Muhammad Syamsuri - 22104261010 - Tugas 8 - Resume Buku Prof. Sugiyono
Muhammad Syamsuri - 22104261010 - Tugas 8 - Resume Buku Prof. Sugiyono
Muhammad Syamsuri - 22104261010 - Tugas 8 - Resume Buku Prof. Sugiyono
Pd
NIM : 22104261010
PRODI : S-3 MANAJEMEN PENDIDIKAN
KELAS : A
MATKUL : METODOLOGI PENELITIAN
DOSEN : Prof. Dr. H. Sugiyono, M.Pd
SOAL:
Membuat rangkuman penelitian dan Pengembangan (R&D)
Penelitian
berdasar
Tujuan
Penelitian
Penelitian
Penelitian dasar pengembangan
terapan (applied
(basic research) (research and
research)
development)
Penelitian berdasar
tingkat
kealamiahan
Kontrol,
instrumen, dan Kesimpulan
analisis statistik hasil uji
Analisis data
Menghasilkan digunakan untuk hipotesis
Instrumen menggunakan
data numerikal menghasilkan dapat
teknik statistik
temuan-temuan diberlakukan
penelitian secara secara umum
akurat
Sifat Realitas
Hubungan Peneliti dengan yang
diteliti
Aksioma Hubungan Antar Variabel
Kemungkinan Generalisasi
Peranan Nilai
1. Perbedaan aksioma
Aksioma merupakan pandangan dasar atau pemikiran utama pada
penelitian kuantitatif dan kualitatif terdapat beberapa aksioma tentang realitas,
hubungan peneliti dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan
generalisasi, dan peranan nilai.
Perbedaan aksioma antara metode kuantitatif dan metode kualitatif dilihat
dari :
a. Sifat Realitas
Metode kuantitatif dapatdiklasifikasikan nyata teramati, dan terukur,
sedangkan metode kualitatif bersifat ganda, holistik, hasil konstruksi
dan pemahaman.
b. Hubungan Peneliti dengan yang diteliti
Metode kuntitatif bersifat independen, kebenaran itu diluar dirinya
sehingga hubungan antara peneliti dengan yang diteliti harus dijaga
jaraknya. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan
data, maka peneliti kuantitatif hampir tidak mengenal siapa yang diteliti atau
responden yang memberikan data. Sedangkan penelitian kualitatif, peneliti
sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data observasi
berperan serta dan wawancara mendalam. Maka peneliti harus berineraksi
dengan sumber data , dengan demikian maka peneliti kualitatif harus
memahami dan mengenal betul orang uang memberikan data.
d. Kemungkinan Generalisasi
Pada penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan informasi
sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variabel terbatas. Selanjutnya data yang diteliti adalah sampel yang diambil
dari populasi.sedangkan penelitian kualitatif tidak melakukan generalisasi
tetapi lebih menekankan kedalam informasi sehingga pada tingkat makna.
Walaupun penelitian kualitatif tidak membuat generalisasi bukan
berartihasil penelitian kualitatif tidak dapat diterapkan di tempat lain, hasil
penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan pada tempat lain,
apabila kondisi tempat tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat penelitian.
e. Peranan Nilai
Peranan nilai dalam kedua metode penelitian tersebut sangat signifikan.
Dalam penelitian kuantitatif peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data,
maka akan terbebas dari nilai-nilai yangdibawa peneliti dan sumber data.
Sedangkan penelitian kualitatif dalam pengumpulan data terjadi interaksi
anara peneliti dengan sumber data. Dalam interaksi ini baik antara peneliti
maupun sumber data memiliki latar belakang, pandangan, keyakinan, dan
lain sebagainya sehingga dalam pengumpulan data, analisis, dan pembuatan
laporan akan terikat oleh nilai-nilai masing-masing.
2. Karakteristik Penelitian
Perbedaan cara atau teknik yang dipakai dalam penelitian disebabkan oleh
adanya perbedaan cara memandang suatu masalah, dan perbedaan kerangka
berpikir (paradigma). Sebagai akibat dari perbedaan paradigma itu, maka
muncullah perlakuan yang berlainan dan bahkan bertentangan. Berikut
gambaran karakteristik dari penelitian kuantitatif dan kualitatif, yang sekaligus
menjadi perbedaan diantara keduanya.
a. Penelitian kuantitatif disebut juga penelitan rasionalistik, fungional,
positivisme, dan penelitan dengan pola pencarian kebenaran dari luar.
Penelitian kualitatif disebut juga penelitian naturalistik, interpretatif,
konstruktivis, naturalistik-etnografik, pendekatan fenomenologis dan
penelitian dengan pola pencarian dari dalam.
b. Penelitian kuantitatif mengisolasi variabel-variabel dan kemudian
menghubungkannya dalam hipotesis. Selanjutnya menguji hipotesis itu
dengan data yang dikumpulkan. Sebaliknya, penelitian kualitatif memulai
kegiatannya dengan konsep-konsep yang sangat umum, kemudian selama
penelitian, konsep-konsep yang sangat umum itu diubah-ubah dan direvisi
sampai bertemu dengan kesimpulan yang sangat kuat. Dengan kata lain,
variabel ditemukan dan dirumuskan kembali, bukan di awal.
c. Dalam penelitian kuantitatif variabel-variabel menjadi alat atau komponen
utama dalam melakukan analisis, sedangkan dalam kualitatif, variabel
merupakan produk penelitian yang ditemukan kemudian.
d. Dalam kegiatannya, penelitian kuantitatif memandang melalui lensa kecil,
melihat dan memilih serta memperhatikannya hanya beberapa buah variabel
saja. Sebaliknya, penelitian kualitatif menggunakan lensa besar dan
menampak serta memperhatikan pola-pola saling berhubungan antara
berbagai variabel yang sebelumnya belum pernah ditemukan Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan holistik, menyeluruh.
e. Dalam pengumpulan data, penelitian kuantitatif menggunakan instrumen
yang ditentukan terlebih dahulu, dan instrumennya sangat tidak fleksibel dan
juga tidak reflektif yaitu tidak mengandung interpretasi. Penelitian kualitatif
menjadikan peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian untuk
mengumpulkan data atau informasi. Peneliti diminta luwes dan mampu
membuat atau memberikan pandangan sendiri atas hal-hal atau fenomena-
fenomena yang dilihatnya.
f. Penelitian kuantitatif menuntut jawaban yang pasti, jelas, tidak ambigu, dan
oleh karena itu instrumen dalam bentuk kuesioner mungkin sangat tepat
dalam pengumpulan data. Sebaliknya dalam penelitian kualitatif masalah
penelitian tidak dapat di formulasikan secara jelas dan jawaban dari
responden juga sangat kompleks, sehingga wawancara mendalam mungkin
sangat efektif dalam pengumpulan data.
g. Pada umumnya penelitian kuantitatif bermain dengan angka-angka, yaitu
mengkuantifikasi sampel terhadap populasi, dan mengangkakan
karakteristik variabel-variabel penelitian. Penelitian kualitatif tertarik
dengan konsep-konsep, bukan berapa kalinya sesuatu.
h. Penelitian kuantitatif kelihatannya dihubungan dengan ilmu-ilmu alamiah
sehingga metode ini dianggap metode ilmiah, dan menganggap metode
kualitatif yang tidak dihubungkan dengan ilmu- ilmu alamiah, tidak ilmiah.
3. Proses Penelitian
Perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif juga dapat
dilihat dari proses penelitian.
a. Proses penelitian Kuantitatif
Untuk menguji hipotesis peneliti dapat memilih metode penelitian
yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat
ketelitian data yang diharapkan dan ketersediaannya dana, waktu, dan
kemudahan yang lain.
Pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu baik yang
berbentuk populasi maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat
generalisasi terhadap temuannya, maka sampel yang diambil harus
mewakili.
Penggunaan konsep dan teori yang relevan serta pengkajian terhadap
hasil-hasil penelitian yang mendahului guna menyusun hipotesis
merupakan aspek logika, sedangkan pemilihan metode penelitian,
menyusun instrument, mengumpulkan data dan analisisnya adalah
merupakan aspek metodologi untuk menverivikasikan hipotesis yang
diajukan.
b. Proses Penelitian Kualitatif
Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan sebagai orang
asing yang mau melihat pertunjukan wayang. Ia belum tahu apa, mengapa,
bagaimana wayang kulit itu.
Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan
data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga
harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan
hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi
masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.
2. Metode Kualitatif
A. Pengertian
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk
dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis
kebutuhan dan untuk menguji keefektipan produk tersebut supaya dapat
berfungsi dimasyarkat luas.
Potensi dan
masalah
Mengumpulkan
Informasi
Desain Produk
Langkah Penelitian dan
Informasi Desain
Pengembangan
Perbaikan Desain
Uji Coba
Revisi Produk
Ujicoba pemakaian
Revisi Produk
Pembuatan Produk
Masal
7. Revisi Produk
Pengujian produk pada sampel yang terbatas tersebut menunjukkan
bahwa kinerja system kerja baru ternyata yang lebig baik dari system lama.
Perbedaan sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut dapat
diberlakukan pada tempat kerja yang lebih luas di nrana sampel tersebut
diambil, atau diberlakukan pada tempat kerja yang sesungguhnya. Namun
dari hasil pengujian terlihat bahwa kenyamanan pegawai dalam
menggunakan sistem tersebut baru mendapatkan nilai 60%.
Untuk itu maka desain produk perlu direvisi agar kenyamanan pegawai
dalam menggunakan produk tersebut dapat meningkat pada gradasi yang
tinggi. Setelah direvisi, maka perlu di ujicobakan lagi pada kerja yang
sesungguhnya. Cara pengujian seperti contoh di atas. Setelah sistem dipakai.
Selama setengah tahun atau satu tahun perlu dicek kembali, mungkin ada
kelemahannya kalau ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaki maka
dapat diproduksi masal, atau digunakan pada sistem kerja yang lebih luas.
8. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi
yang penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem kerja baru
tersebut diterapkan dalam kondisi nyata untuk lingkup yang luas. Dalam
operasinya sisiem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau
hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut'
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian kondisi nyata
terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya
pembuat froduk ielalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam,hal ini
adalah sistem kerja. Perusihan kendaraan bermotor, pesawat terbang dan
teknologi yang lain selalu mengevaluasi kinerja produknya di lapangan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada. sehingga dapat digunakan
untuk penyempumaan dan pembuatan produk baru lagi.
10. Pembuatan Produk Masal
Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah
diujicoba dinyatakan efektif dan layak untuk diproduisi masar. Sebagai
Jontoh pembuatan mesin untuk mengubah sampah menjadi bahan yang
b'ermanfaat, akan diproduksi masar apabita berdasaikan studi kelayakan
teknologi, ekonomi dan lingkungan memenuhi: Untuk dapat produki
masal, maka peneliti perlu bekefi sama dengan perusahaan.
15