama
pengembangan model tersebut.
4
DAFTAR PUSTAKA
5
LAMPIRAN
Memuat keterangan dan hal-hal lain yang perlu dilampirkan untuk memperjelas
uraian dalam laporan. Bagian ini berisi foto tempat kerja, mahasiswa ditempat
kerja.