MSPM LAPAS Baru
MSPM LAPAS Baru
MSPM LAPAS Baru
SELAMA 1 TAHUN
Kelompok 4
Atiskatiwi (P27835111005)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN GIZI
2013/ 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Rutan yang memenuhi syarat kecukupan gizi, higiene sanitasi, dan citarasa, diperlukan perbaikan
dan penyempurnaan pedoman yang ada terkait dengan penyelenggaraan makanan di Lapas dan
Rutan, sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi terakhir.
Pedoman ini merupakan acuan petugas dalam rangka penyelenggaraan makan di Lapas
dan Rutan, untuk mendukung upaya pelayanan kesehatan, mengurangi angka kesakitan dan
memenuhi tuntutan HAM bagi WBP dan tahanan di Lapas dan Rutan.
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Terselenggaranya sistem penyelenggaraan makanan di Lapas dan Rutan bagi WBP dan
tahanan yang tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga menunjang tugas pokok Lapas/Rutan di
bidang pembinaan, pelayanan dan keamanan.
b. Tujuan Khusus
Menyediakan makanan yang memenuhi syarat gizi, baik jumlah dan mutu
Menyediakan makanan yang memenuhi cita rasa yang enak
Menyediakan makanan yang memenuhi standar keamanan pangan.
1.3 Manfaat
Mampu menyediakan makanan yang memenuhi syarat gizi, baik jumlah dan mutu
Mampu menyediakan makanan yang memenuhi cita rasa yang enak
Mampu menyediakan makanan yang memenuhi standar keamanan pangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan anggaran adalah suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk
pengadaan bahan makanan bagi WBP dan tahanan. Adapun tujuan kegiatan ini adalah
tersedianya taksiran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan, macam dan
jumlah bahan makanan bagi WBP dan tahanan sesuai standar. Perencanaan anggaran dimulai
dari usulan Lapas/Rutan melalui Kanwil Dephuk dan HAM, dan selanjutnya diputuskan oleh
Sekretariat Jenderal Dephuk dan HAM.
Perencanaan menu adalah suatu kegiatan penyusunan menu dengan gizi seimbang yang
akan diolah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi WBP dan tahanan. Tujuan perencanaan menu
adalah tersedianya siklus menu sesuai klasifikasi pelayanan yang ada di Lapas/Rutan dalam
kurun waktu tertentu. Pada penyusunan menu dipertimbangkan faktor yang mempengaruhi
antara lain standar porsi dan peraturan pemberian makanan. Penyusunan menu dilakukan oleh
Tim Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Hukum dan HAM dengan memperhatikan
kebiasaan makan dan ketersediaan bahan makanan di daerah.
Contoh:
Jumlah rata-rata WBP dan tahanan per hari 50 orang, standar porsi daging 50 gram, satu
siklus menu 10 hari, dan 3 kali pemakaian daging. Apabila dalam satu bulan terdiri dari 31 hari,
maka pada hari ke-31 diberi sama dengan menu hari keenam. Jadi kebutuhan daging satu tahun:
jumlah WBP dan tahanan x standar porsi x pemakaian dalam 1 tahun (365 hari)
= 273.250 gr
= 273, 25 Kg
Proses pengadaan bahan makanan bagi WBP dan tahanan dilaksanakan sesuai
mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang pengadaan
barang dan jasa.
Langkah Pemesanan
1. Tim pelaksana di Lapas/Rutan merekap kebutuhan bahan makanan sesuai menu yang
akan dimasak setiap hari
2. Hasil rekap diserahkan ke pemborong
Langkah Penerimaan:
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara
keamanan bahan makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas digudang bahan
makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporan.
Langkah penyimpanan:
1. Beras dan bahan makanan kering lainnya disimpan di gudang yang tertutup, kering dan
bersih (dengan suhu ruang, yang dibersihkan 2 kali seminggu). Beras terbungkus rapat,
diletakkan diatas rak/trap yang cukup kuat dan tidak menempel ke lantai dan ke dinding
sesuai kapasitas gudang. Penggunaannya sesuai dengan sistim First In First Out (FIFO).
2. Bahan makanan segar yang belum diolah disimpan ditempat khusus yang aman dan
terjaga kesegarannya.
Langkah-langkah persiapan:
1. Bahan makanan yang akan diolah dibersihkan sesuai prosedur
2. Waktu persiapan dilakukan pagi, siang dan sore sesuai jadwal makan
Pengolahan Bahan Makanan adalah suatu kegiatan memasak bahan makanan mentah
menjadi makanan yang siap saji, berkualitas dan aman untuk dikonsumsi dengan cara menumis,
menggoreng, mengukus, dll sesuai teknik memasak yang diperlukan. Tujuan pengolahan bahan
makanan adalah untuk meningkatkan nilai cerna, cita rasa, keempukan dan bebas dari organisme
berbahaya untuk tubuh.
Langkah-langkah pengolahan:
1. Bahan makanan yang telah dipersiapkan dimasak sesuai dengan resep menu pada hari
tersebut
2. Waktu pengolahan dilakukan pagi, siang dan sore sesuai jadwal makan
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemasakan adalah sebagai berikut:
a. Perhatikan lama pemasakan karena setiap masakan memerlukan waktu yang berbeda.
Untuk daging sapi ± 1-2jam, ayam ½-1 jam, ikan ± 30 menit, sayuran ± 15 menit
b. Dianjurkan untuk jenis sayuran dimasak untuk satu kali penyajian. Tidak terlalu keras
dan tidak terlalu lunak
c. Dicicip sebelum disajikan oleh petugas penanggung jawab.
d. Contoh menu masakan untuk pagi, siang dan sore sebelum didistribusikan pada hari
tersebut diperiksa oleh tim pemeriksa dan disimpan diruang Kalapas/Karutan
Langkah-langkah pendistribusian:
1. Siapkan daftar jumlah WBP dan tahanan dalam setiap blok
2. Gunakan centong nasi porsi standar
3. Untuk distribusi secara sentralisasi, masukkan makanan kedalam ompreng tertutup untuk
dibawa ke blok dengan sarana yang layak
4. Untuk distribusi secara desentralisasi, masukkan makanan kedalam wadah yang layak
(plastik, stainlessteel, aluminium) sesuai peruntukannya untuk nasi, sayur, lauk-pauk dan
buah. Kemudian dikirim ke blok untuk dibagi kepada WBP dan tahanan sesuai standar
porsi yang telah ditetapkan
5. Penyerahan makanan dengan tanda terima dari petugas blok dan pendistribusiannya
dibantu oleh pemuka/tamping blok
Beberapa data yang diperlukan untuk pencatatan dan pelaporan penggunaan bahan
makanan, antara lain:
1. Pencatatan harian terdiri dari pencatatan tentang jumlah WBP dan tahanan. Laporan ini
dibuat berdasarkan data jumlah WBP dan tahanan yang ada di buku laporan penjagaan serta
pencatatan harian penerimaan dan penggunaaan bahan makanan. Untuk membuat laporan
harian tersebut diperlukan data jenis bahan makanan yang digunakan, jumlah bahan makan
yang diterima dan harga satuan bahan makanan
2. Laporan bulanan penerimaan dan penggunaan bahan makanan
3. Untuk membuat laporan ini digunakan berdasarkan rekapitulasi laporan harian tentang
penerimaan dan penggunaan bahan makanan
4. Laporan Triwulanan, meliputi penerimaan, pemakaian, penyusutan dan stock beras
Langkah-langkah monitoring:
1. Kalapas/Karutan:
a. Menerima laporan dari tim pemeriksan bahan, barang dan makanan serta menindak lanjuti jika
diperlukan
b.Mencicipi dan memeriksa contoh menu masakan pagi, siang dan sore yang ada di ruang
Kalapas/Karutan setiap hari
c. Menerima laporan, keluhan dari petugas, WBP dan Tahanan baik secara angsung maupun
melalui kotak saran
b. Menerima dan menganalisis laporan dari Lapas/Rutan dengan cara menginventarisasi dan
mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan penyelenggaraan makanan bagi WBP dan
tahanan di Lapas/Rutan di seluruh Indonesia
3. Ditjen PAS
b. Menerima dan menganalisis laporan dari Lapas/Rutan dengan cara menginventarisasi dan
mempelajari laporan-laporan yang berkaitan dengan penyelenggaraan makanan bagi WBP dan
tahanan di Lapas/Rutan di seluruh Indonesia
Angka kecukupan gizi tahanan / narapidana tidak berbeda dengan angka kecukupan
gizi untuk orang Indonesia pada umumnya, berdasarkan komposisi umur dan jenis
kelamin tahanan / narapidana adalah 2350 kilo kalori. Secara garis besar kecukupan gizi
tahanan / narapidana berdasarkan Pedoman Standarisasi dan Penetapan Gizi Makanan
Narapidana dan Tahanan (2004) dibagi menjadi dua kelompok yaitu :
(Sumber : Pedoman Standarisasi dan Penetapan Gizi Makanan Narapidana dan Tahanan tahun 2004)
Siklus
Jenis
Maka I II III IV V
nan
S S
P S1 S M P S1 S S2 M P S1 S M P S1 S S2 M P S1 S S2 M
2 2
Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns
M.pok Ns Ns Ns Ns Ns Ns
(200 (200 (200 (200 (200 (200 (200 (200 (200
ok (200) (200) (200) (200) (200) (200)
) ) ) ) L ) ) ) ) )
Ikn b Bnd
L.hew Aym Tlr(50 LL Dgg Tkl Ht Udg Uss Aym Krg Cm Dgg Ptn
pe k g
ani (40) ) (40) (35) (30) (30) (35) (35) (40) (45) (45) (35) (45)
(30) n (40)
Jgg Kntg Jgg g Kntg Jgg
T. T.Tg Mi Th
Kc. (30) (40) Ktl (30) (3 (40) (30)
K T.h (25) e T.b (30
L.nab Tmp H Th T.Tg T.Tg Th rm Tmp T.Tg Tmp 0) Th T.Tg Th Tm T.Tg Th Tmp
t kw wrtl (20 r )mi
ati (50) (25 (50) (10) (10) (50) bt (50) (10) (50) n (50) (10) (50) (50) (10) (50) (50)
(3 (30 (10) )tlr (20 e
) tlr Tlr (40 tlr k Tlr tlr Agr2
0) ) toge (10 )Ps (20
Kt. (10) (10) tp. (10) a (10) (10) (2)
K Mtr pjg )T. g )T.
Hm Kc.p Sw.H (10 Tg Lb (1
D. lp (5) Tg (30 Bym Tg
(25 jg (35) Bym (10 siam 0) Knkr Kbs Lmtr
mlnj (2 ) Klw kbs (10 Kgk ) (50) (10 Ppy
) Kkng (50) Kbng (50) ) Sw p (35) kl (35) (30) Kntg (25)
Sayur (35) 0) h (5) ) g Lb. ) md
(75) Toge kol Lb air (75) kc. g Kgkg wrtl (75) Blnts
Trng (80) kl (75) air (75)
pjg (35)wr (50) pjg (75) (35) (50)
(50) g (50)
(25) tl (35) (50)
Mgg (1 Smg
5) Kbn Psg
Jrk Apl a k
Buah g kol ambn
(100) (75) (100 (100
(35) (50)
) )
LANJUTAN
Siklus
Jenis
Mak VI VII VIII IX X
anan
S S
P S1 S S2 M P S1 S S2 M P S1 S M P S1 S S2 M P S S2 M
2 1
M.po Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns Ns
kok (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200) (200)
Ikn Kkp.
L.he Bbk Tlr Ht Udg LL Uss Aym( Dgg Tlr Tkl Ptn Cm Bbk
asn M
wani (40) (50) (30) (35) (40) (35)
(30)
40) T. (35)
(35)
(50) (30) (45) (45) (40)
Kntg Jgg T Kntg
(40) (30) T. g (40) Kt S Tp.
T.T T.
L.na Th Tmp T.Tg Th T.Tg( Ktn Tmp Th Kt Tmp (3 Th T.Tg T.T Tmp n. Th Tmp g Th sgk Tmp
Kntg g br
bati (50) (50) (10) (50) 10) .P (50) (50) n (50) 0) (50) (10) g (50) P (50) (50) k (50) g (50)
(40) (30 s
Tlr Tlr (40 (3 w Tlr (30 (4 g (30
T.Tg ), (3
(10) (10) ) 0) rtl (10) )kn 0) ),
(10) kc. 0)
abn St D. (1 tg st ( T.T
Tlr hj stn
(10 n mlnj 0) Wtl (10 n D. 3 g
D.pp (10) (10 (2 Bym Sw
Wrtl ) (1 (35) to (35) ) (1 sgkg Wrtl 0 Lb. (10 Kgkg(
y Ngk ) D. 0) (50) Lb. pth
Sayu (35) 0) Trg ge Sw.h bcs Kgkg 0) (50) (35) ) siam ) 75)
(40) md pks Lb. siam (75) (5 (35)
r Bcs (50) (35) (40) (75) Toge Bcs Knkr(3
Knkr (75) (75) air (75) Wrtl ) Bym
(40) toge Kbs pjg (40) 5)
(35) (50) (35) (50)
kdl (30) (25)
(25)
Ppy Mln Jrk Apl Psg
Buah (100) (100) (100) (100) (100)
2.6 Standar Menu / Master Menu
Standar Menu atau master menu yaitu susunan menu yang digunakan untuk
penyelenggaraan makanan dengan waktu cukup panjang antara 3( tiga ) hari, 7 ( tujuh ) hari
sampai 10 (sepuluh) hari. Macam hidangan yang disajikan untuk setiap kali makan biasanya
dalam jumlah dan macam yang terbatas dan tidak banyak berbeda dengan menu makanan
keluarga sehari-hari. Menu standar biasa digunakan dalam penyelenggaraan makanan di
rumah sakit, asrama, panti dan lembaga pemasyarakatan, menu yang dianggap lazim di
semua daerah di Indonesia umumnya terdiri dari susunan hidangan sebagai berikut :
1. Hidangan makanan pokok yang pada umumnya terdiri dari nasi, disebut makanan pokok
karena dari makanan inilah tubuh memperoleh sebagian besar zat gizi yang diperlukan
tubuh.
2. Hidangan lauk pauk, yaitu masakan yang terbuat dari bahan makanan hewani atau
nabati atau gabungan keduanya
3. Hidangan berupa sayur mayur, biasanya hidangan ini berupa masakan yang berkuah
karena berfungsi sebagai pembasah nasi agar mudah ditelan
4. Hidangan yang terdiri dari buah-buahan, hidangan ini berfungsi sebagai penghilang rasa
yang kurang sedap sehabis makan sehingga diberi nama pencuci mulut.
1. Dapat diketahui kapan sesuatu macam makanan diberikan, hingga makanan tersebut
tidak membosankan karena terlalu sering dihidangkan.
2. Lebih mudah mencari variasi makanan yang cocok
3. Jumlah biaya yang diperlukan untuk makan setiap bulan bisa diperhitumgkan dengan
baik
4. Menu dari hari kehari akan merata, jadi tidak ada menu yang terlalu sederhana dan
tidak ada juga yang terlalu mewah.
Berikut adalah tabel master/ standar menu yang akan digunakan dalam penyediaan
pelayanan makanan bagi tahanan dan warga binaan pemasyarakatanyang telah disusun dalam
siklus 10 hari.
MASTER MENU SIKLUS 10 HARI
L. Tempe 50 Perked 60 Dadar 50 kroket 60 Dadar 50 Tahu 50 Temp 50 Tahu 50 Perkedel 60 Kering 50
NABATI bacem el Jagun Kentan Jagung goreng e bacem Kentang Tempe
Kentan g g bb.ba
g li
SAYURA Sayur 85 Capcay 100 Lode 80 Sop 65 Sambal 40 Urap- 75 Gulai 75 Cah 105 Sayur 100 Tumis 75
N asem h sayuran goreng urap pakis sayuran sop sayur
keluw kentang
ih
BUAH Jeruk 100 Mang 100 pepay 100 Melo 100 Pisang 100
ga a n ambon
SNACK Bubur 50 Cantik 40 Ote- 70 Martab 50 Tahu 60 Kue 60 Kue 50 Kue 40 Donut 40 Kripik 30
kc. Hijau manis ote ak mie isi lumpu talam cucur singkong
r
SIANG MAK. Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200
POKOK
L. Telur 50 Pepes 30 ikan 30 Kerang 45 Empal 35 Telur 50 Lele 40 Semur 40 Telur 50 Cumi 45
HEWANI mata sapi Tongko pe bb bb Daging bb bali goren Ayam dadar asam
l kunin kecap g manis
g
L. Tahu 50 Tahu 50 Kerin 50 Tahu 50 Tahu 50 Tempe 50 Dadar 50 Perkedel 50 Tempe 50 Bola- 50
NABATI bumbu bom g goreng crispy goreng Jagun Tempe bacem bola
kuning Temp g Tahu
e
SAYURA Cah 75 Sayur 100 Sayur 85 Tumis 75 Semur 75 Lodeh 75 Sayur 100 Sayur 75 tumis 75 Sayur 85
N Kangkun bening lodeh Kangk Papaya nangk benin asem kangkun bening
g ung muda a g jakarta g
muda
BUAH Apel 100 Seman 100 jeruk 100
gka
SNACK Kue 50 Ketela 50 Kolak 55 Nagasa 50 Puddin 50 Bakpa 40 Lemp 50 Lumpia 70 Wajik 50 Rondoro 40
bugis goreng ri g o er yal
MALAM MAK.PO Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200 Nasi 200
KOK
L. Lele 40 Hati bb 30 Sate 35 Banden 40 Patin 45 Samba 30 Sate 35 Suwir 35 Pepes 30 Bebek 40
HEWANI goreng kecap Usus g goreng l Usus Daging tongkol ungkep
presto bumbu goreng
hati
ayam
L. Dadar 50 Tempe 50 Tahu 50 Tempe 50 tempeg 50 Perked 60 Kerin 50 Tahu 50 Tahu 50 Tempe 50
NABATI Jagung bacem bumb bacem oreng el g bom goreng goreng
u Kenta Temp
kecap ng e
SAYURA Tumis 75 Cah 75 Urap 110 Sayur 100 Botok 75 Tumis 75 Cah 75 Bobor 75 Urap- 75 Pecel 110
N sayuran Sawi sayur bening lamtoro Wortel manis sawi urap
putih belunta Buncis a hijau
s
Tenaga Pelaksana adalah petugas dapur yang dibantu WBP dan tahanan, yaitu
1. Petugas dapur idealnya berlatar belakang pendidikan tata boga atau berpengalaman dibidang
tersebut
2. Petugas dapur bertanggung jawab terhadap pengolahan bahan makanan mulai dari persiapan
bahan makanan sampai dengan pendistribusian
3. Pemuka dan tamping bertugas membantu proses pelaksanaan penyelenggaraan makanan
4. Idealnya pengelolaan penyelenggaraan makanan di Lapas/Rutan melibatkan ahli gizi (D3
Gizi) yang bertugas sebagai supervisor, mengawasi dan mengendalikan penyelenggaraan
makanan di Lapas/Rutan, mulai dari perencanaan sampai dengan pendistribusian makanan.
5. Rasio juru masak dengan WBP dan tahanan adalah 1: 75-100 orang. Minimal juru masak
sejumlah 5 orang
6. Dalam pelaksanaan tugasnya juru masak melakukan kegiatan:
a. Persiapan/peracikan bahan makanan
b. Memasak
c. Distribusi
d. Kebersihan sarana dan prasarana
a. Rak/trap kayu/besi
b. Lemari pendingin
c. Lemari bahan kering, dll
a. Bak Cuci
b. Kran Air
c. Rak Alat-alat
d. Sabun, dsb
2250 kalori
Total Kebutuhan Energi 2250 kalori
MENU HARI 2
a. NILAI SAA
Konsum Konsumsi Asam Amino (mg/gr protein)
Berat Energi si
Bahan Makanan Lysin Treonin Triptofan Metionin +
(gram) (kkal) Protein
(mg) (mg) (mg) Sistin (mg)
(gram)
Nasi 600 780.1 6.3 248.85 246.96 68.04 199.08
Daging sapi 35 94.1 6.3 495.18 294.21 54.81 270.9
Tongkol 30 33.9 5.25 571.2 290.85 67.2 244.65
Hati ayam 30 47.1 5.91 413.11 224.58 59.691 224.58
Kentang 40 37.2 0.8 31.44 27.76 18.64 14.4
Tepung terigu 20 73 1.78 43.25 51.44 21.89 65.50
Telur 10 16.2 1.28 78.08 54.91 15.74 54.4
Tahu 50 38 3.9 273 159.9 58.656 107.25
Tempe 50 99.5 9.15 394.37 285.48 86.925 145.485
Sawi hijau 35 7.7 0.81 26.325 26.325 15.23 11.178
Kembang kol 35 8.8 0.84 0 0 0 0
Wortel 35 14.7 0.42 12.6 17.262 3.276 7.476
Bayam 50 18.5 1.75 98.35 67.375 24.325 340.425
Labu air 50 10 0.3 0 0 0 0
Sawi putih 75 16.5 1.73 26.325 26.325 15.23 11.178
Apel 75 44.3 0.23 12.65 8.05 1.725 4.6
Tepung hungkue 30 114.3 1.35 0 0 0 0
Mutiara 10 34.9 0 0 0 0 0
Ketela rambat 40 62.8 0.72 33.984 33.984 12.384 24.768
TOTAL 1300 1551,6 48,82 2758,71 1815,41 523,76
Konsumsi AA/gr Protein (mg/gr) 56.68 37.30 10.76 29.30
Pola Kecukupan AAE (mg / gr) 16 5 9 17
TAKE (Lysine) = 56.68/16 = 3.54
b. MUTU CERNA
Konsumsi
Bahan Berat Protein
Makanan (gram) (gram) MC 3X4
Daging 97 611.1
sapi 35 6.3
97 573.27
Hati ayam 30 5.91
Tepung 96 170.88
terigu 20 1.78
67 54.27
Sawi hijau 35 0.81
Kembang 67 56.28
kol 35 0.84
67 115.91
Sawi putih 75 1.73
Mutiara 10 0 0
Ketela 76 54.72
rambat 40 0.72
4360.11
48.82
c. NPU
SAAxMC
NPU teoritis = NPU =
100
= (1.2 x89.3)/100
= 1.0716
= 48.82x 1.2/100x89.3/100
= 0.52
d. PER
2250
1551.6
Selisih PER AKG dengan PER Konsumsi Protein pekerja adalah 3.9 gram
PER AKG sebesar 8.679 gram. sedangkan PER konsumsi individu sebesar 12.58 gram
sehingga penghuni LAPAS sudah tercukupi PERnya dari Menu Hari 2. Jadi secara kualitas
maupun secara kuantitas pemenuhan SAA dari protein yang dikonsumsi sudah tercukupi.
MENU HARI 8
a. NILAI SAA
Konsum Konsumsi Asam Amino (mg/gr protein)
Berat Energi si Metionin
Bahan Makanan Lysin Treonin Triptofan
(gram) (kkal) Protein + Sistin
(mg) (mg) (mg)
(gram) (mg)
Beras 300 1082.7 6.3 248.85 246.96 68.04 199.08
IKan asin 30 73.5 12.6 104.58 521.64 88.2 521.64
Tahu 100 76 7.8 54.6 319.8 120.12 214.5
Sawi 110 16.6 2.54 82.55 82.55 47.75 35.05
Wortel 45 16.2 0.54 16.2 22.19 4.21 9.61
Santan 10 35.4 0.2 8.94 8.94 1.94 5.8
Tepung terigu 60 218.4 5.34 129.76 154.33 65.69 89.71
Ayam 40 120.8 7.28 557.65 342.8 69.16 261.35
Tempe 50 99.5 9.15 394.36 285.48 86.93 145.49
Daun melinjo 35 34.65 1.75
Terong 50 14 0.55 15.02 18.975 5.01 6.11
Taoge 30 20.1 2.7 91.8 69.12 67.5 29.7
Jeruk manis 100 47.1 0.9 24.03 15.75 3.24 10.98
Daging sapi 35 94.1 6.3 495.18 294.21 54.81 270.9
TOTAL 995 1949,05 63,95 626,03 398,06 130,56
Konsumsi AA/gr Protein (mg/gr) 9.79 6.22 2.04 4.97
Pola Kecukupan AAE (mg / gr) 16 5 9 17
Santan 10 0.2 82
16.4
Tepung 96
60 5.34
terigu 512.64
Terong 50 0.55 67
36.85
63.95 0
c. NPU
SAAxMC
NPU teoritis = NPU =
100
= (0.23 x88.28)/100
= 20.30
PST = gram kons protein x SAA/100 x MC/100
= 63.95 x 0.23/100x88.28/100
= 0.1298
d. PER
2250
1949.05
Selisih PER AKG dengan PER Konsumsi Protein pekerja adalah 1.75 gram
PER AKG sebesar 11.37 gram. sedangkan PER konsumsi individu sebesar 13.12 gram
sehingga penghuni LAPAS sudah tercukupi PERnya dari Menu Hari 8. Jadi secara kualitas
maupun secara kuantitas pemenuhan SAA dari protein yang dikonsumsi sudah tercukupi.
BAB III
PENUTUP
Pelayanan makanan merupakan salah satu hak WBP dan tahanan yang harus dipenuhi
oleh penyelenggara Lapas/Rutan. Hal ini guna mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
dibidang pembinaan, pelayanan dan keamanan yang tercantum dalam pasal 14 Undang-undang
nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Makanan dengan kaidah gizi seimbang dibutuhkan oleh WBP dan tahanan di
Lapas/Rutan, untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan agar tidak sakit dan
dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari. Pemberian makanan yang tidak cukup jumlah dan
kualitasnya dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, diantaranya dapat menyebabkan
kekurangan gizi sehingga mudah terserang penyakit, kurang motivasi dan apatis. Kondisi ini
dapat berakibat pada meningkatnya beban Lapas/Rutan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan WBP dan tahanan.
Komitmen dan semangat kerja dari semua pihak yang terkait dengan kegiatan
penyelenggaraan makanan di Lapas/Rutan untuk menggunakan pedoman ini sebagai acuan
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mendukung terselenggaranya pemberian
makanan dengan baik dan terjaga kuantitas maupun kualitasnya sesuai ketentuan yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Proyek Pendidikan Akademi Gizi Jakarta, “ Penilaian Status Gizi Secara
Antrometri “, Jakarta, 1988
Departemen Kesehatan RI, “ Pedoman Makanan Bergizi untuk Rutan dan Lapas “, Jakarta,
1992
Departemen Kesehatan RI, “ Kecukupan Makanan Warga Binaan di Rutan dan Lapas “ Jakarta,
1995
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, “ Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG)
VIII”, Jakarta, 2004