535 1 1057 1 10 20211231 - PdfToWord

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia

Indonesian Health Scientifie Journal

HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN


PETUGAS KESEHATAN DENGAN PENERAPAN INISIASI MENYUSU DINI
PADA IBU POST PARTUM DI RSUD PANYABUNGAN

Sri Sartika Sari Dewi1, Hj. Maimunah2 ,Nurelilasari Siregar3


13
, Dosen Program Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan
Padangsidimpuan
2
Mahasiswa Program Studi Kebidanan Program Sarjana Universitas Aufa Royhan Padangsidimpuan

[email protected], maimunah_123(@gmail.com

ABSTRAK
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) merupakan suatu proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri
untuk menyusu segera dalam satu jam setelah lahir, bersamaan dengan kontak antar kulit bayi dengan
kulit ibu. Dukungan tenaga kesehatan berperan dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini namun
masih banyak ditemukan tenaga kesehatan yang kurang mendukung atau memotivasi dan tidak
memfasilitasi pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini pada saat proses persalinan serta belum optimalnya
komitmen dari tenaga kesehatan untuk menerapkan Inisiasi Menyusu Dini pada bayi baru lahir.
Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan pelaksanaan
Inisiasi Menyusu Dini pada ibu bersalin di RSUD Panyabungan, Jenis Penelitian ini menggunakan
desain survey analitik observasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah
seluruh ibu post partum spontan di RSUD Panyabungan selama bulan Mei s/d Juli 2021 sebanyak 109
orang. Dimana sample Penelitian sebanyak 52 responden dengan metode accindential sampling..
Hasil uji statistic dengan chi square diperoleh p-value = 0.000 yang berarti ada hubungan dukungan
tenaga kesehatan dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Kesimpulan Ada hubungan dukungan tenaga
kesehatan terhadap pelaksanaan IMD pada ibu bersalin di RSUD Panyabungan tahun 2021. Saran
Hasil penelitian ini dapat ditambahkan sebagai bahan refrensi untuk menambah wawasan bagi petugas
kesehatan dan ibu post partum.
Kata kunci : Dukungan Tenaga Kesehatan, Inisiasi Menyusu Dini, Ibu Bersalin

ABSTRAK
Early Initiation of Breastfeeding (IMD) is a process let baby with his own instinct to breastfeed soon
in one hour after birth, together with contact between baby's skin with mother's skin. Health worker
support play a role in implementation of Early Initiation of Breastfeeding but still a lot found a health
worker less supportive or motivate and does not facilitate implementation of Early Initiation of
Breastfeeding at the time of delivery and not optimal commitment from health workers to apply Early
Initiation of Breastfeeding in newborns. The purpose of this research To know health support
relationship with the implementation of Early Initiation of Breastfeeding to maternity at Panyabungan
Hospital, This Type of Research using an observational analytical survey design with a cross
sectional approach.The population of this research is all spontaneous postpartum mothers at
Panyabungan Hospital during the month of May to July 2021 as many as 109 people. Where is the
research sample as many as 52 respondents by accidental sampling method. Statistic test results with
chi square obtained p-value = 0.000 which means there is a relationship health support with Early
Initiation of Breastfeeding (IMD). Conclusion There is a relationship health support on the
implementation of IMD to maternity at Panyabungan Hospital in 2021. The Suggestions Results of
this study can be added as reference material to add insight for health workers and postpartum
mothers.
Keywords: Support of Health Workers,Early Breastfeeding Initiation,Mother of Birth

Vol. 6 No. 2 Desember 1


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie Journal

1. PENDAHULUAN Berdasarkan data Riset Kesehatan


Berdasarkan penelitian WHO Dasar (2018), prevalensi inisiasi
(World Health Organization) tahun menyusu dini di Indonesia dari tahun
2015, di enam Negara berkembang 2013-2018 mengalami peningkatan
resiko kematian bayi antara usia 9-12 menjadi 58.2% dari 34.5%, namun
bulan meningkat 40% jika bayi tersebut angka tersebut masih jauh dari target
tidak disusui. Untuk bayi berusia yang ingin dicapai yaitu sebesar 90%.
dibawah 2 bulan, angka kematian ini WHO (Word Health Organitation)
meningkat menjadi 48% sekitar 40% mengeluarkan standar pertumbuhan
kematian balita terjadi satu bulan anak yang kemudian diterapkan di
pertama kehidupan bayi. Inisiasi seluruh dunia yang isinya adalah,
Menyusu Dini (IMD) dapat mengurangi menekankan pentingnya ASI saja
22% kematian bayi 28 hari, berarti kepada bayi sejak lahir sampai usia 6
inisiasi menyusu dini (IMD) mengurangi bulan. Setelah itu, barulah bayi di
kematian balita 8.8%. Namun, di berikan makanan pendamping ASI
Indonesia hanya 8% ibu yang sambil tetap disusui hingga usia
memberikan ASI ekslusif kepada mencapai 2 tahun.
bayinya sampai berumur 6 bulan dan Sejalan dengan peraturan yang
hanya 4% bayi disusui ibunya dalam ditetapkan pleh WHO, di Indonesia juga
waktu satu jam pertama setelah menerapkan peraturan terkait
kelahirannya. Padahal sekitar 21.000 pentingnya Asi Eksklusif yaitu dengan
kematian bayi baru lahir (usia dibawah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
28 hari) di Indonesia dapat dicegah (PP) Nomor 33/2012 tentang pemberian
melalui pemberian ASI pada satu jam Inisiasi Menyusu Dini (Republik
pertama setelah lahir. Indonesia, 2012). Peraturan ini
Hasil survey demografi dan menyatakan kewajiban ibu untuk
Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, bayi menyusu bayinya sejak lahir sampai
yang mendapat ASI dalam satu jam bayi berusia 6 bulan (WHO, 2013)
pertama setelah lahir sebanyak 49% dan Data yang di dapatkan dari profil
35 % bayi tidak mendapatkan ASI pada kesehatan Sumatera Utara tahun 2019
hari pertama setelah melahirkan. jumlah bayi Laki-Laki yaitu 10.527
Cakupan ASI Eksklusif selama 6 bulan bayi, yang mendapat ASI eksklusif
mencapai 41,5%. Berdasarkan hasil hanya berjumlah 743 sekitar 7.1% dan
pemantauan Status Gizi (PSG) tahun jumlah bayi perempuan 13.244 bayi
2016, persentase bayi baru lahir yang yang mendapat ASI eksklusif berjumlah
mendapat IMD sebesar 51.9% yang 846 sekitar 6.4%. Cakupan persentase
terdiri dari 42.7% mendapatkan IMD bayi baru lahir yang mendapat inisiasi
dalam < 1 Jam setelah lahir, dan 9.2% dini (IMD) lebih dari 1 jam mencapai
dalam satu jam atau lebih. Padahal, 38.73% dan bayi yang mendapat IMD
sekitar 21.000 kematian bai baru lahir dibawah 1 jam hanya mencapai 3.47%.
(usia dibawah 28 hari) di Indonesia Sedangkan persentase bayi mendapat
dapat dicegah melalui pemberian ASI ASI Eksklusif sampai 6 bulan mencapai
dini juga meningkatkan kemungkinan 2- 10.73% dan usia 0 sampai 5 bulan
8 kali lebih besar untuk ibu memberi mencapai 25.71%.
ASI eksklusif Riset Kesehatan Dasar Data dari Dinas Kesehatan
(Riskesdas) 2013 mengumpulkan data Mandailing Natal tahun 2019 jumlah
bahwa di Indonesia persentase ibu mulai bayi 6794 dengan yang mendapatkan
menyusu kurang dari satu jam setelah ASI eksklusif berjumlah 1223 yaitu
bayi lahir adalah 34.5% dan terendah di sekitar 18%. Di Rumah Sakit Umum
Papua Barat 21.7% sebagian besar Daerah Panyabungan jumlah kelahiran
proses mulai menyusu dilakukan pada dari bulan April s/d Juli berjumlah 109
kisaran waktu 1-6 Jam setelah lahir. dengan jumlah ibu yang melaksanakan
IMD hanya berjumlah 26% yaitu 29 ibu.

Vol. 6 No. 2 Desember 2


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie

(Profil Dinas Kesehatan Mandailing diketahui ada dan tidak hubungan yang
Natal tahun 2020) bermakna secara statistic dengan derajat
Meskipun menyusu dan ASI kemaknaan 0.05 atau ɑ=5%. Hasil akhir
sangat bermanfaat, namun belum uji statistic adalah untuk mengetahui
terlaksana sepenuhnya, diperkirakan apakah keputusan uji Ho ditolak atau Ha
85% ibu-ibu di dunia tidak memberikan diterima. Dengan ketentuan apabila p
ASI secara optimal. Menurut data Value < ɑ (0.05), Maka Ho ditolak,
Riskesdas Indonesia pada tahun 2007- artinya ada hubungan yang bermakna,
2013 terjadinya fluktuasi prevalensi jika p value > ɑ (0.05), Maka Ho
pemberian ASI aksklusif dari 32% diterima, artinya tidak ada hubungan
menurun ke 15.3% dan di tahun2013 yang bermakna antar variabel.
meningkat pada angka 20.3%
(Kemenkes RI, 2013).
3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan survey pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Tabel. 1. Karakteristik Responden
Panyabungan yaitu melalui wawancara Berdasarkan Umur, Pendidikan, Dan
dengan 10 ibu nifas yang ada di ruang Pekerjaan Ibu di RSUD Panyabungan
bersalin, 6 dari ibu nifas tersebut tidak Tahun 2021
megetahui apa itu inisiasi menyusu dini Umur n Persentase
dan manfaat melakukan IMD untuk (%)
< 20 Tahun 7 13.5
bayi, 3 ibu mengatakan bahwa tidak 20-35 Tahun 31 59.6
perlu melakukan IMD karena bukan hal > 35 Tahun 14 26.9
yang perlu dilakukan saat setelah Pendidikan n Persentase
melahirkan. Ibu nifas juga mengatakan (%)
tidak ada anjuran dari petugas untuk Rendah (SD-SMP) 1 1.9
melaksanakan IMD. Tujuan penelitian Menengah 42 80.8
adalah Untuk Mengetahui Hubungan (SMA/SMK)
Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Tinggi (D3/PT) 9 17.3
Petugas Kesehatan dengan Penerapan
Inisiasi Menyusu Dini Pada Ibu Post Pekerjaan n Persentase
Partum di RSUD Panyabungan Tahun (%)
2021 Tidak Bekerja 18 34.6
Bekerja 34 65.4

2. METODE PENELITIAN Total 52 100.0


Sumber : Data Primer 2021
Jenis penelitian ini adalah penelitian Dari table diatas diketahui bahwa
survey analitik observasi, karena peneliti dari 52 responden terdapat 7 responden
ingin melihat hubungan antara (13.5%) dalam Kelompok umur < 20
independen dengan variable dependen tahun, 31 responden (59.6%) dalam
dengan design cross sectional. kelompok umum 20-35 tahun dan 14
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah responden (26.9%) dalam kelompok
Sakit Umum Daerah Panyabungan pada umur > 35 tahun, Juga diperoleh dari 52
bulan Maret 2021 sampai Mei 2021. responden bahwa pendidikan responden
Karena cakupan IMD yang sangat yang terbanyak pada kategori tingkat
rendah di RSUD Panyabungan Populasi pendidikan menengah (SMA/SMK)
adalah seluruh ibu post partum yang ada sebanyak 42 responden (80.8%),
di RSUD Panyabungan dengan jumlah responden pada kategori tingkat
109 untuk priode Juni - Agustus.Tehnik pendidikan tinggi (D3/PT) sebanyak 9
pengambilan Sampel berdasarkan tehnik responden (17.3%), dan yang terkecil
accidental sampling sebanyak 52 orang. berada pada kategori tngkat pendidikan
Analisa bivariate. Untuk mengetahui hal Rendah (SD-SMP) sebanyak 1
itu uji yang dilakukan adalah uji kai responden (1.9%), dan diperoleh bahwa
kuadrat (chisquare) sehingga dapat dari 52 responden mayoritas responden

Vol. 6 No. 2 Desember 3


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie

bekerja yaitu 34 responden (65.4%) dan Tabel. 3. Tabulasi Silang Antara


minorotas resonden tidak bekerja yaitu Pengetahuan dengan Penerapan IMD
sebanyak 18 responden (34.6%) di RSUD Panyabungan tahun 2021
Tabel. 2. Distribusi Frekuensi Penerapan IMD
Responden Berdasarkan Pengetahuan Peng Tidak Dilakuka
Jumlah p
ibu, Dukungan Keluarga, Peran etahu Dilaku Value
n
petugas Kesehatan, Dan Penerapan an kan
Inisiasi Menyusu Dini di RSUD n % n % n %
Panyabungan Kurang 13 25.0 0 0 13 25.0
Cukup 23 44.2 8 15.4 31 59.6 0.001
Pengetahuan n Persentase
(%) Baik 2 3.8 6 11.5 8 15.4
Kurang Total 38 73.1 1426.9 52 100.0
13 25.0
Cukup 31 59.6 Sumber : Data Primer 2021
Baik 8 15.4 Berdasarkan table 3. dapat
Dukungan n Persentase diketahui dari 52 responden ibu yang
Keluarga (%) berpengetahun baik sebanyak 8
Tidak Mendukung 36 69.2 responden dimana terdapat 2 responden
Mendukung 16 30.8 (3.8%) tidak melakukan IMD dan 6
Peran Petugas n Persentase responden (11.5%) melakukan IMD,
Kesehatan (%) berpengetahuan cukup banyak 31
Tidak Mendukung 29 55.8 responen dimana terdapat 23 responden
Mendukung 23 44.2 (44.2%) tidak melakukan IMD dan 8
Penerapan Inisiasi n Persentase responden (15.4%) melakukan IMD dan
Menyusu Dini (%) 13 responden (25%) yang
Tidak Dilakukan 38 73.1 berpengetahuan kurang dimana seluruh
Dilakukan 14 26.9
responden tidak melakukan IMD.Hasil
Total 52 100.0
Sumber : Data Primer 2021 Chi-Square diperoleh nilai p value
Dari table diatas diperoleh dari adalah 0.001 < 0.05 sehingga dapat
hasil jawaban responden atas kuesioner disimpulkan bahwa ada hubungan
pengetahuan ibu tentang pelaksanaan Pengetahuan dengan Penerapan Inisiasi
IMD didapati dari 52 responden Menyusu pada Ibu Post Partum di
berpengetahuan kurang yaitu sebanyak RSUD Panyabungan Tahun 2021.
13 responden (25%), responden Tabel. 4. Tabulasi Silang Antara
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak Dukungan Keluarga dengan
31 responden (59.6%) dan Pemberian ASI Eksklusif di RSUD
berpengetahuan baik yaitu sebanyak 8 Panyabungan tahun 2021
responden (15.4%), juga diperoleh Dukun Penerapan IMD
bahwa dari 52 responden terdapat 36 gan Tidak Dilak Jumlah p
responden (69.2%) memiliki keluarga Kelua Dilaku ukan Value
yang tidak mendukung terhadap rga kan
pelaksanaan IMD dan 16 responden n % n % n %
(30.8%) memiliki keluarga yang Tidak 33 63.5 3 5.8 36 69.2
mendukung terhadap pelaksanaan IMD, Mendu
juga diperoleh bahwa dari 52 responden kung 5 9.6 11 21.2 16 30.8 0.000
Mendu
terdapat 29 responden (55.8%) petugas kung
kesehatan yang tidak mendukung Total 38 73.1 14 26.9 52 100.0
terhadap pelaksanaan IMD dan 23 Sumber : Data Primer 2021
responden (44.2%) petugas kesehatan Berdasarkan Tabel 4.9 dari 52
yang mendukung terhadap pelaksanaan responden dapat diketahui bahwa
IMD, dan diperoleh bahwa dari 52 terdapat 36 responden (69.2%) yang
responden terdapat 38 responden memiliki keluarga yang tidak
(73.1%) tidak melakukan IMD, dan 14 mendukung terhadap penerapan IMD
responden (26.9%) melakukan IMD. dimana terdapat 33 responden (63.5%)

Vol. 6 No. 2 Desember 4


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie

tidak melakukan IMD dan 13 responden


4. PEMBAHASAN
(43.3%) melakukan IMD dan yang
memiliki keluarga yang mendukung a. Pengetahuan Ibu Terhadap
terhadap penerapan IMD yaitu 16 Penerapan Inisiasi Menyusu Dini
responden (30.8%) dimana terdapat 5 Pada Ibu Post Partum
responden (9.6%) tidak melakukan IMD Hasil analisis hubungan antar
dan 11 responden (21.2%) melakukan pengetahuan dengan penerapan inisiasi
IMD. menyusu dini pada ibu post partum di
Hasil Chi-Square diperoleh nilai p RSUD Panyabungan Tahun 2021 dapat
value adalah 0.000 < 0.05 sehingga diketahui bahwa dari 52 responden ibu
dapat disimpulkan bahwa da hubungan yang berpengetahuan baik sebanyak 8
Dukungan Keluarga dengan Penerapan responden dimana terdapat 2 responden
Inisiasi Dini pada Ibu Post Partum di (3.8%) tidak melakukan IMD dan 6
RSUD Panyabungan Tahun 2021. responden (11.5%) malakukan IMD,
Tabel. 1 Tabulasi Silang Antara berpengetahuan cukup sebanyak 31
Dukungan Petugas Kesehatan dengan responden dimana terdapat 23 responden
Penerapan IMD Eksklusif di RSUD (44.2%) tidak melakukan IMD dan 8
Panyabungan tahun 2021 responden (15.4%) melakukan IMD dan
Peran Penerapan IMD 13 responden (25%) yang
Petuga Tidak Jumlah berpengetahuan kurang dimana seluruh
s Dilaku Dilaku p Value responden tidak melakukan IMD.
Keseh kan Hasil Chi-Square diperoleh nilai p
kan
atan n % n % n % value adalah 0.001 < 0.05 sehingga
Tidak 2 50 3 5. 29 55 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
Mendu 6 .0 8 .8 pengetahuan dengan penerapan inisiasi
kung 1 23 0.002 menyusu dini pada ibu post partum di
Mendu 1 23 1 21 44 RSUD Panyabungan Tahun 2021.
kung 2 .1 .2 .2 Menurut asumsi peneliti dalam
Total 3 73 1 26 52 10 penelitian ini bahwa pada peneliian ini
8 .2 4 .9 0.
menunjukkan bahwa tingkat
0 mempegaruhi tindakkan seseorang
Sumber : Data Primer 2021
dalam melakukan sesuatu. Semakin baik
Berdasarkan table 4.10 dari 52 pengetahuan seorang ibu maka semakin
responden dapat diketahui bahwa baik untuk mengetahui manfaat
terdapat 29 responden (55.8%) yang penerapan IMD. Kemudian peneliti
tidak mendapat dukungan dari petugas menemukan ada beberapa ibu yang
kesehatan terhadap penerapan IMD pengetahuannya baik namun tidak
dengan 26 responden (50%) tidak melakukan IMD dikarenakan factor
melakukan IMD dan 3 responden (5.8%) keluarga.
melakukan IMD, terdapat 23 responden
b. Dukungan Keluarga Dengan
(44.2%) mendapat dukungan dari
Penerapan Inisiasi Menyusu Dini
petugas kesehatan dimana terdapat 12
Pada Ibu Post Partum
responden (23.1%) tidak melakukan
Hasil analisis hubungan antara
IMD dan 11 responden (21.2%)
dukungan keluarga dengan penerapan
melakukan IMD.
inisiasi menyusu dini pada ibu post
Hasil Chi-Square diperoleh
partum di RSUD Panyabungan Tahun
nilai p value adalah 0.002 < 0.05
2021 dapat diketahui bahwa dari 52
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
responden diketahui bahwa terdapat 36
hubungan Petugas Kesehatan dengan
responden (69.2%) yang memiliki
Penerapan Inisiasi Menyusu Pada Ibu
keluarga yang tidak mendukung
Post Partum di RSUD Panyabungan
terhadap penerapan IMD dimana
Tahun 2021.
terdapat 33 responden (63.5%) tidak
melakukan IMD dan 13 responden

Vol. 6 No. 2 Desember 5


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie

(43.3%) melakukan IMD dan yang berperan aktif dalam memajukan


memiliki keluarga yang mendukung kesejahteraan ibu dan anak. Dukungan
terhadap penerapan IMD yaitu 16 yang diberikan oleh tenaga kesehatan
responden (30.8%) dimana terdapat 5 sangat mempengaruhi perilaku setiap
responden (9.6%) tidak melakukan IMD pasiennya. Dukungan yang baik maka
dan 11 responden (21.2%) melakukan pelaksanaan atas apa yang dianjurkan
IMD. oleh tenaga kesehatan maka akan
dilakukan oleh pasien.
Hasil Chi- Square diperoleh nilai
p value adalah 0.000 < 0.05 sehingga KESIMPULAN DAN SARAN
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Berdasarkan kesimpulan dari
Dukungan Keluarga dengan Penerapan
52 responden dapat diketahui bahwa
Inisiasi Menyusu pada Ibu Post Partum
terdapat 29 responden (55.8%) yang
di RSUD Panyabungan Tahun 2021.
tidak mendapat dukungan dari petugas
Menurut asumsi peneliti dalam
kesehatan terhadap penerapan IMD
penelitian ini bahwa dukungan keluarga
dengan 26 responden (50%) tidak
sangat berpengaruh untuk kondisi ibu
melakukan IMD dan 3 responden (5.8%)
dalam masa post partum. Baiknya
melakukan IMD, terdapat 23 responden
keluarga tetap memberikan dukungan
(44.2%) mendapat dukungan dari
untuk ibu. Baiknya dukungan tersebut
petugas kesehatan dimana terdapat 12
dapat merubah perilaku dari ibu. Jadi
responden (23.1%) tidak melakukan
semakin baik dukungan yang diberikan
IMD dan 11 responden (21.2%)
untuk pelaksanaan IMD maka semakin
melakukan IMD. Hasil Chi-Square
baik dalam pelaksanaan IMD.
diperoleh nilai p value adalah 0.002 <
c. Dukungan Petugas Kesehatan
0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Dengan Penerapan Inisiasi ada hubungan Petugas Kesehatan
Menyusu Dini Pada Ibu Post dengan Penerapan Inisiasi Menyusu
Partum Pada Ibu Post Partum di RSUD
Hasil analisis hubungan Panyabungan Tahun 2021. Disarankan
petugas kesehatan dengan penerapan penelitian ini agar lebih meningkatkan
inisiasi dini pada ibu post partum di minat dalam mencari informasi dan
RSUD Panyabungan Tahun 2021 dapat menambah pengetahuan baik melalui
diketahui bahwa dari 52 responden media elektronik, buku, artikel mupun
dapat diketahui bahwa terdapat 29 melalui diskusi dengan petugas
responden (55,8%) yang tidak mendapat kesehatan terdekat mengenai
dukungan dari petugas kesehatan pelaksanaan penerapan Inisiasi Menyusu
terhadap penerapan IMD dengan 26 Dini. Dan menambah bahan literature
responden (50%) tidak melakukan IMD mengenai manfaat pelaksanaan Inisiasi
dan 3 responden (5,8%) melakukan Menyusu Dini pada bayi dan ibu post
IMD, terdapat 23 responden (44,2%) partum dan hasil penelitian ini dapat
mendapat dukungan dari petugas ditambahkan sebagai bahan referensi di
kesehatan dimana terdapat 12 responden perpustakaan untuk menambah wawasan
(23,1%) tidak melakukan IMD dan 11 mahasiswa.
responden (21,2%) melakukan IMD.
Hasil Chi-Square diperoleh nilai p 5. REFERENSI
value adalah 0.002 < 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan Anik Maryunani, 2010, Ilmu Kesehatan
Petugas kesehatan dengan penerapan Anak, Jakarta:CV. Trans Info
inisiasi menyusu dini pada ibu post Media
partum di RSUD Panyabungan Tahun Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian
2021. : Suatu Pendekatan Praktik,
Menurut asumsi peneliti dalam Jakarta: Rineka Cipta
penelitian ini bahwa petugas kesehatan

Vol. 6 No. 2 Desember 6


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie

Data SDK I. Angka Kematian Bayi Di Susilo, Feti, 2016Liliek Pratiwi Tahun
Indonesia, Kemenkes RI 2017 2017 dengan judul, “ Hubungan
Data Kemenkes RI 2018. Faktor Pengetahuan Ibu Nifas Dan
Penyebab Kematian Bayi Di Peran Perawat Dengan
Indonesia Pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Data Riskesdas RI. 2018. Pelaksanaan Dini Di Ruang VK RSUD
Inisiasi Menyusu Dini di Panyabungan Kabupaten
Indonesia, Jakarta:Kemenkes Mandailing Natal Tahun 2021”
Depkes RI.2011. IMD Merupakan Awal Mas, Ati 2019 “ Gambaran
Keberhasilan ASI Eksklusif Pengetahuan Ibu Nifas Tentang
Depkes RI.2012. IMD Merupakan Awal Inisiasi Menyusu Dini Di RSUD
Keberhasilan ASI Eksklusif Panyabungan Kabupaten
Depkes RI Juhrotun, dkk.2017. Factor Mandailing Natal Tahun 2019”
Of Socio Demography And Mia Destyana, R., Angkasa. D.,&
Obstetric That Nuzrina,R.(2018). Hubungan
Influence The Timeless Of Early Peran Keluarga Dan
Breastfeeding In Tegal Regency Pengetahuan Ibu Terhadap
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Pemberian ASI Di Desa Tanah
Utara. 2016. Profil Kesehatan Merah Kabupaten Tangerang
Provinsi Sumatera Utara Tahun Notoatmodjo,S. 2012. Metodologi
2016. Medan Penelitian Kesehatan, Jakarta :
Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Rineka Cipta
Indonesia (SDKI) 2017 Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi
Hennyta,2015 “Gambaran Peran Bidan Penelitian Kesehatan, Jakarta :
Dalam Pelaksanaan Inisiasi Rineka Cipta
Menyusui Dini Di Wilayah Nurul Laily Hidayati, 2014. 1000 Hari
Kerja Rumah Sakit Umum Emas Pertama “Dari Persiapan
Daerah Panyabungan” Kehamilan Sampai Balita”
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Profil Rapha Publishing
Kesehatan Indonesia 2017. Pinem, Hardian 2016 “Pengetahuan
Jakarta:Kemenkes RI Dan Sikap Ibu Yang Mengikuti
Indonesia/Profil-Kesehatan- Kelas Ibu Hamil Terhadap
Indonesia-tahun-2017-pdf Pelaksanaan Inisiasi Menyusu
Kemenkes RI.2018, Hasil Utama Dini Di Kecamatan Langsa
RISKESDAS 2018, Kemenkes Kota Langsa Tahun 2016”
RI: Badan Penelitian Dan Sherly, Jennyawati “ Asuhan
Pengembangan Kesehatan Keperawatan Psikososial Pada
Kemenkes RI.2014. Profil Kesehatan Ibu Nifas Dalam Menghadapi
Indonesia Tahun 2014. Jakarta: ASI Belum Keluar Pada 0-3
Kementerian Kesehatan RI Hari Pascasalin”
Kemenkes RI.2010. Profil Kesehatan Wawan.A Dan Dewi.M. 2010. Teori
Indonesia Tahun 2014. Jakarta: Dan Pengukuran Pengetahuan,
Kementerian Kesehatan RI Sikap, Dan Prilaku Manusia.
Rini, Susilo & Kumala, Feti. (2016). Yogyakarta: Nuha Medika
Panduan Asuhan Nifas & WHO, Exclusive breastfeeding
Evidence Based Practise, [internet]; 2013 [cited : 2013
Yogyakarta: Deepublish Nov 23], Available From:
Risa pitriani, Rika Andriyani. (2014) Widyanti, Yulia 2013
Panduan Lengkap Asuhan “Pengetahuan dan Sikap Ibu
Kebidanan Ibu Nifas Normal Nifas Terhadap Pelaksanaan
(Askeb III). Yogyakarta: Kunjungan Masa Nufas Pada
Deepublish CV Budi Utama Pasien Di Rumah Sakit Umum

Vol. 6 No. 2 Desember 7


Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia
Indonesian Health Scientifie

Daerah Panyabungan Tahun


2013” Dengan Status Pemberian ASI
Zulia, Daulay 2015 “ Hubungan Eksklusif Di Desa Bondar
Pengetahuan Ibu Tentang ASI Klippa Kecamatan Percut Sei
Eksklusif dan Tindakkan IMD Tuan Kabupaten Deli serdang
Tahun 2015”

Vol. 6 No. 2 Desember 8

Anda mungkin juga menyukai