Pedoman Internal Promkes

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat
dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan
pemerataan pelayanan kesehatan. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama
yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional; 1)
pilar paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam
pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan
pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan,
optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan
pendektatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu
jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan stratgei perluasan sasaran dan benefit serta
kendali mutu dan kendali biaya.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya. Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada
masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan
dituangkan dalam suatu sistem. Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Dalam melaksanakan tugas Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
(1) penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah
kerjanya; dan
(2) penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah
kerjanya.
Dalam menyelenggarakan fungsi penyelenggaraan UKM, puskesmas berwenang
untuk:
(1) melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan
analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
(2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020 1
(3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam
bidang kesehatan;
(4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan
pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait;
(5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan
berbasis masyarakat;
(6) melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
(7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan; melaksanakan
pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan
Kesehatan; dan memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk
dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014)
Untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat tersebut di UPTD Puskesmas
Langsa Kota, maka diperlukan Upaya Pelayanan Promosi Kesehatan yang dikelola secara
profesional. Keberadaan program promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Langsa Kota
berperan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan
timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya pedoman ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di UPTD
Puskesmas langsa Kota dalam menyelenggarakan kegiatan promosi kesehatan di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Langsa Kota. Sehingga pelayanan promosi kesehatan dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana serta memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

C. SASARAN
Sasaran pedoman pelayanan promosi kesehatan Puskesmas Langsa Kota meliputi :
(1) Sasaran Primer yakni individu, keluarga dan masyarakat;
(2) Sasaran Sekunder yakni tokoh masyarakat
(3) Sasaran Tertier yakni stake holder/pengambil kebijakan

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pelayanan promosi kesehatan meliputi :
(1) Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung Puskesmas Langsa Kota
(2) Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung Puskesmas Langsa Kota
Dengan jaringan pelayanan puskesmas adalah :

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa kota Tahun 2020 2
(1) Pos Kesehatan Desa ( Poskesdes )
(2) Puskesmas keliling,
(3) Bidan Desa
Dengan jejaring pelayanan promosi kesehatan puskesmas adalah :
(1) Kecamatan
(2) Lintar sektor lain (dinas pendidikan, kantor urusan agama, polsek, koramil)
(3) Kelurahan/Desa
(4) Sekolah TK-SD-SMP-SMA
(5) Lembaga Permasyarakatan ( LP )
(6) Industri Rumah Tangga
(7) Lembaga Kemasyarakatan (TP PKK, PWRI)

D. BATASAN OPERASIONAL
Upaya pelayanan kesehatan masyarakat Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa
Kota adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran individu, keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Kota.
Batasan operasional untuk Pelayanan Kesehatan Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas
Langsa Kota meliputi :
(1) Pemberdayaan

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan


pengetahuan, kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah
penyakit, meningkatkan kesehatan, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
(2) Bina Suasana

Bina suasana adalah upaya menciptakan suasana atau lingkungan sosial yang
mendorong individu, keluarga dan masyarakat untuk mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatan, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya kesehatan.
(3) Advokasi

Advokasi merupakan upaya atau proses terencana untuk mendapatkan komitmen dan
dukungan dari pihak-pihak terkait (tokoh-tokoh masyarakat informal dan formal) agar
masyarakat dilingkungan puskesmas berdaya untuk mencegah serta meningkatkan
kesehatannya serta menciptakan lingkungan sehat.
(4) Kemitraan

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020 3
Dalam pemberdayaan, bina suasana dan advokasi, prinsip-prinsip kemitraan harus
ditegakkan. Kemitraan dikembangkan antara petugas-kesehatan puskesmas dengan sasarannya
dalam pelaksanaan pemberdayaan, bina suasana dan advokasi. Di samping itu, kemitraan juga
kembangkan karena kesadaran bahwa untuk meningkatkan efektivitas promosi kesehatan,
petugas kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota harus bekerja sama dengan berbagai pihak
terkait.

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020 4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya utama yang diperlukan untuk penyelenggaraan promosi kesehatan UPTD
Puskesmas Langsa Kota adalah Sumber Daya Manusia (SDM Kesehatan). Yang dimaksud
dengan kualifikasi SDM, sama halnya dengan job spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan,
masa kerja minimal, pendidikan minimal, pengalaman kerja, nilai performance (kinerjanya),
dan standar kompetensi.

Pengelolaan pelayanan promosi kesehatan hendaknya dilakukan oleh koordinator yang


mempunyai kapasitas di bidang promosi kesehatan. Penanggung jawab pelayanan promosi
kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota dipilih dari tenaga ahli promosi kesehatan yaitu
pejabat fungsional Penyuluh Kesehatan Masyarakat. Tenaga Penyuluh Kesehatan memilki
pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi atau konseling (dibuktikan
dengan pelatihan jabatan fungsional penyuluh kesehatan masyarakat). Untuk UKBM UKS
ditetapkan satu petugas khusus penanggung jawab program UKS dari tenaga perawat.

Standar kebutuhan tenaga promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Langsa Kota


menurut analisa beban kerja petugas adalah 1 orang petugas promosi kesehatan. Adapun pola
ketenagaan yang ada di unit pelayanan Promosi Kesehatan Puskesmas Langsa Kota saat ini
adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Pola Ketenagaan Unit Pelayanan Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota

Kualifikasi
No Nama Status Pendidikan Pelatihan Jumlah
Promkes
1 Promosi Kesehatan PNS DIII Belum 1
Total 2

Untuk Puskesmas Langsa Kota Kualifikasi Sumber Daya Manusia sudah sesuai,
namun masih ada kekurangan dalam jumlah tenaga promosi kesehatan karena wilayah kerja
Kecamatan Langsa Kota yang luas idealnya ada 2 tenaga promosi kesehatan. Akan terus
diupayakan agar tercapai pola ketenagaan yang ideal.

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020 5
1. Dokter
Dokter berperan sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan pasien sekaligus
sebagai Koordinator Tim Promosi kesehatan Puskesmas yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut:

2. Perawat / Bidan
Perawat / bidan berperan sebagai penanggung jawab kegiatan promosi kesehatan di
wilayah kerja puskesmas yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:
a. Melakukan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas dalam ruang lingkup
wilayah yang lebih kecil berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Puskesmas.
b. Membuat laporan kegiatan secara rutin ke puskesmas

3.Tenaga Promosi kesehatan Puskesmas


Tenaga Promosi kesehatan Puskesmas diharapkan telah mengikuti pelatihan terkait
promosi kesehatan seperti Pelatihan promosi kesehatan. Tenaga Promosi kesehatan Puskesmas
sebagai penanggung jawab kegiatan promosi kesehatan sekaligus sebagai pelaksana kegiatan
promosi kesehatan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan promosi kesehatan berdasarkan data program puskesmas


dan ketentuan perundang undangan yang berlaku
b. Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi penyuluhan kesehatan, pembinaan
PSM/UKBM, Pembinaan desa siaga, pembinaan PHBS dan koordinasi lintas program
tekait sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundang undangan yang berlaku
c. Mengevaluasi hasil kegiatan promosi kesehatan secara keseluruhan
d. Membuat catatan dan laporan kegiatan di bidang tugasnya sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada atasan
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

C. JADWAL KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan Pelayanan Promosi kesehatan Di Puskesmas Langsa Kota
adalah setiap hari kerja dan disepakati serta disusun bersama dengan lintas program dan lintas
sektor terkait.

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020 6
Tabel 2.2 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Promosi kesehatan di UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020
UPAYA BULAN
NO KEGIATAN
KESEHATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
2 UPAYA PROMOSI Melakukan pengkajian PHBS RT
KESEHATAN x X
Melakukan pengkajian Institusi pendidikan x x x
Melakukan pengkajian PHBS institusi
kesehatan x
Melakukan pengkajian PHBS
TTU,TTK, Ponpes x x

Melakukan penyuluhan PHBS RT X x x x x x X x x x x


Melakukan penyuluhan PHBS di
instiusi pendidikan x x x
Pengadaan media promosi kesehatan
X
Penyuluhan PHBS di TTU, TTK,
x x
Ponpes Refresing kader posyandu
x
Penyetrataan UKBM
x
Pembentukan taman posyandu x
Melakukan penyuluhan napza x x x X x x x x
Melakukan pembinaan desa siaga X

x x X x x x x
Melakukan penyuluhan dalam gedung

Pedoman Program Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Langsa Kota Tahun 2020 1
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG DAN PETA LOKASI


1. LAYOUT RUANG PROMOSI KESEHATAN
2m

b.

a.

c. 3m

e.

Gambar 3.1 Layout ruang promosi kesehatan

2. DENAH RUANG PROMOSI KESEHATAN

Gambar 3.2 Denah ruang Promosi Kesehatan

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 1


3. PETA LOKASI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GARUM

Gambar 3.3 Peta lokasi wilayah kerja puskesmas garum

B. STANDAR FASILITAS
1) Letak
Letak ruang promosi kesehatan berada di bangunan gedung Puskesmas Garum bagian
selatan, berdekatan dengan Ruang sekertariat dan mushola puskesmas.
2) Persyaratan Ruang
Persyaratan yang perlu diperhatikan pada ruang pelayanan promosi kesehatan adalah
sebagai berikut:
a) Luas minimal ruangan Pelayanan promosi kesehatan adalah 3m x 2m.
b) Persyaratan komponen bangunan adalah sebagai berikut:
(1) Atap: Atap harus kuat terhadap kemungkinan bencana (angin puting beliung,
gempa, dll), tidak bocor, tahan lama dan tidak menjadi tempat perindukan
vektor.
(2) Langit-langit: langit-langit harus kuat, berwarna terang, dan mudah dibersihkan,
ketinggian langit-langit dari lantai minimal 2,8 m.

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 2


(1) Dinding: material dinding hams keras, rata, tidak berpori/ tidak berserat, tidak
menyebabkan silau, kedap air, mudah dibersihkan, dan tidak ada sambungan
agar mudah dibersihkan.
(2) Lantai: material lantai harus kuat, kedap air, permukaan rata, tidak licin, warna
terang, mudah dibersihkan.
(3) Pintu dan Jendela: lebar bukaan pintu minimal 90 cm, bukaan jendela
diupayakan dapat dibuka secara maksimal.

3) Persyaratan Prasarana
a) Sanitasi
(1) Pada ruang pelayanan promosi kesehatan disediakan tempat sampah
yang tertutup
b) Ventilasi
(1) Ventilasi harus cukup agar sirkulasi udara dalam ruangan tetap terjaga. Jumlah
bukaan ventilasi sebaiknya 15% terhadap luas lantai ruangan.
(2) Arah bukaan ventilasi tidak boleh berdekatan dengan tempat pembuangan
sampah (TPS), toilet, dan sumber penularan lainnya.
c) Pencahayaaan
(1) Pada siang hari sebaiknya menggunakan pencahayaan alami.
(1) Intensitas cahaya cukup agar dapat melakukan pekerj aan dengan baik (200
lux).
d) Listrik
(1) Tersedia kotak kontak yang aman untuk peralatan/perlengkapan dengan jumlah
+ 2 titik.
4) Persyaratan Peralatan/Perlengkapan
Ketersediaan peralatan kesehatan sangat menentukan terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang optimal, efektif dan efisien di Puskesmas. Berdasarkan Pedoman Peralatan
Kesehatan Puskesmas dari Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun
2013, standar sarana/peralatan pelayanan promosi kesehatan di UPT Puskesmas Garum adalah
sebagai berikut

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 3


1. Promosi Kesehatan

Tabel 3.1 Jenis layanan, alat dan sarana kesehatan pada program promosi kesehatan

Standar Peralatan

No Jenis Layanan, Alat dan Sarana Kesehatan A. Ada Belum Ada


Penyuluhan
1 Proyektor/LCD Proyektor + OHP √
2 Layar Ukuran 1 x 1,5 m/ Screen yang dapat

Digulung
3 Portable Generator (Lapangan) √
4 Megaphone/Public Audio System √
5 Televisi & Antena √
6 Video/VCD – DVD Player √
7 Wireless System/Amplifier & Wireless Microphone √
8 Kamera Foto digital √
9 Papan Tulis Putih √
10 Bulletin Board √
11 Flip Chart (Standard) √
12 Boneka/Phantom Bayi Baru Lahir √
13 Cetakan Jamban √
14 Phantom Gigi Anak √
15 Phantom Gigi Dewasa √
16 Phantom Mata Ukuran Asli √
17 Phantom Panggul Wanita √
18 Alat Permainan Edukatif ( APE ) √
19 Food Model √

B. Bahan Habis Pakai


1 Poster – Poster Program ( gizi, gigi, KIA/KB,dll ) √

C. Perlengkapan
1 Jam/timer √
2 Kabel Tambahan, @ 20 m √
3 Kendaraan Roda Dua untuk Penyuluhan √
4 Komputer/Laptop + Printer √
5 Tempat Sampah Tertutup √

D. Perabotan
1 Kursi Kerja √
2 Lemari Alat-Alat Audiovisual √
3 Meja Tulis √

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 4


BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Pelayanan Dalam Gedung Puskesmas

a) Di Tempat Pendaftaran

b) Di Ruang Tunggu

c) Di Poliklinik, Laboratorium dan Apotek

d) Di Halaman (taman, tempat parkir, pagar)

2. Pelayanan Luar Gedung Puskesmas

Pelaksanaan promosi kesehatan di luar gedung dilakukan oleh UPT Puskesmas Garum
bekerja sama dengan berbagai pihak potensial lainnya dengan menerapkan ABG (Advokasi,
Bina Suasana, dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat), yaitu :
a) Promosi kesehatan pada pertemuan-pertemuan lintas sektor

b) Pembinaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)

c) Fasilitasi Pengorganisasian masyarakat

d) Advokasi stake holder

B. METODE
Metode yang digunakan dalam pelayanan promosi kesehatan di Puskesmas adalah :
1. Sosialisasi dan advokasi kepada pemerintah daerah serta pemangku kepentingan.
2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pendekatan integrative kepada kelompok masyarakat pada berbagai tatanan.
4. Peningkatan jejaring kerja promosi kesehatan dengan melibatkan lintas program, lintas
sektor, dan pemangku kepentingan terkait.
5. Peningkatan peran pemerintah daerah dan masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan,pemantauan, dan evaluasi
6. Peningkatan kemampuan dan ketrampilan masyarakat
7. Fasilitas sarana dan prasarana

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 5


C. LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan Pelayanan Promosi kesehatan di Dalam Gedung
Kegiatan promosi kesehatan di dalam gedung puskesmas antara lain:
a) Di Tempat Pendaftaran

Penyebaran informasi melalui penjelasan petugas pendaftaran, media promosi


kesehatan leaflet. Informasi yang disediakan meliputi alur pelayanan, jenis pelayanan, denah
poliklinik, informasi kesehatan, peraturan kesehatan (larangan merokok, membuang sampah
pada tempatnya dan lain-lain)
b) Di Ruang Tunggu

Penyuluhan langsung sesuai jadwal dan Penyebaran informasi melalui poster.


Informasi kesehatan yang disediakan meliputi informasi kesehatan, peraturan kesehatan
(larangan merokok, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain)
c) Di Poliklinik, Laboratorium dan Apotek

Penyebaran informasi melalui penyediaan leaflet, lembar balik dan poster, Petugas
kesehatan menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan penyakit, tindakan atau obat,
d) Di Halaman (taman, tempat parkir, pagar)

Penyebaran informasi melalui spanduk, penyediaan tempat sampah, pengenalan


tanaman bermanfaat, sayur maupun obat keluarga (TOGA).

2. Pelayanan Promosi kesehatan di Luar Gedung

Kegiatan promosi kesehatan di luar gedung dapat berupa:

a. Promosi kesehatan pada pertemuan-pertemuan lintas sektor (TP PKK Kecamatan, TP


PKK Desa/Kelurahan, Pertemuan kader di kecamatan/kelurahan/desa, Pertemuan guru SD &
TK, Sekolah (TK-SD-SLTP-Pondok Pesantren).

b. Pembinaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) posyandu, UKS


Kegiatan pembinaan meliputi kegiatan pendampingan pelaksanaan kegiatan UKBM,
pembinaan administrasi kegiatan UKBM dan peningkatan kapasitas kader UKBM melalui
orientasi/pelatihan kader kesehatan.

c. Fasilitasi Pengorganisasian masyarakat, petugas promosi kesehatan membantu


masyarakat melakukan pengenalan masalah-masalah kesehatan yang sering dialami
masyarakat (Survey Mawas Diri/SMD). Membantu masyarakat membahas hasil SMD dalam
musyawarah kecil diantara mereka, untuk dirumuskan dan direncanakan jalan keluarnya.

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 6


d. Advokasi stake holder (Camat Garum, kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan
Garum, Kepala Desa/Kelurahan, Ketua TP PKK Kecamatan/Desa, pendekatan untuk
meningkatkan ‘bargaining position”, memberikan “soft pressure” agar terwujud dukungan
kegiatan maupun kebijakan yang berwawasan kesehatan di wilayah kerja masing-masing stake
holder sehingga terwujud kerjasama yang harmonis.

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 7


BAB V
LOGISTIK

Manajemen Logistik adalah suatu pengetahuanatau seni serta proses mengenai


perencanaan, penentuan kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan serta
penghapusan material. Tujuan dari manajemen logistik adalah tersedianya bahan setiap saat
dibutuhkan, baik mengenai jenis, jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan secara efisien.
Manajemen logistik unit pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Garum adalah sebagai
berikut :

A. Perencanaan Kebutuhan
Perencanaan unit pelayanan promosi kesehatan menghitung dan merencanakan
kebutuhan media promosi kesehatan berupa leaflet, booklet, buku saku, poster, spanduk,
makalah penyuluhan, buku saku, modul pelatihan, ATK penunjang administrasi dan
dokumentasi kegiatan pelayanan promosi kesehatan yang sudah direncanakan. Analisa
kebutuhan penunjang pelaksanaan kegiatan pada periode waktu tertentu berorientasi kepada
program pelayanan, pola penyakit dan target kinerja pelayanan. Menyesuaikan perencanaan
kebutuhan dengan memperhatikan persediaan awal materi promosi kesehatan yang sudah ada.
B. Penganggaran
Fungsi berikutnya adalah menghitung kebutuhan pengadaan materi promosi kesehatan
untuk menunjang kegiatan pelayanan promosi kesehatan diatas dengan harga satuan berdasar
indeks harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar sehingga akan diketahui
kebutuhan anggaran tersebut. Penganggaran kebutuhan unit pelayanan promosi kesehatan
UPT Puskesmas Garum memanfaatkan dana JKN, BOK dan dana
pengembalian. C. Pengadaan
Fungsi berikutnya adalah pengadaan, yaitu semua kegiatan yang dilakukan untuk
mengadakan bahan logistik yang telah direncanakan, baik melalui prosedur :
1. Pembelian
2. Produksi sendiri, maupun dengan
3. Sumbangan dari pihak lain yang tidak mengikat
Untuk pengadaan materi pelayanan promosi kesehatan di Puskesmas Garum dilakukan dengan
pembelian materi yang sudah siap pakai, pengadaan sendiri leaflet kesehatan sesuai kebutuha
perencanaan unit pelayanan dan menerima dropping dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Blitar. D. Penyimpanan
Material media promosi kesehatan yang diperoleh dicatat dan disimpan di ruang Unit
Pelayanan Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Garum untuk didistribusikan sesuai kebutuhan
pelayanan promosi kesehatan. Fungsi penyimpanan ini sangat menentukan kelancaran distribusi,
diantaranya untuk mengantisipasi kekosongan material, menghemat biaya, mengantisipasi
fluktuasi kenaikan harga material, serta mempercepat pendistribusian karena

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 8


materi sudah siap pakai. Prinsip FIFO (First In First Out) diberlakukan di penyimpanan
materi pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Garum.
E. Pendistribusian
Pendistribusian materi promosi kesehatan di UPT Puskesmas Garum dilakukan pada saat pelaksanaan
kegiatan pelayanan promosi kesehatan. Efisiensi pelaksanaan pendistribusian akan mempengaruhi kecepatan
penyediaan material baru. Penanggung jawab pendistribusian adalah penanggung jawab Unit Pelayanan
Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Garum. Prosedur baku pendistribusian material promosi kesehatan,
meliputi :
1. Pendistribusian langsung kepada sasaran pelayanan
2. Pendistribusian melalui mitra kerja lintas program, jejaring dan jaringan UPT
Puskesmas Garum.
F. Penghapusan
Penghapusan adalah proses penghapusan tanggungjawab pengurus barang atas bahan
atau barang tertentu sekaligus mengeluarkan dari catatan/pembukuan yang berlaku,
penghapusan barang diperlukan karena :
1. Bahan/barang rusak tidak dapat dipakai kembali
2. Bahan/barang tidak dapat didaur ulang atau tidak ekonomis untuk didaur ulang.
3. Bahan/barang sudah melewati masa kadaluarsa (expired date)
4. Bahan/barang hilang karena pencurian atau sebab lain.
Penghapusan material promosi kesehatan di UPT Puskesmas Garum dilakukan dengan
pemusnahan, yaitu dibakar atau dipendam/ditanam

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 9


BAB VI
KESELAMATAN SASARAN

Keselamatan sasaran adalah reduksi dan meminimalkan tindakan yang tidak aman
dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary, October 2003). Keselamatan
sasaran menghindarkan sasaran dari potensi masalah dalam pelayanan promosi kesehatan yang
sebenarnya bertujuan untuk membantu sasaran.
Tujuan keselamatan sasaran adalah terciptanya budaya keselamatan sasaran pelayanan
promosi kesehatan UPT Puskesmas Garum, meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
petugas promosi kesehatan terhadap sasaran, menurunnya KTD (kejadian tidak diharapkan),
serta terlaksananya program-program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sasaran keselamatan sasaran pelayanan promosi kesehatan sebagaimana dimaksud
meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut :
1) Ketepatan identifikasi sasaran;

Identifikasi sasaran kegiatan yang akan menerima pelayanan promosi kesehatan sesuai
rencana kegiatan unit pelayanan promosi kesehatan yang telah disusun.
2) Peningkatan komunikasi yang efektif

Komunikasi yang efektif, akurat, lengkap, jelas dan dipahami oleh sasaran promosi
kesehatan akan mengurangi kesalahan dan menghasilkan peningkatan keselamatan sasaran.
Evaluasi di akhir pelayanan promosi kesehatan dilakukan untuk memastikan sasaran tidak
salah memahami informasi yang diberikan.
3) Peningkatan keamanan sarana promosi kesehatan

lokasi, bangunan dan material promosi kesehatan yang dapat membahayakan


keselamatan sasaran promosi kesehatan.
4) Kepastian tepat-lokasi, tepat-metoda, tepat-sasaran

Menyusun dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan promosi


kesehatan untuk menghindari kesalahan lokasi, metoda dan sasaran pelayanan promosi
kesehatan
5) Pengurangan risiko psikososial terkait pelayanan promosi kesehatan

Resiko psikososial seperti bosan, mengantuk, lelah dan pusing dapat terjadi selama
pelayanan promosi kesehatan berlangsung. Untuk meminimalisir bahkan menghindari hal
tersebut diperlukan komitmen bersama sasaran, memilih metoda yang tepat dan memberikan

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 10


reward.
6) Pengurangan risiko sasaran jatuh/terluka

Memilih dan memantau lokasi pelayanan promosi kesehatan untuk menghindari


sasaran mengalami cedera baik dalam perjalanan maupun selama dalam ruangan menerima
pelayanan promosi kesehatan.
Sistem Keselamatan Sasaran Pelayanan Promosi Kesehatan dilakukan dengan melakukan
assesment resiko, identifikasi resiko, dampak dan menyusun implementasi solusi untuk
mengendalikan atau meminimalkan timbulnya resiko.
Tabel 6.1 Sistem Keselamatan Sasaran Unit Pelayanan Promosi Kesehatan
N LOKASI RISIKO SASARAN DAMPAK/ PENGENDALIAN
O
AKIBAT
1 Dalam gedung Salah memahami Salah menerapkan Menyampaikan
informasi yang informasi yang materi yang benar
diterima diterima dan jelas
menggunakan
metoda yang tepat.
Mengevaluasi hasil
penyuluhan
Fisik (dinding, lantai, Sakit akibat Pemantauan berkala
pencahayaan, tersandung fisik bangunan
suhu/kelembaban, terpeleset,
Rambu peringatan
kebisingan) tertabrak
Kepanasan,
pengap
Kenyamanan
terganggu
2 Luar gedung Transportasi menuju Kecelakaan lalu Pemilihan lokasi
lokasi penyuluhan lintas yang mudah dan
aman dijangkau
sasaran
Psikososial Mengantuk Membangun
komitmen bersama
Pusing
Penyampaian materi
Bosan
efektif dan efisien
Lelah Pemilihan metoda
promosi kesehatan
yang tepat

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 11


BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) dalam manajemen mutu merupakan suatu sistem
kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu produk
atau jasa yang diberikan kepada sasaran. Pengendalian mutu pada unit pelayanan promosi
kesehatan UPT Puskesmas Garum diperlukan agar terjaga kualitasnya sehingga memuaskan
masyarakat sebagai sasaran. Penjaminan mutu pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan
melalui pelbagai model manajemen kendali mutu. Salah satu model manajemen yang dapat
digunakan adalah model PDCA (Plan, Do, Check, Action) yang akan menghasilkan
pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen mutu pelayanan promosi
kesehatan.

Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan


mengidentifikasikannya dalam tiga kegiatan:

1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk


sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi,

2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan antara


kinerja aktual dan tujuan,

3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan


mutu.

Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang semuanya mengacu pada


upaya peningkatan mutu.
Pada unit pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Garum kegiatan pelayanan
promosi kesehatan dimulai dari pendataan/survey sasaran dan kebutuhan sasaran, penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, penyusunan dokumen pelaporan
kegiatan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan hasil kegiatan, dan penyusunan rencana
tindak lanjut hasil evaluasi kegiatan. Pada setiap tahap kegiatan disusun standar operasional
prosedur (SOP) untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar pelayanan.
Evaluasi dan rencana tindak lanjut dilaksanakan untuk mengatasi adanya kesenjangan antara
perencanaan dan hasil kegiatan.

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 12


Hasil kegiatan didokumentasikan secara periodik. Adapun jadwal tahap kegiatan unit
pelayanan promosi kesehatan UPT Puskesmas Garum adalah sebagai berikut :

Tabel 8.1 Tahap Kegiatan Unit Pelayanan Promosi Kesehatan UPT Puskesmas Garum

NO. KEGIATAN WAKTU KETERANGAN


Pendataan sasaran dan Desember tahun Petugas promosi kesehatan
1.
kebutuhannya sebelumnya
Penyusunan rencana Bersama lintas program
2. Januari
kegiatan
3. Pelaksanaan kegiatan Januari - Desember Bersama jaringan
Penyusunan dokumen Petugas promosi kesehatan
4. Februari – Desember
pelaporan kegiatan
Monitoring dan Evaluasi Bersama pimpinan
5. Februari - Desember
kegiatan dan hasil kegiatan
Penyusunan rencana Petugas promosi kesehatan
6. Februari – Desember
tindak lanjut

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 13


BAB IX
PENUTUP

Promosi kesehatan adalah upaya-upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap


sasaran maupun mitra kerja, jaringan maupun jejaring. Namun demikian upaya pemberdayaan
akan lebih berhasil jika didukung oleh upaya bina suasana dan advokasi. Untuk mencapai
kualitas pelayanan promosi kesehatan yang sesuai standar pelayanan, seringkali menghadapi
kendala dalam hal jumlah, kualifikasi maupun mutu tenaga pelaksana pelayanan promosi
kesehatan. Pedoman pelayanan unit promosi kesehatan UPT Puskesmas Garum ini
menyampaikan hasil kajian tentang ketenagaan, sarana dan pengendalian mutu pelayanan agar
unit pelayanan promosi kesehatan dapat menjalankan fungsinya secara optimal, dikelola
dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumber daya yang digunakan.

Garum, Januari 2017


MENGETAHUI Pelaksana Program Promosi Kesehatan
Kepala UPT Puskesmas Garum

Dr. KENTIK WILUJENG ESTU BETY DESIANA, Amd.Kep


NIP. 19820804 200901 2 006 NIP. 19901212 201502 2 004

Pedoman Program Promosi Kesehatan|UPT Puskesmas Garum Tahun 2017 14

Anda mungkin juga menyukai