Bab Iii Strategi Kepala Desa

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Fokus Penelitian
Satu hal yang perlu diperhatikan dan disadari oleh peneliti bahwa fokus penelitian
deskriptif kualitatif mungkin saja berubah. Sedangkan pada penelitian non kualitatif
(kuantitatif) hal ini sulit untuk dapat diterima. Perubahan fokus dalam penelitian kualitatif
bisa dikatakan lumrah dan bahkan diharapkan karena akan berupa tanda ke arah tingkatan
penelitian yang dapat dipahami dan lebih meningkat. Fokus yang berkaitan dengan
memfokuskan pada empat strategi kepemimpinan yang dipertimbangkan efektif Sergionvani
(2006:159) antara lain sebagai berikut :
1. Bartering, pemimpin memberikan kepada yang dipimpin apa yang diinginkan sebagai
ganti atau tukar atas apa yang diinginkan pemimpin. Strategi kepemimpinan ini
menekankan pada “trading” keinginan dan keutuhan kerjasama dan kepatuhan. Strategi
ini akan menciptakan hubungan berdasarkan “barter” pemenuhan keinginan dan
kebutuhan pemimpin dan bawahan. Dalam strategi bartering ini, peneliti memfokuskan
pada sistem pemberian tugas atau penyerahan tugas Kepala Desa dalam menjalankan
tugasnya.
2. Building, pemimpin menciptakan iklim dan dukungan interpersonal yang baik untuk
meningkatkan kesempatan staf memenuhi kebutuhan prestasi, tanggungjawab,
kompetensi, dan penghargaan diri. Strategi ini hanya sedikit menekankan pada trading
dan lebih pada penciptaan kondisi yang memungkinkan bawahan terpenuhi kebutuhan
psikologis. Dalam strategi Building ini, peneliti fokus pada program kerja yang
dilakukan di dalam Desa terutama pembangunan fisik Desa.
3. Binding, pemimpin dan staf bersama-sama mengembangkan nilai tentang hubungan dan
ikatan yang sama-sama mereka inginkan sehingga menjadi komunitas. Binding disini
yaitu seperti apa cara Kepala Desa dalam melakukan kerjasama aparat untuk
membangun kinerja yang baik.
4. Bonding, pemimpin menekankan pada hubungan saling peduli
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat atau wilayah dimana penelitian akan
dilangsungkan atau dilaksanakan. Lokasi penelitian digunakan sebagai sasaran yang sangat
membantu untuk menentukan data yang diambil, sehingga lokasi penelitian ini sangat
menunjang untuk dapat memberikan informasi yang valid. Pada dasarnya setiap lokasi
penelitian yang baik adalah lokasi atau objek penelitian yang sesuai dengan obyek
permasalahannya dan dapat memecahkan segala permasalahan yang ada, serta dapat
memberikan informasi yang dikehendaki. Adapun penelitian yang akan dilakukan oleh
penulis, mengambil lokasi penelitian di Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang-Batang
Kabupaten Sumenep

3.3 Sumber Data


a) Data Primer
Data primer merupakan sumber data utama dan kebutuhan mendasar dari
penelitian ini. Sumber data penelitian ini diperoleh dengan melakukan wawancara
kepada informan saat terjun langsung ke lapangan tempat penelitian.
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data penunjang sumber utama untuk melengkapi sumber
data primer. Sumber data sekunder diperoleh dari hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian, antara lain : buku, jurnal, artikel, koran, browsing data internet, dan berbagai
dokumentasi pribadi maupun resmi. Ataupun data yang terkait dengan peningkatan
strategi Kepala Desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mengembangkan potensi Desa.

3.4 Instrumen Penelitian


Prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukura, maka harus ada alat ukur yang
baik, jadi instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena
(variabel penelitian) yang diamati secara spesifik (Sugiyono, 2010 : 119).
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, maka yang menjadi
instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Peneliti Sendiri.
Kemampuan dalam melakukan penelitian di Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang-
Batang dengan menggali data yang mendalam dengan pendekatan interview dan
observasi.
2. Petunjuk Interview.
Melakukan wawancara secara langsung kepada informan (Kepala Desa, pemilik bisnis
renjing, masyarakat pengrajin renjing) untuk mendapatkan data.
3. Pedoman Observasi
Peneliti turun langsung kepada objeknya untuk mengetahui secara langsung dan
mengamati secara pasti bentuk proses pembuatan kerajinan renjing.
4. Dokumentasi
Melakukan kegiatan dokumentasi dalam pengambilan data sebagai bukti peneliti
mengadakan interview dan observasi, dengan penggunaan Handphone.

3.5 Subyek Penelitian


Objek penelitian digunakan untuk mendapatkan data sesuai tujuan dan kegunaan
tertentu. Objek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini : “ Stretegi Kepala Desa
dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Mengembangkan Potensi Desa“. Objek
penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penelitian dalam
rangka menyusun suatu penelitian. Pengamatan dalam penelitian ini dilakukan terhadap
masyarakat yang datanya belum diperbaharui. Yang menjadi objek penelitian pada
penelitian ini adalah apa Stretegi Kepala Desa dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat
dalam Mengembangkan Potensi Desa yang mencakup bukti fisik (Tangible), empati
(Emphaty), kehandalan (Reliability), daya tanggap (Rensponsiveness), dan Jaminan
(Assurance).
Peneliti memilih untuk menggunakan tiga tipe informan, yaitu informan kunci,
informan utama, dan informan pendukung.
1. Informan kunci
Informan kunci adalah informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang
sedang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti memilih Kepala Desa.
2. Informan utama
Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti .
Dalam penelitian ini peneliti memilih pemilik bisnis usaha renjing.
3. Informan pendukung
Informan pendudukung adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan
memiliki pengetahuan dan sering berhubungan baik secara formal maupun informal
dengan para informan kunci. Dalam penelitian ini peneliti memilih 4 orang sebagai
informan pendukung yaitu masyarakat yang membuat kerajinan renjing.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara (Sugiono, 2014 :
63) yaitu :
1. Interview
Melakukan wawancara dengan informan secara lisan dan langsung guna menggali data
atas objek penelitian termasuk dalam mencari permasalahan yang terjadi.
2. Observasi
Melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dilapangan dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang ditemui dilapangan, agar kebenaran data dapat diterima.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data di objek penelitian berupa dokumen, catatan resmi serta peraturan
yang berhubungan dengan penelitian, sehingga penelitian ini menunjukkan adanya bukti
nyata dilapangan.

3.7 Teknik Analisis Data

Menurut bogdan Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Miles
dan huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan data
conclusion drawing/verification.
1. Pengumpulan Data
Data – data yang diperoleh dari aneka macam cara (observasi, wawancara,
dokumentsai) dikumpulkan kemudian direduksi atau dipilah-pilah. Mencermati
penjelasan diatas, seorang peneliti dituntut memiliki kemampuan berfikir sensitif
dengan kecerdasan, keluasan serta kedalaman wawasan yang tertinggi.
2. Reduksi data
Data yang peneliti peroleh selama di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data,setiap peneliti dipandu oleh
tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan.
Dalam penelitian ini reduksi data dilakukan pada saat peneliti mendapatkan
data dari Kepala Desa dan masyarakat Desa Banuaju Barat Kecamatan Batang-Batang.
Penulis kemudian menyederhanakan data tersebut dengan mengambil data-data yang
mendukung dalam pembahasan penelitian ini. Sehingga data-data tersebut mengarah
pada kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.
Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles dan
Huberman yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutnya disarankan dalam
melakukan display data, selain teks yang naratif juga dapat berupa grafik, matrik,
network (jaringan kerja) dan chart.
4. Penarikan Kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan msih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap
awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

3.8 Keabsahan Data


Keabsahan data dari penelitian ini, maka data yang sudah diperoleh, sesuai Sugiono
(2014 : 269) yaitu :
1. Kredibility
Merupakan kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif. Dalam
penelitian ini, uji kredibilitas dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Teknik
triangulasi digunakan untuk menguji kredibiltas data terkait pengecekan terhadap data-
data yang di peroleh selama penelitian di lapangan dengan membandingkan dengan
data-data yang diperoleh dari berbagai sumber, dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Kepercayaan terhadap data hasil penelitian yang dilakukan dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketentuan dalam penelitian.
2. Triangulasi
Selain menggunakan reduksi data peneliti juga menggunakan teknik
Triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data. Dimana dalam
pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap
objek penelitian.
Triangulasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda
(Nasution, 2003:115) yaitu wawancara, observasi dan dokumen. Triangulasi ini selain
digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data.
Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas
tafsiran peneliti terhadap data, karena itu triangulasi bersifat reflektif.
3. Depenability
Seluruh rangkaian penelitian diperlukan pula pengujian depenability. Pengujian
ini biasanya dilakukan oleh pengaudit independen untuk memperoleh gambaran objektif
mengenai proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti, baik pada saat menentukan
masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, uji
keabsahan data, hingga menemukan hasil dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai