Proposal Proyek Hibah PLTS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Proposal Proyek Insentif Plts Atap 100%Pembangkit

Tenaga On Grid (50,40 Kwp) Pada Gedung P.Miangas


Fakultas Teknik Dan Ilmu Kelautan
Universitas Hang Tuah

Disusun Oleh :

1. Muhamad Airlangga Sajekti (20190230024)


2. Putra Wahyu Oktavian (20190230027)
3. Machmud Aqsyah B.Z (20190230036)
4. Septian Fahriel Irwansyah (20200230016)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2022
1. Gambaran Umum Proyek
Tujuan dari Proyek Pemasangan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Panel Surya) di
kawasan kampus utama Universitas Hang Tuah Surabaya salah satunya adalah untuk
mengurangi beban tagihan listrik khususnya pada fakultas Teknik terdapat beberapa bengkel
dan laboratorium yang mengkonsumsi daya listrik besar.
Pemasangan PLTS menjadi salah satu teknologi alternatif dari sel surya yang sumber
daya nya tidak terbatas yang kini marak di laksanakan. Dengan adanya pemasangan PLTS ini
berkesempatan memberikan pengenalan kepada mahasiswa dan civitas akademi terkait energi
baru terbarukan yang bersumber dari energi surya.
PLTS yang di gunakan memiliki total kapasitas 50,05 kWp/sisi, kapasitas perpanel
surya 455 Wp – 550 Wp (SNI) dan kapasaitas inventer sebesar 50 kW dengan luas area atap
±514 mm²/sisi.
Kegiatan-kegiatan di fakultas teknik yang membutuhkan listrik maka akan di dukung
oleh PLTS yang sudah terpasang yang sumber energinya dari sinar matahari.

4.1 Tujuan, Ruang Lingkup dan Sasaran


Tujuan : untuk mengurangi beban tagihan listrik khusus pada fakultas Teknik
yang terdapat beberapa bengkel dan laboratorium yang
mengkonsumsi daya listrik besar ,turut berkontribusi dalam
mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada bauran energi
ramah lingkungan, mengenalkan kepada mahasiswa dan civitas
akademi terkait energi baru terbarukan.
Ruang
Lingkup : Sistem PLTS ini dapat di gunakan untuk kegiatan yang di lakukan
di Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan yang meliputi proses belajar
mengajar, penelitian dosen dana mahasiswa, kegiataan pratikum
yaang membutuhkan listrik yang besar.
Sasaran : Tersedianya PLTS di Universitas Hang Tuah Surabaya khususnya di
Fakultas Teknik dan Ilmu kelautan sehingga dapat mendukung
kegiatan yang menggunakan banyak dan listrik yang besar tanpa
memikirkan kebutuhan tarif listrik melonjak.

1.2. Asumsi, Batasan dan Resiko


Asumsi
1. Kebutuhan Infrastruktur, usaha yang sebenarnya, dan jadwal akan di
selesaikan setelah dilakukan identifikasikebutuhan.
2. Ruang lingkup pemasangan PLTS di Fakultas Teknik dan Ilmu kelautan pada
proyek ini dikerjakan dengan mempertimbangkan kebutuhan fungsional secara
umum.
3. Detail dokumen kebutuhan akan di siapkan setelah di lakukan studi dan akan
di tanda tangani oleh klien pada periode tertentu.
4. Perubahan pada persetujuan dokumen kebutuhan akan di berlakukan seperti
perubahan permintaan dan modifikasi yang akan di anggap sebagai tambahan
tagihan pada pengguna.
5. Persoalan kinerja ditujukan untuk ketersediaan infrastruktur yang diinginkan
oleh pengguna.
6. Komitmen dari seluruh jajaran manajemen dan pekerja proyek.
7. Kondisi pengembangan sistem PLTS aman dan kondusif.

Batasan
1. Waktu pelaksanaan proyek hanya beberapa minggu di mulai dari tanggal 24
November 2022 hingga 5 Desember 2022.
2. Anggaran dana yang di tetapkan untuk pelaksanaan dan pengelolaan proyek
tidak melebihi total kontrak proyek, yaitu Rp. 750.750.000,-

Resiko utama yang mungkin muncul :


No Kategori Resiko Daftar Resiko
1 Teknis • Requirement kurang
• Analisa dan desain salah
• Teknologi yang di gunakan berubah
2 Manajemen Proyek • Estimasi kurang akurat
• Pengawasan dan komunikasi kurang
• Sasaran proyek tidak konsisten
3 Lingkungan • Bencana alam
• Kondisi kesehatan pekerja
4 Keorganisasian • Staf dan pekerja kurang berpengalaman
• Beban kerja yang terlalu menumpuk
5 Eksternal • Perubahan keuangan akibat kondisi yang
tidak kondusif

1.3. Penyerahan Proyek


Dokumen dan produk yang di serahkan sebagai hasil dari proyek meliputi dua
kategori berikut :
1. Project management-related deliverables : Project plan, project scope
statement, WBS, schedule, project charter, cost baseline, status reports,
project presentation, final final project report, dan dokumentasi lain yang
berkaitan dengan project.
2. Project-related deliverables : Spesifikasi PLTS, Detail desain PLTS, teknik
pemasangan PLTS.

Media yang di gunakan untuk ppenyerahan bervariasaitergantug


penyerahannya. Untuk penyerahan dokumentasi kebutuhan dan desain sistem
menggunakan laporan berupa dokumen yang sudah di print. Sedangkan untuk
produk PLTS akan di serahkan dalam bentuk langsung. Semua hasil
penyeraan telah di bac-up oleh pihak pengembang PLTS.
1.4. Ringkasan Jadwal dan Anggaran Dana
Secara umum jadwal dari proyek terdiri atas beberapa aktifitas utama beserta
dengan anggaran dana yang di alokasikan untuk tiap aktifitas. Berikut
merupakan ringkasan jadwal beserta anggaran dana untuk proyek pemasangan
PLTS di Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan.
1.5 Evolusi Perencanaan
Perencanaan proyek ini disusun berdasarkan standard IEEE 1058-1998 Standard for
Software Project Management Plans.
Perencaan proyek yang dirilis pertama kali akan diberikan kepada sponsor dan
dikoordinasi dengan anggota tim untuk di review. Sedangkan perubahan terhadap
perencanaan proyek akan dilakukan jika diperlukan selama proyek masih berlangsung.
Setiap perubahan penting pada dokumen ini harus disahkan oleh pengguna dan
disebarkan kepada anggota tim.
Penomoran versi pada dokumen perencanaan proyek ini mengikuti format
penanganan dokumen yang ditentukan pada bab Rencana Tambahan sub-bab Rencana
Dokumentasi dalam dokumen ini.
1.6 Refrensi
• ANSI, “PMBOK GUIDE”, Edisi ke-3, American National Standard,2004.
• IEEE Computer Society, “IEEE 1058-1998 Standard for Software Project
Management Plans”, IEEE Computer Society, 1998.
• Hughes, Bob, dan Cotterel, Mike, “Software Project Management”, Edisi ke-2, The
MeGraw-Hill Companies,1999.
• “Project Risk Management Handbook”, Edisi ke-1 Office of Project Management
Process Improvement,www.dot.ca.gov/hq/projmgmt,2003.
1.7 Definisi dan Akronim
WBS Work Breakdown Structure
SKPL Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak
PERT Program Evaluation and Review Technique
VORD Viewpoint Oriented Requirement Definition
QA Quality Assurance
UML Unified Modeling Language
SDLC System Development

2. Organisasi Proyek
2.1 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal ini membahas tentang bagaimana hubungan antara tim proyek
dengan pihak luar. Pihak yang berhubungan dan mendukung proyek adalah sebagai
berikut.
Organization Name Of Liaison/Interface
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Pihak Pemesan Solar Cell
Universitas Hang Tuah Surabaya
(Customer)
Dosen, Pegawai, Mahasiswa/i Fakultas Pengguna
Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas
Hang Tuah Surabaya (Pemakai di
lapangan).

2.2 Struktur Internal


Struktur organisasi dalam tema proyek ini menggunakan tipe controlled decentralized
dimana tema telah menunjuk seorang leader (manajer proyek) sebagai pemimpin proyek.
Untuk lebih jelasnya tentang komunikasi antar kelompok dan individu dilakukan secara
horizontal.
Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi dapat dilihat di gambar di bawah ini :
Pemimpin
Proyek

Executive
Diagram Struktur Internal
Project Manager/ Program
Project
Penjelasan dari diagram diatas secara umum (Pelaksana)
Program Development
bahwa tim proyek ini dipimpin oleh
Administrator/
seorang pemimpin proyek
Coordinator yang membawahi 4 bidang,Manager
Manager Program yaitu : Project Administrator/
Coordinator, Project Manager/ Program Manager, Executive (Pelaksana) Program
Manager, Program Development. Antar bidang dapat saling memberikan saran. Masing-
masing bidang bertanggung jawab tersebut dapat dilihat di tabel berikut:

2.3 Peran dan Tanggung Jawab

Tiap – tiap anggota tim memiliki tugas dan tanggung jawab masing – masing
yang harus dijalankan. Tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat ditabel
berikut :
Jabatan Pembagian Tugas
Project Manager • Bertanggung jawab terhadap jalannya proyek
• Membuat perencanaan proyek serta pengawasan seluruh
aktifitas eksekusi proyek
• Membuat mengumpulkan dokumentasi proyek setelah
selesai dilakukannya tahapan tertentu.
• Membuat laporan pertanggung jawaban setelah taham
implementasi selesai
• Memberikan pengarahan, teguran, dan peringatan kepada
anggota tim jika terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan proyek.
Project Administrator/ • Melakukan analisa kebutuhan customer hinggal
Coordinator menghasilkan spesifikasi fungsional
• Mendesain alur rangkaian yang efektif yang
sesuai hasil analisa.
Executive (Pelaksana) • Membuat berdasarkan detail desain yang diberikan oleh
Program Manager pihak analis
• mengimplementasikan rangkaian PLTS yang diberikan
oleh pihak analis
• Melaksanakan panduan instalasi dalam mehkukan
ujicoba review hasil desain PLTS yang diberikan oleh
pihak analis
Program Development • Menafsirkan dan menerapkan standar jaminan kualtias
keamanan sistem
• Mengevaluasi kecukupan standar jaminan kualitas
keamanan PLTS
• Memberikan informasi dan cara penggunaan dari sebuah
PLTS kepada pengguna

3. Rencana Proses Managerial


3.1 Rencana Awal
3.1.1. Estimasi
Metode dan hasil estimasi proyek
• Estimasi biaya untuk gaji pekerja menggunakan pendekatan person/hour.
• Estimasi untuk durasi waktu pengerjaan tiap aktifitas menggunakan analisa
PERT. Analisa ini digunakan untuk menghadapi ketidak pastian pada durasi
aktifitas/tugas. Penetapan lama perkiraan aktifitas (D) merupakan faktor dari
optimistic Duration (OD), pesimistic Duration (PD) dan expected Duration (ED)
pada analisa PERT.
3.1.2. Pengaturan Kepegawaian
Staff yang diperlukan pada proyek ini untuk keseluruhan berjumlah 12 orang
dengan pembagian sebagai berikut:
Staff Asak Durasi Kerja Jumlah
Project Manager Internal Perusahaan Selama proyek 1 orang
berlangsung
Project Internal Perusahaan Selama fase 2 orang
Administrator/ identifikasi
Coordinator kebutuhan
Executive Internal Perusahaan Selama fase 4 – 6 orang
(Pelaksana) pembangunan
Program Manager proyek berlangsung
Program Internal Perusahaan Selama fase 2 orang
Development pembangunan
proyek berlangsung

3.1.3. Perolehan Sumber Daya


Perolehan dan perekrutan sumber daya proyek tidak perlu dilakukan dalam
proyek, karena sumber daya proyek telah didapat atau direkrut oleh perusahaan
penanggung jawab proyek (dimana proyek berlangsung) sesuai dengan kriteria yang
ditentukan. Oleh karena itu rencana perolehan sumber daya beserta proses dan
penanggung jawabnya tidak akan dijelaskan disini.
3.2. Rencana Kerja
3.2.1. Work Break down Structure
WBS merupakan pembagian sebuah proyek kedalam aktifitas yang. lebih kecil
Aktifitas-aktifitas tersebut diberi identitas untuk menentukan hubungan antar aktifitas.
WBS berguna untuk perencanaan proyek, terutama mengenai perkiraan waktu
pengerjaan dan sumber daya yang digunakan. WBS pada proyek ini disusun
berdasarkan metode pengembangan aplikasi waterfall serta aktifitas pengembangan
aplikasi pada umumnya. Level dekomposisi yang dilakukan pada WBS dibawah ini
hingga pada level 5
Deliverable atau produk yang dihasilkan pada tiap aktifitas adalah sebagai
berikut:
No Aktifitas Produk
1. Indentifikasi Kebutuhan Form identifikasi yang telah terisi jawaban
2. Analisa Kebutuhan Dokumen SKPL dan DPPL
3. Desain Sistem Dokumen Deskripsi Detail Desain PLTS
4. Pembuatan Alat PLTS pada Universitas Hang Tuah Surabaya
5. Uji coba Alat Hasil Testing dan performance PLTS

3.2.2 Alokasi Jadwal


Sebelum melakukan alokasi jadwal, terlebih dahulu harus disusun daftar aktfitas yang
akan dikerjakan dalam proyek beserta sumber daya proyek yang dibutuhkan. Susunan
aktifitas proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang dibuat berupa WBS
(selengkapnya dapat dilihat pada subbab 3.2.1). Sedangkan mengenai sumber daya
proyek selengkapnya dijelaskan pada subbab 3.2.3 (alokasi sumber daya).
Tahap pertama dalam melakukan alokasi jadwal yaitu mengatur dependensi
(keterkaitan) antar aktifitas yang sudah tersusun. Keterkaitan tiap aktifitas dicatat dalam
kolom predecessor dengan menggunakan ID aktifitas dalam WBS. Setelah keterkaitan
dibangun baru kemudian menentukan tanggal mulai dan durasi untuk tiap aktifitas. Saat
seluruh tanggal dan durasi telah ditentukan untuk tiap aktifitas, jadwal proyek telah
selesai dan siap untuk disimpan sebagai baseline proyek

3.2.3. Alokasi Sumber daya


Sumber daya yang diperlukan dan dilakukan pada proyek terbagi atas 2 kelompok
utamu, yaitu:
• Work: Yakni berupa tenaga kerja yang terdiri atas pimpinan proyek, surveyor,
analis, dan programmer. Pada kategori work terdapat sumberdaya set
komputer karena penggunaan komputer pada pelaksanaan aktifitas dihitung
sesuai dengan lama pemakaian komputer oleh tenaga kerja, sehingga dapat
meminimalkan biaya sewa komputer.
• Material: Merupakan barang habis yang terdiri dari barang-barang keperkan
kantor (kertas, alat tulis dan CD), biaya utilitas (sewa kantor, listrik dan air)
serta biaya akomodasi pelaksanaan rapat atau review hasil aktifitas.

3.2.4 Alokasi Dana


(belum)

3.3 Rencana Penelusuran Proyeka


3.3.1 Manajemen Kebutuhan
Proses pengukuran terhadap perubahan kebutuhan proyek didasarkan
pada presentase perubahan yang diminta dibandingkan dengan presentase
pengerjaan proyek yang telah selesai dilaksanakan.
Proses pelaporannya itu sendiri dilakukan dengan cara meminta
perubahan secara langsung kepada tim proyek. Tim proyek ini kemudian akan
melakukan pengukuran apakah perubahan kebutuhan dalam skala besar atau
kecil. Skala ini akan digunakan untuk menginisialisasi perubahan terhadap
penjadwalan proyek, anggaran dana, dan sumber daya manusia yang
digunakan.
Kontrol terhadap perubahan kebutuhan akan terus dilakukan sepanjang
pekerjaan proyek sehingga pengerjaan proyek mencapai hasil maksimal dan
tidak sampai menyimpang dari spesifikasi permintaan perubahan oleh customer
ataupun stakeholder lain. Control ini akan dilakukan secara bersama-sama oleh
tim sponsor sendiri dan juga oleh pimpinan proyek.

3.3.2 Pengawasan Jadwal


Mengelola dan mengatur jadwal secara aktif merupakan cara terbaik
untuk memastikan bahwa proyek berjalan tepat waktu. Dan untuk melakukan
proses tersebut, ada beberapa masukan yang harus tersedia dan dapat dipahami.
Input tersebut antara lain :
• Baseline Jadwal : adalah versi baseline jadwal terkini yang disetuji
dari jadwal proyek yang menyediakan dasar sebagai pembanding dan
pelaporan dari kinerja proyek. Jadwal proyek menjelaskan dengan
detail rencana tanggal permulaian dan akhir dari setiap aktifitas.
• Laporan Kerja : Merupakan hal pertama yang kebanyakan digunakan
sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar pekerjaan apa yang
harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan. Laporan kerja yang baik
seharusnya menunjukkan tanggal yang direncanakan, tanggal
sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari pekerjaan setiap aktifitas.

Saat semua masukan telah dibuat, dibutuhkan alat bantu dan teknik
yang digunakan untuk meninjau ulang jadwal. Jika sebuah kondisi terjadi
dimana pada kenyataannya pelaksanaan proyek berbeda dengan jadwal
sebenarnya, alat bantu dan teknik tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki
situasi yang terjadi. Pimpinan proyek akan melakukan evaluasi seberapa
banyak pekerjaan yang berhasil diselesaikan dibandingkan dengan performa
actual dan perbedaan jadwal.
Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan jadwal pada proyek ini :
1. Laporan kemajuan proyek : adalah ketika sebuah laporan yang
dibuat menjelaskan tentang tanggal mulai dan selesai
2. Analisa perbedaan : adalah analisa yang membandingkan antara
data perencanaan dengan kinerja yang sebenarnya untuk
menemukan penundaan yang terjadi pada jadwal proyek.
3. Pengukuran kinerja : adalah perkiraan tingkat kesulitan dari
penundaan yang terjadi dengan mengukur kinerja proyek
dibandingkan terhadap rencana proyek.

3.3.3 Pengawasan Anggaran Dana


Pemantauan dilakukan dengan melihat biaya actual yang timbul dan
membandingkannya dengan baseline cost
Pengawasan terhadap biaya dalam sebuah proyek merupakan satu-
satunya cara untuk memastikan bahwa anggaran proyek merupakan bagian dari
kesuksesan proyek. Pengawasan biaya meliputi penanganan perubahan
permintaan melalui proses pengawasan.
Berikut adalah beberapa teknik dan metode yang digunakan untuk
melakukan pengawasan terhadap biaya proyek :
1. Laporan Kerja : Merupakan hal pertama yang kebanyakan
digunakan sebagai mekanisme komunikasi untuk mendaftar
pekerjaan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang mengerjakan.
Laporan kerja yang baik seharusnya menunjukkan tanggal yang
direncanakan, tanggal sebenarnya dan durasi yang sebenarnya dari
pekerjaan setiap aktifitas.
2. Baseline Biaya : Merupakan anggaran dana pada suatu tahapan.
Tujuan dari baseline biaya ini adalah untuk menyediakan dasar
pengukuran, pengawasan, dan pengendalian dari keseluruhan
kinerja proyek.
3. Rencana Manajemen Proyek : Menjelaskan tentang kebijakan dari
prosedur dari perusahaan yang harus dipatuhi.

Sedangkan untuk hasil dari proses pengawasan proyek antara lain :


1. Usulan Tindak Perbaikan
2. Permintaan Perubahan
3. Pengukuran Kinerja
4. Pembaharuan baseline biaya

3.3.4 Pengawasan Kualitas


Pengawasan terhadap kualitas merupakan proses perbandingan antara
produk yang dihasilkan dengan standar kualitas yang telah ditetapkan
Teknik yang dilakukan untuk melakukan pengawasan terhadap
kualitas, yaitu :
1. Pengukuran Pengendalian Kualitas
2. Pertemuan Status Review
3. Laporan Kinerja

3.3.5 Pelaporan
Merupakan proses pengumpulan keseluruhan data baseline dan
mendistribusikan informasi tersebut kepada sponsor ataupun anggota tim
proyek. Kegunaan laporan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana sumber
daya digunakan untuk memenuhi sasaran proyek. Yang berkaitan dengan
pelaporan ini antara lain :
1. Deliverables :
2. Pengukuran Pengendalian Kualitas :
3. Pengukuran Kinerja :
4. Informasi Kinerja Aktifitas :
5. Permintaan Perubahan yang Telah Disetujui

Proses pelaporan berkaitan dengan dokumentasi performa proyek


secara keseluruhan. Beberapa keluaran dari proses pelaporan, yaitu :
1. Laporan Kerja
2. Permintaan Perubahan
3. Usulan Tindakan Perbaikan
3.3.6 Matriks Proyek
Mengumpulkan matriks pada sebuah proyek merupakan salah satu
proses manajemen proyek yang paling baik dilakukan tetapi sangat sulit untuk
diterapkan. Matriks proyek merupakan alat bantu untuk pengendalian kualitas
dan manajemen proyek. Yang menjadi matriks pada proyek ini akan
digambarkan pada table berikut :
Matriks Bagaimana Mengukur Matriks Penanggung Jawab
Waktu Penyelesaian Untuk Setiap tahapan dalam Project Manajer dan
proyek, catat waktu atau tanggal pekerja
mulai tahapan awal permulaian
aktifitas dikerjakan
Mulai Proyek Dihitung pada akhir bagian Project Manajer
Selesai Proyek Dihitung pada akhir bagian Project Manajer
Presentasi Milestone Beberapa persen milestone yang Pimpinan Project
yang dicapai tercapai dari satu perempat
waktu pelaksanaan proyek
Kesuksesan Pada akhir bagian, berapa Project Manajer dan
persen pekerjaan yang berakhir pekerja
secara normal

3.4 Rencana Manajemen Resiko

Proses pengelohan resiko membantu untuk menentukan resiko yang potensial


dari sebuah proyek. Manajemen resiko terdiri atas 3 proses utama, yaitu :
1. Identifikasi resiko -» merupakan aktifitas yang digunakan untuk
melakukan identifikasi resiko potensial yang mungkin terjadi serta
menjelaskan hubunganya. Setelah proses identifikasi resiko biasanya
diikuti dengan proses analisa resiko secara kualitatif) Output dari proses
ini adalah dafiar resiko yang mungkin terjadi dan detail semua resiko yang
telah terindetifikasi, termasuk kategori resiko, penyebab resiko,
kemungkinan terjadi, dampak dari resiko, serta penanggung jawab resiko.

2. Analisa hasil resiko -» membutuhkan hasil dari proses identifikasi resiko


sebagai input pada proses ini. Proses ini merubah dari daftar resiko yang
ada dengan pemberian prioritas dan pengolongan resiko. Hasil akhirnya
untuk meminimalkan dampak dari resiko yang sudah teridentifikasi,
kemudian merubah kemungkinan terjadi dari daftar resiko, dan
kecenderungan dari hasil identifikasi resiko sebagai output dari proses ini

3. Evakasi jadwal terhadap resiko -» dengan mengklentifikasi “dan


menganalisa resiko akan terlihat pengaruh resiko tersebut terhadap durasi
aktifitas yang sudah direncanakan. Dengan demikian akan dapat dilakukan
evaluasi pengaruh resiko tersebut terhadap rencana aktifitas.

3.5 Rencana Penyelesaian Proyek


Penutupan proyek mengikuti pola yang sama dengan semua proses dalam
manajemen proyek lainya, terdiri dari masukan dan keluaran yang berhubungan
dengan penutupan sebuah proyek, begitu juga alat bantu atau teknik yang digunakan
untuk membantu proses tersebut.
Masukan yang ada digunakan untuk memeriksa penyelesaian dan
mengesahkan semua hal penting yang penting diputuskan. Masukan yang ada antara
lain :
1. Rencana manajemen proyek
2. Informasi kinerja pekerjaan
3. Hasil yang dikirimkan

Untuk memastikan bahwa semua hal penting telah selesai dikukan dan proyek
telih memenuhi sasaran, pimpinan proyek akan melanjutkan dengan menggunakan
alat bantu dan teknik yang sama dengan proses sebelumnya. Ada tiga hal yang
menajdi output pada tahap penyelesaian proyek, yaitu :
1. Penerimaan dan pengirman hasil akhir proyek
2. Laporan akhir penutupan proyek

Pada penyeksaian proyek juga harus dipastikan bahwa semun tahapan telah
benar-benar seksai dilakukan. Dan semua produk dan dokumentasi yang dihasilkan
telah diserahkan kepada klien.

4. Rencana Proses Teknis


4.1 Model Proses
Gambar berikut menunjukkan keterkaitan antara aktifitas proyek yang utama
dengan proses pendukung.
Sedangkan gambar berikut menjelskan tentang alur informasi dan produk yang
dihasilkan masing-masing aktiftas antar satu aktiftas dengan yang lain.
Review yang direncanakan
No Tanggal Tahapan Review Terhadap
1. 01/02/17 Identifikasi Dokumen hasil identifikasi
kebutuhan kebutuhan pada pengguna / klien,
Menyimpulkan sementara layanan
apa yang dibutuhkan okeh pengguna
dari sistem yang akan dibangun.
2. 02/03/17 Anatsa kebutuhan Dokumen SKPL yang dihasilkan
dari tahapan analisa. Menyetujui
spesiikasi kebutuhan sistem yang
dijeaskan pada dokumen tersebut.
3. 03/03/17 Desain System Dokumen edskripsi detail desain
sistem. Dokumen ini menjeliskan
dengan rinci proses dari data dri
amsing-masing proses pada sistem.
Review dilikukan terhadap seluruh
isi dokumen ini.
4. 05/04/17 Pembuatan aplikasi Aplikasi yang telah dibangun,
apakah telah sesuai — dengan
perencamaan pada desain sistem
5. 07/04/17 Uji coba aplikasi aplikasi apakah sudah memuat semua
skenario yang mungkin diterapkan
pada aplikasi
6. 03/04/17 Perilisan aplikasi Peluncuran aplikasi sehingga dapat
digunakan oleh publik
7. 05/07/17 Training apikasi Pelatihan penggunaan aplikasi

Milestone utama
No Tanggal Tahapan Produk yang
dihasilkan
1. 05/01/17 Identifikasi Pertanyaan Pertanyaan
kebutuhan Identifikasi identifikasi kebutuhan
Kebutuhan selesai dibuat
2. 08/01/17 Identifikasi Form Identifikasl Persiapan identifikasi
kebutuhan kebutuhan dan kebutuhan selesai
pcrlanyaan
Identifikasi
Kebutuhan
3. 15/01/17 Identifikasi Form Identifikasi Tahap identifikasi
Kebutuhan Kebutuhan telah kebutuhan selesai
terisi dan dijawab
oleh user

4. 31/01/17 Identifikasi Hasil identifikasi Pelaksanaan


Kebutuhan kebutulun telah identifikasi kebutuhan
dievaluasi dan di selesai
review
5. 10/02/17 Analisa Dokumentasi Dokumentasi view
kebutuhan kebutuhan Point telah selesai
berdasarkan
view Point

6. 21/02/17 Analisa Skpl Dokumentasi skpl


kebutuhan telah selesai
7. 01/03/17 Analisa Hasil analisa yang Tahap analisa
kebutuhan telah dievaluasi kebutuhan selesai
8. 15/03/17 Desain Sistem Dokumentasi Dokumen deskripsi
deskripsi detail desain selesai
detail desain
9. 02/04/17 Desain Sistem Detail desain yang Tahap detail desain
telah di review
10. 05/07/17 Desain Sistem Aplikasi sistem Tahap
seleksi SNMPTN pembuatan aplikasi
dan SBMPTN 2017 selesai
11. 25/07/17 Pembuatan Aplikasi yang telah Tahap uji coba
aplikasi diuji coba aplikasi selesai
12. 31/07/17 Uji coba Aplikasi yang Aplikasi bisa diakses
pembuatan sudah dirilis oleh publik
aplikasi
13. 14/08/17 training Aplikasi dapat Aplikasi dapat
aplikasi digunakan oleh digunakan oleh
publik pengguna jasa

Project Deliverable
Dokumen dan produk yang diserahkan sebagai hasil dari proyek meliputi dua kategori
berikut :
• Project management-relateddeliverables: project Plan, project charter, scope
statement, WBS, schedule, cost baseline, status reports, final project presentation,
final project report, dan dokumentasi lain yang berkaitan dengan project.
• Product-related deliverubles: Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak, deskripsi
detail desain, source code aplikasi

4.2 Metode, Alat Bantu dan Teknik


Merupakan metodologi, alat bantu serta teknik yang digunakan selama proyek
berlangsung.

Metode
Metode pengembangan aplikasi pada proyek ini menggunakan Waterfall
SDLC,
Pendekatan pengembangan aplikasi dimubi pada level sistem dan
prosesnya melalui gambar berikut :

Metode ini digmakan karena tergolong mudah jka dicrapkan pada proyek
dengan kebutuhan user yang stabil (tidak berubah-ubah). Pada akhir setiap
tahapan dalam metode ini selalu dihasilkan sebuah dokumen yang akan digunakan
sebagai pedoman bagi tahapan selanjutnya.

Alat bantu dan Teknik


Untuk tahapan analisa kebutuhan dilakukan dengan menggunakan metode
VORD dan sofware VORDTool sebagai alat bantu untuk — mengelola
reguiement dari pengena, sedangkan spesifikasi kebutuhan yang dihasilkan
dikumpukan dalm bentuk dokumen SKPL
Pada tahapan desain menggunakan UML diagram unuk memodelkan
spesifikasi kebutuhan aplikasi dengan alat bantu Power designer 12. Diagram
UML yang akan dibuat meliputi : Use case diagram Class diagram dan Sequence
diagram Dokumen hasil desain yaitu deskripsi detail desain yang selanjutnya akan
diserahkan pada programmer untuk membangun program aplikasi.
Program aplikasi dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
JavaSeript dan dengan mengunakan framework Codelenter. Sedangkan untuk
database digunakan MySOL. Tahapan terakhir, yaitu uji coba menggunakan unit
testing kemudian diknjutkan dengan integration testing.
Secara umum hasil dari sehruh tahapan terdiri dari 3 hal, yaitu:
1 Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL)
2 Dokumen Deskripsi Detail Desain
3 Apikasi Sistem Sekeksi SNMPTN dan SBMPTN 2017

4.3 Infrastruktur
Bagian ini akan menjekiskan tentang rencana untuk membangun dan
memelihara lingkungan pembangunan sistem, baik dari segi perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan, kebijakan, standard , prosedur serta fasilitas in yang
diperlukan utnuk melaksanakan proyek Sistem Sekksi SNMTPN dan SBMPTN 2017:
Sumber daya yang terlibat meliputi komputer yang digunakan, LAN (Local Area
Network), aplikasi yang membantu dakum melakukan analisa dan pembuatan desain,
aplikasi untuk melakukan impkmentasi desain (bahasa pemograman), aplikasi untuk
membantu aktifitas manajemen proyek, dan segala sumber daya in yang terlibat pada
pengembangan proyek ini.

Perangkat Keras:
Dibutuhkan personal komputer dengan spesifikasi sebagai berikut
1. Hard disk drive minimal SOGB
2. Memori minimal 2048MB RAM DDR3
3. Processor Intel Core 3
4. Monitor min 14", Lan Card, VGA Card minimal 1024Mb
5. CD-ROMRW
Perangkat lunak yang diperlukan untuk membangun Sistem Sekksi SNMTPN dan
SBMPTN 2017:
1. Sistem operasi : Windows 7
2. Anaisa :VordTool
3. Desain : Power Designer 12
4. Database : DBMS MYSOL server
5. Pemrograman :MP, JavaSerii
6. Pendukung : Mierosofi office 2016, Acrobat reader, Web browser
Yang dijadikan sebagai standar dakum proyek pembangunan Sistem Sekksi SNMPTN
dan SBMPTN 2017, antara lain:
1.IEEE 830 tentang Software Reguirement spesification dan IEEE 1233 tentang
Sistem Reguirement Spesification yang digunakan untuk membuat dokumen
SKPL.
2. IEEE 1016 tentang Software design description sebagai panduan dalam
membuat deskripsi detil desain perangkat lunak
3. IEEE 1058-1998 Standard for Software Project Management Plans.
Personil yang terlibat dakum proyek, antara lain:
1. Seorang pemimpin proyek
2.Sistem analis sebanyak 2 orang
3.Web Developer sebanyak 3 orang.
4.Support Specinlst sebanyak 2 orang
5.Database administrator sebanyak 2 orang.

Anda mungkin juga menyukai