Standar Prosedur Operasional Kredensial Keperawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KREDENSIAL KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. M. AGUS S. LAHIDA, MMR
NIP 19670826 199730 1 002
PENGERTIAN 1. Kredensial tenaga keperawatan adalah merupakan proses untuk
menentukan dan mempertahankan kompetensi tenaga keperawatan
2. Kewenangan Klinis tenaga keperawatan (perawat dan bidan)adalah
hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan atau
kebidanan berdasarkan kemampuannya.
3. Penugasan tenaga keperawatan adalah penugasan yang diberikan
oleh pimpinan rumah sakit kepada seorang tenaga keperawatan
untuk melakukan asuhan keperawatan atau kebidanan dirumah sakit
berdasarkan kewenangan dan kompetensinya.

TUJUAN 1. Komite Keperawatan melakukan proses kredensial dengan baik


2. Perawat mendapatkan surat penugasan klinis dari Direktur Rumah Sakit.
KEBIJAKAN Permenkes RI No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan
PROSEDUR 1. Perawat dan bidan mengajukan permohonan kepada Kepala
Bidang Keperawatan yang diketahui oleh kepala ruangan, dengan
Menyiapkan dokumen sebagai berikut :
a) Daftar rincian kewenangan klinis
b) White paper (buku putih)
c) Form pengajuan kredensialing
d) Loog book kompetensi
e) Dokumen bukti pendukung
2. Kepala bidang keperawatan menyerahkan dokumen tersebut kepada
ketua komite keperawatan.
3. Ketua Komite Keperawatan menugaskan kepada Sub Komite kreden
sial untuk melakukan kredensial kepada perawat / bidan yang bersangkutan.
4. Sub komite kredensial melakukan proses kredensial kepada perawat
/ bidan yang bersangkutan dengan melakukan verifikasi dokumen.
5. Sub komite kredensia lberkoordinasi dengan mitra bestari untuk me-
Melakukan asesmen.
6. Sub komite kredensial dan mitra bestari memberikan rekomendasi
Hasil kredensial kepada Ketua Komite Keperawatan, dengan hasil
Kredensial berisi rekomendasi setuju dan tidak setuju.
a. Apabila dalam rekomendasi Sub Komite Kredensial tidak
menyetujui, maka :
- Panitia Kredensail memberikan feedback kepada perawat yang
Bersangkutan tentang hal-ha lapa yang menjadikan tidak disetujui.
- Perawat berhak mengajukan keberatan / banding atas rekomenda
si yang dikeluarkan oleh Panitia Kredensial.
- Panitia Kredensial melakukan kredensial ulang
b. Apabila dalam rekomendasi panitia Kredensial disetujui, maka
Ketua Komite Keperawatan mengajukan surat rekomendasi kepada
Direktur untuk dibuatkan Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK ).
7. Direktur menandatangani Surat Penugasan Kerja Klinis (SPKK) untuk
Perawat / bidan yang bersangkutan.
8. Bidang keperawatan membuat penugasan kerja sesuai dengan area praktik /
kerja.
UNIT TERKAIT 1. Komite Keperawatan
2. Sub.Komite Kredensial
3. Bidang Keperawatan

PENERBITAN SURAT PENUGASAN KLINIS DAN RINCIAN


KEWENANGAN KLINIS PERAWAT DAN BIDAN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. H. M. AGUS S. LAHIDA, MMR
NIP 19670826 199730 1 002
PENGERTIAN 1. Surat Penugasan Klinis (SPK ) tenaga perawat & Bidan adalah surat tugas
yang diberikan sebagai hak yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas
sesuai dengan kualifikasi pendidikan & kompetensi yang dimiliki tenaga
perawat & bidan tersebut.
2. Rincian Kewenangan klinis adalah : Daftar kewenangan / uraian yang harus
dikuasai oleh seorang perawat berdasarkan jenjang kompetensi yang
dicapainya.
TUJUAN 1. Menentukan jenis kompetensi yang dimiliki dalam melaksanakan tugas klinis
di BLUD Rs.Konawe.
2. Sebagai Aspek Legal dalam melaksanakan tugas klinis.
KEBIJAKAN 1. Permenkes No.40 tahun 2017 tentang pengembangan jenjang karir
professional perawat klinis.
2. Permenkes No 49 Tahun 2013 tentang Komite Keperawatan.
PROSEDUR 1.Ketua Komite keperawatan membuat surat rekomendasi kewenangan
Klinis berupa rincian kewenangan klinis (RKK) ke Direktur sebagai hasil
dari kredensial.
2. Direktur memeriksa dan menyetujui
3. Bila direktur setuju, maka direktur menerbitkan surat penugasan klinis
(SPK) yang diteruskan ke Kesekretariatan Komite keperawatan.
Untuk diteruskan kepada perawat / bidan yang bersangkutan.
4. Bila Direktur tidak menyetujui maka rincian kewenangan klinis dikembalikan
kesekretariatan komite keperawatan untuk dikembalikan
kepada pemohon.
UNIT TERKAIT 1. Komite Keperawatan
2. Direktur

PENYUSUNAN BUKU PUTIH (WHITE PAPER) TENAGA


KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
00 ½

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :


STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL dr. H. M. AGUS S. LAHIDA, MMR
NIP 19670826 199730 1 002
PENGERTIAN Buku Putih ( white paper ) adalah : Dokumen yang berisi syarat-syarat
yang harus dipenuhi oleh tenaga keperawatan yang melakukan tindakan /
asuhan keperawatan tertentu dan jenis kewenangan klinis.
TUJUAN 1. Menjadi tolak ukur / acuan bagi sub kredensial & Mitra bestari dalam
proses kredensial seorang praktisi keperawatan apakah layak diberi
kewenangan klinis asuhan keperawatan tertentu.
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan RI No 49 Tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan.
PROSEDUR 1. Melengkapi berkas – berkas kredensial oleh tenaga perawatan
yang akan kredensial.
2. Perawat mengajukan ke sub.komite kredensial
3. Sub.komite kredensial membuat usulan kepada ketua komite
keperawatan untuk proses kredensial tenaga keperawatan.
4. Tenaga keperawatan menyerahkan semua berkas kredensial
yang telah lengkap kepada Mitra Bestari (peer group) untuk
mengecek kelengkapan berkas.
5. Mitra bestari (peer group) membuat rekomendasi kewenangan
klinis & menandatangani berita acara.
6. Mitra Bestari (peer group) menyerahkan Rekomendasi
kewenangan klinis & berkas kredensial yg telah dilakukan
pengecekan oleh mitra bestari (peer group) kepada Sub Komite
Kredensial / panitia add hoc.
7. Sub.Komite Kredensial / Panitia add hoc melakukan verifikasi &
wawancara pada staf yang bersangkutan.
8. Sub.Komite Kredensial,membuat berita acara hasil kredensial /
Rekredensial dan dilaporkan kepada ketua Komite Keperawatan.
9. Ketua Komite Keperawatan membuat Rekomendasi Penugasan
klinis untuk diusulkan kepada Direktur.
10. Hasil proses kredensial dilaporkan kepada Direktur & SPPK
diterbitkan oleh Direktur melalui memo internal.

UNIT TERKAIT - Instalasi Rawat Inap


- Instalasi Rawat jalan
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Bedah Sentral
PEMULIHAN KEWENANGAN KLINIS
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


00 1/2

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. M. AGUS S. LAHIDA, MMR
NIP 19670826 199730 1 002
PENGERTIAN Proses Pemulihan kewenangan klinis tenaga perawat / bidan
yang mengalami pencabutan akibat melanggar disiplin profesi.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pemulihan
kewenangan klinis tenaga perawat / bidan yang mengalami
pencabutan akibat melanggar disiplin profesi.

KEBIJAKAN SK.Direktur tentang kebijakan Standar Operasional Prosedur


No. / SK / BLUD Rs.Konawe / / 2022
PROSEDUR 1. Perawat / Bidan yang akan mengajukan pemulihan
kewenangan klinis mengikuti program mentorship oleh sub
komite mutu profesi dan mengikuti evaluasi kompetensi
atau tahap sertifikasi kompetensi dibidang keperawatan
melalui Asesmen Kompetensi.

2. Perawat / Bidan mengisi usulan kredensial ( formulir


Pk.01 ). untuk memperoleh kewenangan klinis.

3. Perawat / Bidan baru,meminta persetujuan kepala ruangan


atau atasan langsung. ( mengisi formulir Pk.02 ).

4. Kepala Ruangan / atasan langsung atau Perawat / Bidan


mengajukan ke komite keperawatan melalui sekretaris
komite keperawatan dengan menyerahkan formulir PK.01
dan formulir PK.02 .

5. Sekretaris menyampaikan formulir PK.01 dan formulir PK.02


ke sub komite kredensial untuk dilakukan proses kredensial.

6. Sub.Komite Kredensial menyiapkan panitia Ad-Hock dengan


melakukan identifikasi mitra bestari dan penjadwalan
kredensialing.

7. Panitia Ad-Hock / Mitra bestari melakukan rapat kredensial


yang dipimpin oleh ketua sub komite kredensial dan mitra
bestari melakukan review, verivikasi, dan evaluasi untuk
memutuskan / rekomendasi kewenangan linis yang diajukan
( mengisi formulir PK.03 ).

8. Sub.Komite Kredensial memberikan laporan hasil kredensial


kepada ketua komite keperawatan melalui sekretaris komite
keperawatan sebagai bahan ajuan kewenangan klinis
kepada direktur BLUD Rs.Konawe.

9. Sekretaris Komite Keperawatan membuat ajuan secara


tertulis yang ditandatangani oleh ketua keperawatan sebagi
rekomendasi kepada direktur untuk dikeluarkannya SPK
bagi tenaga perawat / Bidan . ( mengisi formulir PK.04 ).

10. Direktur mengeluarkan surat penugasan kerja klinis


terhadap perawat / Bidan yang bersangkutan. ( mengisi
formulir PK.05 )

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral

Anda mungkin juga menyukai