MAKALAH Kelompok 2
MAKALAH Kelompok 2
MAKALAH Kelompok 2
Dosen Pengampu:
MURSIDAH, S.E., M.,Si, Ak
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Kelas VII-A
Anggota kelompok :
Hayatul amna 190420016
Nadila Fitri 190420017
Nailul Autari 190420019
Khairun Nisa 190420021
Fitri Amara Sari Nst 190420025
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa'atnya
diakhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
ii
2.6 Biaya Bunga ................................................................................... 17
2.6.1 Perhitungan Bunga ............................................................... 17
2.6.2 Kapitalisasi Bunga ................................................................ 17
2.6.3 Analisis Bunga ...................................................................... 18
2.7 Pajak Penghasilan .......................................................................... 18
2.7.1 Akuntansi Pajak Penghasilan ................................................ 18
2.7.2 Analisis Pajak Penghasilan ................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengukuran laba
2. Menjabarkan dan menganalisis dampak posyang tidak berulang, termasuk
pos luar biasa, penghentian segmen usaha, perubahan akuntansi
3. Menganalisis pengakuan pendapatan
4. Menganalisis beban tangguhan
5. Menjelaskan kompensasi untuk karyawan
6. Menguraikan biaya bunga dan akuntansi untuk pajak penghasilan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
model akuntansi nilai wajar (fair value accounting). Dalam akuntansi nilai wajar,
laba yang dilaporkan secara konsep mirip laba ekonomi dan memasukankomponen
besar yang tidak berulang dalam bentuk keuntungan ataukerugian belum di
realisasi yang timbuk akibat perubahan nilai wajar asset dan kewajiban.
4
berulang sebagai laba operasi. Misalnya, pos tidak berulang seperti kerugian
persediaan akibat kebakaran merupakan kerugian operasi. Begitu pula pos non-
operasi seperti beban bunga yang sifatnya berulang. Klasifikasi operasi dan non-
operasi, terutama, bergantung pada sumber pendapatan atau beban-yaitu apakah
timbul dari operasi perusahaan yang masih berlangsung atau dari transaksi-
transaksi efek atau aktivitas pendanaan. Klasifikasi berulang atau tidak berulang
terutama bergantung pada perilaku dari pendapatan atau beban-yaitu apakah
diharapkan akan terus terjadi atau hanya terjadi satu kali.
5
Laba Operasi dan Non Operasi
Laba operasi (operating income) merupakan suatu pengukuran laba perusahaan
yang berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung. Terdapat tiga aspek
penting dalam laba operasi. Pertama, laba operasi hanya berkaitan dengan laba
yang berasal dari aktivitas operasi. Karena itu, setiap pendapatan (dan beban)
yang tidak berhubungan dengan operasi usaha bukanlah menjadi bagian laba
operasi. Kedua, ini berhubungan dengan yang pertama, laba operasi berfokus pada
laba perusahaan secara keseluruhan dan bukan hanya untuk pemilik utang dan
ekuitas. Artinya, pendapatan dan beban pendanaan (terutama beban bunga) akan
dikeluarkan ketika mengukur laba operasi. Ketiga, laba operasi hanya berkaitan
dengan aktivitas usaha yang masih berlangsung. Artinya, setiap laba atau rugi
yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan akan dikeluarkan dari laba operasi.
Laba non-operasi (nonoperating income) mencakup seluruh komponen laba
yang tidak termasuk dalam laba operasi. Laba ini terkadang berguna ketika kita
menganalisis laba non-operasi untuk memisahkan komponen yang berkaitan
dengan aktivitas pendanaan dari yang berkaitan dengan operasi yang dihentikan.
Pendapatan Komprehensif
Pendapatan komprehensif dihitung dengan menyesuaikan laba bersih dengan
poskelebihan kotor, yang jika digabung akan menjadi pendapatan komprehensif.
Pendapatan komprehensif mencakup surplus bersih dan surplus kotor.
6
- Bersifat tidak biasa, suatu kejadian atau transaksi yang sangat tidak normal dan
tidak terkait,atau hanya terkait secara kebetulan dengan aktivitas biasa dan
umum dilakukan perusahaan.
- Jarang terjadi, suatu kejadian atau transaksi yang sewajarnya tidak diharapkan
terjadi padamasa depan yang dekat.
7
2. Keuntungan atau kerugian terkait dengan penghentian usaha dilaporkan secara
terpisah, setelahdikurang pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih
berlangsung.
Perusahaan melaporkan keuntungan atau kerugian penghentian usaha (untuk
tahun berjalan dan dua tahun sebelumnya) dalam dua kategori, yaitu:
1. Laba atau rugi operasi segmen yang dihentikan hingga manajemen menentukan
tanggal penghentian.
2. Laba atau rugi pelepasan, termasuk laba atau rugi operasi selama periode
antara.
8
2. Perubahan estimasi akuntansi. Akuntansi akrual membutuhkan estimasi
beberapa hal seperti masa manfaat aktiva, biayagaransi, keusangan persediaan,
asumsi pensiun, dan piutang tak tertagih.
3. Perubahan entitas pelapor. Perubahan entitas pelaporan berasal dari berbagai
cara termasuk: publikasi awal laporankeuangan konsolidasi, dan perubahan
kebijakan konsolidasi terkait anak perusahaan.
4. Koreksi kesalahan. Kesalahan pada laporan keuangan dapat berasal dari
kesalahan aritmetika, kesalahan aplikasi prinsip akuntansi, atau kesalahan
pengungkapan informasi.
9
terjadi karena banyak alasan, antara lain penurunan nilai pasar aset, penurunan
permintaan pasar atas produk aset tersebut, teknologi yang sudah ketinggalan
zaman, dan perubahan strategi usaha perusahaan. Penurunan nilai aset merupakan
produk sampingan konservatisme- melaporkan mana yang lebih rendah antara
harga perolehan atau pasar. Penurunana nilai harus dibedakan baik dari
restrukturisasi maupun pelepasan segmen, keduahal ini berbeda baik dari segi
perlakuan akuntansi maupun implikasi ekonominya. Pelepasan segmenusaha
diperlakukan sebagai penghentian operasi yang telah dibahas sebelumnya,
sementara penurunannilai aktiva dicatat pada pos khusus.
Beban Restrukturisasi
Beban restrukturisasi umumnya terkait dengan perubahan utama dalam usaha
dan strategi perusahaan. Restrukturisasi seringkali menimbulkan biaya. Divestasi
unit usaha seringkalimenimbulkan kerugian, permintaan kompensasi karyawan
yang diberhentikan, kerugian yang berasal dari penghapusan nilai aktiva dan
persediaan, penghentian awal sewa yang mahal, serta investasi dan perbaikan baru
yang perlu dibayar.
10
2. Jika perusahaan mengakui pendapatan sebelumnya adanya kepastian realisasi
yang layak, maka pendapatan dapat diakui pada satu periode dan kemudian
dibatalkan atau dibalik pada periode lain maka laba periode pertama
dinyatakan terlalu tinggi dan periode berikutnya terlalu rendah.
Pendapatan Warlaba
Standar akuntansi mewajibkan para pemilik waralaba (franchise mogakui
pendapatan komisi waralaba dari penjualan waralaba pada saat seluruh jasa atau
kondisi material yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah dilaksanakan
atau dipenuhi oleh pemilik waralaba. Hal ini berlaku pula untuk biaya waralaba
berjalan, penjualan produk, penjualan yang melalui agen, waralaba yang diperoleh
kembali, biaya waralaba, pendapatan gabungan, serta hubungan antara pemilik
waralaba dan pembeli waralaba (franchisee).
11
secara bersamaan setuju untuk membeli kembali persediaan itu di masa
mendatang, maka transaksi ini kemungkinan merupakan perjanjian pembiayaan
produk dan bukan penjualan dan pembelian persediaan.
Pendapatan Kontrak
Berdasarkan metode akuntansi presentase penyelesaian yang digunakan untuk
kontrak jangka panjang, penjualan dan laba kotor diakui saat pekerjaan dilakukan
berdasarkan hubungan antara biayaakrual yang terjadi dengan taksiran biaya
penyelesaian total. Penjualan dan laba kotor disesuaikansecara prospektif
berdasarkan revisi estimasi biaya kontrak total dan nilai kontrak.
Taksiran kerugiandicatat saat dapat diidentifikasi. Klaim kepada pelanggan
diakui sebagai pendapatan saat klaim dibayar.Jumlah piutang yang masih belum
dibayar setelah satu tahun tidak signifikan.
12
metode yangmemastikan bahwa metode tersebut mencerminkan realita ekonomi
secara layak.
13
poteni kerugian yang memaksa perusahaan untuk menghabiskan banyak dana
pada proyek litbangyang sangat menjanjikan namun kegagalannya tidak
terelakkan.
14
diwajibkan untuk mengungkapkan metodeakuntansi untuk biaya yang berasal dari
aktivitas penghasil minyak dan gas dan cara disposisikapitalisasi biaya tersebut.
15
2.5.2 Opsi Saham Karyawan
Kompensasi karyawan berbasis saham atau kadang kala disebut hak saham
karyawan,merupakan bentuk kompensasi insentif yang paling terkenal, ada
banyak alasan, yaitu:
- Untuk meningkatkan kinerja dengan memberikan karyawan kepemilikan pada
perusahaan dan karenanya menyatukan insentif karyawan dan perusahaan.
- Sarana untuk menarik karyawan yang berbakat dan giat berusaha.
- Memberikan kompensasi kepada karyawan tanpa perlu mencatat biaya.
- Merupakan bentuk kompensasi karyawan, namun tidak memiliki dampak
langsung terhadaparus kas.
16
Analisis Opsi Saham Karyawan
Biaya kompensasi karyawan berbasis saham merupakan biaya sesungguhnya,
namun labaakuntansi tidak mengakui biaya ini (ingat rekomendasi SFAS 123,
namun tidak mewajibkan, pengakuan amortisasi biaya opsi pada laba akuntansi).
Secara khusus, pengakuan dampak kompensasi karyawan berbasis saham
mengurangi laba Pfizer sekitar 7%. Empat hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Meskipun dampak persentase tidak besar, jumlah absolutnya cukup besar.
2. Laba proforma tidak mencerminkan dampak kompensasi karyawan berbasis
saham secarakeseluruhan, karena biaya opsi sebelum tahun 1995 diabaikan.
3. Penting untuk memahami dampak yang tersembunyi kompensasi karyawan
berbasis sahamyaitu dampak permanen yang ditaksir akan berlanjut terus.
4. Banyak perusahaan dan industri lain yang terkena dampak yang lebih besar
dibandingkandengan Pfizzer
17
pembayaran dimuka atau berkala). Tujuan kapitalisasi bunga adalah untuk: 1)
Mengukur biaya akuisisi aktiva dengan lebih akurat, dan 2) Mengamortisasi biaya
akuisis terhadap pendapatan yang diperoleh dari aktiva tersebut.
18
peraturan pajak dan GAAP memiliki perbedaan yang fundamental dalam
memperlakukan pos-po tertentu.
Pajak Tangguhan
Perbedaan temporer dapat menyebabkan laba kena pajak sangat jauh berbeda
dari laba sebelum pajak yang dihitung berdasarkan GAAP. Oleh sebab itu,
pembebanan kewajiban pajak aktual tahun tersebut (yang dihitung menggunakan
laba kena pajak) terhadap laba GAAP sebelum pajak melanggar prinsip dasar
pengaitan akuntansi dan menghasilkan laba setelah pajak yang tidak stabil, bahkan
tidak berarti. Untuk menghindari masalah ini, akuntan menggunakan alokasi
antarperiode yang dikenal sebagai penyesuaian pajak tangguhan (deferred tax
adjustments). Dasar penyesuaian pajak tangguhan adalah untuk dapat mengaitkan
beban pajak periode dengan laba sebelum pajak yang dilaporkan menurut GAAP
secara lebih baik. Dalam prosesnya, akuntansi pajak tangguhan menciptakan pos
neraca yang penting yang disebut aset pajak tangguhan (deferred tax assets) atau
kewajiban pajak tangguhan (deferred tax liabilities).
19
Akuntansi Pajak Tangguhan
Akuntansi pajak tangguhan diatur oleh SFAS 109. Meskipun tujuan akuntansi
pajal tangguhan adalah mengaitkan beban pajak dengan laba GAAP sebelum
pajak akuntansi aset pajak tangguhan mengambil pendekatan aset kewajiban.
Artiny pendekatan ini akan menaruh perhatian pada perhitungan pos neraca, aset,
dar kewajiban pajak tangguhan. Beban (atau cadangan) pajak penghasilan tidak
dihitung secara langsung, melainkan dihitung dari selisih antara perubahan aset
dan kewajiba pajak tangguhan dengan utang pajak.
20
tentang penilaian merekomendasikan penggunaan tarif pajak wajib (saat ini 35%)
dalam meramalkan laba atau arus kas masa depan.
21
BAB III
KESIMPULAN
Bab ini terpusat pada analisis aktiva operasional dan laba. Kami telah
membahas konsep dan pengukuran laba serta perbedaannya dengan arus kas.
Kami juga telah menganalisis pengukran akrual untuk menghitung laba bersih,
yang ditekankan pada pemahaman metode pengakuan atas pendapatan
maupun beban. Kami pun telah menganalisis dan melakukan beberapa
penyelesaian atas laporan laba rugi serta komponennya, termasuk pos yang
tidak berulang seperti beban restrukturisasi, penurunan nilai aktiva, dan opsi
saham karyawan.
Kita pun membahas keterkaitan dengan biaya bunga yang terjadi yang
disebabkan oleh pendanaan melalui utang termasuk, pada kasus obligasi,
amortisasi diskon atau premium. Dan terdapat suatu pendapat bahwa bunga
mencerminkan biaya periode dan tidak perlu dikapitalisasi, akuntansi
kapitalisasi bunga masih belum jelas, sehingga mengarah pada keragaman
dalam praktik.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37744017/Analisis_Laporan_Keuangan_Bab_6_A
nalisis_Aktivitas_Operasi
23