File 1629730149
File 1629730149
File 1629730149
Oleh :
ANDRY JUFRI, SKM
NDH : 29A
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di UPTD Puskesmas Barangka, Kecamatan
Kapontori, Kabupaten Buton. Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Drs. Awaluddin selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Buton
yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III.
Tak lupa pula kepada widyaiswara pembimbing (coach) Dr., Drs., Ruslan, M.Pd yang
telah bersedia banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar
membimbing penulis hingga selesainya laporan aktualisasi ini. Terimakasih penulis
haturkan kepada Kepala Puskesmas Barangka, Sariati, SKM sebagai mentor yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing di tempat aktualisasi.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan di Puskesmas
Barangka, Kabupaten Buton yang memberikan semangat, izin, bantuan, tempat serta
fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan laporan aktualisasi ini. Penghargaan yang
tulus penulis berikan kepada kedua orangtua serta semua keluarga yang telah
memberikan dukungan moril dan materil dan teman-teman Pelatihan Dasar CPNS
angkatan CIX yang telah bekerja sama dan mendukung dalam melaksanakan laporan
aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi perbaikan pada penulisan mendatang. Semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus dapat menjadi bahan acuan untuk
penelitian lebih lanjut.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 3
C. Manfaat .................................................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi .......................................................... 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 49
B. Saran ....................................................................................................................... 49
C. Rencana Tindak Lanjut ................................................................................... 50
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah, diangkat oleh pejabat Pembina Kepegawaian, diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan serta digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, calon PNS wajib menjalani masa percobaan melalui proses pendidikan
dan pelatihan terintegrasi selama 1 (satu) tahun. Tujuan pelaksanaan masa
percobaan tersebut adalah untuk membangun integritas moral dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang dalam diri calon PNS. Hal tersebut juga
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.
Pelatihan dasar Calon PNS diatur dalam Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 1 tahun 2021. Kurikulum pendidikan dan pelatihan calon PNS
dirancang sedemikian rupa untuk pembentukan karakter PNS dan penguatan
kompetensi teknis bidang tugas. Hal tersebut diindikasikan dengan kemampuan:
1. Menunjukkan sikap perilaku bela negara;
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas
jabatannya. Nilai-nilai dasar PNS tersebut meliputi akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA);
3. Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, meliputi
manajemen ASN, pelayanan publik dan whole of government; dan
4. Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang
tugas.
Pada laporan ini, penulis mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS serta
kedudukan dan peran PNS di Puskesmas Barangka, Kecamatan Kapontori
Kabupaten Buton. Dalam hal ini berkaitan dengan jabatan penulis yaitu sebagai
Penyuluh Kesehatan Masyarakat yang salah satunya memiliki tugas melakukan
evaluasi pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
1
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis selama menjalani masa
orientasi di Puskesmas Barangka, terdapat beberapa isu strategis diantaranya: 1)
Kurangnya pengetahuan bahaya merokok di dalam rumah terhadap anggota
keluarga; 2) Belum optimalnya media informasi kesehatan; 3) Kurangnya
pengetahuan kader posyandu dalam penerapan sistem 5 meja posyandu. Isu
strategis tersebut membutuhkan solusi penyelesaian pada proses aktualisasi,
penulis melakukan penelaahan dan peninjauan dari aspek Aktual, Kekhalayakan,
Problematik, dan Kelayakan (AKPL). Berdasarkan hasil analisis tersebut terpilih isu
“Kurangnya pengetahuan bahaya merokok di dalam rumah terhadap anggota
keluarga”.
Pelaksanaan aktualisasi sebagai seorang petugas promosi kesehatan salah
satunya adalah memberikan edukasi kesehatan dan perubahan perilaku yang
berguna untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan untuk hidup bersih dan
sehat. Paparan asap rokok dapat berdampak kepada perokok itu sendiri (perokok
aktif) dan orang di sekitarnya (perokok pasif). Dokter spesialis paru dari Rumah
Sakit Persahabatan, Agus Dwi Susanto menjelaskan, zat berbahaya dalam asap
rokok, seperti nikotin bisa menempel di sejumlah perabot rumah tangga ketika ada
yang merokok di dalam rumah dan bertahan lama.
Kebiasaan orang tua yang merokok di dalam rumah dapat berdampak negatif
bagi anggota keluarga khususnya bagi balita. Asap rokok yang menempel dan
meninggalkan bahan kimia atau residu di baju, atap, sofa, gorden, dan tempat lain di
dalam rumah. Orang yang menghisap asap rokok ini dinamakan dengan third hand
smoker. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang menyatakan bahwa balita
yang tinggal serumah dengan anggota keluarga yang merokok beresiko 5,743 kali
lebih besar menderita pneumonia dibanding dengan balita yang serumah dengan
anggota keluarga yang tidak merokok. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Reni
Riyanto pada balita di Puskesmas Kedung Bateng Banyumas, dimana kesimpulannya
adalah adanya pengaruh positif antara asap rokok dengan terhadap frekuensi
penyakit ISPA pada balita.
Asap rokok yang berada di dalam ruangan lebih berbahaya dibandingkan asap
rokok yang berada di luar ruangan yang sirkulasi udaranya lebih terbuka. Di dalam
asap rokok terdapat 30 jenis polutan serta 60 zat penyebab kanker. WHO telah
merilis data bahwa 50% anak-anak di seluruh dunia terpolusi asap rokok di rumah
2
mereka. Rumah memang menjadi tempat yang ideal bagi perokok pasif terkena
penyakit bila salah satu anggota keluarga merokok. Pihak yang paling dirugikan
adalah wanita dan anak-anak. Sekitar 65,6 juta wanita dan 43 juta anak-anak di
Indonesia terpapar asap rokok atau menjadi perokok pasif.
Berdasarkan data hasil Program Indonesia sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PIS-PK) tahun 2020 Puskesmas Barangka, diketahui bahwa dari 486 keluarga yang
ada di desa Barangka, terdapat 63,81% keluarga yang memiliki anggota keluarganya
yang merokok. Jika tidak segera diatasi, hal ini dapat menimbulkan masalah
dikemudian hari serta dapat menurunkan kualitas mutu pelayanan di Puskesmas
Barangka. Berdasarkan uraian kondisi tersebut, maka penulis tertarik membuat
laporan aktualisasi dan habituasi nilai dasar ASN dengan judul “Peningkatan
Pengetahuan Melalui Edukasi Bahaya Merokok di Dalam Rumah Terhadap
Anggota Keluarga di Desa Barangka”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai ANEKA dan menjadi habituasi dalam pelaksanaan
tugas pokok penulis sebagai Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Puskesmas
Barangka, Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok di dalam
rumah terhadap anggota keluarga di desa Barangka.
C. Manfaat
1. Manfaat Untuk Penulis
Meningkatkan kemampuan dan pemahaman akan implementasi nilai-nilai
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagai pondasi disetiap pekerjaan dalam melakukan pelayanan
kepada masyarakat.
2. Manfaat Untuk Organisasi
Terwujudnya visi dan misi Puskesmas serta meningkatkan kualitas mutu
pelayanan Puskesmas Barangka.
3. Manfaat Untuk Masyarakat
Mendapatkan peningkatan pengetahuan tentang bahaya merokok dalam rumah
terhadap anggota keluarga.
3
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup laporan aktualisasi meliputi tugas pokok dan fungsi penyuluh
kesehatan masyarakat dalam bidang advokasi, bina suasana dan pemberdayaan
masyarakat di Puskesmas Barangka, Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton.
peserta yang termuat dalam penugasan langsung atasan, Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) dan inovasi yang dibuat sehubungan dengan pekerjaan penulis di Puskesmas
Barangka. Adapun ruang lingkup dari kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Konsultasi kepada pimpinan, PJ PIS-PK dan bagian Tata Usaha tentang rencana
pelaksanaan kegiatan edukasi bahaya merokok dalam rumah
2. Melakukan persiapan kegiatan edukasi bahaya merokok dalam rumah
3. Melakukan konsultasi dengan pihak desa terkait kegiatan edukasi bahaya
merokok dalam rumah
4. Melakukan edukasi bahaya merokok dalam rumah terhadap anggota keluarga
5. Membuat laporan hasil kegiatan edukasi merokok dalam rumah
4
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS, KONSEP NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
5
Luas Wilayah
Luas wilayah kerja Puskemas Barangka sekitar 32,73 Km2 yang terdiri dari 6
desa dengan 22 dusun/lingkungan.
Batas Wilayah
Wilayah kerja Puskemas Barangka sebagian besar merupakan daerah rendah
dan sebagian kecil merupakan dataran tinggi. Adapun batas-batas wilayah Puskemas
Barangka adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Muna
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lambusango (wilayah kerja Puskesmas
Kapontori)
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Wakaokili (wilayah kerja Puskesmas
Wakaokili)
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tampuna (wilayah kerja
Puskesmas Kampeonaho Kota Baubau)
Jumlah penduduk di wilayah Puskemas Barangka Tahun 2020 sebesar 6.070
jiwa dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 184/km . Dimana jumlah
penduduk wanita sebanyak 3.099 jiwa (51,05 %) dan penduduk laki-laki sebanyak
2.971 jiwa ( 48,95 %), yang terbagi atas beberapa kelompok, yaitu:
1. Bayi : 117 orang
2. Balita : 558 orang
3. WUS : 1.650 orang
4. Bumil : 121 orang
5. Bulin : 117 orang
PUS : 1.079 orang
Rata-rata jumlah anggota rumah tangga dalam satu KK berjumlah 4 jiwa.
Jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Barangka dengan jumlah 1.682 jiwa,
sedangkan yang paling sedikit adalah Desa Boneatiro Barat yaitu sebesar 433 jiwa.
Derajat kesehatan masyarakat sesuai wilayah salah satunya dapat dilihat dari Angka
Morbiditas suatu Penyakit. Maka dalam kurung waktu satu tahun terakhir di
wilayah Puskesmas Barangka Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton dari
kunjungan sebanyak 2.285 kunjungan.
6
Dapat terlihat pada 10 penyakit terbesar sebagai berikut :
1. Ispa = 466 Kunjungan
2. Myalgia = 208 Kunjungan
3. Dermatitis = 208 Kunjungan
4. Batuk = 218 Kunjungan
5. Tukak Lambung = 175 Kunjungan
6. Commoncold = 157 Kunjungan
7. Hipertensi = 159 Kunjungan
8. Diare = 45 Kunjungan
9. Dispepsia = 97 Kunjungan
10. Lain – Lain = 552 Kunjungan
Dengan demikian dapat di lihat bahwa penyakit terbesar yang ada di Puskesmas
Barangka pada tahun 2020 adalah Ispa, dan yang paling rendah adalah penyakit
Diare termasuk dalam 10 penyakit terbesar.
Dalam menunjang pelaksanaan program kesehatan di Puskesmas Barangka
diperlukan sarana dan prasarana yang cukup. Adapun sarana dan prasarana yang di
miliki oleh Puskesmas Barangka terdiri dari :
1. Puskesmas Induk,
2. Pustu,
3. Perumahan Dokter,
4. Perumahan Bidan dan Paramedis.
Selain itu keberhasilan program pelayanan kesehatan dapat di tunjang oleh
sarana lainya seperti :
1. Kendaraan Roda Empat ( 2 )
2. Kendaraan Roda Dua ( 2 )
3. Peralatan SIK dan Promkes : Komputer
Sedangkan untuk tenaga kesehatan di Puskesmas Barangka pada tahun 2020
adalah sebanyak 68 orang ( 27 orang PNS, 22 tenaga PTT Daerah, 17 tenaga magang
sukarela/volunter aktif). Tenaga kesehatan ini yang bertugas di Puskesmas sebanyak
68 orang dan yang bertugas di desa 2 orang.
Jika di bandingkan antara jumlah tenaga kesehatan utamanya perawat dengan
beban kerja yang ada maka jumlah ini dirasakan cukup. untuk mengetahui tenaga
kesehatan Puskesmas Barangka dapat di lihat sebagai berikut :
7
1. Dokter Umum = 2 Orang
2. Dokter Gigi = 1 Orang
3. S1 Kesmas = 5 Orang
4. S1 Gizi = 1 Orang
5. S1 Farmasi = 0 Orang
6. D3 Farmasi = 1 Orang
7. D3 Kebidanan = 29 Orang
8. keperawatan = 21 Orang
9. D3 Gizi = 1 Orang
10. S1 Kesling = 2 Orang
11. Analis = 2 Orang
12. SPRG = 1 Orang
13. Pekarya = 1 Orang
14. Sarjana sospol (sopir) = 1 Orang
8
2. Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS BARANGKA
SARIATI, SKM
NIP. 19830722 201001 2 028
PELAYANAN LABOLATORIUM
STEFANUS M SARE, SKM
NIP. 19720414 199703 1 001
9
3. Visi Misi Puskesmas
Visi berkaitan dengan pandangan ke depan menyangkut ke mana instansi
pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan
tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif.
Puskesmas Barangka memiliki visi sebagai berikut:
11
Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Puskesmas berwenang untuk:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif
c. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
d. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
e. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinasi dan
kerjasama inter dan antar profesi.
f. Melaksanakan rekam medis
g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap mutu dan
akses pelayanan kesehatan.
h. Melaksanakan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan.
i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerja Puskesmas Barangka.
j. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan sistem
rujukan.
6. Tugas dan Fungsi Jabatan
Berdasarkan dokumen Analisis Jabatan di Puskesmas Barangka, uraian tugas
Penyuluh Kesehatan Masyarakat adalah sebagai berikut:
a. Melakukan koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan penyuluhan
b. Melaksanakan pembinaan Desa Siaga Aktif
c. Melaksanakan penyuluhan terpadu
d. Menyusun pencatatan dan pelaporan
e. Melaksanakan telaahan kemandirian UKBM
f. Melakukan evaluasi pelaksanaan PHBS
g. Melaksanakan pelatihan kader kesehatan
12
B. Konsepsi Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
1. Akuntabilitas
13
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta harapan dan
kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
9) Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai
pada capaian tujuan akhir.
(Sumber : Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, 2015)
2. Nasionalisme
14
3) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi
setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya;
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia;
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira;
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain;
6) Berani membela kebenaran dan keadilan;
7) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan;
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan;
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa;
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia;
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan social;
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
15
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
5) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
6) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Suka bekerja keras.
7) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
3. Etika Publik
1) Efektif
Efektif berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target, sedangkan
efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisien
17
Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energi
yang sesuai tanpa pemborosan. Efisiensi tidak melihat tujuan organisasi
bisa saja menjadi efisien namun gagal dalam mencapai apa yang dicita-
citakan.
3) Inovasi
Penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan.
4) Mutu
Suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
(Sumber : Akuntabilitas, Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, 2015)
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau erakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi
yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap menyuap, pemerasan,
perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi yaitu
sebagai berikut :
1) Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain;
2) Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target
dari suatu pekerjaan.
3) Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
4) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung
yang mengatur;
5) Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan
orang lain;
6) Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
7) Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
18
8) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap
apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
9) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan
maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
6. Manajemen ASN
7. Pelayanan Publik
20
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
8. Whole of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemeritahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
1) Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
a. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
b. Dialog atau pertukaran informasi;
c. Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama
sementara.
2) Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi :
a. Joint working, atau kolaborasi sementara;
b. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama;
c. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
3) Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
A. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama
pada isu besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
B. Union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih
nampak merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru (LAN,
2017)
21
C. Penetapan Isu dan Dampaknya
Sebelum penetapan judul aktualisasi terlebih dahulu dilakukan identifikasi
dan penetapan isu berdasarkan pengamatan penulis selama bertugas di
Puskesmas Barangka Kabupaten Buton. Setelah menemukan isu-isu, tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan
menghasilkan isu yang layak dan dijadikan aktualisasi. Beberapa isu berikut
ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai Penyuluh
Kesehatan Masyarakat.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat
pada tabel 2.1 berikut
Tabel 2.1. Identifikasi Isu Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Deskripsi
Isu Kondisi yang
No. Kondisi Saat Ini Keterkaitan dengan
Teridentifikasi Diharapkan
Agenda III
1 Kurangnya Kekurangtahuan Masyarakat Manajemen ASN
pengetahuan masyarakat memahami bahaya Melakukan edukasi
bahaya merokok di tentang bahaya merokok dalam merokok kepada
dalam rumah merokok dalam rumah dan dapat masyarakat secara
terhadap anggota rumah sehingga dipraktekkan dalam efektif dan efien
keluarga menyebabkan kehidupan sehari-hari Whole of
rendahnya Government
cakupan perilaku Dalam edukasi akan
hidup bersih dan terbentuk kolaborasi
sehat rumah dengan sektor lain
tangga sehingga
menghilangkan sekat-
sekat sektoral demi
mencapai tujuan
bersama
Pelayanan Publik
Dengan melakukan
edukasi terhadap
masyarakat kita dapat
lebih responsif dalam
melihat kebutuhan
masyarakat
22
Deskripsi
Isu Kondisi yang
No. Kondisi Saat Ini Keterkaitan dengan
Teridentifikasi Diharapkan
Agenda III
2 Kurangnya Kurang meratanya Semua kader Manajemen ASN
pengetahuan kader pengetahuan posyandu memiliki Kekurang pahaman
posyandu dalam kader posyandu pengetahuan yang kader posyandu
penerapan sistem 5 terkait penerapan merata terkait dalam penerapan
meja posyandu sistem 5 meja penerapan sistem 5 sistem 5 meja
posyandu meja posyandu posyandu sehingga
menghambat program
kerja menjadi tidak
efektif dan efisien
Whole of
Government
Kurangnya
pertukaran
informasi antara
kader dan tenaga
kesehatan dalam
pemahaman
penerapan sistem 5
meja posyandu
Pelayanan Publik
Pelayanan posyandu
menjadi kurang
responsif terhadap
kebutuhan
masyarakat
3 Belum optimalnya Belum Optimalnya media Manajemen ASN
media informasi memadainya informasi kesehatan Tenaga kesehatan
kesehatan media informasi sehingga dapat menjadi tidak
kesehatan yang dijadikan saluran professional dalam
dapat dijadikan untuk menyampaikan menyampaikan
saluran untuk informasi kesehatan informasi kesehatan
menyampaikan Whole of
informasi Government
kesehatan Tidak adanya
kerjasama antara
tenaga kesehatan dan
23
Deskripsi
Isu Kondisi yang
No. Kondisi Saat Ini Keterkaitan dengan
Teridentifikasi Diharapkan
Agenda III
masyarakat
menyampaikan
informasi kesehatan
Pelayanan Publik
Tidak responsif
terkait dengan
informasi yang
dibutuhkan
masyarakat
Total
No Isu Aktual A K P L Rangking
Nilai
1 Kurangnya pengetahuan 4 4 5 5 18 1
bahaya merokok di
dalam rumah terhadap
anggota keluarga
2 Kurangnya pengetahuan 3 5 4 4 16 2
kader posyandu dalam
penerapan sistem 5 meja
posyandu
3 Belum optimalnya media 2 3 3 3 11 3
informasi kesehatan
24
Keterangan : A = Aktual; K = Kekhalayakan; P = Problematik; L = Layak
Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL tersebut, maka prioritas
isunya adalah: “Kurangnya pengetahuan bahaya merokok di dalam rumah
terhadap anggota keluarga”.
Dampak yang terjadi jika isu tidak diselesaikan diantaranya :
a. Anggota keluarga tidak mengetahui bahaya merokok di dalam rumah;
b. Anggota keluarga yang merokok akan terus menerus merokok secara
sembarangan di dalam rumah
c. Dapat mengakibatkan terjadinya penyakit khususnya yang berhubungan
dengan sistem pernapasan
d. Menurunkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya pada kelompok
rentan seperti bayi, balita, ibu hamil dan nifas serta lansia
Dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan isu, selanjutnya
dilakukan analisis isu dengan menggunakan alat bantu. Adapun teknik analisis
isu yang penulis lakukan adalah melalui mind mapping.
Kurangnya
belum adanya pengetahuan kurangnya
stiker larangan bahaya merokok media informasi
merokok dalam di dalam rumah bahaya merokok
rumah dalam rumah
26
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
27
No Uraian Kegiatan Kendala Antisipasi
B. Hasil Aktualisasi
1. Realisasi Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan aktualisasi yang telah dirancang, akhirnya dapat dilaksanakan
dan diselesaikan dengan baik. Meskipun terdapat beberapa kendala dilapangan,
namun berkat bantuan mentor dan rekan-rekan di UPTD Puskesmas Barangka,
Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton kegiatan ini dapat teraktualisasi
seluruhnya. Adapun capaian dari kegiatan aktualisasi penulis di UPTD Puskesmas
Barangka, Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton tergambar pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.2 Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi
No Uraian Kegiatan Waktu Output/Hasil Keterangan
Pelaksanaan
1 Melakukan 25-30 Juni 1. Foto Terlaksana
konsultasi kepada 2021 kegiatan sesuai
2. Surat tugas rancangan
pimpinan, PJ Pis-PK,
melaksanak
dan bagian Tata an kegiatan
Usaha tentang
pelaksanaan
28
No Uraian Kegiatan Waktu Output/Hasil Keterangan
Pelaksanaan
kegiatan edukasi
bahaya merokok
dalam rumah
2 Melakukan 1-22 Juli 1. Foto kegiatan Terlaksana
persiapan kegiatan 2021 2. Media tidak sesuai
edukasi; rancangan
edukasi bahaya
video, leaflet,
merokok di dalam stiker,
rumah. kuesioner
pretest dan
posttest
3 Melakukan 2-3 Agustus 1. Foto kegiatan Terlaksana
konsultasi dengan 2021 tidak sesuai
jadwal
pihak desa terkait
rancangan
dengan pelaksanaan
kegiatan edukasi
bahaya merokok
dalam rumah
4 Melakukan edukasi 6 Agustus 1. Foto kegiatan Terlaksana
bahaya merokok 2021 2. Daftar hadir tidak sesuai
jadwal
dalam rumah
rancangan
terhadap anggota
keluarga
29
2. Hasil Pelaksanaan Aktualisasi
Dalam rangka menyelesaikan tahap akhir laporan kegiatan aktualisasi
yang dilaksanakan selama 45 hari di UPTD Puskesmas Barangka, Kecamatan
Kapontori Kabupaten Buton, beberapa kegiatan pemecahan masalah sesuai core
issu terpilih “Peningkatan Pengetahuan Melalui Edukasi Bahaya Merokok Di
Dalam Rumah Terhadap Anggota Keluarga Di Desa Barangka Kabupaten
Buton” telah dilaksanakan. Dengan mengangkat core issu tersebut diharapkan
kedepannya pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok di dalam rumah
terhadap anggota keluarga dapat meningkat.
Melalui kegiatan habituasi ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur
keberhasilan dalam peningkatan pelayanan publik. Beberapa uraian yang terdiri
atas penjelasan kegiatan secara umum, pemahaman nilai-nilai dasar profesi PNS,
deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan, serta kontribusi kegiatan
terhadap visi dan misi organisasi akan diuraikan dari masing-masing kegiatan di
atas sebagai berikut.
30
Tabel 4. 3 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Judul Kegiatan No. 1 Melakukan konsultasi kepada pimpinan, PJ Pis-PK, dan bagian Tata Usaha tentang
pelaksanaan kegiatan edukasi bahaya merokok dalam rumah
Tanggal Pelaksanaan 25-30 Juni 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti - Surat tugas melaksanakan kegiatan
Kegiatan - Dokumentasi
Tahap Kegiatan 1 Melakukan konsultasi kepada pimpinan tentang konsep rencana kegiatan dan tahapan
kegiatannya
Output : Diperolehnya dukungan dari pimpinan untuk mengaktualisasikan rencana kegiatan
yang telah disusun
Pada tahapan ini penulis melakukan konsultasi dengan pimpinan untuk meminta petunjuk
terkait rencana kegiatan aktualisasi
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam melakukan konsultasi saya akan “bertanggung jawab” menjelaskan konsep rencana
kegiatan dan tahapan kegiatan
Nasionalisme :
Dalam berkomunikasi penulis “menggunakan bahasa Indonesia” yang baku
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan bersikap“sopan dan santun”
Komitmen Mutu :
Dalam konsultasi dengan pimpinan saya menggunakan waktu dengan “efektif”
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan, saya mengutarakan dengan “jujur” atas
kegiatan yang dilaksanakan
Tahap Kegiatan 2 Melakukan konsultasi dengan penanggungjawab PIS-PK
Output : Diperolehnya saran, dan masukan sebagai bahan perbaikan rencana kegiatan
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
31
Dalam melakukan konsultasi saya menjelaskan rencana kegiatan dengan penuh “tanggung
jawab”
Nasionalisme :
Dalam melakukan konsultasi saya menjunjung tinggi “musyawarah untuk mufakat”
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi saya berkata dan berperilaku “sopan dan santun”
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi, saya mendengarkan arahan/ masukan yang “bermutu”
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi saya “jujur” mengutarakan konsep rancangan aktualisasi
Tahap Kegiatan 3 Konsultasi dengan bagian Tata Usaha untuk membuat surat pelaksanaan kegiatan
Output : Diperolehnya surat tugas pelaksanaan kegiatan
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam konsultasi saya “bertanggung jawab” dan bersifat “professional” meminta surat
pelaksanaan kegiatan
Nasionalisme :
Dalam konsultasi saya melakukannya dengan “baik dan benar”
Etika Publik :
Ketika meminta surat pelaksanaan kegiatan saya berkata dan bersikap dengan “ramah dan
santun”
Komitmen Mutu :
Dalam konsultasi saya melakukannya dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Dalam konsultasi saya “bekerja keras” membuat surat tugas
Keterkaitan dengan Peran Pada kegiatan ini nilai WoG yang terkandung berupa nilai kordinasi, kolaborasi dan sinergitas
dan Kedudukan ASN yaitu dilakukan kepada pimpinan terkait rencana kegiatan
Manfaat Kegiatan Terhadap Manfaat Kegiatan terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Pencapaian Visi, Misi dan Dengan berkonsultasi dengan pimpinan telah berkontribusi dalam mewujudkan misi
32
Nilai-nilai Organisasi Puskesmas Barangka yaitu:
“Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna Mewujudkan Tenaga Kesehatan Yang
Profesional”.
Alternatif Solusi:
Membuat jadwal pertemuan kembali
33
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2
Gambar 3.3 Konsultasi dengan bagian Tata Usaha dalam membuat surat tugas
pelaksanaan kegiatan
Judul Kegiatan No. 2 Melakukan persiapan kegiatan edukasi bahaya merokok di dalam rumah
Tanggal Pelaksanaan 1-22 Juli 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti - Media edukasi (leaflet, stiker)
Kegiatan - Kuesioner pretest dan posttest
- Foto kegiatan
Tahap Kegiatan 1 Melakukan konsultasi kepada pimpinan tentang materi dan media yang akan digunakan
Output : diperolehnya arahan dan masukan tentang materi dan media yang akan digunakan
34
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam melakukan konsultasi, saya “bertanggung jawab” menyampaikan materi dan media
yang akan digunakan
Nasionalisme :
Dalam melakukan konsultasi, saya “menggunakan bahasa Indonesia” yang baku
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan saya berkata dan bersikap “sopan dan santun”
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi dengan atasan, saya menggunakan waktu dengan “efektif”
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi, saya mengutarakan dengan “jujur” materi dan media yang akan
digunakan
Tahap Kegiatan 2 Membuat media edukasi bahaya merokok (video, leaflet, stiker, kuesioner pretest dan posttest)
Output : Adanya media yang akan digunakan dalam edukasi bahaya merokok dalam rumah
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Saya bertekad membuat media edukasi dengan penuh “tanggung jawab”
Nasionalisme :
Dalam membuat media, saya menggunakan “bahasa Indonesia yang baku”
Etika Publik :
Dalam membuat media saya jujur dalam memberikan informasi
Komitmen Mutu :
Saya disiplin mencari referensi untuk dijadikan media edukasi
Anti Korupsi :
Dalam membuat media saya berani dalam menyampaikan informasi tentang bahaya merokok
dalam rumah
Tahap Kegiatan 3 Mencetak media edukasi bahaya merokok di dalam rumah (leaflet, stiker, kuesioner prestest dan
posttest)
Output : Dicetaknya media yang akan digunakan dalam edukasi bahaya merokok di dalam rumah
35
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Saya “bertanggung jawab” mencetak media yang akan digunakan dalam edukasi
Nasionalisme :
Saya amanah dalam mencetak media yang akan digunakan dalam edukasi
Etika Publik :
Saya cermat dalam mencetak media agar tidak terjadi pemborosan
Komitmen Mutu :
Ketika mencetak media, saya mencetak dengan efektif dan efisien agar tepat waktu dan tidak
boros anggaran
Anti Korupsi :
Ketika mencetak media, saya “bekerja keras” hingga selesai
Keterkaitan dengan Peran Pada kegiatan ini nilai Manajemen ASN yang terkandung berupa nilai “profesionalitas” yaitu
dan Kedudukan ASN dilakukannya persiapan kegiatan agar berjalan dengan baik
Manfaat Kegiatan Terhadap Manfaat Kegiatan terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Pencapaian Visi, Misi dan Terlaksananya kegiatan ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi Puskesmas
Nilai-nilai Organisasi Barangka yaitu: “Mengupayakan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu”
Manfaat Kegiatan terhadap Nilai Organisasi:
Terlaksananya kegiatan ini menguatkan nilai Puskesmas Barangka yaitu: “Terampil Dalam
Pelayanan”
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan:
Tidak dapat bertemu dengan pimpinan
Alternatif Solusi:
Membuat jadwal pertemuan kembali
36
Bukti Kegiatan/Evidence Dokumentasi Tahap Kegiatan 1
Gambar 3.4 Konsultasi kepada pimpinan tentang materi dan media edukasi
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2
37
Judul Kegiatan No. 3 Melakukan konsultasi dengan pihak desa terkait dengan pelaksanaan kegiatan edukasi
bahaya merokok dalam rumah
Tanggal Pelaksanaan 2-5 Agustus 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti Foto kegiatan
Kegiatan
Tahap Kegiatan 1 Memberikan surat pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa
Output : Disampaikannya surat pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam memberikan surat pelaksanaan saya “bertanggung jawab” memberikan sendiri
kepada Kepala Desa
Nasionalisme :
Dalam berkomunikasi saya “menggunakan bahasa Indonesia” yang baku
Etika Publik :
Dalam memberikan surat kepada Kepala Desa, saya memberikan dengan “sopan dan santun”
Komitmen Mutu :
Dalam memberikan surat kepada Kepala Desa, saya menggunakan waktu dengan “efektif”
Anti Korupsi :
Saya memberikan surat kepada Kepala Desa secara mandiri
Tahap Kegiatan 2 Melakukan konsultasi dengan Kepala Desa terkait rencana dan jadwal kegiatan
Output : Diperolehnya arahan dan masukan tentang pelaksanaan dan jadwal kegiatan
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Desa, saya melakukannya dengan penuh
“tanggung jawab”
Nasionalisme :
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Desa, saya “mengutamakan kepentingan
umum”
Etika Publik :
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Desa, saya berkata dan bersikap dengan ramah
38
dan sopan
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Desa, saya responsif terhadap arahan masukan
Anti Korupsi :
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Desa, saya jujur dalam menyampaikan informasi
Tahap Kegiatan 3 Meminta izin dan membuat kesepakatan jadwal pelaksanaan edukasi bahaya merokok
Output : Diperolehnya izin dan jadwal kegiatan yang disepakati bersama
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam membuat kesepakatan, saya melakukannya dengan tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam membuat kesepakatan, saya tidak memaksakan kehendak
Etika Publik :
Dalam membuat kesepakatan, saya bersikap ramah dan sopan
Komitmen Mutu :
Dalam membuat kesepakatan, saya melakukannya dengan efektif dan efisien
Anti Korupsi :
Dalam membuat kesepakatan, saya “bekerja keras” hingga dapat jadwal yang tepat
Keterkaitan dengan Peran Pada kegiatan ini nilai WoG yang terkandung berupa nilai “kordinasi, kolaborasi dan
dan Kedudukan ASN sinergitas yaitu dilakukan kepada Kepala Desa terkait rencana kegiatan.
Manfaat Kegiatan Terhadap Manfaat Kegiatan terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Pencapaian Visi, Misi dan Terlaksananya kegiatan ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi Puskesmas
Nilai-nilai Organisasi Barangka yaitu: “Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan”
Manfaat Kegiatan terhadap Nilai Organisasi:
Terlaksananya kegiatan ini akan menguatkan nilai Puskesmas Barangka yaitu “Nyata Dalam
Menjalankan Tugas”
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan:
Tidak dapat bertemu dengan Kepala Desa
39
Alternatif Solusi:
Membuat jadwal pertemuan kembali dengan sebelumnya melakukan kordinasi dengan aparat
desa terkait kehadiran Kepala Desa
Bukti Kegiatan/Evidence Dokumentasi Tahap Kegiatan 1
Gambar 3.8 Konsultasi dengan Kepala Desa terkait rencana dan jadwal kegiatan
40
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3
Gambar 3.9 Meminta ijin dan membuat kesepakatan jadwal pelaksanaan edukasi
Judul Kegiatan No. 4 Melakukan edukasi bahaya merokok dalam rumah terhadap anggota keluarga
Tanggal Pelaksanaan 6 Agustus 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti - Foto kegiatan
Kegiatan - Daftar hadir
- Kuesioner pretest dan posttest
Tahap Kegiatan 1 Mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan untuk kegiatan edukasi bahaya merokok
Output : Siapnya alat, bahan, media dan ruangan untuk kegiatan edukasi bahaya merokok
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan, saya “bertanggung jawab” sehingga
segala sesuatunya siap sedia
Nasionalisme :
Dalam mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan, saya bekerja keras
Etika Publik :
Dalam mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan, saya cermat”
Komitmen Mutu :
Dalam mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan, saya menguunakan media yang efektif
41
dan efisien
Anti Korupsi :
Dalam mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan, saya secara mandiri
mempersiapkannya sendiri
Tahap Kegiatan 2 Memberikan penyuluhan tentang bahaya merokok dalam rumah terhadap anggota keluarga
Output : Terlaksananya penyuluhan bahaya merokok dalam rumah
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Saya memberikan penyuluhan dengan penuh “tanggung jawab”
Nasionalisme :
Dalam memberikan penyuluhan, saya menggunakan “bahasa Indonesia yang baku”
Etika Publik :
Dalam memberikan penyuluhan, saya jujur dan sopan kepada masyarakat
Komitmen Mutu :
Dalam memberikan penyuluhan, saya menggunakan prinsip inovatif sehingga dapat diterima
dengan baik oleh masyarakat
Anti Korupsi :
Dalam memberikan penyuluhan, saya peduli terhadap masyarakat
Tahap Kegiatan 3 Melakukan monitoring kembali menggunakan posttest untuk melihat peningkatan pengetahuan
masyarakat
Output : Terlaksananya monitoring kembali menggunakan kuesioner posttest
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Dalam melakukan monitoring saya “bertanggung jawab” terhadap hasil monitoring
Nasionalisme :
Dalam melakukan monitoring saya amanah hingga selesai
Etika Publik :
Dalam melakukan monitoring saya jujur dan sopan kepada masyarakat
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan monitoring saya bekerja dengan efektif dan efisien agar monitoring
42
berjalan dengan baik
Anti Korupsi :
Dalam melakukan monitoring saya “bekerja keras” hingga selesai
Keterkaitan dengan Peran Pada kegiatan ini nilai Pelayanan Publik yang terkandung berupa nilai “aksessibel” yaitu
dan Kedudukan ASN kegiatan dapat dijangkau masyarakat di semua kalangan
Manfaat Kegiatan Terhadap Manfaat Kegiatan terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Pencapaian Visi, Misi dan Terlaksananya kegiatan ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi Puskesmas
Nilai-nilai Organisasi Barangka yaitu: “Memelihara Dan Meningkatkan Kesehatan Perorangan / Masyarakat
Beserta Lingkungan”
Manfaat Kegiatan terhadap Nilai Organisasi:
Terlaksananya kegiatan ini menguatkan nilai Puskesmas Barangka yaitu “Nyata Dalam
Menjalankan Tugas”
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan:
Masyarakat kurang respon dengan kegiatan penyuluhan
Alternatif Solusi:
Sinergi dengan Kepala Desa terkait kehadiran peserta
Bukti Kegiatan/Evidence Dokumentasi Tahap Kegiatan 1
Gambar 3.10 Mempersiapkan alat, bahan, media dan ruangan untuk edukasi bahaya merokok
43
Dokumentasi Tahap Kegiatan 2
44
Judul Kegiatan No. 5 Membuat laporan hasil kegiatan edukasi bahaya merokok dalam rumah
Tanggal Pelaksanaan 9-13 Agustus 2021
Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti - Foto kegiatan
Kegiatan - Lembaran kuesioner posttest yang telah diisi
- Lembaran analisis data
- Laporan hasil kegiatan edukasi
Tahap Kegiatan 1 Mengumpulkan data hasil kegiatan edukasi
Output : Terkumpulnya data hasil kegiatan edukasi
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Saya “bertanggung jawab” mengumpulkan data hasil kegiatan
Nasionalisme :
Saya jujur dan bekerja keras dalam mengumpulkan data hasil kegiatan
Etika Publik :
Saya cermat dalam mengumpulkan data hasil kegiatan
Komitmen Mutu :
Saya efektif dan efisien dalam mengumpulkan data hasil kegiatan
Anti Korupsi :
Saya mandiri dalam mengumpulkan data hasil kegiatan
Tahap Kegiatan 2 Menganalisis data hasil kegiatan
Output : Teranalisisnya data hasil kegiatan edukasi
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Saya “bertanggung jawab” menganalisis data hasil kegiatan
Nasionalisme :
Saya jujur dan bekerja keras dalam menganalisis data hasil kegiatan
Etika Publik :
Saya cermat dalam menganalisis data hasil kegiatan
Komitmen Mutu :
Saya efektif dan efisien dalam menganalisis data hasil kegiatan
45
Anti Korupsi :
Saya mandiri dalam menganalisis data hasil kegiatan
Tahap Kegiatan 3 Menyusun laporan hasil kegiatan edukasi
Output : Tersusunnya laporan hasil kegiatan edukasi
Adapun deskripsi Nilai-Nilai Dasar dalam Pelaksanaan Kegiatan :
Akuntabilitas :
Saya “bertanggung jawab” menyusun laporan hasil kegiatan
Nasionalisme :
Saya jujur dan bekerja keras dalam menyusun laporan hasil kegiatan
Etika Publik :
Saya cermat dalam menyusun laporan hasil kegiatan
Komitmen Mutu :
Saya efektif dan efisien dalam menyusun laporan hasil kegiatan
Anti Korupsi :
Saya mandiri dalam menyusun laporan hasil kegiatan
Keterkaitan dengan Peran Pada kegiatan ini nilai Manajemen ASN yang terkandung berupa nilai “akuntabilitas” yaitu
dan Kedudukan ASN tersedianya laporan sebagai bahan evaluasi
Manfaat Kegiatan Terhadap Manfaat Kegiatan terhadap Pencapaian Visi-Misi Organisasi:
Pencapaian Visi, Misi dan Terlaksananya kegiatan ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan misi Puskesmas
Nilai-nilai Organisasi Barangka yaitu: “Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Guna Mewujudkan Tenaga
Kesehatan Yang Profesional”
Manfaat Kegiatan terhadap Nilai Organisasi:
Terlaksananya kegiatan ini menguatkan nilai Puskesmas Barangka yaitu “Nyata Dalam
Menjalankan Tugas”
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan:
Tidak dapat menyusun laporan hasil edukasi dengan tepat waktu
46
Alternatif Solusi:
Motivasi diri sendiri agar lebih fokus dalam menyusun laporan hasil edukasi dan dapat selesai
tepat waktu
Bukti Kegiatan/Evidence Dokumentasi Tahap Kegiatan 1
47
Dokumentasi Tahap Kegiatan 3
48
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Meningkatkan pelayanan sesuai tugas pokok dan fungsi dan peraturan yang ada.
2. Berkoordinasi, konsultasi maupun sinergi dengan lintas program dan lintas sektor
terkait program-program kegiatan yang ditujukan kepada masyaralat.
3. Adanya continuous improvement atau upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk
mengembangkan dan memperbaiki kemampuan yang disesuaikan dengan
kebutuhan pada masa yang akan datang.
50
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI. 2017. Akuntabilitas : Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta : LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2017. Etika Publik : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta : LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2017. Komitmen Mutu : Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta : LAN RI.
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2017. Whole of Government : Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta : LAN RI
Maharani, Dian. 2017. “Jangan Merokok Dalam Rumah, Ini Bahayanya”. Diakses dari
https://kesehatan.kontan.co.id/news/jangan-merokok-di-dalam-rumah-ini-bahayanya
Riyanto, Reni Dan Kusumawati Anis. 2016. Pengaruh Asap Rokok Terhadap Frekuensi
Terjadinya Penyakit Ispa Pada Balita Di Puskesmas Kedung Banteng Banyumas
Sulaiman, M Reza. 2014. “Terpapar Residu Asap Rokok Ayahnya, Bayi ini Meninggal
Kena Pneumonia”, dalam koran Detik, 24 Maret. Jakarta. Diakses dari
http://health.detik.com/
Sugihartono dan Nurjazuli. 2012. Analisis Risiko Kejadia Pneumonia pada balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Kota Pagar Alam. http://jurnalkeslingindonosia.ac.id.
51
LAMPIRAN
Lampiran 1
RANCANGAN AKTUALISASI
1. PROFIL LEMBAGA
Struktur Organisasi
E (Lampiran dalam bentuk bagan)
pada Satuan Kerja
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.
Peningkatan
penyampaian
Melaksanakan penyuluhan Belum optimalnya informasi
1
terpadu media penyuluhan kesehatan melalui
media online
Facebook
Optimalisasi
Sistem 5 Meja
Belum optimalnya
Melaksanakan telaahan Posyandu Bayi dan
2 sistem 5 meja
kemandirian UKBM Balita melalui
posyandu
Media Promosi
Audio Visual
Kurangnya
Kurangnya
pengetahuan
pengetahuan bahaya
Melakukan evaluasi bahaya merokok di
3 merokok di dalam
pelaksanaan PHBS dalam rumah
rumah terhadap
terhadap anggota
anggota keluarga
keluarga
Menyetujui:
Mentor Peserta Diklat
Angka 4: Mendesak
25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Melakukan konsultasi I
1. tentang pelaksanaan
kegiatan edukasi S
bahaya merokok dalam O
rumah
Tahapan 1 : Melakukan
L
konsultasi kepada A
pimpinan tentang S
konsep rencana
kegiatan dan tahapan I
kegiatan
Tahapan 2 : Melakukan M
konsultasi dengan
Penanggungjawab PIS- A
PK N
Tahapan 3 : Konsultasi D
dengan bagian Tata
Usaha untuk membuat I
surat pelaksanaan R
kegiatan I
NO KEGIATAN JUNI 2021 JULI 2021 AGUSTUS 2021
25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
2. Melakukan persiapan
kegiatan edukasi
bahaya merokok dalam
I
rumah S
O
Tahapan 1 : Melakukan
konsultasi kepada L
pimpinan tentang A
materi dan media yang
akan digunakan S
Tahapan 2 : Membuat I
media edukasi bahaya
merokok (video, leaflet,
stiker, kuesioner pretest M
dan posttest) A
Tahapan 3 : Mencetak N
media edukasi bahaya
merokok dalam rumah D
(leaflet, stiker, I
kuesioner pretest dan
posttest)
R
Melakukan konsultasi I
dengan pihak desa
3. terkait dengan
pelaksanaan kegiatan
edukasi bahaya
merokok dalam rumah
Tahapan 1 :
Memberikan surat
pelaksanaan kegiatan
kepada Kepala Desa
NO KEGIATAN JUNI 2021 JULI 2021 AGUSTUS 2021
25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Tahapan 2 :
Melakukan konsultasi
dengan Kepala Desa
terkait rencana kegiatan
dan jadwal kegiatan I
Tahapan 3 : Meminta
izin dan membuat S
kesepakatan jadwal O
pelaksanaan edukasi L
bahaya merokok
Melakukan edukasi A
4. bahaya merokok dalam S
rumah terhadap
I
anggota keluarga
Tahapan 1 :
Mempersiapkan alat, M
bahan, media dan
ruangan untuk kegiatan A
Tahapan 2 : N
Memberikan D
penyuluhan tentang
bahaya merokok dalam I
rumah terhadap R
anggota keluarga
I
Tahapan 3 : Melakukan
monitoring kembali
menggunakan posttest
untuk melihat
peningkatan
pengetahuan
NO KEGIATAN JUNI 2021 JULI 2021 AGUSTUS 2021
25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Membuat laporan hasil
5. kegiatan edukasi I
bahaya merokok dalam S
rumah
O
Membuat laporan hasil L
kegiatan edukasi A
bahaya merokok dalam S
rumah I
Tahapan 1 :
M
Mengumpulkan data
hasil kegiatan edukasi A
N
D
Tahapan 2 : I
Menganalisis data hasil R
kegiatan edukasi
I
Tahapan 3 : Menyusun
laporan hasil kegiatan
edukasi
Lampiran 4
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Rincian Pelaksanaan Bimbingan (Catatan bimbingan oleh: Mentor )
Menyetujui:
Mentor Peserta Diklat
Sekaligus meminta
arahan tentang
Melakukan konsultasi Adanya arahan Tatap muka
dalam bentuk file untuk
terhadap sistematika memperbaiki
laporan aktualisasi sistematika
penulisan
laporan
6. 17/8/2021 aktualisasi dan
mempersiapkan
slide presentasi
Menyetujui:
Coach Peserta Diklat
Misi 1. Menggerakkan
pembangunan 1
berwawasan kesehatan
2. Mengupayakan
Pelayanan Kesehatan 1
Yang Bermutu
3. Memelihara Dan
Meningkatkan
Kesehatan Perorangan / 1
Masyarakat Beserta
Lingkungan
4. Mewujudkan Kualitas
Sumber Daya Manusia
Guna Mewujudkan 2
Tenaga Kesehatan Yang
Profesional
Tata Bersih Hati Dan Pikiran
Nilai Dalam Memberikan
Pelayanan
Tahap 3 : Konsultasi dengan bagian Tata Usaha untuk membuat surat pelaksanaan
kegiatan
Penulis melakukan konsultasi kepada pimpinan tentang materi dan media yang akan digunakan
Tahap 2 : Membuat media edukasi bahaya merokok (video, leaflet, stiker, kuesioner pretest
dan posttest)
Penulis membuat media edukasi bahaya merokok melalui aplikasi desain grafis Corel Draw
Media edukasi berupa leaflet timbal balik
Media edukasi berupa stiker
Penulis melakukan konsultasi ke pemerintah Desa terkait rencana dan jadwal kegiatan
Tahap 3 : Meminta izin dan membuat kesepakatan jadwal pelaksanaan edukasi bahaya
merokok
Oleh :
Nama : Andry Jufri, SKM
NIP : 19930212 202012 1 017
Jabatan : Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Kebiasaan orang tua yang merokok di dalam rumah dapat berdampak negatif
bagi anggota keluarga khususnya bagi balita. Asap rokok yang menempel dan
meninggalkan bahan kimia atau residu di baju, atap, sofa, gorden, dan tempat lain di
dalam rumah. Orang yang menghisap asap rokok ini dinamakan dengan third hand
smoker. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang menyatakan bahwa balita
yang tinggal serumah dengan anggota keluarga yang merokok beresiko 5,743 kali
lebih besar menderita pneumonia dibanding dengan balita yang serumah dengan
anggota keluarga yang tidak merokok. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Reni
Riyanto pada balita di Puskesmas Kedung Bateng Banyumas, dimana kesimpulannya
adalah adanya pengaruh positif antara asap rokok dengan terhadap frekuensi
penyakit ISPA pada balita.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang bahaya merokok dalam rumah terhadap anggota
keluarga
c. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dalam penyuluhan ini adalah masyarakat desa Barangka,
Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton
d. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Hari/tanggal : Jumat, 6 Agustus 2021
Waktu : 09.00 WITA-selesai
Tempat : Balai Desa Barangka
e. Metode Penyuluhan
Metode yang dilakukan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan
tanya jawab.
f. Media Penyuluhan
Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflet, stiker, dan video.
Video ditampilkan dengan menggunakan proyektor dan LCD.
g. Kegiatan Acara Penyuluhan
Langkah- Waktu Kegiatan
langkah
1 menit Pembukaan
1 menit Memberi salam
1 menit Memberikan perkenalan
2 menit Menyampaikan tujuan
Pendahuluan
10 menit Memberikan kuesioner pre
test dan daftar hadir
1 menit Membagikan media
penyuluhan (leaflet dan
stiker)
Penyajian 15 menit Menyampaikan materi
penyuluhan tentang bahaya
merokok
2 menit Memutar video tentang
bahaya merokok
5 menit Membuka sesi tanya jawab
1 menit Menyimpulkan materi
penyuluhan
Penutup 5 menit Memberikan kuesioner post
test
1 menit Memberikan salam penutup
h. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan dilakukan selama 45 menit, dimulai pada pukul 09.00-09.45 WITA.
2. Pada saat acara dimulai jumlah peserta sebanyak 9 orang dan bertahan
mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
3. Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dengan antusias. Peserta memberikan
pertanyaan yang .terkait dengan bahaya merokok.
i. Evaluasi Hasil
Untuk mengukur pengetahuan peserta, penulis membuat 10 butir pertanyaan
yang ada di dalam kuesioner pretest dan posttest. Kuesioner prestest diberikan
kepada peserta sebelum dilakukan penyuluhan sedangkan kuesioner posttest
diberikan setelah dilakukan penyuluhan. Hal ini dilakukan untuk melihat
peningkatan pengetahuan peserta setelah dilakukan penyuluhan.
1 La Ami 60 90 50
2 Failun S 90 90 0
3 Suhardin 60 90 50
4 Minarti 50 80 60
5 Zainudin 70 80 14
6 Animan 70 90 29
7 Wa Ode Salma, S.IP 60 100 67
8 La Ode Haswadi 80 90 13
9 Malidin 70 90 29