Kti Amelia (1601021044)
Kti Amelia (1601021044)
Kti Amelia (1601021044)
Disusun Oleh:
AMELIA
NIM : 1601021044
Disusun Oleh:
AMELIA
1601021044
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Amelia
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 04 April 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
AMELIA
1601021044
i
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan Karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Gambaran
Penggunaan Obat Pada Penyakit Kulit di Apotek Kimia Farma Lubuk
Pakam Tahun 2019” Yang disusun sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program studi D3 Farmasi di Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
Penulis menyadari dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun Karya
Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Hj. Dr. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Dr. H. Ismail Efendy, M.si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
3. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt. selaku Dekan Falkutas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia.
4. Hafizatul Abadi, S.Farm., M.Kes., Apt. selaku Ketua Program Studi D3
Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. Afriadi, S.Si., M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dan memberikan pengarahan serta nasehat sehingga dapat
tersusun Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Novarianti Marbun, S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen penguji II yang
memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
7. Dwi Setio Purnomo, S.Si., M.Sc., Apt. selaku dosen penguji III yang
memberikan saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
8. Nyimas Dwiana Oswita, S.Farm., Apt selaku Pharmacy Manager (PhM)
Kimia Farma Lubuk Pakam yang memberikan ijin penelitian, sekaligus
membimbing dan memberikan saran selama penelitian.
9. Diansha Putri, S.Farm., Apt selaku Pharmacy Manager (PhM) Kimia
Farma Lubuk Pakam.
10. Seluruh Dosen dan staf Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama pendidikan.
11. Orang tua dan keluarga besar yang tidak pernah berhenti memberikan
dukunganserta doa dan materi kepada penulis.
12. Rekan-rekan mahasiswa D3 Farmasi dan rekan-rekan lainnya, yang telah
membantu dan mendukung penulis sampai Karya Tulis Ilmiah ini selesai.
iii
Penulis menyadari baik dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Amelia
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
ABSTRAK ............................................................................................ i
ABSTRACT .......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... ix
v
2.7. Terapi Farmakologi Penyakit Kulit ............................ 27
2.7.1. Terapi Farmakologi dengan Obat ................... 27
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan
luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus menerus, respirasi dan pengaturan suhu
tubuh, produksi sebum dan keringat dan pembentukan pigmen melanin untuk
melindungi kulit dari sinar matahari, sebagai peraba dan perasa, serta pertahanan
pelindung dan berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Kulit merupakan
pertahanan utama terhadap bakteri apabila kulit tidak lagi utuh, maka menjadi
sangat rentan. Terhadap infeksi. Infkeksi disebabkan oleh bakteri, virus jamur,
penyakit kulit sehingga perlu menjaga kesehatan kulit sejak dini agar terhindar
dari penyakit. Kulit tubuh seorang yang terkena penyakit sangat mengganggu
penampilan dan aktifitas orang tersebut. Penyakit kulit sering dianggap remeh
kematian. Hal tersebut sangat salah karena jika penyakit kulit terus menerus
1
2
dibiarkan dapat menyebabkan penyakit tersebut semakin menyebar dan sulit untuk
mengobatinya.
Penyakit kulit dapat menyerang siapa saja dan dapat menyerang pada
bagian tubuh mana pun. Penyakit kulit salah satu penyakit yang sering dijumpai
pada negara beriklim tropis seperti Indonesia. Data Profil Kesehatan Indonesia
2010 menunjukan bahwa penyakit kulit menjadi peningkat ketiga dari sepuluh
penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan dirumah sakit se-Indonesia (3).
permasalahan yang cukup berarti. Hal tersebut karena kurangnya kesadaran dan
penularan penyakit kulit sangat cepat. Berbagai penyakit kulit dapat disebabkan
oleh beberapa faktor seperti lingkungan dan kebiasaan sehari-hari yang buruk,
perubahan iklim, virus, bakteri, alergi, daya tahan tubuh, dan lain-lain (4).
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang masih sangat dominan
Indonesia tahun 2008 dengan golongan sebab sakit “Penyakit Kulit dan Jaringan
Subkutan” terdapat sebanyak 64.557pasien baru(5). Hal ini juga dibuktikan dari
data Profil Kesehatan Indonesia 2010 yang menunjukkan bahwa penyakit kulit
dan jaringan subkutan menjadi peringkat ketiga dari 10 penyakit terbanyak pada
konsultasi dalam praktek umum (6). Data yang didapatkan dari beberapa studi
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817, Kimia Farma saat ini
sudah banyak membuka praktek dokter demi mencapai pelayanan yang lebih
maksimal. Apotek Kimia Farma Lubuk pakam meupakan Apotek kimia Farma
Lubuk Pakam, Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam Lebih banyak melayani Resep
“Penggunaan Obat Pada Penyakit Kulit di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam
Tahun 2019”.
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah pada judul ini adalah:
1. Apakah jenis obat kulit yang digunakan di Apotek Kimia Farma Lubuk
Pakam.
4
2. Berapakah jumlah dan jenis obat kulit yang banyak digunakan di Apotek
obat kulit.
1.5 Hipotesis
Berdasarkan survey awal di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam ada obat
kulit yang di gunakan di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam sesuai permintaan
− Tiriz − Methlyprednisolone
− Carmed
2. Jumlah dan jenis obat kulit yang banyak digunakan di Apotek Kimia
TINJAUAN PUSTAKA
Apoteker.
Apotek dapat menjamin mutu Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis
Penerimaan Resep, 1 (satu) set meja dan kursi, serta 1 (satu) set komputer.
terbatas meliputi rak Obat sesuai kebutuhan dan meja peracikan. Di ruang
Obat, air minum (air mineral) untuk pengencer, sendok Obat, bahan
6
7
Resep, etiket dan label Obat. Ruang ini diatur agar mendapatkan cahaya
4. Ruang konseling
Habis Pakai
6. Ruang arsip
Habis Pakai serta Pelayanan Kefarmasian dalam jangka waktu tertentu (8).
8
sumpah jabatan.
1. Apotek wajib melayanin resep dokter, dokter gigi, dan dokter hewan.
apotek.
3. Bila pasien tidak mampun menebus obat yang tertulis dalam resep,
lebih tepat.
yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini
Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF
PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero)
perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek
dan untuk mencapai visi tersebut Apotek Kimia Farma mempunyai misi:
(SDM) profesional.
2.3 Obat
Jika pertanyaan ini diutarakan kepada orang awam, tentu saja, banyak
diantara yang menjawab singkat bahwa obat adalah suatu benda yang harus
penyakit. Namun, jika anda adalah seorang Apoteker, tentunya anda akan
Obat ada yang bersifat tradisional, seperti jamu atau obat herbal, dan
adapula yang telah melalui serangkaian proses kimiawi dan fisika tertentu serta
telah diuji khasiatnya. Yang terakhir inilah yang lazim di kenal sebagai obat.
Secara umum, obat dapat diartikan sebagai semua bahan tunggal atau campuran
yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna
badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan, termasuk untuk memperelok
1. Obat jadi, yaitu obat dalam keadaan murni atau campuran dalam bentuk
serbuk, tablet, pil, kapsul, supostoria, cairan, salep, atau bentuk, lainnya
yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang ditetapkan
oleh pemeritah.
11
2. Obat paten, yaitu oabt jadi dengan nama dagang yang terdaftar atas nama
pembuat yang diberi kuasa dan dijual dalam bungkus asli dari pabrik yang
memproduksinya.
3. Obat baru, yaitu obat-obat yang berisi zat baik yang berkhasiat
atau komponen lain yang belum dikenal, sehingga tidak diketahui khasiat
dan kegunaannya.
4. Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan-bahan alamiah
5. Obat tradisional, yaitu obat yang di dapat dari bahan alam (mineral,
6. Obat esensial, yaitu obat yang paling banyak dibutuhkan untuk layanan
7. Obat generik, yaitu obat denagn nama resmi yang di tetapakn dalam
kerjaobat, undang-undang, sumber obat, bentuk sediaan obat, serta proses fisilogis
12
sebagai berikut :
1. Menurut kegunaannya
macam, yaitu:
yaitu:
Berdasarkan cara kerja nya di dalam tubuh, obat di golongkan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Obat lokal, yaitu obat yang bekerja pada jaringan stempat, seperti pemakaian
topikal; dan
b. Obat sistemik, yaitu obat yang didistribusikan ke selruh tubuh, seperti tablet
analgesic
13
a. Narkotika (obat bius atau daftar O =opium), yakni obat yang di perlukan
2. Diberi tanda khusus lingkaran bulat berwaran merah dengan garis tepi
3. Semua obat baru, kecuali dinytakan oleh pemerintah (Depkes RI) tidak
membahayakan dan
yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkusan aslinya dari
produsen atau pabrik obat tersebut, kemudiaan diberi tanda lingkaran bulat
berwarna biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda peringatan sebagai
berikut :
e. Obat bebas, yakni obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak
bersumber dari:
b. Hewan (fauna dan hayati), misalnya minyak ikan, adeps lanae, dan cera;
Jika di lihat dari proses fisiologi dan biokimianya didalam tubuh, obat di
a. Obat Farmakodinamik, yaitu oabt yang bekerja terhadap inang dengan jalan
b. Obat Kemoteraupetik, yaitu obat yang membunuh parasite dan kuman didalam
lambung dan usus; serta natrium iopanoat danasam iod organil lainnya untuk
macam, yaitu:
b. Bentuk setengah padat, misalnya: salep, krim, pasta, cerata, gel, dan salep
mata.
17
2.4 Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau dokter
hewan kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun elektronik untuk
pasien.
2. Salinan resep sebagaimana di maksud pada ayat (1) harus di sahkan oleh
Apoteker.
3. Salinan resep sebagaimana di maksud pada ayat (1) harus sesuai asli nya
3) Resep atau salinan resep hanya dapat di perlihtakan kepada dokter penulis
resep, pasien yang bersangkutan atau yang merawat pasien, petugas kesehatan
perundang- undangan.
18
yakni:
tangani SIPA.
yakni:
Kulit merupakan salah satu organik terbesar dari tubuh dimana kulit
membentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regeneresi
yang besar, misalnya jika kulit terluka, maka sel- sel dalam dermis, melawan
infeksi lokal kapiler dan jaringan ikat yang bergenerasi sehingga terbentuk
jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang
100%) tetapi sangat penting karena kelembutan dan elastisitas tergantung pada
jumlah air yang dikandungnya dan bukan kandungan lemaknya. Bila kadar air
mandalam (13).
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
linkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta
1. Fungsi proteksi
seperti zat-zat kimia iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya),
2. Fungsi absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat tetapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut
lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan
jenis vehikulum.
3. Fungsi eksresi
sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, asam urat, ammonia,
4. Fungsi perpepsi
panas dilakukan oleh badan Krause. Badan taktil meisnner yang terletak di
badan. Pada waktu suhu panas, peredaran darah di kulit meningkat dan
Sel pembentuk pigemen (melanosit) terletak dilapisan basal dan sel ini
berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit dan jumlah serta besarnya butiran
8. Fungsi kreatinasi
fisiologik.
Ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit terbagi atas tiga bagian:
1. Kulit normal
Merupakan kulit yang tampak kenyal, lembut dan indah dipandang mata
2. Kulit berminyak
Merupakan kulit yang mempunyai komedo atau jerawat, ada noda hitam
3. Kulit kering
Ciri-ciri dari kulit kering adalah halus namun mudah terlihat kusam,
4. Kulit kombinasi
5. Kulit sensitive
Kulit sensitive biasa diartikan sebagai kulit yang tipis, mudah luka, dan
1. Lapisan epidermis
luar.
antaranya.
bawah
2. Lapisan dermis
Lapisan dermis adalah lapisan bawah epidermis yang jauh lebih tebal dari
pada epidermis. Lapisan ini terdiri atas lapisan elastic dan fibrosa padat
3. Lapisan subkutis
Lapisan subkutis adalah kelanjutan ermis, terdiri atas jaringan ikat longgar
berisi sel-sel lemak didalamnya. Sel-sel lemak meupakan sel bulat, besar,
oleh bakteri adalah adanya inflamasi dengan sedikit atau tanpa nekrosis dan
adanya mengeluarkan nanah dari jaringan lunak (16). Klasifikasi infeksi kulit oleh
bakter adalah:
a. Infeksi kulit primer yaitu, infeksi yang terjadi pada kulit yang normal.
b. Infeksi kulit skunder terjadi pada kulit yang telah terkena penyakit lain
dengan tanda-tanda yang sama dengan infeksi primer dan dapat diikuti
Penyakit kulit adalah kelainan kulit akibat adanya jamur, kuman, parasit,
virus maupun infeksi yang dapat menyerang siapa saja dari segala umur, penyakit
kulit dapat menyerang seluruh maupun sebagian tubuh tertentu dan dapat
seperti iklim, lingkungan, tempat tinggal, kebiasaan hidup yang kurang sehat,
2.6.1 Dermatitis
disebabkan oleh faktor eksogen ataupun endogen dengan ditandai gejala obyektif
lesi berisfat polimorf dan gejala subyektif gatal (Maryunani, 2010). Gejala utama
25
yang dirasakan pada penderita penyakit dermatitis adalah gatal, alergi, kulit
muncul kemerahan pada wajah, lutut, tangan dan kaki, tetapi tidak menutup
kemungkinan kemerahan muncul didaerah lain, daerah yang terkena akan terasa
2.6.2 Abses
kabitas jaringan karena akibat infeksi bakteri atau karena adanya benda asing
seperti serpihan, luka peluru, atau jarum suntik. Gejala yang dirasakan biasanya
gatal pada bagian kulit tertentu, timbul benjolan kecil dengan warna kemerahan,
keluar nanah, nyeri tekan, nyeri kepala, kulit meradang, bengkak dan demam.
Penyebab penyakit abses antara lain infeksi bakteri melalui cara bakteri masuk ke
bawah kulit akibat luka yang berasal dari tusukan jarum yang tidak steril.
2.6.3 Scabies
gatal pada lesi ketika malah hari yang disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei
var hominis. Gejala yang sering dirasakan adalah gatal terutama malam hari,
bentol/bintik merah seperti jerawat, kulit meradang, panas pada area tersebut,
perih, dan keluar nanah. Faktor berkembangnya penyakit scabies antara lain
penyakit tersebut banyak diderita oleh masyarakat dengan higiene buruk, sosial
2.6.4 Herpes
dengan ditandai munculnya bintik yang berisi cairan pada bagian kulit tertentu.
Gejala yang dirasakan pada penderita herpes biasanya gatal, demam, nyeri kepala,
nyeri tekan, kulit meradang, kulit melepuh, perih dan muncul gelembung air.
2.6.5 Uritikaria
superfisial setempat dengan ukuran yang bervariasi dikelilingi oleh halo eritem
disertai rasa gatalatau panas dan terkadang perut terasa mulas serta demam. Pada
bagian tengah bintul tampak kepucatan yang biasanya kelainan ini bersifat
sementara, gatal, dan dapat terjadi dimanapun di seluruh permukaan kulit. Ruam
urtikaria cepat timbul dan hilang perlahan-lahan sekitar dalam waktu 1-24 jam
(Fitria, 2013). Gejala yang dirasakan pada penderita urtikaria biasanya gatal,
demam, muncul ruam merah, alergi, bengkak, dan panas pada area tersebut (20).
2.6.6 Pioderma
Pioderma merupakan infeksi bakteri pada kulit yang sering dijumpai. Penyakit ini
dapat menyerang laki-laki maupun perempuan pada semua kalangan usia. Gejala
pada penyakit pioderma biasanya gatal, terdapat benjolan merah pada kulit,
membesar dan kemudian menjadi nanah, kulit meradang, serta demam. Terjadinya
27
pioderma dipengaruhi oleh gizi, kondisi imunologis, integritas kuit, serta faktor
a. Lameson (dexamethason)
b. Cetirizine
d. Ketomed Cream
lainnya).
Pyogenes.
h. Carmed cream
Komposisi utama carmed adalah urea. Urea ialah kandungan obat yang
dapat menyebakan situasi kulit yang kering dan kasar dan masalah pada
kuku. Urea bisa menolong permukaan kulit yang kehilangan jaringan yang
mati pada sejumlah luka untuk menolong penyembuhan luka. Urea bersifat
kondisi lain yang tidak responsive terhadap steroid yang kurang kuat.
1) Obat antifungi yang bekerja secara topikal pada kulit dan dan
kulit dan kuku tangan, kandidiasis atau infeksi jamur yang diakibatkan
l. As.salisilat
m. Methylprednisolone
METODE PENELITIAN
jenis penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data survey dan analisis data
maupun fenomena buatan manusia, fenomena itu bias berupa bentuk, aktivitas,
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah Resep pasien penyakit kulit Apotek Kimia
30
31
3.4.1 Inklusi
3.4.2 Eksklusi
aplikasi di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam dengan pengambilan data sekunder
yaitu sumber data penelitian yang diperoleh melalui resep, kartustock dari
komputer.
BAB IV
Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam terletak di Jl. Bakaran Batu 13-15
Lubuk Pakam, Deli Serdang RT/RW 0101. Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam
4.2. Hasil
Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam periode Maret-Mei tahun 2019 diperoleh data
sebagai berikut.
32
33
Penggunaan (Bulan)
No Nama Obat
Maret April Mei Jumlah
1 Lameson 98 128 95 321
2 Tiriz 34 50 45 129
3 Topicare Cream - 10 12 22
4 Motaderm 16 20 18 54
5 Mufacord 25 20 20 65
6 Pirotop 18 10 15 33
7 Carmed 1 - - 1
8 Fungasol 3 1 3 7
9 Metylprednisolon 32 28 35 95
10 Cetirizine 40 25 38 103
11 Asam salisilat 16 25 11 52
12 Ketomed 16 10 13 39
13 Kloderma 20 19 25 64
Tabel 4.2. Gambaran Penggunaan Obat Penyakit Kulit di Apotek Kimia Farma
periode Maret-Mei tahun 2019 berdasarkan resep dengan
menggunakan 5 data tertinggi.
grafik 4.1.
34
Penggunaan Obat
4.3. Pembahasan
Dari Tabel 4.2 dapat dilihat penggunaan obat kulit yang paling banyak
Lameson merupakan obat dalam bentuk tablet. Obat ini digunakan untuk
meningitis tuberkulosa. Dalam penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk
Dokter.
pasien, obat ini bekerja dengan cara mencegah atau menghentikan reaksi zat-zat
terutama digunakan untuk efek anti inflamasinya yang poten pada penyakit dan
dan bervariasi. Selain itu, glukokortikoid memodifikasi respon imun tubuh untuk
bermacam-macam stimuli.
mg). Tiriz berfungsi untuk terapi rinitis parenial, rinitis alergik yang tergantung
seperti eksim (bengkak dan kemerahan pada kulit), psoriasis (peradangan kronis
pada kulit), alergi, dan ruam. Mofacort mengandung Mometasone furoate adalah
obat golongan kortikosteroid yang digunakan untuk meredakan gejala alergi atau
peradangan pada tubuh, seperti pada alergi rinitis, dan polip hidung. Mometasone
furoate bekerja dengan meredakan proses peradangan pada bagian tubuh tertentu
36
dan bekerja pada lokasi tubuh tertentu saja, tidak diserap ke reaksi seluruh tubuh.
seperti kulit basah, dan gatal-gatal. Asam salisilat diracik dan biasanya
kloderma.
Jenis penyakit kulit yang sering terjadi di apotek kimia farma lubuk pakam
adalah: Impetigo krustosa adalah infeksi kulit menular yang banyak dialami oleh
bayi dan anak-anak. Infeksi ini ditandai dengan kemunculan bercak merah dan
lepuhan pada kulit, terutama di bagian waja, tangan, dan kaki. Penyebab utama
impetigo adala infeksi bakteri. Bakteri dapat menular melalui kontak lungsung
ditinggalin oleh bakteri dan jamur (fungi) yang kebanyakan tidak berbahaya.
Beberapa jenis bakteri dan fungi bahhkan dapat membantu kulit untuk melakukan
fungsinya. Akan tetapi, jika bakteri dan fungi tersebut berkembangbiak tanpa
candidiasis adalah, cuaca hangat kulit yang lembab atau tidak dikeringkan dengan
benar, sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada kelemahan atau diabetes,
dapat yang dapat membunu bakteri pada kulit yang berfungsi untuk menekan, dan
obesitas.
yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasikan kulit,
atau merupakan reaksi alergi teradap zat tertentu. Ruam yang muncul akibat
peradangan ini tidak menular atau berbahaya, tapi biasa menyebabkan rasa tidak
nyaman bagi penderita, Penyebab dermatitis kontak adalah kulit yang terpapar
oleh zat tertentu yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Ada dua jenis
dermatitis kontak yang dibedakan berdasarkan reaksi kulit terhadap zat penyebab
dermatitis, yaitu:
dengan zat tertentu, sehingga merusak lapisan pel indung kulit. Jenis dermatitis
inilah yang lebih banyak terjadi. Beberapa zat yang dapat memicu dermatitis
kontak iritasi adalah sabun, detergen, sampo, cairan pemutih, zat yang berada di
udara (misalnya serbuk gergaji atau serbuk wol), tumbuhan, pupuk, pestisida,
alergen yang memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi, menyebabkan kulit gatal
dan meradang. Zat alergen yang sering memicu reaksi alergi pada kulit di
antaranya adalah obat-obatan (misalnya krim anti biotik), zat yang ada di udara
(misalnya serbuk sari), tanaman, bahan logam dalam perhiasan, karet, dan bahan
Tetapi jenis penyakit kulit yang paling sering terjadi di apotek Kimia
Farma Lubuk Pakam adalah penyakit kulit dermatitis. Jenis penggunaan obat yang
paling banyak digunakan di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam adalah, Tablet,
krim (racikan).
1. Lameson untuk obat jenis kulit yang mengalami peradangan pada kulit
peradangan.
2. Tiriz untuk obat jenis penyakit kulit yang mengalami alergi karena udara,
kulit.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Farma Lubuk Pakam maka dapat disimpulkan bahwa obat untuk penyakit kulit
yang banyak digunakan di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam berdasarkan resep
5.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan dari hasil penelitian ini adalah
peneliti berharap agar pihak apotek tetap menjaga pelayanan execellent terhadap
39
DAFTAR PUSTAKA
40
41
19. Prativi GS, Indriarini MY, Barus LS. Hubungan pengetahuan dengan sikap
keluarga dalam mencegah kejadian skabies di desa laksana mekar.
Kesehatan; 2013.
20. Fitria F. Aspek Etiologi Dan Klinis Pada Urtikaria dan Angiodema. J
Kedokt Syiah Kuala. 2013;13(2):96–104.
21. Indonesia M. MIMS Petunjuk Konsultasi Edisi 15, PT. Bhuana Ilmu Popul
Jakarta. 2016;
22. Sukmadinata. Penelitian deskriptif. Jurnal Dokterkei. 2017.
23. https://www.halodoc.com.
24. https://www.alodokter.com.
42
Lampiran 2. Lanjutan
45
Lampiran 2. Lanjutan
46
Lampiran 2. Lanjutan
47
Lampiran 2. Lanjutan
48
Lampiran 2. Lanjutan
49
Lampiran 3. Obat-obat Kulit yang ada di Apotek Kimia Farma Lubuk Pakam
50
Lampiran 3. Lanjutan
51
Lampiran 3. Lanjutan
52
Lampiran 3. Lanjutan
53
Lampiran 3. Lanjutan
54
Lampiran 3. Lanjutan
55
Lampiran 4. Lanjutan
57
Lampiran 4. Lanjutan
58
Lampiran 5. Lanjutan
60
Lampiran 5. Lanjutan
61