Bisnis Life Skill
Bisnis Life Skill
Bisnis Life Skill
Disusun Oleh :
Berliana Dewi
(NIM. P07131219005)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Saya mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya sehingga
saya mampu menyelesaikan makalah yang merupakan salah satu tugas dari Mata Kuliah
Kewirausahaan dengan Dosen Pengampu Bapak Rahmani, S.TP, M.P, dengan makalah yang
berjudul “Bisnis Life Skill”
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Berliana Dewi
NIM. P07131219005
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................3
D. Manfaat Makalah..................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Skill (Keterampilan).............................................................................................................5
1. Pengertian Skill (Keterampilan)........................................................................................5
2. Skill Dalam Berwirausaha.................................................................................................5
3. Indikator Skill Dalam Berbisnis........................................................................................7
B. Bisnis....................................................................................................................................8
1. Pengertian Bisnis...............................................................................................................8
2. Jenis - jenis Bisnis.............................................................................................................9
3. Elemen Bisnis....................................................................................................................9
C. Menerapkan Life Skill Dalam Berbisnis Dan Berwirausaha..............................................10
1. Karakteristik Dan Keterampilan Wirausahawan.............................................................11
2. Ciri-Ciri Wirausahawan Yang Baik Dalam Berbisnis....................................................13
3. Kemampuan Dalam Wirausaha.......................................................................................14
D. Keberhasilan Dan Kegagalan Dalam Bisnis.......................................................................17
1. Keberhasilan....................................................................................................................17
2. Kegagalan........................................................................................................................19
BAB III..........................................................................................................................................21
PENUTUP.....................................................................................................................................21
A. Kesimpulan.........................................................................................................................21
ii
B. Saran...................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesuksesan suatu usaha pada dasarnya tidak tergantung pada besar kecilnya ukuran
usaha, tetapi lebih dipengaruhi oleh bagaimana mengelolanya dan pelaku usaha juga harus
pandai melihat peluang yang ada. Seperti yang kita ketahui bahwa keberhasilan tidak
mungkin diraih dengan begitu saja, tetapi harus melalui beberapa tahapan. Untuk menjadi
wirausaha yang sukses harus memiliki ide atau visi bisnis yang jelas, kemudian ada
kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko baik waktu maupun uang. Langkah
selanjutnya yang sangat penting adalah dengan membuat perencanaan usaha,
pengorganisasian, dan menjalankanya (Anggraeni 2017).
Terdapat dua macam jenis usaha yang bisa dipilih seseorang dalam bekerja yakni
informal dan formal. Usaha informal sendiri merupakan usaha kecil hingga usaha menengah
dan usaha formal adalah usaha menengah hingga besar. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) Republik Indonesia pada tahun 2013 mengatakan perkembagan sektor informal di
Indonesia menyumbang terhadap Gross Domestic Product (GDP) sebesar 40% tingginya
pertumbuhan pajak hanya didorong oleh sektor formal (Ang, 2013). Data Badan Pusat
Statistik (2017) menunjukan dari 121,02 pekerja Indonesia pada Desember 2017, sebesar 52
juta atau 49,9% di anataranya bekerja disektor informal dan yang lainya bekerja bekerja di
sektor formaln artinya pertumbuhan PPN yang tinggi hanya berasal dari sektor formal
(Richard, 2018). Terbukanya peluang usaha pekerjaan dibidang informal belum bisa
dimanfaatkan secara maksimal sehingga membuat tenaga produktif atau pencari kerja masih
banyak yang menganggur.
Definisi kewirausahaan menekankan empat aspek dasar menjadi seorang pengusaha:
1) Melibatkan proses penciptaan dan menciptakan suatu nilai baru,
2) Menuntut sejumlah waktu dan upaya yang dibutuhkan,
3) Melibatkan seseorang menjadi pengusaha, penghargaan yang paling penting adalah
kebebasan, lalu kepuasan pribadi,
4) Pengusaha akan merespon dan menciptakan perubahan melalui tindakan. Tindakan
1
kewirausahaan menyatu pada perilaku sebagai bentuk tanggapan atas keputusan yang
didasarkan pada pertimbangan ketidakpastian mengenai peluang untuk mendapatkan
keuntungan (Rosmiati, 2015). Menurut Mukherjee (2016) kewirausahaan adalah orang
yang mengembangkan bisnisnya sendiri, dan bisnis itu baru di pasar dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan
selalu terbuka untuk setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa
bisnis terus bertumbuh serta memiliki nilai. Salah satu pendorong terciptanya inovasi selain
perubahan dan keharusan untuk beradaptasi adalah kesadaran akan adanya celah antara apa
yang ada dan apa yang seharunya ada, dan antara apa yang diinginkan oleh masyarakat
dengan apa yang sudah ditawarkan ataupun dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta
maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) (Saragih, 2017).
Menurut penulis akar permasalahan dari banyaknya pengangguran adalah kurangnya
keterampilan hidup (life skill ) yang dimiliki seorang dalam hal mendayagunakan dirinya (
berwirausaha ) dan paragdima berpikir generasi muda yang lebih ingin menjadi pegawai
sementara ketersediaan lapangan kerja di sektor formal sangatlah terbatas. Padahal,
kemampuan dan kreativitas generasi muda sebenarnya sangat tinggi.
Ketrampilan dan skill berwirausaha merupakan hal penting yang memang harus
dimiliki oleh setiap generasi khususnya dalam menghadapi era globalisasi saat ini. Menurut
data Biro Pusat Stasitik, Indonesia hanya 0,24 persen dari total 240 juta penduduk yang
berwirausaha, tepatnya hanya sekitar 500 ribu orang padahal dibutuhkan setidaknya 2 persen
atau 4,5 juta penduduk agar negara Indonesia bisa dikatakan maju. Berdasarkan latar
belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat tema life skill dikaitkan dengan
kewirausahaan yang berjudul: “Kewirausahaan : Bisnis Life Skill.”.
B. Rumusan Masalah
2
4. Apa pengertian bisnis?
5. Apa saja jenis-jenis bisnis?
6. Apa saja elemen dalam bisnis?
7. Bagaimana menerapkan life skill dalam berbisnis dan berwirausaha?
C. Tujuan
D. Manfaat Makalah
1. Teoritis
Bagi ilmu pengetahuan, sebagai bahan tambahan referensi dan informasi tentanng
pengambilan keputusan karier berwirausaha dan skill dalam berbisnis.
2. Praktis
3
Dari makalah diharapkan bisa memotivasi para pencari kerja yang mempunyai skill
untuk bisa dimanfaatkan keterampilanya dalam memulai usaha kreatif sesuai
keahlianya. Menggunakan keahlian dan ketrampilan dengan maksimal merupakan
modal awal dalam memulai usaha kecil selain materi. Ketika usahanya semakin
berkembang,diharapkan dapat membantu membuka lowongan pekerjan
dilingkungannya sehingga mengurangi jumlah penggauran.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skill (Keterampilan)
5
baru. Keterampilan membangun reputasi perlu ditingkatkan dengan merencanakan
dan melaksanakan perbuatan yang membawa citra diri yang positif.
2) Naluri mengenali peluang usaha
Wirausahawan yang berhasil adalah seorang yang mampu mengenali peluang dengan
baik. Mengenali peluang merupakan hal yang sangat penting. Peluang tersebut tidak
harus menjadi hal yang pertama, karena yang kedua bisa menjadi lebih baik, atau
yang ketiga justru tampil beda.
Untuk sukses di dunia usaha, seorang wirausahaan itu harus cerdas dan terampil
seperti layaknya seorang samurai yang bukan hanya tahu ilmu pedang saja, tetapi juga
terampil menggunakannya serta kreatif dalam setiap gerakan manuvernya. Berikut
adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu :
a. Keterampilan dasar (basic literacy skills), adalah keterampilan dasar yang sudah
pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung, serta
mendengarkan.
b. Keterampilan konseptual (conseptual skills), adalah kemampuan mental untuk
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan
organisasi. Ini mencakup kemampuan manajer untuk melihat organisasi sebagai
suatu keseluruhan dan memahami hubungan antara bagian yang saling bergantung,
mendapatkan, menganalisa, dan menginterpresentasikan informasi yang diterima
dari bermacam-macam sumber.
c. Keterampilan administratif (administrative skills), adalah seluruh kemampuan yang
berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian dan
pengawasan. Kemampuan ini mencakup kemampuan untuk mengikuti
kebijaksanaan dan prosedur, mengelola dengan anggaran terbatas, dan sebagainya.
Kemampuan ini adalah merupakan perluasan dari kemampuan konseptual.
d. Keterampilan tehnis (technicall skills), adalah keterampilan untuk menggunakan
peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknikteknik dari suatu bidang tertentu.
e. Keterampilan hubungan manusiawi (human-relation skills), adalah keterampilan
mengembangkan hubungan yang harmonis diantara semua anggota lembaga atau
organisasi. Keterampilan ini berkenaan dengan kemampuan seorang wirausahawan
6
dalam bekerja sama dengan orang lain dan memotivasi para bawahannya agar
bersungguhsungguh dalam bekerja.
f. Keterampilan dalam pengambilan keputusan (decision making skills), adalah
keterampilan untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai
alternatif solusi atas permasalahan yang dihadapi. Ada tiga tahapan utama dalam
pengambilan keputusan, yaitu :
1) Merumuskan masalah, mengumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif
pemecahannya.
2) Mengevaluasi setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik.
3) Mengimplementasikan alternatif yang terpilih, menindaklanjutinya secara
periodik, dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih tersebut.
g. Keterampilan memanfaatkan waktu (time management skills) adalah keterampilan
dalam menggunakan dan mengatur waktu seproduktif mungkin. Seorang wirausaha
harus terus belajar mengelola waktu karena keterampilan mengelola waktu dapat
memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.
h. Keterampilan Teknologi (technological skills), adalah keterampilan seseorang
untuk menguasai teknologi sebagai sarana penunjang pekerjaan atau usaha yang
sedang ditekuni. Contoh : mengoperasikan komputer, mesin jahit dan lain
sebagainya. Masih banyak lagi keterampilan yang dibutuhkan oleh wirausahawan
untuk sukses. Tetapi jangan berpikir bahwa itu semua harus dimiliki secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas mana yang lebih penting dan mendesak
(urgent) dalam suatu bisnis. Setiap jenis usaha membutuhkan keterampilan-
keterampilan khusus dan faktor penentu kesuksesannya.
7
keterampilan dan atribut yang melekat dalam kewirausahaan. Berikut adalah indikator
keterampilan, yaitu :
a. Technical skills
Sejumlah wirausahawan yang sukses memiliki kompetensi dalam mengelola
operasional, diluar dasar produksi produk atau layanan. Termasuk keterampilan
mengelola rantai pasokan dan mempunyai pengetahuan tentang teknologi baru.
b. Management Skills
Ketermpilan ini meliputi perencanaan dan pengorganisasian, mengidentifikasi
pelanggan dan saluran distribusi, mengelola sumber daya dan keterampilan mengatur
di tempatyang tepat dan struktur system control. Keteranpilan ini termasuk
keterampilan tingkat tinggi, seperti mencari pemecahan masalah, keterampilan untuk
membangun kemampuan inti dan keterampilan menangani karyawan secara efektif.
c. Enterpreneurship Skills
Keterampilan ini meliputi perencanaan bisnis, peka terhadap peluang, analisis
lingkungan bisnis dan keterampilan mengakses keahlian eksternal.
d. Personal Maturity Skills
Keterampilan ini meliputi kesadaran diri, keterampilan merefleksikan apa yang
terjadi, mengenali dan memperbaiki kelemahan, bertanggung jawab untuk
memecahkan maslah dan mampu menghasilkan solusi.
B. Bisnis
1. Pengertian Bisnis
Bisnis dalam arti luas adalah suatu istilah umum yang menggambarkan suatu
aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari-hari
(Amirullah, 2005:2). Menurut Bukhori Alma (1993:2), bisnis adalah sejumlah total usaha
yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi, komunikasi, usaha
jasa dan pemerintah, yang bergerak dalam bidang membuat dan memasarkan barang dan
jasa kepada konsumen.
Menurut Louis E. Boone (2007:5), bisnis (bussines) terdiri dari seluruh aktivitas
dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasayang
dibutuhkan bagi sistem perekonomian, beberapa bisnis memproduksi barang berwujud
8
sedangkan yang lain memberikan jasa. Sedangkan perilaku merupakan tindakan
seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, bisnis merupakan tindakan
individu dan sekelompok orang yang menciptakan nilai melalui penciptaan barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui
transaksi.
3. Elemen Bisnis
Elemen bisnis yang utama dan merupakan sumber daya yang kompetitif bagi
sebuah bisnis terdiri dari empat elemen utama yaitu:
1) Modal, yaitu sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan
bisnis,
2) Bahan material, yaitu bahan-bahan yang terdiri dari sumber daya alam, termasuk
tanah, kayu, mineral, dan minyak. Sumber daya alam tersebut disebut juga sebagai
faktor produksi yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas bisnis untuk diolah
dan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat,
3) Sumber daya manusia, yaitu sumber daya yang berkualitas yang diperlukan untuk
kemajuan sebuah bisnis,
4) Keterampilan manajemen, suatu bisnis yang sukses adalah suatu bisnis yang
dijalankan dengan manajemen yang efektif. Sistem manajemen yang efektif adalah
sistem yang dijalankan berdasarkan prosedur dan tata kerja manajemen.
9
C. Menerapkan Life Skill Dalam Berbisnis Dan Berwirausaha
1
percaya pada pertumbuhan yang bersinambung, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan
yang bersinanbung dari perusahaan anda, (Meredith: 1996).
1
Wiraswastawan menunjukkan energi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata
orang. Mereka bersifat aktif dan mobil dan mempunyai proprosi waktu yang
besardalam mengerjakan tugas dengan cara baru.Mereka sangat menyadari
perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara
mendalam pada kerja yang mereka lakukan.
g. Orientasi kemasa depan.
Wiraswastawan melakukan perencanaan dan berpikir kedepan. Mereka mencari dan
mengantisipasi kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.
h. Keterampilan dalam pengorganisasian.
Wiraswastawan menunjukkan keterampilan dalam mengorganisasi kerja dan orang-
orang dalam mencapai tujuan. Mereka sangatobyektif di dalam memilih individu-
individu untuk tugas tertentu. Mereka akan memilihyang ahli dan bukannya teman
agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.
i. Sikap terhadap uang.
Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi
kerja mereka. Mereka hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari
tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian bagi kompetensi mereka.
Menurut Machfoedz (2006) seorang wirausahawan adalah pribadi yang mandiri
dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk mulai mengelola bisnis demi
mendapatkan laba. Karena itu dia lebih memilih menjadi pemimpin daripada menjadi
pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa percaya diri yang kuat dan
mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada saat merintis usaha bisnis.
Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa
dituntut untuk kreatif. Dia mengetahui cara mencapai tujuan yang direncanakan, dan
mampu berkonsentrasi serta berinisiatif memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman
untuk mengatur langkah sesuai dengan rencana yang· telah dibuat menuju target.
Selain sifat-sifat kewirausahaan seperti tersebut di atas, diperlukan kemampuan
manajerial untuk mengorganisir sebuah perusahaan, mengembangkan strategi operasi,
mendapatkan dana untuk modal usaha, dan mengelola aktivitas bisnis. Pengetahuan
teknis juga diperlukan untuk mewujudkan ide.
1
Misalnya, seorang wirausahawan mempunyai ide yang baik tentang program
komputer tetapi dia tidak memiliki pengetahuan yang rinci tentang hal itu, idenya tidak
mungkin akan terwujud. vitas dan efisiensi, serta kerjasama dengan pihak lain yang
saling meng untungkan.
Seorang wirausahawan memiliki beberapa ciri kepribadian sebagai berikut,
(Machfoedz, 2006):
a. Mengetahui target sasaran yang diinginkan.
b. Mempunyai daya ingat yang baik.
c. Tenang dalam reaksi.
d. Optimistis dalam berusaha.
e. Diplomatis dalam berbicara.
f. Tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
g. Bersikap ramah dan sopan.
h. Bersikap tegas.
i. Berpengetahuan luas.
1
Wirausahawan adalah orang yang memiliki kepemimpinan yang tumbuh secara
alami dan pada umumnya lebih cepat mengidentifikasikan permasalahan yang perlu
diatasi. Jika mereka mengetahui bahwa solusi yang mereka lakukan kurang tepat
berdasar alasan-alasan yang sahih, mereka dengan segera memberikan alternatif
pendekatan pemecahan masalah.
d. Rendah hati
Wirausahawan mendapatkan kepuasan dalam lambang-lambang keberhasilan yang di
luar dirinya. Mereka senang usaha yang mereka bangun dipuji orang, namun mereka
menolak apabila pujian ditujukan kepada diri mereka. Itulah alasan mengapa kita
sering menjumpai wirausaha yang meskipun sukses dalam bisnis, tetap tampil
bersahaja, misalnya berkendaraan mobil yang tidak tergolong mewah atau bahkan
mobil bekas.
e. Bersemangat
Wirausahawan secara fisik senantiasa tampak lincah dan berbadan sehat. Mereka
mampu bekerja melebihi jam kerja rata-rata yang dilakukan orang lain ketika
merintis usaha. Untuk itu mereka selalu berupaya menjaga stamina.
f. Memiliki rasa percaya diri
Wirausahawan adalah orang yang memiliki rasa percaya diri yang sangat tinggi dan
tidak meragukan kecakapan dan kemampuannya. Mereka berpikir bahwa tindakan
mereka akan mampu mengubah kejadian dan percaya bahwa mereka adalah
pemimpin bagi diri mereka sendiri
1
orang lain harus diatas rata-rata. Oleh sebab itu, kemampuan membangun jaringan
sangat diperlukan.
b. Kemampuan persuasi dan negosisasi
Dalam dunia bisnis selalu ada permintaan dan penawaran, dan keduanya
membutuhkan adanya keseimbangan sehingga terjadi transaksi. Dunia usaha pasti
memerlukan negosiasi dan persuasi dalam mencapai keseimbangan berbagai
kepentingan sehingga dunia bisnis menjadi berhasil. Untuk meningkatkan
kemampuan persuasi dan negosiasi, diperlukan adanya beberapa hal, yaitu :
1) Itikad baik untuk mencapai win-win solution.
2) Mempersiapkan diri sebelum negosiasi.
3) Meningkatkan kemampuan komunikasi dan pengendalian emosi.
4) Sikap profesional.
Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif, kemampuan untuk
memulai usaha, kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru, kemampuan mencari
peluang, kemampuan dan keberanian menanggung resiko, dan kemampuan untuk
mengembangkan ide serta meramu sumber daya. Kemampuankemampuan tersebut
diperlukan terutama untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menghasilkan produk atau jasa baru.
b. Menghasilkan nilai tambah baru.
c. Merintis usaha baru.
d. Melakukan proses/teknik baru.
e. Mengembangkan organisasi baru.
f. Menemukan pangsa pasar baru.
Kemampuan-kemampuan tersebut sangat penting karena wirausahawan berfungsi
sebagai perencana sekaligus pelaksana usaha. Sebagai perencana, seorang wirausahawan
berperan dalam lingkup sebagai berikut :
a. Merancang perusahaan.
b. Mengatur strategi perusahaan.
c. Pemrakarsa ide-ide perusahaan.
d. Pemegang visi untuk memimpin.
1
Sementara itu, sebagai pelaksana usaha, wirausahawan berperan dalam :
a. Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide baru yang berbeda.
b. Meniru dan menduplikasi.
c. Meniru dan memodifikasi.
d. Mengembangkan produk, teknologi, citra, dan organisasi baru.
Dengan beberapa kemampuan dasar tersebut, seseorang akan memiliki kemampuan
dalam kewirausahaan. Menurut Dun & Bradstreet Business Credit Service, ada 10
kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu mencakup hal-hal
sebagai berikut :
a. Knowing your business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan dilakukan. Misalnya, seseorang
yang akan melakukan bisnis mebel harus memiliki pengetahuan tentang permebelan.
b. Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasardasar pengelolaan
bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan, dan mengendalikan
usaha, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha.
c. Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang
dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, wirausahawan,
eksekutif yang sungguh-sungguh.
d. Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya
berbentuk materi, tetapi juga moral. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan
modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus terdapat kecukupan dalam hal
waktu, tenaga, tempat, dan mental.
e. Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/mengelola
keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana, dan menggunakannya
secara tepat serta mengendalikannya secara akurat.
f. Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.
1
g. Satisfying customer by providing high quality product, yaitu memberi kepuasan
kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,
bermanfaat, dan memuaskan.
h. Knowing how to compete, yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Wirausahawan
harus dapat menganalisis SWOT dalam diri dan pesaingnya. i. Copying with
regulations and paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas (tersurat, tidak
tersirat).
1. Keberhasilan
Dari waktu ke waktu banyak orang membuka usaha. Beberapa di antara mereka
mampu bertahan dan bahkan berkembang, tetapi sebagian besar mengalami kegagalan.
Alasan perusahaan yang bermula dengan keberhasilan bukan karena pendirinya
mempunyai modal besar pada saat mengawali usaha mereka, hal itu disebabkan oleh
kenyataan bahwa perusahaan mereka dikelola oleh wirausahawan yang mengetahui apa
yang mereka kerjakan.
Dalam setiap contoh yang dikemukakan, pendiri memiliki pengalaman
wirausahawan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memulai suatu usaha bisnis.
Mereka menyadari kelemahan dan kemudian mencari ketrampilan yang mereka perlukan
untuk menjamin keberhasilan perusahaan. Mereka juga memahami cara setiap bagian
dari sebuah perusahaan saling berhubungan erat untuk membentuk struktur yang utuh dan
mengetahui bahwa apabila satu bagian tidak berfungsi akan menyebabkan kegagalan
usaha bisnis mereka. Misalnya, diketahui bahwa keberhasilan penjualan secara langsung
ditentukan oleh pemasaran dan perencanaan promosi, dan bahwa rencana strategi bisnis
merupakan perekat yang mengikat semua bagian perencanaan menjadi satu sehingga
semuanya saling mendukung antara yang satu dengan yang lain.
Wirausahawan tidak bersedia bekerja dengan baik dalam sebuah organisasi yang
diatur menurut struktur organisasi karena mereka tidak suka diatur oleh orang lain. Pada
umumnya wirausahawan percaya bahwa mereka mampu bekerja lebih baik daripada
orang lain dan akan berusaha keras dengan tanggung jawab penuh. Sekali tujuan tercapai,
mereka akan segera menggantikannya dengan tujuan yang lebih besar.
1
Wirausahawan mempunyai ciri yang dominan, yakni rasa percaya diri dan
kemampuan yang lebih baik daripada teman sekerja ataupun atasannya. Mereka
memerlukan kebebasan untuk memilih dan bertindak menurut persepsinya tentang
tindakan yang akan membuahkan kesuksesan. Karakter wirausahawan dikemukakan
dalam bagan sebagai berikut:
a. Wirausahawan memiliki kepercayaan dan pengendalian diri pada saat mereka sedang
melaksanakan pekerjaan. Mereka mampu mengatasi permasalahan dengan cepat dan
gigih dalam mengejar tujuan.
b. Wirausahawan selalu mencari aktivitas. Mereka tidak dapat duduk menunggu
akiivitas yang akan diberikan orang lain kepada mereka. Diam tanpa aktivitas bukan
sifat mereka.
c. Wirausahawan mampu mengendalikan diri. Dalam olah raga mereka pada umumnya
lebih menyukai jenis olah raga perorangan daripada permainan tim. Mereka
menyukai permainan yang membuat otot dan otak mereka secara langsung
berpengaruh pada hasil akhir dan kecepatan permainan. Mereka mempunyai inisiatif,
enerjik, dan tidak mengenal lelah dalam mengejar tujuan.
d. Wirausahawan mengelola perkerjaan berdasar tujuan. Mereka mampu memahami
situasi rumit yang mungkin mencakup perencanaan, pengambilan keputusan
strategis, dan yang mempengaruhi ide bisnis berganda secara simultan. Mereka
senantiasa menyadari pentingnya rincian dan secara berkesinambungan meninjau
segala kemungkinan demi tercapainva tujuan perusahaan.
e. Wirausahawan adalah penganalisis kesempatan. Mereka akan menganalisis dengan
cermat setiap keeempatan sebelum dapat meyakini manfaat kesempatan tersebut bagi
dirinya.
f. Wirausahawan adalah pemikir yang kreatif. Mereka tidak mengikuti cara berpikir
yang telah menjadi kebiasaan dan dilakukan oleh orang pada umumnya. Hal ini yang
telah menjadi kebiasaan tidak melahirkan solusi baru yang merupakan tuntutan usaha
kecil pada masa dewasa ini.
g. Wirausahawan adalah orang yang mampu memecahkan persoalan. Mereka
mempunyai pemahaman yang jelas tentang sesuatu yang ingin mereka capai dan
dapat dengan cepat mengatasi permasalahan dalam cara yang mereka tempuh.
1
h. Wirausahawan adalah pemikir yang objektif. Ketika seorang wirausahawan
menemukan solusi atas suatu permasalahan, dia akan bertukar pikiran dengan orang-
orang yang berkompeten untuk menghindari pengambilan keputusan sendiri. Mereka
akan menerima modifikasi solusi yang logis dan akan mengubah solusi mereka
sesuai dengan alternatif yang lebih baik.
2. Kegagalan
Banyak kisah tentang wirausahawan yang cenderung menceritakan alasan
keberhasilan mereka daripada alasan yang menyebabkan kegagalan. Pada kenyataannya,
wirausahawan yang menemui kegagalan jauh lebih banyak daripada mereka yang
berhasil. Ada beberapa alasan penyebab kegagalan yang perlu diperhatikan sebagai
berikut:
a. Kurang pengalaman manajemen
Banyak wirausahawan yang tidak sepenuhnya memahami sulitnya mengoperasikan
sebuah perusahaan. Ada beberapa wirausahawan yang akan memasuki jajaran bisnis,
tetapi mereka tidak tahu cara mengelolanya. Pada waktu persoalan bisnis muncul
mereka tidak mampu mengatasinya. Misalnya, seorang wirausahawan dengan latar
belakang pendidikan teknik mungkin mempunyai kecakapan dalam desain produk,
tetapi dia tidak memahami akuntansi, keuangan, pemasaran, penjualan, dan
manajemen personalia. Jika disiplin bisnis ini diabaikan, maka dapat menjadi sebab
kegagalan bisnis. Kurang mampu membuat perencanaan keuangan. Menilai bahwa
kecukupan modal untuk memulai bisnis baru bukanlah hal yang penting merupakan
faktor penyebab kegagalan. Wirausahawan yang berpikir bahwa mereka akan
mendapat modal yang cukup pada tahun-tahun pertama usaha mereka akan
kehabisan modal sebelum akhir tahun pertama.
b. Kurang mampu menganalisis lokasi
Di antara para wirausahawan berusaha menghemat biaya dengan menempati lokasi
yang kurang menguntungkan, mereka mendapati bahwa pelanggan tidak terarik pada
lokasi itu. Mungkin lokasi itu tidak sesuai bagi konsumen mereka. Merupakan
pemikiran yang bijaksana untuk mengeluarkan uang dan memanfaatkan waktu guna
1
mencari lokasi yang tepat ketika mengetahui bahwa lokasi tersebut kurang tepat
untuk membuka usaha.
c. Bersifat boros
Ada beberapa wirausahawan yang lebih mengutamakan modal tetap daripada modal
lancar. Misalnya, mereka lebih memilih membeli mebel dan perlengkapan kantor
baru daripada yang bekas. Ini menyebabkan modal kerja yang sedianya untuk
mengoperasikan perusahaan menjadi terbatas yang pada saatnya menyebabkan
timbulnya persoalan lain. Misalnya, seorang pelanggan meningkatkan pesanannya
hingga duakali lipat dari biasanya, tetapi sang wirausahawan mungkin tidak
mempunyai uang kontan untuk menambah persediaan guna memenuhi pesanan
dalam jumlah yang lebih besar.
d. Kurang bersedia untuk berkorban
Wirausahawan harus menyadari pengorbanan dengan bekerja keras, terutama pada
tahun-tahun yang merupakan masa pertumbuhan bisnis mereka. Mereka bersedia
bekerja dengan jam kerja melebihi jam kerja rata-rata yang dilakukan oleh orang
lain. Mereka harus tabah menghadapi kesulitan sampai dengan perusahaan mereka
menjadi kuat. Jika wirausahawan yang prospektif tidak bersedia berkorban, mereka
akan menemui kegagalan pada awal usahanya.
2
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mencapai yang namanya sukses dalam berbisnis maka kita juga harus
membutuhkan beberapa keterampilan untuk mendukung jalanya proses kesuksesan. Di
antaranya kita harus membutuhkan keterampilan bisnis dalam kewirausahaan,
keterampilan pemasaran dalam kewirausahaan dan juga tidak meninggalkan keterampilan
me-Manajemen dan berorganisasi. Agar kedepannya semua berjalan sesuai rencana atau
sesuai yang diharapkan.
B. Saran
2
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional, 2004. Pedoman Pelatihan dan Modul Pendidikan Kecakapan
Hidup (Life Skills Education) Bagi Fasilitator Pendidik Sebaya di Sekolah Menengah
Pertama dan Sederajat), Jakarta.
Fardiati Ari, Purwana Dedi. 2011. Menjadi Wirausaha Sukses. Bandung.:PT. Remaja
Rosadakarya.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Salemba Empat
Sumberpengertian.id. 2018. Pengertian Keterampilan Menurut Para Ahli. (Artikel). Diakses dari
https://www.sumberpengertian.id/pengertian-keterampilan
Cekkembali.com. 2017 Keterampilan dan Kemampuan. (Artikel). Diakses dari
https://www.cekkembali.com/pengetahuan-vs-keahlian/
Mashar. 2018. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Seseorang. (Artikel). Diakses dari
http://dupendind.blogspot.com/2018/09/faktor-yang-mempengaruhi-keterampilan.html
Utama, Wahyu. Keterampilan yang Perlu Diasah Untuk Mengembangkan Bisnis. (Artikel).
Diakes dari https://koinworks.com/blog/keterampilan-mengembangkan-bisnis/