Rencana Kontijensi Kebakaran
Rencana Kontijensi Kebakaran
Rencana Kontijensi Kebakaran
DISUSUN OLEH
UPT PUSKESMAS KRAGAN II
KABUPATEN REMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
Kontijensi adalah suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu
benar benar terjadi. Perencanaan kontijensi merupakan suatu upaya untuk
merencanakan sesuatu peristiwa yang mungkin terjadi, tetapi tidak menutup
kemungkinan peristiwa itu tidak akan terjadi. Oleh karena maka
diperlukan suatu perencanaan untuk mengurangi akibat yang mungkin
terjadi.
Atas dasar pemikiran itu, maka perencanaan kontijensi didefinisikan
sebagai “Proses perencanaan ke depan, dalam keadaan tidak menentu,
dimana skenario dan tujuan disepakati, tindakan manajerial dan teknis
ditetapkan, dan sistem untuk menanggapi kejadian disusun agar dapat
mencegah, atau mengatasi secara lebih baik keadaan atau situasi darurat
yang dihadapi”. Melalui perencanaan kontijensi, akibat dari ketidak-pastian
dapat diminimalisir melalui pengembangan skenario dan asumsi proyeksi
kebutuhan untuk tanggap darurat.
Dari definisi tersebut, dapat diambil beberapa butir penting bahwa
perencanaan kontijensi :
Dilakukan sebelum keadaan darurat berupa proses perencanaan ke
depan.
Lebih merupakan proses daripada menghasilkan dokumen.
Merupakan suatu proses pembangunan konsensus untuk menyepakati
skenario dan tujuan yang akan diambil.
Merupakan suatu kesiapan untuk tanggap darurat dengan menentukan
langkah dan system penanganan yang akan diambil sebelum keadaan
darurat terjadi.
Mencakup upaya-upaya yang bersifat mencegah dan juga membatasi
konsekuensi yang kemungkinan akan terjadi.
1.3. Tujuan
Rencana kontijensi ini disusun sebagai pedoman dalam penanganan
bencana kebakaran khususnya ketika terjadi hubungan arus listrik pendek
(konsleting listrik) pada wilayah UPT Puskesmas Kragan II.
GAMBARAN UMUM
UPT. PUSKESMAS KRAGAN II
Sedangkan dilihat dari rasio penduduk laki – laki dan perempuan di wilayah
kerja UPT Puskesmas Kragan II pada tahun 2021 sebesar 1,004 dengan jumlah
penduduk laki – laki sebesar 18.624 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 18.610
jiwa. Untuk Desa dengan jumlah penduduk terbanyak dan kepadatan tertinggi ada di
desa plawangan sebanyak 5.656 jiwa dengan kepadatan 2.576 jiwa/ km 2.
Sedangkan desa dengan kepadatan penduduk paling kecil terdapat di
desaWatupecah yaitu sebanyak 606 jiwa dengan kepadatan 397 jiwa/km2.
Grafik 2.1
Dilihat dari Struktur penduduk tersebut dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
nampak besar mulai dari kelompok umur dibawah 50 tahun dan kemudian mengecil
pada usia lebih dari 50 tahun.
Adapun jumlah penduduk menurut kecamatan dapat dilihat dalam peta berikut:
Peta 2.1
Sedangkan data luas dan geografis wilayah UPT. Puskesmas Kragan II adalah
sebagaimana dalam tabel berikut ini :
Tabel 2.2 Data Geografis Wilayah Puskesmas Kragan II
Km. Hektar %
JUMLAH 100 %
SEVERITY = (MAGNITUDE -
MITIGATION)
PROBABI INTERN EXTER RIS
BUSINES PREPA
LITY HUMAN PROPERT AL NAL K
S RED-
IMPACT Y IMPACT RESPO RESPO
IMPACT NESS
EVENT NSE NSE
Communi
Time, ty/ Relat
Likelihood Possibility Physical
Interuption Preplanni effectivne Mutual ive
this will of death losses and
of services ng ss, Aid staff threa
occur or injury damages
resouces and t*
supplies
0 = N/A 0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A
0 = N/A 0 = N/A 1 = High 1 = High 1 = High 0-
1 = Low 1 = Low
1 = Low 1 = Low 2= 2= 2=
SCORE 2 = Moderate
2=
2 = Moderate
2=
Moderate Moderate Moderate 100
Moderate Moderate %
3 = High 3 = High 3 = Low or 3 = Low or 3 = Low or
3 = High 3 = High
none none none
BADAI 2 2 1 2 1 2 2 37%
ANGIN
1 0 0 0 0 0 0 0%
TOPAN
GUNTUR
YG 1 0 0 0 1 1 2 7%
PARAH
GUNUNG
MELETU 0 0 0 0 0 0 0 0%
S
BANJIR
EKSTER 2 1 1 1 1 1 1 22%
NAL
TANAH
LONGSO 3 1 2 2 1 1 1 44%
R
GEMPA
1 1 1 1 1 1 1 11%
BUMI
AWAN
0 0 0 0 0 0 0 0%
PANAS
KEMARA 3 1 1 1 0 1 1 28%
U
PANJAN
G
KEBAKA
RAN
3 3 3 2 2 2 1 72%
EKSTER
NAL
TZUNAMI 3 2 2 2 1 1 1 50%
DAM
1 1 1 1 1 1 1 11%
RUSAK
GELOMB
ANG 3 2 1 1 1 1 0 33%
PASANG
CUACA
EKSTRE 1 1 1 1 1 1 1 11%
M
WABAH 3 1 1 1 2 1 1 39%
AVERAG
1.88 1.06 1.06 0.94 0.88 0.94 0.88 20%
E SCORE
*Threat increases with
percentage.
RISK = PROBABILITY *
30 SEVERITY
92 0.20 0.63 0.32
8. Mebelair
Kursi tunggu, meja kursi kantor, meja periksa, loket
pendaftaran, lemari, rak, terancam rusak berat.
9. Alat Kesehatan
Alat Kesehatan yang terancam rusak.
10. Timbangan
Timbangan berat badan terancam rusak berat
11. Tabung oksigen
Tabung oksigen di ruang Tindakan terncama rusak berat
100%.
12. Mobil Puskesmas Keliling Ambulans
Mobil Pusling/ambulan diparkir di halaman Puskesmas dan
terancam rusak berat.
13. APAR
Apar yang menempel di dinding terancam rusak.
14. Exhaust fan
Exhaust fan terancam rusak berat.
15. Obat, PMT
Terancam rusak berat dan tidak dapat dimanfaatkan.
16. Rekam Medis
Rekam Medis yang terancam rusak total.
17. Arsip/Dokumen
Arsip/dokumen ternacam rusak total.
18. Sistem air
Sistem air mengalami kerusakan ringan-sedang.
19. Rumah Dinas
Rumah dinas sebanyak 6 dan terbuat dari kayu yang sudah
lapuk. Dari keenam rumah dinas, yang dihuni 4 rumah yang
terdiri dari 17 orang dimana terdapat lansia dan balita.
20. Peralatan rumah tangga rumah dinas
4.1. Kebijiakan
5.1.1. Sasaran
5.3.3. Kegiatan
pelayanan Kesehatan
3. Untuk menguji ketepatan Rencana Kontijensi yang telah disusun, maka perlu
dilakukan uji coba dalam bentuk simulasi atau gladi. Dalam gladi ini
diusahakan supaya besaran dan skalanya mendekati peristiwa/kejadian yang
di-skenario-kan. Apabila tidak memungkinkan, dapat diambil sebagian dari
luas yang sesungguhnya.
8. Perlu dibangun jejaring yang lebih luas (termasuk dengan lembaga usaha)
agar seluruh sumber daya di Kelurahan Karang Rejo dapat dioptimalkan
dalam penanggulanagan bencana baik dalam tahap pra-bencana, saat
tanggap darurat, maupun pasca bencana.
Rencana Kontijensi ini dibuat sebagai acuan dan referensi bagi Puskesmas
Kragan II dan segenap unsur yang terlibat dalam penanggulangan bencana dalam
menghadapi kemungkinan terjadinya bencana kebakaran pada Tahun 2022 – 2023
Jumlah anggaran biaya yang muncul dari beberapa sektor yang termuat
dalam Rencana Kontijensi ini bukan merupakan Daftar Isian Kegiatan/Dokumen
Pelaksanaan Anggaran tetapi merupakan proyeksi kebutuhan apabila bencana seperti
yang diskenariokan benar-benar terjadi. Kebutuhan ini dipenuhi dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada, baik dari pemerintah, lembaga usaha, maupun
masyarakat.
Rencana kontijensi ini masih perlu penyempurnaan dan review secara berkala
untuk pemutakhiran data dan informasi.