Materi Sharing P3DN 17 Maret 2022

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 37

COMMUNITY OF PRACTICE

PENINGKATAN PENGGUNAAN
PRODUK DALAM NEGERI (P3DN)

Tim Penulis Modul P3DN:


Hardi Afriansyah
Indrani Dharmayanti
Deasy Rachmawati
Hestri Rokayah
Yosi Febriani

Pusat Pendidikan dan Pelatihan PBJ


2021 LKPP 1
Kerangka Pikir Bangun Industri Nasional 2035
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2015
tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional
Sektor industri menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi Tahun 2015-2035. Bangun Industri Nasional tahun 2035
nasional, karena mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mencakup :
peningkatan nilai tambah,lapangan kerja dan devisa, serta mampu INDUSTRI ANDALAN INDUSTRI PENDUKUNG
memberikan kontribusi yang besar dalam pembentukan daya saing
nasional.
1 Industri Pangan
1 Industri Barang Modal, Komponen,
Bahan Penolong dan Jasa Industri
Strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi Industri Farmasi, Kosmetik dan
pembangunan industri nasional salah satunya: Pemberdayaan 2 Alat Kesehatan INDUSTRI HULU
Industri yaitu dengan melakukan peningkatan penggunaan produk
dalam negeri 3 Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki
dan Aneka
1 Industri Hulu Agro

4 Industri Alat Transportasi Industri Logam Dasar dan Bahan


2 Galian Bukan Logam
Industri Elektronika dan
5 Telematika/ICT
3 Industri Kimia Dasar Berbasis
Migas dan Batubara
6 Industri Pembangkit Energi

2
Tantangan Produksi Dalam Negeri

Menumbuhkan sinergitas yang kuat antara industri kecil,


5 menengah, dan besar yang menjalankan perannya
Memiliki struktur industri yang kuat
sebagai motor penggerak utama 1 sebagai sebuah rantai pasok (supply chain).
(prime mover) perekonomian
Permintaan maupun penawaran terhadap
6 produk dalam negeri
Keterbatasan bahan baku 2
Menciptakan industri
7 manufaktur kelas dunia
(World class manufacturing)
Kompetensi dari Sumber 3
Daya Manusia
8
4 Memberikan peran dan kontribusi industri manufaktur
Data transaksi PDN baru dapat dilihat dari yang semakin penting dalam ekonomi nasional sebagai
transaksi e-purchasing dikarenakan transaksi PDF tumpuan bagi penciptaan lapangan kerja, penciptaan
dari metode pemilihan lain yang sedang nilai tambah, penguasaan pasar domestik, pendukung
dikembangkan pembangunan berkelanjutan, dan menghasilkan devisa.

3
Pengertian Produk Dalam Negeri

Barang dan Jasa, termasuk rancang bangun dan perekayasaan, yang


diproduksi atau dikerjakan oleh perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi
di Indonesia, menggunakan seluruh atau sebagian tenaga kerja warga negara
Indonesia, dan prosesnya menggunakan bahan baku atau komponen yang
seluruh atau sebagian berasal dari dalam negeri*
*Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri

4
Contoh Produksi Dalam Negeri

Kelompok Barang
1 Bahan 2 Mesin dan 3 Mesin dan 4 Mesin dan
2 4 5 Penunjang Peralatan Peralatan Peralatan
Pertanian Pertanian Pertambangan Migas

5 Alat berat, 6 Mesin dan 7 Bahan 8 Logam &


konstruksi
6 13 14 15 Peralatan Bangunan/ Barang
dan Material
Pabrik Konstruksi Logam
Handling

9 10 11 12
Bahan
Kimia dan Peralatan Peralatan Peralatan
Barang Kimia Elektronika Kelistrikan Telekomuni
kasi
13 14 15 16
Bahan &
Alat Peralatan Komputer &
Peralatan
Transport Laboratorium Peralatan
Kesehatan
Kantor
16 17 18 19
17 18 19 20
Pakaian & Peralatan
Sarana Lainnya
Perlengkap Olahraga &
Pertahanan
an Kerja Pendidikan

Untuk mengetahui secara lebih rinci jenis produk dalam


negeri dari masing – masing kelompok barang tersebut dapat
mengunjungi website http://tkdn.kemenperin.go.id/rekap.php.

55
Contoh Perusahaan Jasa Dalam Negeri

Sektor jasa property, real Sektor Jasa Insfrasturcture,


utility dan transportation,
estate, & building construction
contohnya : Garuda Indonesia,
contohnya: Waskita Karya Tbk, Jasa Marga dan
Wijaya Karya dan Adhi Karya Telekomunikasi Indonesia
Tbk.

Sektor jasa trade, service dan


Sektor jasa finance, contohnya
investment, contohnya Saratoga
BRI, BNI, Bank Mandiri dan
Inverstama Sedaya, Agro Yasa
lain lain.
Lestari dan lain–lain

6
Regulasi Tentang Kewajiban Penggunaan
Produk Dalam Negeri

Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 Tahun


tentang Cipta Kerja 2006 tentang Penunjukkan Surveyor Sebagai
Pelaksana Verifikasi Capaian TKDN Atas Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri
Undang-Undang No. 3 Tahun 2014
tentang Perindustrian
Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia No. 02/M-IND/PER/1/2014 tentang
Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam
2018 tentang Pemberdayaan Industri Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Menteri Perindustrian No. 16 Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang
Tahun 2011 tentang Ketentuan dan Tata Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta
Cara Perhitungan TKDN perubahannya

08 Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2018 tentang


Tim Nasional P3DN dan Keputusan Meneteri
Koordinator Bidang Kemaritiman No. 84 Tahun
2019 tentang Kelompok Kerja Tim Nasional P3DN
7
Kebijakan Pemerintah dalam Mendorong
Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Pasal 86
Kewajiban K/L/PD/BUMN/BUMD/BU Swasta dan/atau mengusahakan sumber daya
UU No. 3 yang dikuasai negara menggunakan PDN dalam setiap pengadaan barang/jasa
Tahun 2014
tentang
Perindustrian Pasal 58
Kewajiban menggunakan produk dalam negeri (PDN) pada pengadaan barang
jasa dilakukan pada tahap perencaan dan pelaksanaan
Pasal 61
Kewajiban menggunakan PDN apabil terdapat produk dalam negeri dengan nilai
Peraturan Pemerintah No. penjumlahan Tinkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat
29 Tahun 2018 tentang Perusahaan (BMP) paling sedikit 40%.
Pasal 74
Pemberdayaan industri Setiap Kementerian/Lembaga/Lembaga Pemerintah Non Kementerian/SKPD wajib
membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (Tim P3DN).

Pasal 4
Tujuan dari pengadaan barang/jasa pemerintah adalah
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 meningkatkan penggunaan produk dalam negeri
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 66
beserta perubahannya Pengadaan barang/jasa pemerintah wajijb menggunakan
produk dalam negeri apabila terdapar produk dalam negeri
dengan nilai penjumlahan TKDN dan BPM paling sedikit
40%

8
Susunan Keanggotaan Tim Nasional P3DN

KETENTUAN LAIN TERKAIT TIM NASIONAL P3DN

• Tim Nasional P3DN dapat melibatkan Asosiasi Industri


dan Organisasi Profesi
• Tim Nasional P3DN melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) kali dalam 6
(enam) bulan atau sewaktu-waktu diperlukan
• Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
Tim Nasional P3DN dibebankan kepada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Sumber:
Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2018 tentang Tim
Nasional P3DN
9
Kelompok Kerja Tim Nasional P3DN
Pokja Tim Nasional
P3DN

Pokja Pemantauan Pokja TKDN Pokja Sosialisasi


P3DN

10
Tim Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri (P3DN)

Tugas Melakukan koordinasi, Memberikan tafsiran final


Melakukan tugas lain
Tim P3DN pengawasan, dan atas permasalahan
yang terkait dengan
evaluasi pelaksanaan kebenaran nilai TKDN
peningkatan penggunaan antara produsen Barang peningkatan penggunaan
Produk Dalam Negeri di atau penyedia Jasa dengan Produk Dalam Negeri
lingkungan masing- Tim Pengadaan
masing; Barang/Jasa; dan

Untuk mengoptimalkan penggunaan Produk Dalam Negeri, dibentuk Tim


P3DN pada setiap Pengguna Produk Dalam Negeri yang beranggotakan
wakil dari unsur Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dan
unsur dunia usaha

Sumber:
Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 02/M-IND/PER/1/2014 tentang
Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dalam Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, (Bab VII Tim P3DN)
11
12
13
Penggunaan Produksi dan Produk Dalam
Negeri Melalui PBJ
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun
2018 Pasal 58, kewajiban penggunaan produk dalam
negeri dilakukan pada tahap perencanaan
Tujuan Pengadaan Barang /Jasa pengadaan dan persiapan pengadaan atau
pemilihan penyedia.

Informasi Rencana Kebutuhan


Tahunan Barang/Jasa
Peningkatan Penggunaan
Produk dalam Negeri Spesifikasi Teknis, Jumlah, Harga,
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021 Pasal 4 Pelaksanaan

Diumumkan melalui media elektronik,


cetak, dan/atau sistem informasi
Industri nasional.

14
Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2021
Pasal 66

KEWAJIBAN TKDN + BMP => Min 40%


PENGGUNAAN
PRODUK
DALAM NEGERI Nilai TKDN dan
BMP mengacu pada
Penggunaan produk
daftar inventarisasi
dalam negeri pada PBJ
diwajibkan apabila barang/jasa
terdapat produk dalam produksi dalam
negeri dengan nilai negeri yang
penjumlahan TKDPN
dan BMP paling sedikit diterbitkan oleh
Kementerian
40% Perindustrian

15
Pengertian TKDN dan BMP

Penggunaan Produk Dalam Negeri, ditentukan berdasarkan besaran


TKDN & BMP komponen dalam negeri pada setiap barang/jasa yang ditunjukkan dengan
nilai TKDN
TKDN dan BMP
merupakan besaran
nilai yang dijadikan TKDN BMP
sebagai dasar
penetapan
diwajibkannya ❑ Tingkat Komponen Dalam ❑ Bobot Manfaat Perusahaan
penggunaan produk Negeri (TKDN) adalah (BMP) adalah nilai penghargaan
dalam negeri. besaran kandungan dalam yang diberikan kepada
negeri pada barang, jasa, serta Perusahaan Industri yang
gabungan barang dan jasa. berinvestasi dan berproduksi di
Indonesia.

16
16
PA/KPA dalam Menetapkan Perencanaan
Pengadaan

PPK Menyusun RUP berdasarkan


hasil identifikasi kebutuhan yang
memuat informasi pengadaan
barang/jasa meliputi :
a. nama dan alamat PA/KPA,
b. nama paket pengadaan yang akan
dilaksanakan,
c. kebutuhan penggunaan produk PA/KPA menetapkan dan mengumumkan RUP
dalam negeri, melalui aplikasi Sistem Informasi RUP (SiRUP).
d. cara pengadaan,
e. uraian singkat paket pengadaan, Dalam menetapkan dan mengumumkan RUP,
f. volume paket pengadaan,
PA/KPA memastikan bahwa dalam rangka
g. nilai paket pengadaan,
h. lokasi paket pengadaan, peningkatan penggunaan produk dalam negeri,
i. sumber dana dan RUP yang dimaksud telah mencantumkan
j. perkiraan waktu pemanfaatan kebutuhan penggunaan produk dalam negeri di
barang/jasa Instansinya.

17
18
PPK dalam Menyusun Perencanaan
Pengadaan
1 4
PPK melaksanakan penyusunan PPK memperhitungkan kewajiban penggunaan
Perencanaan Pengadaan untuk tahun produk dalam negeri, termasuk rancang bangun
anggaran berikutnya sesuai kebutuhan dan perekayasaan nasional, apabila terdapat
Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah produk dalam negeri yang memiliki penjumlahan
yang tercantum dalam RKA Kementerian/ nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Lembaga atau RKA Pemerintah Daerah. ditambah nilai Bobot Manfaat Perusahaan (BMP)
paling sedikit 40% (empat puluh persen).
2
PPK memulai perencanaan pengadaan dengan 5
menyusun identifikasi kebutuhan yang dilakukan
dengan mencari, mengumpulkan, meneliti, serta Pelaksanaan Pengadaan yang berkelanjutan yang
mencatat data dan informasi terkait kebutuhan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial dan
barang/jasa yang bertujuan untuk mendukung lingkungan.
pencapaian indikator kinerja yang terdapat pada
Renja-K/L atau Renja-SKPD termasuk
Penggunaan Produk Dalam Negeri .

3 6
Pemanfaatan barang/jasa hasil penelitian dalam
PPK Mengalokasikan paling sedikit 40%
negeri
(empat puluh persen) dari nilai anggaran
belanja barang/jasa yang dikelolanya untuk
penggunaan produk usaha kecil dan/atau
koperasi dari hasil produksi dalam negeri
19
Sumber Informasi Spesifikasi Teknis

1. Sebelum menuliskan deskripsi spesifikasi, pembuat


spesifikasi terlebih dahulu mengumpulkan informasi
terkait barang/jasa yang akan dideskripsikan
spesifikasinya yang bersumber informasi dari
a. Pengguna Akhir (end user),
b. Industri barang/jasa seperti brosur, katalog,
c. Standar dan Informasi Pengujian dari tenaga
ahli,
d. Komunitas profesional atau peneliti, Instansi
Pemerintah dan Komunitas Ahli

2. Dalam rangka meningkatkan penggunaan produk


dalam negeri, maka saat menyusun Spesifikasi teknis
& HPS perlu pencarian informasi PDN di e-katalog
ataupun di Web Pusat P3DN, yang kemudian
menjadi dasar untuk merinci spesifikasi sesuai
kebutuhan dan ketersediaan di pasar.

20
20
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri (1/2)

Beberapa sumber informasi produk dalam negeri diantaranya melalui:

1. Trade Exhibition 2. Katalog Produk


Katalog produk merupakan media informasi
yang berisi daftar produk yang dimiliki oleh
suatu perusahaan termasuk informasi lain
seperti:
• spesifikasi, standar produk,
• nilai TKDN,
• informasi harga,
• profil perusahaan (termasuk alamat
Pameran dagang atau expo adalah sebuah pameran perusahaan dan cabangnya, nomor
yang diadakan sehingga perusahaan dapat kontak, email dan website, serta media
memamerkan dan mendemonstrasikan produk dan pemesanan)
layanan terbaru mereka, mempelajari aktivitas • penjelasan kualitas dari suatu produk
pesaing dan mengikuti tren dan kesempatan baru. atau jasa dari perusahaan tersebut.
Contoh: Trade Expo Indonesia(TEI), JIPREMIUM, Katalog produk dapat disajikan dalam berbagai bentuk,
Inacraft, Pameran Produk Unggulan Indonesia (PPI), ada yang dalam bentuk brosur, buku, dan katalog
International Food Machinery Expo, Pameran produk elektronik
Ekonomi Kreatif Indonesia, dll.

21
Katalog Elektronik

KATALOG ELEKTRONIK

Selain katalog elektronik yang dimiliki oleh


perusahaan (e-Katalog Swasta), dalam
mendukung efektifitas dan efisiensi proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah
(PBJP), pemerintah juga memfasilitasi
Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah
dan para penyedia di seluruh Indonesia
dengan mengembangkan Katalog Elektronik
(e-katalog), yang merupakan bagian dari
aktivitas e-procurement. Katalog elektronik
tersebut dapat di akses pada laman :
https://e-katalog.lkpp.go.id/

E-Katalog yang tersedia pada laman LKPP memiliki informasi terkait produk
dalam negeri seperti persentase TKDN

22
22
Sumber Informasi Produk Dalam Negeri (2/2)

3. Laman Kementerian Perindustrian/Pusat P3DN


Cara lainnya untuk mencari informasi produk dalam negeri yaitu dengan melihat Daftar Inventaris
Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri pada Web Kementerian Perindustrian atau langsung mengunjungi
Web P3DN pada link : http://tkdn.kemenperin.go.id/search.php

23
23
24
Dokumen Kontrak

1. Kontrak atau Surat/Pokok Perjanjian (contract)


2. Dokumen Pendukung
a. Syarat-Syarat Umum Kontrak
(SSUK);
b. Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK);
c. Surat Penunjukan Penyedia;
d. Penawaran dari Penyedia;
e. Kerangka Acuan Kerja atau
Spesifikasi;
f. Daftar kuantitas (bill of quantity)
dan Harga (unit price);
g. Jaminan Pelaksanaan
(performance guarantee/bond); dan
h. Dokumen lainnya (apabila
diperlukan).

25
Pengawasan dan Monitoring

Pelaksana Kontrak harus melaporkan capaian nilai TKDN


secara berkala sesuai tahapan yang disepakati dalam Kontrak
dan/atau pada akhir masa Kontrak

Pengawasan penggunaan komponen dalam negeri


mengacu pada Strategi Pencapaian TKDN yang
telah disampaikan oleh Pelaksana Kontrak.

Kontrak pengadaan barang/jasa


bernilai besar dapat dilakukan
pengawasan dengan cara
menempatkan pengawas di lokasi
produksi (on site witness)

26
Reviu Dokumen Pengadaan oleh Pokja
Pemilihan

1 2 3 4
Dalam tahap
persiapan
Spesifikasi Harga Perkiraan Rancangan Dokumen Anggaran
pemilihan Teknis/KAK dan Kontrak Belanja (DIPA/DPA
Sendiri (HPS)
penyedia, Pokja gambar (jika atau RKA-KL/
pemilihan diperlukan) terutama RKA-PD yang telah
Penggunaan Produk ditetapkan)
melakukan reviu
Dalam Negeri
dokumen
persiapan
pengadaan yang 5 6 7 8
meliputi :
ID Paket Waktu Penugasan Analisa Pasar Uraian Pekerjaan,
RUP terutama Barang/Jasa Identifikasi Bahaya
pengecekan dan Penetapan
Penggunaan Produk Risiko Barang/Jasa
Dalam Negeri Lainnya (Jika
Diperlukan)

27
Evaluasi Teknis dan Harga

Perhitungan Harga Evaluasi Akhir (HEA) untuk pengadaan


barang dengan nilai paling sedikit di atas Rp1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah) diperhitungkan preferensi untuk produk yang
memiliki TKDN paling sedikit 25% (dua puluh lima persen).

HEA = (1 – KP) x HP

28
Tujuan dan Manfaat Penetapan TKDN dan
BMP
Pada tahap perencanaan PBJ, nilai Pada tahap pemilihan, TKDN Pada tahap serah terima, realisasi
TKDN memberikan gambaran target menjadi satu pertimbangan TKDN menjadi salah satu syarat
yang ditetapkan pemerintah tentang dalam penentuan pemenang diterimanya pekerjaan & dasar
besaran nilai penggunaan produksi tender (dengan pemberian penetapan sanksi jika terjadi
dalam negeri pada PBJP preferensi harga) ketidaksesuaian dengan komitmen

2 4 6

1 3 5 7
Nilai TKDN menjadi ukuran Pada tahap persiapan, nilai Pada tahap pelaksanaan Penetapan BMP bertujuan untuk memberikan
penggunaan komponen TKDN yang ditargetkan pekerjaan, TKDN akan penghargaan kepada produsen atas perannya
dalam negeri pada suatu akan menjadi acuan dalam menjadi acuan penyedia dalam memberikan manfaat bagi pemberdayaan
barang/jasa yang diadakan. penetapan syarat yang untuk bekerja & PPK untuk ekonomi, lingkungan sosial sekitar, lingkungan
harus dipenuhi oleh para melakukan monitoring alam, kesehatan dan keselamatan kerja juga
penyedia. bagi pelayanan kepada konsumen
29
29
Dampak dari Penetapan dan Penerapan
Nilai TKDN dan BMP
Meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal
dan terciptanya lapangan kerja baru.

Sebagai dukungan agar Penambahan pemasukan pajak


perusahaan atau industri penghasilan (PPh) terhadap
dalam negeri, dan juga UMKM produk-produk yang dibuat di
akan ikut berkembang Indonesia
Dampak
.
Terciptanya kesetaraan antara
pemain merek lokal dan merek luar
dalam hal produksi, karena adanya Terciptanya supply-chain dengan
dorongan untuk transfer knowledge ekosistem yang baik, dimana vendor
dan transfer teknologi. komponen terdorong membuka
pabriknya di Indonesia untuk
menyuplai pabrik perakitan yang ada
Potensi Indonesia sebagai basis produksi dan di Indonesia.
negara ekspor untuk pasar Asia Tenggara dan
Asia Afrika dapat tercapai apabila ekosistem
komponen perakitan terbentuk dengan baik.

30
30
Peran APIP dalam P3DN
Pengawasan oleh APIP dapat dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, pemantauan,
evaluasi, dan/atau penyelenggaraan whistleblowing system sejak perencanaan,
persiapan, pemilihan penyedia, pelaksanaan kontrak, dan serah terima pekerjaan.

2 3 4
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Peran APIP dalam P3DN→ melakukan
beserta perubahannya tentang Pengadaan
pengawasan diantaranya melakukan audit untuk
Barang/Jasa Pemerintah (PBJP) mewajibkan
meyakinkan bahwa Pengadaan Barang/Jasa telah
kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala
memperhatikan pencapaian Tingkat Komponen
Daerah untuk melakukan pengawasan
Dalam Negeri (TKDN) dan penggunaan produk
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui
dalam negeri.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
masing-masing
5
1 Audit diarahkan untuk menguji aspek-aspek
pelaksanaan PBJ diantaranya pencapaian
TKDN dan penggunaan produk dalam negeri.
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Titik kritis pada aspek penggunaan produk
berdasarkan Peraturan Badan Pengawasan dalam negeri dan TKDN, yaitu:
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor 3
1. Preferensi harga tidak diberlakukan untuk
Tahun 2019 tentang Pedoman Pengawasan Intern
PBJ dengan nilai paling sedikit di atas Rp.
Atas Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yaitu
instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas
melaksanakan pengawasan intern di lingkungan
APIP 2.
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
Tidak menggunakan produk dalam negeri
terhadap PBJ yang diikuti oleh peserta dengan
pemerintah pusat dan/atau pemerintah nilai TKDN dan Bobot Manfaat Perusahaan
(BMP) paling rendah 40% (empat puluh
persen).

31
Ruang Lingkup Pengawasan Pengadaan
Barang/Jasa

Pemenuhan nilai manfaat Penggunaan produk


1 yang sebesar-besarnya dalam negeri 4

Hasil pengawasan
digunakan sebagai
Ruang Lingkup
alat pengendalian Pencadangan dan
pelaksanaan 2 Kepatuhan terhadap Pengawasan peruntukan paket 5
peraturan; Pengadaan
Pengadaan untuk usaha kecil
Barang/Jasa. Barang/Jasa

Peraturan Presiden No. 12


Tahun 2021 Tentang Pengadaan
Perubahan atas Peraturan 3 Pencapaian TKDN; Berkelanjutan
6
Presiden No. 16 Tahun 2018
tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 76

32
Peran Lembaga Verifikasi Dalam P3DN

Menunjuk Lembaga Verifikasi Sebagai pelaksana verifikasi atas


Independen dan berkompeten Capaian Tingkat Komponen Dalam
dalam melakukan verifikasi atas Negeri (TKDN) Barang/Jasa Produksi
kebenaran Capaian Tingkat Dalam Negeri, Kementerian
Komponen Dalam Negeri (TKDN) Perindustrian menunjuk:
Barang/Jasa Produksi Dalam 1. PT. Surveyor Indonesia (Persero)
Negeri sebagaimana diatur dalam 2. PT. Superintending Company of
Peraturan Menteri Perindustrian Indonesia (Persero)
Nomor: 57/M-IND/PER/7/2006
tentang Penunjukan Surveyor
sebagai Pelaksana Verifikasi
Capaian Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) atas Barang/Jasa
Produksi Dalam Negeri

33
Sertifikat TKDN dan BMP

Sertifikat TKDN Sertifikat BMP

34
34
Verifikasi TKDN dan Nilai Bobot Manfaat
Perusahaan
Penghitungan dan verifikasi besaran nilai TKDN dan nilai Bobot Manfaat
Perusahaan dilakukan melalui sertifikasi TKDN oleh Menteri Perindustrian,
VERIFIKASI

adalah kegiatan Dalam perhitungan Semua bukti yang


menghitung nilai tersebut dapat mendukung perhitungan
TKDN barang/ jasa menunjuk lembaga harus disiapkan untuk
dan nilai bobot verifikator independen diperiksa keabsahannya
manfaat perusahaan yang kompeten oleh lembaga verifikator
berdasarkan data
Verifikasi
yang diambil atau TKDN dan
Penilaian capaian TKDN juga
dikumpulkan dari Nilai BMP
dapat dilakukan pada
kegiatan usaha Verifikasi dapat
kegiatan tender, monitoring
produsen barang, dilakukan pada proses
dan post audit terhadap
perusahaan jasa, pabrikasi/ produksi
proyek-proyek di Indonesia
atau penyedia suatu barang/jasa.
terutama proyek yang
gabungan barang dibiayai pemerintah.
dan jasa.
Verifikasi TKDN juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengguna barang/jasa untuk
pencocokan capaian TKDN yang dinyatakan sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan
data-data yang diambil atau dikumpulkan dari kegiatan usaha penyedia barang/jasa
35
35
Sanksi Apabila Tidak Memprioritaskan
Penggunaan Produk Dalam Negeri
Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 2018 Pasal 107
Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 2018 Pasal 106 Pejabat pengadaan Barang/Jasa pada
lembaga negara, kementerian,
Lembaga verifikasi independen TKDN Lembaga pemerintah nonkementerian,
yang melanggar ketentuan akan Sanksi Sanksi lembaga pemerintah lainnya, satuan
dikenakan sanksi admnistratif. Sanksi Terhadap Terhadap kerja perangkat daerah, badan usaha
administratif dapat berupa peringatan Lembaga Pejabat milik negara, badan hukum lainnya
tertulis dan/atau pencabutan Verifikasi Pengadaan yang dimiliki negara, badan usaha milik
penunjukan sebagai Lembaga daerah, dan badan usaha swasta
verifikasi independen TKDN. dikenakan sanksi administratif berupa
peringatan tertulis, denda administratif
dan/atau pemberhentian dari jabatan
pengadaan Barang/Jasa

SanksiTerhadap Pemberian sanksi dilakukan berdasarkan


surat rekomendasi dari APIP serta pejabat
ProdusenBarangdan/atau pengawas internal dan Tim P3DN jika pejabat
PenyediaBarang/Jasa pengadaan tidak memenuhi kewajiban.

Peraturan Pemerintah Produsen barang dan/atau penyedia jasa yang melanggar


No. 29 Tahun 2018 ketentuan dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan
sertifikat TKDN oleh pejabat yang menandasahkan sertifikat
Pasal 109
TKDN, pencantuman dalam daftar hitam dan denda administratif.
36
Terima Kasih.
https://ppsdm.lkpp.go.id

[email protected]

0811-9182-444

pusdiklatpbj_lkpp

©2022 Pusdiklat PBJ LKPP

Anda mungkin juga menyukai