Makalah Studi Islam

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

AKHLAQ

OLEH :

DIVA MERLIYONI (2013142010023)


NADA SYIFA SALSABILA (2013142010018)
SITI MASYITHOH (2013142010089)

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITTINGGI
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, kami ucapakan sebagai ungkapan rasa syukurkehadirat Allah SWT,


atas limpahan rahmat ,taufiq dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan tugasmakalah untuk
mata kuliah Study Islam II. Sholawat beserta salam semoga terlimpahkan kepada junjungan
dan panutan kita baginda Nabi Agung Muhammad S.A.W.
Kami menyadaribahwadalampenyusunanmakalahinijauhdarisempurna, baikdari segi
penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karenaitu kami mengharapkankritik dan
saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen matakuliah, guna menjadi acuan
dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang. Terimakasih.

Bukittinggi, 10 Oktober 2022


DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................... i

Kata pengantar .................................................................................................. i

Daftar isi ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah ................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2

A. Pengertian Akhlak ................................................................................. 2

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akhlak ....................................... 3

C. Aliran faktor yang mempengaruhi Akhlak .......................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ............................................................................................... 8

B. Saran .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagai umat manusia kita harus senantiasa taat menjalankan perintah agama,
yaitu dengan menjalankan segala perintah Allah, serta meninggalkan apa-apa yang
dilarang oleh-Nya. Di abad 21 ini, mungkin banyak diantara kita yang masih kurang
memperhatikan dan mempelajari akhlak. Yang perlu diingat, bahwa Tauhid sebagai
inti ajaran islam yang memang seharusnya kita utamakan, disamping mempelajari
akhlak. Karena tauhid merupakan realisasi akhlak seorang hamba terhadap Allah,
seseorang yang bertauhid dan baik akhlaknya berarti ia adalah sebaik-baiknya
manusia.
Namun, pada kenyataannya di lapangan, usaha usaha pembinaan akhlak
melalui berbagai lembaga pendidikan dan melalui berbagai macam metode terus
dikembangkan. Ini menunjukkan bahwa akhlak perlu dibina. Dari pembinaan tersebut
akan terbentuk pribadi-pribadi muslim yang berakhlak mulia, taat kepada Allah dan
rasul-Nya hormat kepada ibu bapak dan sayang kepada sesama makhluk ciptaan Allah
SWT.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari khulq dalam bahasa Arab yang berarti
character, innate peculiarity atau tabi’ah yang dalam al-Quran oleh Muhammad
S.A.W ditafsirkan sebagai way of life. Khulq mempunyai akar kata yang sama dengan
Khaliq (Pencipta) dan makhluk ( yang diciptakan) dengan demikian kata akhlak tidak
bisa dipisahkan dari konsep Ketuhanan atau divine, dan konsep makhluk yakni
universe, alam semesta.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian akhlaq?
2. Apa saja faktor - faktor yang mempengaruhi akhlaq?
3. Apa saja aliran – aliran yang menjelaskan faktor - faktor yang
mempengaruhi akhlaq itu?

C. TUJUAN
1. Mengerti dan memahami pengertian akhlaq dan pembentukanya.
2. Mengerti dan memahamifaktor – faktor yang mempengaruhi akhlaq.
3. Mengerti dan memahami aliran – aliran yang menjelaskan faktor - faktor
yang mempengaruhi akhlaq.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN AKHLAQ

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk mendefinisikan akhlak, yaitu
pendekatan linguistik (kebahasaan), pendekatan terminologik (peristilahan). Menurut
ٌ ُ‫ ُخل‬yang menurut bahasa
bahasa akhlak berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun‫ق‬
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Adapun para ulama berbeda pendapat tentang arti akhlaq ,diantaranya:

1. Menurut Ibnu Maskawaih (941-1030 M)


Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-
perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran terlebih dahulu, baik itu muncul
karena tabiat atau kebiasaan.

2. Imam Al-Ghazali (1055-1111 M)


Menyatakan: Akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa
yang mendorong perbuatan yang spontan tanpa memerlukan pertimbangan
pikiran diwujudkan dalam tingkah laku dan perbuatan.

3. Muhyiddin Ibnu Arabi (1165-1240 M)


Keadaan jiwa seseorang yang mendorong manusia untuk berbuat tanpa
melalui pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan tersebut pada
seseorang boleh jadi merupakan tabiat atau bawaan, dan boleh jadi juga
merupakan kebiasaan melalui latihan dan perjuangan.

4. Syekh Makarim Asy-Syirazi


Akhlak adalah sekumpulan keutamaan maknawi dan tabiat batin manusia.

5. Al-Faidh Al-Kasyani (w. 1091 H)


Akhlak adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang mandiri dalam
jiwa, yang darinya muncul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa didahului
perenungan dan pemikiran.

Dari sini disimpulan bahwa akhlak secara istilah adalah tabiat atau sifat seseorang,
yakni keadaan jiwa yang terlatih, hingga dalam jiwa tersebut telah melekat sifat-sifat
yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikirkan/diangan-angankan lagi.
B. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKHLAQ

1. Insting
Insting ialah kmampuan untuk berbuat hal-hal yang kompleks tanpa latiha n
sebelumnya dan terarah pada tujuan yang berarti, untuk mempertahankan eksistensi
manusiawinya.
Menurut James, instingialah “suatualat yang dapat menimbulkan perbuatan
yang menyampaikan pada tujuan dengan berfikir lebih dahulu kearah tujuan itu dan
tiada dengan di dahului latihan perbuatan itu.

Untuk lebih mendekatkan pengertian “INSTING” makaadabeberapasifatnya,


yaitu:
a. Kekuatan insting ini berbeda menurut perbedaan orang dan bangsanya.
Iakuat dan lemah menurut ketinggian akal bagi seseorang atau bangsa, dan
mengikatkeadaan yang meliputinya. Insting yang bermacam-macam ini
ialah sebab timbulnya perselisihan diantara manusia.
b. Saat tampaknya insting yang bermacam-macam ini tidak terbatas dan tidak
teratur dalam manusia, sebagai mana teraturnya bagi binatang.
c. Banyak terjadi pertentangan antara insting-insting, sehingga menimbulkan
kegoncangan dan keragu-raguan dalam kelakuan manusia seperti orang
yang mempunyai insting suka memiliki serba kuat dan ia juga mempunyai
insting yang kuat untuk menghasilkan kebaikan bagi pergaulan umum,
maka engkau melihatnya agak goncang dan ragu-ragu karena akibat dua
insting yang bertentangan itu.
d. Insting-insting itu kelihatan dalam bentuk pendorong untuk berbuat,
insting marah mendorong timbulnya kata yang tajam atau membalas
dendam dan insting suka mendorong untuk mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan membaca buku-buku dan menyelidiki hal-hal yang belum
diketahui.
e. Insting itu adalah asas bagi perbuatan manusia. Ia melakukan perbuatan
yang bermacam-macam dalam kehidupan sehari-harinya.
Macam-macam insting antara lain :
1. Insting menjaga diri sendiri
2. Insting menjaga lawan jenis
3. Insting merasa takut.

2. Bawaan (turunan)
Pada awalnya perkembangan kejiwaan primitive, bahwa ada pendapat yang
mengatakan kelahiran manusia itu sama. Dan yang membedakan adalah faktor
pendidikan. Tetapi pendapat baru mengatakan tidak ada dua orang yang keluar di alam
kewujudan sama dalam tubuh, akal dan akhlaknya.
Teori yang mengumukakan masalah turunan (bawaan), yaitu :
a. Turunan(pembawaan) sifat-sifat manusia. Di mana-mana tempat orang
membawa turunan dengan beberapa sifat yang bersamaan. Seperti
bentuk, panca indra, perasaan, akal dan kehendak.
b. Sifat-sifat bangsa. Selain adatkebiasaan tiap-tiap bangsa, ada juga
beberapa sifat yang diturunkan orang terdahulu kepada orang sekarang.
Bukan saja dalam sifat-sifat yang mengenai akal tetapi juga dalam
bentuk wajah.
3. Lingkungan
Dalam arti luas, lingkungan mencakup iklim dan geografis, tempat tinggal,
adat istiadat, pengetahuan, pendidikan dan alam. Dengan kata lain lingkungan ialah
segala sesuatu yang tampak dan terdapat dalam alam kehidupan yang senantiasa
berkembang, ia adalah seluruh yang ada, baik manusia maupun benda buatan manusia,
atau alam yang bergerak atau tidak bergerak, kejadian-kejadian yang mempunyai
hubungan dengan seseorang.
Lingkungan terdiri dari 2 bagian, yaitu:
a. Lingkungan fisik,
Yaitu lingkungan kealaman, misal keadaan tanah, keadaan
musim.lingkungan fisik atau lingkungan kealamaan yang berbedaakan
memberikan pengaruh yang berbeda terhadap perkembangan individu.
Misal keadaanalam yang tandus akan memberikan pengaruh yang
berbeda bila dibandingkan dengan keadaan alam yang subur. Daerah
yang mempunyai musim dinginakan memberikan pengaruh yang
berbeda bila di bandingkan dengan daerah yang tidak mempunyai
musim dingin.
b. Lingkungan sosial,
Yaitu merupakan lingkungan masyarakat yang didalamnya terd
apat interaksi individu dengan individu yang lain.

4. Kebiasaan
Suatu perbuatan bila diulang-ulang sehingga menjadi mudah dikerjakan
disebut “Adat Kebiasaan”. Kebanyakan pekerjaan manusia jelmaan dari arah adat
kebiasaan, seperti berjalan, berlari, cara berpakaian, berbicara dan lain sebagainya.
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang bentuk yang
sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap
baik dan benar. Contoh: memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam
suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta, berjalan
kaki dijalur sebelah kiridll.
Pada awalnya, taraf kebiasaan itu disadari dan orang menggunakan akal. Lama
– kelamaan timbangan akal dan kesadaran semakin menipis, dan kebiasaan jadi
otomatis serta tidak disadari ( misalnya berjalan, sial antara lain ialah dorongan seks
(kelamin), dorongan sosialitas atau hidup berkawan, dorongan meniru, dorongan
berkumpul dan sebagainya.
Dorongan-dorongan ini merupakan kualitas dari karakter.Adat Kebiasaan.
Menurut Physiology (Ilmu Jiwa) ialah: Segala apa yang dirasakan oleh manusia dan
apa yang diperbuatnya, berhubungan dengan urat sarap. Sehingga terbentuknya
kebiasaan itu karena adanya hubungan antara perbuatan dengan urat sarap.
Tiap-tiap perbuatan dan fikiran memberi bekas kepada urat sarap dan
merobahnya dengan bentukan yang tertentu, sehingga bila dikehendaki, berfikir atau
berbuat kedua kali makaakan lebih mudah, karena urat sarap telah sedia dan terbentuk
menurut perbuatan itu.Dan tiap-tiap perbuatan atau fikiran sangat berpengaruh
terhadap urat sarap. Contohnya: Orang yang biasa meletakkan tangan dalam sakunya,
maka ia ingin mengulanginya lagi karena urat sarapnya telah terbentuk dan terbiasa
dengan perbuatan itu.

Fungsi Kebiasaan:
a. Memudahkan perbuatan yang dibiasakan
Umpamanya berjalan dan berjalan itu merupkan latihan yang berat.
Untuk mempelajarinya memerlukan waktu berbulan-bulan lamanya.
Tetapi jika perbuatan itu diulang-ulang maka akan menjadi sangat mudah,
sehingga terbentuk kebiasaan.

b. Menghemat waktu dan perhatian


Tatkala perbuatan menjadi kebiasaan, maka ia dapat melakukan dalam
waktu yang singkat.

c. Merubah Adat Kebiasaan


Tidak sedikit orang yang terkena akibat kebiasaan yang
membahayakan, hendaknya ia –merobahnya atau menghindarinya.Untuk
membentuk kebiasaan harus ada keinginan kepada sesuatu dan
diterimanya keinginan itu dan diulang-ulang keinginan itu. Sehingga
untuk menghindarinya wajib melakukan kebalikan dari apa yang
menyebabkannya, kita harus menolak keinginan untuk berbuat, maka kita
akan dapat menghentikan kebiasaan tersebut.

d. Fikiran Dan Kebiasaan


Ahli ilmu jiwa menetapkan bahwa fikiran mendahului perbuatan. Bila
fikiran dikemukakan pada otak dan diterima dalam waktu yang lama pasti
akan membekas dan berubah menjadi perbuatan. Dan apabila perbuatan itu
terus diulangi maka akan menjadi sebuah kebiasaan.

5. Kehendak
Kehendak Tuhan adalah“ penjabaran-Nya atas objek-objek pengetahuan-Nya
dalam bentuk eksistensi, sesuai dengan kebutuhan pengetahuan-Nya. “Kehendak kita
identik dengan kehendak abadi Ilahiah, tetapi dalam berhubungan dengan kita, ia
berpartisipasi dalam kesementaraan kita (hudust), dan kita menyebutnya “diciptakan”
Menurut Prof. Dr. Ahmad Amin adalah dengan semacam paksaan dan
merdeka dengan semacam kemerdekaan.Adapun macamnya paksaan ialah karena
kehendak itu tunduk pada dua faktor, yaitu ;
a. Faktor batin
Ialah apa yang diwariskan oleh manusia dan orang-orang tuanya, yang dapat
membentuk kehendak dengan bentukan yang tertentu dan tidak dapat
menghindarinya. Kalau engkau memerintah engkau akan mencintai musuhmu,
tentu itu adalah di luar kuasamu, sebab hal itu melenyapkan insting cinta diri,
akan tetapi masuk dalam kuasa mu bila perintahnya supaya jangan berlaku
melebihi batas terhadap musuhmu.
b. Faktor luar
ialah kekuatan pendidikan dan lingkungan dan apa yang telahditetapkan oleh
paraahliilmupergaulan bahwa manusiaituterpengaruhdalamperbuatan pada
umumnya dengan perbuatan-perbuatan masyarakat yang di dalamnya ia hidup.

Kedua faktor ini mengendalikan kehendak dan yang menggambarkan baginya


jalan untuk berbuat sehingga dapat menebak apa yang akan dilakukan oleh manusia
yang membentuk akhlak.
Adapun macamnya kemerdekaan ialah karena insting ,lingkungan dan
pendidikan itu tidak melenyapkan pemilihannya (ikhtiarnya) dengan alas an apa yang
kita rasakan dari kita tentang kemerdekaan memilih. Kalau sekiranya kehendak
manusia itu tidak merdeka di dalam memilihkebaikan dan keburukan, tentu kewajiban
akhlak serta perintah dan larangan, tidak ada gunanya dan tidak ada artinya pahala dan
siksa, pujian dan celaan.

6. Pendidikan

Pendidikan dalam kamus besar Bahasa Indonesia berasal dari kata didik.
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.
Dalam Bahasa arab istilah pendidikan disebut tarbiyah berasal dari dasar kata robba.
Sedangkan dalam bahasa inggris pendidikan dikenal dengan istilah education. Baik
kata tarbiyah maupun education memiliki arti pendidikan sekaligus pengajaran. Istilah
pengajaran bahasa arab dikenal juga istilahta’lim.
Pendidikan perspektif agama islamialahsuatu proses penyampaian informasi
(berkomunikasi) yang kemudian diserap oleh masing-masing pribadi (internalisasi),
sehingga menjiwai cara berfipir bersikap dan bertindak (individuasi) baikuntuk dirinya
sendiri maupun hubungannya dengan Allah (ibadah) dan hubungannya dengan
manusia atau masyarakat (sosialisasi) serta makhluk lain dalam alam semesta maupun
lingkungan dalam kedudukannya sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di bumi.
Unsur-unsur pendidikan antara lain :pendidikan ruhani, pendidikan akhlak,
pendidikan akal, pendidikan jasmani, pendidikan agama, pendidikan sosial, pendidikan
politik, ekonomi, pendidikan estetika dan pendidikan jihad.
Pendidikan diperoleh melalui 3 intitusi yaitu:
1. Keluarga.
2. Masjid
3. Sekolah
C. ALIRAN TENTANG FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKHLAK
1. Aliran Nativisme
Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap diri seseorang
adalah faktor bawaan dari dalam yang bentuknya dapat berupa kecendrungan, bakat,
dan akal. Jika seorang telah memiliki bawaan kepada yang baik maka dengan
sendirinya orang tersebut lebih baik. Aliran ini begitu yakin terhadap potensi batin
dan tampak kurang menghargai peranan pembinaan dan pendidikan.

2. Aliran Empirisme
Menurut aliran ini faktor yang paling berpengaruhi terhadap pembentukan diri
seorang adalah faktor dari luar, yaitu lingkungan sosial; termasuk pembinaan dan
pendidikan yang diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikankepada
anak itu baik, maka baiklah anak. Demikian jika sebaliknya, aliran ini begitu percaya
kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan dan penjajahan.

3. Aliran Konvergensi
Menurut aliran ini faktor yang paling mempengaruhi pembentukan akhlak
yakni faktor internal (pembawaan) dan faktor dari luar (lingkungan sosial). Fitrah dan
kecendrungan kearah yang lebih baik yang dibina secara intensif secara metode.
Aliran ini sesuai dengan ajaran Islam.

Hal ini dapat dipahami dari hadits di bawah ini.


‫كلمولوديولدعلىالفطرةفأبواهيهوّدانهاوينصّرانهاويمجّسانه(رواهالبخاري‬
Artinya: setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan (membawa) fitrah (rasa
ketuhanan dan kecendrungan kepada kebenaran). Maka kedua orang tuanya yang
membentuk anak itu menjadi yahudi, Nasrani, atau majusi. (HR. Bukhori)

Dari ayat dan hadits tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa pelaksana
utama dalam pendidikan adalah kedua orang tua.Pada kondisi demikian kadang
membuat perasaan seorang ahli penyidik akhlak kurang puas. Karena sulitnya
mencari kejujuran perilaku yang sebenarnya sesuai dengan kejiwaannya. Apabila ada
perkataan“ jangan dusta” engkau ulang terus, tetapi engkau lengahkan jiwanya
sehingga timbul perbuatan dusta, tentu perkataanmu tidak membekas di hati.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Akhlak secara istilah adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan jiwa
yang terlatih, hingga dalam jiwa tersebut telah melekat sifat-sifat yang melahirkan
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikirkan/diangan-angankan
lagi.
Pembentukan akhlak adalah usaha sungguh-sungguh dalam rangka
membentuk budi pekerti anak, dengan menggunakan sarana pendidikan dan
terprogram dengan baik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Potensi
rohaniyah yang ada pada diri manusia dibina secara optimal dengan cara dan
pendekatan yang tepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi akhlaq diantaranya:


1. Faktor Insting
2. Faktor Dasar bawaan
3. Faktor Lingkungan
4. Faktor Kebiasaan
5. Faktor Kehendak
6. Faktor Pendidikan.

Aliran-aliran yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi akhlaq


adalah:
1. Aliran Nativisme
2. Aliran Empirisme
3. Aliran Konvergensi.

B. Saran
Pada penulisan makalah kali ini diharapkan semoga makalah inidapat
bermanfaat bagi pembaca dan apabila ada kesalahan dalam penulisan diharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
DAFTAR PUSTAKA

S. Ahmad imam, TuntunanAkhlakulKarimah, (Jakarta: Lekdis, 2005)


Abuddin Nata H. AkhlakTasawuf, (Jakarta:PT. Raja Garfindo Persada,2000)
Mas’ud Abdurrahman H, AntologiStudi Agama dan Pendidikan, (Semarang: CV Aneka Ilmu,
2004)
Abdul Halim Mahmud Ali, AkhlakMulia,(Jakarta:DaarutTaw’ziwan-Nasyr al Islamiyah,
2004), _____________ AkhlakTasawuf, (Jakarta:PT. Raja GarfindoPersada, 2000)
Mustofa H, A, AkhlakTasawuf, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1997)
Amin Ahmad, ETIKA IlmuAkhlak, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1995)
DaradjatZakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. BumiAksara, 2000)
WalgitoBimo, Psikologisosial, (Yogyakarta: Andi Offset,1990)
M Idianto, Sosiologi SMA Kelas X,(Jakarta: Erlangga, 2004)
Ibn Abi Alkhair, TasawufCinta,(Bandung: Mizan, 2003)
Kaelani, Islam dan Aspek-aspekKemasyarakatan, (Jakarta: PT. BumiAksara)
Maksum Ali, Tasawuf( Surabaya:PusatStudi Agama, Politik dan Masyarakat PSAPM, 2003)

http://aghiesna.blogspot.co.id/2016/02/faktor-faktor-pembentukan-akhlak-dalam.html. jumat
10 maret 2017 20.55
http://amrinaroose.blogspot.co.id/2013/04/pembentukan-akhlak-dan-yang.html jumat 10
maret 2017 21.55
http://nandhadhyzilianz.blogspot.co.id/2013/01/resume-t-s-w-u-f-faktor-faktor-yang.html
jumat 10 maret 2017 21.35

Anda mungkin juga menyukai