Proposal Penelitian Skripsi Koresy Tumbelaka
Proposal Penelitian Skripsi Koresy Tumbelaka
Proposal Penelitian Skripsi Koresy Tumbelaka
JUDUL :
PROPOSAL
201841081
FAKULTAS TEOLOGI
TOMOHON
NOVEMBER 2022
2
NIM : 201841081
Judul Proposal
Dosen Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
I. JUDUL
II. BIDANG
AGAMA-AGAMA
Agama dapat menjadi bagian sentral dari identitas seseorang bahkan pun
sekelompok orang, dalam bahasa Latin agama berarti “mengikat”1. Menjadi
anggota suatu agama sering kali berarti lebih dari sekadar berbagi keyakinan dan
berpartisipasi dalam ritualnya; itu juga berarti menjadi bagian dari suatu
komunitas dan terkadang suatu budaya.2 Dengan masuk atau terlibatnya seorang
individu atau suatu kelompok tertentu dan menjadi satu kesatuan menyeluruh
dalam satu kelompok atau golongan tertentu yang diakui juga dapat diartikan
sebagai satu identitas atau jati diri.3 Identitas sendiri berkaitan dengan
kepemilikan atau belonging antara persamaan sejumlah orang sebagai diferensiasi
pada orang lain.4 Identitas sering kali digiring oleh keadaan politik dan menjadi
politik identitas sebagai sebuah cara untuk mengambil alih kekuasaan melalui
identitas sebagai penarik massa.
1
Agama dalam bahasa sansekerta āgama berarti tradisi, agama sebagai lembaga
religiusitas, Religi dalam bahasa Inggris Religion yang dari bahasa latin Religio dari kata kerja Re-
ligare kata kerja latin berarti “mengikat kembali” yang pertaliannya pada konsep ke-Tuhan-an tiap
agama, Agama sebagai ajaran dan sistem tata keimanan.
2
F. Bowie. Anthropology of Religion. The Wiley Blackwell Companion to the Study of
Religion. 2021. 1–24.
3
P. Suparlan. Hubungan Antar Suku Bangsa. KIK Press: Jakarta. 2004. 25.
4
Jeffrey Haynes. From Huntington to Trump: Twenty-Five Years of the “Clash of
Civilizations.” The Review of Faith & International Affairs, 17(1). 2019. 11–23.
menunjukkan pola yang sama. Ada tiga pasangan Calon yang maju: Olly
Dondokambey dan Steven Kandouw, Christiany Eugenia Paruntu dan, adapun
Vonnie Anneke Panambunan dan Hendry Corneles Mamengko Runtuwene. Baik
pada tahun 2015 maupun 2020 pasangan Olly Dondokambey dan Steven
Kandouw keluar sebagai pemenang Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi
Utara.
6
Khotbah Pendeta Fera Moningka-Warouw, M.Th berdasarkan sensus GMIM tahun 2019
sampai awal 2020. https://komentar.id/semakin-diberkati-warga-gmim-tembus-803-686-jiwa-
pendeta-2223-orang/
7
Surat Keputusan (SK) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Nomor:
21-B/KPTS-DPD/DPP/IV/2021. 27 April 2021.
Karl Barth memandang bahwa teologi yang dia ingin tampilkan dari
Alkitab, tidak pernah merupakan urusan yang terbatas, terasing dari dunia dan
8
https://academic.oup.com/edited-volume/34223/chapter abstract/290197018?
redirectedFrom=fulltext Diakses pada tanggal 21 November 2022 Pukul 15:00 wita
kemanusiaan. Objeknya ialah Allah bagi dunia, Allah bagi keberadaan manusia,
surga bagi bumi. Mengikuti itu, bahwa semua Teologi dia selalu memiliki
komponen politik yang kuat, eksplisit maupun implisit. Berdasarkan hal ini isu
politik seperti masalah determinasi politik identitas juga bisa dikaji secara
Alkitabiah dan teologis. Akan tetapi Alkitab adalah Kitab Suci dengan tema
utama; Allah menyelamatkan manusia dari dosa, dan tidak membahas politik
sebagai tema utamanya. Untuk itu perlu disadari bahwa Alkitab walaupun masih
membahas masalah politik, tetapi itu bukan berita dan isi utamanya. Walaupun
begitu, penulis memberikan beberapa teks Alkitab yang bisa memberikan kita
pandangan mengenai politik identitas yang terdapat dalam;
Lukas 20:25 “Lalu kata Yesus kepada mereka: “Kalau begitu berikanlah
kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah
apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!”
Jawaban Yesus ini diberikan kepada para ahli-ahli Taurat dan imam-imam
kepala yang bertujuan untuk menjerat-Nya dengan suatu pertanyaan dan
menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri (Lukas 20:20).
Mengapa orang Yahudi ingin menjerat Yesus dengan pertanyaan tersebut? Karena
orang Yahudi menganggap bahwa Kekaisaran Romawi sebagai penjajah bangsa
mereka, maka jika Yesus mendukung pajak kepada Kaisar (Lukas 20:22), Yesus
bisa dianggap tidak mendukung kemerdekaan bangsa Yahudi. Akan tetapi
penolakan orang Yahudi terhadap kekaisaran Romawi bukan semata-mata
diakibatkan penjajahan, melainkan juga pandangan politik orang Yahudi yang
hanya menerima pemerintahan yang berasal dari keturunan Yehuda, dalam hal ini
keturunan Daud (Kejadian 49:8-10). Orang Yahudi hanya mau diperintah oleh
keturunan Yehuda, dan secara khusus beragama Yahudi. Berdasarkan contoh teks
ini, kita melihat bahwa determinasi politik identitas juga terdapat dalam Alkitab.
Maka orang Kristen harus memiliki pandangan dan sikap yang jelas dan tegas
berkaitan dengan masalah determinasi politik identitas.
Sulawesi Utara pada tahun 2020. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk menulis
skripsi dengan judul:
V. FOKUS MASALAH
1. Mengkaji lebih dalam akan Politik Identitas yang terjadi dalam Pemilihan
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara
2. Mengakaji lebih dalam sikap GMIM di tengah realitas politik dalam
Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara
3. Mencari tahu Teologi GMIM akan Politik Identitas dalam Pemilihan
Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Utara
X. SISTEMATIKA PENULISAN
PENDAHULUAN
Dalam bagian ini berisi pengantar untuk dapat masuk ke pembahasan yang
terdiri dari, latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, fokus masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rancangan penelitian,
serta sistematika penulisan.
Pada bagian ini berisi kajian literatur buku yang menunjang mengenai materi
penelitian yang diangkat penulis.
Pada bagian ini membahas hasil dari penerapan metode penelitian yang
digunakan.
BAB II
Gereja
“Pada hakikatnya, Gereja adalah mereka yang telah dipanggil keluar oleh
Kristus dari kegelapan dan masuk kedalam terang keselamatan9 dalam perjanjian
lama, sering digunakan kata kahal yang artinya umat, namun masuk di perjanjian
baru, telah digunakan kata ekklesia. Pengertan gereja dalam bahasa Indonesia
merupakan sebuah serapan dari kata portugis Igreya yang merupakan terjemahan
dari kata yunani Kyriake.10”
Pengertian Politik
Dilihat dari sisi etimologi, kata politik berasal dari bahasa Yunani, yakni
polis yang berarti kota yang berstatus negara kota (city state).14 Dalam negara-kota
di zaman Yunani, orang saling berinteraksi guna mencapai kesejahteraan
11
Ibid., 794
12
Persekutuan orang kudus, persekutuan orang percaya di segala zaman dan tempat, lihat
Muriwali, 795.
13
G.I Williamson.pengakuan iman Westminster.(Surabaya: Momentum.2020).291
14
Hidajat Imam. 2009. Teori-Teori politik. Malang: Setara press. Hlm 2.
Definisi politik juga diberikan oleh ilmuwan politik lainnya, yaitu Andrew
Heywood. Menurut Andrey Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa yang
bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-
15
Basri Seta. 2011. Pengantar Ilmu Politik. Jogjakarta: Indie Book Corner. Hlm 2.
16
Budiardjo Miriam. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Hlm 14.
17
Andrew Heywood dalam Budiardjo Miriam. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama. Hlm 16.
peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas
dari gejala konflik dan kerja sama. 18 Dengan definisi tersebut, Andrew Heywood
secara tersirat mengungkap bahwa masyarakat politik (polity) dalam proses
interaksi pembuatan keputusan publik juga tidak lepas dari konflik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok
lainnya. Dengan kata lain, masing-masing kelompok saling mempengaruhi agar
suatu keputusan publik yang disepakati sesuai dengan kepentingan kelompok
tertentu.
Konflik dan kerja sama dalam suatu proses pembuatan keputusan publik
adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan sebagai bagian dari proses
interaksi antar kepentingan. Aspirasi dan kepentingan setiap kelompok dan
individu dalam masyarakat tidak selalu sama, melainkan berbeda bahkan dalam
banyak hal bertentangan satu sama lain.19 Oleh sebab itu, sebuah kelaziman
apabila dalam realitas sehari-hari sering dijumpai aktivitas politik yang tidak
terpuji dilakukan oleh kelompok politik tertentu demi mencapai tujuan yang
mereka cita-citakan. Peter Merkl mengatakan bahwa politik dalam bentuk yang
paling buruk, adalah perebutan kekuasaan, kedudukan, dan kekayaan untuk
kepentingan diri-sendiri (politics at its worst is a selfish grab for power, glory, dan
riches).20
Sistem Politik
Proses Politik
22
Maksudi Iriawan Beddy. 2016. Sistem Politik Indonesia: Pemahaman Secara Teoritik
dan Empirik. Jakarta: Rajawali Pers. Hlm 20-21.
23
Sukarna. 1981. Sistim Politik. Bandung: Alumni. Hlm 14-15.
Proses politik adalah pola-pola politik yang dibuat oleh manusia dalam
mengatur hubungan antara satu sama lain.27 Dalam interaksi antara satu sama lain,
proses politik diwadahi dalam suatu sistem politik. Proses dalam setiap sistem
dapat dijelaskan sebagai input dan output. Input itu sendiri merupakan tuntutan
serta aspirasi masyarakat dan juga dukungan dari masyarakat. Input ini kemudian
diolah menjadi output, kebijaksanaan, dan keputusan-keputusan, yang akan
dipengaruhi oleh lingkungan sosial.
dilakukan oleh badan legislatif dan eksekutif.28 Dengan demikian, proses politik
erat kaitannya dengan aktivitas infrastruktur politik seperti kelompok penekan dan
partai politik maupun suprastruktur politik seperti eksekutif dan legislatif.
Partisipasi
Merujuk pada The 1995-1997 World Value Survey, Charles Andrain dan
James Smith mengelompokkan tiga bentuk partisipasi. 33 Pertama adalah
partisipasi yang lebih pasif. Di dalam tipe pertama ini, partisipasi dilihat dari
keterlibatan politik seseorang, yakni sejauh mana orang itu melihat politik sebagai
sesuatu yang penting, memiliki minat terhadap politik, dan sering berdiskusi
mengenai isu-isu politik dengan teman. Kedua adalah partisipasi yang lebih aktif.
Yang menjadi perhatian adalah sejauh mana orang itu terlibat di dalam organisasi-
organisasi atau asosiasi-asosiasi sukarela (voluntary associations) seperti
kelompok-kelompok keagamaan, olahraga, pecinta lingkungan, organisasi profesi
dan organisasi buruh. Ketiga adalah partisipasi yang berupa kegiatan-kegiatan
protes seperti ikut menandatangani petisi, melakukan boikot, dan demokstrasi.
Politik Identitas
Merujuk kepada Eriksen[4], (2001: 10) bahwa apabila ditinjau dari sudut
pandang antropologi, pada semua masyarakat sedang terjadi perubahan identitas
sosial dan budaya. Kata dia, sekurang-kurangnya dalam sepuluh tahun terakhir
menjelang abad ke 20, kita dapat melihat secara dramatis rekonseptualisasi konsep
kebudayaan dan masyarakat dalam studi-studi ilmu sosial. Seterusnya sebagai
berikut:
Isu inilah yang coba didiskusikan oleh Ernest Gellnar (1983, 1997) dan
Anthony D.Smith (1986, 1991). Keduanya mencoba “duduk” pada posisi
“antara”, di mana di satu pihak kita tetap mengakui keberadaan etnik-etnik, entah
dalam rangka etnik itu sendiri atau dalam rangka sebuah bangsa (artinya ada
hubungan antara etnisitas dan nasionalisne), dan dipihak lain kita harus
berhadapan dengan bentuk etnik baru karena arus modernisasi. Gellner kemudian
mengatakan bahwa : bagaimanapun juga yang namanya “bangsa” adalah sebuah
bentukan atau kreasi modern, sekurang-kurangnya kreasi pemikiran tentang
negara. Kalau begitu, perkembangan negara memang harus dibicarakan tanpa
mengabaikan bahwa dalam kenyataannya memang ada negara dan bangsa yang
terbentuk karena etnisitas dari etnik. Buktinya, kata Gellner, bangsa memang
merupakan bentukan dari kelompok etnik yang sekurang-kurangnya ditunjukan
oleh pemimpin (dari etnik mana) yang memerintah. Sebaliknya, Anderson (1983)
melihat bahwa bangsa adalah suatu komunitas abstrak atau imagined community
dari sebuah bangsa, khususnya kelompok etnik. Contoh imagined community
adalah Filipina dan Indonesia yang merupakan negara multietnik, sehingga kita
harus membedakan antara etnik dan bangsa (Smith 1991).
Dalam Alkitab ada begitu banyak contoh tokoh-tokoh Alkitab yang hidup
dalam dunia politik, seperti Saul, Daud, Salomo, Daniel, Ester, Mordekhai, dan
lain-lain. Melihat kehidupan Saul, maka kita dapat mengambil pelajaran tentang
politik kotor yang telah dilakukannya. Saul membenci Daud, dan menganggapnya
sebagai lawan yang harus disingkirkan. Saul juga bersikap sombong dan
menganggap dirinya mampu sehingga tidak mengandalkan nasehat dan firman
Tuhan.Tetapi Daud melakukan apa yang baik, jujur dan berkenan kepada Tuhan.
Integritas pribadi yang mulia, ditunjukkan oleh berbagai tokoh dalam Alkitab,
bagaimana mereka tetap memegang teguh prinsip kebenaran meskipun nyawa
harus menjadi taruhannya.
Jika dilihat dari asal katanya, maka Istilah politik (city) muncul dengan
tegas dalam Yeremia(29:7) Dalam Alkitab yang diterjemahkan oleh LAI diartikan
mencari atau mengupayakan kesejahteraan kota (politik), jelas merupakan amanat
Alkitab pada umat Tuhan. Dengan demikian, penataan politik tidak bisa
dilepaskan dari urusan Tuhan di segala tempat, ruang dan waktu.Amanat atau
perintah Alkitab untuk berpolitik bagi umat di dalam kitab Yeremia itu, tidak serta
merta diikuti dengan suatu bentuk atau sistem, apalagi yang menyangkut prosedur
dan mekanisme penataan politik yang detail. Tidak ada suatu rumusan politik
yang tercantum dalam Alkitab, tetapi menjadi suatu keharusan yang dirumuskan
umat Tuhan. Alkitab hanya memberikan suatu konsep yang sangatmendasar: to
seek peace (mengupayakan kesejahteraan politik). Kepada umat Tuhan, Alkitab
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk merumuskan suatu formula
politik, baik itu menyangkut dasar dan sistem politik, bentuk, prosedurdan
mekanisme pemerintahan. Alkitab hanya memberi satu tekanan dan
kepastian:kesejahteraan.
Partai Sikari atau Zelot; Di dalam Alkitab, beberapa kali disebut mengenai
keberadaan orang-orang Zelot.Di dalam daftar murid-murid Yesus terdapat nama
Simon orang Zelot (Lukas 6:14-15, Markus 3:18, Matius 10:4),
sehinggatampaknya di antara murid Yesus terdapat anggota gerakan Zelot. Selain
itu, di dalam perkataan Gamaliel (Kisah Para Rasul 5:36-37) disebut juga dua
nama pemimpin pemberontakan, yaitu Teudas dan Yudas.36
35
John Stambaugh, David Balch, Dunia Sosial Kekristenan Mula-Mula, (Jakarta: BPK
GunungMulia, 1997), 122.
36
Stambaugh, 122
Partai Saduki; Kata Saduki atau saddoukaios (baca: Saddoukaios), dalam bahasa
Inggris diterjemahkan Sadducees yang artinya "the righteous" atau orang benar. 37
Saduki adalah salah satu partai agama pada zaman Kristus di antara orang Yahudi,
yang menyangkal atau menolak penyataan lisan adalah suatu Wahyu Tuhan yang
diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, dan yang dianggap hukum tertulis saja
untuk menjadi wajib pada bangsa, sebagai otoritas yang ilahi. Mereka menolak
doktrin-doktrin berikut: kebangkitan tubuh, kekekalan jiwa, adanya roh dan
malaikat, penentuan ilahi, meneguhkan kehendak bebas.38
Partai Farisi; Kaum Farisi adalah pemimpin spiritual Yahudi yang berkembang
padamasa Bait Allah ke-2, sekitar abad ke 2 SM. Menurut para ahli, kaum Farisi
adalah perkembangan dari kelompok Hasidim. Kelompok Hasidim adalah
kelompok yang menganggap diri mereka sebagai orang beragama yang
saleh.Kelompok Hasidim memisahkandiri dari orang biasa.23
Yesus tidak menjadi anggota salah satu partai itu. Akan tetapi, Yesus
berpolitik dalam pengertian Ia mempunyai sikap politik. Sikap politik-Nya antara
lain tampak ketika orang bertanya apakah pantas membayar pajak kepada
pemerintah penjajah. Yesus menjawab, "Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib
kamu berikan kepada Allah" (Mat.22:21). Sepintas lalu jawaban Yesus ini
terkesan menyangkut urusan pajak, namun sebetulnya jawab itu mengandung
sebuah isu yang bersifat mendasar, yaitu tentang hubungan agama dan
negara.Dalam jawaban itu Yesus menunjukkan bahwa setiap orang mempunyai
37
Bart D. Ehrman, The New Testament: A Historical Introduction.
38
S. Wismoady Wahono.1986. Di Sini Kutemukan. {Jakarta:: BPK Gunung Mulia,1986),
325-326
39
George Foot More, Judaism. (USA: Hendrickson Publisher, 1960),59.
dua kewajiban atau dua tanggung jawab, Dengan kata lain, setiap orang
mempunyai dua kewarganegaraan, sebagaikuasa di Yerusalem hingga Bait Suci
dihancurkan pada tahun 70 M. Kaum Saduki juga bertanggung jawab terhadap
ibadah yang dilakukan di Bait Suci sebagai kaum imam, di mana hampir seluruh
imam-imam dapat digolongkan sebagai kaum ini warga negara Kerajaan Roma
dan sebagai warga negara Kerajaan Allah. Selanjutnya, jawaban Yesus itu
berimplikasi bahwa negara dan agama merupakan dua hal yang berbeda.Negara
dan agama mempunyai bidang, urusan, tugas, dan wewenangnya masing masing.
Tidak boleh negara dan agama dicampur menjadi satu.Saut Sirait menulis, Politik
teokrasi dinyatakan Yesus secara implisit, sebab dengan sengaja Yesus
memberikan garis tegas yang membedakan Allah dan kaisar. Kesatuan ilahi di
dalam totalitas kosmologi otokrasi40 jelas ditolak dengan pemisahan yang jelas
antara Allah dan kaisar.41
40
Otokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh
satuorang. Istilah ini diturunkan dari bahasa Yunani autokratôr yang secara harfiah berarti
"berkuasasendiri" atau "penguasa tunggal". https://id.wikipedia.org/wiki/Otokrasi
41
Saut Sirait, Politik Kristen di Indonesia: Suatu Tinjauan Etis, (Jakarta: BPK.Gunung
Mulia,2011), 117-118
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
42
Samsu. Metode Penelitian: Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, serta Research & Development. 2017. 22.
Explanatory Design
43
Borg and Gall (1983). Educational Research, An Introduction. New York and London.
Longman Inc.
44
John W. Creswell and Vicki L. Plano Clark, Designing and Conducting Mixed Metods
Research, USA: Sage Publication, 2007, hal. 5. Lihat juga: Samsu. Metode Penelitian: Teori dan
Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development. 2017 .
162.
45
Creswell, J. W, Plano Clark, V. L, Gutmann, M., & Hanson, W. 2003. Advanced mixed
methods research designs. In A. Tashakkori & D. Teddlie (Eds.), Handbook of mixed methods in
Social and behavioral research (pp.209-240). Thousand Oaks, CA: Sage. Lihat juga: Samsu.
2017.167
Rencana kegiatan dalam rangka penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti
adalah:
Pengumpulan proposal
PENUTUP
Demikian penulisan proposal skripsi ini saya buat dengan harapan proposal
skripsi ini dapat berguna untuk keberlangsungan penulisan skripsi. Atas perhatian
diucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Abercrombie, Hill, dan Turner dalam Sukmana Oman. 2016. Konsep dan Teori
Gerakan Sosial. Malang: Intrans Publishing.
Borg and Gall (1983). Educational Research, An Introduction. New York and
London. Longman Inc.
Creswell, John W. and Vicki L. Plano Clark, Designing and Conducting Mixed
Metods Research, USA: Sage Publication, 2007,
Seta, Basri. 2011. Pengantar Ilmu Politik. Jogjakarta: Indie Book Corner
Suparlan, P.. Hubungan Antar Suku Bangsa. KIK Press: Jakarta. 2004.